Anda di halaman 1dari 33

P OLIMER

• KELAS : 2.2
• PRODI : S1- FARMASI

• FEBRY PERMATAHATI
• RANIA GINTING
• EVIRA DWI YANTI
• CINDY PEBRIANY PASARIBU
• THERESIAN SIAHAAN
• INTAN BR. SAGALA
• MEISYE
• Polimer dalam kehidupan seharian lebih kita kenali dengan
sebutan plastik. Dari alat tulis sampai dengan dengan kenderaan
bermotor, sebagian terbuat dari plastik malah ada yang seluruhnya
dari plastik. Kita akan melihat plastik atau polimer ini secara
“engineering”, terutama teknik mesin.
Polimer (plastik) adalah hasil campuran kimia organik yang dibangun
atau dibentuk terutama dari elemen Karbon (C) dan hidrogen (H).
sifat plastik tergantung dari molekul – molekul yang menyusunnya
dan cara molekul – molekul itu bersatu. Molekul –molekul yang
bergabung menjadi sebuah rangkaian panjang ini yang disebut
polimer (poli = banyak mer = rantai) . sebagai contoh polimer adalah
ethylene yang merupakan rantai panjang pungalangan
C2H4(ethylene)
JENIS – JENIS POLIMER
1. Poly Ethylene (PE)
Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang
Cairan.

2. Poly Propylene (PP)


Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan
Kering Atau Snack.

3. Poly Vinly Chlorine (PVC)


Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa
Air Dan Jendela Plastik.

4. Oriented Polystyrene (OPP)


Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.

6. Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan
Elastis.
7. Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.

8. Polyethylene Terephthalate (PET)


Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan
Kelembaban.

9. Polystyrene(PS)
Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.

10. Lunchbox Polystyrene


Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.

11. Plastik Cor


Bahan Plastik Yang Boleh dipergunakan Untuk Pengecoran Bangunan.
A. CARA MENGELOMPOKAN
POLIMER
1. Penggolongan polimer berdasarkan
asalnya
2. Penggolongan Polimer Berdasarkan
Proses Pembentukan
3. Penggolongan polimer berdasarkan
jenis monomernya
4. Penggolongan polimer berdasarkan
sifatnya terhadap panas
PENGGOLONGAN POLIMER BERDASARKAN
ASALNYA
1) Polimer Alam
2) Polimer Sintesis
POLIMER ALAM
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan
berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat
pada table di bawah ini
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2 Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3 Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol,


sutera
4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA
(sel)
5 Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
SIFAT-SIFAT POLIMER ALAM
KURANG MENGUNTUNGKAN
Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak,
tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi
karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau
minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain,
sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan
makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak.
Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik
(suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat
sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-
tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-
hari.
POLIMER SINTETIK
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :

No Polimer Monomer Terdapat pada


1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4. Polivinil Vinil alcohol Bak air
alcohol
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket
6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil
(wol sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat epoksi)
sekunder
PENGGOLONGAN POLIMER
BERDASARKAN PROSES PEMBENTUKAN

Reaksi pembentukan polimer dinamakan


polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil (monomer)
membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua
jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi.
1. Polimer adisi
2. Polimer kondensasi
POLIMER ADISI
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah
di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi
adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh).
Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena
hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi.
• Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Nama polimer Kegunaan
Polietilena Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik
Polipropilena Karpet plastik, botol
Polistirena Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas
plastik, mainan, bahan pengepakkan
Polivinil Pipa, genteng plastik
klorida
Polivinil Plastik wrap
dienklorid
a
Politetraetilen Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)
a (teflon)
Poliakrilonitri Wig (rambut palsu), cat, benang
l
Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat
Polimetilmeta Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling
krilat
POLIMER KONDENSASI
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua
gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan
polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk
oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa contoh
pembentukan polimerisasi kondensasi :

• Pembentukan nilon
• Pembentukan polyester (polietilena tereftalat)
atau dakron
PENGGOLONGAN POLIMER BERDASARKAN
JENIS MONOMERNYA

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri


atas homopolimer dan kopolimer.
• Homopolimer
• Kopolimer
HOMOPOLIMER

Homopolimer adalah polimer yang


monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan
protein.(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan
rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.
KOPOLIMER

Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah


polimer yang monomernya tidak sejenis. pembentukan
polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau
dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur
molekul yang terbentuk tidak beraturan.
Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan
proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih
teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai
dengan yang diharapkan.
PENGGOLONGAN POLIMER BERDASARKAN
SIFATNYA TERHADAP PANAS
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan
atas
• Polimer termoplas
• Polimer termosting
POLIMER TERMOPLAS
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat
tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan,
maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras.
Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat
dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang
berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.

Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis


polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang
antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul
linear atau bercabang.
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.
- Berat molekul kecil
- Tidak tahan terhadap panas.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut.

- Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum,


pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
- Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit
sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung
tangan dan botol detergen.
- Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator,
kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus
tekstil, dan permadani.
- Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
POLIMER TERMOSTING
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika
polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang
kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada
saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau
diperbaiki lagi.
Plomer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu
dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan
silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini
dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan
silang antar rantai polimer.
Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut;
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
- Jika dipanaskan akan meleleh.
- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
Contoh plastik termosting :
Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio, perekat
plywood.
B. POLIMER BUATAN

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan


polimer buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di
sekitar kita :
1. Karet Sintetis
2. Serat Sintetis
3. Orlon
4. Plastik
KARET SINTETIS

• Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan


ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organic telah
mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk
mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.
• Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan
menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena denganm cara
kopolimerisasi
SERAT SINTETIS
• Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari
karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan
sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis,
yaitu nilon dan poliester (dakron).
• Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang
sangat kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga
digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film
tipis yang dalam perdagangan disebut mylar
ORLON

• Orlon merupakan polimer adisi dari monomer


akrilonitril. Polimer ini merupakan serat sintetis,
seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai
campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
PLASTIK
• Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
C. KEGUNAAN POLIMER
1. Polietena
• Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau merupakan polimer plastik yang sifatnya liat,
massa jenis rendah, lentur, sukar rosak apa bila lama dalam keadaan terbuka di udara mahupun apabila terkena tanah
lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran untuk kantong plastik,
pembungkus halaman, ember, dsb.
2. Polipropena
• Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan
dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan,tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis,
berbagai jenis ulang pakai serta bahagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan
wang kertas polimer. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bekas air, tali, dan kanel listrik
(insulator).
3. PVC
Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat.
Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC iaitu bentuk keras
dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk keras digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, paip PVC
(paralon), meja, almari, piring hitam, dan beberapa komponen telefon. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan
untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menepati urutan ketiga dan sekitar
68% digunakan untuk konstruksi bangunan (paip saluran air).
4.Teflon
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE).Teflon merupakan
lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia.Teflon
digunakan untuk, pelapis tangki di fabrik kimia, paip anti patah, dan kabel listrik.

5. Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses
polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap
haus dan digunakan terutama dalam pembuatan juga telah digunakan untuk melapisi
atau merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat tinggi.
Polibutadiena paling banyak digunakan untuk membuat ban kereta. Karet ini juga
dapat digunakan pada bantalan kereta api, blok jambatan, bola golf, selang air, dll.

6. Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester
dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester"
merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena
tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kitin dari kulit
ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.Dapat
diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester
sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar
di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri
sendiri saat terjadi pembakaran.
7. Nilon 66
Nylon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon. Nilon terdapat
dalam berbagai jenis, dua yang paling umum untuk industri tekstil dan plastik
adalah nilon 6 dan nilon 6,6. Nilon digunakan untuk banyak hal seperti serat
karpet, pakaian, airbag, ban, tali, selang, stoking, parasut, dll.

8. Polistirena
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah
hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu
ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada
suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik. Polistirena padat
murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang
terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk yang bagus.

9. Fleksiglas
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil
metakrilat(H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan
jernih. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu
belakang mobil (kaca alkrilik).
THANK U FOR UR
ATTENTION!

Anda mungkin juga menyukai