Pressure Drop
Arifa Dias Hutami (1), Ricco Primario Lisanto* (2)
Andhara Rosalya
Ir. Agung Subyakto, MT.
Departemen Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2019
Abstrak
Tujuan Percobaan ini adalah untuk mempelajari penurunan tekanan pada fluida yang mengalir
melalui pipa karena pengaruh friksi pada dinding pipa dan sambungan serta mempelajari faktor-
faktor yang mempengaruhi Pressure Drop (P).
Pada percobaan pressure drop terdapat 2 tahapan, yaitu tahap persiapan dan tahap percobaan.
Untuk tahap persiapa diawali dengan cara memeriksa peralatan, emeriksa sambungan dan kran
pada sistem perpipaan yang ada, serta mengukur diameter dan panjang tiap-tiap pipa menggunakan
meteran. Untuk tahap percobaan dapat dilakukan dengan cara mengisikan fluida pada manometer
untuk pipa diameter X m dengan membuka valve V1 dan menuntup valve V4 sampai menunjukkan
ketinggian fluida pada 140 cm hingga stabil atau tidak berubah-ubah, melakukan percobaan untuk
variabel debit sebesar 0,0000171 m3/s, 0,00007699 m3/s, 0,00001883 m3/s, dan 0,00008044 m3/s
pada pipa diameter 0,02664 m; debit sebesar 0,00001343 m3/s, 0,00006047 m3/s, 0,00001478 m3/s,
dan 0,00006319 m3/s pada pipa diameter 0,02093 m; serta debit sebesar 0,000001014 m3/s,
0,000004564 m3/s, 0,000001116 m3/s dan 0,00004768 m3/s pada pipa diameter 0,01580 m dengan
mengatur bukaan valve V4 selama 5 detik hingga debit aliran sesuai dengan variabel yang telah
ditentukan. Dan yang terakhir adalah mengukur dan mencatat ketinggian fluida tiap-tiap manometer.
Hasil yang didapatkan dari praktikum pressure drop adalah pada variabel 1 saat Q 1
(0,021322074 m3/s) diperoleh hasil P sebesar 4854.29175 N/m2, saat Q2 (0,0167519151m3/s)
diperoleh hasil P sebesar 3395,552563 N/m2, saat Q3 (0,012645975 m3/s) diperoleh hasil P
sebesar 5945,281563 N/m2, saat Q7 (0,077087498 m3/s) diperoleh hasil P sebesar 506,.683063
N/m2, saat Q8 (0,060564615 m3/s) diperoleh hasil P sebesar sebesar 3236,1945 N/m2, serta saat Q9
(0,045720063 m3/s) diperoleh hasil P sebesar 5749,148563 N/m2. Sedangkan pada variabel 2, saat
Q4 (0,022142154 m3/s) diperoleh hasil P sebesar 4915,583313 N/m2, saat Q5 (0,017396219 m3/s)
diperoleh hasil P sebesar 386,.368438 N/m2, saat Q6 (0,013132358 m3/s) diperoleh hasil P sebesar
6141,414563 N/m2, saat Q10 (0,079547737 m3/s) diperoleh hasil P sebesar 4952,35825 N/m2, saat
Q11 (0,062497528 m3/s) diperoleh hasil P sebesar 2819,411875 N/m2, serta saat Q12 (0,047179214
m3/s) diperoleh hasil P sebesar 5222,041125 N/m2. Grafik yang diperoleh dari Q 1, Q3, Q4, Q6, Q9,
Q10, Q11 dan Q12 cenderung mengalami penurunan, sedangkan yang diperoleh dari Q 2, Q5, Q7 dan Q8
mengalami kenaikan. Hal ini tidak sesuai bahwa pressure drop meningkat dengan peningkatan
kecepatan superficial larutan sampai timbulnya fluidisasi. Faktor yang menyebabkan hasil pressure
drop (ΔP) dari praktikum mengalami penurunan kemungkinan terjadi ketika menyesuaikan debit
pada pembukaan valve dengan debit variabel yang ada karena tidak bisa mendapatkan debit yang
sesuai dengan perhitungan debit variabel. Hal ini dapat mempengaruhi dari tekanan yang ada.
Selain itu jug ada kemungkinan terjadi ketidaktepatan dalam pengukuran ketinggian penurunan
fluida pada 5 detik pertama dan kedua dikarenakan waktu yang singkat memberi tanda penurunan
ketinggian pada 4 manometer sekaligus. Faktor friksi juga dapat menjadi faktor kesalahan hal ini
sesuai literatur bahwa ada suatu penyimpangan yang signifikan pada turbulensi yang tinggi diantara
korelasi faktor friksi yang ada.
1.0 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penurunan tekanan (pressure drop) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
penurunan tekanan dari satu titik dalam pipa atau tabung ke hilir titik. Pressure drop
merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan penurunan tekanan dari satu titik
di dalam sistem (misalnya aliran di dalam pipa) ke titik yang mempunyai tekanan lebih
rendah.. Pressure drop merupakan hasil dari gaya-gaya friksi terhadap fluida yang mengalir di
dalam pipa, yang disebabkan oleh tahanan fluida untuk mengalir [ CITATION Gea97 \l 1033 ].
Dalam suatu sistem perpipaan, aliran fluida di dalam pipa pada dunia industri mengalami
penurunan tekanan (pressure drop) terjadi seiring dengan panjang pipa dan beberapa fittings
yang dilalui fluida tersebut. Menurut teori dalam mekanika fluida, penurunan tekanan
tersebut disebabkan karena fluida yang mengalir mengalami gesekan di sepanjang aliran
fluida seperti panjang pipa, diameter pipa, kekasaran permukaan dan viskositas dari fluida
tersebut. Adapun viskositas ini menyebabkan timbulnya gaya geser yang sifatnya
menghambat. Untuk melawan gaya geser tersebut diperlukan energi sehingga mengakibatkan
adanya energi yang hilang pada aliran fluida, energi yang hilang ini mengakibatkan
penurunan tekanan aliran fluida atau disebut juga kerugian tekanan (head loses). Head loss
mayor dapat terjadi karena adanya gesekan antara aliran fluida yang mengalir dengan suatu
dinding pipa.Pada umumnya kerugian ini dipengaruhi oleh panjang pipa.Untuk dapat
menghitung head loss mayor , perlu diketahui lebih awal jenis aliran fluida yang
mengalir.Jenis aliran tersebut dapat diketahui melalui Reynold number. Head loss minor
dapat terjadi karena adanya sambungan pipa (fittings) seperti katup (valve) , belokan (elbow) ,
saringan (strainer), percabangan (tee) , losses pada bagian entrance, losses pada bagian exit,
pembesaran pipa (expansion), pengecilan pipa (contraction) , dan sebagainya [ CITATION
Mal12 \l 1033 ].
Tujuan dari metode ini adalah untuk mempelajari penurunan tekanan pada fluida yang
mengalir melalui pipa karena pengaruh friksi pada dinding pipa dan sambungan dan untuk
mempelajari factor-faktor yang mempengaruhi Pressure Drop (P). Beberapa faktor yang
memengaruhi pressure drop antara lain friksi pipa, panjang pipa, diameter pipa, berat molekul
yang mengalir, suhu aliran, velositas massa aliran. Suhu aliran dapat menentukan besaran
viskositas zat yang mengalir didalamnya. Viskositas fluida adalah ukuran ketahanan suatu
fluida terhadap deformasi atau perubahan bentuk.Viskositas dipengaruhi oleh temperatur,
tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas dibedakan atas
dua jenis, yaitu viskositas kinematik dan viskositas dinamik. Viskositas kinematik adalah
perbandingan antara viskositas mutlak terhadap rapat jenis. Sedangkan viskositas dinamik
atau viskositas mutlak mempunyai nilai sama dengan hukum viskositas Newton. Pada aliran
satu fase, pressure drop dipengaruhi oleh Reynold number yang merupakan fungsi dari
viskositas, densitas fluida dan diameter pipa. Bilangan Reynolds digunakan untuk
menunjukkan sifat utama aliran, yaitu apakah aliran adalah laminar, turbulen, atau transisi
serta letaknya pada skala yang menunjukkan pentingnya secara relatif kecenderungan
turbulen berbanding dengan laminar. Aliran dikatakan laminar jika memiliki bilangan
Reynold yang kurang dari < 2000 dan aliran dikatakan turbulen jika memiliki bilangan
Reynold yang lebih dari > 4000 serta aliran dikatakan transisi jika memiliki bilangan Reynold
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
diantara 2000 hingga 4000. Selain itu ada factor friksi yang memengaruhi besar jumlah
pressure drop dari sebuah system perpipaan.
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
1.2 Teori
Dalam suatu sistem perpipaan, aliran fluida di dalam pipa pada dunia industri mengalami
penurunan tekanan (pressure drop) seiring dengan panjang pipa dan beberapa fittings yang
dilalui fluida tersebut. Menurut teori dalam mekanika fluida, penurunan tekanan tersebut
disebabkan karena fluida yang mengalir mengalami gesekan di sepanjang aliran fluida seperti
panjang pipa, diameter pipa, kekasaran permukaan dan viskositas dari fluida tersebut.Adapun
viskositas ini menyebabkan timbulnya gaya geser yang sifatnya menghambat. Untuk
melawan gaya geser tersebut diperlukan energi sehingga mengakibatkan adanya energi yang
hilang pada aliran fluida, energi yang hilang ini mengakibatkan penurunan tekanan aliran
fluida atau disebut juga kerugian tekanan. Kerugian energi per satuan berat fluida dalam
pengairan cairan dalam sistem perpipaan disebut sebagai head loses [ CITATION Mal12 \l
1033 ].
Kerugian tekanan (head loses) ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kerugian mayor (mayor
loses) dan kerugian minor (minor loses). Mayor loses adalah kerugian tekanan yang
diakibatkan oleh adanya gesekan di sepanjang aliran pipa , sedangkan kerugian tekanan yang
terjadi dalam sistem pipa dikarenakan berbagai fittings seperti bends (belokan), elbows (siku-
siku), joints (sambungan sambungan), valves (katup) dan sistem lainnya dimana
menyebabkan luas penampang saluran tidak konstan disebut Minor loses [ CITATION Mal12 \l
1033 ].
Efisiensi dari suatu sistem aliran akan tercapai maksimal apabila desain atau perancangan
sistem salurannya dilakukan dengan cermat dan tepat. Perancangan ini meliputi penentuan
diameter pipa, posisi pipa, penggunaan sambungansambungan dan penggunaan belokan
(elbow). Dalam perencanaan suatu sistem aliran, sulit dihindari adanya fittings. Adanya
fittings dalam suatu saluran akan menyebabkan terjadinya kerugian tekanan pada aliran. Hal
tersebut dikarenakan oleh perubahan arah aliran fluida yang melalui saluran
tersebut.Mekanika fluida merupakan cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari
keseimbangan dan gerakan gas maupun zat cair serta gaya tarik dengan benda - benda
disekitarnya atau yang dilalui saat mengalir [ CITATION Mal12 \l 1033 ].
Pressure drop merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan penurunan
tekanan dari satu titik di dalam sistem (misalnya aliran di dalam pipa) ke titik yang
mempunyai tekanan lebih rendah.. Pressure drop merupakan hasil dari gaya-gaya friksi
terhadap fluida yang mengalir di dalam pipa, yang disebabkan oleh tahanan fluida untuk
mengalir
[ CITATION Gea97 \l 1033 ].
Menurut Geankoplis (1993), pada aliran satu fase, pressure drop dipengaruhi oleh
Reynold number yang merupakan fungsi dari viskositas, berat jenis fluida dan diameter pipa.
Adapun hal-hal yang mempengaruhi pressure drop (∆P) antara lain adalah :
1. Diameter pipa (D)
2. Berat molekul fluida yang mengalir (M)
3. Faktor friksi (f)
4. Panjang pipa (∆L)
5. Suhu aliran (T)
6. Velositas massa aliran (G)
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Hubungan kecepatan aliran terhadap debit adalah berbanding lurus. Semakin besar
kecepatan aliran maka semakin besar pula debit yang diperoleh [ CITATION Mir16 \l 1033 ].
