HALUSINASI
A. PENGERTIAN
Stuart & Laraia (2009) mendefinisikan halusinasi sebagai suatu tanggapan dari panca
indera tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal Halusinasi merupakan gangguan persepsi
dimana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Ada lima jenis halusinasi
yaitu pendengaran, penglihatan, penghidu, pengecapan dan perabaan.Halusinasi pendengaran
merupakan jenis halusinasi yang paling banyak ditemukan terjadi pada 70% pasien, kemudian
halusinasi penglihatan 20%, dan sisanya 10% adalah halusinasi penghidu, pengecapan dan
perabaan.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi, seperti merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan, atau penghiduan, klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada (Muhith, 2011).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanda ada rangsangan dari
luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimullus eksteren
: persepsi palsu(Prabowo, 2014).
E . JENIS HALUSINASI
a) Halusinasi Pendengaran ( akustik, audiotorik)
Gangguan stimulus dimana pasien mendengar suara-suara terutama suara-suara orang, biasanya
pasien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan
memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
b) Halusinasi Pengihatan (visual)
Stimulus visual dalam bentuk beragam seperti bentuk pencaran cahaya, gambaran geometrik,
gambar kartun dan/ atau panorama yang luas dan komplesk. Bayangan bias bisa menyenangkan
atau menakutkan.
c) Halusinasi Penghidu (Olfaktori)
Gangguan stimulus pada penghidu, yamg ditandai dengan adanya bau busuk, amis, dan bau yang
menjijikan seperti : darah, urine atau feses. Kadang-kadangterhidubauharum.Biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
d) Halusinasi Peraba (Taktil, Kinaestatik)
Gangguan stimulus yang ditandai dengan adanya sara sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang
terlihat. Contoh merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
e) Halusinasi Pengecap (Gustatorik)
Gangguan stimulus yang ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis, dan menjijikkan.
Halusinasi sinestetik Gangguan stimulus yang ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti
darah mengalir melalui vena arteri
f. Halusinasi Viseral Timbulnya perasaan tertentu di dalam tubuhnya, meliputi :
Depersonalisasi adalah perasaan aneh pada dirinya bahwa pribadinya sudah tidak seperti
biasanya lagi serta tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Sering pada skizofrenia dan
sindrom obus parietalis. Misalnya sering merasa dirinya terpecah dua.
Derealisasi adalah suatu perasaan aneh tentang lingkungan yang tidak sesuai dengan
kenyataan. Misalnya perasaan segala suatu yang dialaminya seperti dalam mimpi.
Pohon masalah pada halusinasi berdasarkan (Fitria, 2009) adalah sebagai berikut:
Akibat dari hausinasi adalah resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Ini diakibatkan
karena pasien berada di bawah halusinasinya yang meminta dia untuk melakuka sesuatu hal diluar
kesadarannya.( Prabowo, 2014: 134)
G. MEKANISME KOPING
Regresi : menjadi malas beraktivitas sehari-hari
Proyeksi : menjeslaskan perubahan suatu persepsi dengan berusaha untuk mengaliskan
tanggung jawab kepada orang lain
Menarik diri : sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimuus internal. (Prabowo,
2014 :134).
H. PENATALAKSANAAN
Pengobatan harus secepat mungkin harus diberikan, disini peran keluarga sangat penting karena
setelah mendapatkan perawatan di RSJ pasien dinyatakan boleh pulang sehingga keluarga
mempunyai peranan yang sangat penting didalam hal merawat pasien, menciptakan lingkungan
keluarga yang kondusif dan sebagai pengawas minum obat.
a. Farmakoterapi Neuroleptika dengan dosis efektif bermanfaat pada penderita skizofrenia
yang menahun,hasilnyalebih banyak jika mulai diberi dalam dua tahun
penyakit.Neuroleptika dengan dosis efek tiftinggi bermanfaat pada penderita psikomotorik
yang meningkat.
KELAS KIMIA NAMA GENERIK DOSIS HARIAN
(DAGANG)
Fenotiazin Asetofenazin (Tidal) 60-120 mg
Klopromazin 30-800 mg
(Thorazine) 1-40 mg
Flufenazine
(Prolixine, Permit) 30-400 mg
Mesoridazin 12-64 mg
( Serentil) 15-150 mg
Perfenazin (Trialon) 40-1200 mg
Prokloperazin 150-800 mg
(Compazine) 2-40 mg
Promazine (Sparine) 60-150 mg
Tiodazin Mellani)
Trifluopromazine
(Stelazine)
Trifluopromazine
(Vesprin
1. Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan
komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes, 2010). Keluarga yang
mempunyai anggota keluarga menderita gangguan jiwa ( halusinasi ) adalah salah satu sasaran
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dari Upaya Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.
Pelaksanaan keperawatan keluarga di lakukan dengan kunjungan ke rumah keluarga
pasien jiwa oleh Tim Home Care ( perawatan di rumah) Puskesmas salah satunya adalah perawat
sebagai pelaksana asuhan keperawatan yang diberikan melalui tahapan proses keperawatan.
a. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan keluarga.
1) Tanda dan gejala halusinasi dapat ditemukan dengan wawancara, melalui
pertanyaan sebagai berikut :
Apakah mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan?
Apakah melihat bayangan-bayangan yang menakutkan?
Apakah mencium bau tertentu yang menjijikkan?
Apakah merasakan sesuatu yang menjalar di tubuhnya?
Apakah merasakan sesuatu yang menjijikkan dan tidak mengenakkan?
Seberapa sering mendengar suara-suara atau melihat bayangan tersebut?
Kapan mendengar suara atau melihat bayang-bayang?
Pada situasi apa mendengar suara atau melihat bayang-bayang?
Bagaimana perasaan mendengar suara atu melihat bayangan tersebut?
Apa yang telah dilakukan, ketika mendengar suara dan melihat bayangan tersebut?
2) Tanda dan gejala halusinasi di dapatkan saat observasi :
Tampak bicara atau tertawa sendiri
Marah-marah tanpa sebab
Memiringkan atau mengarahkan telinga ke arah tertentu atau menutup telinga
Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
Menghidu seperti membaui bau-bauan tertentu
Menutup hidung
Sering meludah
Muntah
Menggaruk permukaan kulit
b. Diagnosis Keperawatan Halusinasi
Masalah keperawatan yang muncul berdasarkan (Fitria, 2009) adalah sebagai berikut:
Risiko tinggi Perilaku Kekerasan.
Perubahan sensori persepsi halusinasi.
Harga diri rendah kronis.
No Perencanaan
Tgl Dx Keperawatan
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
.
2. Rencana Tindakan keperawatan untuk keluarga
pasien Tujuan tindakan untuk keluarga:
a) Mengenal tentang halusinas
b) Mengambil keputusan untuk merawat halusinasi
c) Merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi
d) Memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien mengatasi halusinas
e) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan untuk anggota keluarga yang mengalami halusinasi
Tindakan keperawatan:
3. Evaluasi
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Fitria,Nita.2009. Perinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan
Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Mukhripah Damayanti, Iskandar . (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
Wijayaningsih, K. (2015). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta Tim
N A M A : AHMAD MUKDI
NIM 21221187
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 15-12-22 Nomor Register :
Ruangan Rawat : Diagnosa Medis : Skizoprenia
Tanggal Dirawat :
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S (L) Suku Bangsa : Sunda
Umur : 30 th Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah Alamat : Kp. Cempaka
Agama : Islam
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga Klien
II. ALASAN MASU Keluarga pasien mengatakan anaknya sering melamun murung tidak b9sa tidur marah
marah sejak pasien Pulang dari pondok Pesantren. Sejak saat itu Klien sering mara-marah tanpa sebab,
mondar mandir dan memukul benda-benda di sekitar bahkan pernah memukul kaca rumah tetangganya.
