Anda di halaman 1dari 7

26 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol.

8 Nomor 1 Tahun 2019

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER


DI SMP MUHAMMADIYAH SALAM MAGELANG
IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION POLICY
IN MUHAMMADIYAH JUNIOR HIGH SCHOOL OF SALAM MAGELANG

Fahma Sufia Abidah


Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Kebijakan Pendidikan FIP UNY
fahma1404@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan pendidikan karakter, faktor
penghambat pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah Salam dan upaya yang dilakukan sekolah untuk
mengatasi hambatan. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan telaah
dokumen. Subyek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua siswa. Data Penelitian
dianalisis dengan menggunakan metode Miles dan Huberman, uji keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber dan teknik. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) SMP Muhammadiyah Salam menerapkan nilai religius
dan disiplin. Metode pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah Salam yaitu inkulkasi nilai, keteladanan, dan
fasilitasi. Program yang mendukung implementasi kebijakan pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah Salam
yaitu: kegiatan belajar mengajar, apel pagi, tahfidzul Quran, qiroatul Quran, shalat dhuha, shalat dzuhur
berjamaah, MABIT, esktrakurikuler HW dan tapak suci, upacara bendera, serta literasi. Implementasi kebijakan
pendidikan karakter memanfaatkan sarana komunikasi, dukungan sumber daya (sumber daya manusia
berkualitas, sumber daya anggaran yang cukup, dan sumber daya fasilitas yang memadai), disposisi berupa sikap
yang mendukung kebijakan, dan struktur organisasi yang jelas. (2) Faktor penghambat implementasi kebijakan
pendidikan karakter yaitu: latar belakang siswa yang bervariasi, siswa yang sulit diarahkan, guru kurang memberi
teladan untuk siswa, dan sikap orang tua siswa yang acuh terhadap perilaku anak. (3) Upaya untuk mengatasinya
yaitu memberikan punishment kepada siswa, melakukan pembinaan untuk guru, melakukan Pertemuan Orang
tua Murid dan Guru.

Kata Kunci : implementasi, karakter, SMP Muhammadiyah Salam

Abtract
This research aims to describe the implementation of a policy of character education as well as the
inhibiting factors of character education in SMP Muhammadiyah Salam and the efforts made by school to
address obstacles that. The qualitative descriptive study using the method of interview, observation, and
document review. The subject on this research consists 12 people. Data analysis use Miles and Huberman is
model meanwhile, validity test of the data is done by resources and technique triangulation. Research result as
follows: (1) SMP Muhammadiyah Salam implements religius and discipline value. Applying character education
with inculcation value, example, dan facilitation method. Programs that support the implementation of character
education policy at SMP Muhamamdiyah Salam: teaching and learning activities, tahfidzul Quran, qiroatul
Quran, dhuha prayer, dzuhur prayer, MABIT, extracurricular Hizbul Wathon (HW) and tapak suci, flag
ceremony, and literacy. SMP Muhammadiyah Salam implementation of character education policy utilizing the
means of communication, support resources (human resources, budget resources, and adequate facilities
resources), disposition be attitude that support the existence of a policy, and a clear organization structure. (2)
Factors inhibiting the implementation of character education policies among them: background of the students
varied, difficult to directed students, less teacher give examples, the attitude of parents indifferent. (3) Efforts to
overcome the obstacles is provides punishment for student, doing coaching for teachers, and parenting.

