1.Pengertian
Pada umumnya, pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah
kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa
zat cair dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima.
Pengeringan biaanya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi, dan hasil
pengeringan biasanya siap dikemas.
Pemisahan air atau zat cair lain dari zat padat dapat dilakukan dengan memeras
zat cair itu secara mekanik hingga keluar, atau dengan pemisahan sentrifugal atau
dengan pemisah sentrifugal atau dengan penguapan secara termal.
Dalam dunia industri, jenis mesin pengering ada banyak. Secara umum
klasifikasi mesin pengering (dryer) dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Klasifikasi berdasarkan cara perpindahan panas dari media pemanas ke
bahan yang akan dikeringkan.
2. Klasifikasi berdasarkan karakteristik bahan yang akan dikeringkan.
Berdasarkan cara perpindahan panas, peralatan pengering (dryer) dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Direct Dryer / Convection Dryer
Disebut direct dryer karena proses perpindahan panas berjalan secara
langsung, artinya terjadi kontak langsung antara bahan yang akan dikeringkan
dengan media pemanas sehingga air dalam bahan basah / lembab tersebut
akan menguap dan terbawa bersama media pemanas. Media pemanas dapat
berupa udara panas ataupun gas panas. Jadi pada proses pengeringan dengan
peralatan direct dryer terjadi proses perpindahan panas secara konveksi
(aliran). Macam direct dryer ada 2 jenis yaitu untuk proses batch dan untuk
proses continuous :
Proses Batch
Contoh :
Tray Dryer (pengering talam)
Batch Through Circulation Dryer
Proses Continuous
Contoh :
Continuous Tray Dryer
Rotary Dryer
Spray Dryer
Tunnel Dryer
Fluid Bed Continuous Dryer
Pneumatic Continuous Dryer
b. Indirect Dryer / Conduction Dryer
Disebut indirect dryer karena proses perpindahan terjadi secara tidak
langsung yaitu antara bahan yang akan dikeringkan (bahan basah) dan media
pemanas terdapat dinding pembatas sehingga air dalam bahan basah / lembab
yang menguap tidak terbawa bersama media pemanas. Hal ini menunjukkan
bahwa perpindahan panas terjadi secara hantaran (konduksi), sehingga disebut
juga Conduction Dryer. Macam indirect dryer ada 2 jenis yaitu untuk proses
batch dan untuk proses continuous.
Proses Batch
Contoh :
Freeze Dryer
2.Klasifikasi Pengering
Ada pengeringan yang beroperasi secara kontinyu (sinambung) dan ada pula
yang beroprasi secara batch. Pada beberapa proses pengeringan, zat padat nya ada
yang diaduk tetapi ada pula yang tidak boleh diaduk.
Pembagian pokok dalam klasifikasi pengeringan :
1. Pengeringan dimana zat padat itu bersentuhan langsung dengan agas panas
(biasanya udara)
2. Pengeringan dimana kalor berpindah ke zat padat dari suatu medium luar,
misalnya uap, biasanya melalui logam yang bersentuhan dengan zat padat itu.
3. Cara Penanganan Zat Padat dalam Pengering
Dalam pengering adiabatik, zat padat itu bersenthan dengan gas menurut salah
satu dari cara berikut :
1. Gas ditiupkan melintas permukaan hamparan atau lembaran zat padat, atau
melintas dari satu atau kedua sisi lembaran. Pengeringan ini disebut dengana
sirkulasi silang (cross-circulation drying)
2. Gas ditiupkan melalui hamparan zat butiran kasar yang ditempatkan di atas
ayakan pendukung. Cara ini disebut pengeringan sirkulasi tembus (troughcirculation drying).
3. Zat padat disiramkan ke bawah melalui suatu arus gaya yang bergerak
perlahan-lahan ke atas. Kadang hal ini terdapat pembawa ikutan yang tidak
dikehendaki dari pada partikel halus oleh gas.
4. Gas dialirkan melalui zat padaat dengan kecepatan yang cukup untuk
mefluidisasikan hamparan, dalam hal ini tidak dapat dihindarkan terjadinya
pembawa ikutan partikel-partikel yang halus.
5. Zat padat seluruhnya dibawa ikut dengan arus gas kecepatan tinggi dan
diangkut secara pnuematic dari peranti pencampuran ke pemisah mekanik.
Dalam pengeringan non adiabatic dibadakan terutama berdasarkan cara zat
padat itu berkontak dengan permukaan panas aayau sumberkallor lainnya.
1. Zat padat dihamparkan diatas suatu permukaan horisontal yang stasioner atau
bergerak lambat, dan dimasak hingga kering. Pemanasan permukaan dapat
dilakukan dengan listrik atau dengan fluida perpindahan kalor seperti uap atau
air panas atau dapaat pula dengan pemanas radiasi yan ditempatkan di atas
zat padat itu.
2. Zat padat itu bergerak di atas permukaan panas, yang biasanya berbentuk
silinder dengan banntuan pengduk atau konveyor sekrup (screw conveyor)
atau konveyor dayung (paddle conveyor).
3. Zat padat tergelincir dengan gaya gravitasi di atas permukaan panas yang
miring atau dibawa naik bersama permukaan itu selama waktu tertentu dan
kemudian diluncurkan lagi ke suatu lokasi baru.
4. Peralatan Pengering
Peralatan pengering yang sering diguanakan dalam industri terdiri dari dua
kelompok yaitu :
a. Kelompok pertama yang terbesar terdiri dari pengering untuk zat padat
tegar atau biji-bijian dan pasta setengah padat;
b. Kelompok kedua terdiri dari pengering yang dapat menampung bubur dan
umpan cair.
A. Pengeringan Zat Padat dan Pasta
Pengeringan zat padat dan pasta terdiri dari pengeringan talam (tray
dryer) dan pengeringan konveyor-tabir (screen-conveyor dryer) untuk bahanbahan yang tidak boleh diaduk, dan pengeringan menara (tower dryer),
pengeringan putar (ratary dryer), pengeringan konveyor-sekrup (screwconveyor dryer), pengeringan hamparan fluidisasi (fluid-bed dryer) dan
pengeringan kilat (flask dryer), dimana pengadukan boleh dilakukan
1. Pengeringan Talam
Pengeringan ini terdiri dari sebuah ruang dari logam lembaran yang berisi
dua buah truk yang mendukung rak-rak setiap rak mempunyai sejumlah talam
dangkal kira-kira 30-in persegi dan tebal 2 sampai 6-in yang penuh dengan
bahan yang akan dikeringkan Udara panas disirkulasikan pada kecepatan 7
sampai 15 ft/det diantara talam dengan bantuan kipas dan motor, mengalir
melalui pemanas, kemudian sekat-sekat pembagikan udara itu secara seragam
di atas susunan talam tadi. Sebagian udara basah diventilasikan keluar melalui
talang pembuang; sedang udara segar masuk melalui pemasuk. Rak-rak itu
disusun di atas roda truk, sehingga pada akhir siklus pengeringan truk itu dapat
ditarik keluar dari kamar itu dan dibawa ke stasiun penumpahan talam.
Pengeringan talam sangat bermanfaat bila laju produksi kecil. Alat ini
dapat di gunakan untuk pengeringan segala bahan tetapi karena memerlukan
tenaga kerja untuk pemuatan dan pengosongan, biaya operasinya agak mahal
alat ini biasanya diterapkaan untuk pengeringan bahan-bahan bernilai tinggi
seperti zat warna dan bahan farmasi.
arah terhadap zat padat. Pengering ini sangat cocok untuk situasi dimana
kondisi pengeringan berubah banyak dengan berkurangnya kandungan
kebasahan zat padat.
3. Pengering Menara
Pengering menara terdiri dari sederetan talam bundar yang dipasang
bersusun ke atas pada suatu poros tengah yang berputar. Umpan padat
dijatuhkan pada talam teratas dan dikenakan pada asus udara panas atau gas
yang mengalir melintas talam. Zat padat itu lalu dikikis keluar dan dijatuhkan
kedalam talam berikut dibawahnya. Zat padat itu menempuh jalan seperti
melalui pengering, sampai keluar sebagai hasil yang kering dari dasar menara.
Aliran zat padat dan gas itu bisa searah dan bisa pula berlawanan arah.
4. Pengeringan Berputar.
Pengering putar terdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder yang
berputar horisontal atau agak miring ke bawah ke arah luar. Umpan basah
masuk dari suatu ujung silinder, bahan itu keluar dari ujung yang satu lagi, pada
waktu selongsong berputar, sayap-sayap yang terdapat di dalam mengangkat
zat padat itu dan menyiramkannya ke bawah melalui bagian dalam selongsong.
Pengering putar dapat dipanaskan dengan kontak langsung gas dengan zat
padat, dengan gas panas yang mengalir melalui mantel luar, atau dengan uap
yang kondensasi di dalam seperangkat tabung longitudinal yang dipasangkan
pada permukaan dalam selongsong. Jenis yang dirancang sedemikian rupa
dinamakan pengering putar tabung uap. Dalam pengering putar langsung tak
langsung (diretc-indirect rotary dryer), gas panas terlebih dahulu dilewatkan
melalui mantel dan masuk ke dalam selongsong dimana gas itu berada pada
kontak dengan zat padat yanng dikeringkan.
5. Pengering Turbo
Pengering turbo (Turbo dryer) ialah suatu pengering menara dengan
tersirkulasi dalam gas pemanas. Kipas-kipas turbin digunakan untuk
mensirkulasikan udara atau gas ke arah luar diantara beberapa talam, diatas
elemen pemanas, dan ke arah dalam diantara talam-talam lain. Kecepatan gas
biasanya adalah 2 sampai 8 ft/det (0,6 2,4 m/det). Dua talam terbawah
merupakan bagian pendinginan untuk zat padat kering. Udara yang dipanaskan
terlebih dahulu biasanya masuk melalui bawah menara dan keluar dari atas
sehingga terdapat aliran lawan arah.
Pengering turbo berfungsi sebagian dengan pengeringan sirkulasi silang,
seperti pada pengering talam dan sebagian dengan menyiramkan
partikelpartikel melaui gas panas pada waktu partikel-partikel itu jatuh dari satu
talam ke talam berikutnya.
6. Pengering Konveyor-Sekrup
Pengering konveyor sekrup adalah suatu pengering kontinu kalor tak
langsung yang terdiri pada pokoknya dari sebuah konveyor sekrup horizontal
(atau konveyor daun) yang terletak di dalam suatu selongsong-bermantel
berbentuk silinder zat padat yang diumpankan di satu ujung diangkut perlahan-
lahan melalui zona panas yang dikeluarkan dari ujung yang satu ke ujung yang
satu lagi.
Uap yang keluar disedot melalui pipa yang dipasang pada atap
selongsong. Selongsong itu memiliki diameter 3 sampai 24 in. (75-600 mm) dan
panjangnya sampai 20ft(6in), bila diperlukan lebih panjang, digunakan
beberapa selongsong yang dipasang bersusun satu di atas yang lain. Sering
pula unit paling bawah dalam susunan itu merupakan pendingin dimana air
atau bahan pendingin lain yang dialirkan di dalam mantel itu menurunkan suhu
suatu zat padat yang telah dikeringkan tersebut sebelum keluar dari pengering.
Bahan campuran itu lalu masuk ke dalam penumbuk palu (hammer mill)
C, yang disapu dari gas bakaran panas dari tungku B. Zat padat serbuk itu lalu
dibawa keluar dari penumbuk dengan arus gas melalui talang yang cukup
panjang, dimana pengeringan itu berlangsung. Gas dan zat padat kering itu
dipisahkan dalam siklon D, dan gas bersih dikeluarkan melalui kipas ventilasi E.
Zat padat dikeluarkan dari siklon melalui pengumpan bintang (star feeder) F,
yang menjatuhkannya ke dalam membagi zat padat G. Pembagi haampir selalu
diperlukan untuk mendaur ulang sebagian zat padat kering untuk dicampurkan
dengan umpan basah. Pembagi itu di operasikan dengan pengatur basah.
Pembagi itu dioperasikan dengan pengatur waktu yang menggerakkan katup
penahan sehingga zat padat kering kembali ke pencampur selama periode
tertentu, dan selama peride tertentu lainnya dikeluarkan sebagai hasil.
Biasanya zat padat yang di kembalikan lebih banyak dari yang dikeluarkan.
B. Pengering Larutan dan Bubur
Beberapa jenis pengering dapat menguapkan larutan dan bubur (slurry)
sampai kering dengan cara termal. Contohnya ialah pengering semprot (spray
dryer), pengering film-tipis (thin-film dryer), dan pengering tromol (drum dryer)
1. Pengering Semprot
Dalam pengering semprot bubur atau larutan didispersikan ke dalam arus
gas panas dalam bentuk kabut atau tetesn halus. Kebasahan akan
mengguap dengan cepat dari tetesan itu, dan meninggalkan partikel zat
padat kering, yang lalu akan dipisahkan dari arus gas. Aliran zat dan gas itu
bisa searah, bisa lawanan arah, atau merupakan gabungan keduanya
didalam satu arah.
Tetesan-tetesan itu dibentuk dalam kamar pengering berbentuk silinder
dengan nossel tekanan, dengan nossel dua fluida atau di dalam pengering
ukuran besar, dengan piring semprot kecepatan tinggi.
Keuntungan pokok dari pengering semprot dalah bahwa waktu
pengeringannya sangat singkat, sehingga memungkinkam pengeringan
bahan-bahan yang peka panas dan menghasilkan partikel-partikel berbentuk
boal pejal maupun bolong.
Pengering semprot mempunyai keuntungan pula dalam menghasilkan
langsung dari larutan, bubur atau tapal encer suatu hasil kering yang siap
untuk dikemas. Pengering semprot dapat menggabungkan fungsi evaporasi,
kristalisator, pengering unit penghalus dan unit klasifikasi. Bilamana hal ini
dapat diterapkan, penyederhanaan yang dihasilkannya terhadap proses
keseluruhan cukup banyak artinya.
Effisiensi termal pengering film tipis biasa tinggi, dan kehilangan zat
padatnya juga kecil, karena dalam hal ini tidak ada atau hampir tidak ada
gas yang disedot melalui unit itu. Alay ini sangat bermanfaat untuk
memulihkan pelarut dri hasil padat. Alat ini relative mahal dan luas
permukaan perpindahan kalornya terbatas. Laju pengumpanan yang wajar
untuk umpan yang basah air atau basah pelarut, biasanya berkisar antara
20-40 ib/ft-hours (100-200 kg/m3-jam).
3. Pengering tromol
Pengeringan tromol terdiri dari satu rol logam atau lebih yang dipanaskan
diluar tromol itu sampai kering. Zat padat kering dikikis dari rol itu pada
waktu rol berputar dengan perlahan-lahan.
Contoh pengeringan tromol, dalam hal ini pengeringan tromol ganda
dengan umpan dari tengah. Zat cair diumpankan dari palung atau dari pipa
berteforasi kedalam kolam didalam ruang diatas dan diantara kedua rol.
Kolam itu dibatasi oleh plat-plat ujung yang stasioner. Kalor berpindah
melalui konduksi ke zat cair yang dikonsentrasikan sebagian didalam ruang
diantara ruang rol. Zat cair pekat keluar dari dasar kolam itu sebagai suatu
lapisan viskos yang menutupi sisa permukaan tromol. Hampir seluruh zat
cair menguap dari zat padat bersamaan dengan berputarnya tromol dan
meninggalkan lapisan tipis yang terdiri dari bahan kering yang kemudian
dikikis dengan daun pisau kedalam konveyer yang reletyak dibawahnya.
Kebasahan yang menguap itu lalu dikumpulkan dan dikeluarkan melalui
pengeluaran uap diatas tromol.
Pengering tromol ganda efektif untuk larutan encer, juga untuk larutan
pekat dari bahan yang mudah terlarut, serta untuk bubuk yang tidak terlalu
pekat. Alat ini tidak cocok untuk larutan garam yang kelarutannya terbatas
untuk bubur zat padat abrasif yang cenderung mengendap dan
membangkitkan tekanan yang berlebihan antara kedua tromol.
