Anda di halaman 1dari 43

Flash atau Equilibrium Distillation

0 Dilangsungkan sebagai suatu proses yang kontinu, yaitu


penguapan sejumlah tertentu umpan cair dengan cara
yang sedemikian sehingga uap yang dilepas berada dalam
kesetimbangan dengan cairan sisa.
0 Umpan biasanya dipompa melalui suatu “fired heater”
masuk ke tempat penyulingan melalui suatu tahap dimana
tekanan dikurangi.
0 Penyuling merupakan suatu separator dimana cairan dan
uap yang dihasilkan mempunyai waktu cukup untuk
mencapai kesetimbangan. Uap dipisahkan melalui puncak
separator dan biasanya dikondensasi. Cairan keluar dari
bawah.

Iriany-Distilasi 2
Flash atau Equilibrium Distillation...
Flash vaporization V, yi, hV, Pv, Tv
(adiabatic with valve)

heater
Umpan
cair Flash drum

F, z, hF, TF, katup


PF

PL, TL, L, xi, hL

Iriany-Distilasi 3
Flash atau Equilibrium Distillation...
Kondensasi parsial V, yi, hV, Pv, Tv

kondensor
Umpan parsial
uap Flash drum

F, z, hF, TF,
PF

PL, TL, L, xi, hL

Iriany-Distilasi 4
Neraca Massa
0
Contoh 1:
0
Dari gambar
didapat:
y = 0,63
X = 0,42
Temperatur cairan
T vs y = 366,5 K

T vs x
Pengujian Kondisi Fasa untuk
Suatu Campuran
Kixi (xi/Ki) Kondisi Fasa
<1 >1 Subcooled liquid
=1 >1 Saturated liquid
>1 >1 Mixed vapor & liquid
>1 =1 Saturated vapor
>1 <1 Superheated vapor
Penyelesaian masalah pemisahan yang sederhana
mencakup:

1. Menentukan jumlah proses variabel yang diperlukan


2. Mengembangkan hubungan neraca entalpi dan massa
3. Menghubungkan komposisi produk dengan faktor
separasi atau kesetimbangan atau data laju ideal
disertai koreksi untuk setiap penyimpangan dari
kesetimbangan atau keidealan.
4. Menyelesaikan persamaan-persamaan yang dihasilkan
untuk memperoleh nilai besaran-besaran yang tidak
diketahui.

Faktor separasi kesetimbangan = volatilitas relatif


Kasus-kasus dalam “flash
distillation”
1. T dan vi/fi salah satu komponen telah ditentukan
2. P dan T telah ditentukan
3. P dan V/F ditentukan
4. P dan vi/fi ditentukan
5. P dan entalpi produk diketahui
6. Campuran yang sangat tidak ideal
T dan vi/fi salah satu komponen telah
ditentukan
0
T dan vi/fi salah satu komponen telah
ditentukan
0
T dan vi/fi salah satu komponen telah
ditentukan
0

Jika T diketahui ij = tahu


fi/vi diketahui fj/vj pun tahu (dapat dihitung)
Contoh 2:
Suatu campuran hidrokarbon mengandung 20% mol n-
butana, 50% mol n-pentana, dan 30% mol heksana
diumpankan pada laju 200 lbmol/jam ke suatu “flash
vaporization” keadaan mantap yang kontinu yang
memberikan produk kesetimbangan pada 250oF. 90%
heksana akan dikembalikan di cairan. Hitunglah laju
alir, komposisi dan tekanan uap yang diperlukan.
Penyelesaian:
P diasumsi, ij tidak sensitif terhadap tekanan
Contoh 2:
0
Gambar 2.2
Contoh 2:
fj jH fj/vj vj yj xj
Butana 40 3,90 3,30 12,1 0,336 0,170
Pentana 100 1,96 5,59 17,9 0,497 0,501
heksana 60 1,00 10,00 6,0 0,167 0,329
V = 36,0 1,000 1,000
L = 164,0

yj = vj/V xj = (fj – vj)/L


Contoh 2:
Periksa P :Kixi = 1
(10/P)[(1,87)(0,17)+(0,94)(0,501)+(0,48)(0,329)] = 1,0
10(0,949) = P  P = 9,47 atm
Dengan menggunakan P = 9,47 atm ini, tentukan 
ij = f (P) jika P  Pc
Iriany-NM&E2 20
P & T telah ditentukan
0

Tidak mungkin
terbentuk 2 fasa
 Tidak ada
pemisahan
Contoh 3:
Campuran hidrokarbon terdiri dari 20% mol n-butana,
50% mol n-pentana, dan 30% mol heksana diumpankan
dengan laju 200 lbmol/jam ke suatu “flash
vaporization” kesetimbangan, menghasilkan produk
pada 10 atm dan 270oF. Tentukan komposisi produk
dan laju alir? (Rachford-Rice form)
Periksa kehadiran 2 fasa:
f(V/F) pada V/F = 0 dan V/F = 1
Contoh 3:
V/F = 0 V/F = 1
Ki Zi Zi(Ki-1) b a/b b a/b
Butana 2,13 0,2 0,226 1 0,226 2,13 0,1061
Pentana 1,10 0,5 0,050 1 0,050 1,10 0,0455
heksana 0,59 0,3 -0,123 1 -0,123 0,59 -0,2085
+0,153 -0,0569

