= 12626,26263 kg/jam
Operasi pabrik = 330 hari/tahun, 24 jam/hari
1. REAKTOR (R-110)
Fungsi untuk mereaksian C2H4 dan O2 menjadi CH3CHO
Reaksi Utama:
C 2 H4 + ½O2 → CH3CHO
= 637,6900316 kmol/jam
= 17887,20539 kg/jam
Impuritis = 0,05%
Laju Alir CH4 = 0.025% × Mol C2H4 yang masuk
= 0.00025 × 637,6900316 kmol/jam
= 0,159422507 kmol/jam
= 2,557137027 kg/jam
Laju Alir C2H6 = 0.025% × Mol C2H4 yang masuk
= 0.00025 × 637,6900316 kmol/jam
= 0,159422507 kmol/jam
= 4,793834812 kg/jam
Kemurnian O2 = 99,5%
Laju Alir O2 = 99,5% × Mol O2 yang masuk
= 0.995 × 165,7994082 kmol/jam
= 164,9704112 kmol/jam
= 5279,053157 kg/jam
Impuritis = 0,5%
Laju Alir N2 = 0.25% × Mol O2 yang masuk
= 0.0025 × 165,7994082 kmol/jam
= 0,41449852 kmol/jam
= 11,61010356 kg/jam
C 2 H4 + ½O2 → CH3CHO
m 637,3711866 165,7994082
b 286,9605142 143,4802571 286,9605142
s 350,4106724 22,3191511 -
1
O2 yang bereaksi = 2 × Mol C2H4 yang bereaksi
1
= 2 ×286,9605142 kmol/jam
= 143,4802571 kmol/jam
= 4591,368227 kg/jam
Mol C2H4 Sisa = mol C2H4 yang masuk - Mol C2H4 yang bereaksi
= 637,3711866 kmol/jam - 286,9605142 kmol/jam
= 350,4106724 kmol/jam
= 9820,241572 kg/jam
Reaksi samping 1:
C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O
Konversi: 0,8%
2
2H2O yang dihasilkan = 2 × mol produk CO2
2
= 2 × 1,785532088 kmol/jam
= 1,785532088 kmol/jam
= 32,17528823 kg/jam
3
O2 yang bereaksi = 2 × mol produk CO2
3
= 2 × 1,785532088 kmol/jam
= 2,678298132 kmol/jam
= 85.70018363 kg/jam
1
C2H4 yang bereaksi = 2 × mol produk CO2
1
= 2 × 1,785532088 kmol/jam
= 0,892766044 kmol/jam
= 25,04208753 kg/jam
Mol C2H4 Sisa = mol C2H4 yang masuk - Mol C2H4 yang bereaksi
= 349,5179063 kmol/jam - 0,892766044 kmol/jam
= 349,5179063 kmol/jam
= 9803,977272 kg/jam
Reaksi samping 2:
C2H4 + O2 → CH3COOH
Konversi: 0,7%
= 1,374859708 kmol/jam
= 38,56481481 kg/jam
1
O2 yang bereaksi = 1 × mol produk CH3COOH
1
= × 1,374859708 kmol/jam
1
= 1,374859708 kmol/jam
= 43,99276094 kg/jam
C2H4 + O2 → CH3COOH
m 349,5179063 19,64085297
b 1,374859708 1,374859708 1,374859708
s 348,1430466 18,26599326
Mol C2H4 Sisa = mol C2H4 yang masuk - Mol C2H4 yang bereaksi
= 349,5179063 kmol/jam - 1,374859708 kmol/jam
= 348,1430466 kmol/jam
= 9753,22475 kg/jam
Perhitungan katalis
Katalis yang digunakan adalah PdCl2 dan CuCl2
Molaritas katalis:
PdCl2 = 0,04 mol
CuCl2 = 0,09 mol
Dalam 1 liter reaktan digunakan PdCl2 = 1,3 gram (170 ml) dan CuCl2 = 5
gram (330 ml).
= 523,615007 kg/m3
= 43,54521543 m3/jam
= 43545,21543 L/jam
= 56608,78006 gr/jam
massa 1000
Molaritas = ×
BM V
56608,78006 1000
0,04 = ×
177,33 V
5 gram X gram
Massa CuCl2 = × 43545,21543 L/jam
1 liter
= 217726,0772 gr/jam
massa 1000
Molaritas = ×
BM V
217726,0772 1000
0,09 = ×
170,48 V
T scrubber = 20˚C
Dapat dilihat dari tabel LA-2 bahwa kelarutan CH3CHO yang merupakan
produk adalah larut dalam setiap perbandingan (miscible), sehingga untuk membuat
produk larut sempurna dalam air dibuat perbandingan 1 : 3. Kebutuhan air dapat
dihitung dengan:
= 1.325.757,5762 mg/jam
= 1,3257575762 kg/jam
2. Metana
Dari tabel LA-2 diatas dapat dilihat kelarutan metana dalam air = 0,023 g/kg
H2O.
Maka,
0,023 g × 37.878,78789 kg/jam
jumlah metana yang larut = 1 kg
= 871,2121 g/jam
= 0,8712121 kg/jam
3. Etana
Dari tabel LA-2 diatas dapat dilihat kelarutan etana dalam air = 0,06 g/kg
H2O.
Maka,
0,06 g × 37.878,78789 kg/jam
jumlah etana yang larut = 1 kg
= 2272,7273 g/jam
= 2,2727273 kg/jam
4. Oksigen
Dari tabel LA-2 diatas dapat dilihat kelarutan oksigen dalam air = 8,3 mg/L
H2O.
Maka,
8,3 mg × 37.878,78789 kg/jam
jumlah oksigen yang larut = 1 kg
= 314.393,93949 mg/jam
= 0,31439393949 kg/jam
5. Nitrogen
Dari tabel LA-2 diatas dapat dilihat kelarutan metana dalam air = 0,019 g/kg
H2O.
Maka,
0,019 g × 37.878,78789 kg/jam
jumlah etilen yang larut = 1 kg
= 719,6969 g/jam
= 0,7196969 kg/jam
6. Argon
Dari tabel LA-2 diatas dapat dilihat kelarutan metana dalam air = 0,059 g/kg
H2O.
Maka,
0,059 g × 37.878,78789 kg/jam
jumlah etilen yang larut = 1 kg
= 2234,8484 g/jam
= 2,2348484 kg/jam
Dimana:
A, B, C, D, E = konstanta Antoine
T = suhu scrubber (293,15 K)
Jika tekanan uap > tekanan operasi, maka komponen tersebut dalam fasa gas.
Dan sebaliknya, jika tekanan uap < tekanan operasi, maka komponen tersebut dalam
fasa cair. Dimana P = 3 atm, sehingga CH3CHO, CH3CHO dan H2O merupakan fasa
cair, sedangkan yang lainnya merupakan fasa gas. Asumsi seluruh komponen fasa gas ke
atas, dan seluruh fasa cair ke bawah. Untuk menghitung massa komponen keluaran atas
scrubber digunakan rumus:
Massa komponen (atas) = massa komponen masuk – massa komponen yang larut
Massa C2H4 (atas) = massa C2H4 masuk – massa C2H4 yang larut
= 9753.22475 kg/jam - 1.325757576 kg/jam
= 9751.898992 kg/jam
Neraca Massa Total
Masuk Scrubber Keluar Scrubber
Komponen
Bawah Atas Bawah Atas
C2H4 9753,22475 1,325757576 9751,898992
CH4 2,557137012 0,8712121 1,685924912
C2H6 4,793834785 2,2727273 2,521107485
O2 584,511784400 0,314394 584,1973905
N2 11,610103545 0,7196969 10,89040665
Ar 16,559215874 2,2348 14,32441587
CH3CHO 12626,26263 12626,26263 0
CO2 78,58126721 63,9393 14,64196721
CH3COOH 82,56032547 82,56032547 0
H2O 32,17528823 37878,78789 37878,78789 32,17528823
Total 23192,836337 37878,78789 50659,28873 10412,33549
61071,62423 61071,62423
3. DISTILASI (MD-110)
Fungsi : untuk memisahkan antara CH3CHO dengan H2O
Dimana:
A, B, C, D, E = konstanta Antoine
T = suhu distilasi (293,15 K)
Dimana:
Xf = fraksi komponen masuk distilasi
VP = tekanan uap komponen
Distilat = 24,92%
Bottom = 75,08%
Xf × VP
XDB = VPT
Dimana:
XDB = fraksi komponen distilat, bottom
Xf = fraksi komponen masuk
VP = vapour pressure komponen
VPT = vapour pressure total
T degassing = 5˚C
Pemisahan antara fasa gas dan cairan pada degassing dapat dilihat dari
perbedaan titik didih.
Tabel LA-5. Titik didih produk distilasi
Komponen Titik didih (˚C)
C2H4 -103,8
CH4 -161,5
C2H6 -88,6
O2 -183
N2 -195,8
Ar 185,9
CH3CHO 19,85
CO2 -78,55
CH3COOH 118
H2O 100
Berdasarkan data titik didih diatas maka CH3CHO, CH3COOH dan H2O
mempunyai fasa liquid karena titik didihnya lebih besar dari temperature degassing
5˚C, sedangkan yang lain masih dalam fasa gas.
Pemisahan campuran fasa gas dengan fasa cair di dalam separator juga dapat
dilakukan berdasarkan perbedaan tekanan uap. Tekanan uap komponen dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan Antoine:
Dimana:
A, B, C, D, E = konstanta Antoine
T = suhu distilasi (278,15 K)
Log P = tekanan uap komponen (mmHg)
Diketahui temperature keluaran cooler adalah 5˚C, sehingga diperoleh tekanan uap
masing-masing komponen seperti yang disajikan dalam tabel berikut.
Jika tekanan uap > tekanan operasi, maka komponen tersebut dalam fasa gas. Dan
sebaliknya, jika tekanan uap < tekanan operasi, maka komponen tersebut dalam fasa
cair. Dimana P = 3 atm, sehingga CH3CHO, CH3CHO dan H2O merupakan fasa cair,
sedangkan yang lainnya merupakan fasa gas. Asumsi seluruh komponen fasa gas ke atas, dan
seluruh fasa cair ke bawah. Untuk menghitung massa komponen keluaran atas scrubber
digunakan rumus:
Neraca Massa Total
Neraca masuk Neraca keluar (kg/jam)
Komponen
(kg/jam) Laju alir atas Laju alir bawah
C2H4 8.919254E-04 8.919254E+00 0,00000E+00