Budi pekerti, atau karakter moral, adalah aspek penting dalam pendidikan yang sering kali terabaikan.
Namun, dengan adanya Kurikulum Merdeka yang baru diimplementasikan di Indonesia, penguatan budi
pekerti menjadi salah satu tujuan utama. Tujuan dari penguatan budi pekerti dalam kurikulum ini adalah
untuk membentuk generasi muda yang memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan berintegritas.
Salah satu sasaran dari penguatan budi pekerti dalam kurikulum merdeka adalah untuk melawan krisis
moral yang sedang terjadi di masyarakat. Dalam era globalisasi ini, banyak anak muda terpengaruh oleh
budaya konsumerisme dan individualisme yang mengabaikan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan
empati. Oleh karena itu, melalui penguatan budi pekerti dalam kurikulum merdeka, kita dapat
mengembangkan generasi muda yang memiliki kesadaran moral tinggi.
Selain itu, penguatan budi pekerti juga penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi
tantangan masa depan. Di era digital ini, anak-anak sering kali terpapar dengan konten negatif seperti
kekerasan dan pornografi. Dengan memperkuat budi pekerti dalam kurikulum merdeka, kita dapat
memberikan landasan moral kepada mereka agar dapat membuat keputusan yang baik dan bertanggung
jawab.
Menurut (Furqon,2010) faktor yang berperan penting terhadap budi pekerti anak salah satunya yaitu guru
karena pada dasarnya siswa sangat senang dengan faktor meniru, lingkungan sekolah juga termasuk
dalam faktor yang berperan penting sebagi pembentukan karakter budi pekerti siswa karena siswa
berintraksi dengan dengan sesama teman sebaya dan juga guru dalam hal ini siswa seringkali menjadikan
guru sebagai idolanya, pada kehidupan sehari-hari siswa juga dekat dan berintraksi dengan guru bila
siswa melihat secara langsung pendidik melakukan perilaku baik siswa dengan cepat mengikuti, akan
tetapi jika guru berperilaku buruk akan dengan mudah di tiru perlikanya oleh siswa.
Penguatan budi pekerti dapat di ajarkan sedini mungkin pada siswa dan diajarkan terus menerus tujuanya
agar siswa dapat membiasakan dirinya sendiri, perubahan zaman sekarang berjalan sangat pesat anak
cenderung meniru perilaku mengikuti zaman milenial yang sekarang maka itu penanaman budi perkerti
perlu dilakukan dan diajarkan agar anak tidak tersesat mengikut perkembangan zaman, masalah yang
timbul di lingkungan sekolah siswa tidak bisa membedakan perilaku yang baik dengan guru dan teman
sebayanya.
KESIMPULAN
Menurut (Furqon,2010) faktor yang berperan penting terhadap budi pekerti anak salah satunya yaitu guru
karena pada dasarnya siswa sangat senang dengan faktor meniru, lingkungan sekolah juga termasuk
dalam faktor yang berperan penting sebagi pembentukan karakter budi pekerti siswa karena siswa
berintraksi dengan dengan sesama teman sebaya dan juga guru dalam hal ini siswa seringkali menjadikan
guru sebagai idolanya, pada kehidupan sehari-hari siswa juga dekat dan berintraksi dengan guru bila
siswa melihat secara langsung pendidik melakukan perilaku baik siswa dengan cepat mengikuti, akan
tetapi jika guru berperilaku buruk akan dengan mudah di tiru perlikanya oleh siswa.
Penguatan budi pekerti dapat di ajarkan sedini mungkin pada siswa dan diajarkan terus menerus tujuanya
agar siswa dapat membiasakan dirinya sendiri, perubahan zaman sekarang berjalan sangat pesat anak
cenderung meniru perilaku mengikuti zaman milenial yang sekarang maka itu penanaman budi perkerti
perlu dilakukan dan diajarkan agar anak tidak tersesat mengikut perkembangan zaman, masalah yang
timbul di lingkungan sekolah siswa tidak bisa membedakan perilaku yang baik dengan guru dan teman
sebayanya.
Tujuan Penguatan Budi Pekerti Dalam Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka adalah pendekatan
pendidikan inovatif yang bertujuan untuk memberdayakan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk pengembangan pribadi dan masyarakat.
Mereka menjadi panutan dengan mewujudkan nilai-nilai moral dan menciptakan lingkungan yang
mendukung di mana nilai-nilai ini didorong dan diwujudkan individu ideal yang memiliki budi pekerti
kuat individu ideal yang memiliki budi pekerti kuat adalah individu yang memiliki nilai-nilai moral dan
etika yang baik, serta diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.seperti bertanggung jawab atas tindakan
dan keputusannya.
Mereka memahami dan berbagi perasaan orang lain, dan bersedia membantu mereka yang
membutuhkan.selainitu juga individu dengan budi pekerti yang kuat bersifat toleran terhadap perbedaan.
Oleh karena itu, diperlukan kesatu paduan pandangan, persepsi dan komitmen semua pihak terkait dengan
bidang pendidikan yang didukung oleh tekad yang kuat, kebijakan yang konsisten, pelaksanaan yang
konsekuen didukung oleh sarana prasarana yang memadai.
Berhasil tidaknya membentuk kepribadian peserta didik yang memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti
luhur sangat tergantung pada niat, tekad dan kesungguhan serta keikhlasan dari semua pihak Kepala
Sekolah, guru,orang tua, masyarakat dan pemerintah Perlu kiranya semua pihak mengakui bahwa dewasa
ini kepribadian peserta didik sangat memprihatinkan, sulit kita menemukan para peserta didik dari mulai
peserta didik TK sampai mahasiswa di Perguruan Tinggi yang memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti
luhur, bahkan sebaliknya terlalu banyak kita saksikan generasi muda kita yang mengalami dekadensi
moral.
Berdasarkan realita dengan memperhatikan tujuan dan pentingnya penguatan budi pekerti,saya
mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah tepat memasukan materi budi pekerti dalam kurikulum
merdeka,memperhatikan realita sekarang begitu mudahnya konten negatif sampai kepada generasi
sekarang maka dari itu diperlukannya penguatan budi pekerti sebagai filter sehingga generasi selanjutnya
tetap berpikir secara lurus bisa memilih dan memilah apa saja yang bisa diserap untuk kelangsungan
hidup yang baik.
Dalam dunia.pendidikan keteladanan sangat penting dalam membentuk karakter seseorang baik dalam hal
pengetahuan,moral,perilaku,dan sikap.keteladanan sangat penting karena dapat membentuk karakter
seseorang melalui contoh yang dibererikan seorang guru yang memiliki keteladanan yang baik agar dapat
membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik selain itu peserta didik juga akan lebih mudah
menirukan hal hal positif yang mereka temukan dari para guru.
DAFTAR PUSTAKA
https://journal-stiayappimakassar.ac.id/index.php/Concept/article/download/556/569
https://bbgpdiy.kemdikbud.go.id/artikel/2023/05/29/urgensi-kurikulum-merdeka/
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/02/kurikulum-merdeka-jadi-jawaban-untuk-atasi-krisis-
pembelajaran
https://www.kompasiana.com/dindaayuyunitasari4903/63b13f1b4addee18b33281f2/urgensi-pendidikan-
karakter-pada-era-merdeka-belajar
https://ojs.unm.ac.id/pubpend/article/download/44359/pdf
https://pustaka.sdn59pekanbaru.sch.id/opac/index.php?id=768&p=show_detail
http://digilib.uinkhas.ac.id/24505/
https://portal.dairikab.go.id/bupati-eddy-berutu-workshop-kurikulum-merdeka-siapkan-siswa-kompeten-
kreatif-dan-berbudi-pekerti/
http://repository.radenintan.ac.id/19007/1/PUSAT%20BAB%201%20DAN%202.pdf
https://ummetro.ac.id/eksistensi-keluarga-dalam-pendidikan-budi-pekerti/
https://gontor.ac.id/pentingnya-keteladanan-dalam-mendidik/
https://kabardariguru.wordpress.com/2021/03/22/pentingnya-keteladanan-seorang-guru-dalam-
membentuk-karakter-peserta-didik/
http://www.pendis.kemenag.go.id/pai/berita-146-dirjen-pendis-pentingnya-memberi-keteladanan-sikap-
jujur-dan-saling-menghargai-pada-anakanak.html?page=home
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=123134
https://jurnal.stituwjombang.ac.id/index.php/irsyaduna/article/download/237/146/659