Anda di halaman 1dari 77

Laporan

Mekanika Fluida dan Partikel

Pressure Drop
Ramadhani Yusdhaliyanti * (1), Siti Alicia A (2), Muhammad Dimas H (3)
Farhan Firmansyah
Dr. Eng. Achmad Dwitama Karisma, S.T, MT
Departemen Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2020

Abstrak
Pressure drop merupakan istilah yang digunakan untuk mendiskripsikan penurunan tekanan dari
satu titik didalam sistem (misalnya aliran didalam pipa) ke titik yang lain yang mempunyai tekanan
lebih rendah. Penurunan tekanan pada saat mengalir dalam pipa lurus pada pipa tertentu sangat
dipengaruhi oleh sifat fisis dari fluida. Suatu fluida yang mengalir dalam suatu pipa akan mengalami
penurunan tekanan yang diakibatkan aliran fluida dengan kecepatan tertentu, dimana penurunan
tekanan dipengaruhi oleh luas permukaan pipa, waktu, kecepatan aliran fluida ,diameter pipa, dan
lain–lain. Suatu fluida yang mengalir dalam suatu pipa akan mengalami penurunan tekanan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain luas permukaan pipa, diameter pipa, dll. Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mempelajari penurunan tekanan pada fluida yang mengalir melalui pipa
karena pengaruh friksi pada dinding pipa dan sambungan, serta mempelajari faktor – faktor yang
mempengaruhi Pressure Drop (ΔP).
Prosedur Percobaan yang dilakukan adalah dengan cara mengukur suhu dari fluida,
kemudian mencari densitas dan viskositas fluida pada Appendiks Geankoplis. Mengisi fluida pada
manometer untuk pipa berdiameter 0,02664 m dengan membuka valve V1 dan menuntup valve V4
sampai menunjukkan ketinggian fluida pada 143 cm hingga stabil atau tidak berubah-ubah.
Melakukan percobaan untuk variabel debit 26,9075 mL/s pada pipa berdiameter 0,02664 m dengan
mengatur bukaan valve V4 hingga debit aliran sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.
Mengukur dan mencatat ketinggian fluida tiap-tiap manometer pada pipa berdiameter 0,02664 m
untuk variabel debit 26,9075 mL/s. Mengulangi langkah ke 3 dan ke 4 untuk variabel debit 29,4301
mL/s; debit 31,1118 mL/s; debit 32,7935 mL/s; debit 77,3591 mL/s; debit 80,7226 mL/s; debit
84,0860 mL/s dan debit 87,4494 mL/s pada pipa berdiameter 0,02664 m. Mengulangi langkah ke 2
hingga ke 5 untuk variabel debit 21,11401 mL/s; debit 23,1220 mL/s; debit 24,4433 mL/s; debit
25,7646 mL/s; debit 60,7780 mL/s; debit 63,4205 mL/s; debit 66,0630 mL/s dan 68,7056 mL/s pada
pipa berdiameter 0,02093 m. Mengulangi langkah ke 2 hingga ke 5 untuk variabel debit 15,9586
mL/s; debit 17,4547 mL/s; debit 18,4522 mL/s; debit 19,4496 mL/s; debit 45,8811 mL/s; debit
47,8760 mL/s; debit 49,8708 mL/s dan 51,8656 mL/s pada pipa berdiameter 0,01580 m.
Hasil yang didapatkan dari praktikum pressure drop ini yaitu ΔP pada Q1 (Laminer)
(0,025422 m3/s), ΔP = 5614,307125 N/m2, Q2 (Turbulen) (0,0779075 m3/s), ΔP = 3003,286563 N/m2;
Q3 (Laminer) (0,0019973 m3/s), ΔP = 3616,202188 N/m2; Q4 (Turbulen) (0,0612089 m3/s), ΔP =
2868,445125 N/m2; Q5 (Laminer) (0,0150778 m3/s), ΔP = 4020,7265 N/m2; Q6 (Turbulen) (0,0462064
m3/s), ΔP = 3493,619063 N/m2; Q7 (Laminer) (0,0270626 m3/s), ΔP = 3003,286563 N/m2; Q8
(Turbulen) (0,0799577 m3/s), ΔP = 1789,713625 N/m2; Q9 (Laminer) (0,0212620 m3/s), ΔP =
2868,445125 N/m2; Q10 (Turbulen) (0,062819 m3/s), ΔP = 1149,829713 N/m2; Q11 (Laminer) (0,016050
m3/s), ΔP = 3493,619063 N/m2; Q12 (Turbulen) (0,0474224 m3/s), ΔP = 2402,62925 N/m2. Pada grafik
hasil praktikum hubungan pressure drop dengan velositas cenderung turun, hal ini tidak sesuai dengan
literatur yang menunjukan bahwa grafik yang dibentuk cenderung naik. Hal ini disebabkan karena
perhitungan secara teoritis menggunakan beberapa asumsi dan tidak mempertimbangkan keadaaan
aktual yang terjadi di lapangan, misalnya sambungan pipa, belokan pipa dan kerugian aliran lainnya.

