Anda di halaman 1dari 8

PENGAGARAN SEKTOR PUBLIK

DAN
JENIS- JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

A. Konsep Anggaran Sektor Publik

Anggaran merupakan pernyataan mengenai sistemasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses
atau metode untuk menyiapkan anggaran. Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan
tahapan yang cukup rumit dan mengandung nuansa politik yang tinggi. Dalam organisasi sektor
publik penganggaran merupakan suatu proses politik. Hal tersebut berbeda dengan sektor swasta
yang relatif lebih kecil nuansa politiknya. Pada sektor swasta anggaran merupakan bagian dari
rahasia perusahaan yang tertutup bagi publik, namun pada sektor publik anggran merupakan hal
yang harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan dan diberi masukan.
Anggaran pada sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas dan pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik.

Penganggaran pada sektor publik terkait dengan proses penetapan jumlah alokasi dana untuk tiap-
tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran sektor publik dimulai ketika
perumusan strategi dan perencanaan strategik selesai dilakukan. Anggaran merupakan artikulasi
dari perumusan dan perencanaan strategi yang dibuat. Aspek-aspek yang harus dicakup dalam
anggaran sektor publik :
· Aspek perencanaan
· Aspek pengendalian
· Aspek akuntabilitas

B. Pengertian Anggaran Sektor Publik

Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang sederhana anggaran
sektor publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kodisi keuangan dari suatu
organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas. Anggaran berisi
estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan datang.

Secara singkat anggaran publik merupakan suatau rencana finansial yang menyatakan :
1. Berapa biaya-biaya atas rencana yang telah dibuat
2. Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana-rencana tersebut

C. Pentingnya Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menyejahterakan rakyat, karena


uang yang digunakan adalah uang rakyat. Namun tak banyak juga masarakat yang tidak tersentuh
aplikasi dari anggaran tersebut, buktinya saja masih banyak kemiskinan yang terjadi disetiap
daerah. Apabila anggaran sudah terlaksana dengan baik dan benar, tentunya banyak masyarakat
yang sudah sejahtera, paling tidak sudah bisa tercukupi kebutuhan pokoknya.
            Anggaran adalah suatu alat utama pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi
masyarakat melalui sistem perpajakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun sepertinya di
Indonesia sendiri, kebijakan fiskal belum dapat dijalankan dengan maksimal, karena pajak sendiri
masih belum bisa dipercaya. Banyak masyarakat yang tidak mau membayar pajak, ataupun
meminimalisir pembayaran pajak dengan banyak cara. Begitu juga organisasi pajak sendiri belum
dapat dipercaya, karena masih banyak pejabat negara yang korupsi dan uang pajak lari ketangan
orang yang salah. Aliran uang tersebut akan mempengaruhi harga, lapangan kerja, pendapatan,
pertumbuhan ekonomi dan lainnya, namun sayang sekali belum bisa berjalan dengan maksimal
karena berbagai alasan.
            Ada beberapa kriteria yang harus dimiliki anggaran sektor publik yakni dapat merefleksikan
perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta dapat menentukan penerimaan dan
pengeluaran departemen pemerintah, provinsi maupun daerah.  Untuk itu adanya anggaran sektor
publik sangat penting, karena :
1.      Anggaran merupakan alat pemerintah untuk menstabilkan negara
2.      Anggaran diperlukan untuk menyeimbangkan antara keinginan dan kebutuhan masyarakat yang
berhubungan dengan sumber daya yang terbatas.
3.      Anggaran merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga publik yang ada

D. Fungsi Anggaran Sektor Publik

1. Sebagai alat perencanaan yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
2.  Sebagai alat pengendalian yang digunakan pemerintah untuk menghindari adanya overspending,
underspending dan salah sasaran dalam pengalokasian suatu anggaran
3.  Sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah yang digunakan untuk menstabilkan perekonomian suatu
negara, mendorong, memfasilitasi dan mengkoordinasi kegiatan ekonomi sehingga mempercepat
pertumbuhan ekonomi
4.  Sebagai alat politik pada sektor publik, karena suatu anggaran adalah suatu hal yang sangat penting 
karena merupakan dokumen politik anatara eksekutif dan legeslatif. Jadi apabila terjadi suatu
kegagalan dalam penganggaran dapat menurunkan kredibilitas pemerintahan.
5.  Sebagai alat koordinasi dan komunikasi, karena dalam membuat suatu anggaran dibutuhkan
koordinasi dan komunikasi dari semua unit yang bersangkutan.
6.  Sebagai alat penilaian kerja yang sangat efetif, karena bisa dilihat dari tercapai atau tidaknya suatu
anggaran tersebut akan mencerminkan kinerja semua unit yang bersangkutan.
7.  Sebagai alat motivasi manajer dan stafnya agar bekerja ekonomis, efektif  dan efisien agar tujuan
suatu organisasi dapat tercapai.
8.   Sebagai alat menciptakan ruang public

E. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik

Pada dasarnya anggaran dibagi menjadi dua jenis, diantaranya adalah :


1. Anggaran operasional
Anggaran operasional adalah anggaran yang digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari
dalam menjalankan suatu pemerintahan, yang isinya adalah berbagai pengeluaran pemerintah secara
rutin, misalnya saja belanja administrasi umum dan belanja operasi dan pemeliharaan.
2. Anggaran modal/investasi
Anggaran modal menunjukan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap yang
tidak habis dalam satu periode saja, yang bermandaat dan menambah aset atau kekayaan pemerintah
dan menambah anggaran rutin pemerintah

F. Prinsip-prinsip Anggaran Sektor Publik

Banyak hal yang menjadi prinsip suatu peganggaran secara umum, namun ada beberapa prinsip
yang digunakan dalam penganggaran sektor publik yakni :
1.   Otorisasi oleh legeslatif : anggaran harus mendapat otorisasi dari kegeslatif sebelum eksekutif dapat
membelanjakannya
2.   Komprehensif : anggaran dapat menunujukan semua permintaan dan pengeluaran pemerintah
3.   Keutuhan angaran : semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum
4.   Nondiscretionary Appropriation : jumlah yang disetujui legeslatif harus termanfaatkan secara
ekonomis, efektif dan efisien
5.   Periodik : bersifat tahunan maupun multi-tahunan
6.      Akurat : estimasi anggaran tidak memasukkan cadangan tersembunyi yang menyebabkan korupsi
7.      Jelas : sederhana dan dapat dipahami masyarakat
8.      Diketahui publik : harus diinformasikan kepada publik

G. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Dalam proses penyusunan anggaran mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah


membantu pemerintah dalam mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antarbagian
dalam lingkungan pemerintah, membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan
barang dan jasa publik, memungkinkan pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja serta
meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah.
            Terdapat beberapa faktor dominan yang harus ada dalam penganggaran yaitu adalah tujuan
dan target yang hendak dipakai, ketersediaan sumberdaya, waktu yang dibutuhkan dalam mencapai
tujuan dan faktor lain yang mempengaruhi anggaran misal saja peraturan pemerintah yang baru dan
lain sebgaianya.
            Dalam pengelolaan keuangan melibatkan beberapa asepek yaitu :
1.   Aspek penganggaran yang mengantisipasi pendapatan dan belanja
2.   Aspek akuntansi terkait pada proses pencatatan , mengolah dan melaporkan pendapatan dan belanja
3.   Aspek pengendalian yang dapat mengendalikan pengeluaran dan pendapatan
4.   Aspek auditing yang memeriksa kembali apakah pengeluaran dan pendapatan tersebut sesuai atau
tidak dengan pencatatannya.

H. Prinsip-prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran

Pokok-pokok prinsip siklus anggaran harus diketahui oleh penyelengara pemerintahan. Siklus
anggaran tersebut ada 4 tahap :
· Tahap persiapan anggaran
Pada tahap ini dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia, yang
perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran terlebih dulu hendaknya
dilakukan taksiran pendapatan secara lebih akurat. Harus disadari adanya masalah yang cukup
berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan
tentang anggaran pengeluaran. Dalam persoalan estimasai yang perlu diperhatikan adalah
terdapatnya faktor ketidakpastian yang cukup tinggi. Karenanya manajer keuangan publik harus
memahami betul dalam menentukan besarnya suatau mata anggaran. Besarnya mata anggaran
tergantung pada sistem anggaran yang digunakan.

· Tahap ratifikasi
Tahap ini melibatkan proses plotik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut
untuk memiliki manejerial skill dan political skill, salesmanship dan coalition holdimg yang
memadai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini,
karena eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk memberikan argumen yang rasional atas
segala pertanyaan dan bantahan yang disampaikan oleh legislatif.

· Tahap implementasi
Setelah disetujui oleh legislatif, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang
harus dimiliki oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem informasi akuntansi dan
sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik dalam hal ini bertanggung jawab
menciptakan sistem akuntansi keuangan yang memadai dan handal untuk perencanaan dan
pengendalian anggaran yang telah disepakati, bahkan dapat diandalkan untuk penyusunan periode
anggaran tahun berikutnya.
· Tahap pelaporan dan evaluasi
Tahap persiapan, ratifikasi dan implementasi terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan
tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah
didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka pada tahap
pelaporan diharapkan tidak memiliki masalah.

I. Perkembangan Anggaran Sektor Publik

Dalam perkembangannya, mekanisme birokrasi menjadi mekanisme yang sangat penting karena
besarannya semakin meningkat. Mekanisme birokrasi itu sendiri mempunyai instrument yang
disebut system penganggaran yang berfungsi sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya
dalam bentuk barang dan jasa yang ada ke masyarakat. Sesuai perkembangan sistem administrasi
publik itu sendiri dan tuntutan masyarakat dalam konteks system social serta politik tertentu, system
penganggaran dapat berkembang.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan
penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama
yang memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah:
a. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional
b. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New PublicManagement

J. Anggaran Tradisional

Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang dewasa
ini. Terdapat dua cirri utama dalam pendekatan ini yaitu:

1. Cara penyusunan anggaran didasarkan atas pendekatan incrementalism


2. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item

.Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah:

Cenderung sentralistis

Bersifat spesifikasi

Tahunan

Mengggunakan prinsip anggaran bruto

K. Perubahan Pendekatan Anggaran

Dengan munculnya era New Public Management telah mendorong usaha untuk
mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis dalam perencanaan anggaran sector  publik.
Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik pengnggaransector publik,
misalnya teknik anggaran kinerja ( performance budgeting ), zero based budgeting (ZBB), dan
planning, programming, and budgeting system (PPBS). Pendekatan baru nin memiliki karakteristik:

1. Komprehensif/komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka panjang
5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit  (termasuk opportunitycost)
7. Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input
8. Adanya pengawasan kinerja

L. Anggaran Kinerja

Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapatdalam anggaran
tradisional, khususnya yang disebabkan oleh ketiadaan tolok ukur yang bisa digunakan untuk
mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Anggaran dengan
pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan kinerja
output. Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan
serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan ini
cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan
dan campur tangan, pemerintah akan menyalah gunakan kedudukan mereka dan cenderung boros.

Menurut pendekatan anggaran kinerja,dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui
penerapaninternal cost awareness, audit keuangan danaudit kinerja, serta evaluasi kinerja
eksternal.Dengan kata lain, pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan cost minded, harus efisien,
memakai dana secara ekonomis, dan dituntut mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.

M. PERKEMBANGAN SYSTEM ANGGARAN

Reformasi sector public yang salah satunya ditandai dengan munculnya era new public
management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis
dalam perencanaan anggaran sector public.

Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sector public,
misalnya adalah teknik anggaran kinerja (performance budgeting), zero based budgeting (ZBB) dan
planning, programming and budgeting system (PPBS).

N. ZERO BASED BUDGETING (ZBB)

Anggaran tak bersisa (bahasa Inggris:Zero Based Budgeting; ZBB) adalah sistem anggaran yang
didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan
akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun
yang bersangkutan.

Konsep ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada system anggarantradisional.
Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep ini dapat menghilangkan incrementalism dan
line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-base).Proses Implementasi ZBB Terdiri
dari 3 tahap, yaitu:

1. Identifikasi unit-unit keputusanStruktur organisasi pada dasarnya terdiri dari pusat-pusat


pertanggungjawaban.Setiap pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan
yang salahsatu fungsinya adalah untuk menyiapkan anggaran. ZBB merupakan
systemanggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban sebagai dasar perencanan dan
pengendalian anggaran.
2. Penentuan paket-paket keputusan tahap selanjutnya adalah menyiapkan dokumen yang
berisi tujuan unit keputusandan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Dokumeninilah yang disebut paket keputusan. Paket keputusan merupakan
gambarankomprehensif mengenai bagian dari aktivitas organisasi atau fungsi yang
dapatdievaluasi secara individual. Ada 2 jenis paket keputusan :
 Paket keputusan mutually-exclusive Merupakan paket keputusan yang memiliki
fungsi yang sama
 Paket keputusan incremental Merefleksikan level usaha berbeda dalam melakukan
kegiatan tertentu.
3. Meranking dan mengevaluasi paket keputusanTahap berikutnya adalah meranking semua
paket berdasarkan manfaatnyaterhadap organisasi. Tahap ini merupakan jemnbatan menuju
proses alokasisumber daya di antara berbagai kegiatan yang beberapa diantaranya sudah
adadan yang lainnya baru sama sekali.

Keunggulan ZBB :

1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara
lebih efisien
2. ZBB berfokus pada value for money
3. Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektifan biaya
4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
5. Meningktkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunananggaran.
6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan mendorongorganisasi
untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya sertatingkat pengeluaran.

Kelemahan ZBB :

1. Prosesnya memakan waktu, terlalu teoritis dan tidak praktis, membutuhkan biayayang besar,
serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan paket keputusan.
2. ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek
3. Implementasi ZBB membutuhakan teknologi yang maju
4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah proses meranking dan mereview  paket keputusan.
Mereview ribuan paket keputusan merupakan pekerjaan yang melelahkan dan
membosankan, sehingga dapat mempengaruhi keputusan.
5. Untuk melakukan perankingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memilikikeahlian yang
mungkin tidak dimiliki organisasi. Selain itu dalam perankinganmuncul pertimbangan
subjektif/ mungkin terdapat tekanan politik sehingga tidak objektif lagi.
6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusanharus dalam
anggaran
7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi

O. PLANNING, PROGRAM AND BUDGETING SYSTEM (PPBS)

PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori system yang berorientasi pada
output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasisumberdaya berdasarkan analisis
ekonomi. PPBS adalah salah satu model penganggaran yang ditujukan untuk membantu menajemen
pemerintah dalam membuat keputusanalokasi sumber daya secara lebih baik.Hal tersebut
disebabkan sumber daya yangdimiliki pemerintah terbatas jumlahnya, sementara tuntutan
masyarakat tidak terbatas. Proses Implementasi PPBS :

Langkah implementasinya meliputi:

1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas.
2. Mengidentifikasikan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit dari masing-
masing program.
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui
Karakteristik PPBS :

1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan.


2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan dating karena
PPBS berorientasi pada masa depan.
3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi.
4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai program, yang meliputi:identifikasi
tujuan, identifikasi secara sistematik alternatif program untuk mencapai tujuan, estimasi
biaya total dari masing-masing alternatif program, danestimasi manfat yang ingin diperoleh
dari masing-masing alternatif program

Kelebihan PPBS :

1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak kemanajemen


menengah.
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya dalam perencanaan
program.
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dankerja sama
antar departemen.
5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaiantujuan
organisasi
6. PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi sumber daya secara
optimal.

Kelemahan PPBS

1. PPBS membutuhkan system informasi yang canggih, ketersediaan data, adanyasystem


pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi
2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkanteknologi
yang canggih
3. PPBS bagus secara teori, namun sulit untuk diimplementasikan
4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulanmanusia yang
kompleks
5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented. Penggunaanstatistic terkadang
kurang tajam untuk mengukur efektivitas program. Statistik hanya tepat untuk mengukur
beberapa program saja.
6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis sehingga menyulitkan dalammelakukan
alokasi biaya.

Masalah utama penggunaan ZBB dan PPBS.

1. Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif untuk melakukan


aktivitas.
2. K urangnya data untuk membandingkan semua alternatif, terutama untuk mengukur output.
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan, perubahan politik, dan
ekonomi.
4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang sangat berat5.
5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perankingan program terutama ketikaterdapat
pertentangan kepentingan.
6. Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan program secaracepat dan tepat.
7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar untuk berubah.
P. PENERAPAN ANGGARAN DI INDONESIA

Anggran berbasis kineja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan
setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan termasuk efisisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut. Pemerintah
Indonesia telah melakukan persiapan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dengan mengeluarkan
berbagai peraturan perundang-undangan serta petunjuk teknis dan pelaksanaan. Berdasarkan paket
undang-undang keuangan Negara terjadi dan efektivitas serta mendorong terwujudnya akuntabilitas
dan transparasi. Walau demikian belum semua aturan tersebut diimplementasikan dengan baik dan
konsisten masih kurang pemahaman semua pihak tentang peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan masih lemahnya komitmen untuk melaksanakannya menjadikan implementasi anggaran
berbasis kinerja belum berjalan dengan baik. oleh karena itu dibutuhkan kesabaran(awareness) dan
komitmen yang tinggi dari seluruh pihak untuk menerapkan anggaran berbasis kinerja ini sehingga
dapat tercipta tata kelola pemerintah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Purwanugraha, S.E., M.B.A, Edisi Pertama, Yogyakarta : Akuntansi Sektor Public
Mohamad Mahsun, S.E., M.Si., Ak. ,Firman Sulistiyowati, S.E., M.Si., Heribertus Andre
http//www.wikipedia.com/
Mahmudi (2011) Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta : UII Press.
http://sharingilmupajak.blogspot.co.id/2013/11/konsep-anggaran-sektor-publik.html
http://luqman-za.blogspot.co.id/2012/11/zero-based-budgeting-anggaran-berbasis.html

Anda mungkin juga menyukai