Anda di halaman 1dari 3

1.

Sistem pemungutan pajak yang dicanangkan pemerintah mulia mununjukkan hasi yang
cukup baik, walupun target belum tercapai, pihak pemerintah dalam hal ini Direktorat
Jenderal Pajak terus-menerus menggalakan pemungutan pajak yang luar biasa hebat.
Sebutkan perbedaan dari Witholding System dengan Self assesment sistem yang
saudara/i ketahui !

Withholding System

Withholding system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak (Mardiasmo,
2016). Withholding system merupakan bentuk perpanjangan tangan fiskus melalui pihak
ketiga untuk mengumpulkan pajak dari wajib pajak.

Pada Withholding System, besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib
pajak dan bukan juga aparat pajak/fiskus.

Contoh Witholding System adalah pemotongan penghasilan karyawan yang dilakukan


oleh bendahara instansi terkait. Jadi, karyawan tidak perlu lagi pergi ke KPP untuk
membayarkan pajak tersebut.

Jenis pajak yang menggunakan withholding system di Indonesia adalah PPh Pasal 21,
PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN.

Self Assessment System

Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan


penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan.

Dengan kata lain, wajib pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam menghitung,
membayar, dan melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau
melalui sistem administrasi online yang sudah dibuat oleh pemerintah.

Peran pemerintah dalam sistem pemungutan pajak ini adalah sebagai pengawas dari para
wajib pajak. Self assessment system diterapkan pada jenis pajak pusat.

Contohnya adalah jenis pajak PPN dan PPh. Sistem pemungutan pajak yang satu ini
mulai diberlakukan di Indonesia setelah masa reformasi pajak pada 1983 dan masih
berlaku hingga saat ini.
Namun, terdapat konskuensi dalam sistem pemungutan pajak ini. Karena wajib pajak
memiliki wewenang menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu dibayarkan,
maka wajib pajak biasanya akan mengusahakan untuk menyetorkan pajak sekecil
mungkin.

Ciri-ciri sistem pemungutan pajak Self Assessment:

a. Penentuan besaran pajak terutang dilakukan oleh wajib pajak itu sendiri.

b. Wajib pajak berperan aktif dalam menuntaskan kewajiban pajaknya mulai dari
menghitung, membayar, hingga melaporkan pajak.

c. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat ketetapan pajak, kecuali jika wajib pajak
telat lapor, telat bayar pajak terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya wajib
pajak bayarkan namun tidak dibayarkan.

Tabel Keterangan Perbedaan Witholding System dengan Self assesment sistem

No. Uraian Witholding System Self assesment


1 Penentuan pajak yang Pihak Ketiga yang Wajib Pajak yang
terutang menghitung, menghitung,
memperhitungkan, memperhitungkan,
menyetorkan dan menyetorkan dan
melaporkan pajak melaporkan sendiri
yang terutang pajak yang terutang
2 Wewenang untuk Pihak Ketiga Wajib Pajak Sendiri
menetapkan besarnya
pajak yang terutang
3 Tingkat penyalahgunaan Pihak Ketiga Wajib Pajak
wewenang

2. PT. Ambyar mempunyai Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan Surat


Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2017, Rp 116.000.000, PPh yang
dipungut oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 13.000.000, PPh yang dipotong oleh pihak lain
(Pasal 23) Rp 5.500.000. berapakah besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri
setiap bulan untuk tahun 2017 !
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah laporan pajak yang disampaikan kepada pemerintah
Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pajak.

SPT dibagi menjadi dua kategori, yaitu SPT Tahunan dan SPT Masa.

SPT Tahunan merupakan laporan pajak yang disampaikan satu tahun sekali (tahunan)
baik oleh wajib pajak badan maupun wajib pajak pribadi, yang berhubungan dengan
perhitungan dan pembayaran pajak penghasilan, objek pajak penghasilan, dan/atau bukan
objek pajak penghasilan, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan peraturan pajak
untuk satu tahun pajak, atau bagian dari tahun pajak.

Diketahui PT. Ambyar mempunyai Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2017, Rp 116.000.000, PPh yang
dipungut oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 13.000.000, PPh yang dipotong oleh pihak lain
(Pasal 23) Rp 5.500.000.

Pajak Penghasilan yang terutang (SPT 2017) Rp. 116.000.000


Dikurangi :
PPh yang dipungut oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 13.000.000
PPh yang dipotong oleh pihak lain (Pasal 23) Rp 5.500.000
Jumlah kredit pajak Rp 18.500.000
Selisih/sisa Rp 97.500.000

Jadi, besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri setiap bulan untuk tahun 2017
adalah sebesar Rp. 97.500.000 / 12 Bulan = Rp 8.125.000

Anda mungkin juga menyukai