PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan pendidikan formal. Pendidikan informal dapat diperoleh dari keluarga dan
yang baik dan berkompeten. Dalam hal ini maka sekolah perlu memberikan
hal yang sangat penting dalam pembentukan generasi penerus bangsa yang baik.
Untuk itu sekolah perlu memberikan perhatian khusus terhadap pembentukan sikap
siswa, salah satunya melalui pendidikan karakter. Hal tersebut sejalan dengan
anak, baik lahir maupun batin. Pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan
baik buruk perilaku seseorang, melainkan juga penanaman kebiasaan mengenai hal-
hal yang baik dalam kehidupan, sehingga anak akan memiliki kesadaran dalam
1
2
harus dicapai secara utuh melalui proses pendidikan dalam berbagai jalur dan
jenjang. Pendidikan karakter yang ditanamkan pada jenjang sekolah dasar dapat
dilaksanakan mulai tingkat yang paling rendah. Di dalam berbagai kegiatan yang
dilakukan di sekolah, hal yang diharapkan pada suatu lembaga pendidikan yaitu
Karakter merupakan sifat yang ada pada diri manusia, hal tersebut yang
membedakan satu individu dengan individu lainnya. Karakter pada anak dapat
dibentuk melalui proses yang cukup panjang, yaitu dengan adanya proses
anak sangat bergantung kepada orang yang berada di lingkungan sekitar anak yaitu
keluarga juga berperan penting karena pembentukan karakter anak dilihat dari
bagaimana perilaku keluarga khususnya orang tua yang merupakan contoh bagi
anak-anaknya. Sehingga diharapkan guru maupun orang tua dapat bekerja sama
lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/
3
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan
tanggung jawab. Dari beberapa karakter tersebut, salah satu karakter yang harus
Disiplin merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki siswa agar muncul
diterapkan untuk siswa khususnya siswa sekolah dasar. Hal tersebut dikarenakan
masih banyak ditemukan perilaku yang menyimpang dari kedisiplinan, antara lain
pengetahuan saja dan belum berdampak pada perubahan perilaku siswa. Pada
dasarnya siswa mengetahui apa yang dilakukan adalah salah, namun ia belum
kegiatan sehari-hari. Hal ini bisa saja terjadi karena penanaman karakter hanya
sebatas pengetahuan dan belum merasuk ke dalam jiwa siswa dan perilaku
berkarakter.
Sikap disiplin pada siswa akan meningkat apabila ditangani dengan baik
sesuai dengan tata tertib yang berlaku dan dilakukan pemantauan secara terus
mematuhi, menaati peraturan yang berlaku, terlebih pada siswa yang belum
tertanam sikap disiplin dalam dirinya. Kebiasaan tersebut lambat laun masuk ke
dalam kesadaran diri yang akhirnya menjadi bagian dari kepribadiannya. Sehingga
sikap disiplin telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Apabila sikap
4
disiplin tersebut telah tertanam pada diri siswa, maka akan tercipta kondisi yang
sekolah.
Penanaman karakter kedisiplinan selain melalui aturan atau tata tertib yang
harus ditaati oleh seluruh siswa juga dapat dibentuk melalui budaya yang ada di
sekolah atau melalui kegiatan lain seperti ekstrakurikuler. Hal ini sesuai dengan
Secara mikro pengembangan karakter dibagi dalam empat pilar, yakni kegiatan
belajar-mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk pengembangan
budaya satuan pendidikan formal dan nonformal; kegiatan kokurikuler dan/atau
ekstrakurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat
(Kemendikbud, 2010:26).
bersifat umum dan tidak terkait langsung pada suatu mata pelajaran, seperti
kegiatan Palang Merah Remaja (PMR), pencinta alam, olah raga, seni, dan lainnya
norma dalam kehidupan Pramuka yang menjadi ukuran atau standar tingkah laku
meliputi (1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) Cinta alam dan kasih sayang
sesama manusia, (3) Patriot yang sopan dan kesatria, (4) Patuh dan suka
bermusyawarah, (5) Rela menolong dan tabah, (6) Rajin, terampil dan gembira, (7)
5
Hemat, cermat dan bersahaja, (8) Disiplin, berani dan setia, (9) Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya, (10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan (Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, 2014:38). Sedangkan pada Polisi Cilik sendiri salah
pembinaan karakter kedisiplinan pada Polisi Cilik dilakukan melalui kegiatan baris-
Polisi Cilik merupakan salah satu ekstrakurikuler yang digagas oleh kepala
sekolah SDN Landungsari 01 Dau sejak tahun 2014. Ekstrakurikuler Polisi Cilik
siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Namun, untuk siswa kelas 6 sudah tidak
tergolong baik, hal tersebut dibuktikan dengan beberapa prestasi yang didapat oleh
SDN Landungsari 01 Dau melalui kegiatan ekstrakurikuler Polisi Cilik, antara lain
danton terbaik, PBB kreasi terbaik serta ketepatan gerak dan lagu yang
gerak dan lagu, yel-yel terbaik serta juara 1 cerdas cermat se-Malang Raya yang
Malang di Polda dan juara 1 Polisi Cilik tingkat Kecamatan. Prestasi yang didapat
oleh ekstrakurikuler Polisi Cilik di sekolah tersebut tidak terlepas dari karakter
disiplin yang dimiliki oleh siswa SDN Landungsari 01 Dau. Selain itu
6
menumbuhkan sikap disiplin sesuai dengan rancangan dan tujuan yang dibuat oleh
Dau sebagai tempat yang akan digunakan untuk penelitian. Hal yang telah diuraikan
Malang”.
B. Rumusan Masalah
ini adalah:
Kabupaten Malang?
7
C. Tujuan Penelitian
ini adalah:
Malang.
D. Manfaat Penelitian
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
Pramuka.
b. Bagi Sekolah
E. Batasan Penelitian
antara lain kegiatan ekstrakurikuler wajib yang meliputi Pramuka dan TIK, serta
kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang meliputi Polisi Cilik, Bela diri Karate,
Cilik dan Pramuka serta faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan
pada saat di dalam lingkup sekolah dan di luar lingkup sekolah bagi ekstrakurikuler
Pramuka dan kegiatan pada saat latihan maupun pada saat bertugas bagi
pada anggota Penggalang kelas 4 dan 5, serta anggota Polisi Cilik kelas 4 dan 5.
F. Definisi Operasional
1. Karakter
yang lainnya dan diwujudkan dalam berbagai tindakan nyata untuk melakukan
2. Penanaman Karakter
berbagai perilaku baik yang dapat diwujudkan dalam berbagai tindakan nyata
3. Kedisiplinan
10
ketaatan dan kepatuhan pada peraturan di dalam segala aspek kehidupan yang
4. Ekstrakurikuler
dasar sebagai upaya untuk membentuk karakter anak sejak dini yang meliputi
dan moral dalam membangun perilaku pada anak sehingga tidak mudah
6. Ekstrakurikuler Pramuka