Anda di halaman 1dari 36

DIFERENSIAL & INTEGRAL

Dwi Kurnia Basuki


DIFERENSIAL & INTEGRAL

 Diferensial dan integral merupakan dua operasi matematika yang saling


berkebalikan
 Diferensial berkenaan dengan penentuan tingkat perubahan suatu fungsi,
sedangkan integral berkenaan dengan pembentukan persamaan suatu
fungsi apabila tingkat perubahan fungsi yang bersangkutan diketahui.
 Diferensial (Turunan) dapat ditafsirkan sebagai kemiringan dari kurva dan
sebagai laju perubahan sesaat yang dikenal sebagai limit.
 Kemiringan kurva dapat ditentukan dengan 2 cara yaitu numerik dan
aljabar
 Metode aljabar berupa rumus yang memberikan informasi terkait grafik
dan laju perubahan fungsi.
LIMIT FUNGSI

 Dalam kehidupan sehari-hari, orang sering dihadapkan pada


masalah-masalah pendekatan suatu nilai/besaran.
• Toko sepatu XYZ tidak jauh dari rumah pemiliknya
• Berat badannya hampir mendekati 1 kuintal
• Nilai ujian Matematika yang diperoleh tidak kurang 6
 Pertanyaan:
Seberapa dekat/mendekati/hampir besaran-besaran atau nilai-
nilai pada contoh di atas dengan besaran/nilai yang sebenarnya?
CONTOH MASALAH PENDEKATAN

Perhatikan gambar berikut.

Di dalam lingkaran dibuat bidang segi n (n polygon) sehingga


titik-titik sudut segi n tersebut berada pada lingkaran. Tentu
dapat dibayangkan bahwa apabila n “sangat besar”, maka luas
segi n akan mendekati luas lingkaran.
LIMIT FUNGSI

 Limit dalam bahasa umum berarti batas. Konsep limit memang berhubungan
dengan batas.
 Definisi dari limit menyatakan bahwa suatu fungsi f(x) akan mendekati nilai
tertentu jika x mendekati nilai tertentu.
 Pendekatan tersebut terbatasa antara dua bilangan positifi yang sangat kecil yang
disebut sebagai epsilon () dan delta (). Hubungan tersebut dapat dilihat pada
definisi berikut
Definisi Limit :
Limit dari f(x) bila x mendekati a adalah bilangan L jika untuk sembarang jari-jari
>0 sekitar L terdapat sebuah jari-jari >0 sekitar a sedemikian sehingga untuk
semua x dimana 0 < |x – a|<  maka berlaku |f(x) - L | < 
Kita dapat menulis “Limit dari f(x) bila x mendekati a adalah L” sebagai berikut
LIMIT FUNGSI

 Definisi Limit
lim 𝑓 𝑥 = 𝐿
𝑥→𝑎
  > 0 ,   > 0, sehingga 0 < |x – a| <   | f(x) – L | < 
Definisi diatas dapat dimaknai sebagai berikut
lim 𝑓 𝑥 = 𝐿
𝑥→𝑎
memiliki arti bahwa jika x mendekati a, tetapi x tidak sama
dengan a, maka nilai f(x) mendekati L
LIMIT KIRI DAN LIMIT KANAN

 Limit Kiri dan Limit Kanan didefinisikan sebagai berikut


 Limit Kiri : lim − 𝑓 𝑥 = 𝐿
𝑥→𝑎
diartikan Limit dari fungsi f(x) bila x mendekati a dari sebelah kiri sama
dengan L jika untuk sembarang  > 0 yang diberikan terdapat  > 0
sedemikian rupa sehingga untuk semua x : a -  < x < a  |f(x) – L | < 
 Limit Kanan : lim + 𝑓 𝑥 = 𝐿
𝑥→𝑎
diartikan Limit dari fungsi f(x) bila x mendekati a dari sebelah kanan sama
dengan L jika untuk sembarang  > 0 yang diberikan terdapat  > 0
sedemikian rupa sehingga untuk semua x : a < x < a +   |f(x) – L | < 
LIMIT KIRI DAN LIMIT KANAN

 Secara singkat f(x) memiliki sebuah limit di sebuah titik jik adan
hanya jika limit-limit kanan dan kiri sama besar.
lim 𝑓 𝑥 = 𝐿  lim − 𝑓 𝑥 = 𝐿 dan lim + 𝑓 𝑥 = 𝐿
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
LIMIT KIRI DAN LIMIT KANAN

• Dalam bentuk grafis


LIMIT KIRI DAN LIMIT KANAN

 Contoh : Tentukan apakah fungsi berikut memiliki limit

 Untuk menyelesaikan contoh soal diatas kita gunakan tabel sbb.

 Ketika x mendekati 1 dari kiri maka nilai y mendekati 1, sehingga lim− 𝑓 𝑥 = 1


𝑥→ 1
 Ketika x mendekati 1 dari kanan maka nilai y mendekati 2, sehingga lim+ 𝑓 𝑥 = 2
𝑥→ 1
 Karena limit kiri dan limit kanan tidak sama, maka fungsi tersebut tidak mempunyai limit
untuk x mendekati 1.
TEOREMA LIMIT

 Misal n adalah bilangan bulat positif, c konstanta, f dan g fungsi-fungsi


yang memiiki limit di a, maka berlaku teorema-teorema berikut.
TEOREMA APIT

h(x)

g(x)
f(x)
 Andaikan bahwa : f(x)  g(x)  h(x) untuk semua x  a dalam beberapa interval terbuka
sekitar a dan bahwa f(x) dan h(x) mendekati limit L yang sama apabila x mendekati a
maka lim 𝑔 𝑥 = 𝐿
𝑥→𝑎
 Jika lim 𝑓 𝑥 dan lim ℎ 𝑥 keduanya sama dengan L maka lim 𝑔 𝑥 = 𝐿 karena f(x) 
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
g(x)  h(x) untuk semua harga x mendekati a. Grafik dari g terperangkap diantara grafik
f dan h
RAGAM PENYELESAIAN LIMIT

• Pemfaktoran
RAGAM PENYELESAIAN LIMIT

• Perkalian Sekawan
LATIHAN SOAL

Kerjakan Latihan soal berikut

1.

2.

3.

4. Jika diberikan fungsi berikut


tentukan apakah fungsi tersebut terdefinisi pada
DIFERENSIAL

 Konsep Differensial
 Perhatikan gambar disamping.
 Sebuah kurva y = f(x) memuat dua titik P dan Q
dengan koordinat masing-masing adalah P(c,
f(c)) dan Q(c+h, f(c+h)).
 Kemiringan garis PQ dapat ditentukan melalui
persamaan tan sebagai berikut:
𝑓 𝑐+ℎ −𝑓(𝑐)
𝑚𝑃𝑄 =

𝑚𝑃𝑄 = lim 𝑚𝑃𝑄
𝑄→𝑃
∆𝑦
𝑚𝑃𝑄 = lim ∆𝑥
𝑥→0
𝑓 𝑐+ℎ −𝑓(𝑐)
𝑚𝑃𝑄 = lim
𝑥→0 ℎ
Kemiringan ini secara fungsi dinyatakan
dengan f’(x) atau dy/dx dibaca turunan
DIFERENSIAL

 Daerah fungsi turunan f’(x) adalah sub himpunan dari daerah f(x), dimana turunan
f’(x) ada pada semua harga dimana f(x) terdefinisi kecuali pada titik-titik dimana
grafik y = f(x) memiliki titik-titik sudut (corner), titik-titik sambung (breaks) ata
titik-titik puncak (peaks)
 Konsep turunan dapat juga dilihat pada laju perubahan sesaat dari benda
bergerak sepanjang sebuah garis/lintasan. Kecepatan rata-rata dari benda dalam
selang waktu dari t hingga t +  t adalah perpindahan s dibagi dengan waktu
tempuh  t.
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 ∆𝑠 𝑓 𝑡+ ∆𝑡 −𝑓(𝑡)
𝑣𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ ∆𝑡 𝑡
 Persamaan tidak lain adalah diatas adalah pernyataan “turunan” dari s terhadap
waktu t
DIFERENSIAL

 Differensial Fungsi Aljabar


 Dengan definisi turunan akan dicari rumus-rumus turunan fungsi aljabar
yang terdiri dari fungsi pangkat f(x) = xn , hasil kali fungsi f(x) = u(x) . v(x),
𝑢(𝑥)
hasil pembagian fungsi f(x) = , dan pangkat dari fungsi f(x) = (u (x))n
𝑣(𝑥)
 RumusTurunan:
1. f(x) = xn →
DIFERENSIAL
 Rumus Turunan:
2. f(x) = u(x) . v(x) → f’(x) = u’. v + u . v’ 7. Fungsi Ln (dibaca len)
𝑢(𝑥) 𝑢′ .𝑣 − 𝑣′ .𝑢 Bentuk ln sebenarnya sama dengan bentuk log

3. f(x) = 𝑣(𝑥) → 𝑓 𝑥 = 𝑣2
(logaritma) hanya saja basisnya adalah e (bilangan
euler). Bentuk elog x = eln x = ln x
4. f(x) = (u(x))n → f’(x) = n.u(n-1). u’ 1 𝑔′(𝑥)
y = ln x → f’(x) = ; y = ln g(x) → f’(x) =
5. Fungsi Trigonometri 𝑥 𝑔(𝑥)

6. Fungsi Eksponensial
y = ax → f’(x) = 𝑎x ln a ; Bentuk khusus : y = ex → f’(x) = ex . ln e = ex . 1 = ex ; eln e = 1
y = ag(x) → f’(x) = g’(x) . 𝑎g(x) . ln a ; Bentuk khusus : y = eg(x) → f’(x) = g’(x) . eg(x)
DIFERENSIAL

Sifat-sifat Diferensial
1. Jika u = f(x) sebarang fungsi yang memiliki diferensial dari x , dan c sebuah
konstanta, maka :
𝑑 𝑑𝑢
𝑐𝑢 =𝑑
𝑑𝑥 𝑑𝑥
2. Jika u dan v sebarang fungsi yang memiliki diferensial terhadap x , maka
jumlahan u + v adalah fungsi yang memiliki diferensial dari x dan
𝑑 𝑑𝑢 𝑑𝑣
𝑢+𝑣 = +
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
DIFERENSIAL FUNGSI IMPLISIT

 Fungsi implisit (implicit function) adalah fungsi yang memuat lebih dari satu
variabel, berjenis variabel bebas dan variabel terikat yang berada dalam satu ruas,
sedemikian sehingga tidak bisa dipisahkan pada ruas yang berbeda.
Contohnya sebagai berikut: x2y + xy2 = 5
 Secara umum, fungsi f(x,y) = c dengan c bilangan real disebut sebagai persamaan
fungsi implisit. Untuk menurunkan fungsi implisit, aturan turunan fungsi dasar
(fungsi yang hanya terdiri dari satu variabel) tetap berlaku, tetapi pada fungsi
implisit, notasi turunan yang dipakai bukan tanda aksen lagi, melainkan notasi
Leibniz, seperti dy/dx.
DIFERENSIAL FUNGSI IMPLISIT

 Ada beberapa hal yang perlu dipahami dalamproses menurunkan fungsi implisit,
khususnya yang terdiri dari 2 variabel.
1. Jika suku hanya mengandung variabel x, maka turunannya terhadap x
𝑑
berbentuk 𝑥 𝑑𝑥
2. Jika suku hanya mengandung variable y, maka turunannya terhadap variable x
𝑑 𝑑𝑦
berbentuk 𝑦
𝑑𝑦 𝑑𝑥
3. Jika suku mengandung variabel x dan y sekaligus, misalnya xy, maka turunannya
𝑑 𝑑 𝑑𝑦
terhadap variabel x berbentuk 𝑥𝑦 + 𝑥𝑦
𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑥

Contoh soal : Tentukan dy/dx dari 𝑥 5 + 4𝑥𝑦 3 − 3𝑦 5 = 2


DIFERENSIAL FUNGSI IMPLISIT

 Pembahasan : 𝑥 5 + 4𝑥𝑦 3 − 3𝑦5 = 2


𝑑(𝑥 5 ) 𝑑(4𝑥𝑦3 ) 𝑑 𝑦5 𝑑(2)
𝑑𝑥
+ 𝑑𝑥 − 3 𝑑𝑥
= 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦
5𝑥 4 + 4 3𝑥𝑦 2 𝑑𝑥
+ 𝑦 3 − 15 𝑦 4 𝑑𝑥
=0
Kumpulkan suku-suku yang memuat dy/dx sehingga menjadi
2 4 𝑑𝑦
12𝑥𝑦 − 15𝑦 + 5𝑥 4 + 4𝑦 3 = 0
𝑑𝑥
4 𝑑𝑦
12𝑥𝑦 − 15𝑦 𝑑𝑥 = −(5𝑥 4 + 4𝑦3 )
2

𝑑𝑦 −(5𝑥 4 +4𝑦3 )
sehingga 𝑑𝑥 = 12𝑥𝑦2 −15𝑦4
LATIHAN SOAL

1. Tentukan f’(x) dari fungsi berikut:


(3𝑥 2 −6𝑥)3
a. f(x) = 1
2𝑥 3
b. f(x) = sin(−3𝑥 2 )
2
c. f(x) = 𝑒 (2𝑥−7)
d. f(x) = 4𝑥 2 − 5𝑥 + 7
e. f(x) = ln (4x2 + 5x – 2)
2. Tentukan dy/dx fungsi implisit berikut: 4𝑥 2 𝑦 − 𝑥 3 𝑦 2 = 𝑥 2 + 1
APLIKASI DIFERENSIAL

Beberapa penerapan diferensial diantaranya adalah :


1. Nilai Maksimum & Minimum (Titik Ekstrem)
Titik ekstrem atau titik balik menggambarkan kondisi dimana suatu fungsi berada pada
titik baliknya, apakah itu titik balik maksimum (kondisi dari naik ke turun) ataupun titik
balik minimum (kondisi dari turun ke naik). Kedua titik ini (maksimum atau minimum)
tercapai pada saat yang sama, yaitu pada saat turunan pertama fungsi tersebut sama
dengan nol (f’(x) = 0)
2. Titik Belok
Titik belok menggabarkan kondisi perubahan arah kecekungan fungsi suatu kurva.
Apakah kurva fungsi cekung ke atas atau cekung ke bawah. Apabila kondisi kurva fungsi
cekung ke atas, maka pada kondisi tersebut terjadi titik balik minimum. Sedangkan,
apabila kondisi kurva fungsi cekung ke bawah, maka pada kondisi tersebut terjadi titik
balik maksimum. Titik belok terjadi pada saat turunan kedua fungsi tersebut sama
dengan nol (f’’(x) = 0)
APLIKASI DIFERENSIAL

3. Kecenderungan (Monoton)
Suatu fungsi f(x) dikatakan cenderung (monoton) naik di setiap titik x jika f’(x) > 0
Suatu fungsi f(x) dikatakan cenderung (monoton) turun di setiap titik x jika f’(x) < 0
APLIKASI DIFERENSIAL

Penerapan diferensial pada biding mekanika adalah :


1. Kecepatan
Kecepatan adalah perbandingan antara jarak tempuh dengan waktu. Dalam
∆𝑥
bentuk perbandingannya diperoleh kecepatan rata Vrata-rata =
∆𝑡
2. Percepatan
Percepatan didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan terhadap satuan
𝑑𝑣
waktu. Dalam bentuk perbandingannya diperoleh a = 𝑑𝑡
APLIKASI DIFERENSIAL

Gerak melingkar dari sebuah partikel digambarkan sebagai persamaan 𝜃 = 𝑓 𝑡 ,


dimana 𝜃 adalah sudut (dalam radian) yang dibentuk partikel P yang bergerak
selama t detik dari titik awal (sumbu horisontal)
1. Kecepatan Anguler
Kecepatan anguler adalah kecepatan sudut titik P pada saat t detik yang
𝑑𝜃
dinyatakan sebagai 𝜔 =
𝑑𝑡
2. Percepatan Anguler
Percepatan anguler adalah percepatan sudut titik P pada saat t detik yang
𝑑𝜔 𝑑 2𝜃
dinyatakan sebagai 𝛼 = 𝑑𝑡 = 𝑑 𝑡 2
INTEGRAL

 Pengertian integral diilhami dari luasan daerah yang dibatasi oleh fungsi y = f(x)

 Integral ‫ 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 ׬‬menyatakan luas dari daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x) dan
sumbu x yang terletak di : a  x  b , atau daerah yang diarsir pada gambar diatas.
 Integral suatu fungsi y = f(x) dituliskan ‫ 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 ׬‬dikenal dengan nama Integral Riemann,
didefinisikan sebagai
‫ = 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 ׬‬lim σ𝑛 𝑓 𝑥𝑛 . ∆𝑥𝑛
∆𝑥𝑛 →0
INTEGRAL TAK TENTU

 Integral disebut juga sebagai antiderivative (antidiferensial) atau antiturunan


 Jka F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F’(x) = f(x), maka F(x) merupakan
antiturunan atau integral dari f(x)
 Pengintegralan fungsi f(x) terhadap x dinotasikan sebagai :
‫ 𝑥 𝐹 = 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 ׬‬+ 𝑐 faktor dx menunjukkan bahwa variabel integral
adalah x
dimana :
 = notasi integral (dikenalkan oleh Leibniz)
f(x) = fungsi integran (fungsi yang dicari antiturunannya/integralnya)
F(x) = fungsi integral umum yang bersifat F’(x) = f(x)
c = konstanta
INTEGRAL TAK TENTU

 Rumus-rumus Integrasi Dasar


𝑑𝑢
a. ‫ 𝑥 𝑢 = 𝑥𝑑 𝑥𝑑 ׬‬+ 𝐶
b. ‫ 𝑥𝑑 𝑥 𝑢 ׬ 𝑎 = 𝑥𝑑 𝑥 𝑢 𝑎 ׬‬+ 𝐶 ; dimana a adalah konstanta
c. ‫ 𝑥 𝑢 ׬‬+ 𝑣 𝑥 𝑑𝑥 = ‫ 𝑥𝑑 𝑥 𝑢 ׬‬+ ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑣 ׬‬
𝑑𝑢 𝑢𝑛+1
d. ‫𝑛 = 𝑥𝑑 𝑥𝑑 𝑢 ׬‬+1 + 𝐶 , untuk n  1
𝑛
𝑎
e. ‫𝑛 = 𝑥𝑑 𝑥 𝑎 ׬‬+1 𝑥 𝑛+1 + 𝐶
𝑛

f. ‫ 𝑥𝑘 = 𝑥𝑑 𝑘 ׬‬+ 𝐶
𝑥 𝑎𝑥
g. ‫ 𝑎 𝑛𝐿 = 𝑥𝑑 𝑎 ׬‬+ 𝐶 → Fungsi Eksponen
h. ‫ 𝑥 𝑒 = 𝑥𝑑 𝑥 𝑒 ׬‬+ 𝐶 → Fungsi Eksponen
INTEGRAL TAK TENTU

Bentuk-bentuk Integral Sederhana


1. Integral Fungsi Aljabar 2. Integral Fungsi Trigonometri
CONTOH SOAL

Tentukan penyelesaian untuk


‫ 𝑥 ׬‬2 − 1 2𝑥 + 1 𝑑𝑥
Untuk menyelesaikan soal diatas selesaikan terlebih dahulu perkalian fungsinya sehingga
diperoleh :
2𝑥 3 + 𝑥 2 − 2𝑥 − 1
maka penyelesaian integral adalah:
‫ ׬‬2𝑥 3 + 𝑥 2 − 2𝑥 − 1 𝑑𝑥 = ‫ ׬‬2𝑥 3𝑑𝑥 + ‫ 𝑥 ׬‬2𝑑𝑥 − ‫ ׬‬2𝑥 𝑑𝑥 − ‫ ׬‬1 𝑑𝑥
1 1
= 2
𝑥4 + 3
𝑥3 − 𝑥2 − 𝑥 + 𝐶
LATIHAN SOAL
1
1. ‫׬‬ 2 𝑑𝑥
3𝑥+2 3
𝑥+1
2. ‫ 𝑥 ׬‬−5 𝑑𝑥
2
3. ‫ ׬‬2𝑥 𝑒 𝑥 𝑑𝑥
4. ‫ 𝑥 ׬‬2 + 𝑥 2𝑥 + 1 𝑑𝑥
5. ‫ 𝑠𝑜𝑐 ׬‬2 𝑥 𝑑𝑥
INTEGRAL PARSIAL

 Integral parsial biasanya digunakan untuk menyelesaikan integral dari perkalian


dua fungsi.
 Secara umum, integral parsial didefinisikan dengan
‫ 𝒙 𝒈 ׬ = 𝒙𝒅 𝒙 𝒇 ׬‬. 𝒉 𝒙 𝒅𝒙 = ‫𝒗𝒅 𝒖 ׬‬
*catatan : pemilihan u dan dv adalah tidak menyebabkan penyelesaian integral
menjadi lebih rumit yang ditunjukkan dengan meningkatnya derajat variabel
Penyelesaian integral parsial adalah
‫ 𝒗 𝒖 = 𝒗𝒅 𝒖 ׬‬− ‫𝒖𝒅 𝒗 ׬‬
CONTOH SOAL

Tentukan penyelesaian dari ‫ 𝑥 ׬‬sin 𝑥 𝑑𝑥


Jawab : ‫ 𝑥 ׬‬sin 𝑥 𝑑𝑥 = ‫𝑣𝑑 𝑢 ׬‬
maka pemilihan u dan dv adalah sebagai berikut
u = x ; du = dx dan dv = sin x dx
sehingga ‫ ׬ = 𝑣𝑑 ׬‬sin 𝑑𝑥 maka v = - cos x + C
Penyelesaian integral parsial ‫ 𝑣 𝑢 = 𝑣𝑑 𝑢 ׬‬− ‫𝑢𝑑 𝑣 ׬‬
‫ 𝑥 ׬‬sin 𝑥 𝑑𝑥 = x (-cos x) - ‫(׬‬− cos 𝑥) 𝑑𝑥
= x (-cos x) + ‫(׬‬cos 𝑥) 𝑑𝑥 = - x cos x + sin x + C

Anda mungkin juga menyukai