Klien sering bicara sendiri dengan suara keras ,dan kadang sampai marah-marah dan mencelakai diri sendiri
maupun orang lain. Keluarga dan tetangga merasa terganggu sehinga keluarga membawa klien berobat ke
Puskemas dan sampai saat ini Klien mendapatkan pengobatan di Puskesmas Cirinten.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? ( ) Ya ( √ ) Tidak
Jelaskan :
klien mengalami gangguan jiwa sejak 3 tahun yang lalu, sudah diobati baik medis
maupun non medis tetapi tidak ada perubahan. Keluarga mengatakan saat ini selalu
meminum obat dari Puskesmas .Gejala suka berbicara sendiri dan marah-marah ,
mondar-mandir klien berkurang .
V. PSIKOSOSIAL
. Genogram :
ket :
X : MENINGGAL
: PEREMPUAN
: L AKI-LAKI
: KLIEN
: ORANG YANG
TINGGAL SERUMAH
: CERAI / PUTUS
HUBUNGAN
Jelaskan :
Klien berjenis kelamin Laki-Laki anak Sulung dari 3 bersaudara, klien tinggal serumah
dengan orangtua, dan adik adik nya. Pola asuh dikeluarga baik, pola komunikasi terbuka,
pengambil keputusan dikeluarga ini adalah bapak kandung. Keluarga klien tidak ada yang
menderita gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas :
klien mengatakan seorang Laki-Laki, klien mengatakan anak pertama dari 3 bersaudara.
c. Peran :
klien mengatakan berperan sebagai anak tertua dari 3 bersaudara.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan dirinya ingin sembuh .
e. Harga diri :
Pada dasarnya klien merupakan individu yang ceria. Tetapi Klien mengatakan sedih.
Karena tidak bisa ngaji. Klien selalu menjawab pertanyaan. Tetapi klien tampak enggan
menceritakan masa lalunya. Klien mengatakan jika ada masalah tidak menceritakannya
pada orang lain.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
klien mengatakan orang yang paling berarti bagi dirinya adalah keluarga dan adik
adiknya. Klien mengatakan selama di rumah orang terdekat adalah ibu. Klien
mengatakan di rumah lebih tidak ada aktivitas apapun jadi praan suntk.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan percaya adanya tuhan dan klien memeluk agama Islam.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan melaksanakan ibadah shalat tepat waktu.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( - ) Tidak rapi ( - ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( - ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan klien rapih, klien rutin menjaga kebersihan diri seperti Mandi,gosok gigi,
dan keramas.klien mengatakan mandi 2 x 1 hari. Klien tampak selalu berdandan rapi.
2. Pembicaraan
( -) Cepat ( - ) Keras ( - ) Gagap ( - ) Inkoheren
( - ) Apatis ( - ) Lambat ( - ) Membisu
( √ ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Klien terlihat berbicara dengan nada,bahasa jelas, dan dapat menjawab pertanyaan
dengan baik. Klien menjawab jika ditanya saja. Tidak mampu memulai pembicaraan .
3. Aktivitas Motorik
( - ) Lesu ( - ) Tegang ( - ) Gelisah ( - ) Agitasi
( - ) Tik ( - ) Grimasen ( - ) Tremor ( - ) Kompulsif
Jelaskan :
Klien selalu merespon jika diberi stimulus,klien lebih sering beres-beres di rumah, Klien
termasuk aktif dalam kegiatan seperti mencuci piring, membersihkan rumah, mencuci
pakaian dan mencari kayu bakar. Klien mengatakan sudah meminum obat badannya terasa
lemas dan mengantuk.
4. Alam Perasaan
( √ ) Sedih ( - ) Ketakutan ( - ) Putus asa
( - ) Khawatir ( - ) Gembira berlebihan
Jelaskan :
Klien mengatakan merasa sedih karena tidak bisa ngaji.
