Anda di halaman 1dari 3

B.

Mekanisme Pemungutan dan Pemotongan Pajak

Sekilas, pemungutan dan pemotongan memiliki arti yang sama, namun,


kenyataannya tidak demikian. Pemungutan berarti menambah atau memungut yang
berhubungan dengan jumlah tagihan/jumlah yang seharusnya diterima (dasar
pengenaan pajak), sedangkan pemotongan berarti memotong atau mengurangkan
pembayaran atau jumlah yang diterima berdasarkan dasar pengenaan pajak.
Pemungutan dilaksanakan oleh penerima penghasilan atau penerima pembayaran,
namun di situasi tertentu pemungutan dilaksanakan oleh pemberi penghasilan,
contohnya adalah pemungutan PPh pasal 22 oleh Bendaharawan Pemerintah.
Pemotongan biasanya dilakukan oleh pemberi penghasilan atau pihak yang
membayarkan, serta jenis PPh yang terkena pemotongan adalah PPh pasal 4 ayat 2,
PPh pasal 21, PPh pasal 26, PPh pasal 23, dan PPh pasal 15. Contoh kasus terkait
pemungutan dan pemotongan pajak adalah:

Pemungutan

PT Aries dan PT Taurus adalah perusahaan yang telah dikukuhkan sebagai PKP. PT
Taurus bergerak di bidang konsultasi keuangan. PT Taurus memberikan jasa
konsultasi kepada PT Aries sebesar Rp15.000.000,00, sehingga PT Taurus memungut
PPN dengan tarif 11%. Besar PPN yang dibayar oleh PT Aries adalah
Rp15.000.000,00 x 11%= Rp1.650.000,00

Jadi, pembayaran sebesar Rp15.000.000,00 dari PT Aries ke PT Taurus sudah


dipungut PPN sebesar Rp1.650.000,00 sehingga PT Taurus menerima pembayaran
sejumlah Rp16.650.000,00.

Secara menyeluruh, jumlah pembayaran PT Aries kepada PT Taurus adalah


Rp15.000.000,00 +Rp1.650.000-Rp300.000 = Rp16.350.000,00

Pemotongan

PT Aries dan PT Taurus adalah perusahaan yang telah dikukuhkan sebagai PKP. PT
Taurus bergerak di bidang konsultasi keuangan. PT Taurus memberikan jasa
konsultasi kepada PT Aries sebesar Rp15.000.000,00. Atas transaksi tersebut, PT
Aries wajib memotong PPh Pasal 23 atas jasa konsultasi, dengan tarif 2%, sehingga
besar PPh pasal 23 atas jasa konsultasi tersebut adalah Rp15.000.000,00 x
2%=Rp300.000,00. Pembayaran sebesar Rp15.000.000,00 dari PT Aries ke PT
Taurus telah dipotong PPh pasal 23 sebesar Rp300.000,00, yang mengakibatkan
pembayaran yang diterima PT Taurus adalah Rp14.700.000,00.

Di Indonesia, terdapat tiga sistem pemungutan pajak, di antaranya:

1) Self assessment system


2) Official assessment system
3) Withholding assessment system

Self assessment system adalah sistem pemungutan pajak dimana penghitungan


besaran pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak dilakukan oleh wajib pajak yang
bersangkutan. Pemerintah berperan sebagai pengawas wajib pajak. Sistem ini
biasanya diterapkan pada pajak pusat. Contohnya adalah PPh dan PPN.

Official assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang penghitungan


besaran pajak dilakukan oleh fiskus. Wajib pajak bersifat pasif karena besar pajak
terutang baru diketahui setelah dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus.
Contoh pajak yang dipungut dengan sistem ini adalah PBB dan pajak daerah lainnya.

Withholding assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang besarnya


dihitung oleh pihak ketiga yang bukan fiskus ataupun wajib pajak. Contohnya adalah
pemotongan penghasilan karyawan oleh bendahara perusahaan sehingga karyawan
tersebut tidak perlu membayarkan pajak penghasilannya ke kantor pajak pratama.
Contoh penerapan sistem ini adalah pada PPh pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal 23,
dan PPh Final pasal 4 ayat 2.

Pajakku.com. (2021). Pemotongan dan Pemungutan Pajak, Apa Perbedaannya?


Diakses pada 12 September 2022, dari
https://www.pajakku.com/read/60c7032eeb01ba1922ccae2f/Pemotongan-dan-
Pemungutan-Pajak-Apa-Perbedaannya
Maulida,R. (2018, September 28). Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia. Diakses
pada 12 September 2022, dari
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/sistem-pemungutan-pajak

Anda mungkin juga menyukai