Pemilihan peralatan pengeringan
Pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat
pengeringan antara lain adalah:
a. kemudahan operasi terutama kemampuannya dalam menghasilkan produk
yang dikehendaki dalam bentuk laju yang diperlukan pengeringan non adiabatik
selalu dipilih untuk partikel yang sangat halus atau untuk zat padat yanng
terlalu reaktif terhadap arus gas.
Neraca massa pada peralatan pengeringan
Pada partikel-partikel padat yang lembab, cairan yang harus dipisahkan dapat
berada sebagai :
a. cairan bebas, tak terikat pada permukaan partikel
b. cairan yang terikat oleh gaya kapiler dan diabsorpsi didalam pori-pori
partikel (pada bahan yang higroskopis) air kristal yang diikat oleh gaya
valensi dalam struktur kristal bahan berpindah dari bagian dalam partikel ke
permukaan dengan cara disfusi.
Pada tahap pengeringan kedua dimulai ketika cairan yang berasal dari bagian
dalam partikel tidak lagi cukup untuk membasahi permukaan. Bidang batas terjadinya
penguapan atau pengabutan kemudian bergerak masuk ke bagian dakam partikel.
Cairan yang berada disitu harus berdifusi dalam bentuk uap agar dapat menembus
lapisan-lapisan bahan yang telah kering.
Zat padat yang akan dikeringkan biasanya terdapat dalam berbagai bentuk
serpih (flake), bijian (grarule), kristal (cristal), serbuk (powder), lempeng (slab), atau
lembaran senambung (continuous shet) dengan sifat-sifat yang ,mungkin berbeda
satu sama lain zat cair yang akan diuapkan itu mungkin terdapat pada permukaan zat
padat sebagaimana dalam kristal bisa pula seluruhnya terdapat didalam zat padat.
Neraca panas pada peralatan pengeringan
Perpindahan panas pada pengeringan dapat berlangsung secara langsung
maupun tak langsung tergantung pada suhu pengeringan baik dibawah titik didih dari
cairan yang harus diuapkan (pengerinagn dengan pengabutan) ataupun pada suhu
didhnya (pengeringan dengan penguapan). Proses pengeringan ini dapat dibagi
menjadi:
a. pengeringan konveksi
pada proses ini panas yang diperlukan dipindahkan langsung kebahan yang
akan dikeringkan oleh suatu gas panas (biasanya udara).
b. pengeringan kontak
pada proses ini panas yang dibutuhkan diberikan pada bahan dengan
penghantaran panas tak langsung.
c. pengeringan radiasi
pada proses ini panas yang dibutuhkan dipindahkan secara langsung sebagai
radiasi infra merah dari suatu sumber panas kebahan yang akan dikeringakan.
Kuantitas panas yang diperlukan untuk pengeringan terdiri dari :
1. panas untuk memanaskan bahan yang dikeringfakan hingga mencapai suhu
pengeringan
2. panas penguapan untuk mengubah cairan ke fase uap
3. panas yang hilang kesekeliling.
Diameter alat pengering
Agar tetesan atau partikel basah tidak sampai menumbuk permukaan padat
sebelum pengeringan berlangsung, maka ruang pengering biasanya dibuat besar.
Diameternya sebesar 8-30 feet atau 2.5-9 meter. dalam contoh pengering semprot,
kamar pengering berbentuk silinder dengan dasar kerucut pendek. Umpan cair
dipompakan melalui pengaduk piring semprot (spray disk atomizer) yang dipasang
diatap kamar. Dalam pengering ini piring semprot berdiameter 12 inch (300 mm) dan
berp[utar dalam kecepatan 5000-10000 putaran / menit. Zat cair itu dikabutkan
menjadi butir-butir halus lalu dilemparkan secara radial kedalam arus gas panas yang
masuk didekat puncak kamar. Gas yang telah mendingin disedot dengan kipas
pembuang melalui saluran pembuang horizontal yang dipasang pada sisi kamar itu
dibagian bawah yang berbentuk silinder. Gas tersebut dilewatkan melalui pemisah
siklon dimana partikel-partikel yang terbawa ikut dipisahkan. Sebagian besar zat padat
kering mengendap ke luar dari gasket dasar kamar pengering, dan dikeluarkan dengan
bantuan katup putar dan konveyer skrup dan digabungakn dengan zat padat yang
dikumpulkan didalam siklon.