PENGIMPLEMENTASIAN
IMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR
Dosen Pembimbing: Lisa Retnasari,
Retnasari M.Pd.
Disusun Oleh:
Miftahul Fitri Azizah (1800005294)
5F
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui metode atau model pengajaran pendidikan karakter.
3. Untuk mengetahui cara menanamkan karakter pada anak agar terus melekat.
4. Untuk mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan karakter
anak.
5. Untuk mengetahui letak keberhasilan pendidikan karakter pada anak.
BAB II
KAJIAN TEORI
Karakter merupakan perilaku, watak seseorang yang menjadi pembeda dengan orang
lain, setiap manusia memiliki watak yang berbeda-beda. Seseorang yang berperilaku baik
tidak hanya diperoleh dari lingkungan keluarga saja melainkan juga diperoleh dari lembaga
pendidikan yaitu sekolah. Menurut Wiyani (2013:27-28) “Pendidikan karakter merupakan
berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-
sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar
memiliki sifat peduli berpendidian, dan bertanggung jawab.” Menurut Gunawan (2014:24)
“pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter pesertadidik”.
Berdasarkan paparan teori tersebut, maka pendidikan karakter ialah proses yang
dilakukan untuk mendidik siswa ke arah yang positif. Hal ini tidak hanya diberikan
sekali saja, melainkan dilakukan secara terus-menerus. Pendidikan karakter menjadi hal yang
diutamakan dalam pendidikan, karena pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia
dan menjadikan manusia memiliki kepribadian yang utuh.
Dini (2018) menyatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan agar peserta didik
sebagai penerus bangsa mempunyai akhak dan moral yang baik, untuk menciptakan
kehidupan yang adil, aman dan makmur. Hal ini berkaitan dengan UU nomor 20 Tahun
2003 tntang pendidikan nasional. Menurut Mulyasa (2014:9) “pendidikan karakter bertujuan
untuk meningkatkan mutu, proses, dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan
Standar Kompetensi Lulusan pada setiap satuan pendidikan”. Dapat disimpulkan tujuan
pendidikan karakter ialah untuk membentuk nilai-nilai karakter di dalam diri seseorang
yang sesuai dengan ajaran agama, pancasila dan nilai- nilai yang berlaku dimasyarakat.
Pemerintah memperkenalkan program yang diberi nama Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK), PPK merupakan usaha untuk membudayakan pendidikan karakter di
sekolah. Program PPK akan dilaksanakan dengan bertahap dan sesuai kebutuhan.
Program PPK bertujuan untuk mendorong pendidikan berkualitas dan bermoral yang
merata di seluruh bangsa. Penerbitan Peraturan Presiden nomor 87 pasal 2 tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), PPK memiliki tujuan :
1) Membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia tahun
2045 dengan jiwa pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi
dinamika perubahan di masa depan.
2) Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter
sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan
dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya indonesia dan
3) Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi penidik, tenaga
kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam
mengimplementasikan PPK.
Karakter terbentuk dari kegiatan yang dilakukan secara berulang dan menjadi sebuah
kebiasaan. Kebiasaan inilah yang menempel dan menjadi karakter seseorang. Penanaman
dan pengembangan karakter di lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab bersama
bukan hanya guru namun juga kerjasama dari murid dan orangtua. Bagaimanapun juga
perkembangan karakter di sekolah hanya menjadi “suplemen” bagi peserta didik.
Sementara “makanan pokok” perkembangan karakter yang sebenarnya ialah di rumah.
Dimana keluarga memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik seorang anak di rumah.
Penanaman-penanaman nilai karakter tersebut dapat diimplementasikan dan
dijadikan budaya sekolah. Proses yang efektif untuk membangun budaya sekolah adalah
dengan melibatkan dan mengajak semua pihak atau pemangku kepentingan untuk
bersama-sama memberikan komitmennya. Banyak nilai yang dapat dan harus dibangun di
sekolah, seperti nilai peduli dan kreatif, jujur, tanggung jawab, disiplin, sehat dan bersih,
saling peduli antar sesama. Sekolah adalah laksana taman atau lahan yang subur tempat
menyemaikan dan menanam benih-benih nilai tersebut. maka dari itu, pendidikan karakter di
sekolah adalah tugas bersama.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Narasumer
Nama : Kanti Sariati, S.Pd
Jabatan : Wali kelas 6B
Alamat Sekolah : SD Muhammadiyah Kutoarjo Jalan Kliwonan II/2
Kutoarjo, Kec. Kutoarjo, Kab. Purworejo, Jawa Tengah
B. Pembahasan
Data penelitian diperoleh dari wawancara yang diambil di SD Muhammadiyah
Kutoarjo. Subjek penelitian dalam pengambilan data ini adalah Ibu Kanti Sariati, S.Pd
wali kelas 6. Data dalam penelitian pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di
SD Muhammadiyah Kutoarjo ini mencakup Pelaksanaan Program PPK, metode atau
model untuk Program PPK.
SD Muhammadiyah Kutoarjo merupakan salah satu sekolah yang konsisten dalam
membangun budaya karakter terutama siswanya. Program PPK yang dilakukan di sekolah
ini dilaksanakan setiap awal tahun pembelajaran. Program Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) adalah Program pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa
melalu harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan dukungan
melibatkan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga dan masyarakat yang
merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Tujuan program
Penguatan Pendidikan Karakter di laksanakan di SD Muhammadiyah Kutoarjo adalah
untuk menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa ke peserta didik secara
efektif melalui lembaga pendidikan dengan prioritas nilai-nilai tertentu yang akan
menjadi fokus pembelajaran, pemahaman, pengertian dan praktik, sehingga pendidikan
karakter dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa
Indonesia.
