Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGGUNAAN PEKERJAAN PIHAK LAIN

Penggunaan pekerjaan pihak auditor terkait dengan standar audit 600 (SA 600) dapat
diartikan konsultan termasuk juga penasihat hukum yang ditugasi sebagai spesialis dalam
situasi selain dalam penyedia jasa kepada klien. Keputusan untuk menggunakan pekerjaan
pihak lain memungkinkan auditor menguasai serta memahami hal-hal bisnis secara umum,
tetapi tidak diharapkan memiliki keahlian seperti seseorang yang terlatih atau memenuhi
syarat untuk melaksanakan praktik profesi atau pekerjaan lain.

Fungsi internal audit di dalam perusahaan adalah memastikan seluruh operasional


perusahaan sudah berjalan sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas serta mencegah fraud. Namun, seorang auditor internal perusahaan
tidak layak memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diawasinya.

Ketentuan ini terkait dengan independensi dan integritas akuntan publik atau auditor
eksternal, di mana orang yang berprofesi sebagai auditor eksternal tidak diperbolehkan
memiliki hubungan apa pun kepada klien sebagai pemberi jasa audit, selain hubungan
perikatan audit yang di dalamnya tertuang hak-hak sebagai pemberi jasa konsultan keuangan
di luar perusahaan dan kewajiban perusahaan klien dalam memberikan fee (biaya konsultan
audit) dengan segala kompleksitas perusahaan yang terikat dan disetujui oleh pihak akuntan
publik dan manajemen perusahaan. Penggunaan pekerjaan pihak lain dalam audit diatur
dalam SA 600 s/d SA 620.

1. SA 600 : Pertimbangan Khusus – Audit atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk


Pekerjaan Auditor Komponen)
SA 600 berlaku untuk audit grup. SA ini berkaitan dengan pertimbangan
khusus yang berlaku untuk audit grup, terutama yang melibatkan auditor komponen.
Auditor dapat menggunakan SA ini apabila melibatkan auditor yang bukan
merupakan laporan keuangan grup dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan
sesuai dengan kondisi. Contohnya auditor dapat melibatkan auditor lain untuk
mengobservasi perhitungan sediaan fisik atau menginspeksi aset tetap yang jauh
lokasinya.
Auditor komponen diharuskan oleh statua, regulasi, atau aturan lain untuk
menyatakan opini audit atas laporan keuangan suatu komponen sebagai bukti audit
grup. Partner perikatan grup harus yakin bahwa pihak yang melaksanakan perikatan,
termasuk auditor komponen memiliki kompetensi dan kapabilitas yang kredibel.
Tujuan auditor dalam SPA 600 adalah untuk menentukan apakah bertindak
sebagai auditor laporan keuangan grup. Jika bertindak sebagai auditor laporan
keuangan grup, maka auditor harus berkomunikasi secara jelas dengan auditor
komponen mengenai ruang lingkup dan waktu pekerjaan mereka atas informasi
keuangan yang berkaitan dengan komponen dan juga auditor harus memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat mengenai informasi keuangan komponen dan proses
konsolidasi untuk menyatakan suatu opini apakah laporan keuangan grup telah
disajikan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
Definisi dari istilah-istilah yang terdapat dalam SA ini adalah sebagai berikut.
a) Komponen adalah suatu entitas atau aktivitas bisnis yang untuk itu manajemen
grup atau komponen menyusun informasi keuangan yang harus disajikan
bagian dalam laporan keuangan grup.
b) Auditor komponen adalah seorang auditor berdasarkan permintaan tim
perikatan grup,melaksanakan pekerjaan atas informasi keuangan yang
berkaitan dengan suatu komponen untuk tujuan audit grup.
c) Manajemen komponen adalah manajemen yang bertanggung jawab atas
penyusunaninformasi keuangan suatu komponen.
d) Materialitas komponen adalah materialitas bagi suatu komponen yang
ditentukan oleh tim perikatan grup.
e) Grup adalah semua komponen yang informasi keuangannya dimasukkan ke
dalam laporan keuangan grup. Suatu grup selalu memiliki lebih dari satu
komponen.
f) Audit grup adalah audit atas laporan keuangan grup.
g) Opini audit grup adalah opini audit atas laporan keuangan grup.
h) Rekan perikatan grup adalah Rekan atau personel lain dalam KAP yang
bertanggung jawabatas perikatan audit grup dan pelaksanaannya, serta laporan
auditor atas laporan keuangan grup yang diterbitkan atas nama KAP tersebut.
Ketika dua atau lebih auditor dari KAP yang berbeda melaksanakan audit grup
tersebut, maka rekan perikatan dan tim perikatan dari KAP-KAP tersebut
masing-masing secara kolektif merupakan rekan perikatan grup dan tim
perikatan grup. Namun, SA ini tidak berkaitan dengan hubungan antar auditor
bersama atau pekerjaan yang dilakukan satu auditor bersama dalam
hubungannya dengan pekerjaan auditor bersama yang lain.
i) Laporan keuangan grup adalah laporan keuangan yang mencakup informasi
keuangan lebih dari satu komponen. Istilah “laporan keuangan grup” juga
mencakup laporan keuangan gabungan yang mengagregasi informasi
keuangan yang disusun oleh komponen yang tidak memiliki induk namun
berada dalam pengendalian bersama.
j) Manajemen grup adalah manajemen yang bertanggung jawab atas penyusunan
laporan keuangan grup.
k) Pengendalian grup secara keseluruhan adalah pengendalian yang didesain,
diimplementasikan, dan dipertahankan oleh manajemen grup terhadap
pelaporan keuangan grup.
l) Komponen signifikan adalah suatu komponen yang diidentifikasi oleh tim
perikatan grup (i) bahwa secara keuangan dan individual adalah signifikan
bagi grup, atau (ii) bahwa, karena secara sifat dan kondisi spesifiknya,
kemungkinan mengandung risiko kesalahan penyajian material yang
signifikan dalam laporan keuangan grup.

Tim perikatan grup dapat memutuskan untuk menggunakan atau tidak bukti audit
yang menjadi basis opini atas laporan keuangan komponen sebagai bukti audit bagi
audit grup. Namun, ketentuan dalam SA ini tetap berlaku. Ketentuan yang berkaitan
dengan tanggung jawab menyebutkan rekan perikatan grup bertanggung jawab atas
pengarahan, penyupervisian, dan pelaksanaan perikatan audit grup sesuai dengan
standar profesional dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan
apakah laporan auditor yang diterbitkan telah sesuai dengan kondisinya.

Sebagai akibatnya, laporan auditor atas laporan keuangan grup tidak boleh
mengacu ke auditor komponen, kecuali jika diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan untuk memasukkan pengacuan tersebut. Jika pengacuan tersebut diharuskan
oleh peraturan perundang-undangan, laporan auditor harus menunjukkan bahwa
pengacuan tersebut tidak menghilangkan tanggung jawab rekan perikatan grup atau
KAP dari rekan perikatan grup atas opini audit grup.

2. SA 610 Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal


SA 610 mengatur tanggung jawab auditor eksternal dalam hubungannya
dengan pekerjaan auditor internal ketika auditor eksternal sudah menentukan,
berdasarkan SA 315 bahwa fungsi audit internal kemungkinan relevan dengan audit.
Auditor eksternal memiliki tanggung jawab tunggal atas opini audit yang dinyatakan
dan tanggung jawab tersebut tidak berkurang dengan digunakannya pekerjaan auditor
internal oleh auditor eksternal.
Tujuan auditor eksternal dalam SA ini adalah untuk menentukan apakah akan
menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal dan seberapa luas penggunaan
pekerjaan auditor internal tersebut dan jika menggunakan pekerjaan auditor internak,
menetukan apakah pekerjaan tersebut cukup untuk tujuan audit. Untuk menentukan
apakah akan menggunakan pekerjaan auditor internal dan seberapa luas pekerjaan
tersebut akan digunakan, auditor eksternal harus melakukan hal-hal berikut.
a) Auditor eksternal harus menentukan apakah pekerjaan auditor internal
kemungkinan cukup untuk tujuan audit dan jika cukup, harus ditentukan
dampak yang direncanakan dari pekerjaan auditor internal terhadap sifat,
waktu, atau luas prosedur auditor eksternal.
b) Dalam menentukan apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup
untuk tujuan audit, auditor eksternal harus mengevaluasi:
 Objektivitas dan fungsi audit eksternal
 Kompetensi teknis audit internal
 Apakah pekerjaan auditor internal akan dilaksanakan dengan
kecermatan dan kehati-hatian profesional.
 Apakah komunikasi antara auditor internal dengan auditor eksternal
akan efektif.
c) Dalam menentukan pengaruh yang direncanakan dari pekerjaan auditor
internal terhadap sifat, waktu, atau luas prosedur auditor eksternal harus
mempertimbangkan:
 Sifat atau ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilaksanakan, atau
yang akan dilaksanakan oleh auditor internal
 Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai pada tingkat asersi
untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan tertentu, dan
 Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam pengevaluasian bukti audit
yang dikumpulkan oleh auditor internal untuk mendukung asersi yang
relevan.

Agar dapat menggunakan pekerjaan tertentu dari auditor internal, auditor eksternal
adalah harus mengevaluasi dan melaksanakan prosedur audit atas pekerjaan tersebut
untuk menuntukan kecukupannya bagi tujuan auditor eksternal. Karena itu, auditor
eksternal harus mengevaluasi:

a) Apakah pekerjaan itu dilakukan oleh auditor internal yang memiliki pelatihan
teknis dan kecakapan yang cukup.
b) Apakah pekerjaan tersebut disupervisi, direview, dan didokumentasikan
dengan baik.
c) Bukti audit yang cukup telah diperoleh untuk memungkinkan auditor internal
untuk menarik kesimpulan yang wajar.
d) Kesimpulan yang ditarik adalah tepat sesuai dengan kondisinya dan laporan
yang dibuat oleh auditor internal konsisten dengan hasil pekerjaan yang
dilakukan.
e) Setiap pengecualian atau hal-hal yang tidak biasa yang diungkapkan oleh
auditor internal telah diselesaikan dengan baik.
3. SA 620 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor
SA ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor atas pekerjaan individu
atau organisasi di bidang keahlian selain akuntansi atau audit, ketika pekerjaan
tersebut digunakan untuk membantu auditor dalam mendapatkan bukti audit yang
cukup dan tepat. Meskipun menggunakan pakar auditor, auditor eksternal tetap
bertanggung jawab tunggal terhadap opini audit yang dinyatakan. Tujuan auditor
menurut SA ini adalah untuk menentukan apakah perlu menggunakan pekerjaan
seorang pakar auditor dan jika menggunakan pekerjaan pakar auditor, menentukan
apakah pekerjaan tersebut memadai untuk tujuan auditor.
Menurut ketentuan SA 620, auditor dapat menentukan apakah ia memerlukan
pekerjaa seorang pakar auditor jika keahlian di suatu bidang selain akuntansi atau
audit diperlukan untuk mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup dan tepat.
Seorang pakar auditor dapat merupakan pakar internalnya (rekan atau staff, termasuk
staff sementara dari KAP auditor tersebut atau KAP jejaring) atau seorang pakar
eksternal. Pakar auditor yang dipilih perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah pakar
tersebut memiliki kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas yang diperlukan untuk
tujuan auditor.
Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup tentang bidang keahlian
pakar untuk memungkinkan audit dalam menentukan sifat, ruang lingkup dan
objektivitas pekerjaan pakar untuk tujuan auditor, dan mengevaluasi kecukupan
pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor. Evaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor
mencakup hal-hal berikut.
a) Relevansi dan kelayakan dari temuan atau kesimpulan pakar tersebut dan
konsistensi hal-hal tersebut dengan bukti audit lain
b) Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan asumsi metode
signifikan, relevansi dan kelayakan asumsi dan metode tersebut dalam kondisi
yang bersangkutan, dan
c) Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan data sumber yang
signifikan bagi pekerjaan pakar tersebut, relevansi, kelengkapan, dan akurasi
data sumber tersebut.

Jika auditor memutuskan bahwa pekerjaan pakar auditor tersebut tidak memadai
untuk tujuan auditor, maka auditor harus setuju dengan pakar tersebut atas sifat dan
luas pekerjaan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pakar tersebut dan melakukan
prosedur audit tambahan yang tepa tatas kondisi tersebut.

Auditor tidak boleh mengacu ke pekerjaan seorang pakar auditor dalam laporan
auditor yang berisi suatu opini tanpa modifikasi kecuali diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan. Jika pengacuan tersebut diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan, auditor harus menunjukkan dalam laporan auditor bahwa pengacuan
tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor atas opini tersebut. Jika auditor
membuat acuan ke pekerjaan seorang pakar auditor dalam laporan auditor karena
pengacuan tersebut relevan dengan suatu pemahaman atas modifikasi terhadap opini
auditor, harus ditunjukkan dalam laporan bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi
tanggung jawab auditor atas opini tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

IAPI. 2012. Standar Audit (“SA”) 600 : Pertimbangan Khusus – Audit atas Laporan
Keuangan Grup (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen). Diakses 17 September 2022 pada
http://spap.iapi.or.id/1/files/SA%20600/SA%20600.pdf
IAPI. 2012. Standar Audit (“SA”) 610 : Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal. Diakses 17
September 2022 pada http://spap.iapi.or.id/1/files/SA%20600/SA%20610.pdf

IAPI. 2012. Standar Audit (“SA”) 620 : Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor. Diakses 17
Sepetember 2022 pada http://spap.iapi.or.id/1/files/SA%20600/SA%20620.pdf

Anda mungkin juga menyukai