Anda di halaman 1dari 8

Nama: Elyana Fitriani Rusaina

Kelas: XI IA 1

Mapel: Bahasa Indonesia

Pendidikan Karakter di Sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang diberikan untuk menyiapkan keterampilan siswa guna
menghadapi kenyataan-kenyataan di dalam kehidupan nyata sehari-hari. Pendidikan Karakter harus
selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter
bagi siswa. Pendidikan karakter itu mencakup ranah pengetahuan (cognitive), perasaan (affective),
sikap (attitude), dan tindakan (action). Harus mampu memberikan asupan bukan hanya bayi raga, tetapi
sekaligus juga bagi jiwa berupa moralitas untuk menentukan sikap baik-buruk atau benar-salah.

Dalam pendidikan karakter, terdapat beberapa nilai-nilai di dalamnya, mulai dari nilai religius,
nasionalis, integritas, mandiri, dan terakhir adalah gotong royong. Hal tersebut dilakukan secara sadar
dan terencana untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan menanamkan nilai nilai karakter bagi siswa.

Selain itu pendidikan karakter memiliki banyak manfaat yaitu membentuk karakter siswa, melatih
mental dan moral, memerangi berbagai perilaku tidak terpuji, menciptakan generasi yang berintegritas,
disiplin dan siswa menjadi lebih bertanggung jawab.

Penerapan pendidikan karakter di sekolah yang biasanya dilakukan yaitu kegiatan literasi, kegiatan
ekstrakurikuler, dan kegiatan awal maupun akhir pembelajaran.

Dalam pendidikan karakter, peran guru mencakup kepada tiga aspek, yaitu pengetahuan, perasaan,
dan tindakan. Ini merupakan asupan bagi pembentukan moralitas dan akhlak. Bentuk pembelajaran yang
dapat diimplementasikan oleh guru, seperti penerapan tata krama dan tata tertib kehidupan di sekolah
dalam menentukan sikap yang mana baik dan benar yang diterima oleh masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja pengertian pendidikan karakter?


2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter yang ada di sekolah?

3. Apa saja manfaat pendidikan karakter di sekolah?

4. Bagaimana contoh penerapan pendidikan karakter di sekolah?

5. Bagaimana peran guru dalam pendidikan karakter di sekolah?

C. Manfaat

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan karakter.

2. Untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam pendidikan karakter di sekolah.

3. Untuk mengetahui apa saja manfaat pendidikan karakter di sekolah.

4. Untuk mengetahui contoh penerapan pendidikan karakter di sekolah.

5. Untuk mengetahui peran guru dalam pendidikan karakter di sekolah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan
memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi
individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana
tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna
penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

Pendidikan karakter merupakan upaya kolektif untuk membantu seseorang dalam memahami, peduli,
dan bertindak sebagai landasan etis. Dengan kata lain, mendorong seseorang untuk menampilkan
beberapa perilaku baik, seperti jujur, bertanggung jawab, dan menghormati orang lain.

B. Manfaat Pendidikan Karakter

1. Membentuk Karakter Siswa

Pendidikan karakter yang diberikan oleh sekolah-sekolah di Indonesia telah memberikan banyak
manfaat untuk para siswanya. Salah satu manfaat yang dirasakan yaitu membentuk karakter siswa. Hal
ini dikarenakan dengan pendidikan karakter bisa menjadikan siswa menjadi lebih mandiri, maju dan
bertanggung jawab. Selain itu, juga menciptakan siswa dengan kepribadian yang tangguh sesuai dengan
identitas bangsa Indonesia itu sendiri.

2. Melatih Mental dan Moral

Masalah mental siswa juga menjadi alasan kenapa pendidikan karakter harus diberikan. Kondisi ini
didasari oleh banyak siswa yang memiliki mental yang lemah sehingga akan menciptakan munculnya
masalah mental. Tentu ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena akan mempengaruhi masa depan
bangsa.

Manfaat lain dari pendidikan karakter adalah untuk mencegah siswa memiliki moral yang tidak baik.
Jika siswa memiliki mental dan moral yang baik maka akan tercipta suasana yang kondusif dan akan
mencegah terjadi perpecahan. Tidak hanya itu saja, pendidikan karakter juga menghasilkan siswa yang
tangguh dalam menghadapi masalah dan situasi serta menjadi sosok yang bijaksana.

3. Memerangi Berbagai Perilaku Tidak Terpuji

Pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan sejak usia dini. Pernyataan seperti ini bukanlah
tanpa alasan karena pendidikan karakter yang didapatkan bisa menjadi benteng untuk siswa dalam
memerangi berbagai perilaku yang tidak terpuji. Jika siswa tidak memiliki benteng yang kuat maka akan
mengikuti arus.

Pendidikan karakter ini juga memberikan banyak pengetahuan yang dibutuhkan oleh siswa. Pengetahuan
yang didapatkan bisa dimanfaatkan untuk mengetahui apa saja bahaya yang ada di masyarakat serta
cara untuk menanganinya dengan tepat dan benar.

4. Menciptakan Generasi yang Berintegritas

Manfaat pendidikan karakter untuk siswa di sekolah selanjutnya adalah menciptakan generasi yang
berintegritas. Memiliki karakter yang kuat maka akan membuat siswa menjadi lebih tangguh dan kokoh
dalam menjalani kehidupannya. Tangguh dan kokoh ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Siswa dengan integritas yang tinggi pastinya akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai
integritas bangsa dan juga negara.

5. Disiplin

Dimanapun berada siswa harus selalu disiplin, terutama saat berada di lingkungan sekolah. Siswa yang
selalu disiplin ternyata juga mempengaruhi kinerja akademiknya menjadi lebih baik lagi. Dengan
pendidikan karakter kehadiran siswa di sekolah menjadi lebih baik, tepat waktu dalam mengerjakan
tugas yang diberikan, lebih sedikit vandalism, pengurangan kekerasan dan masih banyak lagi.

6. Siswa Menjadi Lebih Bertanggung Jawab

Kemampuan pola pikir dan moral yang lebih baik maka akan mempengaruhi kemampuan berpikir siswa.
Kemampuan berpikir seperti ini akan memberikan banyak keuntungan bagi siswa. Salah satunya bisa
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat serta tercipta siswa yang bertanggung jawab.

C. Penerapan Pendidikan Karakter

Berikut ini contoh pendidikan karakter di lingkungan sekolah:

1. Kegiatan Literasi

Contoh pendidikan karakter di sekolah yang pertama adalah kegiatan literasi.

Dengan adanya kegiatan literasi ini di sekolah bertujuan supaya bisa membangun budaya di lingkungan
sekolah. Artinya kegiatan literasi uni tidak hanya untuk peserta didik saja, tetapi untuk semua orang
yang ada di lingkungan sekolah. Kegiatan literasi juga dapat diintegrasikan di beberapa pembelajaran
supaya peserta didik bisa membangun budaya di lingkungan sekolah. Tidak hanya di pembelajaran,
literasi juga bisa diintegrasikan di ekstrakurikuler dan kegiatan kegiatan lainnya.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan selanjutnya adalah dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan di sekolah.
Seiring dengan perkembangan zaman, pandangan bahawa ekstrakurikuler hanya sekedar pelengkap
harus diubah secepatnya. Karena ekstrakurikuler merupakan bagian dari integrasi dari sistem
Pendidikan yang berguna untuk memfasilitasi berbagai bakat peserta didik yang ada di sekolah. Untuk
itu, penyediaan pembuat dari suatu ekstrakurikuler harus sesuai, sehingga pembuat dari bakat siswa
tersebut sesuai maka bakat peserta didik tersebut akan terus berkembang. Dengan begitu peserta didik
dapat belajar tentang pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler.

3. Kegiatan Awal Dan Akhir Pembelajaran

Contoh pendidikan karakter di sekolah yang selanjutnya adalah kegiatan awal dan akhir pembelajaran.
Maksudnya adalah pembagian waktu pembelajaran yang ada di sekolah harus sesuai dengan urutan
waktu. Penyiapan skenario pembelajaran mulai dari awal sampai pembelajaran harus betul betul
diperhatikan. Sehingga jika pembelajaran mulai dari awal sampai akhir sesuai, maka peserta didik dapat
belajar tentang pendidikan karakter dengan sendirinya melalui hal tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang diberikan untuk menyiapkan keterampilan siswa guna
menghadapi kenyataan-kenyataan di dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Dalam pendidikan karakter, terdapat beberapa nilai-nilai di dalamnya, mulai dari nilai religius,
nasionalis, integritas, mandiri, dan terakhir adalah gotong royong. Hal tersebut dilakukan secara sadar
dan terencana untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan menanamkan nilai nilai karakter bagi siswa.

Selain itu pendidikan karakter memiliki banyak manfaat yaitu membentuk karakter siswa, melatih
mental dan moral, memerangi berbagai perilaku tidak terpuji, menciptakan generasi yang berintegritas,
disiplin dan siswa menjadi lebih bertanggung jawab.

Penerapan pendidikan karakter di sekolah yang biasanya dilakukan yaitu kegiatan literasi, kegiatan
ekstrakurikuler, dan kegiatan awal maupun akhir pembelajaran.

B. Saran

1. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi siswa dalam pembentukan
karakternya. Lingkungan keluarga yang harmonis akan berpengaruh positif bagi proses pembentukan
karakter siswa. Dalam hal ini, orang tua berperan penting dalam membentuk karakter siswa. Sehingga
orang tua diharapkan untuk memberikan contoh konkrit dan pembiasaan di rumah berkaitan dengan
pembentukan karakter anak. Perlu adanya kejelasan dan keadilan dalam pembagian tugas sesuai dengan
peran masing-masing anggota keluarga, sehingga tercipta toleransi diantara sesama anggota keluarga
dalam berinteraksi sehari-hari. Pada gilirannya, kondisi tersebut dapat memberikan kontribusi yang
lebih besar lagi terhadap pembentukan karakter anak yang positif, diantaranya religius, jujur, toleransi,
disiplin, cinta tanah air, cinta damai, dan peduli sosial.

2. Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam melaksanakan pendidikan karakter. Dalam hal
ini, guru menjadi ujung tombak bagi pelaksanaan pendidikan karakter. Hubungan-hubungan sosial yang
terjadi antara siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa lainnya, perlu dibangun lebih erat lagi. Oleh
karena itu, guru diharapkan selalu mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam proses pembelajaran yang
dilakukannya. Perlu penggunaan berbagai model dan metode pembelajaran yang lebih variatif dan
inovatif untuk menarik minat belajar siswa, sehingga penanaman nilainilai pendidikan karakter yang
diharapkan dapat lebih efektif dan berhasil. Tentu saja dengan memberikan teladan dan pembiasaan
bagi siswanya, baik melalui perkataan atau perbuatan. Siswa juga dibiasakan untuk membangun
hubungan yang lebih harmonis lagi, baik dengan temanteman sekelasnya, maupun dengan teman-teman
yang berbeda kelas.

Anda mungkin juga menyukai