Bilangan Reynolds sendiri dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida air, semakin besar
bilangan Reynolds maka semakin tinggi kecepatan aliran air sehingga akan membuat
pressure drop meningkat [ CITATION sya131 \l 1033 ]. Perununan head losses (HL) yang
dipengaruhi oleh penutupan gate valve. Head losses (HL) merupakan kerugian energi karena
gesekan dan perubahan diameter ketika melewati pipa venturi setelah mengalami
penyempitan dan kembali ke diameter semula. Head losses (HL) ini dipengaruhi oleh
bilangan Reynolds, kecepatan dan panjang pipa (semakin panjang pipa maka HL semakin
besar) [ CITATION Ram14 \l 1033 ]. terjadinya peningkatan pressure drop sesuai dengan
peningkatan bilangan Reynold [ CITATION Mar18 \l 1033 ].
2.0 Metode Penelitian
2.1 Variabel Percobaan
1. Debit :
Debit 1 (Q1) : 0,0000171 m3/s
Debit 2 (Q2) : 0,00001343 m3/s
Debit 3 (Q3) : 0,000001014 m3/s
Debit 4 (Q4) : 0,00001883 m3/s
Debit 5 (Q5) : 0,00001478 m3/s
Debit 6 (Q6) : 0,000001116 m3/s
Debit 7 (Q7) : 0,00007699 m3/s
Debit 8 (Q8) : 0,00006047 m3/s
Debit 9 (Q9) : 0,000004564 m3/s
Debit 10 (Q10) : 0,00008044 m3/s
Debit 11 (Q11) : 0,00006319 m3/s
Debit 12 (Q12) : 0,00004768 m3/s
2. Diameter pipa :
D1 = 1 ’’ = 0,02664 m
D2 = 3/4 ’’= 0,02093 m
D3 = 1/2 ’’= 0,0158 m
3. Panjang luas pada
D1 : ΔL1 = 1,2 m
ΔL2 = 1,73 m
ΔL3 = 2,26 m
ΔL4 = 2,8 m
D2 : ΔL1 = 1,19 m
ΔL2 = 1,7 m
ΔL3 = 2,25 m
ΔL4 = 2,81 m
D3 : ΔL1 = 1,145 m
ΔL2 = 1,72 m
ΔL3 = 2,3 m
ΔL4 = 2,88 m
4. Sambungan pipa pada
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
3.0 Pembahasan
3.1 Hasil Percobaan
3.1.1 Perhitungan Debit, Velositas, Bilangan Reynold, dan Jenis Aliran Tiap Diameter
Pipa
Dari hasil percobaan Pressure Drop dapat dilakukan perhitungan untuk velositas, profil
aliran, faktor friksi, friksi pada pipa lurus, friksi pada sambungan, total friksi, dan Pressure
Drop untuk variasi debit Q1, Q2, dan Q3 serta panjang L1, L2, L3, dan L4 pada setiap D1, D2,
dan D3.
Untuk perhitungan velositas dilakukan berdasarkan luas penampang pipa untuk tiap D1,
D2,dan D3, serta debit Q1, Q2, dan Q3 dapat dilihat pada Tabel 3.1.1, sehingga dari hasil
velositas yang diperoleh dapat dilakukan perhitungan NRe berdasarkan viskositas 1,22369
kg/m.s dan densitas 1000 kg/m3, serta penetapan jenis profil aliran untuk variasi debit Q1, Q2,
dan Q3; panjang L1, L2, L3, dan L4 pada setiap D1, D2, dan D3 yang dapat dilihat pada Tabel
3.1.1 hasil perhitungan velositas, Bilangan Reynold dan jenis aliran untuk tiap diameter pipa.
Tabel 3.1.1 Hasil Perhitungan Debit, Velositas, Bilangan Reynold, dan Jenis Aliran untuk
Tiap Diameter Pipa
D Q A µ ρ V Jenis
Var. Nre
(m)(102) (m /s)(105)
3 (m2)(104) (kg/ms)(104) (kg/m3) (m/s) Aliran
0.081835 1000 0,0382 130
1,71 Laminer
7 0
2,664 5,571
470
7,699 0,1383 Turbulen
0
0,0487 130
1,343 Laminer
1 0
1 2,093 3,438
470
6,047 0,1761 Turbulen
0
0,0645 130
1,1014 Laminer
3 0
1,580 1,959
470
4,564 0,2333 Turbulen
0
2 0,0397 135
1,883 Laminer
4 0
2,664 5,571
485
8,044 0,1427 Turbulen
0
0,0505 135
1,478 Laminer
8 0
2,093 3,438
485
6,319 0,1817 Turbulen
0
1,580 1,959 0,0670 135
1,116 Laminer
1 0
4,747 0,2407 485 Turbulen
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Variable D (m)(102) Q (m3/s)(105) L (m) ΔP1 (kg/m.s2) ΔP2 (kg/m.s2) ΔP3 (kg/m.s2)
2,26 29,58481246 29,58481246 20,89896838
2,8 33,41062481 33,41062481 22,64940205
1,2 221,6978663 298,1403599 210,3174218
1,73 242,5970459 352,8016408 226,1902384
8,0434
2,26 263,4962254 407,4629217 242,063055
2,8 284,5973874 462,9632058 258,0430169
1,19 37,62138169 37,62138169 28,19064699
1,7 44,86462612 44,86462612 31,39214797
1,4790
2,25 52,52041278 52,52041278 34,6891917
2,81 60,29213067 60,17619943 37,98623542
2,093
1,19 357,0726731 527,9155181 333,8014121
1,7 395,4894873 639,5506944 362,2448287
6,3194
2,25 434,911675 757,9338609 390,9113916
2,81 474,7503564 876,3170274 419,5779545
1,145 70,50942006 70,50942006 49,41631687
1,72 88,2502594 88,2502594 56,56454979
1,1165
2,3 106,1258419 106,1258419 63,75541632
2,88 124,0014245 124,0014245 70,94628284
1,58
1,145 622,6468559 1051,119489 570,5975591
1,72 707,2961239 1350,940603 629,108534
4,7705
2,3 792,4294694 1653,116855 687,8762968
2,88 877,5628148 1955,293106 746,6440596
Keterangan :
ΔP1 = Pressure drop (∆P) dengan menggunakanpersamaan Churchill
ΔP2 = Pressure drop (∆P) dengan menggunakanpersamaan Chen
ΔP3 = Pressure drop (∆P) dengan berdasarkan diagram Moody Chart
700 700
L3 pada D1 L4 pada D1 L3 pada D1 L4 pada D1
600 600
PressureDrop
400 400
200 200
L1 pada D3 L2 pada D3 L1 pada D3 L2 pada D3
100 100
0 0
0 0.05 0.1 0.15 0.2D3
L3 pada L4 pada0.25
D3 0 0.05 0.1 0.15 0.2 L3 pada D3 0.25 L4 pada D30.3
Velositas Velositas
Grafik 3.2.1.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.1.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis Moody Chart pada variabel 1 Drop teoritis Moody Chart pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.1.1 dan Grafik 3.2.1.2 2 bahwa hubungan antara
Pressure Drop (P) dengan velositas pada perhitungan Teoritis Chen cenderung mengalami
kenaikan. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa besar pressure drop
dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida air, kecepatan aliran fluida air sendiri dipengaruhi
oleh Bilangan Reynolds, semakin besar bilangan Reynolds maka semakin tinggi kecepatan
aliran air sehingga akan membuat pressure drop meningkat [CITATION sya131 \l 1033 ] .
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Hubungan kecepatan aliran terhadap debit adalah berbanding lurus. Semakin besar kecepatan
aliran maka semakin besar pula debit yang diperoleh. [CITATION Mir16 \l 1033 ]. Penjelasan
tersebut sesuai dengan rumus pressure drop sebagai berikut:
fL v 2
∆ P=
D 2
Chen Chen
L1 pada D1 L2 pada D1 L1 pada D1 L2 pada D1
1400 2500
1200
L3 pada D1 L4 pada D1 2000 L3 pada D1 L4 pada D1
1000
600
L3 pada D2 L4 pada D2 1000 L3 pada D2 L4 pada D2
400
500
200 L1 pada D3 L2 pada D3 L1 pada D3 L2 pada D3
0 0
0 0.05 0.1 0.15 L3 pada0.2D3 L4 pada0.25
D3 0 0.05 0.1 0.15 0.2 L3 pada D30.25 0.3
L4 pada D3
Velositas Velositas
Grafik 3.2.2.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.2.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis Chen pada variabel 1 Drop teoritis Chen pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.2.1 dan Grafik 3.2.2.2 bahwa hubungan antara Pressure
Drop (P) dengan velositas pada perhitungan Teoritis Chen cenderung mengalami kenaikan.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa besar pressure drop dipengaruhi oleh
kecepatan aliran fluida air, kecepatan aliran fluida air sendiri dipengaruhi oleh Bilangan
Reynolds, semakin besar bilangan Reynolds maka semakin tinggi kecepatan aliran air
sehingga akan membuat pressure drop meningkat[CITATION sya131 \l 1033 ] . Hubungan
kecepatan aliran terhadap debit adalah berbanding lurus. Semakin besar kecepatan aliran
maka semakin besar pula debit yang diperoleh. [CITATION Mir16 \l 1033 ]. Penjelasan tersebut
sesuai dengan rumus pressure drop sebagai berikut:
fL v 2
∆ P=
D 2
Keterangan :∆P = Penurunan tekanan (pressure drop)
f = Faktor friksi
L = Panjang pipa
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
D = Diameter pipa
= Densitass fluida
v = kecepatan aliran fluida
Tabel 3.2.3 Hasil Perhitungan Pressure Drop teoritis Churcill
Variabel D (m)(102) Q (m3/s)(105) L (m) Velositas (m/s) ∆P (kg/m.s2)
1,2 0.030718844 14.58007443
1,73 0.138234797 209.5531248
1,7114
2,26 0.030718844 17.45494006
2,8 0.138234797 229.9212431
2,664 1,2 0.030718844 20.32980569
1,73 0.138234797 250.2893615
7,7011
2,26 0.030718844 23.25001173
2,8 0.138234797 270.8615117
1,19 0.039099379 25.35847081
1,7 0.175947205 338.2792289
1,3446
2,25 0.039099379 30.92158471
1 2,81 0.175947205 375.8337975
2,093 1,19 0.039099379 36.82809656
1,7 0.175947205 414.4520971
6,0505
2,25 0.039099379 42.8281017
2,81 0.175947205 453.4911165
1,145 0.051794304 48.57192337
1,72 0.233074367 591.6564842
1,0150
2,3 0.051794304 62.40964282
2,88 0.233074367 675.0520897
1,58
1,145 0.051794304 76.35602657
1,72 0.233074367 758.9366846
4,5675
2,3 0.051794304 90.30241032
2,88 0.233074367 842.8212795
2 1,2 0.033790728 17.0433966
1,73 0.144378566 227.4574683
1,8825
2,26 0.033790728 20.2576494
2,8 0.144378566 249.1743506
2,664 1,2 0.033790728 23.47190219
1,73 0.144378566 270.8912329
8,0434
2,26 0.033790728 26.73602944
2,8 0.144378566 292.8212151
1,19 0.043009317 29.45992247
1,7 0.183767081 366.692664
1,4790
2,25 0.043009317 35.66679291
2,81 0.183767081 406.6635832
2,093 1,19 0.043009317 42.24803782
1,7 0.183767081 447.7167695
6,3194
2,25 0.043009317 48.93212536
2,81 0.183767081 489.2093743
1,58 1,145 0.056973734 56.03477356
1,72 0.243433228 640.2188587
1,1165
2,3 0.056973734 71.4038107
2,88 0.243433228 728.581781
4,7705 1,145 0.056973734 86.89237857
1,72 0.243433228 817.4554256
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Pressure Drop
Pressure Drop
Grafik 3.2.3.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.3.1 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis Churcill pada variabel 1 Drop teoritis Churcill pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.3.1 dan Grafik 3.2.3.2 bahwa hubungan antara Pressure
Drop (P) dengan velositas pada perhitungan Teoritis Chen cenderung mengalami kenaikan.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa besar pressure drop dipengaruhi oleh
kecepatan aliran fluida air, kecepatan aliran fluida air sendiri dipengaruhi oleh Bilangan
Reynolds, semakin besar bilangan Reynolds maka semakin tinggi kecepatan aliran air
sehingga akan membuat pressure drop meningkat[CITATION sya131 \l 1033 ] . Hubungan
kecepatan aliran terhadap debit adalah berbanding lurus. Semakin besar kecepatan aliran
maka semakin besar pula debit yang diperoleh. [CITATION Mir16 \l 1033 ]. Penjelasan tersebut
sesuai dengan rumus pressure drop sebagai berikut:
fL v 2
∆ P=
D 2
Keterangan : ∆ P = Penurunan tekanan (pressure drop)
f = Faktor friksi
L = Panjang pipa
D = Diameter pipa
= Densitass fluida
v = kecepatan aliran fluida
Tabel 3.2.4 Hasil Perhitungan Pressure Drop Praktikum
