Anda di halaman 1dari 1

NAMA : RAIHAN ANUGERAH

NIM : 044595986

TUGAS 2 DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Ibu Sundoro berencana untuk membuka usaha catering. Dia berencana untuk menjadi wajib
pajak yang baik dengan mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP dan menjadi PKP. Anda
sebagai konsultan pajak, saran apa yang diberikan kepada Ibu Sundoro?

JAWABAN

Melihat dari keterangan bahwa Ibu Sundoro baru melakukan rencana untuk membuka
catering, alangkah baiknya tidak terlebih dahulu untuk membuat NPWP dan menjadi PKP.
Mengapa demikian karena dapat kita baca dari Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 197/ PMK.03/ 2013 Pasal 1 :

(1) Pengusaha kecil merupakan pengusaha yang selama 1 (satu) tahun buku melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus
juta rupiah).

Jelas dari peraturan ini bahwa omzet dibawah Rp. 4,8 miliar tidak diwajibkan menjadi PKP
namun bisa memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP, sesuai dengan peraturan menteri
keuangan No. 197/PMK / 2013. Dalam dunia bisnis, pemasukan pengusaha belum tentu
selalu stabil dan meningkat. Terkadang ada beberapa kondisi yang mengakibatkan penurunan
omzet. Apalagi ibu Sundoro baru melakukan rencana yang tentu saja belum jelas omzet
pertahunnya lebih baik ibu Sundoro menjalankan usaha cateringnya dalam bentuk perusahaan
non-PKP terlebih dahulu karena kemungkinan omzet pertahunnya kurang dari 4,8 miliar, dan
hanya dikenakan pajak penghasilan final atau biasa disebut PPh final sesuai dengan ketentuan
yang tertuang dalam peraturan pemerintah NO 46 Tahun 2013. Melalui peraturan Pemerintah
No. 23 tahun 2018, tarif PPh final ditetapkan sebesar 0,5% tarif ini dipotong sebesar 50% dari
peraturan sebelumnya yaitu pemerintah No. 46 tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 1%.
Dengan peraturan braru ini perusahaan non-PKP ibu Sundoro akan mengurangi resiko
kerugian.

Kesimpulannya Ibu Sundoro jangan terburu-buru membuat NPWP dan menjadi PKP
karena usahanya masih baru, jika menjadi PKP dikhawatirkan mengalami kerugian karena

1. Pembayaran pajak semakin besar.


2. Mengurangi daya saing karena harga jual barang /jasa lebih tinggi. Hal ini disebabkan
adanya pemungutan PPN pada setiap transaksi. Setiap penyerahan barang kena pajak/
jasa kena pajak harus ditambah dengn PPN
3. Menambah kerumitan dan resiko sanksi yang lebih besar. Kerumitan yang dimaksud
di sini terkait aturan-aturan dalam pelapor pajak, serta adanya resiko sanksi apabila
ada keterlambatan dalammembayar pajak ataupun kesalahan faktur.

Anda mungkin juga menyukai