Anda di halaman 1dari 21

Titanium

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Titanium, 22 Ti

Sifat umum

Nama, simbol titanium, Ti

Pengucapan /taɪˈteɪniəm/
tye-TAY-nee-əm

Penampilan abu-abu putih perak metalik

Titanium di tabel periodik

-

Ti

Zr

skandium ← titanium → vanadium

Nomor atom (Z) 22


Golongan, blok golongan 4, blok-d

Periode periode 4

Kategori unsur logam transisi

Massa atom standar (±)(Ar) 47.867(1)

Konfigurasi elektron [Ar] 3d2 4s2

per kulit 2, 8, 10, 2

Sifat fisika

Fase solid

Titik lebur 1941 K (1668 °C, 3034 °F)

Titik didih 3560 K (3287 °C, 5949 °F)

Kepadatan mendekati s.k. 4.506 g/cm3

saat cair, pada t.l. 4.11 g/cm3

Kalor peleburan 14.15 kJ/mol

Kalor penguapan 425 kJ/mol

Kapasitas kalor molar 25.060 J/(mol·K)

Tekanan uap

P (Pa) 1 10 100 1k 10 k 100 k

at T (K) 1982 2171 (2403) 2692 3064 3558


Sifat atom

Bilangan oksidasi 4, 3, 2, 1[1] oksidaamfoter

Elektronegativitas Skala Pauling: 1.54

Energi ionisasi

(artikel)

Jari-jari atom empiris: 147 pm

Jari-jari kovalen 160±8 pm

Lain-lain

Struktur kristal heksagon

Kecepatan suarabatang ringan 5,090 m/s (pada s.k.)

Ekspansi kalor 8.6 µm/(m·K) (suhu 25 °C)

Kondusivitas termal 21.9 W/(m·K)

Resistivitas listrik 420 n Ω·m (suhu 20 °C)

Arah magnet paramagnetik

Modulus Young 116 GPa

Modulus Shear 44 GPa

Modulus Bulk 110 GPa


Rasio Poisson 0.32

Skala Mohs 6.0

Skala Vickers 970 MPa

Skala Brinell 716 MPa

Nomor CAS 7440-32-6

Isotop titanium terstabil

iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP

44Ti syn 63 y ε - 44Sc

γ 0.07D, 0.08D -

46Ti 8.0% Ti stabil dengan 24 neutron

47Ti 7.3% Ti stabil dengan 25 neutron

48Ti 73.8% Ti stabil dengan 26 neutron

49Ti 5.5% Ti stabil dengan 27 neutron

50Ti 5.4% Ti stabil dengan 28 neutron

 lihat

 bicara

 sunting

| referensi | di Wikidata
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor
atom 22. Unsur ini merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi (termasuk
tahan terhadap air laut,aqua regia, dan klorin) dengan warna putih-metalik-keperakan.
Titanium ditemukan di Cornwall, Kerajaan Britania Raya pada tahun 1791 oleh William Gregor dan
dinamai oleh Martin Heinrich Klaproth dari mitologi Yunani Titan. Elemen ini ada di antara deposit-
deposit berbagai mineral, diantaranya rutile dan ilmenit, yang banyak terdapat pada kerak
bumi dan litosfer, serta pada hampir semua makhluk hidup, batuan, air, dan tanah.[2] Logam ini
diekstrak dari bijih mineralnya melalui proses Kroll[3] atau proses Hunter. Senyawanya yang paling
umum, titanium dioksida, adalah fotokatalisator umum dan digunakan dalam pembuatan pigmen
putih.[4] Senyawa lainnya adalah titanium tetraklorida (TiCl4), komponen layar asap dan katalis;
dan titanium triklorida (TiCl3), digunakan sebagai katalis dalam produksi polipropilena.[2]
Titanium dapat digunakan sebagai aloi dengan besi, aluminium, vanadium, dan molybdenum, untuk
memproduksi aloi yang kuat namun ringan untuk penerbangan (mesin jet, misil, adan wahana
antariksa), militer, proses industri (kimia dan petrokimia, pabrik desalinasi, pulp, dan kertas),
otomotif, agro industri, alat kedokteran, implan ortopedi, peralatan dan instrumen dokter gigi, implan
gigi, alat olahraga, perhiasan, telepon genggam, dan masih banyak aplikasi lainnya.[2]
Dua sifat yang paling berguna pada titanium adalah ketahanan korosi dan rasio kekuatan terhadap
densitasnya yang paling tinggi di antara semua logam lain.[5] Pada kondisi murni, titanium sama kuat
dengan beberapa baja, namun lebih ringan.[6] Ada dua bentuk alotropi[7] dan lima isotop alami dari
unsur ini, 46Ti sampai 50Ti, dengan 48Ti adalah yang paling banyak terdapat di alam (73,8%).[8] Meski
memiliki jumlahelektron valensi dan berada pada golongan tabel periodik yang sama
dengan zirkonium, keduanya memiliki banyak perbedaan pada sifat kimia dan fisika.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Senyawa
o 1.1Oksida, sulfida, dan alkoksida
 2Keunggulan Titanium
 3Aplikasi Titanium
 4Galeri
 5Referensi
 6Daftar pustaka
 7Pranala luar

Senyawa[sunting | sunting sumber]


Lihat pula kategori: Senyawa titanium dan Mineral titanium
TiN-coateddrill bit

Bilangan oksidasi +4 mendominasi unsur titanium,[9] tetapi senyawa pada bilangan oksidasi +3 juga
banyak ditemukan.[10] Umumnya, titanium mempunyai geometri koordinasi oktahedral pada
kompleksnya, tetapi TiCl4 yang tetrahedral adalah pengecualian. Karena bilangan oksidasinya tinggi,
senyawa titanium(IV) memiliki sifat ikatan kovalen tinggi. Tidak seperti logam transisi lain, kompleks
aquo Ti(IV) tidak diketahui.
Oksida, sulfida, dan alkoksida[sunting | sunting sumber]

Jam tangan berlapis titanium

Oksida yang paling penting adalah TiO2, yang ada pada 3 polimorf; anatase, brookite, dan rutile.
Ketiganya adalah padatan diamagnetik warna putih, meski ada beberapa sampelnya berwarna
gelap (lihat rutile).
Titanat biasanya merujuk ke senyawa titanium(IV), seperti barium titanat (BaTiO3). Dengan
struktur perovskite, material ini memiliki sifat piezoelektrik dan digunakan sebagai transduser pada
interkonversi suara dan kelistrikan.[7] Banyak mineral merupakan titanat,
seperti ilmenit (FeTiO3). Safir bintang dan rubi memiliki sifat asterisme dari adanya titanium dioksida
didalamnya.[11]
Beberapa macam oksida tereduksi dari titanium telah diketahui. Ti3O5 adalah semikonduktor warna
ungu yang diproduksi dari reduksi TiO2 dengan hidrogen pada suhu tinggi,[12] dan digunakan pada
industri ketika ada permukaan yang perlu di-vapour-coated dengan titanium dioksida: akan
menguap sebagai TiO murni, sedangkan TiO2 menguap sebagai campuran oksida dan dan
pelapisan deposit dengan indeks refraktif bervariasi.[13] Juga senyawa yang dikenal adalah Ti2O3,
dengan struktur karborundum, dan TiO.[14]
Alkoksida dari titanium(IV), dibuat dengan mereaksikan TiCl4 dengan alkohol, adalah senyawa tak
berwarna yang akan berubah menjadi dioksida ketika direaksikan dengan air. Dalam industri hal ini
berguna untuk mendapatkan padatan TiO2 via proses sol-gel. Titanium isopropoksida digunakan
dalam sintesis senyawa organik kiral melalui proses sharpless.
Titanium membentuk berbagai macam varietas sulfida, namun hanya TiS2 yang menarik perhatian.
Senyawa ini digunakan sebagai katoda dalam pengembangan baterai litium. Karena Ti(IV)
adalah"kation berat", sulfida titanium tidak stabil dan cenderung terhidrolisis dengan pelepasan
hidrogen sulfida.

Keunggulan Titanium[sunting | sunting sumber]


 Salah satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat dengan baja tetapi
hanya 60% dari berat baja.
 Kekuatan lelah (fatigue strength) yang lebih tinggi daripada paduan aluminium.
 Tahan suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 C maka dibutuhkan titanium
karena aluminium akan kehilangan kekuatannya secara nyata.
 Tahan korosi. Ketahanan korosi titanium lebih tinggi daripada aluminium dan baja.
 Dengan rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium, maka komponen-
komponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang lebih sedikit dibanding
aluminium.[15]

Aplikasi Titanium[sunting | sunting sumber]


 Militer. Oleh karena kekuatannya, unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang (tank)
dan untuk membuat pesawat ruang angkasa.
 Industri. Beberapa mesin pemindah panas (heat exchanger)dan bejana bertekanan tinggi serta
pipa-pipa tahan korosi memakai bahan titanium.
 Kedokteran. Bahan implan gigi, penyambung tulang, pengganti tulang tengkorak, struktur
penahan katup jantung.
 Mesin. Material pengganti untuk batang piston.
 Perikanan. Karena sifat Titanium yang kuat, ringan, dan tahan korosif air laut jadi untuk
pembuatan pancingan.
TITANIUM

1. Pengertian

Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Ti dan
nomor atom 22 yang ditemukan pada tahun 1791 tetapi tidak diproduksi secara
komersial hingga tahun 1950-an. Titanium ditemukan di Inggris oleh William Gregor
dalam 1791 dan dinamai oleh Martin Heinrich Klaproth untuk Titan dari mitologi Yunani.

Titanium merupakan logam transisi yang ringan, kuat, tahan korosi termasuk tahan air
laut dan chlorine dengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium digunakan dalam
alloy (terutama dengan besi dan alumunium) dan senyawa terbanyaknya, titanium
dioksida, digunakan dalam pigmen putih. Salah satu karakteristik titanium yang paling
terkenal yaitu bersifat sama kuat dengan baja tetapi beratnya hanya 60% dari berat
baja. Sifat titanium mirip dengan zirconium secara kimia maupun fisika. Titanium
dihargai lebih mahal daripada emas karena sifat-sifat logamnya.

Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama


adalah rutile danilmenit, yang tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua
bentuk alotropi dan lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48
yang paling banyak terdapat di alam (73,8%).

Struktur Titanium

Titanium bersifat allotropy, yaitu memiliki dua struktur kristal yang berbeda pada
temperatur yang berbeda.

· Pada temperatur ruang, titanium murni memiliki struktur kristal hexagonal closed
packed (HCP). Struktur ini disebut fasa alpha, dan stabil sampai temperature 1620oF
(882oC) sebelum struktur kristalnya berubah.

· Pada temperatur yang lebih tinggi, struktur kristal berubah menjadi body centered
cubic (BCC). Struktur ini disebut fasa beta. Temperature transisi dari alpha menjadi beta
disebut beta transus. Fasa alpha beta dari 1620 F sampai titik leleh (3130 F).
Pada paduan titanium, unsur yang ditambahkan cenderung mengubah jumlah fasa yang
ada dan temperatur beta transus. Unsur-unsur yang menaikkan temperatur beta transus
dengan menstabilkan fasa alpha disebut alpha stabilizer, yaitu aluminium, oksigen,
nitrogen, dan karbon. Unsur-unsur yang menurunkan temperatur beta transus disebut
beta stabilizer. Beta stabilizer dibagi menjadi dua, yaitu unsur beta isomorphous
(kelarutan tinggi dalam titanium, termasuk molybdenum, vanadium, niobium, tantalum)
dan beta eutectoid (kelarutan terbatas, termasuk silicon, kobalt, besi, nikel, tembaga,
kromium).

2. Sifat-Sifat Titanium

Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya. Ia memiliki berat jenis
rendah, kekuatan yang bagus, mudah dibentuk dan memiliki resistansi korosi yang baik.
Jika logam ini tidak mengandung oksigen, ia bersifat ductile. Titanium merupakan satu-
satunya logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara. Titanium juga memiliki
resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut, kebanyakan asam
organik lainnya, gas klor dan solusi klorida. Titanium murni diketahui dapat menjadi
radioaktif setelah dibombardir dengan deuterons. Radiasi yang dihasilkan adalah
positrons dan sinar gamma. Ketika sinar gamma ini direaksikan dengan oksigen, dan
ketika mencapai suhu 550 ° C (1022 ° F) , sinar tersebut bereaksi dengan klorin. Sinar ini
kemudian bereaksi dengan halogen yang lain dan menyerap hidrogen.

Logam ini dimorphic. Bentuk alfa heksagonal berubah menjadi bentuk beta kubus secara
perlahan-lahan pada suhu 8800C. Logam titanium tidak bereaksi dengan fisiologi tubuh
manusia (physiologically inert). Titanium oksida murni memiliki indeks refraksi yang
tinggi dengan dispersi optik yang lebih tinggi daripada berlian.

2.1. Sifat Fisik

Titanium bersifat paramagnetik (lemah tertarik dengan magnet) dan memiliki


konduktivitas listrik dan konduktivitas termal yang cukup rendah.

Sifat Fisik Keterangan


Fasa Padat

Massa jenis 4,506 g/cm3 (suhu kamar)

Massa jenis cair 4,11 g/cm3 (pada titik lebur)

Titil lebur 1941 K (16680C,30340F)

Titik didih 3560 K(32870C, 59490F)

Kalor peleburan 14,15 kJ/mol

Kalor penguapan 425 kJ/mol

Kapasitas kalor (250C) 25,060 J/mol.K

Penampilan Logam perak metalik

Resistivitas listrik (20 °C) 0,420 µΩ·m

Konduktivitas termal (300 K) 21,9 W/(m·K)

Ekspansi termal (25 °C) 8.6 µm/(m·K)

Kecepatan suara (pada wujud kawat) 5090 m/s


(suhu kamar)

Tabel 1.Sifat-Sifat Fisik Titanium

Tekanan Uap

P (Pa) 1 10 100 1k 10k 100k

T (K) 1982 2171 2403 2692 3064 3558

2.2 Sifat Kimia


Sifat kimia dari titanium yang paling terkenal adalah ketahanan terhadap korosi
yang sangat baik (pada suhu biasa membentuk oksida, TiO2), hampir sama seperti
platinum, resistan terhadap asam, dan larut dalam asam pekat. Diagram Pourbaix
menunjukkan bahwa titanium adalah logam yang sangat reaktif, tetapi lambat untuk
bereaksi dengan air dan udara.

· Reaksi dengan Air

Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)

· Reaksi dengan Udara


Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala
putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan
Titanium Nitrida.
Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)
2Ti(s) + N2(g) →TiN(s)

· Reaksi dengan Halogen


Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan Fluor
berlangsung pada suhu 200°C.
Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s)
Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)

· Reaksi dengan Asam


Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi
dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)3-
2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)

· Reaksi dengan Basa


Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keadaan
panas.

Titanium terbakar di udara ketika dipanaskan menjadi 1200 ° C (2190 ° F) dan pada
oksigen murni ketika dipanaskan sampai 610 ° C (1130 ° F) atau lebih , membentuk
titanium dioksida. Sebagai hasilnya, logam tidak dapat dicairkan dalam udara terbuka
sebelum titik lelehnya tercapai, jadi mencair hanya mungkin terjadi pada suasana inert
atau dalam vakum. 2 ] Titanium juga merupakan salah satu dari sedikit elemen yang
terbakar di gas nitrogen murni (Ti terbakar pada 800 ° C atau 1.472 ° F dan membentuk
titanium nitrida). Titanium tahan untuk melarutkan asam sulfat dan asam klorida,
bersama dengan gas klor, larutan klorida, dan sebagian besar asam-asam organik.

Sifat Kimia Keterangan

Nama, Lambang, Nomor atom Titanium, Ti,22

Deret Kimia Logam transisi

Golongan, Periode, Blok 4,4,d

Massa atom 47.867(1) g/mol

Konfigurasi electron [Ar] 3d2 4s2

Jumlah elektron tiap kulit 2,8,10,2

Struktur Kristal hexagonal

Bilangan oksidasi 4

Elektronegativitas 1,54 (skala Pauling)

ke-1: 658.8 kJ/mol

Energi ionisasi ke-2: 1309.8 kJ/mol

ke-3: 2652.5 kJ/mol

Jari-jari atom 140 pm

Jari-jari atom (terhitung) 176 pm

Jari-jari kovalen 136 pm

Tabel 2.Sifat-Sifat Kimia Titanium


2.3 Sifat Mekanik

Sifat Mekanik Keterangan

Modulus Young 116 Gpa

Modulus Geser 44 Gpa

Modulus Ruah 110 Gpa

Nisbah Poisson 0,32

Skala Kekerasan Mohs 6

Kekerasan Vickers 970 Mpa

Kekerasan Brinell 716 Mpa

Nomor CAS 7440-32-6

Tabel 3. Sifat-Sifat Mekanik Titanium

3. Sumber Titanium

Titanium selalu berikatan dengan elemen-elemen lain di alam. Titanium


merupakan unsur yang jumlahnya melimpah ke-9 di kerak bumi (0,63% berat massa)
dan logam ke-7 paling berlimpah. Titanium selalu ada dalam igneous rock (bebatuan)
dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. Dari 801 jenis batuan yang
dianalisis oleh United States Geological Survey, terdapat 784 diantaranya mengandung
titanium. Perbandingan Ti di dlam tanah adalah sekitar 0,5 sampai 1,5%.

Titanium ditemukan di meteorit dan telah dideteksi di dalam matahari serta pada
bintang tipe-M, yaitu jenis bintang dengan suhu terdingin dengan temperatur
permukaan sebesar 32000F atau 57900F. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17
menunjukkan keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%. Titanium juga terdapat dalam
mineral rutile (TiO2), ilmenite (FeTiO3),dan sphene, dan terdapat dalam titanate dan
bijih besi. Dari mineral-mineral ini, hanya Rutile dan ilmenite memiliki kegunaan secara
ekonomi, walaupun sulit ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi. Keberadaan
Titanium dengan bijih berupa ilmenit berada di bagian barat Australia, Kanada, Cina,
India, Selandia Baru, Norwegia, dan Ukraina. Rutile dalam jumlah banyak pun juga
ditambang di Amerika Utara dan Afrika Selatan dan membantu berkontribusi terhadap
produksi tahunan 90.000 ton logam dan 4,3 juta ton titanium dioksida . Jumlah
cadangan dari titanium diperkirakan melebihi 600 juta ton. Berikut adalah tabel
penjelasan mengenai sifat-sifat dari sumber-sumber titanium.

Kategori Mineral

Rumus Kimia Titanium dioksida (TiO2)

Warna Abu-abu,coklat,ungu atau hitam

Bentuk Kristal Segi Empat

Skala kekerasan Mohs 5,5-6,5

Berat jenis (g/cm3) 4,23-5,5

Kelarutan Tidak larut dalam asam

Tabel 4.Sifat Rutile

Rumus kimia FeTiO 3 FeTiO3

Bentuk kristal trigonal trigonal

Warna schwarz, stahlgrau hitam

Skala kekerasan Mohs 5 bis 5 5-5

(g/cm³) Berat Jenis (g / cm ³) 4,5 bis 5 4,5-5

Tabel 5.Sifat Ilmenit


Warna hijau, kuning, putih, coklat atau hitam

Bentuk Kristal Monoklinik

Berat jenis (g/cm3) 3,3 - 3,6

· Specific Gravity is 3.3 - 3.6Tabel 6.Sifat Sphene

Titanium juga terdapat di debu batubara, dalam tumbuhan dan dalam tubuh manusia.
Sampai pada tahun 1946, proses pembuatan logam Ti di laboratorium yang dilakukan
oleh Kroll menunjukkan cara memproduksi Titanium secara komersil dengan mereduksi
titanium tetraklorida dengan magnesium. Selanjutnya logam titanium dapat dimurnikan
dengan cara mendekomposisikan iodanya.

4. Proses Pembuatan

Proses-proses yang diperlukan untuk mengekstrak titanium dari berbagai bijih


merupakan proses yang sulit dan mahal. Logamnya tidak dapat dibuat dengan
mereduksi bijih (rutil) oleh karbon (C), karena akan dihasilkan karbida yang sangat stabil.
Logam Ti murni pertama kali dibuat pada tahun 1910 oleh Matius A. Hunter di
Rensselaer Polytechnic Institute dengan memanaskan TiCl4 dengan natrium pada suhu
700-800°C yang disebut dengan proses Hunter. Logam Titanium tidak digunakan di luar
laboratorium sampai 1932 ketika William Justin Kroll membuktikan bahwa Ti dapat
dihasilkan dengan mereduksi titanium tetraklorida (TiCl4) dengan kalsium. Delapan
tahun kemudian proses ini disempurnakan dengan menggunakan Magnesium (Mg) yang
kemudian dikenal sebagai proses Kroll. Meskipun penelitian tentang proses untuk
menghasilkan logam Ti terus berlanjut agar proses produksi Ti menjadi lebih efisien dan
proses lebih murah (misalnya, proses FFC Cambridge), proses Kroll masih tetap
digunakan untuk produksi komersial walaupun mahal. Itulah yang menyebabkan
tingginya harga Titanium di pasaran, karena prosesnya pembuatannya yang rumit
dengan melibatkan logam mahal lainnya seperti magnesium.

 Proses Kroll
Oksida (rutile atau ilmenite) pertama kali dikonversi menjadi klorida melalui
karboklorinasi dengan mereaksikan rutile atau ilmenite tersebut pada suhu nyala merah
dengan menggunakan karbon (C) dan klorin (Cl2) sehingga dihasilkan TiCl4 (titanium
tetraklorida) yang kemudian berlanjut dengan proses distilasi fraksionasi untuk
membebaskannya dari kotoran seperti FeCl3. Senyawa titanium tetraklorida, kemudian
direduksi oleh lelehan magnesium bersuhu 800 °C dalam atmosfer argon. Ti yang
dihasilkan masih berbentuk massa yang berbusa dimana kelebihan Mg dan
MgCl2 kemudian dibuang melalui penguapan pada suhu 10000C. Busa tersebut
kemudian dilelehkan dalam loncatan listrik dan dicetak menjadi batangan Ti murni ;
harus digunakan atmosfer helium atau argon karena titanium mudah bereaksi dengan
N2 dan O2 jika dipanaskan.

Metode penemuan terbaru, proses FFC Cambridge dikembangkan untuk menggantikan


proses Kroll bila memungkinkan. Metode ini menggunakan serbuk titanium dioksida
(hasil pemurnian rutil) sebagai bahan baku untuk menghasilkan hasil akhir yang berupa
bubuk atau spons. Jika campuran serbuk oksida digunakan, produk yang dihasilkan akan
menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada proses multi tahap peleburan
konvensional. Proses FFC Cambridge dapat memproduksi titanium yang lebih langka dan
mahal untuk industri penerbangan dan barang-barang mewah, dan dapat dilihat di
banyak produk yang saat ini diproduksi dengan menggunakan bahan baku aluminium
dan baja.

Titanium paduan biasanya dibuat dengan proses reduksi. Sebagai contoh, cuprotitanium
(reduksi rutile dengan tambahan tembaga), ferrocarbon titanium (ilmenite direduksi
dengan coke dalam tanur listrik), dan manganotitanium (Rutile dengan mangan atau
mangan oksida) yang direduksi.

2FeTiO3 + 7Cl2 + 6C → 2TiCl4 + 2FeCl3 + 6CO (900°C)

2FeTiO3 + 7Cl2 + 6C → 2TiCl4 + 2FeCl3 + 6CO (900°C)

TiCl4 + 2Mg → 2MgCl2 + Ti (1100 °C) TiCl4 + 2Mg → 2MgCl2 + Ti (1100 ° C)

5. Keunggulan Titanium
Salah satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat
dengan baja tapi hanya 60% dari berat baja.

Kekuatan lelah (fatigue strength) yang lebih tinggi daripada paduan aluminium.

Tahan suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 C maka dibutuhkan
titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya secara nyata.

Tahan korosi. Ketahanan korosi titanium lebih tinggi daripada aluminium dan baja.

Dengan rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium, maka komponen-
komponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang lebih sedikit dibanding
aluminium.

· Titanium tahan bila ditempa, wieldable dan mudah bekerja.

6. Aplikasi Titanium

6.1. Bidang kedokteran

a. Karena bersifat non-feromagnetik , saat ini titanium umum digunakan untuk


medis, misalnya untuk mengganti tulang yang hancur atau patah. Sudah terbukti bahwa
bahan titanium kuat dan tidak berubah ataupun berkarat di dalam tubuh manusia.
Didalam tubuh manusia terdapat begitu banyak zat yang sesungguhnya dapat membuat
bahan metal apapun menjadi berkarat dan tidak dapat bertahan lama, tetapi tidak
demikian halnya dengan bahan titanium, yang sekali lagi memang sudah terbukti bisa
bertahan dalam tubuh manusia walaupun bertahun tahun digunakan. Selain itu,
Titanium digunakan sebagai bahan pengganti sendi dan struktur penahan katup jantung.

b. Digunakan dalam implant gigi (dengan jangka waktu lebih dari 30 tahun), karena
kemampuannya yang luar biasa untuk berpadu dengan tulang hidup ( osseointegrate ).
c. Digunakan untuk terapi kesehatan

Tahap awal dalam membuat gelang magnetik ini adalah membentuk bahan dasar
mentah titanium menjadi bagian bagian dari gelang magnetic. Proses ini cukup sulit,
baik dari proses pembetukan sampai kepada pemotongan bagian demi bagian, hal itulah
yang menyebabkan tidak banyak pabrik yang memproduksi berbahan titanium (
khususnya gelang magnetik).

Setelah pembentukan dan pemotongan selesai , selanjutnya masuk ke tahap adjust


magnetic powder ke dalam bulatan bulatan yang sudah disediakan, magnetic yang
digunakan adalah magnet negatif dalam bentuk powder yang dimana kekuatan magnet
berkisar 3000-3500 gouss. Selanjutnya masuk ke dalam tahap akhir pembuatan gelang
magnetic. Proses ini tidak bisa dilakukan oleh mesin. Oleh sebab itu proses ini dilakukan
dengan tenaga manusia (hand made) dirangkai satu demi satu ( piece by piece )

Karena proses yang begitu rumit dan panjang membuat bahan titanium menjadi salah
satu bahan terbaik dan menjadi salah satu perhiasan yang dikombinasikan dengan
therapy kesehatan yang cukup bernilai. Laboratorium teknologi & industri Nigata Jepang
bahkan melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa titanium dapat meningkatkan
sirkulasi darah bagi pemakainya.

d. Karena ini bio-kompatibel (tidak beracun dan tidak ditolak oleh tubuh), titanium
digunakan dalam aplikasi medis termasuk alat-alat operasi.

6.2. Bidang industri

a. Kira-kira 95% hasil Titanium digunakan dalam bentuk Titanium dioksida


(TiO2),sejenis pigmen putih terang yang kekal dengan kuasa liputan yang baik untuk

cat

, kertas, obat gigi, dan plastik.

b. Digunakan pada industri kimia dan petrokimia sebagai bahan unutk alat
penukarpanas (heat exchanger)dan bejana bertekanan tinggi serta pipa-pipa tahan
korosi memakai bahan titanium.
c. Industri pulp dan kertas menggunakan titanium dalam peralatan proses yang
terkena media yang korosif seperti sodium hipoklorit atau gas klor basah). Aplikasi lain
termasuk pengelasan ultrasonic dan gelombang solder.

6.3. Aplikasi lain

· Alloy Titanium digunakan dalam pesawat, plat perisai, kapal angkatan laut, peluru
berpandu. Dapat juga digunakan dalam perkakas dapur dan bingkai kaca (yang nilai
ekonomisnya tinggi).

· Titanium yang dialloykan bersama Vanadium digunakan dalam kulit luaran


pesawat terbang, peralatan pendaratan, dan saluran hidrolik.