Masalah Keperawatan : Harga Diri rendah
5. Afek
( - ) Datar ( - ) Tumpul ( √ ) Labil ( - ) Tidak sesuai
Jelaskan :
Keluarga klien mengatakan pernah mondar-mandir , teriak-teriak dan marah tanpa sebab
sampai memukul benda-benda disekitarnya bahkan pernah memecahkan kaca rumah
tentangganya. Menurut Klien marah disebabkan ada yang mengajaknya bertengkar dan
mengejeknya. Afek klien labil karena emosi klien berubah-rubah.
Masalah Keperawatan :
- Resiko Perilaku kekerasan
Jelaskan :
Kontak mata kurang saat dilakukan wawancara. Klien sering tidak menjawab pertanyaan
perawat. Terutama pertanyaan tentang alasan usaha ngaji nya yang belum tuntas.
7. Persepsi
Halusinasi
( √ ) Pendengaran ( - ) Penglihatan ( - ) Perabaan
( - ) Pengecapan ( - ) Penghidu
Jelaskan :
klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan seperti memenggil-manggil namanya
dan seperti mengajak ngobrol seperti mengajak bertengkar, mengejeknya dan membuat
marah klien. Saat ini kejadiannya dalam 1 hari kira-kira dalam 2 x terdengar kurang
lebih 5 menit dan terjadi bisa kapan saja. Bisa di pagi hari, siang atau malam hari.
Tetapi seringnya terjadi pada saat mau tidur malam dan pada saat istirahat. Klien selalu
mengikuti pembicaraan dari suara bisikan itu .
Masalah Keperawatan : Gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir
( - ) Sirkumstansial ( - ) Tangensial ( - ) Kehilangan asosiasi
( - ) Flight of ideas ( - ) Blocking
( - ) Pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Klien berinteraksi dengan baik,klien dapat menjawab pertanyaan dengan jelas berbicara
klien baik.
9. Isi pikir
( - ) Obsesi ( - ) Fobia ( - ) Hipokondria
( - ) Depersonalisasi ( - ) Ide yang terkait ( - ) Pikiran magis
Waham :
( - ) Agama ( - ) Somatik ( - ) Kebesaran ( - ) Curiga
( - ) Nihilistik ( - ) Sisip pikir ( - ) Siar pikir ( - ) Kontrol pikir
Jelaskan :
klien mengatakan kadang mendengar bisikan-bisikan yang mengajak dirinya ngobrol
dan mengejeknya.
Masalah Keperawatan : Gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran.
11. Memori
( - ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( - ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( - ) Gangguan daya ingat saat ini
( - ) Konfabulasi
Jelaskan :
klien masih ingat dan dapat menceritakan masalah yang sudah lama ,klien tidak
mengalami gangguan daya ingat saat ini.
4. Berpakaian/berhias
( 1 ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
(√ ) Tidur siang lama : 14.00 s/d 15.00
( √ ) Tidur malam lama : 22.00 s/d 05.00
( √ ) Kegiatan sebelum/sesudah tidur : Menonton TV
6. Penggunaan obat
( 2 ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak
Perawatan lanjutan ( √ ) ( )
Sistem pendukung ( √ ) ( )
DO :
Isolasi Sosial
misalnya: perasaannya.
sendiri
kesepian
tidak bisa diskusi
TUK 4 Setelah 1x interaksi klien 4.1 Observasi perilaku klien
Klien dapat dapat melaksanakan saat berhubungan sosial .
melaksanakan hubungan sosial secara 4.2 Beri motivasi dan bantu
hubungan bertahap dengan: klien untuk berkenalan /
sosial secara Perawat berkomunikasi dengan :
bertahap Perawat lain • Perawat lain
Klien lain • Klien lain
• Kelompok
4.3 Libatkan klien dalam
4.4 Diskusikan jadwal harian
yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah
dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
dilaksanakan.
TUK 5 Setelah 1x interaksi klien Diskusikan dengan klien
Klien mampu dapat menjelaskan tentang perasaannya setelah
menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial dengan:
perasaannya berhubungan sosial Orang lain
setelah dengan: Kelompok
berhubungan Orang lain
sosial
S: S:
- Ibu klien mengatakan cara
- Ibu klien mengatakan bisa mempraktekkan
menghardik yaitu dengan
cara menghardik.
menutup telinga dan mata,
- Ibu selalu memberi obat klien secara
kemudian mengatkan
teratur O :
“pergi..pergi..tidak mau dengar”.
- Keluarga memperagakan cara menghardik
- Ibu memberi obat 2 macam, 2x 1
diberi pagi dan Sore dan yang
Diagnosa keperawatan :
hijau ke kuning kuingan 1/1
GSP Halusinasi pendengaran
malam hari jam 10 malam.
O:
Tindakan keperawatan :
- Ibu memperagakan cara
SP 2
menghardik, mengajak ngobrol
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara
klien
merawat Klien dengan halusinasi
- Ibu mengetahui cara memberi
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat
obat
langsung kepada Klien halusinasi
A:
Rencana Tindak lanjut: SP 2 telah teratasi
1. Evaluasi keluarga cara merawat Klien P:
halusinasi - Lanjut SP 3
2. Anjurkan untuk memasukkan ke jadwal
kegiatan harian
3. Lanjut SP 3
S: S:
- Ibu Klien sudah latihan dengan
- Ibu klien mengatakan sudah latihan
klien cara menghardik dan cara
menghardik,mengajak mgobrol klien
mengobrol.
O:
- Tetapi tidak dicatat dibuku
- Ibu klien memperagakan cara menghardik
jadwal harian
- Mempraktekkan cara mengajak berbincang-
- Ibu selalu memberi obat sesuai
bincang
jadwal 2x dalam satu hari yaitu
Halupuridol dan THP Tab. dan
Diagnosa keperawatan :
jam 22 malam Clozapine 1/1 tab
GSP Halusinasi pendengaran
pada jam 22:00 malam yang
berwatrna hijau ke kuning
Tindakan keperawatan :
kuninan.
SP 3
- Memberi obat setelah makan
- Membantu Keluarga membuat jadwal aktivitas
O:
di rumah termasuk minum obat (discharge
- Ibu tampak mengerti cara memberi
planning).
obat
Rencana Tindak lanjut - Buku jadwal mbelum diisi
A : SP 3 belum teratasi
1. Evaluasi Jadwal kegiatan aktivitas
P:
2. Bantu membuat jadwal aktivitas
- Anjurkan untuk membuat jadwal
aktivitas minum obat
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Sp 1
Pertemuan ke 2
Pertemuan : ke 2
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS: :
- Klien mengatakan mendengar bisikan suara, saat sedang istirahat atau saat mau tidur . isi
suara tersebut menanyakan nama , khabar atau mengajak ngobrol bahkan mengejeknya.
Biasanya muncul selama 5 menit
- Ibu Klien mengatakan klien sering ditemukan sedang berbicara sendiri seperti ada yang
mengajak ngobrol
DO :
TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2
Pertemuan ke 3
Pertemuan : ke 3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS : Klien mengatakan suara bisikan sudah jarang datang
DO : -
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
3. Tindakan Keperawatan :
SP 2
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Assalamualakum, Selamat pagi Ka Samsul, masih ingat sama saya?”Sesuai janji
saya kemarin hari ini saya akan kembali ke rumah Ka Samsul untuk membahas cara
mengatasi datangnya suara bisikan dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana khabarnya hari ini Ka Samsul?” “Apakah semalam tidurnya
nyenyak?”
c. Kontrak (Topik, Waktu dan Tempat)
Topik : “Baik Ka Samsul bagaimana kalo pertemuan kali ini kita membahas cara
ke 2 menghadapi suara bisikan-bisikan yang Ka Samsul alami”.
