Anda di halaman 1dari 35

Proposal Skripsi

Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Perkembangan pembangunan di bidang industri kimia di Indonesia

semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan didirikannya beberapa pabrik kimia

di Indonesia. Kegiatan pengembangan industri kimia di Indonesia diarahkan

untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam memenuhi kebutuhan dalam

negeri akan bahan kimia dan juga sekaligus memecahkan masalah

ketenagakerjaan.

Industri kimia merupakan salah satu bidang industri yang terus

berkembang secara meluas dan terintegrasi sehingga mempunyai prospek

yang baik saat ini maupun masa yang akan datang. Peerkembangan industri

hilir dan juga bahan setengah jadi yang pesat selama ini merupakan faktor

pendorong dibangunnya unit-unit industri hulu. Hal ini sesuai dengan sifat

umum dari industri kimia, dimana perkembangan terhadap suatu sektor akan

mempengaruhi produk pada industri hulu. Dengan demikian baik penyediaan

maupun kebutuhan akan bahan baku didalam industri kimia saling berkaitan.

Perkembangan di Indonesia tidak lepas dari sektor industri, khususnya

industri kimia. Salah satu bahan industri kimia yang banyak diperlukan dalam

industri adalah hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida sebagai salah satu

industri anorganik memiliki keunggulan untuk mewujudkan kebijakan

Arif Budi Nugroho (121140115) 1


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

pengembangan industri nasional, karena diharapkan dapat melepaskan

ketergantungan impor.

Hidrogen peroksida digunakan dalam banyak industri sebagai bahan kimia

pembantu. Kegunaan utama adalah sebagai bleaching agent (agen pemutih)

pada industri kertas dan tekstil. Keunggulan sebagai bleaching agent adalah

dapat memutihkan bahan katun secara efektif tanpa banyak mendegradasi

selulosa. Kegunaan penting lainnya adalah berfungsi sebagai bahan baku

pembuatan senyawa-senyawa peroksida, disinfektan, blowing agent dalam

produksi busa, bahan bakar roket, dan sebagai aplikasi lainnya.

Sektor yang paling banyak mengkonsumsi hidrogen peroksida adalah

industri tekstil serta industri pulp dan kertas. Industri pulp dan kertas telah

menyerap sekitar 35-45% dari total konsumsi hidrogen peroksida. Pada

industri ini hidrogen peroksida digunakan dalam proses bleaching atau

pengelantangan pulp menjadi kertas putih, baik untuk kertas tulis, koran,

tissue, maupun kertas sigaret. Sedangkan industri tekstil menyeap 25-35%

konsumsi total hidrogen peroksida dalam negeri. Selain kedua industri ini,

konsumsi hidrogen peroksida juga dilakukan oleh industri lain seperti

furnitur, industri packaging minuman (terutama kemasan minuman tetrapack),

proses metaleaching, bahan pencampur desinfektan pada pembersih, dan

water treatment.

Meskipun di Indonesia sudah ada pabrik yang memproduksi hidrogen

peroksida, akan tetapi Indonesia masih mengimpor hidrogen peroksida dari

Arif Budi Nugroho (121140115) 2


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

negara lain seperti Jepang, China, Malaysia, Hongkong, India, Singapura,

USA, Netherland, Australia, Thailand, dan Jerman (BPS, 2017). Keadaan ini

menunjukkan bahwa kurang terpenuhinya kebutuhan hidrogen peroksida di

Indonesia. Hal ini dapat mengganggu operasi pabrik yang menggunakan

hidrogen peroksida baik untuk bahan bakunya maupun sebagai bahan

tambahan.

Dalam mengatasi hal tersebut maka untuk mendorong berdirinya pabrik

baru yang menggunakan hidrogen peroksida disamping menambah lapangan

pekerjaan dan mengurangi pengangguran, maka perlu didirikan pabrik

hidrogen peroksida di Indonesia. Beberapa keuntungan yang didapatkan

dengan berdirinya pabrik hidrogen peroksida di Indonesia, antara lain:

1. Menyediakan kebutuhan dan memacu pertumbuhan industri-

industri di Indonesia yang menggunakan bahan baku maupun

bahan penunjang hidrogen peroksida.

2. Mengurangi impor hidrogen peroksida dari negara-negara lain,

karena adanya peningkatan kebutuhan hidrogen peroksida dari

tahun ke tahun.

3. Meningkatkan devisa negara dengan mengekspor hidrogen

peroksida ke negara-negara lain.

4. Meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitar pabrik hidrogen

peroksida.

Arif Budi Nugroho (121140115) 3


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

5. Membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi

jumlah pengangguran.

B. Prospek Pasar

1. Data Ekspor-Impor

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) diperoleh data

ekspor dan impor produk hidrogen peroksida sebagai berikut :

Table.1. Data Ekspor – Impor Hidrogen Peroksida

Tahun Ekspor (ton) Impor (ton)


2013 3.982,86 19.727,86
2014 368,57 20.554,01
2015 1.519,62 20.646,55
2016 2.898,51 21.636,77
2017 5.345,987 29.991,41
(Badan Pusat Statistik,2017)

Berdasarkan data ekspor dan impor hidrogen peroksida, kebutuhan

hidrogen peroksida dalam industri di Indonesia masih sangat tinggi.

Untuk itu pemilihan kapasitas pabrik hidrogen peroksida dapat ditentukan

melalui data impor Badan Pusat Statistik dari tahun 2013 – 2017.

