Malam minggu sehabis pulang dari rumah teman, ibu mengajakku ke pasar
tradisional yang letaknya di perempatan, kira-kira sekitar 500 meter dari rumah.
“Okky, besok pagi temani ibu ke pasar ya, mumpung besok kamu libur sekolah.
Bapak kamu pengen dimasakin sayur buncis dan ikan asin..” ucap ibu.
Keesokan harinya, sehabis mandi aku memanaskan motor dan mengisi bensin di
warung sebelah sebelum menuju pasar, aku pun melihat ibu sudah bersiap-siap
untuk berangkat.
Sontak saja air mataku mengalir perlahan menyaksikan kenyataan tersebut. Aku
mulai menyadari betapa banyaknya saudara/i di luar sana yang tidak punya
kesempatan bersekolah secara formal.
Karena merasa iba dan kasihan, aku berinisiatif untuk memberikannya makanan
dan beberapa buku pembelajaran, tanpa sepengetahuan ibu.
Sembari menunggu ibu selesai belanja, aku bergegas membeli beberapa jenis
makanan serta buku bahan bacaan untuk si peminta-minta tersebut.
Di tengah obrolan dengan anak itu, aku melihat ibu sudah sampai di parkiran.
Akupun pamit dari anak tersebut dan dia benar-benar berterima kasih kepadaku.