· Karena daya tahannya yang baik terhadap air laut, Titanium digunakan sebagai
pemanas-pendingin akuarium air asin dan pisau juru selam.

· Di Rusia, Titanium menjadi bahan utama dalm pembuatan kapal angkatan perang
termasuk kapal selam seperti kelas Alfa, Mike dan juga Typhoon karena kekuatannya
terhadap air laut.

· Bahan utama batu permata buatan manusia yang secara relatif agak lembut.

· Titanium tetraklorida (TiCl4), cairan tidak berwarna yang digunakan untuk melapisi
kaca.

· Titanium dioksida (TiO2) digunakan dalam pelindung matahari karena


ketahanannya terhadap ultra ungu.

· Karena kelengaiannya dan menghasilkan warna yang menarik menjadikan logam


ini populer untuk menindik badan.

· Titanium bias dianodkan untuk menghasilkan beraneka warna.

· (Militer). Karena kekuatannya, unsur ini digunakan untuk membuat peralatan


perang (tank) dan untuk membuat pesawat ruang angkasa.

(Mesin). Material pengganti untuk batang piston.


· Titanium nitrida (TiN), mempunyai kekerasan setara dengan safir dan
carborundum (9,0 pada Skala Mohs) , sering digunakan untuk melapisi alat potong
seperti bor. TiN juga dimanfaatkan sebagai penghalang logam dalam fabrikasi
semikonduktor.

· Titanium tetraklorida (titanium (IV) klorida, TiCl4, kadang-kadang disebut “Tickle”)


adalah cairan tak berwarna yang digunakan sebagai perantara dalam pembuatan
titanium dioksida untuk cat. Hal ini secara luas digunakan dalam kimia organik sebagai
Lewis asam, misalnya di Adisi aldol kondensasi. Titanium juga membentuk klorida yang
lebih rendah, titanium (III) klorida (TiCl 3), yang digunakan sebagai agen pereduksi.

· Titanium digunakan untuk Sharpless epoxidation. Senyawa lain termasuk titanium


bromida (digunakan dalam metalurgi, superalloy, dan suhu tinggi dan pelapisan kabel
listrik) dan titanium karbida (ditemukan dalam suhu tinggi alat pemotong dan coating).

· Natrium Titranat

Dapat digunakan untuk pesawat televise, radar, mikrofon dan fonograf.

· Titanium Tetraklorida

Dapat digunakan untuk mordan (pengikat) pada pewarnaan.

· Titanium Oksida

Dapat digunakan untuk pembuatan batang las, email porselen, karet, kertas dan
tekstil.

· Titania
Dapat digunakan untuk perhiasan (batu titania)

7. Bahaya Titanium Bagi Kesehatan dan Lingkungan

7.1. Bagi Kesehatan

· Implan berbasis titanium menimbilkan korosi dan menghasilkan puing-puing


logam sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
· Titanium tetraklorida berpotensi menyebabkan iritasi kulit dan gangguan pada
paru-paru jika terhirup

· Karsinogen (titanium dioksida)

· Menyebabkan batuk dan nyeri apabila terhirup (titanium karbida)

7.2. Bagi Lingkungan

· Titanium diketahui tidak berbahaya bagi lingkungan

8. Penanggulangan Dampak Titanium Bagi Kesehatan

· Bersentuhan dengan kulit. Basahi kulit secara menyeluruh dengan air. Dapatkan
bantuan medis bila iritasi berkembang atau berlanjut.

· Bersentuhan dengan mata. Segera bilas mata dengan air. Lepaskan lensa kontak,
dan teruskan membilas dengan air mengalir selama setidaknya 15 menit. Tahan kelopak
mata untuk memastikan seluruh bagianmata dan kelopak mata terbilas dengan air.
Segera minta bantuan medis.

· Tertelan. Bilas mulut secara sempurna. Jangan dimuntahkan tanpa petunjuk pusat
pengendali racun. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang
yang tidak sadar. Bila bahan tertelan dalam jumlah besar, segera hubungi pusat
pengendali racun.

Anda mungkin juga menyukai