Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan

Volume 7, Nomor 4, Desember 2022


ISSN (Print): 2502-7069; ISSN (Online): 2620-8326

Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah di SD Negeri


Panda Kabupaten Bima Tahun Ajaran 2022/2023

ST. Rahmatia Putri1*, Khairun Nisa1, Muhammad Tahir1


1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Mataram, Indonesia
*Corresponding Author: strahmatiaputri@gmail.com

Article History Abstract: Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam
Received : September 12th, 2022 meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu tolak ukur kemajuan
Revised : Oktober 15th, 2022 suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikan warganya. Tingkat
Accepted : November 04th, 2022 pendidikan negara maju relatif lebih baik dibanding negara yang masih
berkembang. Oleh karena itu, agar tercipta manusia cerdas dan maju
diperlukan peningkatan kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah
di SD Negeri Panda Kabupaten Bima Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu SD
Negeri Panda, dengan narasumber antara lain kepala sekolah, guru, dan siswa.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman
meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter
yang ditanamkan melalui budaya sekolah terintegrasi dalam berbagai
kegiatan, pertama kegiatan rutin yang dilakukan warga sekolah secara terus-
menerus dan konsisten melalui kegiatan setiap hari, satu minggu sekali, satu
bulan sekali maupun satu tahun sekali. Kegiatan rutin ini secara keseluruhan
telah berjalan dengan optimal; kedua, kegiatan spontan dilakukan oleh guru
maupun siswa pada saat itu tanpa direncanakan; ketiga, kegiatan
pengkondisian diciptakan untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan
karakter di sekolah baik secara fisik maupun nonfisik; serta 4) keteladanan
ditunjukkan oleh guru maupun siswa dengan memberikan contoh sikap dan
perilaku yang baik di sekolah.

Keywords: Budaya Sekolah, Pendidikan Karakter, SD Negeri Panda.

PENDAHULUAN watak serta peradaban bangsa bermartabat


dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Pendidikan merupakan salah satu faktor bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah
penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya mengembangkan potensi peserta didik agar
manusia. Pendidikan sebagai usaha sadar dan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia,
yang lebih baik. Berbagai upaya peningkatan mutu sehat, berilmu, cakap, kreatif, diri dan
pendidikan dasar dan menengah dilakukan oleh menjadi warga negara yang demokratis serta
pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan bertanggung jawab (Undang-undang
Kebudayaan tahun 2013 yaitu pengembangan Sisdiknas, 2003).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Desain Berdasarkan fungsi dan tujuan
kurikulum ini memberikan ruang luas untuk pendidikan tersebut, pendidikan dilaksanakan
pengembangan berbagai nilai karakter dan juga bukan hanya untuk menjadikan siswa cerdas
menghasilkan sumber daya manusia yang produktif, secara kognitif saja tetapi juga harus memiliki
kreatif, dan inovatif. Sebagaimana yang ditetapkan sikap dan karakter yang baik dalam kehidupan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan
(UU Sisdiknas) Bab II pasal 3, yang berbunyi: karakter di sekolah merupakan tanggung
“Pendidikan nasional dapat berfungsi untuk jawab warga sekolah menanamkan dan
mengembangkan kemampuan dan membentuk

2289
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

mengembangkan pendidikan karakter tersebut. Menyelenggarakan pembelajaran dan


Pendidikan karakter merupakan upaya bimbingan dilakukan secara efektif
pengembangan karakter positif membentuk akhlak mengoptimalkan potensi akademik yang
dan perilaku yang baik bagi kehidupan sekarang dan dimiliki siswa. 4) Mendorong dan membantu
akan datang. Hal ini senada dengan pendapat siswa untuk mengenali potensi dirinya agar
Lickona (2015:49) menyatakan bahwa pendidikan berkomunikasi dengan baik. 5) Melestarikan
karakter merupakan bagian dari proses pendidikan dan mengembangkan seni dan budaya bangsa.
memiliki tujuan untuk membantu anak berprestasi 6) Menyelenggarakan pelatihan dan
dalam hal akademik dan membantu anak tumbuh bimbingan untuk dapat berprestasi bada
menjadi manusia berkepribadian baik untuk bekal bidang olahraga. 7) Mengembangkan budaya
hidup di masa mendatang. Hal ini diperkuat dengan kompetitif bagi siswa dalam upaya
pendapat Wibowo (2017:36), mengungkapkan peningkatan keterampilan dan penguasaan
bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang ilmu dan teknologi. 8) Menciptakan
menanamkan dan mengembangkan karakter- lingkungan sekolah tertib. 9) Menyediakan
karakter luhur kepada siswa sehingga mereka sumber pembiayaan melimpahkan partisipasi
mempunyai karakter baik dalam menerapkan dan masyarakat.
mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari di Berdasarkan visi dan misi tersebut,
lingkungan keluarga, masyarakat dan negara. terdapat upaya yang dilakukan oleh SD
Pendidikan karakter sangat penting dalam Negeri Panda dalam menanamkan dan
rangka untuk mencapai tujuan nasional, sehingga mengembangkan pendidikan karakter pada
Kemendikbud (2016:9) mempunyai program siswa melalui budaya sekolah. Implementasi
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter disingkat pendidikan karakter melalui budaya sekolah
PPK dilaksanakan di sekolah formal dengan di SD Negeri Panda Kabupaten Bima
berlandaskan nilai Pancasila yang memuat 5 (lima) dilakukan melalui kegiatan rutin, spontan,
nilai utama yang saling berkaitan yaitu religius, keteladanan dan pengondisian. Kegiatan rutin
nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. dalam mengimplementasi nilai karakter
Kemudian nilai tersebut dijabarkan dalam kurikulum religius yaitu berdo’a sebelum dan sesudah
18 nilai karakter, antara lain: (1) religius, (2) jujur, pembelajaran, dimulai dengan guru
(3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, mengucapkan salam dan menyapa siswa,
(7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) kemudian meminta siswa mengawali kegiatan
semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) dengan berdo’a dipimpin oleh ketua tingkat.
menghargai prestasi, (13) komunikatif, (14) cinta Berdasarkan hasil observasi yang
damai, (15) gemar membaca, (16) peduli dilakukan oleh peneliti di SD Negeri Panda
lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab. Kabupaten Bima, bahwa ada sebagian siswa
Sekolah Dasar memiliki peranan sangat masih belum mempunyai kesadaran untuk
penting, karena pendidikan dasar merupakan menjaga kebersihan kelas. Hal ini dapat
pondasi yang paling dasar dalam pembentukan dan dilihat dari jadwal piket yang dilakukan oleh
mengembangkan sikap atau karakter anak sejak usia siswa setiap hari selalu diingatkan dan
dini. Pembentukan sikap atau karakter bukan hanya diarahkan oleh guru, meskipun di dalam kelas
dilakukan oleh guru dalam sekolah tetapi juga harus telah tertulis jadwal piket. Selain
didukung oleh orang tua atau keluarga dan permasalahan tersebut masih ada masalah lain
masyarakat sekitar. dimana siswa masih ketergantungan kepada
SD Negeri Panda Kabupaten Bima merupakan teman saat diberi tugas oleh guru dan mereka
Sekolah Dasar Negeri yang telah melaksanakan menunnggu teman lain ketika mengerjakan
pendidikan karakter melalui budaya sekolah soal yang diberikan.
disesuaikan dengan visi dan misi sekolah. Visi SD Adapun penyimpangan lain yang
Negeri Panda Kabupaten Bima yaitu “Terwujudnya dilakukan oleh sebagian kecil siswa di SD
insan berprestasi dalam bidang akademik dan non Negeri Panda Kabupaten Bima yaitu
akademik serta berakhlak mulia”. Adapun misi SD membolos sekolah, bertutur kata tidak sopan,
Negeri Panda adalah 1) Menumbuh kembangkan tega menyakiti teman sendiri, menyontek,
penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan tidak mengerjakan PR dan membully.
memiliki budi pekerti yang luhur. 2) Meningkatkan Perilaku menyimpang tersebut mencerminkan
kesadaran untuk taat terhadap peraturan tata tertib telah terjadi krisis akhlak dan moral dalam
sekolah dibuat bersama warga sekolah. 3) diri siswa tersebut, sehingga pendidikan

2290
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

karakter melalui budaya sekolah diperlukan mampu menanamkan karakter baik sehingga
mengubah dan mengembangkan perilaku warga mereka bisa membawanya sampai usia
sekolah termasuk siswa sehingga menghasilkan dewasa.
siswa yang bermoral, beretika dan berkarakter baik. Implementasi pendidikan karakter di
Adapun beberapa hasil penelitian relevan, sekolah dasar merupakan aspek yang sangat
salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Jailani penting dalam penentuan kualitas sumber
Tong, et al (2020), menunjukan bahwa implementasi daya manusia, dengan kualitas sumber daya
pendidikan karakter melalui budaya sekolah di SD manusia yang berkarakter menentukan
Muhammadiyah 24 Jakarta menggunakan strategi kualitas kemajuan suatu bangsa. Oleh karena
kegiatan rutin, spontan, terprogram dan itu karakter seseorang perlu ditanamkan sejak
pengkondisian. Nilai karakter yang terkandung dini. Pendidikan karakter sejak dini
melalui budaya sekolah, seperti religius, dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai
menghortmati guru, toleransi, tanggung jawab, baik agar dapat menjadi kebiasaan yang baik
disiplin, cinta tanah air, peduli sosial, gemar ketika sudah dewasa.
membaca, dan peduli lingkungan. Selanjutnya Pendidikan karakter bersifat fleksibel
penelitian yang dilakukan oleh Pramana, et al sehingga mampu terintegrasi dalam struktur
(2021), menunjukkan bahwa karakter siswa di kurikulum dan proses pembelajaran. Nilai-
jenjang Sekolah Dasar dapat dibentuk melalui 3 nilai karakter dapat dikembangkan dan
budaya yang diterapkan di sekolah yaitu (1) budaya diintegrasikan melalui berbagai mata
akademik menghasilkan karakter seperti gemar pelajaran, maupun pengelolaan kelas.
membaca, rasa ingin tahu tinggi, pekerja keras, Pendidikan karakter dalam pembelajaran di
kreatif, dan mandiri (2) budaya sosial menghasilkan sekolah dasar terintegrasi semua mata
karakter seperti cinta damai, bersahabat, religius, pelajaran. Sasaran integrasinya adalah materi
pedui sosial, peduli lingkungan, bertanggung jawab, pelajaran, prosedur penyampaian, serta
jujur (3) budaya demokrasi menghasilkan karakter pemaknaan pengalaman belajar siswa. Peran
demokratis, toleransi, semangat kebangsaan dan guru dan sekolah sangat penting dalam
cinta tanah air yang besar. menjalankan programnya agar bisa dibangun
Penelitian yang dilakukan oleh Danang dan diterapkan langsung oleh siswa.
Prasetyo dan Marzuki (2019), hasil penelitian ini Berdasarkan beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa program pembinaan karakter tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
telah dilakukan melalui implementasi budaya penelitian di SD Negeri Panda Kabupaten
sekolah dirasa efektif pembentukan karakter peserta Bima karena belum pernah ada penelitian
didik di Sekolah Dasar. Budaya sekolah yang terkait dengan judul “implementasi
diterapkan dilaksanakan secara terprogram dan pendidikan karakter melalui budaya sekolah
spontanitas. Adapun budaya sekolah yang telah di SD Negeri Panda Kabupaten Bima Tahun
dilakukan melalui kegiatan: 1) ikrar Al Azhar, Ajaran 2021/2022”.
tadarus Alquran, salat berjamaah guna membentuk
karakter religius, 2) satu hari satu kata Arab, METODE
perpustakaan keliling guna membentuk karakter
gemar membaca, 3) gerakan sekolah hijau Jenis penelitian yang digunakan adalah
membentuk karater peduli lingkungan, 4) festival penelitian kualitatif deskriptif. Subjek
budaya jawa membentuk karakter cinta tanah air dan penelitian ini yaitu SD Negeri Panda, dengan
semangat narasumber antara lain kepala sekolah, guru,
kebangsaan, 5) budaya 5S (semangat, senyum, sapa, dan siswa. Teknik pengumpulan data yang
salam, sopan) membentuk karakter toleransi dan digunakan pada penelitian ini adalah
bersahabat, 6) aturan kelas, pemberian hadiah dan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
hukuman dalam rangka membentuk karakter Instrumen penelitian data yang digunakan
disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab. dalam penelitian ini berupa pedoman
Menurut Miftah et al (2020) karakter siswa observasi, wawancara dan dokumentasi.
akan terbentuk melalui kegiatan yang berulang- Teknik analisis data menggunakan model
ulang secara rutin hingga menjadi suatu kebiasaaan, Miles & Huberman meliputi pengumpulan
tidak hanya menjadi kebiasaan saja tetapi sudah data, reduksi data, penyajian data dan
menjadi suatu karakter. Maka dari itu, pendidikan penarikan kesimpulan.
karakter harus dilakukan sedini mungkin agar siswa

2291
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan kegiatan sekolah maupun luar


sekolah. Tujuan larangan membawa fasilitas
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan komunikasi di sekolah ini mencerminkan
dokumen menunjukkan beberapa temuan mengenai karakter jujur yang diupayakan sekolah untuk
implementasi pendidikan karakter melalui budaya ditanamkan dalam diri warga sekolah dalam
sekolah di SD Negeri Panda. Berikut ini adalah mengimplementasikan pendidikan karakter.
deskripsi hasil penelitian mengenai implementasi
pendidikan karakter melalui budaya sekolah di SD d. Membiasakan Warga Sekolah untuk
Negeri Panda. Berdisiplin
Pendidikan karakter disiplin pada
Implementasi Pendidikan Karakter melalui kegiatan rutin yang berhubungan dengan
Kegiatan Rutin warga sekolah adalah penerapan 5S (Senyum,
a. Merayakan Hari-hari Besar Keagamaan Sapa, Salam, Sopan, Santun). Kegiatan rutin
Berdasarkan hasil penelitian bahwa tidak tentang 5S yang ada di SD Negeri Panda
menemukan data mengenai kegiatan merayakan dilakukan melalui bersalaman dengan guru
hari-hari besar keagamaan, dikarenakan tidak ada piket, bersalaman dengan teman sebaya,
kegiatan perayaan hari besar keagamaan yang bersalaman dengan semua guru, dan
dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, untuk bersalaman dengan guru ketika pulang
mendapatkan data tersebut peneliti peroleh sekolah. Bersalaman dengan guru piket yang
berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bertugas dilakukan oleh siswa ketika
sekolah, guru dan siswa. memasuki gerbang sekolah setiap pagi.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, SD Bersalaman guru dan teman sebaya
Negeri Panda sudah melakukan kegiatan rutin berdasarkan jenis kelamin dilakukan setiap
merayakan hari-hari besar keagamaan, yaitu Maulud pagi setelah kegiatan apel. Bersalaman
Nabi, Isra’ Mi’raj, dan Idul Adha. Kegiatan rutin dengan guru ketika akan pulang dilakukan
melaksanakan perayaan hari-hari besar keagamaan oleh siswa kepada guru yang terakhir mengisi
merupakan cerminan karakter religius yang pembelajaran pada hari tersebut. Kegiatan
diupayakan sekolah dalam implementasi pendidikan rutin diharapka mampu menumbuhkan
karakter di sekolah. kedisiplinan siswa dalam berhubungan
dengan sesama warga sekolah.
b. Siswa Melaksanakan Ibadah Sehari-hari
Kegiatan rutin yang dilakukan sekolah di SD e. Menegakkan Aturan dengan
Negeri Panda untuk mengimplementasikan Memberikan Sanksi Secara Adil bagi
pendidikan karakter religius pada siswa dengan Pelanggar Tata Tertib Sekolah
melaksanakan ibadah sehari-hari. kegiatan ibadah Kegiatan rutin dilaksanakan di SD
sehari-hari yang dilakukan siswa secara rutin di Negeri Panda dalam upaya
sekolah berupa guru memberikan salam sebelum dan mengimplementasikan pendidikan karakter
sesudah pembelajaran, berdo’a sebelum dan sesudah disiplin adalah menegakkan aturan dengan
pembelajaran, dan sholat Dzuhur bersama serta memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar
membaca yasin dan Al-Qur’an setiap jum’at pagi. tata tertib sekolah. Karakter disiplin siswa SD
Kegiatan rutin ini dapat memberikan kesempatan Negeri Panda sudah terbentuk. Hal ini dapat
siswa beribadah sehari-hari untuk menunjukkan dicermati dari sikap maupun perilaku siswa
karakter religius yang diupayakan oleh sekolah dalam sehari-hari di sekolah yang mencirikan
dalam mengimplementasikan pendidikan karakter. kepada ketaatan suatu aturan atau ketentuan.
Karakter disiplin ini sangat penting dimiliki
c. Larangan Membawa Fasilitas Komunikasi di oleh siswa terlebih ketika siswa terjun ke
Sekolah dunia kerja.
Kegiatan rutin di SD Negeri Panda dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter f. Upacara Rutin dan Upacara Hari-hari
dilakukan dengan memberikan larangan kepada Besar Nasional
siswa membawa fasilitas komunikasi di sekolah. Dalam kegiatan rutin siswa SD Negeri
Larangan ini tidak hanya diberlakukan saat Panda melaksanakan upacara rutin sekolah
pembelajaran atau ujian, tetapi juga diterapkan setiap hari Senin di halaman sekolah dengan
selama siswa berada di lingkungan sekolah, saat petugas dan pembina upacara yang bergantian

