Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Teknik Kimia UNPAM, Vol. 3 No.

1 (Januari, 2019) ISSN 2549 - 0699

BRIKET BAHAN BAKAR DARI AMPAS TEH


DENGAN PEREKAT LEM KANJI

Fuel Briquettes from Waste Tea With Adhesive Kanji Glue

Budhi Indrawijaya *, Lili Mursida, Nita Dwi Andini


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang 45363 Pamulang
Jalan Surya Kencana No. 1 Pamulang Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
*Email : budhi.indrawijaya@gmail.com

ABSTRAK
Limbah ampas teh banyak dihasilkan dari perusahaan yang berkembang dalam bidang pengolahan minuman teh
ready to drink. Ampas teh yang merupakan hasil dari ekstraksi biasanya hanya dibuang begitu saja, atau paling tidak
digunakan untuk pembuatan pupuk organik. Sebenarnya ampas teh dapat dijadikan alternatif lain salah satunya
yakni dapat digunakan sebagai pembuatan bahan bakar dengan cara dibuat menjadi briket bahan bakar. Proses yang
dilakukan seperti pengeringan ampas teh dapat dikeringkan di bawah sinar matahari dan juga dibakar di dalam suatu
wadah, kemudian digiling dan disaring dan dicampurkan dengan lem kanji. Campuran kemudian dipadatkan secara
manual agar proses dapat diaplikasikan dalam keseharian (rumah tangga). Briket ini dikeringkan bisa dengan cara
dijemur atau di dalam oven suhu ±1100C selama 1 jam. Penelitian ini menghasilkan briket dengan kadar air yang
rendah sebesar 4,69%, kadar abu terendah sebesar 2,1%, dan nilai kalor yang paling mendekati standar sebesar
3960,69 cal/g.

Kata kunci: briket, kadar air, kadar abu, bom kalori

ABSTRACT
Waste of tea pulp is produced from companies that are developing in the field of processing ready-to-drink tea
drinks. Tea pulp which is the result of extraction is usually just thrown away, or at least used for making organic
fertilizers. Actually, tea pulp can be used as an alternative, one of that it can be used as the manufacture of fuel by
making it into fuel briquettes. The process carried out such as drying tea pulp can be dried in the sun and also
burned in a container, then milled and filtered and mixed with starch glue. The mixture is then compacted manually
so that the process can be applied in daily life (household). This briquette can be dried by drying or in an oven
temperature of ± 110ᵒC for an hour. This research produced briquettes with a low water content of 4.69%, the
lowest ash content of 2.1%, and the closest heating value to a standard of 3960.69 cal / g.

Keywords: briquettes, water content, ash content, calorie bombs

PENDAHULUAN Bahan bakar alternatif bisa dibuat dari


berbagai bahan-bahan yang berasal dari
Kebutuhan akan energi di Indonesia sampah organik rumah tangga, kayu dan
semakin hari semakin meningkat. Untuk lainnya yang bersifat kontinyu dan dapat
menyeimbangkan permintaan dan suplai diperbaharui. Indonesia merupakan negara
maka dicari energi alternatif untuk yang kaya akan keanekaragaman hayatinya.
mengimbangi semakin berkurangnya Salah satu keanekaragaman hayati yang
cadangan sampel minyak bumi dan gas LPG. dapat dimanfaatkan dalam bidang

23
Indrawijaya

perindustrian dan rumah tangga yakni ampas pengaduk, wadah untuk mencetak dan press
teh dan tepung kanji. briket, kompor, gelas ukur, blender, cawan
Sebagian masyarakat Indonesia sangat porselen, penjepit, desikator, oven, tanur,
menggemari teh sebagai minuman yang bomb kalorimeter.
biasa dikonsumsi. Selain bau yang harum teh
juga memiliki rasa yang enak. Teh juga Persiapan bahan baku
dapat disajikan dalam bentuk hangat untuk Ampas teh diambil dari PT. Surya
menghangatkan tubuh atau bisa juga Lestari Abadi, di daerah Pondok Benda,
disajikan dalam keadaan dingin sesuai Pamulang 2, Tangerang Selatan kemudian
selera. Setelah disajikan, ampas teh biasanya ampas teh dibersihkan dari kotoran dan
langsung dibuang. Tapi sebetulnya ampas material tidak berguna lainnya, selanjutnya
teh dapat di manfaatkan untuk tumbuhan ampas teh dikeringkan dengan cara dijemur
yaitu dapat dijadikan sebagai pupuk, namun di bawah sinar matahari selama 1 bulan
ampas teh jika diarangkan juga dapat dibuat untuk mengurangi kadar air yang terkandung
menjadi bahan bakar alternatif. Limbah pada ampas teh tersebut. Ampas teh yang
rumah tangga ini bisa digunakan langsung telah dikarbonisasi digiling dengan
tanpa diolah lagi. menggunakan mesin penggiling hingga
Tepung kanji bahan dasarnya adalah berbentuk bubuk (powder).
dari singkong. Tidak hanya digunakan dalam
bidang kuliner tetapi juga bisa digunakan Proses karbonisasi
sebagai bahan alternatif lain, yakni sebagai Ampas teh yang sudah kering
bahan perekat (lem kanji). Lem kanji sebagai dimasukan kedalam kaleng atau
bahan perekat yang dapat digabungkan penggorengan kemudian tutup rapat
dengan ampas teh memiliki sifat tidak penggorengan dan kaleng untuk menghindari
berbau, tidak beracun, dan tidak berbahaya adanya udara masuk pada saat proses
serta mudah didapatkan. Tepung kanji karbonisasi. Nyalakan kompor dan tunggu
mengandung amilosa 28% dan amilopektin hingga ampas teh berbentuk seperti
72%. arang/agak mengering. Setelah itu matikan
Briket merupakan salah satu bahan kompor saat ampas teh sudah berubah
bakar alternatif yang serupa dengan arang menjadi kering.
tetapi terbuat dari bahan non kayu. Banyak
bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai Proses penghancuran ampas teh
sampel pembuatan briket diantaranya adalah Proses penghancuran ampas teh
ampas kopi, ampas teh, sekam padi, jerami, menggunakan blender hingga ampas teh
batok kelapa, serbuk gergaji, dedaunan dan berubah menjadi serbuk yang cukup halus.
lain-lain.
Proses pembuatan lem kanji
BAHAN DAN METODE Timbang tepung kanji sebanyak 30
gram, kemudian larutkan dengan 300 ml air
Bahan yang digunakan dalam selanjutnya dimasak di atas kompor dengan
penelitian adalah ampas teh, bahan perekat api kecil dan diaduk hingga mengental.
tepung tapioka, air. Sementara alat-alat yang
digunakan adalah timbangan digital, wadah Proses pencampuran ampas teh dan lem
untuk penimbangan bahan, pengaduk, wadah kanji

J.I. Tek.Kim. UNPAM 24 Januari 2019 Vol. 3 No. 1


Indrawijaya

Ditimbang ampas teh yang sudah


menjadi serbuk sesuai komposisi yang sudah Kadar Air, % = 𝑥𝑥 100 % (1)
ditentukan dan timbang lem kanji yang sudah
siap digunakan sesuai komposisi yang sudah
ditentukan kemudian campurkan ampas teh Dimana :
dan lem kanji di dalam wadah, selanjutnya a = Massa awal briket (gram)
aduk dengan pengaduk hingga tercampur b = Massa briket setelah pemanasan 110
rata, jangan sampai ada gumpalan yang tidak (gram)
rata.
Pengujian kadar abu (ash content)
Proses pencetakan dan pengepressan Menyiapkan peralatan dan bahan yang
Ampas teh dan lem kanji yang sudah akan digunakan. Kemudian cawan porselen
tercampur rata dimasukkan ke dalam suatu kosong dimasukkan ke dalam oven terlebih
wadah yang juga sebagai wadah dahulu ± 10 menit pada suhu 110˚C untuk
pengepressan kemudian tekan dengan menghilangkan kandungan air pada cawan.
pengaduk dan diberikan tekanan Setelah itu cawan porselen dimasukkan
menggunakan tangan dengan kuat, dalam desikator agar cawan tidak panas lagi.
selanjutnya setelah padat dan kompak briket Selanjutnya cawan kosong ditimbang dan
siap dikeluarkan dan dijemur kembali untuk kemudian sampel dimasukkan ke dalam
menurunkan kadar air. cawan porselen. Kemudian sampel
dimasukkan ke dalam tanur pada suhu ±
Pengujian kadar air (moisture content) 750˚C untuk proses pembentukkan abu.
Menyiapkan peralatan dan bahan yang Selanjutnya didinginkan di dalam desikator
akan digunakan. Selanjutnya cawan porselen selama 15 menit kemudian ditimbang.
kosong dimasukkan ke dalam oven terlebih Persentase kadar abu didapat dengan dihitung
dahulu ± 10 menit pada suhu 110˚C untuk menggunakan standar ASTM D-3174-04
menghilangkan kandungan air pada cawan. dengan persamaan sebagai berikut :
Setelah itu cawan porselen dimasukkan
dalam desikator. Kemudian bobot cawan Kadar Abu% = x 100% (2)
kosong ditimbang. Selanjutnya sampel
dimasukkan ke dalam cawan porselen dan
dimasukkan ke dalam oven pada temperatur Dimana :
110˚C selama 4 jam. Setelah dipanaskan a = berat sampel sebelum pemanasan (gram)
sampel dimasukkan ke dalam desikator untuk b = berat sampel sesudah pemanasan (gram)
proses pendinginan dan penyerapan kadar air
oleh silica gel. Berikutnya sampel ditimbang Pengujian Nilai Kalor
untuk mengetahui bobot cawan + sampel Pada pengujian nilai kalor digunakan
setelah pemanasan pertama. Kemudian alat bomb kalorimeter digital, yang telah
dilanjutkan tahap berikutnya hingga disetujui oleh ASTM/DIN yang dapat dengan
mencapai bobot tetap, namun waktu di cepat dan tepat menentukan nilai kalor dari
pemanasan dikurangi menjadi 1 jam. bahan bakar baik yang berbentuk padat
Persentase kadar air didapat dengan dihitung maupun cair. Caranya adalah sampel seberat
menggunakan standar ASTM D-3173-03 1 gram ditimbang, kemudian diletakkan pada
dengan persamaan sebagai berikut : cawan khusus bomb kalorimeter. Setelah itu

J.I. Tek.Kim. UNPAM 25 Januari 2019 Vol. 3 No. 1


Indrawijaya

sampel dimasukkan ke dalam vessel, sampel nomor 4 (20 gram ampas teh dengan
kemudian tutup vessel dan masukkan gas 15 gram lem kanji) memiliki nilai kadar air
oksigen sampai pada tekanan 28-30 bar. terendah yaitu 4,69%, dan sampel nomor 1
Selanjutnya temperatur sebelum dan sesudah (15 gram ampas teh dengan 10 gram lem
pembakaran akan langsung terbaca dan hasil kanji) memiliki nilai kadar air tertinggi yaitu
nilai kalor akan muncul di komputer. 6,53%. Nilai kadar air yang didapatkan
sebenarnya bisa lebih rendah lagi, namun
HASIL DAN PEMBAHASAN dikarenakan keterbatasan waktu yang tidak
memungkinkan untuk melakukan pengujian
Hasil pengujian
sesuai dengan prosedur sehingga hasil yang
Sampel ampas teh yang digunakan
didapatkan kurang optimal. Namun semua
untuk penelitian ini didapatkan dari PT Surya
sampel memiliki nilai kadar air yang sesuai
Lestari Abadi yang berlokasi di Pamulang 2
dengan standar mutu briket (SNI 01-6235-
Tangerang Selatan. Sampel yang diambil dari
2000) yaitu ≤ 8 %.
PT Surya Lestari Abadi sebanyak ±20 kg.
Kandungan kadar abu (ash content)
Karena pembuatan sampel yang berulang-
sebaiknya memiliki nilai yang rendah,
ulang maka dibutuhkan cukup banyak ampas
kaitannya adalah jika kadar abu memiliki
teh untuk menemukan komposisi yang
Tabel 1. Uji Kadar Air (Moisture Content)
sempurna untuk menjadikan briket dengan
kualitas yang baik. Sampel Kadar Air (%)
Ampas teh pertama-tama harus dijemur
Sampel 1 6,53
kurang lebih selama 1 bulan, karena ampas
Sampel 2 5,99
teh yang diambil masih dalam keadaan basah
Sampel 3 4,96
dan masih mengandung banyak air. Tujuan
Sampel 4 4,69
dari dijemurnya ampas teh selama 1 bulan
adalah agar kadar air dari ampas teh menurun
Tabel 2. Uji Kadar Abu (Ash Content)
drastis. Ampas teh juga harus dibakar di
Pengujian (%)
suatu wadah sehingga menjadi lebih kering
Sampel Simplo Duplo Rata-
sehingga ketika sudah jadi briket menjadi
rata (%)
mudah dibakar. Dikarenakan penjemuran
Sampel 1 2,6 2,7 2,6
sudah dilakukan selama 1 bulan, maka waktu
Sampel 2 2,7 2,8 2,7
untuk pembakaran akan dikurangi, yang pada
Sampel 3 2,1 2,1 2,1
umumnya proses tersebut dilakukan dalam
Sampel 4 2,5 2,5 2,5
waktu ±10 jam, hal ini hanya membutuhan
waktu ± 1 jam.
Tabel 3. Uji Nilai Kalor
Pembahasan Rata-
Simplo Duplo
Kadar air (moisture content) dalam Sampel rata
(cal/g) (cal/g)
bahan bakar berhubungan erat dengan (cal/g)
penyalaan awal bahan bakar, semakin tinggi
Sampel 1 3958,79 3962,58 3960,69
moisture briket yang dihasilkan, maka akan
Sampel 2 3864,64 3904,22 3884,43
semakin sulit penyalaan awal briket tersebut.
Sampel 3 3337,4 3203,95 3270,68
Dari Tabel 1 dapat diketahui hasil pengujian
Sampel 4 3511,85 3579,23 3545,54
analisis kadar air sampel briket ampas teh.
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa

J.I. Tek.Kim. UNPAM 26 Januari 2019 Vol. 3 No. 1


Indrawijaya

nilai yang tinggi maka pengotornya juga sebagai bahan penyusun utama pembuatan
banyak dan mempengaruhi kualitas udara briket. Selain itu dapat disimpulkan bahwa
disekitar ketika sedang melakukan yang memiliki kadar air yang paling rendah
pembakaran briket ampas teh, sedangkan adalah sampel ke-4 sebesar 4,69%, untuk
kadar abu yang rendah dapat mengurangi kadar abu yang terendah adalah sampel ke-3
tingkat pengotor udara pada proses sebesar 2,1% dan semua memenuhi standar
pemanasannya. Hasil pengujian pada Tabel 2 baku mutu (SNI 01-6235-2000). Untuk hasil
menunjukkan sampel nomor 2 (15 gram uji bom kalori memang tidak ada yang sesuai
ampas teh dengan 15 gram lem kanji) dengan (SNI 01-6235-2000) namun hasil
memiliki nilai kadar abu tertinggi yaitu 2,7% yang hampir mendekati adalah sampel ke-1
dan sampel nomor 3 (20 gram ampas teh sebesar 3960,69 cal/g namun jika
dengan 10 gram lem kanji) memiliki nilai dibandingkan dengan sekam padi dan
kadar abu terendah yaitu 2,1%. Sehingga beberapa komponen lain, ampas teh masih
semua persentase kadar abu yang terdapat memiliki nilai kalor yang lebih tinggi. Briket
dalam masing-masing sampel telah ampas teh memiliki daya bakar yang cukup
memenuhi standar mutu briket (SNI 01- lama dan minim asap. Briket ampas teh dapat
6235-2000) yaitu ≤ 8 %. dijadikan alternatif bahan bakar dan proses
Nilai kalor briket sangat berpengaruh pembuatan yang mudah dengan alat yang
pada efisiensi pembakaran briket. Makin sederhana.
tinggi nilai kalori briket makin bagus kualitas Saran
briket tersebut karena efisiensi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pembakarannya tinggi. Dari hasil pengujian disimpulkan di atas, terdapat beberapa saran
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3, sebagai berikut, penelitian ini harus
terlihat jika dibandingkan dengan nilai baku dikembangkan misalkan dengan
mutu (SNI 01-6235-2000) memang tidak menggunakan mesin untuk proses
memenuhi kriteria karena semua dibawah pencampuran antara lem dan ampas teh serta
5000 cal/g. Namun jika dibandingkan dengan proses pengepresan bisa menggunakan
hasil penelitian dengan bahan baku yang briquetting machine. Sebaiknya diadakan
karakteristiknya hampir sama dengan ampas pengujian kadar emisi yang dihasilkan, agar
teh nilai kalor tersebut hampir sama, seperti diketahui secara spesifik gas buangan yang
jika dibandingkan dengan nilai kalor optimal tidak baik yang terdapat di dalam briket
sekam padi sebesar 3300,45 cal/g yang masih ampas teh. Harus dilakukan lagi
lebih kecil dari nilai kalor ampas teh. Nilai pengembangan variasi antar ampas teh dan
kalor yang paling baik yaitu sampel nomor 1 lem kanji agar mendapatkan komposisi yang
(15 gram ampas teh dengan 10 gram lem lebih sempurna, sehingga briket dapat
kanji). Sedangkan nilai kalor terendah yaitu langsung dibakar tidak membutuhkan waktu
sampel nomor 3 (20 gram ampas teh dengan yang lama. Dapat dikembangkan lagi pada
10 gram lem kanji) yaitu sebesar 3270,68 penggunaan perekat, yang menggunakan
cal/g. bahan alam yang memiliki daya rekat kuat
seperti getah dari buah nangka atau dari
KESIMPULAN pohon jarak.
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan, yaitu ampas teh dapat dijadikan

J.I. Tek.Kim. UNPAM 27 Januari 2019 Vol. 3 No. 1


Indrawijaya

DAFTAR PUSTAKA [10] Puji, F., Alim. (2014) Optimasi Operasi


Pirolisis Sekam Padi untuk
[1] Agustian Tatogo. (2010) Pemanfaatan Menghasilkan Bahan Bakar Bioarang
Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Briket. Sebagai Bahan Bakar Alternatif.
Nabire Papua : SMK YPPK Adhi Semarang : Fakultas Teknik,
Luhur Kolese Le Cocq d’Armandville. Universitas Diponegoro.
[2] Ahmad R.F, et al. (2015) Pemanfaatan [11] Yahya Agung. (1992) Pemanfaatan
Sekam Padi dan Limbah Teh Sebagai Ampas Teh dari Industri Teh Botol
Bahan Briket Arang dengan Perekat Sebagai Bahan Baku Pembuatan Papan
Tetes Tebu. Sumatera Utara : Fakultas Partikel. Bogor : Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
[3] Ainur Rizky, et al. (2015) Makalah [12] Yuli Ristianingsih, et al. (2013)
Energi Terbarukan Briket Tempurung Pembuatan Briket Bioarang Berbahan
Kelapa. Bangkalan : Fakultas Teknik, Baku Sampah Organik Daun Ketapang
Universitas Trunojoyo. Sebagai Energi Alternatif. Banjarmasin
[4] Andasuryani, Renny, E.P. (2017) Studi : Fakultas Teknik, Universitas
Mutu Briket Arang dengan Bahan Lambung Mangkurat.
Baku Limbah Biomassa. Padang : [13] https://www.google.com/search?q=alat
Fakultas Teknologi Pertanian, +bom+kalorimeter&safe=strict&source
Universitas Andalas. =lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUK
[5] Anwari, F, et al. (2015) Pemanfaatan Ewidl76Kx6_fAhXKuI8KHVB1BFUQ
Tongkol Jagung dan Limbah Teh _AUIDigB&biw=1366&bih=657#img
Sebagai Bahan Briket. Medan : dii=G93H1Hj8hS8g2M:&imgrc=uVD
Fakultas Pertanian, Universitas Q1_LeJda_jM:
Sumatera Utara. [14] https://www.google.com/search?q=brik
[6] Arief Chaeriawan. (2016) Pembuatan et+kompak&safe=strict&source=lnms
Briket Karbon dari Campuran Ampas &tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahU
Tebu dan Jerami Padi. Bogor : Fakultas KEwjNyr3Z27DfAhVjLH0KHdtACDo
MIPA, Institut Pertanian Bogor. Q_AUIDigB&biw=1366&bih=657#im
[7] Betari Saraswati, et al. (2013) Potensi grc=knbxUBWRokrV_M:
dan Pengembangan Biomassa di [15] https://www.google.com/search?q=lem
Indonesia. Surabaya : Fakultas Teknik, +kanji&safe=strict&source=lnms&tbm
Institut Teknologi Sepuluh November. =isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjh
[8] Budhi, I., Agung, F., Harlatun, N. vJWr27DfAhWo6YMKHU0mDk4Q_
(2017) Pembuatan dan Karakterisasi AUIDigB&biw=1366&bih=657#imgrc
Briket Bahan Bakar dari Ampas Tahu =AVca291itnNxnM:
Sebagai Alternatif. Jurnal Ilmiah [16] https://www.google.com/search?q=pen
Teknik Kimia. Vol. 2 (1). Hal 1-7. gujian+kadar+abu+dengan+tanur&safe
Universitas Pamulang. =strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X
[9] Dimas, P.B. (2014) Laporan &ved=0ahUKEwiKxemX3LDfAhUG3
Praktikum Biokimia Analisis Kadar Air o8KHdJeBlkQ_AUIDigB&biw=1366
dan Kadar Abu. Semarang : Fakultas &bih=657#imgrc=1AtX1rvp1x3uKM
Perikanan dan Kelautan, Universitas
Diponegoro.

J.I. Tek.Kim. UNPAM 28 Januari 2019 Vol. 3 No. 1

Anda mungkin juga menyukai