KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka merupakan kajian secara luas mengenai konsep dan kajian hasil
dengan pembahasan variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini. Bab ini
berisi tentang landasan teori yang akan digunakan untuk menganalisis tokoh. Pada
bab ini diuraikan (1) sastra, (2) sosiologi sastra, (3) karakteristik masyarakat, (4)
Dengan adanya pergaulan akan membawa perubahan besar terhadap manusia itu
sendiri. Baik itu perubahan positif maupun negatif tergantung manusia dalam bergaul.
Bergaul dengan orang-orang baik akan berdampak baik terhadap dirinya. Bergaul
dengan orang. Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang
melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.Bebas
dalam hal ini memiliki makna perilaku yang menyimpang dari norma agama dan
para warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau
norma sosial yang berlaku. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa seseorang
di luar kebiasaan, adat istiadat, aturan, nilai-nilai, atau norma sosial yang berlaku.
kelompok usia kaum muda yaitu 10-19 tahun sebagai adolescence, dan 15-24 tahun
sebagai youth. Dalam kehidupan sehari-hari perilaku remaja dipengaruhi oleh faktor-
sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah dan
faktor ekonomi global. Menurut Fitriah, dalam pergaulan bebas yang sering dijumpai
pada siswa SMA (termasuk remaja) adalah: pacaran, seks bebas, narkoba dan
agama (pemahaman terhadap agama yang kurang) dan iman (lemahnya iman,
sehingga mudah dibujuk rayuan setan).; b. Faktor lingkungan, seperti: orang tua
(keluarga yang kurang harmonis), teman (peer group yang memberi pengaruh
negatif)), tetangga (masyarakat yang kurang memberi kontrol karena akibat dari
umum atau di media TV dan internet).; c. Faktor pengetahuan dan pengalaman yang
minim dan ditambah rasa ingin tahu/ curiousity yang berlebihan.; d. Faktor perubahan
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang muncul karena adanya dorongan dan
kemauan dari individu itu sendiri. Pribadi manusia dapat dipengaruhi oleh sesuatu,
karena itu ada usaha untuk membentuk pribadi, membentuk watak atau mendidik
watak seseorang. Sejak dahulu diketahui bahwa pribadi tiap individu tumbuh atas dua
kekuatan, yaitu kekuatan dari dalam, yang sudah dibawanya sejak lahir atau bisa
disebut juga dengan kemampuan dasar dan kemampuan dari luar, yang diterima dan
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar individu, yang dapat
dalam keluarga jelas dibutuhkan adanya komunikasi terutama orang tua dengan anak
hubungan yang baik antara orang tua dan anak remaja. Dengan adanya komunikasi,
orang tua dapat memahami kemauan dan harapan anak remaja, demikian pula
sebaliknya. Sehingga akan tercipta adanya saling pengertian dan akan sangat
membantu di dalam memecahkan atau mencari jalan keluar dari persoalan yang
dihadapi anak remajanya. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam keluarga,
karena dengan komunikasi dalam suatu keluarga terlihat adanya interaksi, hubungan
yang akrab antar keluarga.Berbeda halnya ketika seorang anak remaja berada pada
keluarga yang kurang adanya komunikasi antara orang tua dengan anak remaja. Hal
ini dapat mengakibatkan anak remaja akan merasa kesepian di dalam keluarga.