Pengimplementasian program penguatan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah
Kutoarjo sudah sangat baik. Sekolah bekerja sama dengan orang tua siswa dan
lingkungan sekitar untuk membentuk karakter anak yang lebih baik. Di SD ini sendiri
dalam menerapkannya menggunakan contoh dari kisah-kisah Nabi, sehingga mampu
menciptakan siswa yang berakhlakul karimah. Selain dengan kisah-kisah Nabi, sekolah
ini juga memadukan dengan penguatan budaya lokal yang kental dengan Akhlakul
Karimah dan yang paling penting adala keteladanan dari orang tua dan guru karena anak
akan meniru siapapun yang dekat dengan mereka, oleh karena itu orang tua dan guru
harus memberikan contoh yang baik untuk anak-anak.
Contoh dari penguatan karakter di SD Muhammadiyah Kutoarjo yaitu melakukan
sholat secara berjamaah, hal ini dapat melatih anak untuk lebih dekat dengan Sang
Pencipta Allah SWT. Selain itu SD Muhammadiyah Kutoarjo juga menggalang infak
untuk pengenalan Qurban kepada siswanya sejak dini, sehingga mampu melatih mereka
untuk infak dan shodaqoh. Di SD ini juga diadakan arisan atau yang disebut ngunduh
arisan ala SD Muhammadiyah Kutoarjo. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin
silaturahmi dengan keluarga masing-masing guru dan karyawan, sehingga mampu
menciptakan kekeluargaan. Hal tersebut merupakan contoh yang baik dari
pengimplementasian pendidikan karakter, karena mampu menciptakan lingkungan yang
baik untuk penanaman karakter anak.
Di SD Muhammadiya Kutoarjo untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk
siswanya yaitu dengan cara menghias kelas, kegiatan tersebut merupakan salah satu
kegiatan gotong royong karena siswa akan bekerja sama untuk menghias kelas mereka
agar terlihat cantik dan indah. Pemuatan hiasan tersebut memiliki tujuannya yaitu untuk
pohon cita-cita mempunyai tujuan agar siswa selalu ingat akan cita-cita yang mereka
ingin capai, zona kehadiran tujuannya agar anak lebih bersemangat untuk berangkat
sekolah dan berusaha untuk tidak terlamat datang ke sekolah, hal tersebut melatih anak
untuk lebih mandiri. Gelembung kebaikan tujuannya agar siswa dapat mengungkapkan
rasa terimakasihnya kepada teman yang telah memberi kebaikan setiap hari, sehingga
mampu menciptakan rasa saling menghargai dan menyanyangi. Sekolah selalu
memberikan hal-hal baru yang sangat positif bagi siswa dengan mengedepankan
keberanian, kedisiplinan, kebersamaan, saling tolong menolong dan tanggung jawab.
Terbukti dengan adanya kegiatan menghias kelas, memasak dan makan bersama.
SD Muhammadiyah Kutoarjo dalam mengatasi siswanya yang kurang disiplin yaitu
dengan cara mengajak mereka berdiskusi untuk mengetaui kemungkinan yang
menyeakan mereka tidak disiplin, untuk kemudian memantu mereka memecahkan
masalahnya. Pemberian saksi juga diterapkan agar siswa lebih disiplin dan menjaga sikap
mereka. Pendidikan karakter berbasis Islam dengan mencontohkan kisah-kisah Nabi
dalam pembiasaan kegiatan di sekolah dapat menciptakan anak-anak yang Islami, sopan
dalam bertutur kata, rajin beribadah, berjiwa sosial yang tinggi dan berakhlakul karimah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
pengimplementasian pendidikan karakter berbasis Islami di SD Muhammadiyah
Kutoarjo sudah dilaksanakan dengan baik. Terbukti dengan pemberian contoh dari
kisah-kisah para Nabi dalam pembiasaan kegiatan di sekolah mampu menciptakan
siswa yang Islami, sopan dalam bertutur kata, rajin beribadah, berjiwa sosial yang
tinggi dan berakhlakul karimah. Selain itu mampu meningkatkan prestasi belajar
siswa baik secara kognitif maupun afektif, berupa pengembangan karakter
kemandirian, integraitas, dan saling menghargai satu sama lain.
Kendala dari pelaksanaan tersebut yaitu adanya perbedaan pendapat dan
situasi kelas. Selanjutnya solusi yang diberikan yaitu dengan mengadakan
musyawarah, mengingatkan kembali pada peserta didik, dan meminimalisir sarana
prasarana yang diletakkan di dalam kelas dengan catatan tidak mengurangi makna
dan fungsi sarana dan prasara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Miftah Nurul. 2020. Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di
Zaman Digital (Jurnal Pendidikan dan Sains; Vol. 2, No. 1 April 2020)
Khotimah, Desy Nurlaida. 2019. Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) Melalui Kegiatan 5S di Sekolah Dasar (Jurnal Ilmiah Pendidikan; Vol. 2, No. 1
Februari 2019)
Yuliana, Dalia Rosita Ria. 2019. Pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan karakter
(PPK) Berasis Kelas Melalui Manajemen Kelas di Sekolah Dasar (Jurnal Tematik;
Vol. 9, No. 2 Agustus 2019)
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA