“Sandwich Mayo”
Disusun Oleh:
Kelas: A3
UNIVERSITAS TIDAR
2021
I. Landasan Teori
Sandwich adalah makanan yang dibuat dari bermacam-macam
roti (bread) yang diiris (merupakan belahan tipis) dan diisi dengan
berbagai isian. Pada umumnya sandwich disajikan sebagai hidangan
selingan (snack) untuk orang-orang yang tidak mempunyai cukup
waktu untuk makan, misalnya sebagai bekal orang yang bekerja,
dalam perjalanan dan sebagainya. Isian untuk sandwich bermacam-
macam, seperti daging, ikan, keju, sayur atau kombinasi antara isian
tersebut. Selain isian komponen lain dari sandwich yang tak kalah
penting yaitu olesan. Spread/olesan berfungsi untuk memberikan
rasa, menambah kelembapan, sebagai pelekat, menambah gizi dan
kesempurnaan pada sandwich. Spread yang di gunakan harus lunak,
mudah di oleskan tidak berair dan basah. Misal dapat di gunakan:
Butter, mentega, atau mayonaise.
Mayonaise merupakan salah satu contoh produk proses emulsi
yang banyak dimanfaatkan dalam jenis makanan kita. Emulsi
merupakan suatu terdispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan
yang lain yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling
berbaur tetapi saling antagonistik. Pada suatu emulsi terdapat tiga
bagian utama yaitu bagian yang terdispersi yang terdiri dari butir-butir
yang biasanya terdiri dari lemak. Kedua disebut media pendispersi
yang biasanya terdiri dari air, dan bagian ketiga adalah emulsifier
yang berfungsi menjaga agar butir minyak tadi tetap terdispersi di
dalam air.
Mayonaise merupakan emulsi minyak nabati dalam asam yang
distabilkan oleh lesitin (semacam lemak) dari kuning telur. Rasa
minyak nabati dalam mayonaise tidak terasa meskipun mayonaise
terbuat dari sebagian besar minyak nabati. Hal ini dikarenakan setiap
molekul minyak dikelilingi oleh mikromolekul dari larutan asam.
Prinsipnya bukan mengemulsikan sejumlah larutan asam ke dalam
minyak yang banyak melainkan mengemulsikan sejumlah besar
minyak dalam sebagian kecil larutan asam.
Dalam batas emulsi, fase terdispersi dianggap sebagai fase
dalam dan medium dispersi sebagai fase luar atau kontinu. Emulsi
yang mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air disebut emulsi
minyak-dalam-air dan biasanya diberi tanda sebagai emulsi “m/a”.
Sebaliknya emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar
minyak disebut emulsi air-dalam-minyak dan dikenal sebagai emulsi
‘a/m”. Karena fase luar dari suatu emulsi bersifat kontinu, suatu
emulsi minyak dalam air diencerkan atau ditambahkan dengan air
atau suatu preparat dalam air. Umumnya untuk membuat suatu
emulsi yang stabil, perlu fase ketiga atau bagian dari emulsi, yakni:
zat pengemulsi (emulsifying egent).
Komponen utama emulsi berupa fase disper (zat cair yang
terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain (fase internal);
Fase kontinyu (zat cair yang berfungsi sebagai bahan dasar
(pendukung) dari emulsi tersebut (fase eksternal)); dan Emulgator
(zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi).
II. Alat dan Bahan
1. Wadah/mangkuk 9. Kol
2. Wisker 10. Nugget ayam
3. Sendok 11. Timun
4. Baskom 12. Kuning Telur
5. Piring 13. Minyak goreng
6. Pisau 14. Cuka makanan
7. Roti tawar 15. Saus sambal
8. Wortel 16. Gula dan garam
b. Hasil Penjualan
1) Penjualan Pertama
Sandwich Mayo 4 buah x Rp 7.000,00 = Rp 28.000,00
2) Penjualan Kedua
Sandwich Mayo 7 buah x Rp 7.000,00 = Rp 49.000,00
3) Penjualan Ketiga
Sandwich Mayo 5 buah x Rp 7.000,00 = Rp 35.000,00
4) Penjualan Keempat
Sandwich Mayo 12 buah x Rp 7.000,00 = Rp 84.000,00
5) Penjualan Kelima
Sandwich Mayo 8 buah x Rp 7.000,00 = Rp 56.000,00
TOTAL = Rp 252.000,00