Anda di halaman 1dari 9

Alat Pemisah Campuran Homogen

1. Absorpsi
Absorpsi atau penyerapan, dalam kimia, adalah suatu fenomena fisik atau kimiawi
atau suatu proses sewaktu atom, molekul, atau ion memasuki suatu fase limbak (bulk) lain
yang bisa berupa gas, cairan, ataupun padatan. Proses ini berbeda dengan adsorpsi karena
pengikatan molekul dilakukan melalui volume dan bukan permukaan.

Prinsip Kerja Kolom Absorpsi


Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir berlawanan
arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya,
terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi, pelarutan
yang terjadi pada semua reaksi kimia.

Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara absorber.
Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan
perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer
yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang
berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan
dari gas yang dimasukkan tadi.

https://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/12/16/absorber-dan-stripper/

2. Adsorpsi
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan
maupun gas , terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penjerap, adsorben) dan
akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap, adsorbat) pada
permukaannya. Berbeda dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida
lainnya dengan membentuk suatu larutan.

3. Destilasi
Destilasi merupakan pemisahan cairan dari suatu larutan dengan cara penguapan dan
diikuti dengan proses kondensasi (pengembunan). Pemisahan ini berdasarkan perbedaan
titik didih komponen zat cair dalam larutan. Contoh penyulingan minyak bumi.

Distilasi adalah metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Jika larutan dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih
dahulu. Dalam kehidupan sehari-hari proses penyulingan digunakan sebagai pemisahan air tawar dan air
laut, pembuatan etanol atau alkhol, dan proses pemisahan minyak bumi.
Apakah kamu dapat memisahkan spiritus yang bercampur air? Pemisahan spiritus yang
bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi. Campuran spiritus dengan air
kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian dipanaskan. Proses yang terjadi adalah
campuran air dan spiritus dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang
air belum menguap. Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga
mengembun dan menetes di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang
disebut destilat. Salah satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan
minyak bumi menjadi fraksi-fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar,
pelumas, dan aspal.
https://nahason-bastin.blogspot.co.id/2015/06/pemisahan-campuran-pengertian-
dasar.html
https://bisakimia.com/2012/12/04/macam-macam-pemisahan-campuran/2/

4. Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan, dimana komponen-komponen yang
akan dipisahkan terdistribusi ke dalam dua fase yaitu fase stationer (tetap) dan fase mobil
(bergerak). Kromatografi terbagi atas 4 jenis yaitu
1) Kromatografi cair padat : fase stasionernya padat dan fase mobilnya cair

2) Kromatografi gas padat : fase stasionernya padat dan fase mobilnya gas

3) Kromatografi cair cair : fase stasioner dan fase mobilnya sama-sama cair

4) Kromatografi gas cair : fase stasionernya cair dan fase mobilnya gas
Dalam kehidupan sehari-hari kromatografi berguna untuk :

Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk dikonsumsi
Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan giro
Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau penyalahgunaan narkoba
Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan masih dalam
batas aman

5. Evaporasi
Evaporasi (penguapan) merupakan pemisahan padatan dari suatu larutan dengan
cara menguapkan pelarutnya. Pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa titik didih
pelarut lebih rendah dari titik didih zat padat terlarutnya. Contoh proses penguapan air laut
dalam pembuatan garam dapur.

Prinsip Kerja Evaporator

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat untuk menegevaporasi
larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Cara kerjanya
ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk memekatkan suatu larutan
yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang rendah dengan pelarut yang memiliki
titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan
hanya menyisahkan larutan yang lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses
evaporasi memiliki ketentuan, yaitu:

1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.


2. titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
3. dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung tekanan dan
kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik didih
(boiling range).

evaporator

Penggunaan Evaporator

Dalam dunia industri baik industri yang berskala besar maupun kecil, penggunaan evaporator
tentunya sangat dibutuhkan agar dapat menghasilkan produk sesuai dengan yang diinginkan,
seperti industri kimia dan industri makanan, contohnya proses pembuatan garam, bahan baku
garam dihasilkan dari air laut yang tentunya memiliki kandungan air, sehingga garam akan
dimasukkan ke dalam evapotor dan dievaporasikan agar mengubah air menjadi uap dan
dikeluarkan sehingga yang tersisa hanya larutan mineral-mineral yang terdapat dalam
evaporator. Khusus untuk industri migas, evaporator digunakan untuk memekatkan larutan crude
oil dengan menghilangkan kadar airnya sehingga meringankan kinerja kolom Destilasi. Dalam
skala komersial, proses evaporasi membutuhkan peralatan pendukung seperti kondensor,
perangkap uap, injeksi uap dan evaporator itu sendiri

http://www.prosesindustri.com/2015/01/evaporator-dan-prinsip-kerjanya.html

6. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan kelanjutan dari proses evaporasi. Larutan pekat dari hasil
evaporasi secara perlahan-lahan didinginkan, sehingga padatan memisah dari larutan pekat
membentuk kristal. Pemisahan ini didasarkan pada fakta bahwa jika suhu diturunkan,
kelarutan zat terlarut berkurang sehingga memisah membentuk kristal. Contoh pembuatan
kristal garam dapur.

Pada gambar diatas terlihat bahwa umpan berupa larutan induk terlebih dahulu
dilewatkan melalui sebuah Heat Exchangers untuk dipanaskan. Heat exchangers tersebut
berada didalam evaporator. Didalam evaporator terjadi flash evaporation yaitu: terjadi
pengurangan jumlah atau kandungan pelarut dan terjadi peningkatan kosentrasi zat terlarut.
Dimana pada saat itu juga, keadaan zat terlarut sudah lewat jenuh atau supersaturasi. Larutan
yang sudah berada pada keadaan lewat jenuh tersebut dialirkan menuju badan crystallizer
untuk diperoleh padatan berupa kristal. Dimana pada badan crystallizer terdapat mekanisme
kristalisasi yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal. Produk kristal dapat diambil sebagai hasil
pada bagian bawah crystallizer, namun tidak semua proses berjalan sempurna atau dengan
kata lain tidak semua cairan induk berubah menjadi padatan kristal. Karena itu ada proses
pengembalian kembali hasil pipa sirkulasi (circulating pipe) atau proses recycle hasil kristaliasi.
Terlihat bahwa umpan dan campuran umpan dengan hasil yang masih belum padatan, dialirkan
dengan paksa atau forced circulation, serta adanya Heat Exchangers dapat membuat kenaikan
titik didih yang sempurna. Kenaikan titik didih pada Heat Exchangers pada Evaporator untuk
dapat membuat larutan menjadi lewat jenuh berkisar antara 3 100F untuk sekali lewat. Bila
kenaikan titid didih yang diharapkan untuk mendapatkan kristal yang baik tidak sesuai, maka
dapat digunakan beberapa evaporator untuk menaikan titik didih, dimana kosentrasi zat terlarut
akan meningkat juga. Karena mengalir secara paksa menggunakan pompa, maka kecepatan
aliran cukup tinggi, sehingga akan mengakibatkan ketinggian permukaan larutan pada
crystallizer tidak tetap atau naik turun. Umumnya crystallizer jenis ini dibangun dengan diameter
2 feet atau pada skala industri sekitar 4 feet atau lebih.
https://www.google.com/search?q=Forced+Circulating+Liquid+Evaporator+Crystallize
r&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjOsp2pu- :
http://zefdes.blogspot.co.id/2014/03/makalah-kristalisasi.html

7. Sublimasi
Sublimasi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan
dengan cara penguapan. Pemisahan ini didasarkan adanya partikel padatan dari campuran
tersebut yang dapat menyublim. Contoh penguapan kapur barus (kamper), pemisahan iodin
dari campurannya.

8. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan
(pemisahan cairan dari suatu campuran berbentuk cairan), dengan cara menambahkan
pelarut tertentu. pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa salah satu komponen
campuran tersebut dapat larut kedalam pelarut yang ditambahkan tersebut. Selanjutnya
proses ini diikuti dengan proses penyaringan untuk menyaring zat yang tak larut ke dalam
pelarut tersebut. Contoh proses pemisahan campuran gula dengan garam menggunakan
pelarut alkohol dimana gula larut di dalam alkohol sedangkan garam tidak larut.
prinsip kerja dari ekstraktor soxhlet adalah salah satu model ekstraksi (pemisahan/pengambilan)
yang menggunakan pelarut selalu baru dalam mengekstraknya sehingga terjadi ektraksi yang kontinyu
dengan adanya jumlah pelarut konstan yang juga dibantu dengan pendingin balik (kondensor).
Untuk cara kerjanya (mekanisme kerja), hal yang pertama yang harus dilakukan yaitu dengan
menghaluskan sampel (untuk mempercepat proses ekstraksi, karena luas permukaannya lebih besar,
jadi laju reaksi libih cepat berjalan) kemudian sampelnya dibungkus dengan kertas saring (agar
sampelnya tidak ikut kedalam labu alas bulat ketika diekstraksi), setelah itu dimasukkan batu didih
(untuk meratakan pemanasan agar tidak terjadi peledakan) ke dalam labu alas bulat. Kemudian kertas
saring dan sampel dimasukkan kedalam timbal, dan timbalnya dimasukkan kedalam lubang ekstraktor.
Setelah itu pelarut dituangkan kedalam timbal dan disana akan langsung menuju ke labu alas bulat.
Kemudian dilakukan pemanasan pada pelarut dengan acuan pada titik didihnya (agar pelarut bisa
menguap), uapnya akan menguap melalui pipa F dan akan menabrak dinding-dinding kondensor hingga
akan terjadi proses kondensasi (pengembunan), dengan kata lain terjadi perubahan fasa dari fasa gas ke
fasa cair. Kemudian pelarut akan bercampur dengan sampel dan mengekstrak
(memisahkan/mengambil)senyawa yang kita inginkan dari suatu sampel. Setelah itu maka pelarutnya
akan memenuhi sifon, dan ketika pada sifon penuh kemudian akan dislurkan kembali kepada labu alas
bulat.

9. Pengeringan (Drying)
Pengeringan merupakan pemisahan cairan (biasanya air) dari suatu campuran
berbentuk padatan dengan cara melewatkan gas kering dan panas. Contoh proses
pengeringan ini adalah pengeringan dari hasil-hasil pertanian seperti buah cabe, cengkeh,
kopi dan vanila
Vacuum Dryers

Vakum ialah proses menghilangkan air dari suatu bahan, bersama dengan
penggunaan panas maka vakum dapat menjadi suatu metode pengeringan yang efektif.
Pengeringan dapat dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga lebih hemat energi. Metode
ini cocok untuk mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas atau bersifat volatil karena
waktu pengeringannya yang singkat. Kelebihan yang lain dari pengeringan menggunakan vakum
ialah dapat digunakan untuk mengeringkan bahan yang tak bisa dikeringkan jika terdapat
kehadiran air. Sistem ini terdiri dari ruang vakum (bisa stationer atau berputar), pompa dengan
katup dan gauge serta sumber panas. Proses pengeringan vakum sering melibatkan beberapa
langkah penerapan panas dan vakum. Mengurangi tekanan pada permukaan cairan akan
membuat cairan tersebut menguap tanpa perlu diikuti kenaikan suhu. Ada dua tipe pengering
vakum, yaitu Double cone Rotary Vacuum Dryer dan Cylindrical shell rotary vacuum dryer.
Pada Double cone Rotary Vacuum Dryer ruang pengering dipasang pada poros yang berputar.
Proses pengeringan melibatkan pemusingan dari ruang chamber yang memungkinkan gerakan
jatuh turun. Pada Cylindrical shell rotary vacuum dryer, di dalam ruang pengering dipasangi
dengan alat pemusing untuk mencampur dan mengaduk. Tipe ini digunakan biasanya untuk
produksi batch dalam jumlah besar.
http://tepegeee.blogspot.co.id/2012/09/alat-alat-pengeringan.html

Anda mungkin juga menyukai