Anda di halaman 1dari 8

Nama : Zasri dwi sukma

Nim : E1E019340

Kelas : 3.i

Mata Kuliah : Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Dosen Pengampu : - Dr. Asrin,M.Pd.

- Linda Feni Haryanti,M.Pd,

- Umar,M.Pd.

Pengaruh penerapan Pendidikan Karakter Terhadap Kedisiplinan Siswa Di SD

A. Latar belakang

Displin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk
mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam
suatu lingkungan tertentu. Kesadaran itu antara lain, kalau dirinya berdisplin baik maka
akan memberi dampak yang baik bagi keberhasilan dirinya pada masa depannya. Displin
juga menjadi sarana pendidikan. Dalam mendidik displin berperan mempengaruhi,
mendorong,mengendalikan,mengubah, membina dan membentuk perilaku-perilaku
tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan, diajarkan dan diteladankan. Karena
itu, perubahan perilaku seseorang termasuk prestasinya merupakan hasil dari suatu proses
pendidikan dan pembelajaran yang terencana, informal atau otodidak. Orang yang
disiplin selalu membuka diri untuk mempelajari banyak hal. Sebaiknya, orang yang
terbuka untuk belajar berdisplin dan mendisplinkan dirinya.

Maka dari itu, pendidikan karakter harus dilakukan sedini mungkin agar anak mampu
menanamkan karakter yang baik sehingga mereka bisa membawanya hingga usia dewasa.
Pendidikan karakter di sekolah dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.Setiap mata
pelajaran yang berkaitan denga norma-norma perlu dikembangkan dan dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari. Di era digital ini peran keluarga, guru dan masyarakat sekitar
sangatlah penting dalam meningkatkan karakter calon penerus bangsa. Keluarga sebagai
tempat utama dan pertama peserta didik menjalani kehidupan dan pendidikannya
hendaklah mengawasi dan membimbing dengan penuh kasih sayang, tegas, dan cermat.
Peran guru di sekolah bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik. Peran guru sebagai
rolemodel dalampandangan anak sehingga guru akan menjadi patokan bagi sikap anak
didik. Guru tidak hanya mengajarkan konsep karakter yang baik, tetapi bagaimana
mengarahkan peserta didik untuk dapat mengimplementasikan pada kehidupam sehari-hari.
Masyarakat sekitar juga berperan dalam mengawasi dan memotivasi perkembangan
karakter peserta didik.

Dengan demikian, displin bukan lagi satu paksaan atau tekanan dari luar. Tetapi, displin
muncul dari dalam batin yang telah sadar. Displin kinin telah menjadi bagian perilaku
kehidupan sehari-hari.

Peserta didik agar terbiasa melakukan tata krama sosial yang utama,dasar,kejiwaan yang
mulia, yang bersumber dari aqiqah islamiyah yang abadi dan emosi keimanan yang
mendalam agar bila sudah dewasa di masyarakat tersebut berpenampilan dan bergaul
dengan baik sopan,matang akalnya dan bertindak bijak

Semua itu tak lepas adanya pendidikan karakter, sebagai suatu system manajemen
pendidikan, maka dalam pendidikan karakter terdiri dari unsur-unsur pendidikan yang
selanjutnya akan dikelola melalui bidang-bidang perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian. Menurut Triatmanto unsu-unsur manajemen pendidikan karakter yang
akan direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan tersebut antara lain meliputi,

1. Nilai- nilai perilaku ( karakter ) kompotensi lulusan,


2. Muatan kurikulum nilai-nilai karakter perilaku ( karakter )
3. Nilai-nilai perilaku ( karakter ) dalam pembelajaran
4. Nilai-nilai perilaku ( karakter ) pendidik dan tenaga kependidikan, dan
5. Nilai-nilai perilaku ( karakter ) pembinaan peserta didik
Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman , dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
ketentuan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu: pendidikan
formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang
berlangsung secara teratur, bertingkat dan berkeseimbangan. Sedangkan pendidikan non
formal adalah pendidikan yang dilakukan secara tertentu tetapi tidak mengikuti peraturan
yang ketat. Sekolah sebagai lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi
siswa.

Dalam pasal 3 undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan


Nasional disebutkan, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab

Sebagai penyelenggaraan pendidikan formal, sekolah mengadakan kegiatan


proses belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Disamping itu sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal juga berusaha semaksimal mungkin untuk
meningkatkan prestasi belajar anak didiknya. Dalam proses belajar mengajar terdapat
banyak hal yang saling mendukung dan saling berkaitan dalam dunia pendidikan dan
proses belajar mengajar.

Masalah pendidikan tidak lepas dari keberadaan siswa yaitu yang terlibat
langsung dalam dunia pendidikan. Dalam perkembangan harus melalui proses belajar.
Termasuk didalamnya belajar mengenal orang lain, belajar mengenal lingkungan
sekitarnya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui dan menempatkan posisinya
ditengah-tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan diri. Kedisplinan siswa
menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Di sekolah yang tertib akan selalu
menciptakan proses pembelajaran yang baik, sebaliknya. Pada sekolah yang tidak tertib
kondisinya akan jauh berbeda. Pelenggaraan- pelenggaraan yang terjadi dianggap biasa
dan untuk memperbaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini diperlukan kerja
keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya sehingga, berbagai jenis pelanggaraan
yang dilakukan terhadap siswa perlu dicegah dan ditangkal karena dapat mengganggu
prestasi belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana model pengembangan karakter pada siswa ?


2. Faktor apa saja yang berpengaruh dalam penerapan model pendidikan karakter dalam
rangka penerapan displin siswa ?
3. Bagaimana proses pembiasaan penerapan pendidikan karakter displin belajar
disekolah dasar ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis model pengembangan karakter


pada siswa
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh dalam penerapan model
pendidikan karakter dalam rangka penerapan displin siswa kelas
3. Untuk mengetahui dampak dari proses pembiasaan penerapan setelah diterapkannya
pendidikan karakter displin belajar disekolah

D. Kajian Teori

1. Karakter disiplin

a. Pengertian pendidikan karakter

Pendidikan merupakan salah satu cara yang dilakukan seseorang untuk


mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Melalui pendidikan
seseorang mendapatkan banyak pengalaman. Pendidikan sangat penting bagi
seseorang. Proses pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi juga
terjadi di keluarga dan lingkungan. Pendidikan membuat seseorang menjadi lebih
baik dari sebelumnya, pendidikan secara tidak sadar akan memberikan suatu
perubahan. Pendidikan juga dapat mempengaruhi karakter atau perilaku seorang
dalam menyelesaikan masalah dan menghadapi tantangan kehidupan.

“ Pendidikan karakter menurut Narwati ( 2011: 14 ) adalah pendidikan karakter


adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang
meliputi komponen pengetahuan. Kesadaran atas kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil’

Pendidikan karakter sangat penting diterapkan dalam pembelajaran. Karakter


yang baik menjadikan siswa berperilaku dengan baik pula baik antar sesama
maupun dengan lingkungan. Sedangkan kemendiknas mengungkapkan bahwa :

“ Pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang


mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri perserta didik
sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
menerapkan nilai-nilai trsebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat, dan warganegara yang religius, nasonalis, produktif dan kreatif
( Kemendiknas, ( 2010: 4 )

Berdasarkan kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan


karakter upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menanamkan nilai-nilai
yang baik dalam dirinya untuk menjadi manusia yang baik. Pendidikan karakter
merupakan salah satu hal yang wajib ditanamkan di sekolah. Penanaman karakter
sejak dini merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang
pintar dan memiliki sikap yang baik.

b. Disiplin

Disiplin merupakan salah satu nilai karakter yang dapat ditanamkan pada
siswa sebagai salah satub sikap dalam pembelajaran. Penanaman karakter
displin dapat diintergrasikan kedalam proses pembelajaran. Karakter yang
dibawakan oleh seorang individu mencerminkan kepribadian dari individu
tersebut. Biasanya kata “ disiplin” berkonotasi negatif .

Salahudin ( 2013: 111 ) mendefinisikan disiplin merupakan


tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan pelatih pada berbagai
ketentuan dan peraturan. Samani ( 2012: 121 ) memaknai bahwa karakter
disiplin merupakan sikap dan perilaku yang muncul sebagai akibat dari
pelatihan atau kebiasaan menanti aturan, hukum atau perintah.
Berdasarkan pengertian tersebut maka karakter disiplin merupakan
perilaku yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mematuhi aturan
yang ada.

Karakter disiplin merupakan perilaku yang dapat ditunjukan oleh


seorang siswa di sekolah. Terdapat beberapa indikator disiplin yang
diungkapkan oleh kemendiknas ( 2010: 33 ) antara lain :

1. Datang ke sekolah dan masuk ke kelas pada waktunya


2. Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Duduk pada tempat yang telah ditetapkan
4. Menaati peraturan sekolah dan kelas
5. Berpakaian rapi

Karakter atau sikap disiplin dapat didefinisikan sebagai salah satu


karakter yang baik dan membawa seseorang pada hal yang baik.
Karakater disiplin jika benar-benar diterapkan akan membawa
keuntungan bagi pelaku disiplin itu sendiri untuk menjadikan
seseorang lebih baik lagi. Karakter disiplin dapat ditanaman pada
semua orang sebagai tanda bahwa orang tersebut dapat mematuhi
peraturan yang sudah ditetapkan, sedangkan di rumah siswa mematuhi
peraturan diterapkan dalam keluarga. Siswa yang menanamkan
karakter disiplin dalam dirinya, maka kegiatan yang dilakukan akan
lebih terarah dan teratur.
E. Kesimpulan

bahwa untuk mendukung tercapainya keberhasilan internalisasi nilai karakterdisiplin di sekolah


ini, dibuat sembilan kebijakan sekolah, yaitu program pendidikan karakter,menetapkan aturan
sekolah dan aturan kelas, melakukan sholat Dhuha dan Sholat Dhuhurberjamaah, membuat pos
afektif di setiap kelas, memantau perilaku kedisiplinan siswa dirumah melalui buku catatan
kegiatan harian, memberikan pesan-pesan afektif di berbagai sudut sekolah, melibatkan orang
tua, melibatkan komite sekolah, dan menciptakan iklim kelas yang kondusif. Dalam pelaksanaan
kesembilan kebijakan tersebut perlu dukungan dari seluruh warga sekolah baik kepala sekolah,
guru, orang tua, komite sekolah, karyawan, dan siswa. Di samping itu, juga perlu perencanaan
yang matang untuk menyusun program-program sekolah. Dalam pelaksanaannya juga perlu
konsistensi yang kuat dari seluruh warga sekolah, terutama dalam hal pelaksanaan program dan
penegakan aturan sekolah maupun aturan kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, A. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi


Membangun Karakter Bangsa Berperadaban.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ma‟sumah, S. (2015). Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV
Sekolah DasarNegeri Se-Daerah Binaan 11 Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang

Adisusilo, S. (2014). Pembelajaran Nilai-Karakter: Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi


Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Gunawan, H. (2014). Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta

Hidayatullah, F, M. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta:


Yuma Pressindo

Anda mungkin juga menyukai