2292
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

setiap minggunya. Adapun upacara yang pernah


dilaksanakan oleh sekolah dalam hari-hari besar k. Membuat Laporan Setiap Kegiatan
nasional adalah upacara memperingati HUT SD Negeri Panda sudah membuat
Kemerdekaan RI dan hari Pendidikan Nasional. laporan setiap kegiatan yang dilakukan.
Kegiatan upacara rutin sekolah dan upacara hari-hari Laporan kegiatan dilakukan secara lisan
besar nasional mencerminkan karakter semangat melalui rapat dan secara tertulis membuat
kebangsaan diupayakan oleh sekolah untuk laporan pertanggungjawaban kegiatan.
ditanamkan dalam diri warga sekolah. Kegiatan rutin membuat laporan setiap
kegiatan menunjukkan karakter tanggung
g. Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik jawab diupayakan oleh sekolah
dan Benar mengimplementasikan pendidikan karakter.
Salah satu implementasi pendidikan karakter
cinta tanah air melalui budaya sekolah di SD Negeri Implementasi Pendidikan Karakter
Panda yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang baik melalui Kegiatan Spontan
dan benar di lingkungan sekolah. a. Kegiatan Spontan dalam
h. Program Wajib Baca Melaksanakan Ibadah
Kegiatan rutin di SD Negeri Panda dalam SD Negeri Panda melakukan kegiatan
mengimplementasikan pendidikan karakter gemar spontan untuk memberikan kesempatan siswa
membaca adalah melaksanakan program baca melaksanakan ibadah dengan
literasi. Program Baca Literasi dilakukan dengan memperingatkan, menasehati dan
membaca buku. Program Baca Literasi mengajarkan kepada siswa untuk beribadah.
mencerminkan karakter semangat gemar membaca, Kegiatan ini mencerminkan karakter religius
disiplin, tanggungjawab, dan rasa ingin tahu yang yang diupayakan oleh sekolah untuk
diupayakan oleh sekolah untuk ditanamkan dalam ditanamkan dalam diri siswa.
diri warga sekolah.
b. Kegiatan Spontan dalam Pembiasaan
i. Pembiasaan Memelihara kebersihan dan Disiplin
Kelestarian Lingkungan Sekolah Kegiatan spontan dalam pembiasaan
Kegiatan rutin di SD Negeri Panda dalam disiplin di sekolah dengan mengingatkan dan
upaya mengmplementasi pendidikan karakter peduli menegur serta memberikan sanksi kepada
lingkungan dilakukan melalui piket kelas dan jum’at siswa untuk senantiasa disiplin dan menjaga
bersih. Kegiatan piket kelas ini dilakukan siswa tiap ketertiban sekolah. Kegiatan ini
pagi sebelum pembelajaran sesuai jadwal disepakati mencerminkan karakter disiplin yang
bersama ketua kelas. Sedangkan Kegiatan Jum’at diupayakan oleh sekolah untuk ditanamkan
bersih merupakan program cinta bersih lingkungan dalam diri siswa.
dilakukan oleh sekolah. Kegiatan Jumat bersih
dilakukan dengan membersihkan lingkungan seperti c. Kegiatan Spontan dalam Memelihara
mencabuti rumput, menyapu halaman, membuang Kebersihan Lingkungan
sampah, merawat dan menyiram tanaman, SD Negeri Panda sudah melakukan
membersihkan kaca jendela dan membersihkan kegiatan spontan agar menjadi kebiasaan
toilet. Kegiatan rutin Piket kelas dan Jumat bersih untuk selalu memperingatkan siswa
menunjukkan karakter peduli lingkungan yang memelihara kebersihan dan kelestarian
diupayakan oleh SD Negeri Panda dalam lingkungan sekolah dengan memperingatkan
mengimplementasikan pendidikan karakter. siswa untuk melakukan piket, membuang
j. Aksi Sosial Infaq sampah pada tempatnya dan menyiram
Kegiatan rutin di SD Negeri Panda dalam tanaman. Kegiatan spontan ini menunjukkan
mengimplementasikan pendidikan karakter peduli karakter peduli lingkungan yang diupayakan
sosial dan disiplin adalah mengadakan infaq. oleh sekolah mengimplementasikan
Kegiatan infaq dilakukan warga sekolah, hasilnya pendidikan karakter.
digunakan membeli hewan kurban, untuk membantu
saudara yang kebakaran rumah di Desa Ngali, dan d. Kegiatan Spontan dalam Melakukan
Ntonggu. Kegiatan ini menunjukkan karakter peduli Aksi Sosial
sosial diupayakan oleh sekolah dalam Kegiatan spontan yang dilakukan
mengimplementasikan pendidikan karakter. dalam implementasi pendidikan karakter

2293
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

melalui budaya sekolah di SD Negeri Panda dengan sampah dan tempat cuci tangan ini
melakukan aksi sosial yaitu menjenguk teman yang menunjukkan karakter peduli lingkungan
sakit, menggalang dana bagi membutuhkan dan yang telah diupayakan oleh SD Negeri Panda
takziah. Kegiatan spontan aksi sosial merupakann dalam mengimplementasikan pendidikan
cerminan karakter peduli sosial diupayakan sekolah karakter.
implementasi pendidikan karakter di sekolah.
Implementasi Pendidikan Karakter
Implementasi Pendidikan Karakter melalui melalui Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Pengkondisian a. Keteladanan Pembiasaan Disiplin
a. Memiliki Fasilitas untuk Beribadah Keteladanan yang ditunjukkan warga
SD Negeri Panda telah menyediakan fasilitas sekolah di SD Negeri Panda melalui
untuk ibadah yaitu Mushola. Di Mushola telah keteladanan pembiasaan berdisiplin. Hampir
disediakan alat-alat ibadah sholat seperti sarung, seluruh warga sekolah sudah menunjukkan
sajadah, dan rukuh, tujuannya untuk alat praga atau keteladanan untuk membiasakan berdisiplin
sebatas pengenalan kepada anak tentang alat-alat untuk datang ke sekolah tepat waktu sebelum
ibadah sholat. Pengkondisian tersedianya tempat pukul 07.00 WITA dan berpakaian rapi
ibadah menunjukkan karakter religius yang dengan memakai seragam dijadwalkan.
diupayakan oleh sekolah dalam Kegiatan ini menunjukkan karakter disiplin
mengimplementasikan pendidikan karakter. yang diupayakan sekolah dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter.
b. Menyediakan Kantin Kejujuran
SD Negeri Panda telah menyediakan kantin b. Keteladanan Pembiasaan Memelihara
kejujuran. Pada saat siswa membeli makanan di Kebersihan Lingkungan
kantin kejujuran, mereka langsung mengambil dan SD Negeri Panda sudah membiasakan
membayar sesuai harga makanan tersebut. Ada juga warga sekolah memelihara kebersihan dan
siswa langsung mengambil uang kembalian sendiri kelestarian lingkungan. Siswa menunjukkan
dengan sangat jujur. Pengondisian tersedianya keteladanan dalam memelihara kebersihan
kantin kejujuran ini mencerminkan karakter jujur lingkungan yaitu dengan melaksanakan piket
yang diupayakan oleh sekolah dalam pelaksanaan sesuai jadwal dan memiliki kesadaran untuk
pendidikan karakter di sekolah. membuang sampah pada tempatnya. Guru
juga telah memberikan keteladanan dan
c. Memiliki Tata Tertib Sekolah mengingatkan siswa untuk membiasakan
SD Negeri Panda telah memiliki tata tertib, membuang sampah pada tempatnya. Kegiatan
dimana tiap-tiap kelas terdapat tata tertib. Tata tertib ini menunjukkan karakter peduli lingkungan
berisi aturan untuk siswa. Pengondisian tersedianya diupayakan sekolah dalam
tata tertib ini mencerminkan karakter disiplin yang mengimplementasikan pendidikan karakter.
diupayakan oleh sekolah dalam pelaksanaan
pendidikan karakter di sekolah. Pembahasan
Pelaksanaan pendidikan karakter di
d. Menyediakan Fasilitas dan Suasana sekolah terintegrasi melalui kegiatan rutin,
Menyenangkan untuk Membaca kegiatan spontan, keteladanan dan
SD Negeri Panda telah menyediakan fasilitas pengondisian. Hal ini sesuai dengan
dan suasana menyenangkan untuk membaca seperti penjelasan Kemendikbud (2017:13) bahwa
perpustakaan, dan pojok baca. Pengkondisian implementasi pendidikan karakter dapat
tersedianya fasilitas dan suasana menyenangkan dilakukan melalui berbagai cara, salah
membaca ini mencerminkan karakter gemar satunya yaitu melalui budaya sekolah yang
membaca yang diupayakan oleh sekolah dalam dibentuk dalam proses kegiatan rutin,
mengimplementasikan pendidikan karakter. spontan, pengondisian, dan keteladanan
warga sekolah. Berikut ini merupakan
e. Menyediakan Tempat Pembuangan Sampah pembahasan mengenai implementasi
dan Tempat Cuci Tangan pendidikan karakter di SD Negeri Panda yang
SD Negeri Panda sudah menyediakan fasilitas dilakukan melalui kegiatan rutin, spontan,
tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan. keteladanan, dan pengondisian
Pengkondisian tersedianya tempat pembuangan

2294
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

Kegiatan Rutin di sekolah. Adapun kegiatan ibadah sehari-


Kegiatan rutin dilaksanakan di SD Negeri hari di sekolah yang dilakukan secara rutin
Panda sebagai upaya untuk penanaman kebiasaan yaitu guru memberikan salam sebelum dan
agar warga sekolah memiliki karakter luhur Hal ini sesudah pembelajaran, berdo’a sebelum dan
sesuai pendapat Kemendiknas (2011:15), sesudah pembelajaran, dan sholat Dzuhur
mengungkapkan bahwa kegiatan rutin merupakan bersama serta membaca yasinan dan Al-
kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik secara Qur’an setiap jum’at pagi. Berdoa sebelum
terus menerus dan konsisten setiap saat. Adapun dan sesudah pembelajaran dilakukan dengan
implementasi pendidikan karakter melalui budaya membiasakan siswa untuk berdoa sendiri-
sekolah yang terintegrasi dalam kegiatan rutin di SD sendiri menurut agama dan kepercayaan
Negeri Panda, yaitu sebagai berikut: masing-masing. Berdoa dimulai dengan guru
mengucapkan salam dan menyapa siswa,
a. Merayakan Hari-hari Besar Keagamaan kemudian meminta siswa mengawali kegiatan
Kegiatan perayaan hari-hari besar keagamaan dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
yang dilakukan di SD Negeri Panda tidak dapat Kemudian kegiatan rutin sholat dzuhur
peneliti temukan selama kegiatan observasi, karena berjamaah wajib bagi semua siswa yang
tidak ada perayaan hari-hari besar keagamaan beragama Islam dan selepas sholat dzuhur ada
selama observasi berlangsung. Data terkait kegiatan dzikir bersama. Kegiatan rutin melaksanakan
rutin merayakan hari-hari besar keagamaan yang ibadah sehari-hari di sekolah menunjukkan
didapatkan oleh peneliti berdasarkan hasil karakter religius yang diupayakan sekolah
wawancara dengan kepala sekolah Bapak R, guru dalam implementasi pendidikan karakter di
dan siswa SD Negeri Panda. sekolah.
Adapun hasil wawancara terkait kegiatan rutin Pelaksanaaan kegiatan ibadah sehari-
merayakan hari-hari besar keagamaan di SD Negeri hari di sekolah ini telah mencapai tahap moral
Panda, antara lain: Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, dan feeling dan moral action seperti pendapat
Idul Adha. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Lickona (2013:84) yang menyatakan bahwa
oleh Kemendiknas (2010:26) menyebutkan bahwa internalisasi karakter mulia dilakukan melalui
kegiatan merayaan hari-hari besar keagamaan ini tiga tahap yaitu moral knowing, moral feeling,
juga termasuk salah satu indikator sekolah dalam dan moral action. Moral knowing ditunjukkan
menanamkan karakter religius. Pembiasaan sekolah dengan pengetahuan siswa bahwa kegiatan
merayakan hari-hari besar keagamaan ini merupakan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
kegiatan rutin yang dilakukan setiap setahun sekali. merupakan hal yang baik. Moral feeling
Pelaksanaaan kegiatan ini telah mencapai tahap ditunjukkan dengan sikap siswa ketika berdoa
moral feeling dan moral action seperti pendapat dengan kesadaran dirinya. Moral action
Lickona (2013:84) yang menyatakan bahwa ditunjukkan dengan perilaku siswa yang yang
internalisasi karakter yang baik mencakup tiga ditunjukkan ketika berdoa yaitu dengan
komponen yaitu moral knowing, moral feeling, dan duduk di bangku, tangan berada di atas meja
moral action. Moral feeling ditunjukkan dengan dan pandangan ke depan, serta siswa berdoa
sikap siswa yang senang mengikuti perayaan hari- dengan sungguh-sungguh. Pembiasaan
hari besar keagamaan, dan siswa dapat mendalami berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran ini
makna perayaan hari-hari besar keagamaan tersebut. juga termasuk salah satu indikator sekolah
Moral action ditunjukkan dengan perilaku siswa dalam menanamkan karakter religius
yang ikut melaksanakan perayaan hari-hari besar (Kemendiknas, 2010:26).
keagamaan yang dilaksanakan di sekolah. Siswa
mengikuti Maulud Nabi, Isra’ Mi’raj, dan Idul Adha. c. Larangan Membawa Fasilitas
Pembiasaaan merayakan hari-hari besar keagamaan Komunikasi
ini juga termasuk salah satu indikator sekolah dalam Kegiatan rutin di SD Negeri Panda
menanamkan karakter religius (Kemendiknas, untuk mengimplementasikan pendidikan
2010:26). karakter jujur terintegrasi dalam kegiatan di
sekolah adalah larangan membawa alat
b. Melaksanakan Ibadah Sehari-hari komunikasi ke sekolah. Pihak sekolah
Kegiatan rutin di SD Negeri Panda dalam memberikan larangan semua siswa dan warga
mengimplementasikan pendidikan karakter sekolah untuk membawa fasilitas komunikasi
dilakukan dengan melaksanakan ibadah sehari-hari seperti handphone (HP) ketika siswa berada

2295
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

di sekolah maupun kegiatan di luar pembelajaran, pendidikan karakter disiplin, menegakkan


serta saat melaksanakan ujian. Peraturan ini telah aturan dengan memberikan sanksi secara adil
berjalan dengan optimal, sehingga siswa tidak bagi pelanggar tata tertib sekolah. Tata tertib
pernah membawa alat komunikasi atau handphone atau peraturan-peraturan termasuk salah satu
ketika berada di sekolah. Siswa sudah memahami budaya sekolah. Berdasarkan hasil observasi
peraturan tersebut dan dapat menaati dengan baik. dan wawancara selama penelitian bahwa di
Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan SD Negeri Panda telah melaksanakan tata
telah berupaya untuk memprogamkan kegiatan tertib sekolah dengan baik. Hampir semua
sebagai upaya penanaman karakter jujur dalam diri warga sekolah datang tepat waktu yaitu pukul
siswa. Siswa sebagai komponen pelaksanan dapat 07.00 WITA, hanya ada beberapa yang datang
mengikuti aturan yan telah dibuat sehingga berjalan telat. siswa yang telat tersebut diberikan
dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan yang hukuman berupa disuruh membaca Al-Qur’an
diungkapkan oleh Kemendiknas (2010:26) dan juga disuruh membersihkan WC. Budaya
menyebutkan bahwa pembiasaaan melarang siswa sekolah yang tertuang dalam tata tertib ini
membawa alat komunikasi ketika di sekolah ini perlu dilestarikan dan senantiasa dijaga
merupakan salah satu indikator sekolah dalam karena sangat bermanfaat sekali untuk
menanamkan karakter jujur. Strategi pembiasaan pembentukan karakter siswa terutama
siswa dengan melarang membawa alat komunikasi karakter disiplin.
ketika di sekolah ini juga sesuai dengan contoh
pemetaan kegiatan rutin sekolah. menurut Wiyani f. Upacara Rutin dan Upacara Hari-hari
(2013:230). Pelaksanaaan kegiatan ini telah Nasional
mencapai tahap moral knowing, seperti pendapat Kegiatan rutin di SD Negeri Panda
Lickona (2013:84) yang menyatakan bahwa dalam mengimplementasikan pendidikan
internalisasi karakter mulia dilakukan melalui tiga karakter dilakukan dengan mengadakan
tahap yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral upacara rutin dan upacara hari-hari besar
action. Pelaksanaan kegiatan rutin melarang siswa nasional. Berdasarkan hasil observasi,
membawa alat komunikasi ketika di sekolah ini wawancara dan dokumen, kegiatan upacara
termasuk komponen moral knowing. telah berjalan dengan optimal. Sekolah
melakukan upacara rutin sekolah setiap hari
d. Membiasakan Warga Sekolah untuk Senin yang dilaksanakan di halaman sekolah.
Berdisiplin Adapun upacara tersebut diikuti oleh seluruh
SD Negeri Panda telah menerapkan kegiatan warga sekolah termasuk guru, karyawan dan
5S melalui kegiatan bersalaman dengan guru piket siswa. Selain upacara rutin setiap hari Senin,
didepan gerbang sekolah, bersalaman dengan teman sekolah juga melaksanakan upacara pada
sebaya dan guru setelah apel, dan bersalaman dengan hari-hari besar nasional seperti upacara HUT
guru kelas ketika pulang sekolah. Berdasarkan hasil RI, pelaksanaan upacara ini tidak jauh
observasi dan wawancara selama penelitian bahwa berbeda dengan upacara rutin sekolah, hanya
di SD Negeri Panda sudah melaksanakan budaya 5S saja dilakukan pada momen-momen hari
dengan baik. Bersalaman dengan guru piket yang besar nasional yang ada setiap tahunnya.
bertugas dilakukan oleh siswa ketika memasuki Pembiasaan upacara rutin hari senin
gerbang sekolah setiap pagi. Bersalaman guru dan dan upacara hari besar nasional tersebut
teman sebaya berdasarkan jenis kelamin dilakukan merupakan contoh pemetaan kegiatan rutin
setiap pagi setelah kegiatan apel. Bersalaman dengan sekolah sebagaimana disampaikan oleh
guru ketika akan pulang dilakukan oleh siswa kepada Kemendiknas (2010:15), salah satu kegiatan
guru yang terakhir mengisi pembelajaran pada hari rutin dengan mengembangkan nilai semangat
tersebut. Kegiatan rutin ini diharapkan mampu kebangsaan. Pelaksanaaan kegiatan ini telah
menumbuhkan kedisiplinan siswa dalam mencapai tahap moral knowing, moral feeling
berhubungan dengan warga sekolah. dan moral action seperti pendapat Lickona
(2013:84) yang menyatakan bahwa
e. Menegakkan Aturan dengan Memberikan internalisasi karakter mulia dilakukan melalui
Sanksi Secara Adil bagi Pelanggar Tata Tertib tiga tahap yaitu moral knowing, moral feeling,
Sekolah dan moral action. Moral knowing pada saat
Kegiatan rutin yang dilaksanakan di SD siswa mengetahui bahwa kegiatan rutin
Negeri Panda dalam mengimplementasikan upacara rutin hari senin dan upacara hari-hari

2296
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

besar nasional merupakan kegiatan yang baik. Moral sekolah dalam menanamkan karakter peduli
feeling pada saat siswa melakukan upacara dengan lingkungan. Pembiasaan ini sesuai dengan
khidmat dan tenang. Moral action siswa tertib dalam contoh pemetaan kegiatan rutin sekolah
melaksanakan upacara dari awal hingga akhir. disampaikan oleh Kemendiknas (2011:15)
yaitu pembiasaan melaksanakan jumat bersih
g. Program Wajib Baca atau Literasi merupakan salah satu kegiatan rutin dengan
Kegiatan rutin di SD Negeri Panda dalam mengembangkan nilai peduli lingkungan.
mengimplementasikan pendidikan karakter Pelaksanaan kegiatan Piket Kelas dan Jumat
dilakukan dengan melakukan gerakan literasi bersih ini mencakup komponen karakter
sekolah. Gerakan literasi sekolah merupakan moral knowing, moral feeling dan moral
program wajib baca dilakukan siswa dengan action sebagaimana yang diungkapkan
membaca buku selama 10-15 menit sebelum Lickona (2013:84). Moral knowing
kegiatan pembelajaran dimulai. Pada kelas I dan II ditunjukkan melalui pemahaman dan
kegiatan membaca dilakukan dengan membaca kesadaran warga sekolah bahwa Piket Kelas
bersama-sama. Sedangkan pada kelas III-VI dan Jumat bersih merupakan kegiatan
membaca dilakukan secara individu sesuai dengan kebersihan dan kelestarian lingkungan
buku diminati masing-masing siswa. sekolah yang baik dan rutin dilaksanakan di
Pembiasaan ini sesuai dengan contoh sekolah. Moral feeling ditunjukkan melalui
pemetaan kegiatan rutin sekolah disampaikan oleh sikap warga sekolah yang senang ketika
Kemendiknas (2011:15) yaitu pembiasaan melaksanakan kegiatan piket kelas dan Jumat
melaksanakan program baca literasi merupakan bersih dan melihat lingkungan sekolah bersih.
kegiatan rutin dengan mengembangkan karakter Moral action ditunjukkan melalui perilaku
gemar membaca. Pelaksanaan kegiatan literasi warga sekolah yang rutin ikut berpartisipasi
mencakup komponen karakter moral knowing, dalam melaksanakan kegiatan piket kelas dan
moral feeling dan moral action sebagaimana yang Jumat bersih.
diungkapkan Lickona (2013: 84). Moral knowing
ditunjukkan melalui pemahaman dan kesadaran i. Aksi Sosial Infaq
siswa akan pentingnya membaca agar memperoleh Kegiatan rutin yang dilakukan di SD
ilmu dan pengetahuan. Moral feeling ditunjukkan Negeri Panda daam upaya
melalui kemauan siswa untuk membaca. Moral mengimplementasikan pendidikan karakter
action ditunjukkan melalui sikap siswa yang dengan mengadakan kegiatan infaq. Kegiatan
melaksanakan kegiatan literasi secara rutin setiap infaq dilakukan warga sekolah, hasilnya
pagi sebelum pembelajaran di sekolah. digunakan untuk membeli hewan kurban,
untuk membantu saudara yang kebakaran
h. Pembiasaan Memelihara Kebersihan dan rumah di Desa Ngali, dan Ntonggu.
Kelestarian Lingkungan Sekolah Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Kegiatan rutin di SD Negeri Panda dalam yang dilakukan oleh peneliti bahwa kegiatan
mengimplementasikan pendidikan karakter infaq di sekolah ini telah berjalan dengan
dilakukan dengan melakukan piket kelas dan jum’at optimal. Kegiatan ini menunjukkan karakter
bersih. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peduli sosial diupayakan sekolah
bahwa pelaksanaan kegiatan rutin berupa Piket mengimplementasikan pendidikan karakter.
Kelas dan Jum’at bersih sudah berjalan dengan Pelaksanaaan kegiatan ini telah
optimal. Kegiatan piket kelas ini dilakukan siswa mencapai tahap moral knowing, moral feeling
tiap pagi sebelum pembelajaran sesuai jadwal yang dan moral action seperti pendapat Lickona
disepakati bersama ketua kelas. Sedangkan Kegiatan (2013:84) yang menyatakan bahwa
Jum’at bersih merupakan program cinta bersih internalisasi karakter mulia dilakukan melalui
lingkungan dilakukan oleh sekolah. Kegiatan Jumat tiga tahap yaitu moral knowing, moral feeling,
bersih dilakukan dengan membersihkan lingkungan dan moral action. Moral knowing ditunjukkan
seperti mencabuti rumput, menyapu halaman, dengan pengetahuan siswa bahwa kegiatan
membuang sampah, merawat dan menyiram infaq merupakan hal yang baik. Kegiatan
tanaman, membersihkan kaca jendela dan infaq merupakan salah satu cara bersyukur
membersihkan toilet. kepada Allah SWT dan membantu sesama
Pembiasaan melaksanakan piket kelas dan ciptaan-Nya. Moral feeling ditunjukkan
Jumat bersih ini merupakan salah satu indikator dengan sikap siswa ketika berinfaq dengan

2297
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

kesadaran menyisahkan uang saku jajannya untuk karakter religius yang diupayakan sekolah
berinfaq. Moral action ditunjukkan dengan perilaku dalam implementasi pendidikan karakter di
siswa yang ditunjukkan ketika berinfaq dengan sekolah. Hal ini sesuai dengan yang
sungguh-sungguh, tanpa paksaan dan secara ikhlas. diungkapkan oleh Wiyani (2013: 225) bahwa
Pembiasaan ketika melakukan infaq juga termasuk salah satu bentuk kegiatan pembiasaan
salah satu indikator sekolah dalam menanamkan spontan dalam penanaman karakter religius
karakter peduli sosial (Kemendiknas, 2010:26). yaitu memperingati siswa yang tidak
melaksanakan ibadah. Kegiatan spontan
j. Membuat Laporan Setiap Kegiatan dalam pembiasaan beribadah mencakup
Kegiatan rutin di SD Negeri Panda dalam komponen moral feeling sebagaimana yang
mengimplementasikan pendidikan karakter diungkapkan Lickona (2013:84). Moral
dilakukan membuat laporan setiap kegiatan. Sekolah feeling ditunjukkan melalui sikap siswa yang
membuat lapotan setiap kegiatan yang dilakukan ingat jika guru mengingatkan, dan takut
dalam bentuk lisan maupun tertulis. Laporan ketika ditegur oleh guru. Dengan memberikan
kegiatan dilakukan secara lisan melalui rapat dan peringatan dan teguran tersebut siswa
secara tertulis dengan membuat laporan diharapkan dapat berperilaku sesuai dengan
pertanggungjawaban kegiatan. Kegiatan rutin yang seharusnya di lakukan sebagai umat
membuat laporan setiap kegiatan menunjukkan beragama yaitu melaksanakan ibadah sehari-
karakter tanggungjawab diupayakan oleh sekolah hari.
mengimplementasikan pendidikan karakter. Hal ini b. Kegiatan Spontan dalam Disiplin
sesuai dengan Kemendiknas (2010:26) yang Kegiatan spontan yang dilakukan
menyebutkan bahwa membuat laporan setiap dalam implementasi pendidikan karakter di
kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun SD Negeri Panda adalah kegiatan spontan
tertulis ini termasuk salah satu indikator sekolah dalam pembiasaan disiplin. Kegiatan spontan
dalam menanamkan karakter tanggungjawab. dilakukan dengan mengingatkan dan menegur
Pelaksanaaan membuat laporan setiap siswa untuk senantiasa disiplin dan menjaga
kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun ketertiban sekolah. Bila ada siswa tidak
tertulis ini mencakup komponen karakter yang baik menerampilkan perilaku disiplin Bapak/Ibu
meliputi moral knowing, moral feeling, dan moral Guru mengingatkan dan memberi nasehat
action seperti pendapat yang diungkapkan Lickona serta memberikan sanksi ketika siswa
(2013:84). Moral knowing ditunjukkan dengan melakukan hal yang kurang disiplin. Kegiatan
pemahaman dan kesadaran kepala sekolah dan guru ini mencerminkan karakter disiplin yang
pentingnya membuat laporan setiap kegiatan baik diupayakan oleh sekolah untuk ditanamkan
secara lisan maupun tertulis. Moral feeling dalam diri siswa. Hal ini didukung oleh
ditunjukkan dengan sikap dan kemauan kepala Wiyani (2013:224) menyatakan bahwa
sekolah dan guru untuk membuat laporan setiap kegiatan spontan yang dapat dilakukan adalah
kegiatan baik secara lisan dan tertulis. Moral action ketika mengetahui perilaku dan sikap siswa
ditunjukkan penyampaian laporan secara lisan oleh yang kurang baik, maka harus dikoreksi pada
kepala sekolah saat rapat dengan guru dan karyawan saat itu.
dan membuat laporan setiap kegiatan secara tertulis. Kegiatan memperingatkan siswa untuk
disiplin ini mencakup komponen moral
Kegiatan Spontan feeling seperti yang diungkapkan Lickona
Adapun implementasi pendidikan karakter (2013:85). Moral feeling ditunjukkan dengan
melalui budaya sekolah yang terintegrasi dalam sikap siswa yang takut ketika ditegur oleh
kegiatan spontan di SD Negeri Panda sebagai guru serta rasa malu terhadap teman-
berikut: temannya. Dengan adanya peringatan yang
diberikan oleh guru, maka siswa tersebut akan
a. Kegiatan Spontan dalam Melaksanakan menyadari perbuatannya tidak benar dan
Ibadah diharapkan tidak melakukan perbuatan itu
SD Negeri Panda melakukan kegiatan spontan lagi.
untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk c. Kegiatan Spontan dalam Memelihara
melaksanakan ibadah berupa memperingatkan dan Kebersihan Lingkungan
mengingatkan siswa untuk melaksanakan ibadah Kegiatan spontan yang dilakukan
sholat Dzuhur. Kegiatan spontan ini menunjukkan kepala sekolah dan guru untuk membiasakan

2298
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

siswa untuk memelihara kebersihan lingkungan ditunjukkan melalui perbuatan melakukan