Keywords: implementation, character, SMP Muhamamdiyah Salam


Implementasi Kebijakan Pendidikan…(Fahma Sufia Abidah) 27

PENDAHULUAN mengatakan bahwa sebagai bangsa yang


Mewujudkan masyarakat yang Bhinneka Tunggal Ika, sebenarnya Indonesia
berkualitas merupakan salah satu tugas mempunyai banyak tradisi dan nilai-nilai
pendidikan. Dalam proses pendidikan kearifan lokal yang perlu untuk dilestarikan
terdapat proses transfer ilmu, keterampilan, dan dikembangkan agar karakter dan ciri khas
dan nilai. manusia Indonesia dengan berbagai nilai
Tujuan pendidikan adalah untuk budayanya tidak hilang begitu saja seiring
mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk pengaruh-pengaruh negatif budaya
mengembangkan masyarakat Indonesia agar materialisme dan individualisme.
menjadi manusia seutuhnya (Hasbullah, Mengimplementasikan pendidikan karakter
2006: 11). Hal ini ditegaskan dalam Undang- hendaknya di lakukan oleh seluruh sekolah di
undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Indonesia, sehingga peningkatan kualitas
Pendidikan Nasional, bahwa “pendidikan pendidikan akan segera terwujud.
adalah usaha sadar dan terencana untuk Menerapkan pendidikan karakter di sekolah
mewujudkan suasana belajar dan proses diharapkan dapat mendorong bakat, potensi,
pembelajaran agar peserta didik secara aktif serta talenta yang dimiliki peserta didik.
mengembangkan potensi dirinya untuk Dalam pedoman pelaksanaan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Penguatan Pendidikan Karakter (Kemdikbud,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, 2017), tujuan gerakan Penguatan Pendidikan
akhlak mulia, serta keterampilan yang Karakter (PPK) adalah sebagai berikut: 1)
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan mengembangkan platform pendidikan
negara”. nasional yang meletakkan makna dan nilai
Di dalam pendidikan harus karakter sebagai jiwa atau generator utama
mengembangkan berbagai aspek seperti penyelenggaraan pendidikan, 2) membangun
aspek intelektual, keterampilan, dan spiritual. dan membekali generasi emas Indonesia
Dengan mengembangkan berbagai aspek 2045 menghadapi dinamika perubahan di
tersebut maka akan menjadi manusia yang masa depan dengan keterampilan abad 21, 3)
utuh, yaitu manusia yang tidak parsial, split mengembalikan pendidikan karakter sebagai
personality, dan fragmental. Manusia utuh ruh dan fondasi pendidikian melalui
adalah lengkap dengan segala yang ada pada harmonisasi olah hati (etik dan spiritual), olah
diri manusia. Manusia yang memenuhi rasa (estetik), olah pikir (literasi dan
kebutuhan jasmani, rohani, akal dan numerisasi), dan olah raga (kinestik), 4)
psikisnya. Lickona dalam Saptono (2011: 23) merevitalisasi dan memperkuat kapasitas
mengatakan bahwa pendidikan karakter ekosistem pendidikan (kepala sekolah, guru,
adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja siswa, pengawas, dan komite sekolah) untuk
untuk mengembangkan karakter yang baik mendukung perluasan implementasi
(good character) berlandaskan kebajikan- pendidikan karakter, 5) membangun jejaring
kebajikan inti (core virtues) yang secara pelibatan masyarakat (publik) sebagai
objektif baik bagi individu maupun sumber-sumber belajar di dalam dan di luar
masyarakat. sekolah, 6) melestarikan kebudayaan dan jati
Proses pendidikan tidak hanya diri bangsa Indonesia dalam mendukung
mengembangkan aspek intelektual saja, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
tetapi juga mengembangkan aspek moral atau Sedangkan menurut Judiani (2010, 282-283)
pengembangan karakter agar generasi bangsa pendidikan karakter memiliki fungsi: 1)
nantinya berkepribadian atau berkarakter Pengembangan, yaitu pengembangan potensi
sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dan peserta didik utuk menjadi pribadi
agama. Rukiyati & Purwastuti (2016: 132) berperilaku baik, terutama bagi peserta didik
28 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Nomor 1 Tahun 2019

