Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BESAR

RINGKASAN MENGENAI PERTEMUAN 1-7


AK-46-01

Disusun Oleh:
Naya Dwijayanti
(1402223010)

PROGAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2023
Pendahuluan
Latar Belakang

Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang digunakan oleh instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan kepada publik. Sekarang semakin banyak
perhatian diberikan pada praktik akuntansi lembaga publik, dan akuntansi sektor publik
dan organisasi non-pemerintah publik. Instansi pemerintah menerima permintaan
masyarakat dikelola secara akuntabilitas, terbuka dan bertanggung jawab.

Masyarakat mengharapkan akuntabilitas, transparansi dan akuntabilitas dalam


pengelolaan keuangan daerah/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ungkapan tanggung jawab, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan APBD pada
pelayanan publik adalah penyusunan laporan pertanggungjawaban. Pentingnya
akuntabilitas dan transparansi dapat dilihat dalam Keputusan Presiden No. 7 Tahun 1999,
dimana pemerintah mewajibkan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah sampai
dengan tingkat II untuk melaksanakan Sistem Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sehubungan dengan
pentingnya penyebarluasan informasi tentang kegiatan dan kegiatan pemerintah daerah,
maka disahkan pula Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UUKIP), yang
mengatur tentang transparansi kegiatan dan kegiatan pemerintah daerah.

Akuntabilitas dan transparansi merupakan asas yang menyatakan bahwa setiap


tindakan dan hasil penyelenggaraan APBD harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Ciri utama pengelolaan APBD adalah
akuntabilitas dan transparansi. Salah satu faktor terpenting dalam pelaksanaan good
governance adalah adanya APBD (Good Financial Governance) yang baik.

Pembahasan
Gambaran Umum Akuntansi Publik
Sektor Publik merupakan hal yang disiplin ilmu ekonomi, politik, hukum dan social
memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu
ekonomi, sektor public dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasny
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Akuntasni Sektor Publik juga merupakan mekanisme teknik dan analisis akuntansi
yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara
dan departmendepartemen di bawahnya, Pemerintahan Daerah, LSM dan Yayasan
Sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.
Akuntansi Sektor Publik mempunyai 4 pilar utama, yaitu:
1. Manajemen
2. Akuntansi
3. Pembelanjaan
4. Audit

Regulasi Keuangan Sektor Publik


Regulation/Peraturan merupakan kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang
dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yang harus dijalankan dan
dipatuhi. Regulasi Pubik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam
proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, partai politik, yayasan, LSM, organisasi keagamaan/tempat peribadatan, maupun
organisasi sosial masyarakat lainnya.
Penerapan Kaidah Pengelolaan Keuangan yang Sehat:
- Kewenangan Menteri Keuangan /Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
untuk mengatur dan menyelenggarakan rekening pemerintah, menyimpan uang
negara dalam rekening kas umum negara/daerah pada bank sentral, optimalisasi
dana pemerintah.
- Untuk transparansi dan akuntabilitas piutang negara/daerah diatur kewenangan
penyelesaian piutang negara/daerah.
- Untuk melaksanakan pembiayaan ditetapkan pejabat yang diberi kuasa untuk
mengadakan utang negara/daerah.
- Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan investasi dan barang
milik daerah diatur tentang pelaksanaan investasi serta kewenangan mengelola
dan menggunakan barang milik negara/daerah.
Penata usahaan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan Anggaran:
- Laporan Keuangan Pemerintah dihasilkan melalui proses akuntansi
- Laporan Keuangan pemerintah disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan
Pemerintah, yang terdiri dari:
 Laporan Realisasi Anggaran,
 Neraca,
 Laporan Arus Kas disertai,
 Catatan atas Laporan Keuangan

Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip yang mendasari
penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan bagi Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan dan merupakan rujukun penting bagi Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan, penyusun laporan keuangan, dan pemeriksa dalam mencari pemecahan atas
sesuatu masalah yang belum diatur secara jelas dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Tujuannya adalah sebagai acuan bagi:
1. Penyusun standar akuntansi sektor publik dalam melaksanakan tugas perumusan
standar.
2. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum
diatur dalam standar akuntansi.
3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan standar akuntansi sektor publik.
4. Pengguna/pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan
pada laporan keuangan yang disusun dengan standar akuntansi sektor publik.
Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan:
1. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodic.
2. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas
pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana
pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyaraat memiliki hak untuk mengetahui
secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada
peraturan perundang-undangan.
4. Keseimbangan Antar Generasi
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah
pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan
dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan untuk ikut menanggung beban
pengeluaran tersebut.
Penganggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah
Penganggaran (Budgeting) adalah suatu cara atau metode yang sistematis untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya, khususnya sumber daya keuangan. Proses atau
metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Anggaran (Budget) adalah pernyataan
kuantitatif dari rencana tindakan dan suatu alat bantu untuk mengkoordinasikan dan
mengimplementasikan rencana. Pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial/moneter.
Fungsi Anggaran dalam Sektor Publik:
- Hasil akhir proses rencana kinerja
- Cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang
- Alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme
kerja antara atasan dan bawahan
- Anggaran sebagai pengendali unit kerja
- Alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pecapaian visi
organisasi
- Instrumen politik
- Instrumen kebijakan fiscal
Tujuan Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar
bagian dalam lingkungan pemerintah.
2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transparansi dan pertanggung jawaban pemerintah kepada
DPR/DPRD dan masyarakat luas.
Penganggaran Sektor Publik dengan Pendekatan New Public Management (NPM)
Adalah anggaran yang berorientasi pada kinerja yang terdiri atas:
1. Sistem Anggaran Kinerja (Performance Budgeting System) yaitu memfokuskan
pada biaya yang ditimbulkan oleh cost driver untuk setiap kegiatan.
2. Zero Based Budgeting System yaitu justifikasi anggaran tidak tergantung pada
tahun anggaran sebelumnya, tetapi seluruh perubahan anggaran dievaluasi.
3. Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS) yaitu alokasi sumber daya
keuangan berdasarkan program/ kegiatan pemerintah dan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
4. Kaizen Budgeting yaitu pendekatan penganggaran yang memproyeksikan biaya
dengan basis perbaikan masa depan dan bukan metode dan praktek saat ini.
5. Target-Based Budgeting yaitu varian lainnya dari zero-based budgeting, biasanya
digunakan untuk instansi yg menerima pajak dan retrbusi, target belanja ditetapkan
dengan berdasarkan pada forecast pendapatan
6. Outcome-Based Budgeting yaitu pengukuran kinerja pada tingkatan tujuan dan
sasaran yg merupakan outcomes dari kegiatan menjadi dasar dalam penetapan
besaran anggaran.
Akuntansi Organisasi Nonlaba
Akuntansi nonlaba adalah organisasi yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan
atau mencari keuntungan dari aktivitasnya. Di organisasi nirlaba juga bersifat sukarela,
jadi wakaf berasal dari donatur atau donatur secara sukarela, tanpa menerima pemasukan
apapun.
Beberapa bagian penting dari persamaan akuntansi nirlaba yang digunakan organisasi
untuk melaporkan laporan keuangannya meliputi:
1. Aktiva Bersih
Perhitungan klasifikasi nilai aktiva bersih merupakan jumlah yang menghasilkan
kekayaan bersih dari suatu nirlaba setiap harinya. Pada aktiva bersih dikelompokan
dalam tiga kategori yang masing-masingnya tergantung ada atau tidak adanya
transaksi tersebut. Dalam aktiva bersih pada akuntansi nirlaba meliputi aktiva bersih
terikat permanen, aktiva bersih terkait temporer, dan aktiva bersih tidak terikat.
2. Transfer Kepemilikan
Dalam berkontribusi pada suatu organisasi akan memiliki transfer kas atau aktiva lain
tanpa syarat untuk diberikan kepada organisasi atas suatu penyelesaian kegiatan
dengan bertindak sebagai pemilik. Transfer sumbangan tersebut meliputi kas atau
aktiva lain seperti bangunan, surat-surat berharga, penggunaan fasilitas, jasa, dan
pemberian janji tanpa syarat.
3. Sumbangan Terikat dan Tidak Terikat
Pada sumbangan terikat dan tidak terikat akan dihitung pada nilai wajarnya sehingga
dapat diakui sebagai pendapatan atau keuntungan. Pada pendapatan, atau beban, dan
aktiva akan dibagi menjadi 3 kelompok aktiva bersih misalnya sumbangan yang
meningkatkan aktiva bersih tidak terikat, sumbangan yang meningkatkan aktiva
bersih,dan sumbangan yang meningkatkan aktiva bersih terikat permanen.
Mengaplikasi Akuntansi Organisasi Non Laba
Seperti yang kita semua tahu, organisasi nirlaba tidak memperdagangkan barang atau
menyediakan layanan untuk keuntungan. Tetapi mereka juga harus menyimpan catatan
pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban yang tepat. Penghasilan utama mereka
adalah sumbangan, langganan, hibah, dll. Oleh karena itu, sebagian besar transaksi
dilakukan secara tunai atau melalui rekening bank.
1. Pilih Metode Akuntansi
Seperti bisnis apapun, kita membutuhkan arus kas yang sehat untuk beroperasi. Kita perlu
mendapatkan cukup uang untuk membayar hal-hal seperti gaji karyawan, bonus, utilitas,
sewa, dll. Meskipun mungkin tidak menjual produk sebagai bisnis biasa, kita bisa
memiliki banyak sumber pendapatan. Kita dapat memiliki anggota yang membayar iuran
keanggotaan atau donatur yang mendonasikan uang. Kita juga dapat mengatur acara
penggalangan dana untuk menghasilkan pendapatan. Semua pendapatan dan pengeluaran
yang masuk harus dicatat menggunakan sistem akuntansi yang terorganisir. Untuk
organisasi nirlaba, kita dapat memilih sistem akuntansi tunai atau akrual.
2. Pahami tanggung jawab pajak
Jika organisasi memenuhi syarat untuk pembebasan pajak, maka tidak perlu membayar
pajak penghasilan kepada pemerintah. Dikurangi pajak dan warisan, seseorang masih
membayar 21 PPh atas penghasilan kerja, 23 PPh atas jasa, PPN atas barang. Mengenai
pajak penghasilan badan, laporan keuangannya menunjukkan bahwa jika penghasilannya
100% dari pembayaran, maka tidak kena pajak. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45 menunjukkan bahwa ciri umum yayasan nirlaba adalah penghimpunan
sumbangan untuk sumber daya pokok, donatur bukanlah pemilik yayasan dan tidak
mengharapkan imbalan atau hasil.
3. Buat laporan keuangan yang sesuai
Dalam akuntansi nirlaba, harus menyiapkan laporan keuangan untuk mencerminkan
kesehatan keuangan bisnis. Perusahaan nirlaba memiliki tiga laporan keuangan utama,
yaitu laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Organisasi nirlaba menggunakan
laporan keuangan yang serupa, tetapi memiliki nama yang berbeda dan diatur secara
berbeda. Dasar perhitungan klaim keuntungan adalah neraca (neraca), akun kinerja (akun
pendapatan) dan akun arus kas. Laporan keuangan memberi ikhtisar kesehatan keuangan
nirlaba, selama periode waktu tertentu. Pernyataan itu menunjukkan aset, kewajiban, dan
kekayaan bersih.

Pengukuran Kinerja Sektor Publik


Pengukuran kinerja sector publik adalah merupakan suatu system yang bertujuan
untuk membantu manajer publik dalam menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
financial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat
pengendalian organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward
and punishment system.

Anda mungkin juga menyukai