Anda di halaman 1dari 8

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SEKOLAHDASAR

DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI


UPTD SDN 2 BRAJA INDAH, KEC. BRAJA SELEBAH
M. DIMAS ISKANDAR PRASOJO
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Terbuka, Bandar Lampung, Indonesia
e-mail: dimasiskandar418@gmail.com

Abstrak

Artikel ini ditulis memakai metode meta analisis. Jenis penelitian yg digunakan memakai penelitian
kualitatif. Penelitian dilakukan buat mengetahui sejauh mana pendidikan karakter dilakukan di
pembelajaran khususnya SD. Melihat semakin majunya zaman banyak anak-anak yg kurang
mempunyai moral, sosial yg baik didalam kehidupan bermsyarkat. di saat ini pendidikan karakter
sangat dibutuhkan buat membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas unggul dengan
menumbuhkan rasa perilaku yg bertanggung jawab pada menghadapi era globalisasi. Pendidikan
karakter bisa mengoptimalkan perkembangan dimensi anak secara kogniti, fisik, social-emosional,
kreativitas, dan spiritual. Pendidikan karakter bertujuan buat menghasilkan serta membentuk insan
Indonesia yg bertaqwa pada tuhan yg Maha Esa, mematuhi hukum hukum yg belaku, melaksanakan
interaksi antar budaya, menerapkan nila-nilai luhur budaya bangsa, serta memantapkan landasan
spiritual, moral, dan etika menjadi pujian bangsa Indonesia.

kata Kunci: Pendidikan karakter, siswa Sekolah Dasar, Era Globalisasi.

Abstract

This article was written using the meta-analysis method. The type of research used is qualitative
research. The study was conducted to determine the extent of character education carried out in
learning, especially elementary schools. Seeing the advancing era of many children who lack moral,
social good in civilized life. At this time character education is needed to shape the next generation
of the nation with superior quality by fostering a sense of responsible attitude in facing the era of
globalization. Character education can optimize the development of children's dimensions
cognitively, physically, social-emotionally, creativity, and spiritually. Character education aims to
form and develop Indonesian people who are devoted to God Almighty, comply with applicable sah
rules, carry out interactions between cultures, implement noble cultural values of the nation, and
establish spiritual, moral, and ethical foundations Alaihi Salam the pride of the Indonesian people.

Keywords: Character education, Elementary School Students, Globalization Era.

PENDAHULUAN
Pendidikan karakter sangat krusial diajarkan kepada anak sekolah guna menumbuhkan rasa
sikap yg bertanggung jawab. Pengembangan pendidikan karakter di Bangsa Indonesia sangat
memerlukan sendok makan (asal Daya manusia) yang berkualitas serta bermutu tinggi untuk
mencapai tujuan yang sudah dibuat buat program pembengunan menggunakan baik. Melalui
pendidikan karakterlah dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas pada mendukung
tercapainya aecba9233af93db24f3db6b7799be4ce Bangsa dan hubungannya menggunakan
pendidikan.
Pendidikan yang sangat diharapkan waktu ini adalah pendidikan yg bisa mengintegrasikan
pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan perkembangan semua dimensi
anak baik itu secara kognitif, fisik, sosial-emosional, kreativitas, dan spiritual. dengan model
pendidikan yang seperti ini bisa membuat orientasi anak sebagai insan yang utuh. Kualitas anak
sebagai unggul tidak hanya pada aspek kognitif, namun juga karakter yg lebih baik berasal setiap
individu masing-masing anak.
Hal ini sejalan menggunakan rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional
Tahun 2005-2025 (UU No. 17 Tahun 2007) yang membahas wacana pewujudan masyarakat yang
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan mudun sesuai falsafah Pancasila. Melalui
pendidikan merupakan galat satu cara dalam merealisasikan pendidikan karakter menggunakan
tujuan bisa membuat insan Indonesia bertaqwa pada tuhan yg Maha Esa (YME), melaksanakan
sinkron menggunakan tata cara-adat yang berlaku, mematuhi hukuman yg berlaku, menjalin
hubungan yg baik antar umat beragama, budaya, ras, suku, dan budaya, dapat menerapkan nilai-
nilai luhur.
Pada system pendidikan karakter yg menanamkan nilai-nilai budaya bangsa dengan
komponen cognitive yg didalamnya mengajarkan aspek pengetahuan, kemudian sikap perasaan
serta tindakan yg akan diterapkan pada kehidupan bersosial menggunakan masyarakat lebih
kurang, menjunjung nilai toleransi antar umat beragama baik terhadap tuhan yg Maha Esa (YME). Ki
Hajar Dewantara (dalam Wibowo, 2013, p. 34) memandang bahwa karakter itu menjadi watak atau
budi pekerti. Koesoema (2007, p. 80) mengungkapkan bahwa Jika karakter ditinjau berasal sudut
behavioral yang menekankan unsur somatopsikis yang dimiliki individu sejak lahir, maka karakter
diklaim sama menggunakan kepribadian. Karakter ditentukan sang hereditas, sebagaimana
dinyatakan oleh Samani & Hariyanto (2013) bahwa karakter bisa dimaknai menjadi nilai dasar yg
menciptakan langsung seseorang, terbentuk baik sebab impak hereditas maupun efek lingkungan,
yg membedakannya dengan orang lain, dan diwujudkan menggunakan sikap serta perilakunya
dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menerapkan pendidikan karakter pada Indonesia secara tidak eksklusif bisa
membantu seorang untuk peduli, tahu, serta melaksanakan sesuai etika atau tata cara yang berlaku
buat mendukung perkembangan sosial, etis, dan emosional siswa. Penerapan pendidikan karakter
ialah hal positif yg dapat dilaksanakan oleh pengajar buat menghipnotis karakter peserta didik
supaya memiliki nilai budi pekerti, moral, tabiat yang nantinya akan mencapai tujuan pada
menyebarkan kemampuan peserta didik buat merogoh keputusan baik-jelek dalam kehidupan
bersosial di rakyat.
Berdasarkan yang akan terjadi penelitian Raminem pada tahun 2023 di SD Negeri 2 Braja
selebah, khususnya kelas IV belum adanya penerepan pendidikan karakter dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Selama proses pembelajaran guru hanya melaksanakan tugas belajar tanpa
memperhatikan tujuan ataupun nilai pendidikan yg hendak dicapai. pada proses mengajar pengajar
lebih memperhatikan nilai nomor dibandingkan nilai perilaku. Proses pedagogi yg dilakukan sang
pengajar sudah rutut, namun anak masih kurang paham tujuan apa yang akan dicapai melalui
pendidikan karakter tadi.
Hal ini perlu adanya peningkatan pendidikan karakter yg perlu dilakukan pada pembelajaran
Bahasa Indonesia. seperti menginovasikan pendidikan ini melalui dongeng sebagai akibatnya bisa
menaikkan minat belajar yang asik serta menyenangkan melalui penerapan ini. Selain itu pendidikan
yg diterapkan dalam dongeng ini pula dapat mempesiapkan karakter peserta didik menggunakan
budi pekerti yang baik buat menghadapi era globalisasi.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Raminem menggunakan judul Penanaman Nilai
Karakter peserta didik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Braja selebah Melalui Dongeng “Sayembara
pintar Tidur” yg didalamnya mengandung penerapan pendidikan karakter melalui dongeng inovasi
pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan menggunakan cara mendongeng bagi peserta didik
SD Negeri 2 Braja selebah kelas IV. Hal ini harus dilakukan buat tetap melestarikan dongeng
menjadi keliru satu kekayaan di Bangsa Indonesia yg menjadi budaya leluhur pada
pengimplementasian pendidikan karakter jarang terlihat pada kehidupan sehari-hari. Maka sangat
disayangkan jika tidak menghadirkan dongeng pada tengah gencarnya imbas negative dampak era
globalisasi dengan majunya teknologi. Semakin majunya perkembangan teknologi di era
globaslisasi, insan dapat dengan mudah memperoleh gosip. waktu ini Indonesia sedang mengalami
krisis multi dimensial, dimana banyaknya khasus penyimpangan moral yang simpel ditemukan
melalui jejaring sosial.
Tidak sinkron dengan penelitian yang dilakukan sang R. Supardi (2014), analisis penerapan
pendidikan karakter terhadap pembelajaran IPS Sekolah Dasar Inpress Borong Jambu II Kota
Makassar. akibat penelitian menunjukkan penerapan pendidikan karakter dapat diinovasikan
menggunakan dikaitkannya atau diintegrasikannya melalui muatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Metode yg digunakan buat melakukan penelitian ini menggunakan melakukan
pembiasaan dan keteladanan yang dapat dicontoh sang peserta didik supaya bisa diterapkan pada
lingkungan sekitarnya. Kemampuan perilaku yang dilakukan diukur menggunakan menggunakan
lembar observasi yang telah disiapkan. Faktor yg mendukung jalannya penelitian ini artinya
hukuman, serta faktor yg sebagai penghambatnya artinya tidak semua guru mempunyai perilaku
tegas untuk menghadapi siswa yg telah melanggar hukum yang sudah disepakati semenjak awal.
Melihat dari beberapa penelitian pendidikan karakter yang sudah dilakukan, menggunakan
menciptakan generasi belia Indonesia yg mempunyai pola kultur serta perilaku baik bisa dilakukan
dengan mendekatkan kembali ihwal ajaran pendidikan karakter baik moral, sosial, serta kepribadian
anak agar bisa membangung beradaban Indonesia semakin maju lagi.
Galat satu seni manajemen serta metode dalam menerapkan pendidikan karakter di siswa
Sekolah Dasar merupakan metode pendekatan kualitatif. Metode pendekatan kualitatif yang
bertujuan buat tahu konteks alami serta memahami subjek penelitian secara mendalam serta
bersifat interpretatif, ialah mencari temukan informasi (Putra, 1994:67). Penggunaan metode
kualitatif bisa dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data dimana pada berlangsungnya
penelitian bisa melalui kegiatan wawancara, observasi,FGH, dan analisis berdasarkan yang akan
terjadi dokumentasi. buat memperoleh keabsahan data, peneliti memakai 3 (tiga) teknik
pemeriksaan keabsahan data, yaitu: triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi, serta auditing.
Pendidikan karakter disampaikan secara implisit menggunakan pendeketan kualitatif. Melalui
dongeng yang dipelajari siswa sahih-benar bisa ikut dan serta berbagi karakter yg baik asal masing-
masing individu serta ikut dan pada mendalami alur cerita dongeng yg diberikan oleh guru.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini memakai studi akibat penelitian sebelumnya dengan metode meta analisis buat
bisa memenuhi fungsi ilmiah, penulis memerlukan metode ilmiah yang sistematis buat
mengintgrasikan temuan-temuan atau akibat-hasil penelitian. Pengumpulan yang akan terjadi
penelitian dilakukan menggunakan cara mencari jurnal dan skripsi pada beberapa media elektro
seperti internet. Melalui Google Cendekia dapat dilakukan penelusuran dengan istilah kunci:
Pendidikan karakter, siswa SD, Era Globalisasi.
Jurnal yg dipilih ialah jurnal yang didalamnya terkandung hal-hal yang terkait menggunakan
kata kunci yg dipergunakan. asal hasil penelusuran yang diperoleh, penulis menentukan 13 jurnal
yang kemudian diseleksi dan dianalisis ulang sebagai akibatnya tersisa jurnal untuk dikaji lebih
lanjut. Melalui cara observasi, dokumentasi, dan wawancara menggunakan rakyat sekolah termasuk
menggunakan peserta didik sampai menggunakan pada tahap akhir yaitu konklusi bahwa dengan
menginovasikan materi menggunakan dongeng daerah bisa dijadikan menjadi sumber belajar
peserta didik SD. Keterkaitan antara dongeng daerah dapat menambah wawasan siswa jua dapat
belajar bagaimana mempunyai karakter yg baik untuk kehidupan sehari-hari.
Penelitian pada jurnal tersebut guna mengetahui upaya-upaya yg bisa dilakukan buat mempertinggi
dan membuatkan pendidikan karakter khususnya buat anak-anak SD dalam era globalisasi.
HASIL SERTA PEMBAHASAN
Berdasarkan yang akan terjadi penelitian penulis memperoleh 13 jurnal yg terkait
menggunakan pentingnya pengembangan serta implementasi pendidikan karakter pada Sekolah
Dasar. asal 13 jurnal dan artikel yang sudah diperoleh penulis menentukan 6 jurnal yg akan dikaju
lebih lanjut, yaitu:

Tabel 1. Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Metode Kualitatif

Judul Peningkatan Hasil Belajar


No. penelitian/Judul Peneliti/Penulis
Sebelum Sesudah
Artikel
1. Implementasi M. DIMAS Sebelum adanya Dengan dilakukannya
Pendidikan ISKANDAR penerapan atau implementasi pendidikan
Karakter Melalui PRASOJO implementasi pendidikan karakter melalui
Pengelolaan Kelas karakter, peserta didik sulit mengelolaan kelas yang
yang Dinamis diatur dan kurangnya dinamis, penerapan
bersosialisasi dengan pendidikan karakter untuk
masyarakat. peserta didik pada usia
Sekolah Dasar dalam
berlangsungnya kegiatan
belajar yang kondusif
melalui pengelolaan kelas
yang menunjang
pengetahuan dan
karakter. Adapun nilai
karakter yang ditanamkan
adalah religius, disiplin,
bersahabat, gemar
membaca, peduli
lingkungan, mandiri, dan
rasa ingin tahu.

2. Penanaman Nilai Ida Ayu komang Selama melakukan Setelah diterapkannya


Karakter Siswa resi penelitian, proses belajar pendidikan karakter
Kelas IV Sekolah mengajar didalam kelas melalui dongeng siswa
Dasar Negeri 2 guru hanya melihat dari dapat ikut serta berperan
BI Melalui nilai angka dibandingkan penting dalam tokoh yang
Dongeng dengan nilai sikap yang ada didongeng. Sehingga
“Sayembara Pandai dilakukan siswa selama siswa dapat menerapkan
Tidur” berada disekolahan. Hal ini karakter baik dalam
menyebabkan ketidak dongeng tersebut untuk di
optimalan dalam belajar. terapkan dalam
kelangsungan kehidupan
di masyarakat.

3. Penerapan Sundari Sebelum adanya Berdasarkan hasil


Pendidikan penerapan pendidikan penelitian menunjukkan
Karakter Disiplin karakter disiplin dan bahwa pendidikan
Dan Tanggung tanggung jawab, karakter disiplin dan
Jawab Siswa di SD perilaku siswa dalam tanggung jawab
Judul Peningkatan Hasil Belajar
No. penelitian/Judul Peneliti/Penulis
Sebelum Sesudah
Artikel
UPTD SDN 2 Suharni menerapkan perilaku terlaksana begitu baik
Braja disiplin dikategorikan cukup dengan baik persentase
Selebah presentase (58,3%) dan yang lebih tinggi (87,5%)
perilaku dalam dari sebelumnya. Hal ini
menerapkan karakter menunjukkan bahwa
bertanggung jawab pada melakui penerapan
kategori presentase karakter dapat
(57,5%). menciptakan siswa
dengan kepribadian yang
cukup baik.

4. Pembentukan Sutarti Dari hasil penelitian yang Pada proses penelitian ini
Karakter Peserta sudah dilakukan. Dapat dibutuhkan tiga tahapan
Didik Melalui dilihat bahwa guru lebih dalam waktu tiga hari.
Pembelajaran IPS mementingkan aspek Pada proses tahap ketiga
Di Kelas III SD kognitif saja dari pada mulai menunjukkan
Inpres Lanrae aspek afektif. Saat adanya perubahan yang
Kecamatan berlangsungnya menunjukkan nilai pada
Mallusetasi pembelajaran beberapa karakter anak. Nilai
Kabupaten Barru siswa tidak memperhatikan karakter toleransi, kerja
guru dan tidak menghargai keras, rasa ingintahu,
guru saat menjelaskan, kreatif, bersahabat,
bahkan peserta didik tidak penghargaan,
jujur dan curang dalam kebahagiaan, kejujuran
mengerjakan tugas sudah menunjukkan
maupun tes yang dilakukan wujud perlakukan yang
oleh guru. Selain itu baik.
beberapa dari peserta didik
masih ada yang terlambat
datang kesekolah, bahkan
budaya 3S(Senyum, Sapa,
Salam) hanya menjadi
symbol yang terpajang.
Peserta didik hanya
melakukan salam dan
menyapa dengan wali
kelasnya saja. Masih
banyak guru yang kurang
mampu melaksanakan
secara bersamaan pada
saat proses belajar
mengajar berlangsung.
Buku pegangan guru
kurang menyesuaikan
karakteristik peserta didik
dengan tingkat kesukaran
materi. Akibatnya hasil
belajar belum optimal.

5. Implementasi Suhendi Peneliti melihat prasarana Pada proses penelitian ini


Pendidikan pendidikan seperti ruang peneliti membuat
Karakter dalam perpustakaan masih belum program-progaram
optimal.
Judul Peningkatan Hasil Belajar
No. penelitian/Judul Peneliti/Penulis
Sebelum Sesudah
Artikel
d
6. Pembelajaran Ani
i anggraini Kemudian dalam sekolah yang secara
Sekolah Dasar pelaksanaan pendidikan eksplisit mengarahkan
karakter belum terlihat pada penanaman
disaat pembelajaran pendidikan karakter. Yang
berlangsung. Guru pertama Pendidikan
berupaya meningkatkan karakter dalam kegiatan
pendidikan karakter ini ekstrakulikuler. Pada
melalui beberapa program program ini penanaman
dengan harapan siswa pendidikan karakter lebih
dapat menerapkan terlihat seperti pada
pendidikan karakter secara ekstra di Bidang
eksplisit baik sekolahan keagamanaan dimana
maupun dirumah. penanaman religius,
bertanggung jawab,
gemar membaca dan
kreatif lebih terlihat nyata.
Kedua pendidikan
karakter dalam kegiatan
pembiasaan. Pada proses
pembentukan akhlak dan
penanaman ajaran
keagamaan dapat
dilakukan melakui
kegiatan pembiasaan
yang dilakukan setiap hari
selama pembelajaran
berlangsung. Pada
program ini dilakukan
untuk membiasakan
siswa mengerjakan
seseuatu dengan baik.
Dari kedua program
penanaman pendidikan
karakter tersebut, peneliti
menemukan perubahan
karakter menuju yang
lebih baik.

7. Penerapan Sumini Peneliti menemukan bahwa Guru sudah memperoleh


Program dalam pengelolaan kelas presentase sosialisasi
Penguatan dan kurang PPK sebanyak 87,5%.
Pendidikan memperhatikannya metode Guru sudah dapat
Karakter Berbasis pembelajaran sehingga mengintegrasikan nilai
Kelas di Sekolah penanaman pendidikan PPK dalam desain silabus
Dasar Se- karakter belum optimal. kedalam RPP sebanyak
Kecamatan Sleman 97%, Sedangkan guru
Kabupaten Sleman juga sudah dapat
menerapkan dan
membiasakan
sikap/karakter sebelum
memulai pembelajaran.
Melalui instansi pendidikan dengan tujuan buat mencerdaskan peserta didik dalam
bidang pengetahuan, serta dapat belajar mengenai sikap yang dapat ditempuh melalui
penanaman pendidikan karakter disekolahan. Sependapat menggunakan Wiyani (2013:27-
28) menyatakan bahwa pendidikan karakter artinya proses anugerah tuntutan pada siswa
buat menjadi manusia sutuhnya, yang berkarakter dalam dimensi hati, piker, raga, serta
rasa serta karsa.
Sesuai dari Meta analisis yg sudah dilakukan, buat menaikkan pendidikan karakter
pada SD yaitu penerapan pendidikan karakter melalui pembelajaran IPS hal ini terlihat asal
hasil selama kegiatan pembelajaran. dengan menerapkan sebagai beberapa acara
pendidikan karakter dan mengelompokkan siswa untuk ikut dan dalam aplikasi program
tersebut. pada program pendidikan karakter yang pertama melalui kegiatan ekstrakuliker,
dimana peserta didik menggunakan minat serta bakat dapat berkelompok. Didalam
pendidikan karakter seprti ekstra di bidang Keagamaan peserta didik sahih-sahih diajarkan
penanaman sikap religius. ke 2 melalui program pembiasaan siswa dibiasakan buat
melakukan aktivitas serta sikap yg baik.

KESIMPULAN
Sesuai analisa asal akibat penelitian yang sudah dilakukan, bahwa rangkaian proses
pembelajaran yg dilakukan dengan menggunakan beberapa cara menerapkan pendidikan
karakter melalui aktivitas pembelajaran, membantu siswa buat menerapkan kepribadian
serta sosial yang baik pada Sekolah Dasar. berasal hasil penelitian penerapan pendidikan
karakter melalui pembelajaran IPS dibuktikan dengan tingkat signifikan dengan membagikan
nilai karakter toleransi, kerja keras, rasa ingin tahu, kratif, bersahabat, kejujuran yang telah
dilakukan menggunakan baik. menggunakan demikian bisa disimpulkan bahwa
pembelaharan IPS berpengaruh terhadap penamanam pendidikan karakter di Sekolah
Dasar.

DAFTAR PUSTAKA
Aeni, A. N. (2014). Pendidikan Karakter untuk peserta didik Sekolah Dasar dalam
Prespektif Islam. Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, 1-9.
Afandi, R. (2011). Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di SD.
Jurnal Pedagogia, 1-14.
Didik Iswahyudi, M. R. (2017). Asesmen Pendidikan Karakter dan Moral Anak Usia
Dini menggunakan Basis Kearifan Lokal. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 1-8.
Mulyasa. (2014). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara
Omeri, N. (2015). Pentingnya Pendidikan Karakter pada global Pendidikan. Jurnal
Manajer Pendidikan, 1-lima.
Raminem. (2018). Penanaman Nilai Karakter peserta didik Karakter peserta didik
Kelas IV SDN 133 Seluma Melalui Dongeng “Sayembara pintar Tidur”. Jurnal Kajian
Bahasa, 1-11.
Patmawati, S. (2018). Penerapan Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab
siswa di SD Negeri No. 13/1 Muara Bulian. Jurnal Pedagogia, 1-16
Widhiastut, H. (2002). Studi Meta-Analisis Antara tertekan Kerja dengan Prestasi
Kerja. Jurnal Psikologi, 1-15
Wardani, Wildha. 2019. “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran
Tematik pada peserta didik di SD”. Fakultas Keguruan serta Ilmu Pendidikan. Universitas
Lampung. Bandar Lampung
Wiliandani, A.M. (2016). Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran di
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Humaniora. 1-11
Latifah, Fauzi. 2017. “Implementasi Pendidikan Karakter di SD Nahdlatul Ulama
Sleman”. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Priambudi, A. (2018) Implementasi Pendidikan Karakter pada SD Kecamatan
Umbulharjo, Kota Yogyakarta, daerah Yogyakarta. E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan. 1-8
Merdeka Sari, Melinda. 2016. “Pembentukan Pendidikan Karakter pada Sekolah
Dasar Terpadu Putra harapan Purwokerto”. Fakultas Tarbiyah serta Ilmu Keguruan. Institut
kepercayaan Islam Negeri. Purwokerto
mengagumkan Panuntun, Yunus. 2016. “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui
Pengelolaan Kelas Yan dinamis”. Fakultas Keguruan serta Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
Hulpa. 2018 “Pembentukan Karakter siswa Melalui Pembelajaran Ips pada Kelas Iii
Sekolah Dasar Inpres Lanrae Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru”. program
Pascasarjana. Universitas Negeri Makassar. Makassar

Anda mungkin juga menyukai