Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TERSTRUKTUR

PRAKTIKUM ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN

“CULTIVATOR”

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Gunomo Djoyowasito, MS
Joko Prasetyo, STP, M.Si

Disusun oleh kelompok:

AFFAN ZAHIRUL FAWAZI 155100200111051


TONY CRISNA WAHYU AGENG RISQY 155100200111052
ARIF MUJAHIDIN 155100200111054
RISMOYO NAHRI FILANTO 155100200111056
DWI ANANTA NILAM CAHYA 155100200111058
MUHAMMAD SYAIFUDIN 155100200111059
GILANG RESTU FAUZI 155100200111067
R. AYU LATHIFATUN NISYAK 155100200111068
ANGGA EKA OLIVI ANAMIAH 155100201111003
ILHAM PUTRA ADIYAKSA 155100201111004

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengolahan Tanah


Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan
produktivitas tanah dengan memecah partikel menjadi lebih kecil sehingga memudahkan
akar tanaman mendapatkan makanan. Tujuan pengolahan adalah menyiapkan tempat
persemaian, mencegah tumbuhnya tanaman pengganggu, memberantas gulma,
memperbaiki kondisi tanah untuk penetrasi akar, atau untuk pelumpuran tanah.
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah
penggunaan traktor (power tiller), penggunaan tenaga hewan (pembajakan dengan
kerbau), penggunaan tenaga manusia (pencangkulan), dan penggunaan cultivator untuk
membuat bedengan/guludan (Lovita, 2009).
2.2 Gulma
Gulma merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang
menghambat partumbuhan, perkembangan dan produktivitas tanaman. Kehadiran
gulma disekitar tanaman budidaya tidak dapat dihindarkan, terutama jika lahan tersebut
ditelantarkan. Kehadiran gulma di suatu areal pertanaman secara umum memberikan
pengaruh negatif terhadap tanaman, karena gulma memiliki daya kompetitif yang tinggi
sehingga memungkinkan terjadinya persaingan cahaya, CO2, air, unsur hara, ruang
tumbuh yang digunakan secara bersamaan. Selain itu gulma memiliki peranan lain yaitu
sebagai alelopati, alelomediasi dan alelopoli. Alelopati, karena gulma dapat
mengeluarkan bahan kimia untuk menekan bahkan mematikan tumbuhan atau tanaman
lain sedangkan alelomediasi, karena gulma merupakan tempat tinggal bagi beberapa
jenis hama tertentu atau gulma sebagai penghubung antara hama dengan tanaman
budidaya, dan alelopoli, karena gulma selalu bersifat monopoli atas air, hara, CO2, O2
dan sinar matahari. Secara umum persaingan antara tanaman dan gulma dapat
mengakibatkan pertumbuhan tanaman budidaya tertekan, menghambat kelancaran
aktifitas pertanian, estetika lingkungan tidak nyaman dan meningkatkan biaya
pemeliharaan (Palijama, 2012).
2.3 Cultivator
Cultivator merupakan alat pertanian yang digunakan untuk mengolah dan
menghaluskan tanah baik sebelum penanaman maupun untuk penyiangan dan
menggemburkan tanah setelah tanaman sudah mulai tumbuh. Cultivator dapat juga
digunakan untuk membuat guludan atau bedengan. Tanaman yang memerlukan
pembuatan guludan antara lain singkong, umbi – umbian, berbagai jenis palawija dan
sayuran yang banyak tumbuh di iklim tropis (Parinatha, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Lovinata. 2009. Analisis Beban Kerja pada Pembuatan Guludan di Lahan Kering. Bogor:
Institut Pertanian Bogor
Palijama, W. Riry, J. Wattimena, A. 2012. Komunitas Gulma pada Pertanian Pala (Myristica
frograns H) Belum Menghasilkan dan Menghasikan di Desa Hutumuri Kota Ambon.
Jurnal Agrologia, Vol. 1, No. 2, Oktober 2012, Hal. 134-142
Parinatha, I. 2013. Modifikasi dan Uji Kinerja Alat Penyiang Gulma dengan Menamahkan
Fungsi Pemutus Akar untuk Padi Sawah. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai