Anda di halaman 1dari 56

TERMODINAMIKA

PENGANTAR
Istilah termodinamika berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “therme” yang berarti panas
(heat) dan “duramis” yang berarti tenaga
(power). Termodinamika adalah cabang ilmu
fisika yang mempelajari tentang pengaruh-
pengaruh dari perubahan temperatur,
tekanan, dan volum terhadap sifat-sifat fisik
dari sistem pada skala makroskopik.
• Termodinamika, menurut dasar dan orientasi
kajiannya, secara umum dapat dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu: termodinamika klasik
(classical thermodynamics), termodinamika
statistik (statistical thermodynamics), dan
termodinamika kimia (chemical
thermodynamics).
• Sedangkan termodinamika kimia mempelajari
interrelasi antara panas dan reaksi kimia. Kemunculan
termodinamika kimia dipelopori oleh Willard Gibbs
pada sekitar tahun 1873-1876, dengan papernya yang
sangat terkenal, yaitu: On The Equilibrium of
Heterogeneous Subtances. Paper tersebut secara
prinsip menyatakan bahwa kespontanan
keberlangsungan suatu proses dapat ditentukan
berdasarkan energi, entropi, volum, temperatur, dan
tekanan dari sistem termodinamikanya.
• Termodinamika merupakan kajian tentang berbagai
bentuk energi (energi potensial, energi kinetik, energi
listrik, panas, kerja dan bentuk energi lainnya), sifat-
sifat dari media/fluida yang dipakai dan proses-proses
yang dilibatkan. Termodinamika juga mempelajari
konversi atau pengubahan bentuk energi dari bentuk
energi yang satu menjadi bentuk energi yang lainnya.
Dalam pendefinisiannya, kata “termodinamika” sering
dikaitkan dengan penggunaan istilah-istilah energi
(bentuk energi pada umumnya), panas dan kerja.
Contoh-contoh aplikasi dan peranan termodinamika
dalam kehidupan nyata kemanusiaan, sebagian
dibahas dalam diktat ini, antara lain adalah: mesin-
mesin penghasil kerja (mesin bensin, mesin diesel,
unit pembangkit tenaga uap, turbin gas dan turbo
jet), refrijerasi (pendinginan pada temperatur
rendah) dan peranan termodinamika dalam
konversi antar berbagai bentuk energi. Gambar
pertama Unit Pembangkit Tenaga uap, yeng kedua
boiler coal miser
Unit Pembangkit Tenaga Uap
Boiler tiope Coalmiser HDP
Sistem dan Sifat Termodinamika
Sistem merupakan bagian yang khusus untuk
di tinjau. Diluar sistem terdapat lingkungan.
Antara sisten dan lingkungan terdapat
pembatas , bisa secara nyata atau nyata
Sistem dibagi 3:
1. Sistem Tertutup
2. Sistem Terbuka
3. Sistem Terisolasi
• Sistem tertutup (closed system), yaitu sistem
dimana selama proses berlangsung tidak
terdapat perpindahan material dari sistem ke
lingkungan, atau sebaliknya, tetapi
berlangsung perpindahan energi.
• Contoh alat mekanik yang mewakili sistem
jenis ini adalah: silinder yang dilengkapi
piston.
• Sistem terbuka (opened system/ flow
processes), yaitu sistem dimana selama proses
berlangsung terdapat perpindahan baik
material maupun energi dari sistem ke
lingkungan, atau sebaliknya.
• Contoh alat mekanik yang mewakili sistem
jenis ini adalah: kompresor, turbin, pompa,
nozzle, blower dan expansion valve.
• Sistem terisolasi (isolated system), yaitu
sistem dimana selama proses berlangsung
tidak terdapat perpindahan baik material
maupun energi dari sistem ke lingkungan, atau
sebaliknya
sifat-sifat termodinamika dapat dibedakan berdasarkan
dua cara pengelompokan, yaitu:
Pengelompokan berdasarkan dipengaruhi atau tidaknya
nilai suatu sifat termodinamika oleh total massa atau total
mole sistem, terdapat dua jenis sifat termodianmika, yaitu:
– Sifat intensif, yaitu: sifat termodinamika yang nilainya tidak
tergantung pada total massa atau total mole sistem. Contoh:
tekanan, temperatur dan densitas.
– Sifat ekstensif, yaitu: sifat termodinamika yang nilainya
tergantung pada total massa atau total mole sistem. Contoh:
volum, entalpi, panas dan kerja total.
• Pengelompokan berdasarkan jenis besaran
yang digunakan untuk menyatakan kuantitas
sistem (total massa atau total mole) sebagai
pembagi sifat ekstensif. Dalam hal ini sifat
termodinamika yang dihasilkan, dikenal
dengan istilah sifat spesifik (specific
properties). Sifat spesifik pada dasarnya
merupakan sifat intensif. Terdapat dua jenis
sifat spesifik, yaitu:
• Nilai spesifik (specific values), yaitu: sifat
termodinamika yang dihasilkan melalui
pembagian sifat ekstensif dengan total massa
sistem. Jika dinyatakan dengan bentuk
rumusan, adalah sebagai berikut:
Sifat ekstensif
Nilai spesifik 
Massa sistem
Contoh
Volum V
 volum spesifik = v
Massa m
Panas Q
 panas spesifik m
q
Massa
CP
Kapasitas panas  cP
 kapasitas panas spesifik = m
Massa
• Nilai spesifik molar (molar specific values), yaitu:
sifat termodinamika yang dihasilkan melalui
pembagian sifat ekstensif dengan total mole sistem.
Jika dinyatakan dengan bentuk rumusan, adalah
sebagai berikut:
Volum
 volum spesifik molar = V
v
Mole n

Panas Q
q
 panas spesifik molar =
Mole n

Kapasitas panas CP
 kapasitas panas spesifik molar =  cP
Mole n
Besaran Termodinamika dan Satuannya

Besaran termodinamika dapat diartikan sebagai


istilah umum untuk menyatakan sifat
termodinamika (thermodynamic properties)
dari sistem. Pada sub bab ini dibahas beberapa
besaran termodinamika penting yang sering
dipakai, yaitu: temperatur, tekanan dan gaya.
 
• Temperatur
Temperatur sistem adalah suatu ukuran gerakan
acak dari molekul-molukel sistem. Temperatur
sistem yang semakin tinggi, akan direspon dengan
semakin acak dan cepatnya gerakan molekul-
molekul sistem, dan demikian sebaliknya. Jika satu
sistem memiliki temperatur berbeda dibanding
dengan sistem yang lain, maka akan terjadi kontak
termal antar sistem-sistem tersebut.
• Hukum ke nol termodinamika menyatakan
bahwa jika kontak termal antar sistem yang
berbeda temperatur tersebut terus
berlangsung, maka pada saat tertentu akan
tercapai kesetimbangan termal. Saat
kesetimbangan termal tercapai, perubahan-
perubanan yang terjadi pada beberapa sifat
fisik dari sistem tidak teramati lagi, dan kontak
termal terhenti.
T(K) = ( toC + 273)
T(R) = (toF + 460)
o
C = 5/9 (oF -32)
o
F = 1,8 (oC) + 32
Hubungan antara skala temeperatur
Tabel pendefenisian untuk skala temperatur Fahrenheit dan Celsius
o o
F C K R
Titik uap air (steam) atmosferik 212 100 373 672
Titik es 32 0 273 492
Nol absolute - 460 - 273 0 0
• Tekanan
• Tekanan P yang dilakukan oleh suatu fluida
terhadap suatu permukaan didefinisikan
sebagai gaya normal Fn yang dilakukan fluida
per satuan luas permukaan A. Sehingga
tekanan secara umum dirumuskan sebagai:
P = Fn/A 
Tekanan dapat dinyatakan dalam tiga bentuk,
yaitu tekanan gauge, tekanan vakum dan
tekanan absolut. Istilah tekanan gauge
dipakai untuk mengukur tekanan di atas
tekanan atmosferik lokal, sedangkan guna
mengukur tekanan di bawah tekanan
atmosferik, dipakai istilah tekanan vakum.
• Tekanan vacuum sering juga dikenal dengan
istilah tekanan gauge negatif. Tekanan
absolut sendiri merupakan tekanan yang
mengkorelasikan antara tekanan gauge dan
tekanan vakum dengan tekanan
atmosferiknya. Ilustrasi hubungan dari ketiga
jenis tekanan tersebut dapat dilihat pada
Gambar berikut:
• Tekanan vacuum sering juga dikenal dengan
istilah tekanan gauge negatif. Tekanan
absolut sendiri merupakan tekanan yang
mengkorelasikan antara tekanan gauge dan
tekanan vakum dengan tekanan
atmosferiknya. Ilustrasi hubungan dari ketiga
jenis tekanan tersebut dapat dilihat pada
Gambar berikut:
Tekanan
atmosfer
101.325 kPa
Tekanan gauge
standard pressure
o
14.7 psia atau 760 mmHg pada 0 C pressure
Tekanan atmosferik lokal
pressure
Vakum (variatif)

(tekanan gauge negatif) Tekanan absolut


Tekanan absolut pressure
Tekanan nol mutlak
Hubungan gauge dengan tekanan absolut
• Beberapa satuan dari tekanan lainnya adalah:
• atm, 1 atm merupakan nilai pendekatan dari
tekanan rata-rata yang dilakukan oleh atmosfer
bumi terhadap permukaan laut dimana 1 atm =
101,325 kPa
• bar, 1 bar setara dengan 100 kPa
• Torr, 1 torr = 1 mmHg diukur pada 0 oC di daerah
gravitasi standar, yang nilainya sama dengan
133,322 Pa
Gaya
• Satuan gaya dalam SI newton (dengan simbol N).
Pengertian dari gaya dapat diturunkan dari
hukum kedua Newton tentang gerak, yang
menyatakan bahwa gaya F merupakan produk
perkalian antara massa dengan percepatan a.
 
F = m.a
 
:
Satu newton didefinisikan sebagai gaya yang bekerja
ketika digunakan benda bermassa 1 kg sehingga
benda akan bergerak denagan percepatan 1 m/s 2.
Dalam sistem satuan English engineering, satu pound
gaya (lbf) didefinisikan sebagai gaya yang
memberikan percepatan kepada benda bermassa 1
pound, sebesar 32,174 ft/s2. Rumusan hukum kedua
Newton tentang gerak dengan memasukkan
konstanta proporsionalitas dimensi untuk
konsistensi, akan menjadi sebagai berikut:
F = km.a
F = 1/gc .m.a
Dalamkonvensi Internasional gc diambil
nilainya sama dengan 1
F = gaya
m = massa dari benda
a = percepatan
k = konstanta
Berdasarkan satuan gaya dalam S.I adalah
kgm/s2; atau dikenal sebagai newton (N).
Dengan demikian per defenisi satunewton
adalah gaya yang diperlukan oleh massa
seberat 1kg untuk menghasilkan percepatan
sebasar 1 m/s2 .
Energi
Satuan energi adalah (gaya x jarak) dalam SI dinyatakan sebagai
newton meter(Nm).
Energi = gaya x jarak
Energi = kg m/s2 x m
Energi = kgm2/
Satuan yg umum dari energi adalah newton meter dan disebut Joule
1 Joule = 1 newton x 1 meter
1 Joule = 1 Nm
Daya (‘power’)
Daya adalah energi per satuan waktu. Jadi
dalam SI daya mempunyai satuan kg m2/s3
atau
Nm/s atau J/s
atau
J/s = watt
1 watt = 1 J/s =1 Nm/s
atau watt didefenisikan sebagai
1 watt = 1 Amper x 1Volt
1 W = 1 Ax 1 V
Satuan
Panjang Waktu Massa Gaya gC Sistem satuan
2
foot second Pound Pound 32,174 ft/s x lbm/lbf Eng. Engineering
8 2
foot hour Pound Pound 4,17 (10 ) ft/hr x lbm/lbf Eng. engineering
2
foot second Pound poundal 1,0 ft/s x lbm/poundal Eng. absolute
2
foot second Slug Pound 1,0 ft/s x slug/lbf Eng. gravitational
2
centimeter Second Gram Dyne 1,0 cm/s x g/dyne cgs
2
meter Second kilogram newton 1,0 m/s x kg/N SI
2
meter Second kilogram kilogram 9,81 m/s x kgm/kgf MKS / metrik
Satuan Dasar (Satuan promer)
 Panjang (meter, m)
 Massa ( kilogram, kg)
 Waktu (second, s)
 Arus listrik (amper, A)
 Temperatur termodinamik (Derajat Kelvin, K)
 Intensitas cahaya (candela cd)
Satuan Turunan (Satuan sekunder):
 Kecepatan : panjang /waktu ; satuannya ; m/s
 Percepatan; kecepatan/waktu; m/s2
 Volum; panjang xpanjang x panjang ;m3
 Spesific volum; volum/massa; m3/kg
• Besaran-besaran dapat dikonversi dari suatu
system ke sistem yang lainnya. Beberapa
besaran dan konversinya disajikan pada tabel
berikut
= 39, 3701 in Btu = international steam table BTU
Mass 1 kg = 1000 gram
= 2.20462 lbm
Force 1N = 1 kg.m/s2 Harga konstanta gas universal, R :
= 105 dyne R = 8,314 J/mol.K = 1,987 kal/mol.K
= 0,224809 lbf = 83,14 bar.cm3/mol.K = 82,05
Preassure 1 bar = 105 kg/m.s2 atm.cm3/mol.K
= 105 N/m2 = 10,73 psia.ft3/lbmol.R = 1,545
= 106 dyn/cm2 lbf.ft/lbmol.K
= 0,986923 atm = 1,986 BTU/lbmol.K
= 14,5038 psia 1 mol gas = 22,4 liter (pada 1 atm, T
= 750.061 mmHg = 0oC)
Volume 1m3 = 106 cm3
= 103 L
= 35,3147 ft3
= 264,172 gal
Density 1 g/cm3 = 103 kg/m3
= 103 g/L
= 62,4278 lbm/ft3
= 8.3454 lbm/gal
Energy 1J = 1 kg.m2/s2
= 1 N.m
= 1 W.s
= 107 dyn.cm
= 107 erg
= 10 cm3.bar
= 10-2 L.bar
= 10-5 m3.bar
= 0,239006 cal
= 9,86923 cm3.atm
= 5,12197 x 10-
3 3
ft .psia
= 0,737562 ft.lbf
= 9,47831 x 10-4
Powe 1 kW BTU
= 103 kg.m2/s2
= 103 W
= 103 J/s
= 103 V.A
Fungsi Termodinamika

