Anda di halaman 1dari 48

Pengetahuan Bahan Teknik

Pengelompokan dan
Penggunaan POLYMER

Joko Prasetyo, M.Si


POLIMER

Latin : Poli = Banyak


Meros = Bagian

Monomer (monos Polimer


= satu)

Contoh
Polietilena Polivinil Klorida Politetra Fluoro Etilena
(PVC) (TEFLON)

Piringan hitam
Panci anti lengket
Kantong plastik paralon
PENGGOLONGAN POLIMER

Sumber :
Alami : Pati, Selulosa, Protein, Lipid, Asam Nukleat, dsb
Sintetik : Polietilena, Polivinil Klorida, dsb

Cara Pembuatan
Polimer Adisi
Polimer Kondensasi

Reaksi terhadap Kalor


Polimer Termoplastik
Bila dipanaskan melunak dan dapat dibentuk dengan bantuan tekanan
Polimer Termoset
Dapat dilebur dalam pembuatannya tapi menjadi keras s
elamanya tidak melunak dan tidak dapat dicetak ulang
A. Cara mengelompokan polimer

1. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya


2. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukan
3. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya
4. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas
Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
1) Polimer Alam
2) Polimer Sintesis
Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari
makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di
bawah ini

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh


1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2 Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3 Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol,


sutera
4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA
(sel)
5 Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan

Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan


berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alam tidak tahan
terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di
udara.
Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan
makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya
polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan
sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer
alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari.
Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus
dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Polimer Monomer Terdapat pada


1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4. Polivinil Vinil alcohol Bak air
alcohol
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket
6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil
(wol sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat epoksi)
sekunder
Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses
Pembentukan

Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi


polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil
(monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis
polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
1. Polimer adisi
2. Polimer kondensasi
Polimer adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi,
polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Polimer adisi ini
biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan
polimerisasi adisi.
 Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan


Polietilena Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik
Polipropilena Karpet plastik, botol
Polistirena Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas
plastik, mainan, bahan pengepakkan
Polivinil Pipa, genteng plastik
klorida
Polivinil Plastik wrap
dienklorida
Politetraetilena Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)
(teflon)
Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang
Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat
Polimetilmetak Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling
rilat
Polimer kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari
monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya,
senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa
biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut
beberapa contoh pembentukan polimerisasi kondensasi :
 Pembentukan nilon
 Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron
Pembentukan nilon

 Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh


Wallace Hume Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di
perusahaan Du Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer
asam 6-aminoheksanoat (HOOCCH2(CH2)3CH2NH2).
Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer
berikatan dengan gugus amino dari monomer tersebut.
Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau
dakron

 Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2


polimer berlainan, yaitu dari etilena glikol (polialkohol)
dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).
Penggolongan polimer berdasarkan jenis
monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat
terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
 Homopolimer
 Kopolimer
Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.
Contohnya, selulosa dan protein.(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu
berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal.
Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang
monomernya tidak sejenis. pembentukan polimer berlangsung
dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis,
namun tanpa katalis struktur molekul yang terbentuk tidak
beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses
pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga
sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya
terhadap panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat
dibedakan atas
 Polimer termoplas
 Polimer termosting
Polimer termoplas
 Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas.
Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak),
dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang).
Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
Polimer termosting
 Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer
tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar
melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan
bakelit.
Polimer Buatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer
buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :
1. Karet Sintetis
2. Serat Sintetis
3. Orlon
4. Plastik
Karet Sintetis
 Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil
dan motor, ahli-ahli kimia organic telah mengembangkan
pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.
 Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan
bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena
denganm cara kopolimerisasi
Serat Sintetis
 Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari
karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera).
Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon
dan poliester (dakron).
 Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang
sangat kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga
digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film
tipis yang dalam perdagangan disebut mylar
Orlon
 Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril.
Polimer ini merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan
dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
C. Kegunaan Polimer
a) Plastik Polietilentereftalat (PET)
b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)
c) Polivinil Klorida (PVC)
d) Plastik Nilon
e) Karet Sintetik
f) Wol
g) Kapas
Plastik Polietilentereftalat (PET)
 Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang
transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap
udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya,
plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72
% sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik
PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer
alam seperti : sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan
pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.
Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density
Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene
(HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai
kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang.
Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar
membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki
korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan
hitam.
Polivinil Klorida (PVC)
 Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik
ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan
organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk
fleksibel.
 Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi
bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari,
piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik
bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik
dan isolasi listrik.
 Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga
dan sekitar 68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa
saluran air).
Plastik Nilon
 Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses
pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon
ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont
Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan
heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat
rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan
kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium.
Karet Sintetik
 Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber
(SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi
antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak
digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki
kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak
atau bensin.
Wol
 Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak
larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan
mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah
karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu
baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.
Kapas
 Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang
paling banyak digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami
berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan
perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak
dipakai, dan mudah perawatannya.
BIODEGRADABLE POLIMER
Polimer yang dapat terurainya secara alami menjadi senyawa yang lebih
sederhana

Penyebab
Cahaya (fotodegradasi)
Hidrolisis (degradasi kimiawi)
Bakteri/jamur
Enzim (degradasi enzimatik)
Angin, Abrasi (degradasi mekanik)

Sumber
Alami : BSA,HAS, kolagen, gelatin
Sintetik : PLA, PGA, PMMA, poliakrilamida, dsb
BIODEGRADABLE POLIMER
Aplikasi :
Benang bedah
Organ buatan
Drugs Delivery Sistem
Plastik biodegradable
MANUSIA DENGAN ORGAN PLASTIK

Pencangkokan bahan sitetik

Sendi pinggul buatan


Klep jantung plastik
Tabung Dacron rajutan menggantikan arteri tersumbat
Payudara plastik

Pendekatan lain

Menggunakan zat alami untuk membangun polimer biomedis

Polimer Asam Glikolat Film sintetik untuk


Asam Laktat membalut luka bakar
PEMBUANGAN PLASTIK
Polimer sintetik
Fungsi terlalu baik

Terlalu awet

Sampah plastik

Dikubur?
Barang sekali pakai
PENDAURULANGAN BAHAN
SINTETIK

Polimer termoplastik dapat dilelehkan dan dicetak ulang


Polimer Termoset telah dikembangkan

Pembakaran Gas beracun


Ekstra Time....

Mengenal simbol plastik dan penggunaannya


1. Polietilen Tereftalat (PET/PETE)

Sifat plastik ini kuat dan kedap air serta gas. Plastik ini bisa melunak
pada suhu 80 derajat Celcius. Plastik berwarna jernih ini digunakan
sebagai kemasan minuman, selai, minyak goreng, sambal dan kecap
serta penampan plastik dalam kemasan biskuit. Plastik jenis ini
sebaiknya hanya dipakai sekali saja dan tidak boleh dipakai sebagai
wadah air hangat/panas.
2. High Density Polyethylene (HDPE)

Plastik HDPE biasanya sifatnya keras, kurang begitu lentur. Plastik ini
tahan lembab dan mampu menahan reaksi kimia. Kemasan plastik
dengan kode HDPE biasanya dijumpai pada botol susu cair dan jus,
plastik belanjaan, tutup plastik.Rekomendasi para ahli untuk plastik
jenis ini adalah sekali pakai.
3. Polivinil klorida (PVC)

Sifat PVC keras dan kuat. Plastik jenis ini sukar didaur ulang. Plastik
dengan kode PVC disarankan untuk tidak digunakan sebagai kemasan
makanan/minuman karena zat yang terkandung di dalamnya (DEHA)
bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
4. Low Density Polyethylene (LDPE)

Kemasan makanan yang lembek seperti bungkus cokelat merk


tertentu menggunakan plastik jenis LDPE. Plastik ini sifatnya lentur
dan kuat, tahan air dan mudah untuk didaur ulang. Jenis plastik ini
baik untuk digunakan sebagai wadah makanan/minuman.
5. Polipropilen (PP)

Bahan plastik PP merupakan jenis terbaik yang bisa dimanfaatkan


sebagai kemasan makanan/minuman. Plastik jenis PP lentur namun
kuat, mampu mencegah reaksi kimiawi serta tahan minyak dan panas.
Pastikan kamu menggunakan plastik dengan kode PP sebagai tempat
makan atau minummu sehari-hari.
6. Polistiren (PS)

Sebenarnya ada 2 kode untuk plastik jenis ini. Selain PS, ada pula EPS
(Polistiren busa). Jenis PS sering digunakan untuk kemasan makanan
beku serta bahan pembuat garpu dan sendok plastik. Sedangkan EPS
digunakan untuk wadah makanan siap saji serta gelas kopi/teh/susu
berbahan styrofoam
7. Other (O)

 Plastik kode ini terbagi menjadi 4 yaitu SAN (styrene


acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC
(polycarbonate), dan nylon. Biasanya terdapat pada plastik
makanan, alat rumah tangga, komputer, dll.
 Plastik kode 7 dengan kandungan SAN dan ABS biasanya aman
untuk makanan. Tetapi untuk PC tidak aman karena mengeluarkan
zat yang berbahaya untuk kesehatan.
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai