A. Pengertian Halusinasi
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu
tanpa stimulus atau rangsangan dari luar (Stuart dalam Azizah, 2016).
pikiran logis, persepsi akurat, emosi yang konsisten dengan dan bayangan
(Stuart, 2013).
Neurobiologis Halusinasi
1. Faktor presdisposisi
a. Faktor Perkembangan
mudah frustasi, hilang percaya diri, dan lebih rentan terhadap stress.
c. Faktor Sosiokultural
lingkungannya
d. Faktor Biokimia
e. Faktor Psikologis
memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam
hayal.
2. Faktor Presipitasi Menurut Rawlins dan Heacock dalam Yosep (2014) dalam
hakekatnya seorang individu sebagai mahluk yang dibangun atas dasar unsur
a. Dimensi Fisik
Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti
b. Dimensi Emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat
ketakutan tersebut.
c. Dimensi Intelektual
yang dapat mengambil seluruh perhatian klien dan tak jarang akan
d. Dimensi Sosial
e. Dimensi Spiritual
hidupnya.
D. Jenis Halusinasi
Menurut Yosep dalam Prabowo, 2014 halusinasi terdiri dari beberapa jenis
busuk, amis, dan bau menjijikan, tapi kadang terhidu bau harum.
enak tanpa ada stimulus yang terlihat, seperti merasakan sensasi listrik
5. Halusinasi sinestetik
Gangguan stimulus yang ditandai dengan merasakan fungsi tubuh
seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau
pembentuan urine.
sesuatu
3. Disorientasi
8. Menarik diri
9. Sering melamun
F. Fase Halusinasi
1. Fase I
Pasien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, kesepian, dan
untuk meredakan ansietas disini pasien tersenyum atau tertawa yang tidak
2. Fase II
3. Fase III
4. Fase IV
G. Terapi Psikofarmakologi
Menurut
wawancara pada klien dan keluarga pasien (O’brien, 2014). Pengkajian awal
mencakup :
5. Kegiatan sehari-hari
8. Pola koping
a. Data Subjektif
dingin
b. Data Objektif
Data yang dikaji ini didapatkan melalui wawancara dengan tujuan untuk
a) Isi Halusinasi
b) Waktu Halusinasi
c) Frekuensi Halusinasi
itu.
I. Pohon Masalah
masalah utama dan dampak yang ditimbulkan. Menurut (Yosep, 2014) yaitu :
3. Isolasi Sosial
K. Rencana Keperawatan
Diagnosa I : Perubahan sensori persepsi halusinasi
Tujuan umum : Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
Tujuan khusus: -
Tindakan :
disukai
dasar klien
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
Tindakan :
sore, malam)
mengungkapkan perasaannya
Tindakan :
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika
ber pujian
halusinasi:
secara bertahap
persepsi
halusinasinya
Tindakan :
halusinasi
b. Diskusikan dengan keluarga (pada saat berkunjung/pada saat
kunjungan rumah):
memutus halusinasi
bepergian bersama
Tindakan :
merasakan manfaatnya
halusinasi
Tujuan khusus:
Tindakan :
menjawab.
klien.
Tindakan :
tandanya
perasaannya
Tindakan :
orang lain
Tindakan :
melalui tahap :
1) K–P
2) K – P – P lain
3) K – P – P lain – K lain
4) K – Kel/Klp/Masy
dicapai
mengisi waktu
ruangan
orang lain
Tindakan :
oranglain
Tindakan :
2) Jelaskan tujuan
3) Buat kontrak
ditanggapi
oleh keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. 2014. Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika