1. Pendidikan sebagai sarana pemajuan dan peningkatan jati diri bangsa, guna
mengembangkan manusia sedemikian rupa sehingga dapat mengembangkan
potensipotensi yang bersumber dari fitrah manusia, dari Tuhan. Pengembangan
identitas mempromosikan karakter yang kuat, yang tercermin dalam sikap dan
perilaku Anda. Tanpa identitas, suatu bangsa akan dengan mudah menyimpang dari
tantangan globalisasi yang serba cepat saat ini dan kehilangan dirinya sendiri.
2. Pendidikan merupakan sarana utama dalam membangun kembali karakter bangsa
Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang ramah, kooperatif, ulet, dan terpelajar.
Jika kita bisa membangun kembali karakter ini, memperkuatnya, maka insya Allah kita
akan mampu menghadapi setiap krisis dan tantangan di masa depan.
3. Pendidikan sebagai wadah pembentukan wawasan kebangsaan, , yaitu perubahan
dari mentalitas warga negara yang semula berorientasi etnis menjadi mentalitas
nasional seutuhnya. Melalui visi nasional, dapat dibangun masyarakat yang mencintai,
menghargai, percaya, bahkan saling melengkapi untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan pembangunan
Degradasi karakter muncul karena adanya contoh kurang baik dari orang yang lebih
dewasa seperti guru,orang tua dan lainnya. Misalnya budaya buang sampah
sembarangan, budaya terlambat, budaya tidak sabaran dan budaya
merokok.Pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang
baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan
nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya bukan hanya sekedar mengajarkan mana
yang benar dan mana yang salah. Nilai materiil Pancasila merupakan sumber kekuatan
bagi perjuangan bangsa Indonesia.
dilihat bahwa konsep Kaya Karsa mengadopsi konsep sistem among Ki Hajar
Dewantara,sehingga pendidikan karakter sebetulnya bukan hal yang baru, tetapi
merupakan penggalian nilai-nilai lama dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Guru dapat menjadi contoh yang langsung dapat ditiru oleh peserta didik dengan
mengikuti ajaran dan fatwa Ki Hajar Dewantara
Judul Membumikan nilai Pancasila pada generasi bangsa
Volume & Vol 10, No 2, Oktober 2019, Halaman 179-190
Halaman
Tahun 2019
Penulis Muhammad Awin Alaby
Penerbit Universitas wiralodra
Hasil Pembangunan pendidikan harus diorientasikan pada tiga tujuan utama, yaitu:
1. Pancasila sebagai ideologi negara menjadi acuan dasar bagi semua warga negara
Indonesia diberbagai sektor kehidupan. Namun faktanya saat ini nilai-nilai luhur
pancasila semakin terkikis akibat pengaruh pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang kurang terfilter dengan baik, Indikasi memudarnya praktik
nilai-nilai pancasila dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kasus yang melibatkan
generasi bangsa yang mencerminkan lemahnya karakter bangsa, seperti meningkatnya
kriminalitas, korupsi, kolusi dan nepotisme, radikalisme, kejahatan seksual, kehidupan
yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya.
pendidikan karakter dibagi dalam tiga tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi hasil. 5. Pendidikan karakter dalam konteks mikro, berpusat pada satuan
pendidikan secara holistik. Satuan pendidikan merupakan sektor utama yang secara
optimal memanfaatkan dan memberdayakan semua lingkungan belajar yang ada
untuk menginisiasi, memperbaiki, menguatkan, dan menyempurnakan secara
terusmenerus proses pendidikan karakter di satuan pendidikan. 6. Implementasi
pendidikan karakter di sekolah setidaknya melalui 4 model yaitu (1) Model sebagai
Mata Pelajaran Tersendiri (monolitik); (2), Model Terintegrasi dalam Semua Bidang
Studi; (3), Model non formal (ekstrakurikuler); (4), Model Gabungan.