yang telah memiliki sikap dan perilaku yang segala kecirikhasan yang dimiliki sekolah
mecerminkan karakter bangsa. 2) Perbaikan, berbasis Islam, tentunya banyak mengajarkan
yaitu memperkuat kiprah pendidikan nasional pendidikan agama yang di dalamnya terdapat
untuk bertaggungjawab dalam pengetahuan yang dapat membentuk
pengembangan potensi peserta didik yang kepribadian dan sikap seseorang. Kesadaran
lebih bermartabat. 3) Penyaring, yaitu untuk keagamaan yang meningkat membuat
menseleksi budaya bangsa sendiri dan sekolah berbasis agama Islam menjadi tujuan
budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan utama untuk memenuhi pendidikan anaknya.
nilai karakter yang bermartabat. Kepercayaan orang tua terhadap sekolah agar
Realita yang terjadi di masyarakat mendidik anaknya berdasarkan ajaran agam
masih banyak tindakan menyimpang yang Islam menjadi tanggungjawab sekolah untuk
dilakukan oleh pelajar seperti tawuran, bolos membekali siswa tidak hanya dari aspek
sekolah, seks bebas, penyalahgunaan kognitif saja tetapi juga aspek afektif.
narkotika, dan lain sebagainya. Menurut Salah satu sekolah yang berbasis agama
penelitian BNN di tahun 2017 ada 1,9% Islam adalah SMP Muhammadiyah Salam
kalangan pelajar/mahasiswa memakai yang beralamat di Dusun Krakitan, Desa
narkoba. Hal tersebut membuat pendidikan Sucen, Kecamatan Salam, Kabupaten
karakter mendesak untuk diterapkan di semua Magelang. Sekolah ini memiliki dua pogram,
jenjang sekolah. yaitu program boarding school (pesantren)
Salah satu penelitian yang relevan dan program reguler.
adalah penelitian Penelitian Ridha Hasil pra penelitian di SMP
Gitarinada, skripsi sarjana Universitas Negeri Muhammadiyah Salam, ada beberapa hal
Yogyakarta tahun 2017 yang berjudul yang menunjukkan bahwa pendidikan
“Implementasi Pendidikan Karakter di SMP karakter di sekolah tersebut belum
Pamungkas Mlati Sleman”. Hasil dilaksanakan secara maksimal. Terbukti
penelitiannya menunjukkan bahwa: 1) nilai dengan adanya siswa yang masih melanggar
pendidikan karakter yang diterapkan di SMP aturan sekolah. Selain itu, sekolah ini dikenal
Pamungkas Mlati Sleman yaitu nilai religius sebagai sekolah bengkel yang artinya sekolah
dan disiplin. 2) pendidik dalam pendidikan ini dianggap oleh orang tua atau wali murid
karakter dilakukan oleh kepala sekolah dan sebagai tempat memperbaiki perilaku siswa
guru. 3) metode yang dilakukan dalam agar memiliki perilaku yang lebih baik.
pendidikan karakter yaitu: penanaman nilai
yang dilakukan dengan cara motivasi dan METODE PENELITIAN
pemberian sanksi; keteladanan nilai yang Pendekatan Penelitian
dilakukan oleh kepala sekolah, guru datang Penelitian ini menggunakan
tepat waktu; serta fasilitasi nilai dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut
adanya mushola untuk melaksanakan sholat. Sugiyono (2010: 1), penelitian kualitatif
4) evaluasi dalam pendidikan karakter adalah metode penelitian yang digunakan
dilaksanakan melalui pembinaan yanng untuk meneliti pada kondisi obyek yang
dilakukan oleh guru dan bekerja sama dengan alamiah, (sebagai lawannya adalah
guru BK. 5) hambatan dalam pelaksanaan eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
pendidika karakter meliputi: orangtua siswa instrumen kunci, teknik pengumpulan data
yang kurang berperan serta masih ada dilakukan secara triangulasi (gabungan),
sebagian siswa yang melakukan tawuran analisis data bersifat induktif, dan hasil
pelajar antar sekolah dan membolos. penelitian kualitatif lebih menekankan makna
Selanjutnya yang menarik untuk dikaji dari pada generalisasi.
adalah sekolah berwawasan Islam dengan
Implementasi Kebijakan Pendidikan…(Fahma Sufia Abidah) 29

