Lembar Kerja Siswa

Judul praktikum : Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan titik beku larutan

Hari/tanggal : Senin/19 Agustus 2019

Nama kelompok : Kelompok

Anggota kelompok : • Jovan Josafat Jenputra

• Muhammad Rizqullah

• Muhranda Wulandari

• Nurul Arifah

Kelas : XII MIPA 2

A. LATAR BELAKANG

Penurunan titik beku larutan merupakan salah satu sifat koligatif larutan.penurunan titik beku dapat
diartikan sebagai perbedaan titik beku yang diakibatkan karena adanya   partikel-partikel zat
terlarut.Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali   molalitas larutan dengan
tetapan penurunan titik beku pelarut ( Kf ).
Untuk menentukan besarnya titik beku larutan tersebut membutuhkan dua hal berikut:
 Konsentrasi molal   suatu   larutan   dalam   molalitas
 Konstanta   penurunan   titik   beku   pelarut   atau   tetapan   penurunan   titik  
beku   molal   ( Kf )  

B. TUJUAN

Menyelidiki   titik   beku   larutan   serta   faktor-faktor   yang   memengaruhinya.

C. Alat dan Bahan

1) neraca
2) termometer -10 s.d. 110°C
3) tabung reaksi
4) gelas kimia 100 mL
5) gelas kimia 250mL
6) gelas kimia plastik 400mL
7) Gelas ukur
8) pengaduk kaca
 9) sendok
10) es
11) urea {CO(NH2)2}
12) garam dapur (NaCl)
13) akuades
14) susu

D. LANGKAH KERJA

 Langkah Kerja 1
1. Siapkan campuran pembeku dengan cara menempatkan lebih kurang 100g es kecil-kecil, 20g
garam dapur(NaCl),dan 10 mL air dalam gelas kimia 250 mL. Aduk dengan baik.
2. Tempatkan lebih kurang 5 ML susu dalam tabung reaksi besar dan masukkan termometer.
3. Tentukan titik beku susu dengan memasukkannya ke dalam campuran pembeku yang dibuat
pada langkah ke-1.Catatlah temperaturnya.
4. Encerkan susu dengan air dengan cara mencampurkan 3 mL susu dan 3 mL akuades. Ulangi
eksperimen langkah ke -2 dan ke -3.Tentukan titik beku yang baru. Catat temperaturnya.
 Langkah Kerja 2
1. Larutkan zat-zat berikut dalam 20 mL akuades dengan menggunakan gelas kimia 100 mL:1,20 g
urea:2,40 g urea:1,17 g nacl:2,34 g NaCl.
2. Buatlah campuran pendingin dengan cara sebagai berikut. Masukkan butira-butiran kecil es
dalam gelas kinia plasrik sampai kira-kira tiga perempat bagian. Tambahkan 8 sendok garam
dapur dan aduk dengan pengaduk.
3. Siapkan 5 buah tabung reaksi.Kedalam masing-masing tabung, masukkan akuades, larutan 1,20 g
urea, larutan 2,40 g urea, larutan 1,17 NaCl, larutan 2,34 g NaCl yang telah dibuat pada langkah
ke -1 setinggi kueang lebih 4 cm.
4. Masukkan kelima tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang berisi camouran pendingin dan aduk
campuran tersebut.
5. Masukkan pengaduk kaca dalam tabung reaksi berisi akuades dan gerakkan pengaduk tersebut
naik turun dalam air hingga air membeku seluruhnya.
6. Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung meleleh sebagian.
Ganti pengaduk dan termometer. Dengan hati-hati, aduklah campuran dalam tabung
menggunakan teemometer secara naik turun. Bacalah termometer dan catatlah temperatur
campuran es dengan air.
7. Ulangi langkah ke -5 sampai ke -6 dengan menggunakan larutan-larutan yang telah dibuat pada
langkah ke -1 sebagai oengganti akuades. (Jiak es dalam gelas kimia sudah banyak mencair,buat
lagi campuran pendingin seperti pada cara kerja 2).

E. HASIL PRAKTIKUM
No. Senyawa Massa zat Larutan Titik beku perbedaan
terlarut (g)
terlarut air (°C) titik beku
Konsentasi mol titik beku
(°C)
(molal) (°C)

1. urea 1,20 g

2. urea 2,40 g

3. NaCL 1,17 g

4. NaCL 2,34 g

F. Pertanyaan

1. Perhatikan titik beku air (pelarut) dan titik beku larutan. Bagaimana titik beku larutan jika
dibandingkan dengan titik beku pelarut (lebih tinggi,lebih rendah,atau sama)?

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi (molalitas) urea terhadap

A. Titik beku larutan;

B. Penurunan titik beku larutan?

3. Bagaimana pengaruh konsentrasi (molalitas) natrium klorida terhadap

A. Titik beku larutan;

B. Penurunan titik beku larutan ?

4. Pada molalitas yang sama, bagiamana pengaruh natrium klorida (elektrolit) dibanding dengan
pengaruh urea (nonelektorolit) terhadap

A.Titik beku larutan

B. Penurunan titik beku larutan

5. Buatlah laporab tertulis secara individu