Anda di halaman 1dari 3

Jika kita meletakkan sepotong daging di tempat terbuka maka daging akan segera membusuk,

sedangkan apabila sepotong daging kita simpan dalam lemari es tidak cepat busuk. Apa yang
mengakibatkan terjadinya pembusukan daging? Mengapa daging yang disimpan dalam lemari es
tidak cepat membusuk?

Pembusukan adalah keadaan dimana jaringan lunak tubuh mengalami penghancuran oleh proses
autolis, aktivitas mikroorganisme, dan kimiawi (oksidasi). Autolisis adalah kerusakan jaringan dan
organ (dalam hal ini adalah daging) melalui proses kimiawi yang disebabkan oleh enzim intraseluler
atau singkatnya adalah proses aktivitas enzim-enzim dalam daging. Proses autolisis terjadi akibat
dari pengaruh enzim yang dilepaskan oleh sel-sel yang sudah mati. Mula-mula yang terkena ialah
nukleoprotein yang terdapat pada kromatin sesudah itu sitoplasmanya. Kemudian dinding sel akan
mengalami kehancuran akibatnya jaringan menjadi lunak atau mencair. Pelepasan enzim dalam
autolisis akan dipercepat dengan panas, diperlambat dengan dingin, dan dihentikan dengan
pembekuan atau rusaknya enzim karena terlalu panas. Hal ini dikarenakan kerja enzim dipengaruhi
oleh suhu dan pH. Jika suhu tinggi, enzim rusak. Jika suhu rendah, enzim terhambat. Sehingga ketika
dimasukan ke dalam lemari es, daging tidak cepat membusuk karena kerja enzim terhambat.
Buat kesimpulan dari praktek uji katalase tersebut.

Enzim katalase berguna sebagai katalisator untuk mengurai H2O2 menjadi bentuk yang sederhana,
yaitu H2O dan O2. Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan
kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi
yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen.

1. Ekstrak hati + H2O2

Saat larutan H2O2 dimasukkan, terjadi pembentukan gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal
itu membuktikan bahwa di dalam hati ayam yang masih segar terdapat banyak peroksisom sehingga
menghasilkan enzim katalase dalam jumlah banyak. Enzim katalase ini kemudian menguraikan
senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan gelembung-gelembung udara yang
terbentuk membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida
menjadi H2O. Pada saat memasukkan lidi bara api kedalam tabung reaksi, lidi tetap menyala. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi O2.

2. Ekstrak hati + Larutan Asam


Saat dimasukan larutan asam, tidak terdapat gelembung (karena enzim mengalami denaturasi akibat
pH rendah) dan lidi tidak membara akibat tidak ada reaksi dari enzim katalase dalam pemecahan
H2O2

3. Ekstrak hati + NaOH + H2O2

Saat dimasukan NaOH + H2O2 + ekstrak hati, terdapat sedikit gelembung dan nyala api tidak
langsung padam tetapi intesistasna sedikiit. Hal ini dikarenakan enzim katalase dalam hati tidak
bekerja dengan normal, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal
tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. denaturasi tersebut disebabkan oleh
penambahan NaOH pada ekstrak hati yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa
sehingga enzim katalase rusak.

4. Ekstrak hati dipanaskan

Tidak terdapat gelembung karena enzim mengalami denaturasi akibat suhu, sehingga menyebabkan
api pada lidi tidak menyalah karena tidak terdapat reaksi penguraian.

5. Ekstak hati didinginkan

Terdapat banyak gelembung dan api menyala pada lidi. Hal ini dikarenakan suhu pada hati dan
enzim masih optimum, sehingga enzim masih dapat bekerja untuk memecah H2O2

Anda mungkin juga menyukai