Untuk membedakan bahwa kuantitas perubahan


suatu sifat termodinamika dipengaruhi atau tidak
oleh jalannya proses termodinamika yang dilalui
dari konsisi awal sampai dicapai kondisi akhir,
diperkenalkan suatu istilah yang dikenal sebagai
fungsi termodinamika.
• Ada 2 jenis fungsi termodinamika, yaitu:
 
Ada 2 jenis fungsi termodinamika, yaitu:

 
1.Fungsi keadaan
Sifat-sifat atau besaran termodinamika yang termasuk
dalam fungsi keadaan, kuantitas perubahannya hanya
ditentukan oleh nilai sifat termodinamika itu pada
kondisi awal dan akhir saja, dan tidak dipengaruhi
oleh jalannya proses termodinamika untuk mencapai
kondisi akhir dari kondisi awalnya.
• Perubahan yang sangat kecil pada sifat
termodinamika yang merupakan fungsi
keadaan, ditandai dengan simbol “d”. Sifat
termodinamika yang termasuk dalam fungsi
keadaan, misalnya adalah: tekanan,
temperatur, posisi, volum spesifik, entalpi,
energi dalam dan entropi.
Salah satu ciri dari fungsi keadaan adalah
bahwa hasil integral dari perubahan sifat
termodinamika yang mengalami siklus, adalah
sama dengan nol. Atau jika dinyatakan dalam
bentuk persamaan adalah sebagai berikut:
dengan “tp” adalah suatu thermodynamic
property fungsi keadaan
Fungsi non Keadaan
Sifat-sifat atau besaran termodinamika yang termasuk
dalam fungsi non keadaan, kuantitas perubahannya
dipengaruhi/ditentukan oleh jalannya proses
termodinamika yang dialami oleh sistem untuk mencapai
kondisi akhir dari kondisi awalnya. Perubahan yang sangat
kecil pada sifat termodinamika yang merupakan fungsi
non keadaan, ditandai dengan simbol “”. Sifat
termodinamika yang termasuk dalam fungsi keadaan
adalah panas dan kerja.
 
• Ciri dari fungsi non keadaan adalah bahwa hasil
integral dari perubahan sifat termodinamika
yang mengalami siklus, adalah tidak sama
dengan nol. Atau jika dinyatakan dalam bentuk
persamaan adalah sebagai berikut:
dengan “tp” adalah suatu thermodynamic
property fungsi non keadaan.
 
• Soal-Soal:
1. Uap air sebanyak 1,2 kg pada suatu kondisi
memiliki nilai volum spesifik sebesar 86,04 cm3 g-
1. Berapa volume (dalam liter) dan volum spesifik

molar (dalam cuft lbmol-1) uap air pada kondisi


tersebut?
(Jawaban: Vuap air = 103,25 liter, uap air = 24,81 ft3
lbmol-1 )
 
2. Tekanan sekitar 3000 bar diukur dengan alat
ukur tekanan beban mati (a dead-weight
gauge). Diameter piston adalah 4 mm. Berapa
kira-kira massa (dalam kg) beban yang
dibutuhkan?
(Jawaban: mbeban = 376,80 kg)
 
3. Pembacaan pada manometer merkuri pada
temperatur 25 oC (yang salah satu ujungnya
terbuka terhadap atmosfer) adalah 56,38 cm.
Percepatan gravitasi lokal adalah 9,832 m s-
2. Tekanan atmosferik adalah 10,78 kPa. Berapa

tekanan absolut (dalam kPa) yang terukur?


Densitas merkuri pada 25 oC adalah 13,534 g
cm-3.
(Jawaban: Pabs = 85,83 kPa)
4. Suatu gas diisikan ke dalam silinder berdiameter 1,25 ft
yang dilengkapi sebuah piston, dan di atasnya terdapat
beban diam. Massa piston dan beban sebesar 250 lbm.
Percepatan gravitasi lokal adalah 32,169 ft s-2, dan
tekanan atmosferik adalah 30,12 inHg.
– Berapa gaya (dalam lbf) yang diberikan terhadap gas oleh
atmosfer, piston dan beban, asumsikan tidak ada gesekan
antara piston dan silinder?
– Berapa tekanan dari gas (dalam psia)?
(Jawaban: a. Fgas = 2863,59 lbf; b. Pgas = 16,21 psia)
5. Satu mol udara dengan kondisi awal pada 100 oC dan 8 bar,
mengalami perubahan-perubahan mekanik reversibel di dalam
sistem tertutup. Udara diekspansikan secara isotermal (pada
temperatur tetap) sehingga dicapai suatu tekanan dimana ketika
udara didinginkan pada volum konstan sampai temperaturnya
menjadi 50 oC, tekanannya sebesar 3 bar. Dari kondisi terakhir ini,
udara dikompresi secara adiabatik sehingga kondisi udara kembali ke
kondisi awal (100 oC dan 8 bar). Berapa perubahan entalpi dan energi
dalam dari udara akibat perlakuan mekanik tersebut?
(Jawaban: Perubahan entalpi dan perubahan energi dalam = nol,
keduanya adalah besaran fungsi keadaan, dan perubahan yang terjadi
berupa siklus)
 
6 .Pada temperatur 600 oF dan tekanan 370 psia, uap air dalam
kondisi lewat panas (superheated vapor). Pada kondisi tersebut
volum spesifik dari uap air adalah 1,605 ft3 lbm-1. Massa uap
air diketahui sebesar 0,458 lbm. Berapa volum spesifik molar
dan volum minimal bejana yang dibutuhkan untuk menampung
uap air tersebut? Terhadap nilai volum spesifik molar, apa yang
dapat disimpulkan terkait dengan jumlah uap air?
• (Jawaban: uap air = 28,89 ft3 lbmol-1; Vmin = 0,74 ft3; Nilai volum
spesifik molar tidak dipengaruhi oleh jumlah uap air, volum
spesifik molar merupakan besaran intrinsik)
•  
7. Air dengan debit 0,5 liter menit-1 dialirkan di dalam sebuah pipa
silinder berdiameter dalam 1 ½”. Densitas air diketahui sebesar
1013,7 kg m-3. Sedangkan percepatan gravitasi lokal 9,91 m s-2. Pipa
tersebut dalam posisi miring dengan kemiringan 30o terhadap bidang
horisontal. Untuk mengukur penurunan tekanan (pressure drop) pada
pengaliran sepanjang 1 meter, dipasang manomater U pada pada
bagian pipa yang telah disiapkan. Manometer tersebut menggunakan
air raksa sebagai cairan kerjanya (densitas air raksa 13,6 kg liter-1).
Beda tinggi permukaan air raksa pada kedua kaki manometer
ternyata sebsar 5,2 cm. Berapa pressure drop pada pengaliran
sepanjang 1 meter tersebut?
(Jawaban: (-P) = 11,51 kPa m-1)
 

Anda mungkin juga menyukai