Waktu dan Tempat Penelitian menekankan pada dua nilai karakter yaitu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli religius dan disiplin. a) Religius. Sikap dan
sampai dengan bulan September 2018. perilaku tersebut terbukti dari kebiasaan yang
Tempat penelitian ini adalah di SMP dilakukan dengan melaksanakan shalat dhuha
Muhammadiyah Salam yang beralamat di setiap hari, berjamaah shalat dzuhur,
Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan memulai dan mengakhiri pembelajaan
Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. dengan salam dan doa, qira’atul Quran dan
tahfidzul Quran. b) Disiplin. Sikap perilaku
Subjek Penelitian tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
Subjek penelitian adalah sumber data peraturan tersebut terbukti dari patuhnya
yang diminta informasinya sesuai dengan siswa dalam menaati aturan sekolah seperti
masalah penelitian yang diambil (Arikunto, tiba di sekolah pukul 06.50 WIB untuk
2002: 107). Subjek penelitian yang mengikuti apel pagi dan cara berseragam
digunakan dalam penelitian ini dipilih yang rapi dan benar. Selain itu, peenrapan
berdasarkan tujuan penelitian yang telah nilai disiplin juga dilakukan melalui kegiatan
ditetapkan. Subjek dalam penelitian ini ekstrakurikuler Hizbul Wathon (HW) dan
meliputi kepala sekolah, guru, siswa dan tapak suci.
orang tua siswa.
Metode Pendidikan Karakter
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Analisis data menggunakan teori
Penelitian Kirschenbaum (dalam Zuchdi, Prasetya &
Pengumpulan data dilakukan dengan Masruri, 2013: 17-20) dengan metode
observasi, wawancara, dan telaah dokumen. komprehensif. Metode pendidikan karakter
Peneliti juga menggunakan pedoman dalam yang diterapkan di SMP Muhammadiyah
mengumpulkan data. Pedoman yang Salam diantaranya:a. Inkulkasi nilai,
digunakan yaitu pedoman wawancara, dilakukan dengan cara: 1) Memberikan
observasi dan telaah dokumen. motivasi kepada siswa agar dalam diri
masing-masing siswa tumbuh semangat
Teknik Analisis Data untuk berbuat atau berperilaku baik. 2)
Teknik analisis data yang digunakan melalui pembiasaan agar siswa selalu terbiasa
dalam penelitian ini adalah menurut Miles berbuat hal-hal yang sifatnya positif. 3)
dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010: 92): Pemberian hukuman kepada siswa bertujuan
1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) agar siswa memiliki efek jera. Sedangkan
penyimpulan data (verification). ketika siswa diberi hadiah saat melakukan
kebaikan agar dia merasa dihargai atas
Keabsahan Data pencapaiannya. b. Keteladanan,
Uji keabsahan data menggunakan dilakukan dengan bapak dan ibu guru
teknik triangulasi sumber dan teknik. memberikan contoh yang baik kepada siswa.
c. Fasilitasi, dilakukan dengan cara
HASIL PENELITIAN DAN pemberian fasilitas-fasilitas yang dapat
PEMBAHASAN menunjang siswa agar pendidikan karakter
1. Implementasi Kebijakan Pendidikan dapat masuk dan diterapkan dalam kehidupan
Karakter di SMP Muhamadiyah Salam sehari-hari oleh siswa.
Nilai-nilai karakter yang diterapkan
SMP Muhammadiyah Salam
menerapkan semua nilai karakter, tetapi
sesuai kondisi siswa yang ada lebih
30 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Nomor 1 Tahun 2019

Program yang Mendukung Pendidikan dzuhur dilakukan secara berjamaah guru dan
Karakter siswa. pelaksanaan shalat dzuhur
Melalui pendidikan karakter peserta menyesuaikan dengan jam istirahat ke-dua.
didik diharapkan mampu secara mandiri Saat shalat dzuhur tiba pada waktunya, siswa
meningkatkan dan menggunakan bergegas menuju ke masjid, Hal tersebut
pengetahuannya, mengkaji dan menunjukkan bahwa shalat dzuhur
menginternalisasikan serta mendukung dalam menerapkan nilai religius
mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan pada diri siswa. Siswa menunjukkan perilaku
akhlak mulia sehingga terwujud dalam patuh dalam melaksanakan ajaran agama
perilaku sehari-hari (Menurut Mulyasa, 2013: Islam. 7. MABIT (Malam Bina Iman dan
9). Program-program yang diselenggarakan Takwa), Kegiatan MABIT di SMP
SMP Muhammadiyah Salam yang Muhammadiyah Salam dilakukan setiap 35
mendukung implementasi kebijakan hari sekali. Kegiatan MABIT sebagai
pendidikan karakter diantaranya: 1. kegiatan pembinaan keIslaman kepada siswa.
Terintegrasi dalam Kegiatan Belajar kegiatan ini menerapkan nilai religius dan
Mengajar, Guru harus menyiapkan disiplin. 8. Ekstrakurikuler HW dan tapak
perencanaan pembelajaran yang berbentuk suci. Ekstrakurikuler HW dilaksanakan setiap
silabus atau RPP (Rencana Pelaksanaan hari Jumat setelah jam pelajaran selesai.
Pembelajaran) yang di dalamnya memuat sedangkan ekstrakurikuler tapak suci
nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan. dilaksanakan setiap hari Selasa setelah jam
2. Apel pagi, dilakukan setiap hari pukul pelajaran selesai. Dalam kegiatan
06.50 – 07.0 WIB. Apel pagi dipimpin oleh ekstrakurikuler menerapkan nilai disiplin,
guru piket, kegiatan apel berisi motivasi dan kerja keras, madniri, dan peduli sosial. 9.
pengecekan kelengkapan seragam. Apabila Upacara bendera. 10. Literasi, Pendamping
ada siswa yang memakai seragam tidak kegiatan ini adalah guru yang mengajar pada
sesuai dengan aturan sekolah akan diberi jam pertama. Siswa diperbolehkan membawa
hukuman. Hal tersebut menunjukkan bahwa buku dari rumah atau meminjam di
dalam kegiatan apel menerapkan nilai perpustakaan. Kemudian anak membaca
disiplin. 3. Tahfidzul Quran, Tahfidzul Quran buku yang dibawa dan mempresentasikan apa
adalah kegiatan menghafal al-Quran yang yang telah dibaca. Dalam kegiatan ini nilai
dilakukan oleh setiap siswa. Setiap siswa karakter yang diterapkan adalah nilai gemar
harus menyetorkan hafalannya kepada guru membaca dan menghargai prestasi.
pendamping setiap 2 kali dalam seminggu 4.
Qiroatul Quran, Qiroatul Quran yaitu Implementasi Kebijakan Pendidikan
kegiatan membaca Al-Quran. Membaca Al- Karakter dengan Model George E.
Quran ini merupakan egiatan yang bertujuan Edward III
untuk selalu mengingatkan siswa kepada Implementasi kebijakan pendidikan
Allah dan membiasakan siswa membaca Al- karakter di SMP Muhammadiyah Salam,
Quran agar fasih dalam membacanya. apabila ditelaah menggunakan teori George
Membaca Al-Quran dilakukan setelah apel Edward III adalah sebagai berikut: a.
pagi setiap hari Selasa. 5. Shalat dhuha, Komunikasi, Untuk mengomunikasikan
Shalat dhuha dilakukan siswa pada jam kebijakan pendidikan karakter di sekolah,
istirahat pertama. Saat istirahat guru dan SMP Muhammadiyah Salam memiliki
siswa bersama-sama menunaikan shalat beberapa forum komunikasi, diantaranya: 1)
sunnah dhuha di masjid sekolah. dalam Rapat rutin guru. 2) Pertemuan Orang tua
kegiatan ini menerapkan nilai religius. 6. Murid dan Guru (POMG). 3). Paguyuban
Shalat dzuhur berjamaah, menunaikan shalat wali murid atau orang tua. b. Sumber
Implementasi Kebijakan Pendidikan…(Fahma Sufia Abidah) 31

daya, diantaranya: 1). Sumber daya manusia, di SMP Muhammadiyah Salam, diantaranya:
Kualitas sumber daya manusia, khususnya a. Latar belakang siswa yang bervariasi. b.
kepala sekolah, guru dan karyawan dapat Siswa sulit diberi arahan. c. Guru kurang
dilihat dari jenjang pendidikannya. Total memberi teladan. d. Sikap orang tua yang
pendidik dan tenaga kependidikan tersebut 13 acuh.
orang, terdiri dari 7 orang merupakan lulusan
S-1 kependidikan, 3 orang lulusan non 3. Upaya yang Dilakukan Sekolah dalam
kependidikan. Satu petugas perpustakaan Mengatasi Hambatan
merupakan lulusan Diploma III pertanian Berbagai hambatan tersebut di atas
yang akan mengambil pendidikan ilmu membutuhkan solusi agar penerapan nilai
perpustakaan dan satu petugas TU lulusan S- karakter di sekolah dapat berjalan secara
1 ilmu sosial. 2). Sumber daya anggaran, maksimal, solusi tersebut diantaranya:
SMP Muhammadiyah Salam telah a. Mengarahkan siswa untuk berperilaku
menaglokasikan khusus anggaran untuk baik. b. Memberikan punishment kepada
mendukung implementasi kebijakan siswa. c. Pembinaan untuk guru.
pendidikan karakter. Anggaran tersebut d. Melakukan Pertemuan Orang tua Murid
bersumber dari APBD, APBN, juga subsidi dan Guru.
sosial dari orang tua.. 3). Sumber daya
fasilitas, fasilitas untuk mendukung KESIMPULAN DAN SARAN
implemntasi kebijakan pendidikan karakter Kesimpulan
sudah cukup. Fasilitas yang dimiliki antara Berdasarkan hasil penelitian, maka
lain lapangan outdoor yang luas, masjid, Al dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) SMP
Quran, body protector untuk tapak suci, dan Muhammadiyah Salam menerapkan semua
perpustakaan. c. Disposisi, berdasarkan hasil nilai karakter, namun ada dua nilai yang lebih
penelitian bahwa warga sekolah memiliki ditekankan untuk diterapkan yaitu nilai
sikap yang mendukung dalam implementasi religius dan nilai disiplin. Metode yang
kebijakan pendidikan karakter. Hal tersebut digunakan di SMP Muhammadiyah Salam
tergambar dari perilaku guru dalam dalam mengimplementasikan kebijakan
membiasakan dan menjadi teladan bagi siswa pendidikan karakter yaitu inkulkasi nilai,
seperti mengingatkan siswa agar menaati keteladanan, dan fasilitasi. Program yang
aturan sekolah, memotivasi siswa saat apel mendukung implementasi kebijakan
pagi maupun di sela-sela pembelajaran, serta pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah
mengingatkan dan memberi contoh saat Salam diantaranya: kegiatan belajar
menjalankan shalat dhuha dan dzuhur. d. mengajar, apel pagi, tahfidzul Quran, qiroatul
Struktur birokrasi, Berdasarkan hasil Quran, shalat dhuha, shalat dzuhur
penelitian, implementasi kebijakan berjamaah, MABIT, esktrakurikuler Hizbul
pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah Wathon (HW) dan tapak suci, upacara
Salam berada di bawah koordinasi kepala bendera, serta literasi. Kemudian,
sekolah dan merupakan tanggungjawab dari implementasi kebijakan pendidikan karakter
kepala sekolah. Kepala sekolah dapat memanfaatkan sarana komunikasi, dukungan
memberikan instruksi kepada guru terkait sumber daya (sumber daya manusia yang
pelaksanaan kegiatan sekolah. berkualits, sumber daya anggaran yang
mencukupi, dan sumber daya fasilitas yang
2. Hambatan Implementasi Kebijakan memadai), disposisi berupa sikap yang
Pendidikan Karakter mendukung adanya kebijakan , dan adanya
Terdapat faktor penghambat dalam struktur organisasi yang jelas. 2) SMP
implementasi kebijakan pendidikan karakter Muhammadiyah Salam memiliki hambatan
32 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Nomor 1 Tahun 2019