Tempat : “Dimana Ka Samsul mau mengobrol?”.
Waktu : “Bagaimana jika waktunya 15 menit , ya”.
d. Tujuan
“Jadi pada kesempatan ini saya akan berbincang-bincang dengan Ka Samsul
mengenai cara bagaimana cara mengatasinya datangnya suara bisikan-bisikan
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain”.
2. Kerja
“Baik Ka Samsul kemarin kan kita sudah berbincang-bincang mengenai cara menghadapi
suara bisikan-bisikan, coba masih ingat?’.Bagus…sekali Ka Samsul masih mengingat
caranya , yaitu dengan cara menghardik.”Bagaimana sudah mencatat dijadual?Berapa kali
kemarin Ka Samsul latihan menghardik?”Bagus Ka Samsul..nah hari ini kita akan
membicarakan cara selanjtnya untuk menghadapi suara bisikan-bisikan yaitu dengan cara
Mengajak berbincang-bincang orang lain yang dekat dengan kita.”Yaitu saat Ka Samsul
mulai mendengar suara bisikan-bisikan palsu itu, Ka Samsul langsung mencari teman atau
orang lain yang dekat untuk diajak berbincang-bincang. Misal dengan ibu/bapak ka
Samsul”. Contohnya begini”jika Ka Samsul mulai mendengar suara bisikan-bisikan
langsung Ka Samsul mengajak ibu untuk mengobrol” ibu ibu,,,sini Samsul pengen ngajak
ngobrol ibu, ini ada suara bisikan-bisikan yang datang”.”bisa dilakukan ke tetangga atau
juga ke anak Ka Samsul…ya. “Bagaimana Ka Samsul?’Coba Ka Samsul peragakan…”.
“Bagus sekali Ka Samsul …nah nanti Ka Samsul latihan dengan cara mengajak
berbincang-bincang dengan orang lain kemudian masukan ke jadwal kegiatan harian ya, 2
x sehari, bagaimana? Pagi dan sore..”harian ketiga .”Bagaimana Ka Samsul..cukup
penjelasan nya.?”
3. Terminasi
1. Evaluasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana Ka Samsul setelah berbincang-bincang cara mengatasi datangnya
suara bisikan-bisikan dengan cara berbincang-bincang dengan orang lain?”
Evaluasi Objektif
Klien mampu menjawab semua pertanyaan dan mampu memperagakan cara
mengajak berbincang-bincang dengan orang lain.
2. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah Ka Samsul sudah mengetahui cara menghadapi suara bisikan-bisikan yang
pertama seperti dijelaskan kemarin adalah menghardik dan yangsekarang cara yang
kedua dengan cara mengajak berbincang-bincang orang lain. Bagiaman jika kedua cara
tadi dimasukan ke jadwal harian kegiatan Ka Samsul seperti kemarin”. Nah misal yang
cara sekarang Ka Samsul latihan sehari 2x di pagi dan sore hari.”
3. Kontrak yang akan datang
“Baik ..terima kasih untuk hari ini , Bagaimana Ka Samsul jika kita jadwalkan
pertemuan berikutnya?” Mau kapan Ka Samsul?” Baik ..besok ya..kira-kira jam berapa?
oke..jam 10 an . Tempatnya mau dimana? Boleh disini saja. Baik Ka Samsul cukup
sekian untuk pertemuan hari ini . saya ucapakan terima kasih. Wassalalmualaikum…..”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3
Pertemuan ke 3
Pertemuan : ke 4
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS :
- Klien mengatakan sudah bisa menghardik “pergi..pergi sana..saya tidak mau
dengar”
DO :
- Klien tampak memperagakan cara menghardik suara palsu.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan Keperawatan :
SP 3
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang
biasa dilakukan klien
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Assalamualakum, Selamat pagi Ka Samsul, masih ingat sama saya?”Baik Ka
Samsul kemarin saya sudah janji akan berbincang-bincang lagi untuk
membicarakan cara menghadapi suara bisikan –bisikan”.
d. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana khabarnya hari ini Ka Samsul?” “Bagaimana semalam tidurnya
nyenyak?”
e. Kontrak (Topik, Waktu dan Tempat)
Topik: “Baik apakah hari ini kita bisa mulai berbincang-bincang mengenai cara
menghadapi suara bisikan-bisikan yang Ka Samsul alami?”.
Tempat : “Dimana Ka Samsul mau mengobrol?”.
Waktu : “Bagaimana jika waktunya 15 menit , ya”.
b. Tujuan
“Jadi pada kesempatan ini saya akan berbincang-bincang dengan Ka Samsul
mengenai cara bagaimana cara mengatasinya datangnya suara bisikan-bisikan
dengan cara lain yaitu dengan melakukan kegiatan harian san
menjadwalkannya.”.
3. Kerja
“Coba Ka Samsul pertemuan kemarin kita membahas apa saja?’. Bagus sekali yaa.. Ka
Samsul masih ingat apa yang kita bahas kemarin”. Coba liat buku hariannya,…apakah
kegiatannya dicatat?”baik jika belum tidak apa-apa kita coba untuk selanjutnya ya”. :Nah
sekarang kita membahas cara ke 3 untuk menghadapi suara-suara bisikan itu dengan
kegiatan sehari-hari yang biasa Ka Samsul lakukan”. “contoh setiap hari Ka Samsul
bangun pagi jam berapa?”..Baik..jam 5 subuh ya..kemudian apa yagng dilakukan setelah
bangun pagi?”..:Sholat..iya bagus..nah setelah sholat apalagi?”Wah hebat,,,mencuci
murotal ya…”ya…mencuci pakaian..menjemur…?tuh kan banyak kegiatannya
ya..kemudian siang apalagi?Bagus....”Nah…kegiatan-kegiatan tadi..kemudian Ka Samsul
tulis atau catat di buku harian Ka Samsul …”Nih saya contohkan seperti ini”….nanti
dilanjutkan sesuai kegiatan Ka Samsul dari mulai bangun pagi sampai
malam mau tidur”…”semua kegiatan dicatat disini ya…”. Bagaimana Ka Samsul..bisa
contohkan ?”Ya..kita coba dulu ya Ka Samsul.. Ka Samsul jangan dulu bilang tidak mau
menulisnya…kita coba dulu aja..apa saja yang bisa ditulis..oke?”besok saya mau liat
catatan Ka Samsul”.
4. Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana Ka Samsul setelah berbincang-bincang cara mengatasi datangnya
suara bisikan-bisikan dengan cara berbincang-bincang dengan orang lain?”
Evaluasi Objektif
Klien mampu menjawab semua pertanyaan
Klien mengatakan tidak mau mencatat semua kegiatan harianya di buku
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah Teh Sukmanah sudah mengetahui cara menghadapi suara bisikan-
bisikan sudah ada 3 cara yang telah disampaikan ya..nanti Teh Sukmanah mulai
mencoba untuk mencatatnya di buku jadwal kegiatan ya”.
c. Kontrak yang akan datang
“Baik .. Ka Samsul untuk pertemuan hari ini sudah cukup.., Bagaimana Ka Samsul
jika kita jadwalkan pertemuan berikunya?” Mau kapan Ka Samsul?” Baik ..besok
ya..kira-kira jam berapa?oke..jam 10 an . Tempatnya mau dimana? Boleh disini
saja. Baik Ka Samsul cukup sekian untuk pertemuan hari ini . saya ucapakan terima
kasih. Wassalamualaikum”