Disusun Oleh:
Kelas: A3
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2021
I. Tujuan
1. Menentukan sifat asam dan basa larutan dengan indikator alami.
2. Membuat kertas lakmus sederhana.
II. Landasan Teori
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat
penting. Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan
mengukur nilai pH nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih
kecil dari 7. Larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7. Sedangkan
larutan netral mempunyai ph = 7. Mempelajari cara menentukan pH dan
sifat larutan sangat penting untuk mengetahui apakah larutan itu bersifat
asam ataupun basa.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengukur pH suatu larutan,
salah satunya adalah dengan menggunakan kertas indikator universal.
Kertas indikator universal berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan
indikator universal jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaanya
sangat sederhana, sehelai kertas indikator universal dicelupkan ke dalam
larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta
warna yang tersedia. Tiap warna mewakili nilai pH yang berbeda.
Indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat mengidentifikasi
sifat asam dan basa suatu larutan. Apabila suatu bahan indikator diujikan
terhadap larutan asam basa maka akan terjadi perubahan warna yang
dapat
membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa. Pada percobaan sains
untuk menguji larutan asam basa biasanya menggunakan indikator sintetis
antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru.
Salah satu bentuk indikator yang praktis dan mudah digunakan adalah
kertas indikator pH sintetis dengan menggunakan kertas lakmus merah dan
biru.
Indikator alami merupakan jenis indikator yang dapat dibuat dari
tumbuhan, baik dari bagian batang, daun, bunga, maupun buah. Indikator
alami dapat dibuat dengan memanfaatkan zat warna yang ada pada
tumbuhan baik dari bagian daun, bunga, buah, dan batang. Berbagai jenis
tumbuhan yang telah dimanfaatkan menjadi indicator alami diantaranya
adalah bunga sepatu, bougenvil, kunyit, rosella, dan kubis ungu (Indira,
2015). Indicator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah
warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indicator asam basa dapat
dibuat dari bahan alami dengan mengekstrak bagian dari tanaman tersebut.
Beberapa tanaman seperti ubi ungu, bunga pukul empat, bunga kana,
bunga kangkong, wortel, dan bayam merah telah digunakan sebagai
indicator alami (Sukemi et al., 2018).
Kertas indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat berubah
warna apabila diberikan pada larutan asam atau basa. Kertas indikator
asam basa biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan bersifat
asam atau basa dengan memberikan perubahan warna yang berbeda pada
larutan asam dan basa. Kertas indikator asam basa pada umumnya berupa
kertas indikator sintetis yang dikenal dengan sebutan lakmus merah dan
biru.
Pembuatan kertas indikator asam basa alternatif, dapat dilakukan
dengan merendam kertas pada larutan hasil maserasi bahan nabati yang
berantosianin. Hasil perendaman kertas saring tersebut menunjukkan
perubahan warna setelah diujikan pada larutan asam dan basa. Jenis
kertas yang digunakan sebagai bahan pembuatan kertas indikator dapat
mempengaruhi perubahan (gradasi) warna pada kertas setelah diuji.
Penelitian mengenai variasi jenis kertas yang digunakan dalam pembuatan
kertas pH pernah dilakukan oleh Siregar (2009). Siregar menggunakan jenis
kertas HVS dan Whatman I CHR sebagai perlakuannya. Hasil pengujiannya
menunjukkan bahwa kertas Whatman I CHR mampu mengadsorpsi ekstrak
bunga kembang sepatu lebih baik.
III. Rumusan Masalah
Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan
masalah dari praktikum ini adalah “Bagaimana menentukan sifat asam basa
suatu larutan dengan menggunakan indikator alami? Dan bagaimana cara
untuk membuat kertas lakmus sederhana?”
IV. Hipotesis
1. Indikator alami dapat dibuat dengan cara mengambil ekstrak dari
tanaman yang akan dijadikan indikator asam basa, yakni wortel, daun
pandan, kulit pohon, kunyit, jahe, lengkuas, dan bayam merah.
2. Larutan asam basa terdiri dari larutan yang terdapat di kehidupan
sehari-hari seperti, asam cuka, yoghurt, obat maag, pemutih pakaian,
air sabun, dan minuman ringan.
3. Untuk menentukan sifat asam basa dari beberapa larutan tersebut,
dilakukan dengan meneteskan sejumlah indikator alami kedalam larutan
asam basa. Perubahan warna yang terjadi dapat menentukan apakah
suatu larutan termasuk asam atau basa.
4. Membuat kertas lakmus sederhana dilakukan dengan menggunakan
kertas dengan ukuran tertentu dan direndam kedalam indikator alami
yang secara tegas dapat mengidentifikasi larutan asam atau basa untuk
kemudian dikeringkan.
V. Alat dan Bahan
1. Alat
Tabel 1.1 Daftar Alat Praktikum Sifat Asam dan Basa Larutan
2. Bahan
Tabel 1.2 Daftar Bahan Praktikum Sifat Asam dan Basa Larutan
Asmowati, D. S. (n.d.). Asam Basa. Blog UNNES: http://blog.unnes.ac.id/ diakses pada 9 April
2021 pukul 6.37
Ristekditi. (n.d.). Pembuatan Kertas Indikator Alami. Retrieved from Garuda Ristekditi:
http://garuda.ristekdikti.go.id/
XII. Pertanyaan
1. Tentukan senyawa asam/basa yang terdapat dalam air sabun, obat
maag, cuka makanan, minuman ringan, yoghurt, dan pemutih pakaian!
Jawab: air sabun, obat maag, minuman ringan, dan pemutih pakaian
merupakan larutan yang bersifat basa. Sedangkan cuka makanan dan
yoghurt merupakan larutan bersifat asam.
2. Jelaskan mengapa indicator asam basa dapat mengalami perubahan
warna dalam larutan asam/basa?
Jawab:
Indikator asam basa merupakan suatu senyawa organic yang dapat
berubah warna dengan berubahnya pH, biasa digunakan untuk
membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa dengan cara
memberikan perubahan warna yang berbeda pada larutan asam dan
basa. Indicator alami dapat dibuat dari berbagai tumbuhan berwarna
yang ada disekitar. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan berwarna dapat
memberikan perubahan warna yang jelas pada kondisi asam maupun
basa.
3. Tentukan indicator alami yang dapat digunakan sebagai indicator asam
basa yang baik! Jelaskan jawabanmu!
Jawab:
Indicator alami yang paling baik adalah ekstrak bayam merah. Karena
pada percobaan terlihat bahwa ekstrak bayam merah dapat
memberikan warna yang mencolok pada larutan asam basa saat
diteteskan. Saat larutan air sabun ditetesi menggunakan ekstrak bayam
merah, larutan yang awalnya bening berubah menjadi warna ungu pekat
dan kehijauan sedangkan cuka makanan yang awalnya berwarna
bening juga berubah menjadi warna merah darah saat ditetesi ekstrak
bayam merah.
4. Bagaimanakah perubahan warna kertas lakmus sederhana yang telah
saudara buat jika dicelupkan ke dalam larutan asam dan basa?
Jawab: kertas lakmus sederhana yang dibuat dari kertas HVS yang
direndam pada ekstrak bayam merah dan kunyit lalu dikeringkan tidak
dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam basa karena
kertas tersebut sama sekali tidak beruhan warna saat dicelupan
kedalam larutan asam basa, seperti air sabun dan cuka makanan.
XIII. Penerapan Konsep Sifat Asam Basa dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Peran dalam bidang kedokteran
Asam basa dalam bidang kedokteran dimanfaatkan dalam obat mag
dan obat sengatan lebah.
2. Peran dalam bidang ekologi dan arkeologi
Air hujan bersifat asam karena di dalamnya terdapat asam karbonat
(H2C03), hasil reaksi antara air hujan dengan gas karbon dioksida
(C02) di udara.
CO2(g) + H2O(ℓ) → H2CO3(aq)
Adanya asam karbonat dalam air hujan bermanfaat bagi tanah
karena dapat membantu melarutkan mineral-mineral di permukaan bumi
yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan.