Oleh : Kelompok 2 Ni Putu Pratiwi Ika Dharma Lestari (2107531061) Yohanes Maria Vianey Ndityomas (2107531064) Kadek Angga Agustina Purnawan (2107531083)
Prodi Sarjana Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 2022 A. Konsep Anggaran Sektor Publik Anggaran adalah pernyataan tentang estimasi kinerja yang ingin dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran merupakan proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Anggaran dalam sektor publik diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Anggaran sektor publik adalah instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program yang dibiayai dengan dana publik. Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Program penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan stratejik telah selesai dilakukan. Tahap pengangaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja dapat mengagalkan perencanaan yang telah disusun. Aspek-aspek yang ada dalam anggaran sektor publik, yaitu aspek perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas publik. Penganggaran sektor publik harus diawasi dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif bila diawasi oleh lembaga pengawasan khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran. B. Pengertian Anggaran Sektor Publik Anggaran sektor publik adalah suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi, yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi tentang apa yang akan dilakukan oleh suatu organisasi di masa depan. Secara singkat, anggaran publik adalah suatu rencana finansial yang menyatakan beberapa biaya atas rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja) dan berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan). C. Pentingnya Anggaran Sektor Publik Anggaran sektor publik dibuat guna membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, misalnya listrik, air bersih, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya supaya terjamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang telah dibuat. Uang yang dimiliki oleh pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukkan rencana pemerintah untuk membelanjakan uang rakyat tersebut. Anggaran adalah blue print keberadaan sebuah negara dan arahan di masa yang akan datang. Alat utama kebijakan fiskal, yaitu anggaran. Anggaran adalah alat ekonomi yang paling penting yang dimiliki oleh pemerintah guna mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Adapun alasan anggaran sektor publik itu penting adalah karena hal-hal berikut. 1. Anggaran adalah alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang tersedia itu terbatas. Anggaran yang diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya, pilihan, dan trade off. 3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah sudah bertanggungjawab terhadap rakyat. Dalam hal tersebut, anggaran publik adalah instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada. D. Fungsi Anggaran Sektor Publik Anggaran sektor publik memiliki beberapa fungsi utama, yaitu sebagai berikut. 1. Anggaran sebagai Alat Perencanaan Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang dilakukan oleh pemerintah, berapa jumlah biaya yang diperlukan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Sebagai alat perencanaan, anggaran digunakan untuk : Merumuskan tujuan dan sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dan merencanakan alternatif sumber pembiayaan. Mengalokasikan dana di berbagai program dan kegiatan yang telah disusun. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi. 2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian Anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah supaya pembelanjaan yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Anggaran sebagai instrument pengendalian dipakai untuk menghindari adanya overspending, underspending, dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran di bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Anggaran dipakai untuk memberikan informasi dan meyakinkan legislatif bahwa pemerintah bekerja secara efisien, tanpa korupsi dan pemborosan. 3. Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal Anggaran digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Arah kebijakan fiskal dapat diketahui melalui anggaran publik sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi ekonomi. 4. Anggaran sebagai Alat Politik Anggaran dipakai untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan atas prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran adalah dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. 5. Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi Anggaran publik adalah alat koordinasi antarbagian dalam pemerintahan. Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Selain itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antarunit kerja dalam lingkungan kerja eksekutif. 6. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. 7. Anggaran sebagai Alat Motivasi Anggaran digunakan untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. 8. Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR/DPRD. Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik. E. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik 1. Anggaran Operasional, yaitu anggaran yang digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah belanja rutin. Belanja rutin adalah pengeluaran yang bermanfat hanya 1 tahun anggaran dan tidak dapat menambah asset bagi pemerintah. 2. Anggaran Modal, menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. F. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik 1. Otorisasi oleh legislatif 2. Komprehensif 3. Keuntungan anggaran 4. Nondiscretionary Appropiation 5. Periodik 6. Akurat 7. Jelas 8. Diketahui publik G. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan adalah rangkaian proses anggaran, dimana proses penyusunan anggaran bertujuan untuk membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal, menciptakan efisiensi dan keadilan dalam penyediaan barang dan jasa publik, serta meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas. Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah sebagai berikut. 1. Tujuan dan target yang ingin dicapai. 2. Ketersediaan sumber daya. 3. Waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan target. 4. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran. Menurut Mardiasmo, tahapan yang dilakukan dalam penyusunan anggaran sektor publik adalah sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan dan Penyusunan Anggaran (budget preparation) Pada tahap persiapan dan penyusunan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Hal perlu diperhatikan sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, yakni sebaiknya melakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat terlebih dahulu. Selain itu, harus disadari adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran. 2. Tahap Ratifikasi Anggaran Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif (kepala daerah) dituntut tidak hanya memiliki managerial skill, tetapi juga harus memiliki political skill, salesmanship, dan coalition building yang memadai. 3. Tahap Pelaksanaan Anggaran (budget implementation) Setelah anggaran disetujui oleh legislaiif, tahap berikutnya adalah pelaksanaan anggaran. Dalam tahap ini, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.. 4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran Tahap terakhir dari siklus anggaran, yaitu pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Apabila pada tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka pada tahap pelaporan dan evaluasi anggaran biasanya tidak akan menemui banyak masalah. Pengelolaan keuangan publik mencakup beberapa aspek, yakni aspek penganggaran, akuntansi, pengendalian, dan auditing. Aspek penganggaran mengantisipasi pendapatan dan belanja. Aspek akuntansi berkaitan dengan proses mencatat, mengolah, dan melaporkan segala aktivitas penerimaan dan pengeluaran atas dana saat anggaran dilaksanakan. H. Siklus Anggaran Sektor Publik Siklus Anggaran adalah masa atau jangka waktu mulai saat anggaran (APBN) disusun sampai dengan saat perhitungan anggaran disahkan dengan undang-undang. Perencanaan yang ditetapkan oleh dewan pendiri/pembina, pimpinan lembaga, disertai dengan dokumentasi lengkap mengenai angaraan, sumber daya yang dimiliki, dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk menetapkan besaran maksimum yang dapat diserap oleh organisasi. Siklus anggaran mencakup 4 tahapan, yang terdiri atas : 1. Tahap Persiapan Anggaran, pada tahap ini dilakukan tafsiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah adanya faktor tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi. Oleh karena itu, manajer keuangan publik harus paham dalam menentukan besarnya suatu anggaran. 2. Tahap Ratifikasi Anggaran, tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan berat. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting karena pimpinan eksekutif harus memiliki kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan dari pihak legislatif. 3. Tahap Pelaksanaan Anggaran, hal terpenting dalam tahap ini adalah sistem informasi akuntansi dan pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik bertanggungjawab menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan andal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang sudah disepakati, bahkan bisa diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran periode selanjutnya. 4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Apabila tahap implementasi sudah didukung dengan sistem akuntansi dan pengendalian manajemen yang baik, maka tahap pelaporan dan evaluasi anggaran tidak akan menemui banyak masalah. Daftar Pustaka Ayumiati. 2017. Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Diakses dari https://jurnal.ar- raniry.ac.id/index.php/dustur/article/download/3257/2264 Mardiasmo. 2018. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi