Dosen Pengampuh :
Disususn Oleh :
Widianingsih (19075064)
Masria
FAKULTAS KEAGAMAAN
2020
Menanamkan budi pekerti pada anak usia dini dan apa faktor-faktor yang
mendukung guru dalam menanamkan budi pekerti dan faktor-faktor yang
menghambat guru dalam menanamkan budi pekerti pada anak usia dini. Dalam
melakukan suatu penelitian tentunya harus memiliki pendekatan yang matang
untuk itu diperlukan suatu metode penelitian, maka metode peneliti yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif
dimana informasi yang dibutuhkan didapat melalui observasi, wawancara,
dokumentasi, dianalisis kemudian disimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada peranan guru yang sangat menonjol dalam penanaman budi
pekerti.penanaman budi pekerti pada anak dilakukan dengan melatih dan
membiasakan anak untuk bersikap dan berprilaku hormat, kejujuran, kedisiplinan,
berani dan murah hati. menanamkan perilaku disiplin dengan cara menetapkan
peraturan yang harus di patuhi dan ditaati oleh setiap anak. Sedangkan cara guru
mengatasi pelanggaran perilaku disiplin yaitu dengan cara guru berkomunikasi
dengan anak untuk membicarakan tentang tata tertib yang telah disepakati
bersama.
Kata kunci : Penanaman budi pekerti,perilaku disiplin
PENDAHULUAN
Istilah budi pekerti yang pada dasarnya tidak berbeda dengan akhlak adalah
kata yang berasal dari bahasa sansekerta memiliki kedekatan dengan istilah “tata
krama”. Inti ajaran tata krama ini sama dengan inti ajaran budi pekerti. Menurut
kamus bahasa Indonesia, budi pekerti adalah tingkah laku, perangai akhlak
ataupun watak. Sikap dan tingkah laku seseorang tercermin dalam kegiatan hidup
kesehariannya seperti tampak dalam hubungan dengan tuhan, hubungan dengan
diri sendiri, hubungan dengan keluarga, hubungan dengan masyarakat, hubungan
dengan alam sekitar. Pendapat lain dikemukakan oleh Sjarkawi (2006:34) bahwa
pendidikan budi pekerti adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk
mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau
budi pekerti luhur. menurut Nurul Zuriah (2011:38), budi pekerti merupakan nilai
hidup manusia yang sungguh-sungguh dilaksanakan bukan hanya sekedar
kebiasaan, tetapi berdasarkan pemahaman dan kesadaran diri untuk menjadi lebih
baik. Pendidikan budi perkerti merupakan program pengajaran di sekolah yang
bertujuan mengembangkan watak atau tabiat siswa dengan cara menghayati nilai-
nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui
kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerjasama yang menekankan ranah
afektif (perasaan dan sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berfikir rasional)
dan ranah skill psikomotorik (Nurul Zuriah, 2011;19).
Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa menanamkan budi pekerti pada
anak usia dini merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seorang guru agar anak
menjadi generasi yang berbudi pekerti luhur,dalam hal ini guru di sekolah untuk
mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi dasar yang dimiliki oleh
anak, ketika anak tumbuh dewasa mereka akan menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada allah subhanahu wata’ala, cerdas, unggul dalam ilmu
pengetahuan dan kepribadian mulia. Berdasarkan paparan latar belakang tersebut.
Artikel ini di teliti pada bulan maret tahun 2022 di TK Mutiara Berkembang
khususnya di kelas B Khusus Berjumlah sembilan orang. ada enam orang anak
yang memiliki budi pekerti tidak baik contohnya seperti anak yang kurang sopan,
berkata kotor ke pada guru dan teman-temannya. Maka dari itu penulis tertarik
untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai bagaimana peran guru dalam
menanamkan budi pekerti pada anak usia dini di TK Mutiara Berkembang Desa
Kampung Baru.
Perilaku disiplin merupakan salah satu nilai karakter yang sangat penting
untuk ditanamkan pada anak. Perilaku disiplin pada anak usia dini tidak muncul
secara tiba-tiba, tetapi dimulai melalui rutinitas yang dilakukan secara konsisten
setiap hari. Dimana pada usia ini, anak-anak menjadi lebih penurut dan bisa diajak
bekerja sama. Pentingnya penerapan perilaku disiplin pada anak karena
kedisiplinan dapat membentuk pribadi yang baik bagi anak. Jika anak dari kecil
sudah dididik dengan disiplin pasti ketika anak tumbuh besar, akan terbiasa
disiplin dalam keadaan apapun. terhadap perkembangan berikutnya. Sedari dini,
orang tua dan guru harus membentuk perilaku disiplin anak pada semua aspek.
Menurut Gunarsa (2004: 53),“Mengajarkan nilai disiplin sejak dini dimaksudkan
agar lebih mengakar pada anak sehingga akan menjadi suatu kebiasaan”.
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil observasi dan wawancara penulis
menemukan perilaku anak memiliki budi pekerti yang tidak baik di TK Mutiara
Berkembang. namun perilaku anak terhadap disiplin waktu di TK mutiara
berkembang sangat baik. Karena baik guru atau peserta didik di TK Mutiara
berkembang sangat disiplin terhadap waktu, disiplin buang sampah pada
tempatnya, disiplin merapikan kembali mainan/barang-barang yang telah
dipakainya ketempat asalnya, dan disiplin mengantri saat mencuci tangan.
Penelitian ini melibatkan beberapa responden yang terdiri enam anak dari
sembilan anak dalam kelas yang mengalami budi pekerti yang tidak baik, berupa
kurang sopan dan perilaku yang tidak baik lainnya. biasanya dalam kelas tidak
adanya perhatian pada guru dan mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan. Dan
70 peserta didik dan 6 tenaga pendidik disiplin terhadap waktu. Setelah peneliti
melakukan wawancara dengan guru dan orang tua ternyata ada beberapa anak
yang juga memiliki budi pekerti kurang baik dirumah. Guru melakukan kerja
sama dengan orang tua dalam menanamkan budi pekerti yang baik pada anak
sejak dini.
peran guru dalam upaya penanganan anak yang berbudi pekerti tidak baik ini
tentu dengan sabar dan selalu memberikan contoh bagaimana bersikap sopan dan
berbicara yang baik, biasanya anak menirukan apa yang guru contohkan. Guru
juga melakukan pendekatan kepada anak dengan mengajak anak bermain bersama
dengan menceritakan cerita yang membangun anak dalam berbudi pekerti yang
baik. Setelah upaya guru yang dilakukan beberapa anak berubah dan mulai
menunjukan budi pekerti yang baik dan lebih semangat lagi dalam belajar dan
bermain. Anak mulai berkata tolong saat meminta bantuan, mengucapkan
terimakasih/ dan berperilaku sopan terhadap guru dan temannya. Adapun peran
guru untuk anak usia dini dalam menanamkan budi pekerti yang baik yaitu :
2. Faktor Lingkungan
lingkungan juga dapat menjadi hambatan guru dalam mananamkan
budi pekerti yang baik pada anak. Waktu pembelajaran yang terbatas,
sehingga anak lebih memiliki banyak waktu untuk bermain diluar
sekolah dan bergaul dengan orang yang lebih dewasa sehingga orang
tua harus membatasi anak dalam memilih teman bermain.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah melakukan penelitian maka penulis dapat memberikan beberapa saran
yaitu sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah Siti Dkk 2008, perkembangan dan konsep dasar pengembangan anak usia
dini. (Jakarta: universitas terbuka )
Amrindono, 2020. Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan
Kognitif Anak Usia Dini Melalui Metode Daring Di Taman Kanak-kanak
Dwi Tunggal Kota Jambi. SMART KIDS Jurnal Pendidikan Islam Anak
Usia Dini Volume 2, Nomor 2 (2020) Periode Juli-Desember
Arikunto, Suharsimi, 2002 prosedur penelirian ( suatu pendekatan praktik ),
(Jakarta: rineka cipta,) Haidar Putra Daulay 2004, pendidikan islam dalam
sistem pendidikan nasional di Indonesia, (Jakarta : pt prenada media)
HR. Ath. Thabrani dalam Mu’jam ash-shaghir (no.605) Nasrudin Al-Albani
dalam kitabnya dan silsilah hadist sahihah (no.751)
Suhartono, (2008). wawasan pendidikan: sebuah pengantar pendidikan
Yogyakarta: Ar ruzz media.