Arif Budi Nugroho (121140115) 4


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Grafik.1. Impor Hidrogen Peroksida Tahun 2013-2017

35000

30000

25000 y = 2161x - 4E+06


R² = 0.6506
20000
Series1
15000 Linear (Series1)

10000

5000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Dari grafik didapatkan rumus y = 2161x – 4 E + 0 6 , jika

diproyeksikan pada tahun 2027 maka y = 2161(2027) – 4E+06 =

38.034 ≈ 38.000 ton. Jadi prediksi kebutuhan hidrogen peroksida di

Indonesia pada tahun 2027 sebesar 40.000 ton dengan maksud untuk

memenuhi kebutuhan hidrogen peroksida dalam negeri dan sisanya

untuk diekspor.

2. Sasaran Pasar

Lokasi pabrik berada pada kawasan industri dan dekat dengan

daerah industri di sekitar Jawa Timur bagian utara dan timur. Prioritas

utama pemasaran produk ini adalah pabrik-pabrik tekstil, kertas dan

penghasil cat rambut yang banyak terdapat di Jawa Timur.

Arif Budi Nugroho (121140115) 5


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Pabrik textil :

- PT. Fulindo Anggun Textile (Driyorejo, Gresik)

- PT. Lotus Indah Textile Industries (Rungkut, Surabaya)

- PT. Industri Sandang I (lawang, Malang)

- PT. Industri Sandangb II (Grati, Pasuruan)

- PT. Triastate Textile (Pandaan, Pasuruan)

- PT. New Minatex (Lawang, Malang)

- PT. Baktidotex ( Babadan,Ponorogo)

Pabrik Kertas antara lain:

- PT. Tjiwi Kimia Gresik

- PT. Sinar Muda (Ngunut, Tulung agung)

- PT. Jaya Kertas ( Kertosono, Nganjuk)

- PT. Kertas Basuki Rahmat (Banyuwangi)

- PT. Sakura (Mulyorejo, Surabaya)

- PT. Eureka Aba Paper Factory (Mojosari, Mojokerto)

- PT. Alam Dian Raya (Waru, Sidoarjo)

Pabrik penghasil pembersih lantai :

- PT. Wings Surya (Surabaya)

Pabrik Penghasil cat rambut :

- PT. Natindo (Surabaya)

Arif Budi Nugroho (121140115) 6


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Lokasi yang dekat dengan tujuan pemasaran ini akan menekan

biaya pengangkutan produk sehingga dapat diperoleh hasil penjualan yang

semaksimal mungkin.

C. Tinjauan Pustaka

1. Proses Produksi

Hidrogen peroksida dengan berat molekul 34 merupakan

senyawa anorganik yang digolongkan dalam jenis oksidator kuat. Karena

kemampuannya untuk melepaskan oksigen bebas pada tekanan dan suhu

tertentu (Kirk & Othmer, vol.13). Hidrogen peroksida termasuk jenis asam

lemah, cairan tidak berwarna, dan dapat bercampur dengan air. Hidrogen

peroksida mempunyai titik beku -0,14oC dan titik didih 150,2oC.

Hidrogen peroksida dapat dibuat dengan beberapa cara,

yaitu dengan proses oksidasi isopropanol (isopropil alkohol), proses

elektrolisis ammonium bisulfat, dan proses oksidasi anthrahidroquinon.

a. Tinjauan Berbagai Proses

1. Proses Oksidasi Isopropanol (Isopropil Alkohol)

Proses ini melibatkan oksidasi parsial alkohol sekunder secara non

katalitik menjadi hidrogen peroksida dan aseton. Gas yang

mengandung oksigen dilewatkan melalui alkohol sekunder umumnya

isopropil. Perusahaan pertama yang telah menggunakan proses ini

adalah Shell Chemical Company di Norco, Lousiana.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Arif Budi Nugroho (121140115) 7


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

(CH3)2CHOH(Ɩ) + O2 (g)  (CH3)2CO(Ɩ) + H2O2(Ɩ)

Proses ini dilakukan pada fase cair dengan suhu 70-160oC dan

tekanan 10-20 atm, konversi reaksi 90% dengan yield 90% (U.S. Patent :

2,871,104). Karena H2O2 yang diperoleh pekat, maka hasil reaksi

kemudian diencerkan dengan air untuk mendapatkan kemurnian H2O2

50%. Proses pemurnian produk hanya menggunakan menara distilasi.

Menara distilasi (MD-01) berfungsi untuk memisahkan produk hidrogen

peroksida sebagai hasil bawah dan menara distilasi (MD-02) berfungsi

memisahkan produk aseton sebagai hasil atas (U.S. Patent : 2,871,103).

2. Proses Elektrolisis Ammonium Bisulfat

Hidrogen peroksida dihasilkan dengan cara hidrolisis larutan yang

mengandung ion persulfat (S2O8). Larutan sulfat mengoksidasi secara

anodik. Ammonium persulfat yang dihasilkan selanjutnya dihidrolisis

dengan kondisi yang sesuai dengan sulfat dan menguapkan campuran

hidrogen peroksida dan air. Kemudian dipisahkan dengan distilasi vakum

sehingga menghasilkan hidrogen peroksida dengan kondisi tertentu

(Wendt, 1999).

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2 NH4HSO4  (NH4)2S2O8 + H2

(NH4)2S2O8 + 2 H2O  2 NH4HSO4 + H2O2

Arif Budi Nugroho (121140115) 8


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Kondisi operasi pada suhu 75oC dan tekanan 40-50 mmHg. Proses

elektrolisis ini memerlukan biaya dan energy yang tinggi, sehingga proses

ini tidak ekonomis (Faith & Keyes, 1961).

3. Proses Oksidasi Anthrahidroquinon

Proses ini pertama kali dioperasikan oleh I.G. Farbenindustri di

Jerman dengan kapasitas ton per bulan. Proses awal, anthraquinon

direduksi menggunakan hidrogen dan suatu pelarutnya (biasanya disebut

working solution) dengan bantuan katalis palladium dalam hidrogenator

pada suhu 40-50oC dan tekanan 4 atm.

Reaksi Hidrogenasi:

C6H12O2 (Ɩ) + H2 (g)  C6H12(OH)2 (Ɩ)

Proses ini menghasilkan larutan anthraquinon yang kemudian

dipisahkan dari katalis dan dikirim ke oxidizer, dimana produk tersebut

akan dioksidasi dengan oksigen (umumnya udara) pada suhu 30-60oC

menjadi anthraquinon dan hidrogen peroksida (Kirk & Othmer, 1983).

Reaksi Oksidasi:

C6H12(OH)2 (Ɩ) + O2 (g)  C6H12O2 (Ɩ) + H2O2 (Ɩ)

Kondisi operasi pada suhu 40-50oC dan tekanan 1-3 atm dengan

konversi 95% (US Patent : 6,982,072 B2).

Arif Budi Nugroho (121140115) 9


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

b. Pemilihan Proses

Pemilihan proses ditinjau dari beberapa macam segi meliputi:

1.) Segi Ekonomi

a. Proses Autooksidasi Antrahidroquinon

Reaksi:

Hidrogenasi

C6H12O2 (Ɩ) + H2 (g)  C6H12(OH)2 (Ɩ)

Oksidasi

C6H12(OH)2 (Ɩ) + O2 (g)  C6H12O2 (Ɩ) + H2O2 (Ɩ)

Tabel 1.4 Harga Bahan dan Produk

Komponen BM (kg/kmol) Harga ( US$/kg)


H2 2 0,129
O2 32 0
H2O2 34 1,789

Sehingga:
EP = Harga produk – Biaya bahan baku
EP = (34 x 1,789) – ((2 x 0,129) + (32 x 0))
= 60,568 US$/kmol

b. Proses Elektrolisis Ammonium Bisulfat

Reaksi:
2 NH4HSO4  (NH4)2S2O8 + H2

(NH4)2S2O8 + 2 H2O  2 NH4HSO4 + H2O2

Arif Budi Nugroho (121140115) 10


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Tabel 1.5 Harga Bahan dan Produk

Komponen BM (kg/kmol) Harga ( US$/kg)


H2 2 0,129
H2O2 34 1,789

Sehingga
EP = (34 x 1,789) + (2 x 0,129)
= 60,568 US$/kmol

c. Proses Oksidasi Isopropanol (Isopropil Alcohol)

Reaksi:

(CH3)2CHOH(Ɩ) + O2 (g)  (CH3)2CO(Ɩ) + H2O2(Ɩ)

Tabel 1.6 Harga Bahan dan Produk

Komponen BM (kg/kmol) Harga ( US$/kg)


C3H8O 60 0,947
C3H6O 58 1,578
H2O2 34 1,789

Sehingga

EP = ((34 x 1,789) + (58 x 1,578)) – (60 x 0,947)

= 95,53 US$/kmol

2.) Segi Teknis

Arif Budi Nugroho (121140115) 11


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Tabel 7. Pertimbangan Segi Teknis


Proses Proses Oksidasi
Proses
Elektrolisis Isopropanol
No Pertimbangan Autooksidasi
Ammonium (Isopropil
Antrahidroquinon
Bisulfat Alkohol)
1 Kebutuhan Ethyl- Asam sulfat Isopropil alkohol
Bahan Baku antraquinon Mudah diperoleh Mudah diperoleh
Diimpor dari **** ****
Cina
**
2 Katalis Menggunakan Tidak Tidak
katalis palladium memerlukan memerlukan
** katalis katalis
**** ****
3 Kondisi
Operasi:
-Suhu 40-50oC 75oC 70-160oC
**** *** ***
-Tekanan 1-3 atm ≤ 2 atm 10-20 atm
**** **** **
4 Fase Reaksi Gas-cair Cair-cair Gas-cair
*** *** ***

5 Hasil - - Aseton
Samping ** ** ****

6 Reaktor Hidrogenator dan - Gelembung


Oksidator **** (bubble column)
** ****
7 Konversi 95% 85% 90%
**** * ****

Arif Budi Nugroho (121140115) 12


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

8 Potensial 60,568 US$/kmol 60,568 US$/kmol 95,53 US$/kmol


Ekonomi *** *** ****
Jumlah 26 28 32

Keterangan: * = buruk

** = kurang baik

*** = baik

**** = sangat baik

Berdasarkan tinjauan proses diatas dipilih proses pembuatan hidrogen

peroksida dari isopropanol dan udara dengan pertimbangan:

1) Prosesnya pengoperasiannya mudah dan sederhana yaitu hanya

menggunakan satu reaktor dan proses pemisahan dengan

menara distilasi disbanding kedua proses diatas.

2) Proses reaksi oksidasi isopropil alkohol dapat berjalan tanpa

menggunakan katalis.

3) Konversi reaksi oksidasi isopropanol lebih tinggi yaitu sebesar

90% dengan yield 90%.

4) Biaya energi rendah dan kebutuhan bahan baku yang

digunakan jumlahnya sedikit sehingga lebih ekonomis

dibanding kedua proses diatas.

5) Produk utama yang dihasilkan adalah hidrogen peroksida dan

produk samping berupa aseton, dimana kedua produk tersebut

dapat dijual untuk digunakan dalam berbagai sektor industri,

Arif Budi Nugroho (121140115) 13


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

sedangkan kedua proses lainnya hanya menghasilkan produk

utama H2O2

(US Patent: 3,003,853).

c. Tinjauan Termodinamika

Untuk menentukan apakah reaksi berjalan endotermis atau

eksotermis diperlukan perhitungan termodinamika, reaksi yang terjadi

pada proses oksidasi adalah sebagai berikut:

(CH3)2CHOH(Ɩ) + O2 (g)  (CH3)2CO(Ɩ) + H2O2(Ɩ)

Suhu reaksi diambil 130oC = 403 K

∆HR(T) = ∆Hreaktan + ∆Hr⁰(298K) + ∆Hproduk

Jika ∆HR(T) reaksi berharga negatif maka reaksi akan bersifat

eksotermis, sebaliknya jika berharga positif reaksi akan bersifat

endotermis.

Berikut data panas pembentukkan standar (∆Hfo298) :

∆Hf H2O2 = -187,80 kjoule/mol

∆Hf O2 =0

∆Hf (CH3)2CO = -250,03 kjoule/mol

∆Hf (CH3)2CHOH = -302,29 kjoule/mol

∆Hf298 = ∆Hf298 produk - ∆Hf298 reaktan

= (-187,80 + (-250,03)) – (-302,29)

= -135,54 kjoule/mol

Arif Budi Nugroho (121140115) 14


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

= -135540 j/mol

Data Kapasitas Panas (Yaws) sebagai berikut :

Tabel 8. Kapasitas Panas fungsi berbagai suhu

Cp = A + B.T + C.T2 + D.T3


Komponen (Cp = J/mol.K)
A B C D
C3H7OH 75,525 7,9553.10-1 – 2,633.10-3 3,6498.10-6
O2 46,432 3,95.10-1 -7,0522.10-3 3,9897.10-5
H2O2 -15,248 6,7693.10-1 – 1,4948.10-3 1.2018.10-6
C3H6O 46.878 6,2652.10-1 – 2,0761.10-3 2,9583.10-6

(Yaws,1999)

Pada suhu 130oC (403 K) maka entalpinya adalah :

∆Hreaktan = ∫(1 . Cp C3H7OH + 1 . Cp O2) dT


298
= ∫403 [1(75,525 + 7,9553.10-1 T – 2,633.10-3 T2 + 3,6498.10-6 T3)]
+ [1(46,432 + 3,95.10-1 T + -7,0522.10-3 T2 + 3,9897.10-5 T3)] dT
= -132054,46 j/mol

∆Hproduk = ∫(1. Cp H2O2 + 1. Cp C3H6O) dT


403
= ∫298 [1 (-15,248 + 6,7693.10-1 T – 1,4948.10-3 T2 + 1.2018.10-6
T3)] + [1(46.878 + 6,2652.10-1 T – 2,0761.10-3 T2 + 2,9583.10-6 T3)] dT
= 24115,47925 j/mol

∆HR(T) = ∆Hreaktan + ∆Hr⁰(298K) + ∆Hproduk

= -132054,46 j/mol + (-135540 j/mol) + 24115,4792 j/mol

Arif Budi Nugroho (121140115) 15


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

= -243478,9808 j/mol

∆HR(T) bernilai negatif, maka reaksi pembentukan hidrogen

peroksida dari isopropanol dan udara adalah reaksi eksotermis. Hal ini

dapat dijelaskan bahwa reaksi mengeluarkan panas selama reaksi

berlangsung.

Reaksi dapat balik (reversible) atau searah (irreversible) dapat

ditentukan secara termodinamika yaitu berdasarkan persamaan Van’t

Hoff:

∆𝐺 0 /𝑅𝑇 −∆𝐻 0
=
𝑑𝑇 𝑅𝑇 2

Dengan:

∆Go = -RT ln T ( J.M. Smith and H.C. Van Ness, 1975)

Sehingga:

ln 𝐾 −∆𝐻 0
=
𝑑𝑇 𝑅𝑇 2

Jika ∆Ho merupakan entalpi standar (panas reaksi) dan dapat

diasumsikan konstan terhadap temperature, persamaan diatas dapat

diintegrasikan menjadi:

ln (K/K1) = -[ (∆Ho/R) (1/T-1/T1) ]

Data-data energi Gibbs (Gibbs heat of formation):

ΔG0f C3H7OH = -164,88 kj/mol

ΔG0f H2O2 = -324,52 kj/mol

ΔG0f C3H6O = -154,54 kj/mol

Arif Budi Nugroho (121140115) 16


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

ΔG0f Total = ((1 × -324,52) + (1 × -154,54 )) –


(-164,88)

= -314,18 kj/mol

ΔGfᵒ 298 = -R T lnK298


-314180 J/mol = - 8,314 J/(mol K) x 2980K x lnK298
lnK298 = 126,8096
ΔHfᵒ 1 1
lnK403 - lnK298 =− (T - T )
R 2 1

-135540 J/mol 1 1
lnK403 – 126,8096 = - 8,314 J/(mol K) (403 K - 298 K)

` lnK473 = 141,0632

K= 1,8321E+61

ΔGf473 = -R T lnK473

ΔGf473 = -8,314 J/(mol K) x 4030K x 141,0632

ΔGf473 = - 472638,1763 J/mol

Sehingga dapat disimpulkan reaksi spontan (ΔGf403 bernilai

negatif) dan eksotermis (ΔH bernilai negatif) serta reaksi yang terjadi

adalah irreversible (tidak dapat balik) karena didapatkan harga K yang

sangat besar.

d. Tinjauan Kinetika

Proses ini melibatkan oksidasi parsial alkohol sekunder secara non-

katalitik menjadi hidrogen peroksida dan aseton sebagai hasil samping.

Gas yang mengandung oksigen dilewatkan melalui alkohol sekunder

Arif Budi Nugroho (121140115) 17


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

umumnya isopropil. Perusahaan pertama yang telah menggunakan

proses ini adalah Shell Chemical Company di Norco, Lousiana,

Amerika Serikat.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

(CH3)2CHOH(Ɩ) + O2 (g)  (CH3)2CO(Ɩ) + H2O2(Ɩ)

A(l) + B(g-->l) 
k  C(l) + D(l)

Berdasarkan US Patent: 2,871,103 ( Skinner, 1959) untuk reaksi

pembentukan hidrogen peroksida dari isopropanol merupakan reaksi

eksotermis dan non-katalis pada bubble column reactor yang memiliki

waktu tinggal 1 jam dengan konversi 90%. Asumsi yang diambil pada

kinetika reaksi ini ialah aliran gas dianggap plug flow.

Persamaan umum untuk kecepatan reaksi gas-cair:


1
 r A' ' ' '  pA
1 HA HA
 
k Ag a k Al a E k CB f l

(Levenspiel, 1999: p.545)

Dengan:

1
= tahanan kecepatan melalui film gas
𝑘𝑎𝑔 .𝑎

Arif Budi Nugroho (121140115) 18


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

𝐻𝑎
= tahanan kecepatan melalui film cairan
𝑘𝑎𝑙 .𝑎.𝐸

𝐻𝑎
= tahanan kecepatan melalui cairan bulk
𝑘 𝐶𝑏.𝑓𝑙

Sedangkan parameter untuk MH merupakan suatu angka atau

bilangan tak berdimensi yang mengindikasikan suatu reaksi berlangsung

cepat atau lambat, dalam sistem reaksi nonkatalitik gas-cair.

 Fokus peninjauan: pada satuan luas permukaan antarmuka gas-cairan.

 Asumsi: tahanan kecepatan melalui fase gas dapat diabaikan.

 Definisikan parameter konversi film (yang merupakan kuadrat dari

bilangan Hatta):

maximum possible conversion in the film


2

maximum diffusional transport through the film

Maka:

𝑘.𝐶𝑏. 𝐷𝑎𝑙
𝑀𝐻 2 = (Levenspiel, 1999: p.545)
𝑘𝑎𝑙 2

Jika MH >> 1:

♦ Keseluruhan reaksi berlangsung di dalam film cairan; reaksi berlangsung

sangat cepat

♦ Luas permukaan berperan sebagai faktor penentu kecepatan

Arif Budi Nugroho (121140115) 19


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

♦ Jika MH sangat besar, maka reaktor harus dilengkapi dengan

pengadukan, untuk memperluas antarmuka film gas dengan cairan

(atau, memperluas bidang kontak G/L)

Jika MH << 1:

♦ Tidak ada reaksi yang berlangsung dalam film cairan (dengan kata lain,

keseluruhan reaksi berlangsung dalam fase cairan bulk); reaksi

berlangsung sangat lambat

♦ Volume cairan bulk berperan sebagai faktor penentu kecepatan

♦ Jika MH sangat kecil, maka diperlukan volume cairan yang besar.

Penggolongan yang lain untuk MH:

MH > 2 : reaksi berlangsung dalam film cairan

0,02 < MH < 2 : keadaan intermediet/antara

MH < 0,02 : reaksi berlangsung sangat lambat dan terjadi dalam fase cairan

bulk

Sedangkan untuk konstanta kecepatan reaksi (k) dapat didekati

dengan Teori Tumbukan (Collision Theory) sebagai berikut:

1
𝜎𝐴+ 𝜎𝐵 2 𝑁 1 1 2
−𝐸
k=(
2
) . 103 . [8 𝜋 𝑅 𝑇 (𝑀 + 𝑀 )] . 𝑒 𝑅.𝑇
𝐴 𝐵

faktor frekuensi tumbukan (A) faktor eksponensial

Arif Budi Nugroho (121140115) 20


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

dimana:

𝑑𝑦𝑛𝑒
𝜎𝐴, 𝜎𝐵 = 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜𝑛 ( 𝑐𝑚2 )

N = bilangan Avogadro ( 6,023.1023molekul/mol )

R = 8,314 J/mol.K = 8,314 .107 erg/mol.K = 1,987 kal/mol.K

MA,MB = berat molekul (gr/gmol)

T = suhu operasi (K)

E = energy aktivasi (kal/gmol)

(Levenspiel, 1999: p.24)

e. Pemilihan Reaktor

Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan reactor yaitu:

1.) Reaksi tidak menggunakan katalis (non-katalitik).

2.) Fase reaksi adalah fase cair-gas.

3.) Reaksi terjadi pada suhu 70-160oC dan tekanan 10-20 atm.

4.) Reaksi bersifat eksotermis dan irreversible.

5.) Laju transfer panas dan massa yang tinggi serta rendahnya

harga operasi dan biaya perawatan.

Berdasarkan pertimbangan diatas, reactor yang dipilih adalah

reactor gelembung. Reactor gelembung cocok digunakan pada reaksi gas-

cair tanpa katalis, dengan jumlah gas dibuat berlebih yang direaksikan

dengan jumlah cairan yang relative sedikit (US Patents: 5,968,472).

Arif Budi Nugroho (121140115) 21


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

f. Utilitas

a.) Air

Kebutuhan pabrik akan air dipenuhi dari sungai di sekitar Kota

Tuban, Jawa Timur, yaitu Sungai Bengawan Solo. Penyediaan air

dalam pabrik dibutuhkan dalam untuk air proses, air pendingin,

perumahan, perkantoran, dan air servis.

b.) Tenaga Listrik

Listrik yang digunakan untuk menjalankan pabrik berasal dari

perusahaan listrik negara dan unit generator listrik yang dibangun di

dalam pabrik. Kebutuhan listrik dalam pabrik yaitu:

- Sumber tenaga alat proses

- Sumber tenaga alat utilitas

- Sumber tenaga penggerak peralatan elektronik dalam pabrik

c.) Bahan Bakar

Bahan bakar yang diperlukan oleh pabrik dari perusahaan

pengolah minyak negara yang berada disekitar kota Tuban, Jawa

Timur. Bahan bakar yang diperlukan untuk penggerak generator

menggunakan minyak solar.

2. Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Produk


a. Spesifikasi

1.) Isopropanol (bahan baku)

Arif Budi Nugroho (121140115) 22


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

 Rumus Molekul = C3H7OH

 Berat Molekul = 60,01 g/mol

 Warna = tak berwarna

 Aroma = memiliki bau menyengat

 Titik Lebur = -89oC

 Titik Didih = 82,6oC

 Densitas = 0,786 g/cm3

 Kelarutan = mudah larut dalam air

 Viskositas = 1,77

 ∆Hfo = -302,29 kJ/mol

2.) Hydrogen Peroksida (produk)

 Rumus Molekul = H2O2

 Berat Molekul = 34,0147 g/mol

 Warna = biru muda terang

 Aroma = memiliki bau menyengat

 Titik Lebur = -0,43oC

 Titik Didih = 150,2oC

 Densitas = 1,45 g/cm3

 Kelarutan = mudah larut dalam air

 Viskositas = 1,245

 ∆Hfo = -187,80 kJ/mol

Arif Budi Nugroho (121140115) 23


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

3.) Aseton (by-product)

 Rumus Molekul = C3H6O

 Berat Molekul = 58,08 g/mol

 Warna = tidak berwarna

 Aroma = aroma seperti buah mint

 Titik Lebur = -94,9oC

 Titik Didih = 56,53oC

 Densitas = 0,79 g/cm3

 Kelarutan = mudah larut dalam air

 Viskositas = 0,23

 ∆Hfo = -250,03 kJ/mol

b. Pengadaan dan Transportasi

Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan

produksi suatu pabrik sehingga penyediaan bahan baku sangat

diprioritaskan. Dalam proses ini digunakan isopropanol dan udara

sebagai bahan baku. Bahan baku isopropanol diperoleh dari Sky Petro-

Chem PTE Ltd Singapura, sedangkan udara dapat diambil secara gratis

di sekitar lingkungan pabrik.

c. Kemasan

Arif Budi Nugroho (121140115) 24


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Produk utama pabrik ini adalah hydrogen peroksida cair,

sedangkan produk sampingnya berupa aseton cair, oleh karena itu

system pendistribusian menggunakan truk tangki.

d. Penyimpanan

Penyimpanan produk hydrogen peroksida dan produk samping

berupa aseton menggunakan tangki silinder tegak dengan alas datar (flat

bottom) dan bagian atas berbentuk kerucut berbahan carbon steel pada

suhu 35oC dan tekanan 1 atm. Sedangkan pada bahan baku yang berupa

isopropanol disimpan pada tangki konikal karena fasenya cair dan

memiliki titik didih sebesar 82,6oC.

D. Prediksi Kapasitas

Penentuan kapasitas produksi perancangan Pabrik Hidrogen

Peroksida didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :

1. Kebutuhan pasar

Kebutuhan pasar dapat diperkirakan berdasarkan data statistik

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

2. Kapasitas pabrik yang sudah ada

Arif Budi Nugroho (121140115) 25


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Kapasitas pabrik yang didirikan harus berdasarkan pada pabrik

yang sudah berdiri. Berikut ini adalah data pabrik berdasarkan

kebutuhan Hidrogen Peroksida telah berdiri yang diperoleh dari

berbagai sumber :

Tabel.2.1 Nama-nama pabrik Hidrogen Peroksida

Pabrik Lokasi Kapasitas(ton/tahun)


PT Peroksida Indonesia Pratama Cikampek 21.000
PT Sindopex Perotama Sidoarjo 18.000
PT Degussa Peroxide Indonesia Cikarang 48.000
PT Asean Aceh Fertilizer Aceh 12.000
PT Samator Inti Peroksida Gresik 20.000
Fort Howard Oklahoma, USA 30.000
Du Pont Tennesse, USA 64.000
FMC Texas, USA 43.000

3. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku pembuatan hydrogen peroksida yaitu isopropanol

didatangkan dari Sky Petro-Chem PTE Ltd, Singapura.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, maka pabrik

akan didirikan pada tahun 2027 dengan kapasitas sebesar 40.000

ton per tahun yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam

negeri dan mengurangi ketergantungan impor.

Arif Budi Nugroho (121140115) 26


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

BAB II

DESKRIPSI PROSES

A. Diagram Alir Proses

C3H8O C3H8O
C3H6O C3H6O C3H8O
O2 H2O C3H6O
C3H8O
N2
H2O C3H6O

Reaktor
Gelembung
C3H8O C3H8O Menara Menara
H2O C3H6O (RG-01) Distilasi Distilasi
Mixer
P= 10 atm C3H8O C3H8O (MD-01) (MD-02)
C3H6O (M-01) C3H6O
T= 130oC H2O2 H2O2
H2O H2O

O2
N2

C3H8O
H2O2 C3H6O
H2O H2O

Diagram Alir Proses

Arif Budi Nugroho (121140115) 27


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

B. Uraian Proses Singkat

Secara garis besar, proses pembuatan hydrogen peroksida dibagi menjadi 4

tahap, yaitu tahap penyiapan bahan baku, tahap pembentukan produk, tahap

pencampuran dan pengenceran, dan tahap pemisahan serta pemurnian produk.

 Tahap Penyiapan Bahan Baku

Bahan baku isopropanol dengan kemurnian 99% dan 1% H2O yang

didatangkan dari Sky Petro-Chem PTE Ltd, Singapura disimpan dalam tangki

penyimpanan (TP-01) pada suhu 30oC dan tekanan 1 atm, selanjutnya umpan

isopropanol dari tangki penyimpanan (TP-01) dialirkan menggunakan pompa

(P-01) untuk dinaikan tekanannya sebesarn 10 atm dan dengan menggunakan

heater (HE-01) yang berfungsi menaikkan suhu sebesar 130oC. Kemudian

umpan isopropanol dimasukkan ke bagian atas reactor gelembung (RG-01)

dengan kondisi operasi suhu 130oC dan tekanan 10 atm.

Umpan gas O2 dari udara dengan suhu 30oC dan tekanan 1 atm, diserap

menggukana blower (BL) yang sebelumnya pengotor berupa debu disaring

terlebih dahulu oleh alat filter udara (FU). Untuk menyesuaikan suhu dan

kondisi operasi di dalam reactor gelembung (RG-01) sebesar 130oC dan

tekanan 10 atm, maka umpan udara yang mengandung O2 dari kondisi awal

dialirkan ke kompresor (K-01) untuk dinaikkan tekanannya. Umpan tersebut

dialirkan ke heater (HE-02) untuk dinaikan suhunya. Setelah itu, dengan

kondisi operasi suhu 130oC dan tekanan 10 atm dimasukkan ke bagian bawah

Arif Budi Nugroho (121140115) 28


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

reactor gelembung (RG-01) untuk dikontakkan antara fase gas udara (O2)

dengan fase cair isopropanol.

 Tahap Pembentukan Produk

Pembentukan hydrogen peroksida dan aseton dalam reactor merupakan

reaksi oksidasi yang dijalankan dalam reaktor gelembung. Bahan baku

isopropanol dan udara berlebih direaksikan dalam reaktor gelembung (RG-

01), dimana terjadi kontak antara fase cair dan fase gas pada kondisi operasi

130oC dan tekanan 10 atm. Karena konversi dan yield sebesar 90%, maka

hasil bawah reaktor sebagai produk yaitu hidrogen peroksida, aseton,

sebagian isopropanol, dan sebagian lagi air. Sedangkan hasil atas reaktor yang

mengandung O2 dan N2 langsung dibuang ke lingkungan. Adapun reaksinya

sebagai berikut:

C3H8O(l) + O2(g)  C3H6O(l) + H2O2(l)

Reaksi yang terjadi di dalam reaktor gelembung bersifat eksotermis,

sehingga untuk mempertahankan kondisi reaksi dilengkapi koil pendingin

dengan air sebagai media pendingin.

 Tahap Pencampuran dan Pengenceran

Cairan hasil bawah reactor gelembung yang mengandung hidrogen

peroksida, aseton, sebagian isopropanol dan sebagian lagi air dengan suhu

dan tekanan operasi dialirkan ke dalam mixer (M-01) dengan pompa (P-02)

untuk dicampur dengan air yang dialirkan dari bak penampung air proses

Arif Budi Nugroho (121140115) 29


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

(BU-03) dari unit utilitas dengan menggunakan pompa (PU-14) dengan suhu

30oC dan tekanan 1 atm.

Suhu pencampuran pada mixer dibuat sama dengan suhu umpan pada

menara distilasi (MD-01), agar proses lebih ekonomis karena akan

menghemat 1 buah alat penukar panas pada aliran fluida pada mixer menuju

menara distilasi (MD-01). Selain itu tekanan operasi pada mixer dibuat sama

seperti kondisi air proses agar aseton dalam cairan tidak menguap.

 Tahap Pemisahan dan Pemurnian Produk

Cairan hasil pencampuran dari mixer (M-01) langsung dialirkan menuju

menara distilasi (MD-01) menggunakan pompa (P-03) dan diturunkan

tekanannya dengan expansion valve (EV-02). Kondisi operasi bawah menara

distilasi (MD-01) mengandung produk utama hydrogen peroksida 50%

dengan impuritis air yang dialirkan ke reboiler parsial untuk sebagian

diuapkan dan sebagian lagi berupa cairan dialirkan kedalam tangki

penyimpanan hidrogen peroksida 50% (TP-02) dengan menggunakan pompa

(P-05). Kondisi operasi atas menara distilasi (MD-01) berupa aseton dengan

impuritis berupa isopropanol dan air dialirkan ke menara distilasi (MD-02),

setelah melewati kondesor total (CD-01) yang berfungsi mengembunkan

seluruh uap menjadi cairan dimana dimana terjadi perubahan suhu.

Selanjutnya cairan hasil pengembunan dialirkan ke sebuah tangki yang

disebut akumulator refluks (ACC-01), yang sebagian dari cairan tersebut akan

diambil sebagai distilat dan sisanya dikembalikan ke puncak kolom sebagai

Arif Budi Nugroho (121140115) 30


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

arus refluks. Pengaliran arus refluks dan cairan umpan masuk ke menara

distilasi (MD-02) dilakukan menggunakan pompa (P-04). Arus refluks

memiliki arti penting karena tanpa arus refluks tersebut, tidak akan ada fase

cair yang mengalir turun pada seksi enriching.

Menara distilasi (MD-02) berfungsi meningkatkan kemurnian aseton

menjadi 99%. Kondisi operasi atas menara distilasi (MD-02) merupakan

produk samping berupa aseton 99% dengan impuritis berupa isopropanol

yang dialirkan menggunakan pompa (P-06) setelah melewati kondensor total

(CD-02) dan akumulator (ACC-02) yang selanjutnya ditampung di tangki

penyimpan aseton (TP-03). Konsisi operasi bawah menara distilasi (MD-02)

berupa isopropanol, air, dan sedikit aseton dibuang menuju unit pengolahan

limbah (UPL) dengan menggunakan pompa (P-07).

C. Rencana Peralatan Yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan antara lain sebagai berikut:

1.) Tangki

Kode : TP-01

Tugas : Untuk menyimpan bahan baku (isopropyl alkohol)

Jumlah :1

Kode : TP-02

Tugas : Untuk menyimpan produk ( hydrogen peroksida)

Jumlah :1

Arif Budi Nugroho (121140115) 31


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Kode : TP-03

Tugas : Untuk menyimpan produk samping (aseton)

Jumlah :1

2.) Mixer

Kode : M-01

Tugas : Mencampurkan isopropanol, hydrogen peroksida, aseton,

udara, dan air

Jumlah :1

3.) Reaktor

Kode : RG-01

Tugas : Tempat berlangsungnya reaksi oksidasi isopropyl alkohol

Jumlah :1

4.) Menara Distilasi

Kode : MD-01

Tugas : Memisahkan produk hydrogen peroksida, air, isopropanol,

dan aseton

Jumlah :1

5.) Menara Distilasi

Kode : MD-02

Tugas : Memisahkan produk aseton, isopropanol, dan air

Jumlah :1

Arif Budi Nugroho (121140115) 32


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

D. Rencana Lokasi Pabrik

Dipilih lokasi pabrik yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang

dan perluasan pabrik. Pabrik hydrogen peroksida direncanakan akan didirikan

di Kawasan Industri Tuban, Karangdowo, Socorejo, Jenu, Kabupaten Tuban,

Jawa Timur dengan pertimbangan:

a. Ketersediaan Bahan Baku (raw material oriented)

Bahan baku isopropanol dapat diperoleh dari Sky Petro-Chem PTE

Ltd Singapura, sehingga pemilihan lokasi pabrik dirasa sudah tepat

karena tidak terlalu jauh dari negara penyuplai bahan baku dan juga di

daerah tersebut memiliki pelabuhan yang cukup besar.

b. Pemasaran (market oriented)

Pabrik hydrogen peroksida terutama ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri. Sebagian besar industri di Indonesia masih

terpusat di Indonesia bagian barat umumnya dan di pulau Jawa yang

padat dengan industri kimia baik menengah maupun besar, sehingga

pemilihan lokasi dirasa tepat karena lokasi ini juga dekat dengan

pelabuhan besar. Pasar potensial yang lain adalah peluang ekspor ke

mancanegara dengan transportasi laut.

c. Letak Daerah

Di daerah Tuban, terutama di kawasan industri Tuban masih

tersedia lahan yang cukup luas, dengan fasilitas penunjang seperti

Arif Budi Nugroho (121140115) 33


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

listrik, air, bahan bakar yang cukup baik, dekat jalan raya dan dekat

pelabuhan.

d. Sarana Transportasi

Isopropyl alcohol diperoleh dari Sky Petro-Chem PTE Ltd

Singapura menggunakan kapal laut dan proses pendistribusian dapat

menggunakan sarana laut maupun darat, sehingga pabrik yang didirikan

memiliki letak yang menguntungkan baik melalui pelabuhan maupun

jalur darat.

e. Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli

Untuk tenaga kerja berkualitas dan berpotensial dapat dipenuhi dari

alumni universitas seluruh Indonesia, melalui kerja sama dengan

Perguruan Tinggi se-Indonesia, lembaga pemerintah maupun swasta

atau bahkan dari luar negri sedangkan untuk tenaga operator kebawah

dapat dipenuhi dari daerah Tuban dan sekitarnya.

f. Iklim

Keadaan iklim dan cuaca di daerah Tuban umumnya baik, tidak

terjadi gempa dan angin topan.

Arif Budi Nugroho (121140115) 34


Proposal Skripsi
Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Isopropanol dan Udara

Arif Budi Nugroho (121140115) 35

Anda mungkin juga menyukai