Anda di halaman 1dari 23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan kajian secara luas mengenai konsep dan kajian hasil

penelitian sebelumnya yang digunakan dalam mendukung penelitian yang di lakukan

dengan pembahasan variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini. Bab ini

berisi tentang landasan teori yang akan digunakan untuk menganalisis tokoh. Pada

bab ini diuraikan (1) sastra, (2) sosiologi sastra, (3) karakteristik masyarakat, (4)

novel Re:, (7) kerangka berpikir.

2.1. Pergaulan Bebas

Pergaulan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

Dengan adanya pergaulan akan membawa perubahan besar terhadap manusia itu

sendiri. Baik itu perubahan positif maupun negatif tergantung manusia dalam bergaul.

Bergaul dengan orang-orang baik akan berdampak baik terhadap dirinya. Bergaul

dengan orang. Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang

melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.Bebas

dalam hal ini memiliki makna perilaku yang menyimpang dari norma agama dan

norma kesusilaan. Narwoko (2004:78), perilaku menyimpang adalah perilaku dari

para warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau

norma sosial yang berlaku. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa seseorang

berperilaku menyimpang apabila menurut anggapan sebagian besar masyarakat


(minimal di suatu kelompok atau komunitas tertentu) perilaku atau tindakan tersebut

di luar kebiasaan, adat istiadat, aturan, nilai-nilai, atau norma sosial yang berlaku.

Badan kesehatan dunia WHO dalam Sarwono (2002) membedakan dua

kelompok usia kaum muda yaitu 10-19 tahun sebagai adolescence, dan 15-24 tahun

sebagai youth. Dalam kehidupan sehari-hari perilaku remaja dipengaruhi oleh faktor-

faktor internal (pengetahuan, sikap, kepribadian) maupun factor eksternal remaja

(lingkungan dimana ia berada). Membicarakan tentang pergaulan bebas sebenarnya

sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah dan

memprihatinkan. Pergaulan bebas remaja ini dapat dipicu dengan semakin

canggihnya teknologi, pertukaran budaya, perubahan zaman, juga sekaligus dari

faktor ekonomi global. Menurut Fitriah, dalam pergaulan bebas yang sering dijumpai

pada siswa SMA (termasuk remaja) adalah: pacaran, seks bebas, narkoba dan

merokok (Fitriah, 2008: 25).

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas: a. Faktor

agama (pemahaman terhadap agama yang kurang) dan iman (lemahnya iman,

sehingga mudah dibujuk rayuan setan).; b. Faktor lingkungan, seperti: orang tua

(keluarga yang kurang harmonis), teman (peer group yang memberi pengaruh

negatif)), tetangga (masyarakat yang kurang memberi kontrol karena akibat dari

individualisme) dan media (pornografi di media cetak, pornoaksi di tempat-tempat

umum atau di media TV dan internet).; c. Faktor pengetahuan dan pengalaman yang

minim dan ditambah rasa ingin tahu/ curiousity yang berlebihan.; d. Faktor perubahan

zaman, Farida (2009: Vol.16).


Faktor-faktor yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan bebas yang mengarah

kepada prilaku menyimpang ada faktor internal dan faktor eksternal:

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang muncul karena adanya dorongan dan

kemauan dari individu itu sendiri. Pribadi manusia dapat dipengaruhi oleh sesuatu,

karena itu ada usaha untuk membentuk pribadi, membentuk watak atau mendidik

watak seseorang. Sejak dahulu diketahui bahwa pribadi tiap individu tumbuh atas dua

kekuatan, yaitu kekuatan dari dalam, yang sudah dibawanya sejak lahir atau bisa

disebut juga dengan kemampuan dasar dan kemampuan dari luar, yang diterima dan

dipelajari individu dari keadaan sekitarnya dia berada.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar individu, yang dapat

mendorong remaja untuk melakukan seks bebas. Diantaranya: 1) Aspek Keluarga Di

dalam keluarga jelas dibutuhkan adanya komunikasi terutama orang tua dengan anak

remaja-anak remajanya, karena hal tersebut dapat memberikan kehangatan dan

hubungan yang baik antara orang tua dan anak remaja. Dengan adanya komunikasi,

orang tua dapat memahami kemauan dan harapan anak remaja, demikian pula

sebaliknya. Sehingga akan tercipta adanya saling pengertian dan akan sangat

membantu di dalam memecahkan atau mencari jalan keluar dari persoalan yang

dihadapi anak remajanya. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam keluarga,

karena dengan komunikasi dalam suatu keluarga terlihat adanya interaksi, hubungan
yang akrab antar keluarga.Berbeda halnya ketika seorang anak remaja berada pada

keluarga yang kurang adanya komunikasi antara orang tua dengan anak remaja. Hal

ini dapat mengakibatkan anak remaja akan merasa kesepian di dalam keluarga.

Kartono yang menjelaskan bahwa keluarga memiliki pengaruh yang luar biasa

besarnya dalam pembentukan watak dan kepribadian anak remaja. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Puspitasari yang berpendapat bahwa remaja yang tidak memiliki

hubungan erat dan pengawasan dengan orang tua cenderung terlibat dalam hubungan

seksual pranikah.; 2) Aspek Pergaulan Bagi remaja seorang teman merupakan suatu

kebutuhan, sehingga terkadang teman dianggap sebagai “orang tua kedua” bagi

remaja. Dorongan untuk memiliki teman dan membentuk suatu kelompok juga dapat

dipandang sebagai usaha agar tidak tergantung dengan orang yang lebih dewasa atau

sebagai tindakan nyata dalam interaksi sosial. Maka didalam lingkungan pergaulan

remaja selalu kita temukan adanya kelompok teman sebaya. Pergaulan dengan teman

sebaya dapat membawa seseorang kearah positif dan negatif. Aspek positifnya adalah

tersedianya saluran aspirasi, kreasi, pematangan kemampuan, potensi dan kebutuhan

lain sebagai output pendidikan orang tua dan potensinya. Akan tetapi jika yang

dimasukinya adalah lingkungan yang buruk maka akan mendorong mereka kepada

hal negatif. Pergaulan dengan teman sebaya yang di dalamnya terdapat keakraban dan

adanya intensitas pertemuan yang tinggi dapat memberikan pengaruh terhadap

individu lain di dalam kelompok tersebut. Mahbub menjelaksan bahwa dengan

adanya ikatan secara emosional dalam kehidupan peer group akan mendapatkan

berbagai manfaat dan pengaruh yang besar bagi individu yang berada dalam

kelompok tersebut (2012). Misalnya timbul rasa penasaran dan keinginan untuk
mencoba kebiasaan yang dilakukan oleh salah satu individu dalam kelompok

tersebut. Hal tersebut akan berdampak positif ketika individu di dalam kelompok

pergaulan meniru kebiasaan yang dilakukan oleh salah satu teman kelompoknya yang

melakukan perbuatan positif. Berbeda halnya ketika individu tersebut meniru

perbuatan yang negatif dari salah satu teman di dalam kelompoknya, maka

kemungkinan besar individu tersebut akan meniru perbuatan negatif dari temannya.;

3) Aspek Media Massa Dampak yang ditimbulkan oleh media massa bisa beraneka

ragam diantaranya, misalnya terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma

sosial atau nilai-nilai budaya yang ada. Pengaruh media massa baik televisi, majalah,

handphone dan internet sering kali di salah gunakan oleh kaum remaja dalam

berperilaku sehari-hari, misalnyasaja remaja yang sering melihat tontonan

kebudayaan barat, mereka melihat perilaku seks itu menyenangkan dan dapat

diterima dilingkungannya. Kemudian dari hal tersebutlah kaum remaja mulai

mengimitasikan pada pola kehidupan mereka sehari-hari. Kedua informan pokok

perempuan memiliki kebiasaan menonton film barat yang di dalamnya di isi oleh

adeganadegan seks yang menurut mereka hal tersebut merupakan suatu hal yang

romantis. Dari anggapan tersebutlah sehingga terdapat paradigma bahwa adegan seks

dalam romansa cinta merupakan suatu hal yang romantis. Adanya dorongan dan

motivasi dari film barat yang mereka tonton bersama menimbulkan tindakan untuk

mencotoh apa yang telah mereka anggap sebagai perwujudan rasa romantis dalam

mengungkapkan cinta dan sayang kepada pasangannya.


Selain faktor – faktor di atas, pergaulan bebas juga menimbulkan beberapa

dampak negative bagi banyak orang, baik bagi faktor internal maupun eksternal.

Pergaulan bebas yang menyimpang pada norma akan memberikan dampak negatif

antara lain pada kesehatan, psikis dan masyarakat. Menurut Aisyah, dampak yang

ditimbulkan dari pergaulan bebas terhadap kesehatan di antaranya: a. Adanya dampak

Fisik bagi wanita yang di bawah usia 17 tahun yang pernah melakukan hubungan

seks bebas akan beresiko tinggi terkena kanker serviks.; b. Dampak Psikis

Persisifisme pergaulan bebas di kalangan remaja dewasa ini, memunculkan proses

perubahan orientasi dan sudut pandang terhadap fenomena kehidupan itu sendiri.

Pergaulan tanpa batas yang dari sudut pendidikan Islam jelas-jelas tidak bisa

dibenarkan walau ditinjau dari sudut manapun sekedar untuk melihat kebenarannya.

Pergaulan bebas di kalangan remaja baik pada lakilaki dan terlebih lagi pada remaja

putri, bukan hanya merendahkan martabatnya sebagai wanita, tetapi juga menjual

masa depannya dengan harga murah. Pola pikir instan ketidak patuhan pada pola

tuntunan agama, dangkalnya pemahaman terhadap pesan moral budaya bangsa

menjadikan pelakunya kehilangan masa depan (2013:32). c. Dampak bagi

Masyarakat Di satu segi masalah seks sangat bebas seperti di kalangan orang-

orangmaterialistis.

2.2. Novel

Novel merupakan karya yang berbentuk prosa yang memiliki rangkaian cerita

yang mengisahkan kehidupan seseorang dalam hubungannya dengan orang di

sekelilingnya dengan tampilan karakter, perwatakan, dan sifat yang berbeda setiap
pelaku. Pembaca dan karya sastra saling mempengaruhi satu sama lain. Pembaca

berperan sebagai konsumen yang selalu berupaya melahap makna dan nilai yang

terkandung di dalam karya sastra. Karya sastra dihadirkan oleh pengarang dalam

ruang-ruang pembaca mengemban misi yang bermanfaat dan menghibur. Fungsi

sastra dapat menghibur, karena mampu menyentuh aspek emosional pembaca,

sehingga dapat memberikan makna estetis terhadap penikmat karya sastra. Di sisi lain

sastra dapat pula bermanfaat menyuguhkan pengetahuan, pengalaman, dan perasaan

yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca sebagai refleksi terhadap

perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat. Setiap persoalan yang diangkat

oleh pengarang di dalam karya sastra sering menjadikan karya itu menjadi bermakna

dan bernilai, jika telah sampai di tangan pembaca. Peran pembaca menjadi sangat

penting, karena semakin banyak karya itu dibaca dan direspons oleh pembaca, maka

karya itu dianggap semakin berkualitas. Kualitas sebuah karya sastra dapat diketahui

melalui tema-tema besar yang menggambarkan berbagai persoalan fenomanel terjadi

di masyarakat. Salah satu persoalan fenomenal yang menjadi isu menarik yang

diangkat di dalam novel.

2.3. Novel Re:

Banyak novel yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran oleh pembacanya.