Terdapat 2 fasa
Contoh 3:
0 Asumsi V/F = 0,5
Zi (Ki-1)= a b a/b
Butana 0,2260 1,565 0,1444
Pentana 0,0500 1,050 0,0476
Heksana -0,1230 0,795 -0,1547
+0,0373
Interpolasi menggunakan nilai (+) dan (-) dari f(V/F) yang terdekat
Contoh 3:
0 Asumsi V/F = 0,698
Zi (Ki-1)= a b a/b
Butana 0,2260 1,7887 0,1263
Pentana 0,0500 1,0698 0,0467
Heksana -0,1230 0,7138 -0,1723
+0,0007
Contoh 3:
Dengan menggunakan kedua persamaan berikut:

didapat:

xi yi
Butana 0,112 0,238
Pentana 0,467 0,514
Heksana 0,421 0,248
+1,000 +1,000
Selain metode Rachford-Rice, dapat juga
menggunakan:

0 Metode Newton
0 Metode Barnes & Flores
Contoh Perhitungan 4:
V/F = 0,5 V/F = 1
yi xi yi xi
Butana 0,2722 0,1278 0,2 0,0939
Pentana 0,5238 0,4762 0,5 0,4545
Heksana 0,2226 0,3774 0,3 0,5085
1,0186 0,9814 1,0 1,0569

G(V/F) = ln (1,0186/0,9814) = +0,0372 ln (1,0/1,0569) = -0,0553


Interpolasi:
P dan V/F ditentukan
0 Ki tidak diketahui
0 Tebak T  dapat Ki
f(V/F) = yi - xi = 0
atau gunakan pers. Barnes dan Flores
0 Tebak T antara bubble point dan dew point
P dan vi/fi ditentukan
0 Grens

0 r = komponen yang diketahui (v/f) nya


0 Kj tidak diketahui , Kj = f(T)
P dan Entalpi Produk Diketahui
0
Contoh 5:
Umpan cair pada “bubble point” nya yang mengandung 30% n-
butana, 40% n-pentana, dan 30% heksana tersedia 300oF
tekanan total 17,5 atm dan 100 lbmol/jam. Campuran
di”throttle” secara adiabatik untuk menghasilkan produk
kesetimbangan uap-cair pada 7 atm. Tentukan temperatur
produk dan komposisi uap-cair.
Tproduk < Tumpan, karena konsumsi panas laten pada
pembentukan uap.
Jika ½ dari bahan diuapkan
FCp(300-T) = (F/2) Hv
Cp = Cp rata-rata = 0,65 BTU/lb.oF
Contoh 5:
Hv = panas laten penguapan rata-rata = 130 BTU/lb
T = 300 – [(0,5)(130)/(0,65)] = 200oF ( tebakan awal)
Pada 200oF , dari Gbr 2.2 diperoleh
PB = 0,57/1,27 = 0,45 PH = 0,57/0,265 = 2,15
Entalpi umpan diekstrapolasi:
Mi fi H300, BTU/lb MifiHi, BTU/jam
Butana 58 30 310 540.000
Pentana 72 40 288 829.000
Heksana 86 30 276 712.000
hf F = 2.081.000
Entalpi untuk n-butana Entalpi untuk n-pentana
Entalpi untuk n-heksana
Contoh 5:
Trial I: Asumsi vp/fp = 0,5 , (fp/vp – 1) = 1
fj fj/vj vj
Butana 30 1,45 20,7
Pentana 40 2,00 20,0
Heksana 30 3,15
V = 50,2
(100-50,2)

(40-20)
Contoh 5:
0 Pada 7 atm, KP = 0,99 berdasarkan hk gas ideal
0 Pada 10 atm, KP = 0,99 (7/10) = 0,69  T = 217oF
vj lj H217 h217 MjvjHj x 10-3 Mjljhj x 10-3

Butana 20,7 9,3 359 238 431 128


Pentana 20,0 20,0 351 227 505 327
Heksana 9,5 20,5 350 218 286 384
VHV =1222 LhL = 839

hFF (2.081.000) > VHV+LhL (2.061.000)  asumsi vP/fP


kurang besar
Contoh 5:
Trial II: Asumsi vp/fp = 0,6 , (fp/vp – 1) = 0,667
fj fj/vj vj
Butana 30 1,30 23,1
Pentana 40 1,67 24,0
Heksana 30 2,43 12,4
V = 59,5
(100-59,5)

(40-24)
Contoh 5:
0 Pada 7 atm, KP = 1,02
0 Pada 10 atm, KP = 0,71  T = 220oF (gbr 2.2)
vj lj H220 h220 MjvjHj x 10-3 Mjljhj x 10-3

Butana 23,1 6,9 360 240 482 96


Pentana 24,0 16,0 352 229 608 264
Heksana 12,4 17,6 351 220 374 333
VHV =1464 LhL = 693

VHV+LhL = 2.157.000 BTU/jam > hFF


Contoh 5:
Dstnya: hingga didapat T = 217oF
dengan komposisi: vj lj
Butana 21,2 8,8
Pentana 20,8 19,2
Heksana 10,2 19,8
V = 52,2 L = 47,8
vj

vP/fP
Entalpi, 106 BTU/j

vP/fP
Tugas

1. Suatu campuran mengandung 45,1% mol propane,


18,3% mol isobutana dan 36,6% mol n-butane di-
flash ke dalam sebuah bejana pada 367K dan 2,41
MPa. Estimasilah fraksi mol dari campuran mula-
mula yang menguap pada kesetimbangan dan
komposisi dari fasa uap dan cair. Harga K pada
kondisi ini: Harga K
Propana 1,42
Isobutana 0,86
n-butana 0,72
Tugas
2. Suatu campuran ekimolar n-butane dan n-heksana
pada tekanan P diumpankan suatu bejana bersuhu
95oC, dimana campuran akan terdapat sebagai
campuran uap/cair yang bersetimbang. Jika fraksi
mol n-heksana dalam fasa cair = 0,70 berapakah
tekanan P (dalam bar). Estimasilah jumlah L dan
komposisi fasa cair dan uap!

Anda mungkin juga menyukai