Variabel D (m)(102) Q (m3/s)(105) L (m) Velositas (m/s) ∆P (kg/m.s2)
1 1,2 0.030718844 2843.9285
0.021322074 1,73 0.138234797 2794.89525
2,26 0.030718844 2941.995
2,8 0.138234797 2892.96175
2,664 1,2 0.030718844 3040.0615
0.077087498 1,73 0.138234797 2966.511625
2,26 0.030718844 3089.09475
2,8 0.138234797 2843.9285
0.016751915 1,19 0.039099379 2696.82875
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
5000 L1 pada D2
Pressure Drop
4000 L2 pada D2
3000
L3 pada D2
2000
L4 pada D2
1000
0 L1 pada D3
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
L2 pada D3
Velositas
L3 pada D3
L4 pada D3
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
4000
3000
2000 L3 pada D2 L4 pada D2
1000
0 L1 pada D3 L2 pada D3
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Pressure Drop
L3 pada D3 L4 pada D3
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.4.1 dan Grafik 3.2.4. bahwa hubungan antara Pressure
Drop (P) dengan velositas pada perhitungan Teoritis Chen cenderung mengalami kenaikan.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa besar pressure drop dipengaruhi oleh
kecepatan aliran fluida air, kecepatan aliran fluida air sendiri dipengaruhi oleh Bilangan
Reynolds, semakin besar bilangan Reynolds maka semakin tinggi kecepatan aliran air
sehingga akan membuat pressure drop meningkat[CITATION sya131 \l 1033 ] . Hubungan
kecepatan aliran terhadap debit adalah berbanding lurus. Semakin besar kecepatan aliran
maka semakin besar pula debit yang diperoleh. [CITATION Mir16 \l 1033 ]. Penjelasan tersebut
sesuai dengan rumus pressure drop sebagai berikut:
fL v 2
∆ P=
D 2
Keterangan : ∆ P = Penurunan tekanan (pressure drop)
f = Faktor friksi
L = Panjang pipa
D = Diameter pipa
= Densitass fluida
v = kecepatan aliran fluida
Tabel 3.2.5 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D1 dan L1
V L ∆P1 ∆P2 ∆P3 ∆P4
Variabel
(m/s) (m) (kg/m.s2) (kg/m.s2) (kg/m.s2) (kg/m.s2)
0.030718844 14.58007443 14.58007443 10.42970084 2843.9285
1
0.138234797 209.5531248 281.0826517 197.4090889 2794.89525
1,2
0.033790728 17.0433966 17.0433966 12.61993802 1985.846625
2
0.144378566 227.4574683 304.8978821 215.3465073 1863.2635
Keterangan :
ΔP1 = Pressure drop (∆P) dengan menggunakanpersamaan Churcill
ΔP2 = Pressure drop (∆P) dengan menggunakanpersamaan Chen
ΔP3 = Pressure drop (∆P) dengan berdasarkan diagram Moody Chart
ΔP4 = Pressure drop (∆P) dengan berdasarkan hasil Praktikum
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
L1 pada D1 L1 pada D1
6000 5000
4500
5000 Churcill L1 pada D1 4000
3500 Churcill L1 pada D1
4000
3000
PressureDrop
PressureDrop
3000 2500
Chen L1 pada D1
2000 Moddy L1 pada D1
2000 1500
1000 1000
Moddy L1 pada D1 500
Chen L1 pada D1
0 0
0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Velositas Velositas
Praktikum L1 pada D1 Praktikum L1 pada D1
Grafik 3.2.5.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.5.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop pada D1 dan L1 pada variable 1 Drop pada D1 dan L1 pada variable 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.5.1 dan Grafik 3.2.5.1 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,02664 m dengan L1 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan. Kenaikan ini
dipengaruhi oleh besar laju aliran dikarenakan besar laju aliran merupakan salah satu faktor
yang menentukan besarnya pressure drop. Hubungan antara besar laju aliran dengan kenaikan
pressure drop yaitu semakin besar laju aliran maka semakin besar pula pressure dropnya. Hal
ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa besar pressure drop dipengaruhi oleh
besar laju aliran massa.
L2 pada D1 L2 pada D1
6000 6000
4000 4000
Chen L2 pada D1
PressureDrop
PressureDrop
2000 2000
Moddy L2 pada D1
Moddy L2 pada D1
1000 1000
0 Praktikum L2 pada D1 0
0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 Praktikum L2 pada D1
Velositas Axis Title
Grafik 3.2.6.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.6.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop pada D1 dan L2 pada variable 1 Drop pada D1 dan L2 pada variable 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.6.1 dan Grafik 3.2.6.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,02664 m dengan L2 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan. Begitupun juga
dengan grafik praktikum Hal ini sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa besar
pressure drop dipengaruhi oleh besarnya NRe. Semakin besar NRe semakin besar pula
besaran pressure drop. Hal ini disebabkan karena besarnya Nre menentukan besarnya laju
aliran. Semakin besar laju aliran maka semakin besar pula pressure drop.
L3 pada D1 L3 pada D1
6000 6000
5000 5000
Churcill L3 pada D1 Churcill L3 pada D1
4000 4000
PressureDrop
PressureDrop
3000 3000
Chen L3 pada D1 Chen L3 pada D1
2000 2000
1000 1000
Moddy L3 pada D1 Moddy L3 pada D1
0 0
0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Velositas Velositas
Praktikum L3 pada D1 Praktikum L3 pada D1
Grafik 3.2.7.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.7.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop pada D1 dan L3 pada variable 1 Drop pada D1 dan L3 pada variable 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.7.1 dan Grafik 3.2.7. bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,02664 m dengan L3 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan.sama halnya pada
grafik praktikum yang emnunjukan adanyakenaikan. Hal ini sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa hubungan pressure drop dengan debit adalah berbanding lurus. Karena
debit dan velositas memiliki hubungan yang berbanding lurus. Semakin besar velositas maka
semakin besar pula debit yang diperoleh yang menyebabkan semakin besar pula pressure
drop.
L4 pada D1 L4 pada D1
Churcill L4 pada D1 Churcill L4 pada D1
6000 6000
5000 5000
PressureDrop
3000 3000
2000 2000
Moddy L4 pada D1 Moddy L4 pada D1
1000 1000
0 0
0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Velositas Praktikum L4 pada D1 Velositas Praktikum L4 pada D1
Grafik 3.2.8.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.8.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D1 dan L4 pada variable 1 Drop teoritis pada D1 dan L4 pada variable 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.8.1 dan Grafik 3.2.8.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,02664 m dengan L4 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami penurunan. Hal ini tidak
sesuai dengan literature yang seharusnya mengalami kenaikan. Ketidaksesuaian ini biasanya
terjadi karena adanya kesalahan kesalahan dalam melaksanakan praktikum. Kesalahan umum
yang terjadi biasanya yaitu perbedaan besaran bukaan valve yang mempengaruhi debit aliran
yang merupakan salah satu faktor dari pressure drop dan ketidakakuratan saat menandai 4
pipa dikarenakan waktu yang singkat.
Tabel 3.2.9 Hasil Perhitungan Pressure Drop teoritis pada D2 dan L1
V L ∆P1 ∆P2 ∆P3 ∆P4
Variabel
(m/s) (m) (kg/m.s2) (kg/m.s2) (kg/m.s2) (kg/m.s2)
0.039099379 25.35847081 25.35847081 16.86505845 2696.82875
1
0.175947205 338.2792289 498.3689435 313.3141899 2010.36325
1,19
0.043009317 29.45992247 29.45992247 20.40672073 2843.9285
2
0.183767081 366.692664 539.7104564 341.7832323 2647.7955
Keterangan :
ΔP1 = Pressure drop (∆P) dengan menggunakanpersamaan Churcill
ΔP2 = Pressure drop (∆P) dengan menggunakanpersamaan Chen
ΔP3 = Pressure drop (∆P) dengan berdasarkan diagram Moody Chart
ΔP4 = Pressure drop (∆P) dengan berdasarkan hasil Praktikum
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
L1 pada D2 L1 pada D2
3500 4000
3000 3500
Churcill L1 pada D2 3000 Churcill L1 pada D2
2500
2500
2000
PressureDrop
PressureDrop
Chen L1 pada D2 2000
1500 Chen L1 pada D2
1500
1000
1000
Moddy L1 pada D2
500 500 Moddy L1 pada D2
0 0
0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2
Praktikum L1 pada D2
Velositas Velositas Praktikum L1 pada D2
Grafik 3.2.9.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.9.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D2 dan L1 pada variabel 1 Drop teoritis pada D2 dan L1 pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.9.1 dan Grafik 3.2.9.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,02093 m dengan L1 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan. Namun pada hasil
praktikum menunjukkan yang sebaliknya, pada hasil praktikum terlihat grafik yang
cenderung menunjukkan penurunan. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan
bahwa semakin besar kecepatan aliran maka semakin besar pula pressure dropnya. Ketidak
sesuaian ini biasanya terjadi karena adanya kesalahan kesalahan dalam melaksanakan
praktikum. Kesalahan umum yang terjadi biasanya yaitu perbedaan besaran bukaan valve dan
ketidakakuratan saat menandai pipa dikarenakan waktu yang singkat.
L2 pada D2 L2 pada D2
4000 4500
3500 4000
3000 3500 Churcill L2 pada D2
Churcill L2 pada D2
2500 3000
2500
PressureDrop
PressureDrop
2000
2000 Chen L2 pada D2
1500 Chen L2 pada D2
1500
1000 1000
500 500 Moddy L2 pada D2
Moddy L2 pada D2
0 0
0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2
Velositas Velositas Praktikum L2 pada D2
Praktikum L2 pada D2
Grafik 3.2.10.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.10.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D2 dan L2 pada variabel 1 Drop teoritis pada D2 dan L2 pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.10.1 dan Grafik 3.2.10.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,02093 m dengan L2 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan. Namun berbeda
dengan hasil yang ditunjukan oleh grafik praktikum. Berdasarkan grafik praktikum dapat
dilihat bahwa pressure drop cenderung menurun. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa semakin besar debit maka semakin besar pressure dropnya. Hal ini dapat
disebabkan oleh besar kecilnya bukaan valve yang tidak konsisten sehingga besaran debit
tidak sama ini membuktikan bahwa besar kecilnya bukaan gate valve sangat mempengaruhi
perubahan debit.
L3 pada D2 L3 pada D2
4000 4500
3500 4000
3000 3500
Churcill L3 pada D2 Churcill L3 pada D2
3000
2500
2500
PressureDrop
PressureDrop
2000
2000
1500 Chen L3 pada D2 Chen L3 pada D2
1500
1000 1000
500 500
Moddy L3 pada D2 Moddy L3 pada D2
0 0
0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2
Velositas Velositas
Praktikum L3 pada D2 Praktikum L3 pada D2
Grafik 3.2.11.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.11.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D2 dan L3 pada variabel 1 Drop teoritis pada D2 dan L3 pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.11.1 dan Grafik 3.2.11.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,02093 m dengan L3 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan. Sedangkan hasil
praktikum menunjukan adanya penurunan pressure drop hal ini tidak sesuai dikarenakan
menurut literature yang menyatakan bahwa besar pressure drop dipengaruhi oleh besar laju
aliran massa, semakin besar laju aliran maka semakin besar pressure drop. Faktor yang
dpatamenyebabkan kesalahan ini yaitu saat memberi tanda pada manometer yang kurang
akurat dikarenakan dengan waktu yang relative singkat harus memberi tanda pada 4
manometer.
L4 pada D2 L4 pada D2
3500 4500
3000 4000
3500
2500 Churcill L4 pada D2 Churcill L4 pada D2
3000
2000 2500
PressureDrop
PressureDrop
1500 2000
Chen L4 pada D2 Chen L4 pada D2
1500
1000
1000
500 500
Moddy L4 pada D2 Moddy L4 pada D2
0 0
0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2
Velositas Velositas
Praktikum L4 pada D2 Praktikum L4 pada D2
Grafik 3.2.12.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.12.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D2 dan L4 pada variabel 1 Drop teoritis pada D2 dan L4 pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.12.1 dan Grafik 3.2.12.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,02093 m dengan L4 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan. Berbeda dengan
hasil praktikum yang cenderung mengalami penurunan. Hal ini tidak sesuai dengan literature
yang dapat menyebabkan hal ini terjadi adalah ketika saat praktikum debit yang dihitung
kurang akurat dan saat membuka valve tidak sempurna yang mengakibatan hasil praktikum
tidak sesuai dengan literatur.
L1 pada D3 L1 pada D3
7000 7000
6000 6000
5000 Churcill L1 pada D3 5000 Churcill L1 pada D3
Pressure Drop
Pressure Drop
4000 4000
3000 3000
Chen L1 pada D3 Chen L1 pada D3
2000 2000
1000 1000
Moddy L1 pada D3 Moddy L1 pada D3
0 0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Velositas Velositas
Praktikum L1 pada D3 Praktikum L1 pada D3
Grafik 3.2.13.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.13.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D3 dan L1 pada variabel 1 Drop teoritis pada D3 dan L1 pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik IV.2.13.1 dan Grafik IV.2.13.2 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,0158 m dengan L1 pada variabel 1 dan 2
perhitungan Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami penurunan. Hal
ini tidak sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa hubungan pressure drop dengan
debit adalah berbanding lurus. Karena debit dan velositas memiliki hubungan yang
berbanding lurus. Semakin besar velositas maka semakin besar pula debit yang diperoleh
yang menyebabkan semakin besar pula pressure drop. Faktor yang menyebabkan
pressuredrop (ΔP) praktikum mengalami penurunan karena ada kemungkinan pada saat
proses pembukaan valve terjadi suatu kesalahan, yaitu proses pembukaan valve yang tidak
konsisten. Karena besar atau kecilnya air yang keluar dari proses pembukaan valve
mempengaruhi debit yang akan keluar, hal tersebut mempengaruhi pada penurunan tekanan
yang ada
L2 pada D3 L2 pada D3
Churcill L2 pada D3
Churcill L2 pada D3
7000 7000
6000 6000
5000 5000
Chen L2 pada D3
Chen L2 pada D3
4000 4000
PressureDrop
PressureDrop
3000 3000
2000 2000
Moddy L2 pada D3 Moddy L2 pada D3
1000 1000
0 0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Velositas Praktikum L2 pada D3 Velositas Praktikum L2 pada D3
Grafik 3.2.14.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.14.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D3 dan L2 pada variabel 1 Drop teoritis pada D3 dan L2 pada variabel 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.14.1 dan Grafik 3.2.14.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,0158 m dengan L2 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan. Kenaikan ini
dipengaruhi oleh besar laju aliran dikarenakan besar laju aliran merupakan salah satu faktor
yang menentukan besarnya pressure drop. Hubungan antara besar laju aliran dengan kenaikan
pressure drop yaitu semakin besar laju aliran maka semakin besar pula pressure dropnya.
Namun hal ini berbeda dengan hasil praktikum yang menunjukan cedenderungan mengalami
penurunan hal ini bisa disebabkan oleh factor kesalahan saat melakukan penandaan pada
manometer.
L3 pada D3 L3 pada D3
7000 7000
6000 6000
5000 Churcill L3 pada D3 5000 Churcill L3 pada D3
Pressure Drop
Pressure Drop
4000 4000
3000 3000
Chen L3 pada D3 Chen L3 pada D3
2000 2000
1000 1000
Moddy L3 pada D3 Moddy L3 pada D3
0 0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Velositas Velositas
Praktikum L3 pada D3 Praktikum L3 pada D3
Grafik 3.2.15.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.15.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D3 dan L3 pada variabel 1 Drop teoritis pada D3 dan L3 pada variable 2
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.15.1 dan Grafik 3.2.15.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,0158 m dengan L3 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami kenaikan. Berbeda dengan
hasil praktikum yang tidak sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa besar pressure
drop dipengaruhi oleh besar laju aliran massa. Hal ini terjadi ketika saat praktikum debit yang
dihitung kurang akurat dan saat membuka valve tidak sempurna yang mengakibatan hasil
praktikum tidak sesuai dengan literatur.
Tabel 3.2.16 Hasil Perhitungan Pressure Drop teoritis pada D3 dan L4
V L ∆P1 ∆P2 ∆P3 ∆P4
Variabel
(m/s) (m) (kg/m.s2) (kg/m.s2) (kg/m.s2) (kg/m.s2)
0.051794304 90.30241032 90.30241032 42.4436235 2672.312125
1
0.233074367 842.8212795 1854.593092 700.8184213 2598.76225
2,88
0.056973734 102.3809464 102.3809464 51.35678443 2402.62925
2
0.243433228 906.3290701 1997.484186 764.4977248 3089.09475
Keterangan :
ΔP1 = Pressure drop (∆P) dengan menggunakanpersamaan Churcill
ΔP2 = Pressure drop (∆P) dengan menggunakanpersamaan Chen
ΔP3 = Pressure drop (∆P) dengan berdasarkan diagram Moody Chart
ΔP4 = Pressure drop (∆P) dengan berdasarkan hasil Praktikum
L4 pada D3 L4 pada D3
7000 7000
6000 6000
5000 Churcill L4 pada D3 5000 Churcill L4 pada D3
Pressure Drop
Pressure Drop
4000 4000
3000 3000
Chen L4 pada D3 Chen L4 pada D3
2000 2000
1000 1000
Moddy L4 pada D3 Moddy L4 pada D3
0 0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Velositas Velositas
Praktikum L4 pada D3 Praktikum L4 pada D3
Grafik 3.2.16.1 Hasil Perhitungan Pressure Grafik 3.2.16.2 Hasil Perhitungan Pressure
Drop teoritis pada D3 dan L4 pada variabel 1 Drop teoritis pada D3 dan L4 pada variabel 2
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Dapat dilihat pada Grafik 3.2.16.1 dan Grafik 3.2.16.2 bahwa hubungan antara pressure
drop dengan velositas pada diameter 0,0158 m dengan L4 pada variabel 1 dan 2 perhitungan
Teoritis Moody Chart, Chen, dan Churcill cenderung mengalami penurunan. Hal ini tidak
sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa besar pressure drop dipengaruhi oleh besar
laju aliran massa, faktor yang menyebabkan pressure drop (ΔP) praktikum mengalami
penurunan karena ada kemungkinan pada saat proses pembukaan valve terjadi suatu
kesalahan, yaitu proses pembukaan valve yang tidak konsisten. Karena besar atau kecilnya air
yang keluar dari proses pembukaan valve mempengaruhi debit yang akan keluar, hal tersebut
mempengaruhi pada penurunan tekanan yang ada.
4.1 Kesimpulan
Hasil yang didapatkan dari praktikum pressure drop adalah pada variabel 1 saat Q1
(0,021322074 m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar 4854.29175 N/m2, saat Q2
(0,0167519151m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar 3395,552563 N/m2, saat Q3 (0,012645975
m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar 5945,281563 N/m2, saat Q7 (0,077087498 m3/s) diperoleh
hasil ΔP sebesar 506,.683063 N/m2, saat Q8 (0,060564615 m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar
sebesar 3236,1945 N/m2, serta saat Q9 (0,045720063 m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar
5749,148563 N/m2. Sedangkan pada variabel 2, saat Q4 (0,022142154 m3/s) diperoleh hasil
ΔP sebesar 4915,583313 N/m2, saat Q5 (0,017396219 m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar
386,.368438 N/m2, saat Q6 (0,013132358 m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar 6141,414563
N/m2, saat Q10 (0,079547737 m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar 4952,35825 N/m2, saat Q11
(0,062497528 m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar 2819,411875 N/m2, serta saat Q12
(0,047179214 m3/s) diperoleh hasil ΔP sebesar 5222,041125 N/m2. Grafik yang diperoleh
dari Q1, Q3, Q4, Q6, Q9, Q10, Q11 dan Q12 cenderung mengalami penurunan, sedangkan
yang diperoleh dari Q2, Q5, Q7 dan Q8 mengalami kenaikan. Hal ini tidak sesuai bahwa
pressure drop meningkat dengan peningkatan kecepatan superficial larutan sampai timbulnya
fluidisasi. Faktor yang menyebabkan hasil pressure drop (ΔP) dari praktikum mengalami
penurunan kemungkinan terjadi ketika menyesuaikan debit pada pembukaan valve dengan
debit variabel yang ada karena tidak bisa mendapatkan debit yang sesuai dengan perhitungan
debit variabel. Hal ini dapat mempengaruhi dari tekanan yang ada. Selain itu jug ada
kemungkinan terjadi ketidaktepatan dalam pengukuran ketinggian penurunan fluida pada 5
detik pertama dan kedua dikarenakan waktu yang singkat memberi tanda penurunan
ketinggian pada 4 manometer sekaligus. Faktor friksi juga dapat menjadi faktor kesalahan hal
ini sesuai literatur bahwa ada suatu penyimpangan yang signifikan pada turbulensi yang
tinggi diantara korelasi faktor friksi yang ada.
Daftar Pustaka
Geankoplis. (1997). Transport Process And Separation Process Principles.
Malau. (2012). Analisa Pressure Drop Pada Sistem Perpipaan Fuel Oil Boiler Pada Pt.Pln
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sicanang – Belawan Dengan Menggunakan
Pipe Flow Exp.
Nugroho. (2013). Removal Klorida, TDS Dan Besi Pada Air Payau Melalui Penukar Ion.
Marali. (2018). Analisa Perpindahan Panas dan Pressure Drop Fluida Nano Al2O3-Air
Proses Pendinginan dengan Metode Simulasi.
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
Appendiks
1. Perhitungan Densitas Fluida
Berat Piknometer Kosong = 3,84 gram
Berat Piknometer setelah ditambah air = 13,84 gram
Volume Piknometer = 10 mL
10
=
10
= 1 gr/cm3
= 1000 kg/m3
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung faktor friksi pada variabel yang
lainnya.
Diketahui :
Nre = 1300
ԑ
= 5,8029 x 10-5
D
f = 0.064
Jadi, untuk selanjutnya dapat dilakukan cara yang sama untuk penentuan nilai f.
f = 0,064
D = 0,02664 m
v = 0,046398292 m/s
∆L = 1,2 m
Rumus untuk pipa lurus :
∆L X V 2
Ff = 4f x
D X 2g
1,2 m x (0.046398292 )2 m 2 /s2
Ff = 4 x 0,064 x
0,02664 m x 2
Ff = 0,53504433 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi pipa lurus pada variabel
yang lainnya.
V2
hf = N x Kf x
2
( 0,046398292 m/s) 2
hf = 1 x 9,5 x
2
hf = 0,0102258076 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi (hf) pada fitting
(sambungan) pada variabel yang lainnya.
∑F = ∑hf + Ff
∑F = 0,0208498271m2/s2 + 0,53504433 m2/s2
∑F = 0,5558941571 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung total friksi (ΣF) secara
keseluruhan pada variabel yang lainnya.