Baik pembelajaran dalam hal positif maupun negatif, di mana dalam penelitian ini

penulis akan meneliti atau menganalisis tentang pergaulan bebas dalam novel. Ada

banyak sekali novel yang menjadi acuan, akan tetapi penulis menggunakan novel

yang berjudul Re. Novel Re: merupakan novel karangan Maman Suherman dimana
Re: ialah seorang pelacur lesbian. Dia hanya melayani pelanggan wanita. Dalam

menjalani profesi tersebut dia dikendalikan penuh oleh seorang mucikari yang

bernama Mami Lani. Re: yang sebenarnya tidak ada niat sedikitpun untuk menjalani

profesi tersebut, tapi karena suatu keadaan dan balas budi Re: kepada Mami Lani

yang mengharuskan Re: untuk terjun dalam pekerjaan tersebut. Pemaparan dunia

pelacuran dalam buku ini menunjukkan bahwa Indonesia cukup subur dalam

perkembangan bisnis prostitusi. Hal tersebut sangat ironis karena dapat

mempengaruhi karakter masyarakat yang lain dengan adanya fenomena seperti ini.

Namun, bisnis prostitusi terus berkembang dan cara menjalankannyapun semakin

beragam seiring dengan kemajuan teknologi dan zaman.

2.4. Tokoh Utama dalam Novel Re:

Rere atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Re: adalah tokoh utama dalam

novel ini. Re: yang berprofesi sebagai pelacur, terutama pelacur lesbian mendapat

berbagai pengalaman hidup yang amat kejam dan bersimbah luka maupun air mata.

Pada akhinya tokoh Re: dalam novel ini digambarkan tewas disiksa dengan sebuah

cutter yang selanjutnya mayat Re: diikat di tiang listrik. Sebagai seorang pelacur, bisa

dikatakan Re: adalah sosok yang anggun dan cantik. Seorang gadis cantik berkulit

kuning langsat dan memiliki rambut hitam yang panjang serta lehernya yang jenjang

sehingga makin menunjukkan kecantikan Re: sekalipun tanpa polesan make up.

Herman dalam novel ini bisa diibaratkan sebagai seorang dalang, karena tokoh

Herman inilah yang berusaha menceritakan tokoh Re: dan hubungannya dengan

tokoh lain. Perkenalan Herman dengan Re: dimulai dari penelitian skripsi Re: yang
membahas tentang lesbian. Perkenalannya dengan Re: cukup susah dan memakan

waktu yang lumayan lama Terlihat tokoh Re: adalah seorang yang cuek dan tidak

peduli dengan hal yang di sekitarnya, apalagi menyangkut dengan orang yang belum

dikenalnya. Sikap Re: seperti itu bisa jadi sebagai tameng agar tidak semua orang

dengan mudah mendekatinya. Dalam novel ini banyak menggambarkan pergaulan

bebas yang dilakukan tokoh utama dalam novel Re: karya Maman Suherman. Dengan

demikian peneliti hendak meneliti novel Re: dengn fokus penelitian pergaulan bebas.

2.5. Pergaulan Bebas Tokoh Utama dalam Novel Re:

Tokoh utama dalam novel Re: Karya Maman Suherman menjadi salah satu

tokoh yang melakukan pergaulan bebas. Novel yang menceritakan kehidupan nyata

pada masyarakat yang dibalut dengan konflik kekejaman dan pergaulan bebas.

Penulis, Maman Suherman, merupakan alumni Universitas Indonesia dengan jurusan

Kriminologi. Kisah hidup Rere (dalam buku tertulis Re:) diketahui Maman Suherman

menyusun skripsi. Re: adalah objek utama penelitian Maman Suherman dalam

penyusunan skripsi. Dalam melaksanakn tugasnya Maman Suherman memberanikan

diri untuk turut serta dalam pergaulan bebas pada saat tersebut.