dalam mengimplementasikan kebijakan Hasbullah. (2006). Dasar-dasar Ilmu


pendidikan karakter di sekolah, diantaranya: Pendidikan (Rev. Ed). Jakarta: PT Raja
a) latar belakang siswa yang bervariasi. Grafindo Persada.
b) siswa yang sulit diarahkan. c)guru kurang Judiani, S. (2010). Implementasi Pendidikan
dalam memberi teladan untuk siswa. d) sikap Karakter di Sekolah Dasar Melalui
orang tua siswa yang acuh terhadap perilaku Penguatan Pelaksanaan Kurikulum.
anaknya. 3) Dari beberapa hambatan tesebut, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan vol.
sekolah melakukan upaya untuk 16 edisi III, Oktober hal 280-289.
mengatasinya, diantaranya: a) memberikan Kemdikbud. (2003). Undang-Undang Nomor
punishment kepada siswa. b) melakukan 20, Tahun 2003, tentang Sistem
pembinaan untuk guru. c) melakukan Pendidikan Nasional
Pertemuan Orang tua Murid dan Guru Kemdikbud. (2017). Pedoman pelaksanaan
(POMG). pengutan Pendidikan Karakter
Mulyasa. (2013). Manajemen Pedidikan
Saran Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut: a) Rukyati & Purwastuti L. A.(2016). Model
Sekolah hendaknya memberikan pemahaman Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan
pendidikan karakter yang lebih mendalam Lokal Pada Sekolah Dasar di Bantul
kepada siswa, agar nilai-nilai karakter dapat Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
diinternalisasikan kepada siswa secara Karakter, April 2016, 1, 130-142.
maksimal. b) Komitmen dan komunikasi
Saptono. (2011). Dimensi-dimensi
dengan berbagai pihak, khususnya orang
Pendidikan Karakter: Wawasan,
tua/wali murid perlu ditingkatkan lagi, agar
Strategi, dan Langkah Praktis.
penenaman nilai-nilai karakter di keluarga
Salatiga: Esensi.
dapat sejalan dengan proses implementasi
kebijakan pendidikan karakter di sekolah. Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian
c) Majlis Dikdasmen Muhammadiyah Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
hendaknya melakukan pembinaan dan
pengawasan terkait pelaksanaan pendidikan Zuchdi, D., Prasetya, Z. K., Masruri, M. S.
karakter di SMP Muhammadiyah Salam. (2013). Model Pendidikan Karakter
d) Majlis Dikdasmen Muhammadiyah Terintegrasi dalam Pembelajaran dan
seharusnya memberikan perhatian kepada Pengembangan Kultur Sekolah.
SMP Muhammadiyah Salam dalam hal Yogyakarta: CV Multi Presindo.
pendidik dan sarana prasarana sekolah untuk
menunjang pelaksanaan pembelajaran
maupun kegiatan sekolah lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Gitarinada, R. (2017). Implementasi
Pendidikan Karakter di SMP
Pamungkas Mlati Sleman. Skripsi,
dipublikasikan. Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai