Anda di halaman 1dari 31

Pertemuan Minggu 6

 Biaya (Cost) = Semua pengorbanan yang


dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
yang diukur dengan nilai uang
 Pengeluaran (Expence) = Sejumlah uang
yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam
rangka mendapatkan sesuatu hasil yang
diharapkan
1) Biaya berdasarkan waktunya
2) Biaya berdasarkan kelompok sifat dan
penggunaannya
3) Biaya berdasarkan produknya
4) Biaya berdasarkan volume produk
a) Biaya masa lalu (hystorical cost), = Biaya yang secara rill
telah dikeluarkan dan dibuktikan dengan catatan historis
pengeluaran kegiatan.
Contoh : Catatan biaya bahan tahun sebelumnya
a) Biaya perkiraan (predictive cost), = Perkiraan biaya yang
dikeluarkan bila kegiatan itu dilaksanakan
Contoh : Estimasi Biaya Proyek Rumah/Gedung
a) Biaya aktual (actual cost), = Biaya yang sebenarnya
dikeluarkan
Contoh : Pengeluaran Biaya pembelian kendaraan
a) Biaya Investasi (Investment cost), = Biaya yang
ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha
untuk siap beroperasi dengan baik.
Contoh : Biaya pembuatan bangunan Pabrik
b) Biaya Operasional (Operational cost), = Biaya yang
dikeluarkan dalam rangka menjalankan aktivitas usaha
sesuai dengan tujuan.
Contoh : Pembayaran gaji/upah
c) Biaya perawatan (Maintenance Cost), = Biaya untuk
menjaga atau menjamin performance kerja fasilitas atau
peralatan agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan.
Contoh : Biaya perawatan kendaraan dinas
1) Biaya Pabikasi (Factory Cost)/ Biaya
Produksi (Production Cost) = Biaya yang
terdiri dari :
a) Biaya bahan langsung (direct material),
b) Biaya bahan tak langsung (indirect material)
c) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor)
d) Biaya tenaga tak langsung (indirect labor)
e) Biaya tak langsung lainnya (pabrication overhead
cost)
a) Contoh biaya bahan langsung : Kayu pada pembuatan mobiler,
baja/besi pada pembuatan komponen mesin,
semen/pasir/kerikil pada pembuatan bangunan, tepung/telur
dalam pembuatan kue
b) Contoh biaya bahan tak langsung : pemakaian paku dan lem
pada pekerjaan kayu, pemakaian bahan aditif pada pekerjaan
beton, pemakaian minyak pelumas pada mesin, dll
c) Contoh biaya tenaga kerja langsung : gaji pekerja, tukang,
operator, dll
d) Contoh biaya tenaga tak langsung : gaji pengawas, cleaning
service pabrik, montir/maintencance mesin pabrik, unsur
pimpinan pabrik, dll
e) Contoh biaya tak langsung lainnya : sewa peralatan dan
fasilitas pabrik, biaya perawatan dan pemeliharaan, biaya
listrik, air, telekomunikasi, pajak bumi dll
a) Biaya bahan langsung (direct material), dan
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) sering
disebut dengan biaya primer/biaya utama
(prime cost)
b) Biaya bahan tak langsung (indirect material) dan
Biaya tenaga tak langsung (indirect labor) Biaya
tak langsung lainnya (pabrication overhead cost
sering disebut dengan biaya overhead pabrik
2) Biaya komersial (Commercial Cost) = Biaya
yang terdiri dari :
a) Biaya umum dan administrasi (general and
adminisration cost)
contoh : biaya ATK, surat menyurat dll
a) Biaya pemasaran (marketing cost)
conroh : biaya distribusi, biaya promosi, biaya
iklan dll
a) Pajak usaha dan Perusahaan (companies taxed)
contoh : Pajak usaha perusahaan, dll
Biaya berdasarkan volumen produksi dibedakan atas :
a) Biaya tetap (fixed cost), = biaya yang dikeluarkan relatif
sama walau produksi berubah. Contoh : biaya listrik
penerangan, telepon, air bersih, gaji karyawan adm, bahan
baku penolong, biaya over-head
b) Biaya variabel (variable cost), = biaya yang berubah secara
proporsional dengan jumlah produk. Contoh : Biaya bahan
kayu, gaji tenaga kerja langsung berdasarkan volume
pekerjaan, bahan baku utama
c) Biaya semi variabel (Semi variable cost) = biaya yang
berubah tidak proporsional dengan jumlah produk. Contoh :
biaya perbaikan mesin, biaya penambahan kapasitas mesin
Total Biaya suatu produk merupakan penjumlahan dari
biaya tetap dan biaya variabel
 BEP (Break Even point ) dapat diartikan suatu
keadaan di mana dalam operasi perusahaan,
perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi (kondisi pulang pokok).
 BEP (Break Even point ) dapat diartikan suatu
analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada
konsumen pada harga tertentu untuk menutupi
biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan
keuntungan / profit.
BEP (q) = FC .
P - VC
BEP (s) = FC . X harga jual/unit
P- VC
BEP (q) = BEP dalam unit
BEP (s) = BEP dalam rupiah
FC = Biaya Tetap (Fix Cost)
VC = Biaya variabel (variable cost)
P = harga per unit (price per unit)
1. Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin
mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar
dapat mencapai break even point (BEP) atau titik impasnya.
Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar Rp. 500 juta
sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1 juta.
Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp. 1,5 juta.
Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai
Break Even Point atau titik impasnya dan berapa BEP dalam
uangnya ?
 Diketahui :
 Biaya Tetap Produksi (FC) : Rp. 500.000.000,-
 Biaya Variabel per Unit (VC) : Rp. 1.000.000,-
 Harga Jual per Unit (P) : Rp. 1.500.000,-
 Penyelesaian 1 : menghitung BEP dalam Unit :

BEP (q) = FC .
P – VC
BEP (q) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)
BEP (q) = 500.000.000 / 500.000
BEP (q) = 1.000 unit

Jadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak 1.000 unit untuk
mencapai Break Even Point atau titik impasnya.

 Penyelesaian 2 : menghitung BEP dalam bentuk uang (Rupiah) :

BEP (s) = FC . X harga jual/unit


P- VC
BEP (s) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000) x 1.500.000
BEP (s) = 500.000.000 / 500.000 x 1.500.000
BEP (s) = 1.500.000.000 (1,5 milliar)

Jadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp. 1,5 miliar agar dapat
Break Even (tidak untung dan tidak rugi).
 CV. Rudi Perabot memiliki catatan pengeluaran sebeluan
terakhir sebagai berikut :
Keterangan Jumlah
Beli kayu 1m3 Rp. 700.000
Beli triplek 6 lembar Rp. 250.000
Beli paku, lem & perlengakapan lainnya Rp. 150.000

Bayar upah tukang untuk 10 buah meja Rp. 600.000


Bayar rekening listrik (60% untuk mesin, Rp. 200.000
40% untuk penerangan)
Bayar telepon 1 bulan Rp. 100.000
Bayar upah tukang untuk 15 buah meja Rp. 900.000
Bayar gaji kepala tukang, pegawai/bulan Rp. 1.000.000
Depresiasi mesin Rp. 500.000
Jika semua bahan yang dibeli habis tepakai,
tentukanlah hal-hal berikut :
a) Kelompokanlah pengeluaran berdasarkan biaya
primer dan biaya overhead pabrik!
b) Hitunglah biaya produksi untuk 1 unit meja!
c) Kelompokkanlah biaya berdasarkan biaya tetap dan
biaya variabelnya, serta tentukan biaya variabel
perunit!
d) Hitunglah BEP produksi meja jika harga jual meja
Rp. 300.000/Unit
a) pengelompokanlah pengeluaran berdasarkan biaya
primer dan biaya overhead pabrik!
 Biaya Primer
Keterangan Jumlah
Beli kayu 1m3 Rp. 700.000
Beli triplek 6 lembar Rp. 250.000
Bayar upang tukang untuk 10 buah meja Rp. 600.000
Bayar upah tukang untuk 15 buah meja Rp. 900.000
Jumlah biaya primer Rp. 2.450.000
 Biaya Overhead
Keterangan Jumlah
Beli paku, lem & perlengakapan lainnya Rp. 150.000

Bayar rekening listrik Rp. 200.000


Bayar telepon 1 bulan Rp. 100.000
Bayar gaji kepala tukang, pegawai/bulan Rp. 1.000.000
Depresiasi mesin Rp. 500.000
Jumlah biaya overhead Rp. 1.950.000
b) biaya produksi untuk 1 unit meja!

Total biaya produksi untuk 25 unit meja (1 bulan produksi)


∑ Biaya Produksi = Biaya Primer + Biaya Overhead
∑ Biaya Produksi = Rp 2.450.000 + Rp. 1.950.000
∑ Biaya Produksi = Rp 4.400.000

Biaya produksi untuk 1 unit meja = ∑ Biaya Produksi


Jumlah unit produksi
= Rp.4.400.0000/25
= Rp. 176.000 per unit.
c) Kelompokkanlah biaya berdasarkan biaya tetap dan
biaya variabelnya, serta biaya variabel perunit!
 Biaya Tetap
Keterangan Jumlah
Bayar rekening listrik untuk penerangan Rp. 80.000
= 40% x Rp. 200.000
Bayar telepon 1 bulan Rp. 100.000
Bayar gaji kepala tukang, pegawai/bulan Rp. 1.000.000
Depresiasi mesin Rp. 500.000
Jumlah Biaya Tetap Rp. 1.680.000
 Biaya Variabel
Keterangan Jumlah
Beli kayu 1m3 Rp. 700.000
Beli triplek 6 lembar Rp. 250.000
Beli paku, lem & perlengakapan lainnya Rp. 150.000

Bayar upah tukang untuk 10 buah meja Rp. 600.000


Bayar upah tukang untuk 15 buah meja Rp. 900.000
Bayar rekening listrik untuk mesin = Rp. 120.000
60% x Rp. 200.000
Jumlah Biaya Variabel Rp. 2.720.000

 Biaya Variabel per unit produk = ∑ V


∑ Produksi
 Biaya Variabel per unit produk = Rp. 2.720.000 = Rp. 108.800
25 unit
d) BEP produksi meja jika harga jual meja Rp.
300.000/Unit

BEP (q) = FC .
P - VC
BEP (q) = Rp. 1.680.000 .
Rp. 300.000 – Rp. 108.800
BEP (q) = 8,78 unit = 9 unit .
 Berikut Data produksi bulan lalu :
Keterangan Jumlah

Pembelian bahan baku utama Rp. 5.000.000

Pembelian bahan baku penolong Rp. 3.000.000

Tenaga kerja langsung Rp. 8.000.000

Tenaga kerja tidak langsung Rp. 2.500.000

Biaya Overhead Rp. 3.400.000

Jumlah produksi 1200 unit

Catatan 1 : Upah tenaga kerja langsung dibayar berdasarkan hasil produksi, sedangkan
upah tenaga kerja tidak langsung tidak terpengaruh pada jumlah produksi
Catatan 2 : Bahan baku penolong tidak berpengaruh banyak terhadap jumlah produksi

Diminta : susunlah cashflow untuk 5 periode kedepan jika jadwal produksi


berturut-turut 1.500, 2.000, 2.300, 2.600 dan 3.000 Unit !
 Biaya tetap
Keterangan Jumlah

Pembelian bahan baku penolong Rp. 3.000.000

Tenaga kerja tidak langsung Rp. 2.500.000

Biaya Overhead Rp. 3.400.000

Jumlah Biaya Tetap Rp. 8.900.000

 Biaya Variabel
Keterangan Jumlah

Pembelian bahan baku utama Rp. 5.000.000

Tenaga kerja langsung Rp. 8.000.000

Jumlah Biaya Variabel Rp. 13.000.000


 Biaya Variabel per unit produk = ∑ V
∑ Produksi
 Biaya Variabel per unit produk = Rp. 13.000.000 = Rp.10.833,3333/unit
1.200 unit

Rencana Biaya Total Biaya Total BIaya (Cash-


Periode Biaya Tetap
Produksi Variabel/Unit Varibael Flow Periode)

1 1.500 Rp 10.833 Rp 16.250.000 Rp 8.900.000 Rp 25.150.000

2 2.000 Rp 10.833 Rp 21.666.667 Rp 8.900.000 Rp 30.566.667

3 2.300 Rp 10.833 Rp 24.916.667 Rp 8.900.000 Rp 33.816.667

4 2.600 Rp 10.833 Rp 28.166.667 Rp 8.900.000 Rp 37.066.667

5 3.000 Rp 10.833 Rp 32.500.000 Rp 8.900.000 Rp 41.400.000


1. Toko Lampu Sinar Harapan memiliki data sebagai
berikut :
Biaya Tetap : Rp. 600.000
Biaya variabel : Rp. 15.000 / unit
Harga jual : Rp. 30.000 / unit

Diminta : Hitunglah BEP dalam bentuk unit & dalam


bentuk uang serta pada penjualan keberapa baru
memperoleh keuntungan!
2) CV. Sumber Perabot memiliki catatan pengeluaran sebeluan
terakhir sebagai berikut :
Keterangan Jumlah
Beli kayu 2 m3 Rp. 1.200.000
Beli triplek 7 lembar Rp. 300.000
Beli paku, lem & perlengakapan lainnya Rp. 255.000

Bayar upah tukang untuk 10 buah meja Rp. 1.000.000


Bayar rekening listrik (60% untuk mesin, Rp. 500.000
40% untuk penerangan)
Bayar telepon 1 bulan Rp. 200.000
Bayar upah tukang untuk 15 buah meja Rp. 1.500.000
Bayar gaji kepala tukang, pegawai/bulan Rp. 3.000.000
Depresiasi mesin Rp. 900.000
Jika semua bahan yang dibeli habis tepakai, tentukanlah
hal-hal berikut :
a) Kelompokanlah pengeluaran berdasarkan biaya
primer dan biaya overhead pabrik!
b) Hitunglah biaya produksi untuk 1 unit meja!
c) Kelompokkanlah biaya berdasarkan biaya tetap dan
biaya variabelnya, serta tentukan biaya variabel
perunit!
d) Hitunglah BEP produksi meja jika harga jual meja
Rp. 500.000/Unit
3) Berdasarkan data produksi perusahaan periode yang lalu sebagai berikut :

o Pembelian bahan baku utama Rp 9juta


o Bahan baku penolong Rp 6juta
o Tenaga kerja langsung Rp 12juta
o Tenaga kerja tidak langsung Rp 4,5 juta
o Biaya over-head Rp 6,5juta (nondepresiasi)
o Jumlah produksi 1.300 unit
o Upah tenaga kerja langsung dibayar berdasarkan hasil produksi,
sedangkan upah tenaga kerja tak langsung tidak berpengaruh pada jumlah
produksi.
o Bahan baku penolong tidak berpengaruh banyak terhadap jumlah produksi

 Diminta: Susun cashflow untuk 6 periode kedepan jika jadwal produksi


berturut-turut 1.500, 2.000, 2.500, 3.000, 3.500, dan 4000 unit.

Anda mungkin juga menyukai