Oleh karena hal tersebut maka penulis memutuskan untuk menganalisis

pergaulan bebas yang dilakukan oleh tokoh utama Re:. Dengan kata lain melalui

menganalisis novel tersebut penulis akan dengan mudah menemukan pergaulan bebas

yang dilakukan oleh tokoh utama. Selain itu pergaulan bebas tokoh utama dalam

novel tersebut relavan dalam hal kajian sastra yang akan dianalisis oleh penulis yaitu

sosiologi sastra.
2.6. Sosiologi Sastra

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberi sumbangan pemikiran dan

keilmuan bagi khazanah prosa Indonesia, khususnya kajian novel; memberikan

wawasan dan proses pembelajaran bagi peneliti dalam mengkaji karya sastra

khususnya novel melalui pendekatan kajian sosiologi sastra; hasil penelitian ini dapat

menjadi acuan bagi peneliti lain yang akan meneliti karya novel Ramayda Akmal

atau beberapa novel lainnya dengan tema sejenis; bagi masyarakat secara umum,

penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bahwa karya sastra dapat

menggambarkan suatu persoalan atau kondisi masyarakat tertentu; penelitian ini

dapat menjadi kritik sosial bagi masyarakat luas bahwa persoalan sosial di Indonesia

sampai hari ini belum terselesaikan.

2.7. Kerangka Berfikir Peneliti

Novel Re:

Permasalahan atau Rumusan Masalah

Bentuk Perilaku Faktor Perilaku Dampak Perilaku


Pergaulan Bebas Pergaulan Bebas Pergaulan Bebas

1. Pelacuran 1. Faktor agama 1. Dampak


2. Pembunuhan 2. Faktor lingkungan,
3. Menggunakan Negatif.
3. Faktor pengetahuan dan
bahan – bahan
pengalaman yang minim
terlarang
4. Faktor perubahan zaman
Farida (2009:Vol.16).
ANALISIS DATA

TABEL ANALISIS DATA

KESIMPULAN
BAB III
METODE PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan tentang (1) metode penelitian, (2) pendekatan

penelitian, (3) sumber data dan data penelitian, (4) teknik penelitian, (5) teknik

penelitian, dan instrumen penelitian

3.1. Metode penelitian

Menurut Suryana, metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau

langkah – langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiahatau ilmu. Jadi metode

penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan (2010:20).

Metode penelitian kualititatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab

masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa narasi yang bersumber dari

aktivitas wawancara, pengamatan, penggalian dokumen, Wahidmurni (2017:1).

Pendapat lain dari Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara

ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Darmadi (2013:153), Metode penelitian adalah

suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara

ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan yaitu

rasional, empiris, dan sistematis. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan

bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Bogan & Biklen, S. (1992: 21-22) menjelaskan bahwa

penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang – orang yang diamati.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan metode penelitian kualitatif dimana dokumen berupa novel Re:

karangan Maman Suherman akan dianalisa.

3.2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian meliputi:

a. Pendekatan kualitatif atau disebut juga penelitian kualitatif.

b. Pendekatan kuantitatif atau disebut juga penelitian kuantitatif.

(Suryana, 2010:34)

Dalam melakukan penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan

kualitatif atau penelitian kualitatif.

Penelitian ini pada dasarnya mengkaji hubungan antara karya sastra dengan

kehidupan masyarakat. Di tengah keberagaman disiplin sosiologi sastra, peneliti

memilih pendekatan-pendekatan dalam sosiologi sastra yang relevan dengan

permasalah yang peneliti kaji. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah teori representasi yang secara umum akan didasarkan pada pendekatan

mimesis yang langkah-langkah operasionalnya didasarkan pada sosiologi sastra.

Pendekatan sosiologi sastra adalah penelitian yang terfokus pada masalah manusia.

Hal yang mendasarinya adalah sastra sering mengungkapkan perjuangan umat

manusia dalam bentuk masa depan, berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi.

Dalam novel ini terdapat perjuangan manusia untuk masa depan yang lebih layak.

Oleh karena hal tersebut dalam meneliti novel ini penulis menggunakan pendekan

sosiologi sastra.
3.3. Sumber Data dan Data Penelitian

3.3.1. Sumber Data Penelitian

Sumber data merujuk pada asal data penelitian diperoleh dan dikumpulkan

oleh peneliti. Dalam menjawab permasalahan penelitian, kemungkinan dibutuhkan

satu atau lebih sumber data, hal ini sangat tergantung kebutuhan dan kecukupan data

untuk menjawab pertanyaan penelitian. Sumber data ini akan menentukan jenis data

yang diperoleh, apakah termasuk data primer atau data sekunder. Dikatakan data

primer, jika data tersebut diperoleh dari sumber asli/sumber pertama; sedangkan

dikatakan data sekunder jika data tersebut diperoleh bukan dari sumber asli/sumber

pertama melainkan hasil penyajian dari pihak lain, Wahidmurni (2017:8).

Menurut Sutopo (2006:56-57), Sumber data adalah tempat data diperoleh

dengan menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefak, ataupun

dokumen-dokumen. Menurut Moleong (2001:112), pencatatan sumber data melalui

wawancara atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat,

mendengar, dan bertanya. Pada penelitian kualitatif, kegiatan kegiatan ini dilakukan

secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang

diperlukan.

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut sumber data yang digunakan oleh

peneliti adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh bukan secara langsung dari sumbernya. Penelitian ini sumber data sekunder

yang dipakai adalah sumber tertulis yaitu berupa dokumen yaitu novel cetak berjudul
RE: karya Suherman tahun 2012 yang berjumlah 160 halaman, diterbitkan oleh

Penerbit Gramedia, cetakan pertama April 2014.

3.3.2. Data Penelitian

Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data

penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan

menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung. Metode yang

akan digunakan oleh penulis adalah dengan penelitian pustaka, dan dokumentasi. Hal

tersebut dikarenakan sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam doukmentasi.

Menurut Suryana, ada dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder, yang

masing – masing dapat dikumpulkan dengan alat: 1. Angket/Kuesioner, 2. Pedoman

Wawancara, 3. Observasi, dan 4. Dokumentasi (2010:38).

3.3.2.1 Penelitian Pustaka

Novel cetakan dari penerbit Gramedia yang berjudul RE: karangan

Maman Suherman didapat oleh peneliti dari sebuah toko. Buku, jurnal, dan

penelitian lainnya juga terkait dengan metode pengumpulan data.

3.3.2.2 Dokumentasi

Setelah mengumpulkan data dari penelitian perpustakaan, penulis akan

menyimpan dan menjadikannya sebagai referensi. Penulis menggunakan dan

membaca buku novel karangan Maman Suherman sebagai bahan penelitian.


Cara tersebut di atas biasanya disebut dengan dokumentasi. Menurut

pernyataan di atas, dokumentasi diperlukan untuk mengumpulkan data untuk

melakukan penelitian.

Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti meneliti benda-

benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,

notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode ini digunakan sebagai

sumber data sejauh mana pergaulan bebas tokoh utama dalam novel yang

berjudul RE: karya tokoh utama itu sendiri, Maman Suherman. Metode

dokumentasi mempunyai arti penting dalam penelitian kualitatif karena secara

jelas memberikan gambaran pergaulan bebas tokoh utama dalam novel

tersebut.

Metode ini adalah sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isi

peristiwa tersebut dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut

dan di tulis dengan sengaja untuk menyimpan, meneruskan keterangan

melalui peristiwa tersebut. Dengan perumusan ini penulis dapat memasukkan

notula rapat, keputusan hakim, laporan penelitian artikel, majalah, surat-surat

iklan dan dalam pengertian dokumentasi.

3.4. Indikator Penelitian

Indikator penelitian adalah patokan dasar yang digunakan untuk mencari data.

Melalui indikator, maka dapat diketahui data yang diperoleh sesuai atau tidak dengan

masalah penelitian, agar penelitian lebih terfokus. Indikator yang dijadikan patokan

dalam mencari data yang ada dalam tabel berikut ini


Tabel 3.1
Indikator
Analisis Pergaulan Bebas Tokoh Utama dalam Novel Re: Karya Maman
Suherman
No Fokus Aspek yang dikaji Indikator
Masalah
1 2 3 4
1. Bentuk Kehidupan Dunia a. Pelacuran/Seks bebas
pergaulan Malam b. Minuman Keras
bebas c. Rokok
2. Faktor yang Internal a. Depresi
memengaruhi b. Pendidikan
pergaulan Eksternal a. Keluarga
bebas b. Lingkungan
c. Financial
3. Dampak Dampak Negatif a. Memperoleh Tindak Kekerasan
pergaulan b. Melihat kejadian pembunuhan
bebas tokoh c. Pandangan negative dari
utama masyarakat

3.5. Instrumen Penelitian

Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai instrumen

sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia (seperti: angket, pedoman

wawancara, pedoman observasi dan sebagainya) dapat pula digunakan, tetapi

fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen kunci. Oleh

karena itu dalam penelitian kulaitatif kehadiran peneliti adalah mutlak, karena peneliti

harus berinteraksi dengan lingkungan baik manusia dan non manusia yang ada dalam

kancah penelitian. Kehadirannya di lapangan penelitian harus dijelaskan, apakah

kehadirannya diketahui atau tidak diketahui oleh subyek penelitian. Ini berkaitan
dengan keterlibatan peneliti dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktif atau pasif,

Wahidmurni (2017:5). Beliau juga menjelaskan bahwa, dalam penelitian dengan

pendekatan kualitatif, instrumen utama penelitiannya adalah peneliti itu sendiri,

sehingga tingkat subyektivitasnya lebih tinggi. Untuk itu, untuk memastikan data

yang diperoleh benar-benar obyektif dan hasil analisisnya juga obyektif sehingga

temuannya dapat dipercaya diperlukan adanya pengecekan keabsahan temuan

penelitian (2017:14).

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangatlah utama seperti yang

dikatakan moleong, dalam penelitian kualitatif “Peneliti sendiri atau dengan bantuan

orang lain merupakan alat pengumpul data utama, Meleong (2002:4). Sebagai

konsekuensi logis dari pendekatan kulaitatif, maka kehadiran peneliti sangat mutlak

diperlukan. Hal ini karena peneliti merupakan alat atau instrument dan sekaligus

pengumpul data. Dalam hal ini dimaksudkan peneliti secara pribadi yang akan

mendokumentasi dengan membaca serta menganalisis novel yang berjudul Re: untuk

memperoleh data terperinci dan benar – benar objektif.

Tabel 3.2
Instrumen Pengumpulan Data
Analisis Pergaulan Bebas Tokoh Utama dalam Novel Re: Karya Maman
Suherman

No Kode Fokus Data Interpretasi

1 2 3 4 5
1. Bentuk
pergaulan bebas
2. Faktor yang
memengaruhi
pergaulan bebas
3. Dampak Negatif
Pergaulan Bebas

Keterangan:

a. PL = Pelacuran

b. MKR = Minuman Keras

c. RK = Rokok

d. Depresi = DP

e. Minimnya Pendidikan = MP

f. Keluarga = KL

g. Lingkungan = L

h. Financial = F

i. Memperoleh Tindak Kekerasan = MTK

j. MKP = Melihat Kejadian Pembunuhan

k. Pandangan Negatif Masyarakat = PNM


Tabel 3.3
Pengkodean
No Deskripsi Kode Kode
1 2 3
1. Pelacuran PL
2. Minuman Keras MKR
3. Rokok RK
4. Depresi DP
5. Minimnya Pendidikan MP
6. Keluarga KL
7. Lingkungan L
8. Financial F
9. Memperoleh Tindak Kekerasan MTK
10. Melihat Kejadian Pembunuhan MKP
11. Pandangan Negatif dari Masyarakat PNM

3.6. Teknik Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pula analisis isi (Content Analyse)

yaitu analisa yang menggambarkan pesan atau informasi yang jelas dari novel yang

diteliti. Menurut Suryana, teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode

penelitian (2010:20). Berdasarkan pernyataan tersebut penulis akan melakukan

penelitian menggunakan teknik dokumentasi dengan melakukan beberapa langkah.

Langkah – langkahnya adalah membaca novel Re:; membuat daftar bagian – bagian

yang relevan dengan kajian teori yang akan diteliti; mengidentifikasi dan

menganalisis; serta yang terakhir adalah membuat kesimpulan. Penulis akan

menjelaskan teknik analisis data untuk membuat pembaca jelas. Penjelasan Teknik

Analisis Data tersebut adalah:

3.6.1 Membaca
Peneliti akan membaca buku karangan Maman Suherman yang berjudul

Re:.

3.6.2 Membuat Daftar

Berikutnya adalah penulis membuat daftar bagian – bagian dari novel

yang memaparkan secara tersirat pergaulan bebas tokoh utama.

3.6.3 Mengidentifikasi dan Menganalisis

Setelah membaca dan membuat daftar, penulis akan mengidentifikasi .

Hal – hal yang akan diidentifikasi oleh penulis adalah:

3.6.3.1 Bentuk pergaulan bebas tokoh utama dalam novel Re: karya Maman

Suherman

3.6.3.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas tokoh utama dalam

novel Re: karya Maman Suherman

3.6.3.3 Dampak pergaulan bebas tokoh utama dalam novel Re: karya Maman

Suherman

3.6.4 Mendeskripsikan

Selanjutnya penulis akan mendeskripsikan hasil dari identifikasi dan

analisi novel Re: karangan Maman Suherman tersebut.

3.6.5 Membuat kesimpulan

Setelah semua langkah dilalui, penulis akan membuat kesimpulan.

Kesimpulannya berupa apa saja bentuk pergaulan bebas tokoh utama dalam

novel Re: karya Maman Suherman; apa saja faktor – faktor yang

mempengaruhi pergaulan bebas tokoh utama dalam novel Re: karya Maman
Suherman; dan dampak apa saja yang terjadi dalam pergaulan bebas tokoh

utama dalam novel Re: karya Maman Suherman.


Daftar Pustaka

Farida. 2009. Pergaulan Bebas dan Hamil Pranikah. Volume XVI. No. 01.
Fitriah, N. 2008. “Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pola pergaulan Bebas
Siswa SMU Kelas XI di SMU PGRI Mejobo Kudus Tahun Pelajaran
2007/2008”. Skripsi (tidak diterbitkan) STAIN Kudus
Suryana. 2010. Abraham, Ihsan. 2017. Metodologi Penelitian: Model Praktis
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahidmurni. 2017. Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Bogdan, R., & Biklen, S. 1992. Qualitative Research for Education. Boston, MA:
Allyn and Bacon.
Moeleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moeleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moeleong, Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sarwono , ( 2002 ). Membedakan 2 kelompokusiakaummuda. WHO
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta Selatan: GP
Press Grup.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.CV
Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
Alfabeta.
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.
Kartini Kartono, Psikologi Abnormal (Bandung: CV. Mandar Madju, 1988), h. 286.
Cyntia Puspitasari, T. Sikap Remaja Terhadap Hubungan Seksual Pranikah Ditinjau
Dari Keterbukaan Dengan Orang Tua (Semarang: Universitas Katolik
Soegijapranata, 2012), h. 41
Alam Islami Mahbub, M. Faktor-Faktor Eksternal Yang Menyebabkan Siswa SMA
Bermain Game Online Beserta Dampak Dampaknya. Jember: Universitas
Jember, 2012), Hal. 22-23.
Aisyah. 2013. Dampak Negatif Pergaulan BebasTerhadap Generasi Muda Menurut
Tinjauan Pendidikan Islam. Hal. 32

Anda mungkin juga menyukai