Anda di halaman 1dari 7

“MENINGKATKAN KUALITAS NILAI DAN MORAL DENGAN

PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILA”


Sub Tema : Pendidikan
Disusun untuk mengikuti Lomba Esai Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA) Surabaya

Disusun Oleh

Amanah Budi Utami Pendidikan Guru Sekolah Dasar/2021


Sumarni D. H. Simanullang Pendidikan Guru Sekolah Dasar/2021

Universitas Tanjungpura
2022
Meningkatkan Kualitas Nilai dan Moral dengan Pendidikan Karakter
Pancasila
Oleh : Amanah Budi Utami dan Sumarni D. H. Simanullang

Pendidikan merupakan proses pembelajaran kebiasaan, keterampilan, dan


pengetahuan manusia untuk mencari jati diri mereka yang sesungguhnya, membuka
jalan dan peluang untuk mewujudkan apa yang diimpikannya. Karakter merupakan
akumulasi watak, sifat, dan kepribadian individu yang mengarah kepada keyakinan
dan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Karakter dapat terbentuk dengan
sendirinya dan dapat dibentuk oleh orang lain melalui penanaman sikap dan
pembiasaan yang konsisten. Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia.
Dengan adanya Pendidikan Karakter Pancasila maka diharapkan kita sebagai warga
negara Indonesia mampu menerapkan sikap-sikap yang baik dan berbudi luhur,
mencintai, dan peduli dengan negara Indonesia. Pendidikan karakter diperlukan
guna meningkatkan kesadaran akan persatuan bangsa serta mengembalikannya
pada nilai-nilai yang selaras untuk persatuan bangsa Indonesia.

Pendidikan karakter sebagai cerminan diri seseorang merupakan hal yang penting
dan utama bagi kepribadian siswa yang bertujuan untuk mendorong siswa untuk
menggunakan pengetahuan, belajar, menginternalisasi, mempersonalisasikan nilai
dan mengembangkan keterampilan sosial, sehingga dapat mengembangkan akhlak
yang luhur serta mencerminkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
menerapkan pendidikan karakter, diharapkan siswa mampu membangun karakter
bangsa yang sesuai dengan landasan dan nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman
dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pendidikan karakter ini
juga merupakan lampu hijau bagi peradaban bangsa Indonesia untuk mencegah
terjadinya krisis akhlak yang terjadi. Langkah-langkah membentuk karakter anak
sekolah dasar diantaranya :

1
1. Menentukan karakter, sangat penting untuk dapat disesuaikan dengan karakter
siswa sekolah dasar sehingga anak tidak merasa terkekang dalam memahami dan
menerapkan nilai-nilai karakter.
2. Penanaman karakter, yaitu dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada
pembelajaran yang akan dilakukan sehingga anak akan lebih mudah mencerna dan
memahami nilai dari setiap karakter.
3. Pembiasaan perilaku karakter yang dilakukan secara konstan.

Penguatan Pendidikan Karakter melibatkan literasi (olah pikir), etika dan spiritual
(olah hati), estetika (olah rasa), dan kinetik (olahraga). Di sekolah, Pendidikan
Karakter Pancasila tidak hanya berbentuk teori saja. Namun, dapat diintegrasikan
melalui kegiatan ekstrakurikuler, kokurikuler, dan intrakurikuler. Gagal atau
berhasilnya pendidikan karakter anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor
lingkungan, kebiasaan, naluri, keluarga, dan komunitas. Mutu pendidikan
dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang
diharapkan. Pemerintah memiliki visi Indonesia Emas 2045 untuk membangun
negara maju yang berdaulat, adil, dan makmur. Namun, ada beberapa penghambat
yang memperlambat hal tersebut seperti pemerintahan yang korupsi,
menghilangnya rasa nasionalisme dari warga negara, perpecahan di dalam bangsa,
mental dan sikap generasi yang tidak peduli dengan masa depan Negara Indonesia.
Hal tersebut mencerminkan rendahnya kualitas karakter pada masyarakat, serta
kurangnya pemahaman masyarakat akan nilai dan moral. Oleh karena itu, upaya
membangun karakter masyarakat harus terus dilakukan melalui jalur formal
(sekolah) dan jalur informal (lokakarya, seminar umum, pelatihan, forum diskusi
kelompok, dan sebagainya).

Kemerosotan moral generasi muda mendorong pemerintah merencanakan program


“Pendidikan Kebudayaan dan Karakter Bangsa” melalui Kementerian Pendidikan
tahun 2010 sebagai gerakan nasional. Masyarakat menganggap langkah ini sudah
tepat karena masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukan lagi masalah
intelektual melainkan moral. Namun, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk

2
berpartisipasi pada pembangunan negeri ini, moral atau akhlak mereka akan rusak.
apabila negeri ini dibangun oleh generasi yang tidak mempunyai moral maka negeri
ini tidak akan berkembang. Maka dari itu dibutuhkan pembenahan supaya generasi
muda memiliki moral yang baik. Akhir-akhir ini masalah dalam bidang pendidikan
yang ditemukan adalah disiplin. Dapat kita lihat dengan adanya keluhan guru atau
dosen tentang ketepatan siswa/mahasiswa dalam memulai kelas terutama saat kelas
online sampai dengan masalah yang tergolong berat seperti perkelahian antar
pelajar atau tawuran. Pendidikan karakter tentunya sangat berpengaruh besar dalam
proses pembentukan watak dan pemahaman seseorang. Dengan menanamkan nilai-
nilai dan moral yang benar sejak kecil dapat mengurangi penyebab terjadinya
perilaku buruk di kemudian hari. Maka dari itu, diperlukan pendidikan karakter
guna mencetak dan mengembangkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia,
bijaksana, serta berguna bagi bangsa dan negara.

Penanaman pendidikan karakter sejatinya berfokus pada keteladanan yang dapat


dimulai di lingkungan keluarga yaitu dimulai dari orangtua yang memberikan
contoh perilaku yang positif kepada anak-anaknya. Lalu di lingkungan sekolah
yaitu dimulai dari guru yang memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya.
Namun, seperti yang kita ketahui bahwa penanaman karakter hanya dengan
keteladanan saja belum cukup untuk membangun kualitas nilai dan moral yang
baik. Maka dari itu diperlukan beberapa strategi untuk menanamkan pendidikan
karakter terutama di lingkungan sekolah, yaitu:
1. Memasukkan pendidikan karakter ke dalam semua mata pelajaran di sekolah.
2. Membuat slogan-slogan atau yel-yel yang dapat menumbuhkan kebiasaan
semua masyarakat sekolah untuk bertingkah laku yang baik.
3. Membiasakan perilaku yang positif di kalangan warga sekolah.
4. Memberikan hadiah (reward) kepada siswa yang selalu berkarakter baik.

Pendidikan Karakter Pancasila bukanlah hal yang jarang kita dengar, bahkan dari
Sekolah Dasar kita sudah mempelajarinya. Diberi ilmu dan pemahaman tentang
bela negara, menghargai sesama, memperjuangkan keutuhan negara, yang dimana

3
nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila ini sering dianggap sepele namun dapat
berdampak besar. Oleh karena itu, dengan adanya Pendidikan Karakter Pancasila
tersebut siswa ataupun mahasiswa dapat menjadi disiplin dan bertanggung jawab,
serta memahami hal-hal yang dampaknya lebih positif dan bermanfaat kedepannya.
Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila ini tentunya dapat meningkatkan kualitas nilai
dan moral pada penerus bangsa ini untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

4
Daftar Pustaka

Dwiputri, FA & Anggraeni, D 2021, ‘Penerapan Nilai Pancasila dalam


Menumbuhkan Karakter Siswa Sekolah Dasar yang Cerdas Kreatif dan Berakhlak
Mulia’, Jurnal Pendidikan Tambusai, vol. 5, no. 1, hh. 1267-1273.

Risdiany, H & Dewi, DA 2021, ‘Penguatan Karakter Bangsa Sebagai Implementasi


Nilai-Nilai Pancasila’, Jurnal Pendidikan Indonesia, vol. 2, no. 4, hh. 696-711.

Anda mungkin juga menyukai