sekolah adalah memperingatkan siswa untuk kegiatan sosial seperti menggalang dana
melakukan piket, membuang sampah pada untuk menjenguk teman atau takziah,
tempatnya dan menyiram tanaman. Ada beberapa menjenguk teman yang sakit dan melakukan
siswa yang sedang memakan makanan dan mereka takziah.
membuang sembarangan sampah tersebut dan ketika
itu dilihat oleh Bapak Kepala Sekolah Bapak R dan Kegiatan Pengkondisian
Bapak/Ibu Guru, mereka langsung mengingatkan Berikut ini pembahasan mengenai
kepada siswa tersebut untuk membuang bungkus pengkondisian lingkungan sekolah dalam
makanannya di tempat sampah. pelaksanaan pendidikan karakter melalui
Pembiasaan spontan tersebut sesuai dengan budaya sekolah, yaitu sebagai berikut:
yang dikatakan Kemendiknas (2010:15) bahwa a. Memiliki Fasilitas untuk Beribadah
kegiatan spontan yang dapat dilakukan adalah ketika SD Negeri Panda telah menyediakan
mengetahui perilaku dan sikap siswa yang kurang fasilitas untuk ibadah yaitu Mushola. Di
baik, maka harus dikoreksi pada saat itu juga Mushola telah disediakan alat-alat ibadah
misalnya ketika melihat ada yang membuang sholat seperti sarung, sajadah, dan rukuh,
sampah tidak pada tempatnya. Hal ini juga sesuai tujuannya untuk alat praga atau sebatas
dengan contoh pemetaan kegiatan spontan yang pengenalan kepada anak tentang alat-alat
disampaikan oleh Wiyani (2013:225) yaitu ibadah sholat. Sholat seperti sarung, sajadah,
menyuruh siswa mengambil sampah yang dibuang dan rukuh. Hal ini sesuai dengan pendapat
sembarangan dalam rangka mengembangkan nilai Zuriah (2011:87) yang menyatakan sekolah
peduli lingkungan. Pembiasaaan spontan perlu dikondisikan dengan penyediaan sarana
memperingatkan untuk memelihara kebersihan fisik. Sarana fisik yang ada salah satunya
lingkungan ini termasuk salah satu indikator sekolah adalah tempat ibadah seperti mushola dan
dalam menanamkan karakter peduli lingkungan pada alat-alat ibadah. Pengkondisian lingkungan
siswa. dengan adanya Mushola ini termasuk salah
satu indikator sekolah menanamkan karakter
d. Kegiatan Spontan Melakukan Aksi Sosial religius di sekolah. Pengkondisian
Kegiatan spontan yang dilakukan dalam tersedianya tempat ibadah ini menunjukkan
implementasi pendidikan karakter berbasis budaya karakter religius diupayakan sekolah
sekolah di SD Negeri Panda dengan melakukan aksi mengimplementasikan pendidikan karakter.
sosial. Kegiatan sosial yang dilaksanakan di sekolah
secara spontan ini, tidak dapat dipastikan waktu b. Menyediakan Kantin Kejujuran
pelasanaannya. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan SD Negeri Panda telah menyediakan
menjenguk teman yang sakit, menggalang dana bagi kantin kejujuran. Pada saat siswa membeli
yang membutuhkan, dan takziyah. makanan di kantin kejujuran, mereka
Kegiatan spontan aksi sosial merupakan langsung mengambil dan membayar sesuai
cerminan karakter peduli sosial yang diupayakan harga makanan tersebut. Ada juga siswa
sekolah dalam implementasi pendidikan karakter di langsung mengambil uang kembalian sendiri
sekolah. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh dengan jujur. Strategi ini sesuai dengan yang
Wiyani (2013:229) dalam pemetaan pembiasaan disampaikan Kurniawan (2013:139) yang
spontan peduli sosial yaitu melalui kegiatan mengatakan bahwa salah satu bentuk program
mengunjungi teman yang sakit, melayat apabila ada yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk
orang tua atau wali murid yang meninggal dunia, dan menumbuhkan kejujuran siswa yaitu
mengumpulkan sumbangan untuk bencana alam. membuat kantin kejujuran. Pengondisian
Kegiatan melaksanakan aksi sosial mencakup lingkungan dengan menyediakan kantin
komponen moral knowing, moral feeling dan moral kejujuran ini termasuk salah satu indikator
action sebagaimana yang diungkapkan Lickona sekolah dalam menanamkan karakter jujur di
(2013:85). Moral knowing ditunjukkan melalui sekolah (Kemendiknas, 2010:26) yaitu
pemahaman sekolah bahwa kegiatan sosial adalah menyediakan kantin kejujuran. Dengan
kegiatan yang baik untuk membantu sesama. Moral adanya kantin kejujuran dapat mendukung
feeling ditunjukkan melalui perasaan sedih yang pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.
ditunjukkan warga sekolah ketika mendengar kabar Karena dengan adanya kantin kejujuran dapat
duka atau temannya sedang sakit. Moral action

2299
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

melatih kejujuran siswa dalam membayar makanan luar kelas. Hal ini didukung oleh
atau minuman yang mereka ambil. Kemendiknas (2010:26) menyebutkan bahwa
pengkondisian lingkungan dengan adanya
c. Memiliki Tata Tertib Sekolah tempat pembuangan sampah dan tempat cuci
SD Negeri Panda telah menyediakan fasilitas tangan ini termasuk salah satu indikator
tata tertib sekolah. Tiap-tiap kelas terdapat tata tertib. sekolah dalam menanamkan karakter peduli
Tata tertib berisi aturan-aturan untuk siswa. Hal ini lingkungan di sekolah. Wiyani (2013:222)
sesuai yang diungkapkan oleh Wiyani (2013:222) menyatakan bahwa sekolah harus
menyatakan bahwa sekolah harus dikondisikan dikondisikan sebagai pendukung kegiatan
sebagai pendukung kegiatan agar dapat mendukung agar dapat mendukung keterlaksanaan
keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter pendidikan budaya dan karakter bangsa.
bangsa. Pengkondisian dilakukan dengan Kegiatan pengkondisian ini dilakukan
menciptakan kondisi mendukung keterlaksanaan untuk menciptakan kondisi yang mendukung
pendidikan karakter. Zuriah (2011:87) keterlaksanaan pendidikan karakter. Lebih
menambahkan sekolah perlu dikondisikan dengan lanjut, Zuriah (2011:87) menambahkan
penyediaan sarana fisik. Sarana fisik yang ada di sekolah perlu dikondisikan dengan
sekolah tersebut salah satunya adanya tata tertib penyediaan sarana fisik. Sarana fisik yang ada
sekolah. Pengondisian tersedia tata tertib di sekolah itu adalah tersedianya tempat
mencerminkan karakter disiplin yang diupayakan pembuangan sampah dan tempat cuci tangan.
oleh sekolah dalam pelaksanaan pendidikan karakter Pengkondisian tersedianya tempat
di sekolah. pembuangan sampah dan tempat cuci tangan
ini menunjukkan karakter peduli lingkungan
d. Menyediakan Fasilitas dan Suasana yang telah diupayakan oleh SD Negeri Panda
Menyenangkan Untuk Membaca dalam mengimplementasikan pendidikan
SD Negeri Panda sudah menyediakan fasilitas karakter.
dan suasana menyenangkan untuk membaca berupa
fasilitas pojok baca dan perpustakaan. Kegiatan Keteladanan
Pengkondisian tersedia fasilitas dan suasana a. Keteladanan Pembiasaan Disiplin
menyenangkan untuk membaca ini mencerminkan Keteladanan yang ditunjukkan warga
karakter gemar membaca yang diupayakan sekolah sekolah di SD Negeri Panda melalui
mengimplementasikan pendidikan karakter. keteladanan pembiasaan berdisiplin, hampir
Pengkondisian ini sesuai dengan perkataan seluruh warga sekolah sudah menunjukkan
Wiyani (2013:222) sekolah harus dikondisikan keteladanan dalam berdisiplin waktu untuk
sebagai pendukung kegiatan agar mendukung berangkat tepat waktu. Hal ini sesuai dengan
keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter yang diungkapkan oleh Wiyani (2013:223)
bangsa. Pengkondisian dilakukan menciptakan pembiasaan keteladanan yang dapat
kondisi mendukung keterlaksanaan pendidikan dilakukan guru dan siswa adalah berangkat
karakter gemar membacahal ini didukung oleh tepat waktu. Semua warga sekolah harus
pendapat Kemendiknas (2011:15) bahwa berada di sekolah sebelum kegiatan
pengkondisian sekolah menyediakan fasilitas dan pembalajaran dimulai.
suasana menyenangkan membaca merupakan contoh Pelaksanaan pembiasaan keteladanan
penjabaran kegiatan pengembangan budaya sekolah dengan datang ke sekolah tepat waktu ini
dan pusat kegiatan belajar dilakukan melalui mencakup komponen karakter moral
kegiatan pengembangan diri yaitu pengondisian. knowing, moral feeling dan moral action.
Selain itu pengkondisian sekolah menyediakan Sebagaimana yang diungkapkan Lickona
fasilitas dan suasana menyenangkan untuk membaca (2013: 84). Moral knowing ditunjukkan
termasuk salah satu indikator sekolah menanamkan melalui pemahaman dan kesadaran warga
karakter gemar membaca (Kemendiknas, 2010:26). sekolah bahwa berangkat tepat waktu
merupakan kegiatan baik dan tercantum
e. Menyediakan Tempat Pembuangan Sampah dalam tata tertib. Moral feeling ditunjukkan
dan Tempat Cuci Tangan melalui sikap warga sekolah malu ketika
SD Negeri Panda telah memiliki tempat terlambat berangkat ke sekolah. Moral action
pembuangan sampah dan tempat cuci tangan. ditunjukkan melalui perilaku warga sekolah
Tempat pembuangan sampah dan cuci tangan ada di yang selalu berangkat ke sekolah lebih awal.

2300
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

Pembiasaan keteladanan ini mencerminkan karakter kelestarian lingkungan, melaksanakan piket


disiplin yang ditunjukkan oleh warga sekolah. kelas; Jumat bersih; melakukan infaq; serta
membuat laporan setiap kegiatan. Kegiatan
b. Keteladanan Pembiasaan Memelihara tersebut secara keseluruhan telah berjalan
Kebersihan Lingkungan dengan optimal, walaupun dalam penerapan
SD Negeri Panda sudah membiasakan warga setiap kegiatan memiliki kendala masing-
sekolah memelihara kebersihan dan kelestarian masing. 2) Implementasi pendidikan karakter
lingkungan sekolah yaitu dengan piket dan Jumat melalui budaya sekolah di SD Negeri Panda
bersih serta siswa juga dibiasakan untuk tidak terintegrasi dalam kegiatan spontan yang
menyimpan sampah dan membuang sampah pada dilakukan oleh warga sekolah, yaitu kegiatan
tempatnya. Guru juga telah memberikan keteladanan yang dilaksanakan secara spontan pada saat
dan mengingatkan siswa membiasakan membuang terjadi suatu peristiwa. Adapun kegiatan
sampah pada tempatnya. Kegiatan ini menunjukkan spontan yang diakukan oleh warga sekolah
karakter peduli lingkungan diupayakan sekolah diantaranya: kegiatan spontan melaksanakan
dalam mengimplementasikan pendidikan karakter. ibadah, pembiasaan disiplin, memelihara
Keteladanan pembiasaan memelihara kebersihan lingkungan, dan melakukan aksi
kebersihan lingkungan juga sesuai dengan pemetaan sosial. Warga sekolah sudah saling bersinergi
kegiatan pembiasaan keteladanan peduli lingkungan untuk memberikan peringatan, mengingatkan,
Wiyani (2013:223) antara lain: warga sekolah memberikan nasehat, maupun teguran ketika
membuang sampah pada tempatnya, warga sekolah melihat ada yang berperilaku atau bersikap
dan siswa membersihkan sekolah, mengambil yang kurang sesuai ketika melakukan
sampah berserakan. Pelaksanaan pembiasaan dalam kegiatan. 3) Implementasi pendidikan
memelihara lingkungan mencakup komponen moral karakter melalui budaya sekolah di SD Negeri
knowing, moral feeling, dan moral action Panda yang dibentuk dalam proses
sebagaimana diungkapkan Lickona (2013:84). pengkondisian lingkungan sekolah yang
Moral knowing ditunjukkan melalui pemahaman dilakukan oleh warga sekolah, antara lain:
warga sekolah bahwa ada jadwal piket dan aturan memiliki fasilitas untuk beribadah,
memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan. menyediakan kantin kejujuran, memiliki tata
Moral feeling ditunjukkan melalui sikap senang tertib sekolah dan sekolah menyediakan
warga sekolah ketika melaksanakan piket dan fasilitas pembuangan sampah dan tempat cuci
melaksanakan kegiatan memelihara dan tangan. SD Panda telah menciptakan kondisi
melestarikan lingkungan yang lain. Moral action lingkungan yang dapat mendukung
ditunjukkan melalui perilaku warga sekolah yang keterlaksnaan pendidikan karakter melalui
memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan budaya sekolah. Meskipun mengalami
sekolah. berbagai kendala, namun kegiatan
pengondisian lingkungan di sekolah secara
KESIMPULAN keseluruhan sudah optimal. 4) Implementasi
pendidikan karakter melalui budaya sekolah
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di SD Negeri Panda yang dibentuk dalam
yang telah diuraikan tersebut, maka dapat proses keteladanan ditunjukkan oleh warga
disimpulkan bahwa 1) Implementasi pendidikan sekolah. Adapun keteladanan ditunjukkan
karakter melalui budaya sekolah di SD Negeri Panda oleh warga sekolah antara lain: keteladanan
terintegrasi dalam kegiatan rutin. Kegiatan rutin pembiasaan disiplin dan keteladanan
yang dilaksanakan di SD Negeri Panda, antara lain: pembiasaan memelihara kebersihan
merayakan hari-hari besar keagamaan; memberikan lingkungan.
kesempatan kepada semua siswa untuk
melaksanakan ibadah; ada larangan membawa UCAPAN TERIMA KASIH
fasilitas komunikasi; membiasakan warga sekolah
untuk berdisiplin; menegakkan aturan dengan Terima kasih saya ucapkan kepada
memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar tata Ketua Program Studi Pendidikan Guru
tertib sekolah; upacara rutin dan upacara hari-hari Sekolah Dasar yang telah memberikan
besar nasional; menggunakan Bahasa Indonesia kesempatan dan kemudahan bagi peneliti
yang baik dan benar; gerakan literasi sekolah, dalam proses penyelesaian skripsi ini.
pembiasaan untuk memelihara kebersihan dan Terimakasih juga saya sampaikan kepada

2301
Putri et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (4): 2289 – 2302
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4.964

kedua dosen pembimbing dengan penuh kesabaran Kemendiknas. (2010). Pengembangan


dan keikhlasan membimbing serta memberikan Pendidikan Budaya dan Karakter
pengarahan sehingga skripsi ini dapat tersusun Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta:
dengan baik dan benar. Tak lupa saya sampaikan Kemendiknas.
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga Kemendikbud. (2017). Konsep dan pedoman
besar SD Negeri Panda Kabupaten Bima yang telah penguatan pendidikan karakter.
memberikan ijin dan kesempatan untuk melakukan Jakarta: Pusat Analisis dan
penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sinkronisasi Kebijakan Sekretariat
Jendral Kementrian Pendidikan dan
REFERENSI Kebudayaan.
Lickona, Thomas. (2015). Educating for
Danang Prasetyo, et al. (2019). Pembinaan Karakter character: mendidik untuk membentuk
Melalui Implementasi Budaya Sekolah di karakter. (Terjemahan Juma Abdu
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Wamaungo), Jakarta: PT. Bumi
Pembelajaran Dasar, Vol. 12 (1): 14-27. Aksara.
Jailani Tong. (2020). Implementasi Pendidikan (Edisi asli diterbitkan tahun 1991 oleh
Karakter Melalui Budaya Sekolah di SD Bantam Books. New York).
Muhammadiyah 24 Jakarta. Prosiding Lickona, T. (2013). Mendidik untuk
Seminar dan Diskusi Pendidikan Dasar. Membentuk Karakter: Bagaimana
Kemendikbud. (2016). Kajian dan Pedoman Sekolah Dapat Memberikan
Penguatan Pendidikan Karakter Pendidikan tentang Sikap Hormat dan
(PPK). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Bertanggung jawab. (Terjemahan
Kebudayaan Republik Jumu Abdu Wamaungo). Jakarta:
Indonesia. Bumi Aksara.
Kemendiknas. (2010). Desain Induk Pendidikan Wibowo, A. (2012). Pendidikan karakter
Karakter. Jakarta: Kemendiknas. strategi membangun karakter bangsa
. (2010). Pengembangan Pendidikan berperadaban. Yogyakarta: Pustaka
Budaya dan Karakter Bangsa: Pelajar.
Pedoman Sekolah. Jakarta: Kemendiknas. Wiyani. (2013). Konsep, Praktik, dan Strategi
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Membumikan Pendidikan Karakter di
Pendidikan karakter, teori dan SD. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
praktek. Direktorat Jenderal Menejemen Zuriah, N. (2011). Pendidikan Moral dan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Budi Pekerti dalam Perspektif
Kurniawan, S. (2013). Pendidikan Karakter. Perbedaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

2302

Anda mungkin juga menyukai