Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASISI


PANCASILA

DI SUSUN OLEH :
RAIHAN ANUGERAH (044595986)
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bangsa Indonesia dewasa ini menghadapi masalah pengaruh kebudayaan asing


akibat komunikasi dengan tekhnologi mutakhir. Bangsa Indonesia sangat memerlukan
sikap mantap untuk mempertahankan dan memupuk kepribadian Indonesia sendiri,
agar bangsa Indonesia di masa depan memang harus dapat berkembang kearah
masyarakat modern yang mampu hidup dalam suasana modern, namun tanpa
kehilangan kepribadian budaya Indonesia sendiri.
Karakter suatu bangsa tidak akan tercipta dan terbentuk tanpa ideologi dan
indentitas yang menaunginya. Pancasila sebagai ideologi dan identitas bangsa
indonesia sudah lahir sejak zaman kemerdekaan indonesia hingga saat ini sangat
ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Hanya bangsa yang memiliki karakter yang
kuat mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oelh
bangsa-bangsa dan negara lain.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yanng diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 yang berakar kepada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
terhadap tuntutan perubahan zaman.
Berdasarkan latar belakang tersebut kita akan membahas pendidikan karakter
berbasis pancasila.

B. RUMUSAN MASALAH

1) Apa itu pendidikan karakter berbasis pancasila?


2) Apa fungsi dan tujuan dari pendidikan karakter berbasis pancasila?

C. TUJUAN PENULISAN

1) Dapat menjelaskan pengertian pendidikan karakter berbasis pancasila


2) Dapat menjelaskan fungsi dan tujuan pendidikan karakter berbasis pancasila
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Untuk memahami secara baik mengenai apa itu pendikan karakter berbasis
pancasila, di bawah ini dipaparkan pengertian pendidikan karakter menurut para ahli:

Ki Hajar Dewantara pernah menyatakan bahwa pendidikan adalah daya upaya


untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,karakter), pikiran
(intelek) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar manusia
dapat memajukan kesempurnaan hidup generasi penerus. Disinilah pentingnya
pendidikan karakter yang dapat berfungsi sebagai landasan dalam mencapai cita-cita
menjadi manusia paripurna.

Wuryadi (2010) menjelaskan bahwa karakter untuk memahami dan


menggunakan pancasila sebagai landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,
tidak sebatas dengan pengalaman akademik di lembaga pendidikan formal,namun
lebih jauh diperlukan dengan beragam pengalaman dalam kehidupan, baik di keluarga
maupun masyarakat. Fenomena kehidupan masyarakat yang sulit memecahkan
masalah baik didalam maupun antar kelompok menunjukan kecilnya pemahaman
masyarakat akan pancasila dalam berbangsa dan bertanah air.

Proses pembelajaran dalam mengembangkan pendidikan karakter dapat


dilakukan dengan berbagai cara kerana masing masing sekolah memiliki ciri
penekanan yang berbeda antara saatu dengan yang lain namun memerlukan
konsistensi pelaksanaan, memerlukan keteladanan dari pimpinan dan guru karyawan.
Oleh karena itu, maka pendidikan dan pembentukan karakter harus dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek knowledge, feeling, loving
dan action. ( Mansur Muslih, 2011:36 )

Adapun langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk karakter ini antara


lain: 1. Perlu disadari bahwa guru merupakan pembinan kerater dengan dirinya
sebagai model, memasukan aspek karakter kedalam pembelajaran, mencatat
perkembangan nya, melaporkan dan mengevaluasi kinerja secara priodik.
2. Sekolah adalah lingkingan penumbuhan karakter. 3. Pengembangan karakter
memerlukan keselarasan “sekolah-rumah”, parenting harus dijadikan sarana penting
bagi sekolah ( Muchlas Samani, 2010 )

Pendidikan karakter adalh budi pekerti yang melibatkan aspek teori


pengetahuan (Cognitive), perasaan(feeling), dan tindakan (action). ( Muslih, 2011, 29)

Karakter bukanlah produk yang sudah jadi ata final melainkan suatu proses,
sekaligus hasil yang terus menerus bersalnsung menuju ke kesempurnaan. Karakter
adalah sebuah kondisi dinamis struktur antropologis individu, yang tidak mau sekedar
berhenti atas dimensi kodratinya, melainkan juga sebuah usaha untuk hidup semakin
integral mengatasi determinisme alam dalam dirinya demi penyempurnaan dirinya
secara terus menerus. Pendidikan karakter menekankan pada kebiasaan yang terus
menerus dipraktekkan dan dilakukan dalam kehidupan ( Doni Koesoema (2012:56) )
BAB III
PEMBAHASAN

1. Apa itu pendidikan karakter berbasis pancasila

Pancasila adalah pandangan hidup, dasar negara dan ideologi nasional yang
berfungsi sebagai salah satu pilar negara kebangsaan Indonesia. Pancasila dan
undang-undang dasar1945 telah diterima sebagai landasan pendidikan nasional. Oleh
karena itu pancasila sebagai ide, nilai, dan norma sudah tercapai, dihayati, diamalkan,
dan dilestarikan. Seluruh komponen bangsa tidak perlu ragu tentang perlunya
pembangunan bangsa dan karakter berbasis nilai dan moral pancasila.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggapan terhadap tuntunan
perubahan zaman.
Undang-undang pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak seta peradaban bangsa. Hal ini bertujuan untuk berkebangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan
yaang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pembangunan karakater bangsa sudah disadari sebagai elemen penting dalam
upaya pembangunan sumberdaya manusia Indonesia. Dalam pidato kepresidenan
amanat proklamasi 17 Agustus 1956 Bung Karno mengingatkan pentingnya bangsa
memiliki karakter yang dibangun atas dasar kedalaman penghayatan atas pandangan
hidup bangsa.
Keragaman nilai dalam pancasila merupakan modal dasar pendidikan karakter.
Kita tidak perlu lagi mencari-cari bentuk bahkan model pendidikan karakter karena
basis karakter bangsa telah kita miliki. Nilai ketuhanan yang Maha Esa dalam sila
pertama dapat kita tinggikan beberapa nilai.
Pendidikan karakter padadasarnya adalah suatu usaha sadar dan terencana,
untuk membangun karkater bangsa,melalui jalan pendidikan konsep pendidikan
sendiri sebagaimana dimaksudkan dalam perundang-undangan: “ usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Menurut kosep pendidikan tersebut, maka paling tidak terdapat tiga unsur
yang utama :
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
2. Suasana belajar dan proses pembelajaran
3. Hasil atau output pendidikan.
Dalam konteks pendidikan karakter bangsa, pendidikan merupakan suatu
proses dalam format gerakan, dalam sistem pendidikan formal yang sekaligus
menjadi bagian integral dan gerakan pendidikan karakter bangsa. Berbagai negara,
pendidikan kewarganegaraan mengembangkan serta mengutamakan hal mengenai
kecintaan dan kesediaan berbuat serta berkorban sepenuh hati untuk bangsa dan
negaranya. Indonesia yang berlandaskan pancasila tentunya mengutamakan hal yang
serupa, maka pengabdian kepada bangsa dan negaranya merupakan dari bagian dari
sikap taqwa kepaa tuhan yang Maha Esa, hal ini tentunya berlaku kepada seluruh
agama yang ada di Indonesia
Karakter sebagai negara yang merdeka, mandiri, kreatif dan dinamis terbentuk
melalui berbagai pengalaman akademis dan sosial yang dimiliki anak indonesia.
Karakter ini kan menjadi kunci kepercayaan diri untuk menyadari persamaan drajad
dengan bangsa lain di dunia. Karakter tersebut dapat dikategorikan sebagai karakter
dasar suatu bangsa dan menjadi karakter utuh yang dibutuhkan masyarakat sebagai
manusia mulia, berbudi luhur, bermoral dan dapat diakumulasiakn sebagai karakter
bangsa. Kerakter ini diharapkan dapat tumbuh dari iman dan taqwa kepada tuhan
yang Maha Esa dengan segala karakteristiknya : ikhlas,jujur,peduli atas sesama,
kritis, kreatif, sensitif, toleran dan kemauan gotong royong.
Adapun sebagai pelaksana langsung pendidikan karakter adalah tri pusat
pendidikan, yaitu: keluarga, sekolah, dan masyarakat yang diharapkan menyatu
dalam suatu sistem harmoni. Ketimpangan peran dalam tri pusat pendidikan ini dapat
berdampak negatif pada anak bangsa, sebagaimana yang terjadi saat ini yang
dianggap sebagai produk pendidikan yang tidak meng Indonesia. Beberapa indikasi
adanya ketimpangan peran pada keluarga antara lain: kehidupan keluarga yang mulai
menyimpang dari akar budaya indonesia, keluarga tidak lagi peduli akan pendidikan
anak, keluarga menjadi asing terhadap kehidupan anak dalam bermasyarakat,
keluarga menjadi tidak berdaya terhadap intervensi nilai-nilai budaya asing dan
keluarga menjadi begitu latah dalam mengikuti arus gelobalisasi tanpa filterisasi.
Kebebasan yang diberikan tanpa batas sangat berdampak buruk begitu pula
sebaliknya. Beragam ketimpangan dapat terjadi, apabila keluarga bersifat over-
protective terhadap anak dengan membatasi segala ruang gerak dan informasi yang
ada, maka dapat dipastikan terbatasnya pengetahuan akan niali budaya dan
kemasyarakatan.
Sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan perlu mendapatkan perhatian
serius dari pemerintah baik pusat maupun daerah, hal ini menunjukkan sekolah
sebagai pusat segala proses pendidikan dan pengajaran. Selain itu peran keluarga dan
masyarkat sebagai tempat pembelajaran juga perlu berpartisifasi aktif sehingga
tercipta keharmonisan dalam sistem pendidikan yang berpusat pada sekolah, keluarga
dan masyarakat.Sistem yang harmonis antara tri pusat pendidikan sekolah-keluarga-
masyarakat perlu mendapat perhatian lembaga pendidika secara keseluruhan namun
perlu disadari bahwa dal ini berbasis pada budaya lokal. Terdapat beberapa pilihan
yang dapat dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal yakni: bentuk family-
community, atau school and family based community develoment akan memiliki
konsekuensi yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Jadi sesungguhnya pendidikan karakter berbasisi pancasila sudah lama di
publikasikan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan adanya kebijakan nasional yang komprehensif, koheren
dan berkelanjutan, dalam kebijakan nasional pendidikan karakter.
Proses pendidikan dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan karakter
perlu diperhatikan oleh berbagai pihak yang terlibat baik di negara yang sedang
berkembang maupun negara yang telah maju. Negara memiliki tanggungjawab besar
akan kesuksesan program mencerdaskan dan mensejahterakan warga negara sehingga
menjadi manusia yang berharkat dan bermartabat atau dengan kata lain dapat menjadi
manusia paripurna atau menjadi manusia indonesia seutuhnya.
2. Apa fungsi dan tujuan dari pendidikan karakter berbasis pancasila

Pendidikan kaarakter berbasisi pancasila secara umum berfungsi untuk


mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan
yang Maha Esa, berakhlak, bermoral, bertoleransi, berbudi pekerti luhur dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Mewujudkan warga sadar
bela negara yang berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam kehidupan yang sesuai dengan nilai
nilai moral dalam pencasila. Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan potensi dasar dari dalam diri manusia sehingga menjadi
individu yang berpikiran baik, berhati baik dan berprilaku baik
2. Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur
3. Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam
hubungan internasional
bertujuan untuk membentuk sikap juga perilaku positif manusia atau
mahasiswa sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
BAB IV
PENUTUP DAN SARAN

Simpulan

Pendidikan karakter berbasis pancasila dimaknai sebagai ciri kepribadian yang relatif
tetap, cara pikir, prilaku dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang berseumber
dari budaya bangsa Indonesia yang di jiwai nilai-nilai pancasila. Bangsa indonesia telah
menemukan pancasila sebagai kepribadiannya, maka dalam perkembangan untuk
menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman harus tetap mempertahankan kepribadian
pancasila sebagai landasan pendidikan karakter.

Saran

Pendidikan karakter berbasis pancasila harus selalu ditanamkan kepada generasi muda
penerus bangsa. Agar generasi penerus bangsa ini lahir dengan karakter yang baik dan
berakhlak mulia.

Anda mungkin juga menyukai