Kartono yang menjelaskan bahwa keluarga memiliki pengaruh yang luar biasa
besarnya dalam pembentukan watak dan kepribadian anak remaja. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Puspitasari yang berpendapat bahwa remaja yang tidak memiliki
hubungan erat dan pengawasan dengan orang tua cenderung terlibat dalam hubungan
seksual pranikah.; 2) Aspek Pergaulan Bagi remaja seorang teman merupakan suatu
kebutuhan, sehingga terkadang teman dianggap sebagai “orang tua kedua” bagi
remaja. Dorongan untuk memiliki teman dan membentuk suatu kelompok juga dapat
dipandang sebagai usaha agar tidak tergantung dengan orang yang lebih dewasa atau
sebagai tindakan nyata dalam interaksi sosial. Maka didalam lingkungan pergaulan
remaja selalu kita temukan adanya kelompok teman sebaya. Pergaulan dengan teman
sebaya dapat membawa seseorang kearah positif dan negatif. Aspek positifnya adalah
lain sebagai output pendidikan orang tua dan potensinya. Akan tetapi jika yang
dimasukinya adalah lingkungan yang buruk maka akan mendorong mereka kepada
hal negatif. Pergaulan dengan teman sebaya yang di dalamnya terdapat keakraban dan
adanya ikatan secara emosional dalam kehidupan peer group akan mendapatkan
berbagai manfaat dan pengaruh yang besar bagi individu yang berada dalam
kelompok tersebut (2012). Misalnya timbul rasa penasaran dan keinginan untuk
mencoba kebiasaan yang dilakukan oleh salah satu individu dalam kelompok
tersebut. Hal tersebut akan berdampak positif ketika individu di dalam kelompok
pergaulan meniru kebiasaan yang dilakukan oleh salah satu teman kelompoknya yang
perbuatan yang negatif dari salah satu teman di dalam kelompoknya, maka
kemungkinan besar individu tersebut akan meniru perbuatan negatif dari temannya.;
3) Aspek Media Massa Dampak yang ditimbulkan oleh media massa bisa beraneka
sosial atau nilai-nilai budaya yang ada. Pengaruh media massa baik televisi, majalah,
handphone dan internet sering kali di salah gunakan oleh kaum remaja dalam
kebudayaan barat, mereka melihat perilaku seks itu menyenangkan dan dapat
perempuan memiliki kebiasaan menonton film barat yang di dalamnya di isi oleh
adeganadegan seks yang menurut mereka hal tersebut merupakan suatu hal yang
romantis. Dari anggapan tersebutlah sehingga terdapat paradigma bahwa adegan seks
dalam romansa cinta merupakan suatu hal yang romantis. Adanya dorongan dan
motivasi dari film barat yang mereka tonton bersama menimbulkan tindakan untuk
mencotoh apa yang telah mereka anggap sebagai perwujudan rasa romantis dalam
dampak negative bagi banyak orang, baik bagi faktor internal maupun eksternal.
Pergaulan bebas yang menyimpang pada norma akan memberikan dampak negatif
antara lain pada kesehatan, psikis dan masyarakat. Menurut Aisyah, dampak yang
Fisik bagi wanita yang di bawah usia 17 tahun yang pernah melakukan hubungan
seks bebas akan beresiko tinggi terkena kanker serviks.; b. Dampak Psikis
perubahan orientasi dan sudut pandang terhadap fenomena kehidupan itu sendiri.
Pergaulan tanpa batas yang dari sudut pendidikan Islam jelas-jelas tidak bisa
dibenarkan walau ditinjau dari sudut manapun sekedar untuk melihat kebenarannya.
Pergaulan bebas di kalangan remaja baik pada lakilaki dan terlebih lagi pada remaja
putri, bukan hanya merendahkan martabatnya sebagai wanita, tetapi juga menjual
masa depannya dengan harga murah. Pola pikir instan ketidak patuhan pada pola
Masyarakat Di satu segi masalah seks sangat bebas seperti di kalangan orang-
orangmaterialistis.
2.2. Novel
Novel merupakan karya yang berbentuk prosa yang memiliki rangkaian cerita
sekelilingnya dengan tampilan karakter, perwatakan, dan sifat yang berbeda setiap
pelaku. Pembaca dan karya sastra saling mempengaruhi satu sama lain. Pembaca
berperan sebagai konsumen yang selalu berupaya melahap makna dan nilai yang
terkandung di dalam karya sastra. Karya sastra dihadirkan oleh pengarang dalam
sehingga dapat memberikan makna estetis terhadap penikmat karya sastra. Di sisi lain
oleh pengarang di dalam karya sastra sering menjadikan karya itu menjadi bermakna
dan bernilai, jika telah sampai di tangan pembaca. Peran pembaca menjadi sangat
penting, karena semakin banyak karya itu dibaca dan direspons oleh pembaca, maka
karya itu dianggap semakin berkualitas. Kualitas sebuah karya sastra dapat diketahui
di masyarakat. Salah satu persoalan fenomenal yang menjadi isu menarik yang
Baik pembelajaran dalam hal positif maupun negatif, di mana dalam penelitian ini
penulis akan meneliti atau menganalisis tentang pergaulan bebas dalam novel. Ada
banyak sekali novel yang menjadi acuan, akan tetapi penulis menggunakan novel
yang berjudul Re. Novel Re: merupakan novel karangan Maman Suherman dimana
Re: ialah seorang pelacur lesbian. Dia hanya melayani pelanggan wanita. Dalam
menjalani profesi tersebut dia dikendalikan penuh oleh seorang mucikari yang
bernama Mami Lani. Re: yang sebenarnya tidak ada niat sedikitpun untuk menjalani
profesi tersebut, tapi karena suatu keadaan dan balas budi Re: kepada Mami Lani
yang mengharuskan Re: untuk terjun dalam pekerjaan tersebut. Pemaparan dunia
pelacuran dalam buku ini menunjukkan bahwa Indonesia cukup subur dalam
mempengaruhi karakter masyarakat yang lain dengan adanya fenomena seperti ini.
Rere atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Re: adalah tokoh utama dalam
novel ini. Re: yang berprofesi sebagai pelacur, terutama pelacur lesbian mendapat
berbagai pengalaman hidup yang amat kejam dan bersimbah luka maupun air mata.
Pada akhinya tokoh Re: dalam novel ini digambarkan tewas disiksa dengan sebuah
cutter yang selanjutnya mayat Re: diikat di tiang listrik. Sebagai seorang pelacur, bisa
dikatakan Re: adalah sosok yang anggun dan cantik. Seorang gadis cantik berkulit
kuning langsat dan memiliki rambut hitam yang panjang serta lehernya yang jenjang
sehingga makin menunjukkan kecantikan Re: sekalipun tanpa polesan make up.
Herman dalam novel ini bisa diibaratkan sebagai seorang dalang, karena tokoh
Herman inilah yang berusaha menceritakan tokoh Re: dan hubungannya dengan
tokoh lain. Perkenalan Herman dengan Re: dimulai dari penelitian skripsi Re: yang
membahas tentang lesbian. Perkenalannya dengan Re: cukup susah dan memakan
waktu yang lumayan lama Terlihat tokoh Re: adalah seorang yang cuek dan tidak
peduli dengan hal yang di sekitarnya, apalagi menyangkut dengan orang yang belum
dikenalnya. Sikap Re: seperti itu bisa jadi sebagai tameng agar tidak semua orang
bebas yang dilakukan tokoh utama dalam novel Re: karya Maman Suherman. Dengan
demikian peneliti hendak meneliti novel Re: dengn fokus penelitian pergaulan bebas.
Tokoh utama dalam novel Re: Karya Maman Suherman menjadi salah satu
tokoh yang melakukan pergaulan bebas. Novel yang menceritakan kehidupan nyata
pada masyarakat yang dibalut dengan konflik kekejaman dan pergaulan bebas.
Kriminologi. Kisah hidup Rere (dalam buku tertulis Re:) diketahui Maman Suherman
menyusun skripsi. Re: adalah objek utama penelitian Maman Suherman dalam
diri untuk turut serta dalam pergaulan bebas pada saat tersebut.
pergaulan bebas yang dilakukan oleh tokoh utama Re:. Dengan kata lain melalui
menganalisis novel tersebut penulis akan dengan mudah menemukan pergaulan bebas
yang dilakukan oleh tokoh utama. Selain itu pergaulan bebas tokoh utama dalam
novel tersebut relavan dalam hal kajian sastra yang akan dianalisis oleh penulis yaitu
sosiologi sastra.
2.6. Sosiologi Sastra
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberi sumbangan pemikiran dan
wawasan dan proses pembelajaran bagi peneliti dalam mengkaji karya sastra
khususnya novel melalui pendekatan kajian sosiologi sastra; hasil penelitian ini dapat
menjadi acuan bagi peneliti lain yang akan meneliti karya novel Ramayda Akmal
atau beberapa novel lainnya dengan tema sejenis; bagi masyarakat secara umum,
dapat menjadi kritik sosial bagi masyarakat luas bahwa persoalan sosial di Indonesia
Novel Re:
KESIMPULAN
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan diuraikan tentang (1) metode penelitian, (2) pendekatan
penelitian, (3) sumber data dan data penelitian, (4) teknik penelitian, (5) teknik
Menurut Suryana, metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau
Metode penelitian kualititatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab
masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa narasi yang bersumber dari
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara
ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Darmadi (2013:153), Metode penelitian adalah
suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan yaitu
bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Bogan & Biklen, S. (1992: 21-22) menjelaskan bahwa
penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang – orang yang diamati.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dalam penelitian ini peneliti akan
(Suryana, 2010:34)
Penelitian ini pada dasarnya mengkaji hubungan antara karya sastra dengan
permasalah yang peneliti kaji. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah teori representasi yang secara umum akan didasarkan pada pendekatan
Pendekatan sosiologi sastra adalah penelitian yang terfokus pada masalah manusia.
manusia dalam bentuk masa depan, berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi.
Dalam novel ini terdapat perjuangan manusia untuk masa depan yang lebih layak.
Oleh karena hal tersebut dalam meneliti novel ini penulis menggunakan pendekan
sosiologi sastra.
3.3. Sumber Data dan Data Penelitian
Sumber data merujuk pada asal data penelitian diperoleh dan dikumpulkan
satu atau lebih sumber data, hal ini sangat tergantung kebutuhan dan kecukupan data
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Sumber data ini akan menentukan jenis data
yang diperoleh, apakah termasuk data primer atau data sekunder. Dikatakan data
primer, jika data tersebut diperoleh dari sumber asli/sumber pertama; sedangkan
dikatakan data sekunder jika data tersebut diperoleh bukan dari sumber asli/sumber
mendengar, dan bertanya. Pada penelitian kualitatif, kegiatan kegiatan ini dilakukan
secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang
diperlukan.
peneliti adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh bukan secara langsung dari sumbernya. Penelitian ini sumber data sekunder
yang dipakai adalah sumber tertulis yaitu berupa dokumen yaitu novel cetak berjudul
RE: karya Suherman tahun 2012 yang berjumlah 160 halaman, diterbitkan oleh
akan digunakan oleh penulis adalah dengan penelitian pustaka, dan dokumentasi. Hal
tersebut dikarenakan sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam doukmentasi.
Menurut Suryana, ada dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder, yang
Maman Suherman didapat oleh peneliti dari sebuah toko. Buku, jurnal, dan
3.3.2.2 Dokumentasi
melakukan penelitian.
notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode ini digunakan sebagai
sumber data sejauh mana pergaulan bebas tokoh utama dalam novel yang
berjudul RE: karya tokoh utama itu sendiri, Maman Suherman. Metode
tersebut.
Metode ini adalah sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isi
Indikator penelitian adalah patokan dasar yang digunakan untuk mencari data.
Melalui indikator, maka dapat diketahui data yang diperoleh sesuai atau tidak dengan
masalah penelitian, agar penelitian lebih terfokus. Indikator yang dijadikan patokan
Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai instrumen
fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen kunci. Oleh
karena itu dalam penelitian kulaitatif kehadiran peneliti adalah mutlak, karena peneliti
harus berinteraksi dengan lingkungan baik manusia dan non manusia yang ada dalam
kehadirannya diketahui atau tidak diketahui oleh subyek penelitian. Ini berkaitan
dengan keterlibatan peneliti dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktif atau pasif,
sehingga tingkat subyektivitasnya lebih tinggi. Untuk itu, untuk memastikan data
yang diperoleh benar-benar obyektif dan hasil analisisnya juga obyektif sehingga
penelitian (2017:14).
dikatakan moleong, dalam penelitian kualitatif “Peneliti sendiri atau dengan bantuan
orang lain merupakan alat pengumpul data utama, Meleong (2002:4). Sebagai
konsekuensi logis dari pendekatan kulaitatif, maka kehadiran peneliti sangat mutlak
diperlukan. Hal ini karena peneliti merupakan alat atau instrument dan sekaligus
pengumpul data. Dalam hal ini dimaksudkan peneliti secara pribadi yang akan
mendokumentasi dengan membaca serta menganalisis novel yang berjudul Re: untuk
Tabel 3.2
Instrumen Pengumpulan Data
Analisis Pergaulan Bebas Tokoh Utama dalam Novel Re: Karya Maman
Suherman
1 2 3 4 5
1. Bentuk
pergaulan bebas
2. Faktor yang
memengaruhi
pergaulan bebas
3. Dampak Negatif
Pergaulan Bebas
Keterangan:
a. PL = Pelacuran
c. RK = Rokok
d. Depresi = DP
e. Minimnya Pendidikan = MP
f. Keluarga = KL
g. Lingkungan = L
h. Financial = F
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pula analisis isi (Content Analyse)
yaitu analisa yang menggambarkan pesan atau informasi yang jelas dari novel yang
diteliti. Menurut Suryana, teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode
Langkah – langkahnya adalah membaca novel Re:; membuat daftar bagian – bagian
yang relevan dengan kajian teori yang akan diteliti; mengidentifikasi dan
menjelaskan teknik analisis data untuk membuat pembaca jelas. Penjelasan Teknik
3.6.1 Membaca
Peneliti akan membaca buku karangan Maman Suherman yang berjudul
Re:.
3.6.3.1 Bentuk pergaulan bebas tokoh utama dalam novel Re: karya Maman
Suherman
3.6.3.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas tokoh utama dalam
3.6.3.3 Dampak pergaulan bebas tokoh utama dalam novel Re: karya Maman
Suherman
3.6.4 Mendeskripsikan
Kesimpulannya berupa apa saja bentuk pergaulan bebas tokoh utama dalam
novel Re: karya Maman Suherman; apa saja faktor – faktor yang
mempengaruhi pergaulan bebas tokoh utama dalam novel Re: karya Maman
Suherman; dan dampak apa saja yang terjadi dalam pergaulan bebas tokoh
Farida. 2009. Pergaulan Bebas dan Hamil Pranikah. Volume XVI. No. 01.
Fitriah, N. 2008. “Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pola pergaulan Bebas
Siswa SMU Kelas XI di SMU PGRI Mejobo Kudus Tahun Pelajaran
2007/2008”. Skripsi (tidak diterbitkan) STAIN Kudus
Suryana. 2010. Abraham, Ihsan. 2017. Metodologi Penelitian: Model Praktis
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahidmurni. 2017. Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Bogdan, R., & Biklen, S. 1992. Qualitative Research for Education. Boston, MA:
Allyn and Bacon.
Moeleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moeleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moeleong, Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sarwono , ( 2002 ). Membedakan 2 kelompokusiakaummuda. WHO
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta Selatan: GP
Press Grup.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.CV
Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
Alfabeta.
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.
Kartini Kartono, Psikologi Abnormal (Bandung: CV. Mandar Madju, 1988), h. 286.
Cyntia Puspitasari, T. Sikap Remaja Terhadap Hubungan Seksual Pranikah Ditinjau
Dari Keterbukaan Dengan Orang Tua (Semarang: Universitas Katolik
Soegijapranata, 2012), h. 41
Alam Islami Mahbub, M. Faktor-Faktor Eksternal Yang Menyebabkan Siswa SMA
Bermain Game Online Beserta Dampak Dampaknya. Jember: Universitas
Jember, 2012), Hal. 22-23.
Aisyah. 2013. Dampak Negatif Pergaulan BebasTerhadap Generasi Muda Menurut
Tinjauan Pendidikan Islam. Hal. 32