Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI

EKSTRAK BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa


(L) Miers) TERHADAP SERANGAN HAMA ULAT
GRAYAK (Spodoptera litura F) (Lepidotera : Noctuide)
PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L)

PRA-PROPOSAL

OMAR SYARIF H.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI
EKSTRAK BATANG BROTOWALI (Tinospora Crispa
(L) Miers) TERHADAP SERANGAN HAMA ULAT
GRAYAK (Spodoptera litura F) (Lepidotera : Noctuide)
PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L)

PRA-PROPOSAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk melaksankan Penelitian


dalam memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako

OMAR SYARIF H
E 281 19 471

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul: Efektifitas Berbagai Konsentrasi Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora Crispa (L) Miers) Terh
Nama: Omar Syarif H.
Stambuk: E 281 19 471 Program Studi: Agroteknologi
BKU: Hama dan Penyakit Tanaman (HPT).
Fakultas: Pertanian
Universitas: Tadulako

Palu,Januari 2022
Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Ir. Burhanuddin Haji Nasir, M.P NIP. 19620618


Valentino,
198903
SP.,1 M.Si.
001

Disahkan Oleh,
Koordinator Program Studi Agroteknologi

Dr. Irwan Lakani, SP., M.Si NIP. 19701015 200012 1 001

i
KATA PENGANTAR

Allhamdulillah segala puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah

Swt yang mana atas nikmat iman dan islam serta nikmat kesehatan sehingga

diberi kemudahan disetiap pengerjaannya terutama dalam penyusunan proposal

untuk menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.

Penelitian ini berjudul “Efektifitas Berbagai Konsentrasi Ekstrak Batang

Brotowali (Tinospora Crispa (L) Miers) Terhadap Serangan Hama Ulat

Grayak (Spodoptera litura F.) (Lepidotera : Noctuide) Pada Tanaman

Jagung (Zea mays L)”.

Selama penyusunan proposal ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan, arahan, dan saran serta dorongan dari berbagai pihak sehingga dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis memberikan ucapan

terimakasih sebesar-besarnya kepada Ir. Burhanuuddin Haji Nasir, MP. Selaku

Dosen Pembimbing Utama dan Valentino, SP., M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Anggota yang senantiasa memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan

Proposal.

Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam penulisan proposal ini.

Namun sebagai manusia biasa, penulis jauh dari kata sempurna. Olehnya itu,

penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya, Aamiin.

Palu, Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL....................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................ iii
KATA PENGANTAR........................................................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1


1.1. Latar Belakang...................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
1.5. Hipotesis ............................................................................... 4
1.6. Desain Penelitia .................................................................... 4
1.7. Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 4

v
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan

penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi

penduduk Benua Amerika khusunya Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung

adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa

daerah di Indonesia. Pada masa sekarang, jagung merupakan komponen penting

pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan

bahan dasar pembuatan tepung maizena (Purwanto, et al. 2020).

Pemerintah Indonesia mengemukakan bahwa jagung merupakan salah

satu komoditas penting setelah padi/beras. Kebutuhan jagung di Indonesia dari

tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk

indonesia. (Ditjen Tanaman Pangan Nasional, 2019) menyampaikan mengenai

sasaran produksi nasional pada tahun 2018 sebesar 33,9 juta ton, kebutuhan

jagung untuk industri pakan sebesar 32% dari total produksi sedangkan pada

sektor pangan membutuhkan 14% dari total produksi (Ratulangi, et al. 2020).

Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi penghasil

jagung di Indonesia, BPS Sulawesi Tengah (2017) merilis data produksi jagung

dari tahun 2012-2016 mengalami fluktuasi, pada Tahun 2012 luas panen tanaman

jagung mencapai 41.218 ha dengan jumlah produksi sebesar 161.810 ton Tahun

2013 mengalami penurunan luas panen sebesar 37.418 ha dan jumlah produksi

sebesar 141.649 ton, pada Tahun 2014 mengalami penurunan kembali dengan luas

panen sebesar 34.174 ha dan jumlah produksi sebesar 139.265 ton pada Tahun
2015 mengalami peningkatan kembali dengan luas panen 41.647 ha dan jumlah

produksi sebesar170.203 ton, pada Tahun 2016 mengalami penurunan dengan

luas panen sebesar 32.502 dengan jumlah produksi sebesar 131.123 ton,

terjadinya fluktuasi pada produksi jagung di Provinsi Sulawesi tengah diakibatkan

berkurangnya luas panen, faktor lainnya juga yaitu ada serangan hama dan

penyakit pada tanaman jagung (Chairunnisah, et al. 2019).

Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama yang

menyerang berbagai jenis tanaman sayuran atau pun pangan misalnya pada

tanaman jagung, gejala yang sering muncul akibat serangan ulat grayak S. litura

yaitu pada bagian daun yang diserang hanya tersisa epidermis atas atau tulang-

tulangnya saja. Kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan Ulat grayak S. litura

dapat mengakibatkan kegagalan panen yang relatif sangat tinggi (Khorir, 2018).

Sampai saat ini petani sudah melakukan berbagai usaha untuk

mengendelikan hama, penggunaan pestisda sintentik dianggap paling mudah dan

ekonomis. Namun dampak negatif penggunan pestisidak sintetik terus menerus

dapat mengakibatkan tertinggalnya residu yang memiliki dampak buruk bagi

lingkungan dan manusia. Salah satu cara mengedalikan serangan hama selain

penggunaan pestisida sintektik, yaitu pemanfaatan bagian tumbuhan dalam bentuk

pestisida nabati (Octavia, 2019).

Pestisida nabati adalah senyawa metabolit sekunder yang berasal dari

tumbuhan yang bermanfaat untuk mengendalikan organisme pengganggu

tumbuhan berupa hama dan penyakit tumbuhan maupun tumbuhan pengganggu

(gulma). Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tumbuhan

2
baik dari daun, buah, biji atau akar. Biasanya bagian tumbuhan tersebut

mengandung senyawa atau metabolit sekunder dan memiliki sifat racun terhadap

hama dan penyakit yang menyerang tanaman (Janggo, et al. 2020).

Batang brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) merupakan salah satu

jenis tumbuhan yang mengandung senyawa atau metabolit sekunder yang dapat

mengendalikan hama penggangu tanaman. Fatima. et al (2021) mengungkapkan

terdapat beberapa kandungan senyawa metabolit sekunder pada bagian batang

tumbuhan brotowali seperti alkaloid, zat pahit pikroretin, pikroretosid, palmatin,

tanin, amilum, saponin dan triterpenoid. Senyawa kimia yang terkandung dalam

tanaman brotowali memiliki manfaat yang dapat menghambat dan mematikan

hama, selain itu tanaman brotowali juga banyak tumbuh liar di hutan dan mudah

untuk dibudidayakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah :

1. Apakah ekstrasi batang brotowali T. crispa berpengaruh terhadap

mortalitas hama ulat grayak S. litura pada tanaman jagung

2. konsentrasi manakah paling efektif mengendalikan hama ulat grayak S.

litura terhadap Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi

pengaplikasian ekstrak batang brotowali sebagai pestisida nabati terhadap hama

ulat grayak S. litura.

3
1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui daya mortalitas senyawa

metabolit sekunder yang terdapat pada batang tumbuhan brotowali T. crispa

terhadap intensitas serangan hama ulat grayak S. litura sebagai alternatif

pengganti pestisida sintetik.

1.5 Hipotesis

Konsentrasi tiap ekstraksi batang brotowali T. crispa memeliki daya

mortalitas yang berbeda terhadap hama ulat grayak S. litura sehingga

pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dapat dipertahankan.

1.6 Metode Penelitian

Desain penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak

Lengkap (RAL) faktor tunggal 5 taraf yang diulang sebanyak 4 kali dengan

tingkat konstentrasi ektrak batang Brotowali :

B0 = Kontrol tanpa pemerian ekstrak batang brotowali

(EBB) B1 = Konsentrasi EBB 1,5%

B2 = Konsentrasi EBB 3%

B3 = Konsentrasi EBB 4,5%

B4 = Konsentrasi EBB 6%

1.7 Pelaksanaan Penelitian

1.7.1 Pemeliharaan Larva S. litura

Pengambil larva dilakukan di lahan pertanaman jagung, larva yang sudah

di kumpulkan segera dimasukan kedalam wadah (toples) yang sudah terdapat

4
daun jagung yang bebas dari peptisida sebagai pakan larva. Larva di pelihara

hingga berkambang biak menghasilkan keturunan pertama. Larva yang akan diuji

dalam penelitian ini adalah larva yang memasuki instar 3.

1.7.2 Pembuatan Ekstrak Batang Brotowali T. crispa

Prosedur pembuatan ekstrak pestisida mengacu pada Sudarwati dan

fernanda (2019). Metode yang digunakan, yaitu ekstraksi cara dingin artinya tidak

ada proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung, hal ini bertujuan

untuk menghindari rusaknya senyawa metabolit sekunder akibat pemanasan.

Batang brotowali yang telah diambil dari lapangan dicuci bersih lalu dicacah

kecil-lecil, kemudian lakukan pengeringan menggunakan oven selama ± 24 jam,

setelah dioven batang brotowali diblender hingga halus sebanyak 300 g.

Selanjutnya lakukan perendaman menggunakan etanol selama 3 x 24jam. Etanol

berfungsi mengikat senyawa metabolit yang terdapat dalam batang brotowali.

Rendaman kemudian disaring untuk menghasilkan ekstrak cair batang brotowali,

hasil saringan kemudian diuapkan dengan Rotari evorator pada suhu 60oC

sehingga didapatkan ekstrak kental batang brotowali, kemudian diencerkan

dengan menggunakan air.

Pengencaran ekstrak kental batang brotowali dilakukan dengan

menggunakan rumus :

M1 • V1 = M2 • V2

Keterangan :

M1 = Konsentrasi awal (%)

V1 = Volume awal (ml)

5
M2 = Konsentrasi akhir (%)

V2 = Volume akhir (ml)

1.7.3 Aplikasi ekstrak batang brotowali T. crispa

Pengaplikasian ekstrak batang brotowali awalnya dilakukan dengan

mempuaskan larva ulat grayak S. litura selama ± 3 Jam. Selanjutnya menyiapkan

pakan ulat grayak dengan merendam daun jagung pada masing-masing

konsentrasi selama 5 menit. Daun jagung yang telah dicelup dikeringanginkan

selama 2-3 menit, kemudian dimasukan ke wadah (toples) unit percobaan, larva

dimasukan ke dalam masing-masing toples sebanyak 5 larva/toples, kemudian

memasukan potongan daun jagung segar sebagai pakan larva. Pengamatan

mortalitas dan kecepatan kematin dilakukan selama 14 hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

Chairunnisah, Alam, M, N., & Handayani. 2019. Pendapat Usahatani Jagung


Hibrida di Kelurahan Lambara Kecematan Taweli Kota Palu. Jurnal
Pembangunan Agribisnis, 1 (2), 27-34.
Fatimah, S., Jumar & Mulyawan, R,. 2021. Uji Efektivitas Ekstrak Batang
Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.) pada Hama Padi Wereng Batang
Coklat (Nilaparvata lugens Stal.) dalam Skala Rumah Kaca. Jurnal Ilmu-
ilmu Pertanian, 19 (1), 19-26.
Khorir, F. 2018. Uji Efektifitas Spodoptera Litura Nucleopholydrovirus
(SpltNPV) Sebagai Agen Hayati terhadap Spodoptera Litura Fabr.
(Lepidoptera : Noctuide) di Laboratorium. Agricultural & Natural
Resources (ANR), 1, 01-05.
Octavia, D., Rahyuni, D., & Nasirudin. 2019. Potensi Gulma Sebagai Pestisida
Nabati. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 19 (1), 1-17.
Purwanto, A., & Alfiyah, S. N. 2020. Sistem Permalan Produksi Jagung Provinsi
Jawa Barat Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing. Jurnal
Ilmiah Teknologi Informasi Asia, Vol. 14 (2) : 85-92.
Ratulangi, D., Katiandagho, T, M., & Sagay, B, A,. 2019. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Petani Menanam Jagung Manis dan Jagung
Lokal. Jurnal Nasional Sinta, 15 (3), 463-472.

Anda mungkin juga menyukai