Kata kunci : Fluida, Friksi, Pressure Drop

1.0 Pendahuluan
Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan berubah secara kontinyu
apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser sekecil
apapun. Dalam keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan, fluida tidak mampu
menahan gaya geser yang bekerja padanya,dan oleh sebab itu fluida mudah berubah
bentuk tanpa pemisahan massa. Fluida dapat dibedakan menjadi dua yaitu gas adalah
tidak mempunyai permukaan bebas dan massanya selalu berkembang mengisi seluruh
volume, ruangan, serta dapat dimampatkan.cairan: mempunyai permukaan bebas dan
massanya akan mengisi ruangan sesuai dengan volumenya, serta tidak termampatkan.
(Saifuddin, 2013)
Kebutuhan air yang harus dipenuhi akan menentukan tipe dan ukuran sistem pipa
transmisi dan pipa distribusi jaringan pipa yang di inginkan. Bila tekanan rendah, maka
akan menimbulkan masalah dalam pentransmisian dan pendistribusian jaringan pipa.
Namun bila tekanan terlalu besar akan menyebabkan kehilangan energi. Fluida, terutama
air dan gas merupakan zat yang tidak bisa lepas dalam kehidupan kita sehari-hari,
dimanapun kita berada. Fenomena-fenomena dalam fluida cair dan pendistribusiannya
dapat dipelajari dalam ilmu fisika atau secara spesifik dapat di dalami dalam ilmu
mekanika fluida, aliran dua fase dan perpipaan. Dan dalam pendistribusian air tersebut
sering sekali dipakai sambungan pipa (fittings), pipa lengkung, maupun flange. Tetapi
dalam pendistribusian fluida yang digunakan untuk membelokan arah aliran fluida
dipakailah pipa lengkung atau elbow. Pipa belokan maupun elbow terdiri dari bermacam-
macam klasifikasi, tergantung dari radius belokan, sudut belokan, maupun ada atau
tidaknya tangent. Pada dasarnya aliran fluida dalam pipa akan mengalami penurunan
tekanan atau pressure drop seiring dengan panjang pipa ataupun disebabkan oleh gesekan
dengan permukaan saluran, kehilangan tekanan (Head Loss) dan juga ketika aliran
melewati sambungan pipa, belokan, katup, difusor, dan sebagainya. Dan pada semua
pipa belokan fluida akan mengalami pressure drop, termasuk pada pipa belokan 900 dan
450, tetapi yang menjadi catatan perbedaan besar pressure drop tersebut terhadap jari-
jari belokan dan diameter pipa belokan tersebut. (Waspodo, 2013)

1.1 Dasar Teori


Pressure drop merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan penurunan
tekanan dari satu titik di dalam sistem (misalnya aliran di dalam pipa) ke titik yang lain
yang mempunyai tekanan lebih rendah. Pressure drop juga merupakan hasil dari gaya-
gaya friksi terhadap fluida yang mengalir di dalam pipa, yang disebabkan oleh tahanan
fluida untuk mengalir. (Fox, dkk, 1994)
Suatu fluida dapat mengalir melalui pipa dengan cara yang berbeda-beda, ketika suatu
fluida mengalir dalam pipa silinder dan velositasnya diukur pada jarak yang berbeda dari
dinding pipa ke pusat pipa, ini telah ditunjukkan bahwa keduanya beraliran laminer dan
turbulen. Dimana fluida dalam pusat itu berpindah lebih cepat daripada fluida yang dekat
dengan dinding. Dalam sejumlah aplikasi teknik, hubungan antara velositas rata-rata
dalam pipa dan velositas maksimum itu sangat bergantung, karena dalam beberapa
masalah hanya velositas maksimum pada titik pusat pipa yang diukur. Selanjutnya hanya
pengukuran satu titik hubungan antara velositas maksimum dan velositas rata-rata ini
dapat digunakan untuk menetapkan velositas rata-rata. Velositas rata-rata itu lima kali
velositas maksimum pada pusat pipa dimana ini diberikan oleh kesetimbangan
momentum shell untuk aliran laminer. Sedangkan untuk aliran turbulen, velositas rata-
ratanya itu delapan kali velositas maksimum. (Geankoplis C.J., 1997)
Aspek utama yang akan dipelajari dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui
besarnya pressure drop (∆P) dalam unggun padatan yang terfluidakan. Untuk prosedur
percobaan kali ini sederhana. Pertama tentukan densitas dan ukur butiran padatan. Lalu
ukur diameter kolom dan tinggi unggun diam. Operasi fluidisasi dilakukan dengan
mengalirkan air dari dasar kolom dan ukur preasure drop di dalam kolom yang berisi
padatan untuk laju alir yang berbeda-beda. Penurunan tekanan (pressure drop) adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan tekanan dari satu titik dalam
pipa atau tabung ke hilir titik. "Penurunan tekanan" adalah hasil dari gaya gesek pada
fluida ketika mengalir melalui tabung yang disebabkan oleh resistensi terhadap aliran.
Penentu utama resistensi terhadap aliran fluida adalah kecepatan fluida melalui pipa dan
viskositas fluida. Aliran cairan atau gas akan selalu mengalir dalam arah perlawanan
paling sedikit (tekanan kurang). (Lukman Hakim, 2019)
Dalam suatu sistem perpipaan, aliran fluida di dalam pipa pada dunia industri
mengalami penurunan tekanan (pressure drop) seiring dengan panjang pipa dan beberapa
fittings yang dilalui fluida tersebut. Menurut teori dalam mekanika fluida, penurunan
tekanan tersebut disebabkan karena fluida yang mengalir mengalami gesekan di
sepanjang aliran fluida seperti panjang pipa, diameter pipa, kekasaran permukaan dan
viskositas dari fluida tersebut. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari
penurunan tekanan pada fluida yang mengalir melalui pipa karena pengaruh friksi pada
dinding pipa dan sambungan, serta mempelajari faktor – faktor yang mempengaruhi
Pressure Drop (ΔP).
Pressure drop didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara dua titik dari jaringan
pembawa cairan. Pressure drop terjadi dengan gesekan kekuatan, yang disebabkan oleh
resistensi terhadap aliran, pada fluida yang mengalir melalui tabung. Penentu utama
resistensi terhadap aliran fluida adalah cairan kecepatan melalui pipa dan cairan
viskositas. Pressure drop meningkat sebanding dengan gesekan gaya geser dalam jaringan
pipa. Sebuah jaringan pipa yang mengandung kekasaran relatif tinggi serta banyak pipa
fitting dan sendi, konvergensi tabung, divergensi, ternyata kekasaran permukaan dan sifat
fisik lainnya akan mempengaruhi penurunan tekanan. Kecepatan tinggi aliran dan/atau
viskositas fluida tinggi menghasilkan penurunan tekanan yang lebih besar di bagian pipa
atau katup atau siku. Kecepatan rendah akan menghasilkan lebih rendah atau tidak ada
penurunan tekanan (Al-Shemmeri, 2012).
Menurut Geankoplis (1997) sebab-sebab terjadinya pressure drop (penurunan tekanan
dalam pipa) antara lain adalah:
1. Diameter pipa yang dilewati fluida sangat kecil.
2. Suhu fluida sangat tinggi.
3. Panjang pipa yang terlalu besar.
4. Velositas massa fluida yang terlalu besar.

Menurut Geankoplis (1997) faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pressure Drop


Adapun hal-hal yang mempengaruhi pressure drop (DP) antara lain adalah:
1. Diameter pipa (D)
Semakin besar diameter pipa, maka semakin kecil penurunan tekanannya (pressure
dropnya).
2. Berat molekul fluida yang mengalir (M)
Semakin besar berat molekul fluida yang mengalir, maka semakin kecil pressure
dropnya.
3. Faktor friksi (f)
Semakin besar faktor friksinya, maka semakin besar pula pressure dropnya (DP)
4. Panjang pipa (DL)
Semakin besar panjang suatu pipa, maka semakin besar pula pressure dropnya.
5. Suhu aliran (T)
Semakin besar suhu suatu aliran, maka semakin besar pula pressure dropnya.
6. Velositas massa aliran (G)
Semakin besar velositas massa aliran suatu aliran fluida, maka semakin besar pula
pressure dropnya.
Tekanan aliran dapat diakibatkan oleh hilangnya energi karena gesekan permukaan
saluran, belokan dan perubahan bentuk/ukuran penampang aliran. Gesekan antara
dinding permukaan saluran/pipa dengan aliran adalah salah satu variabel yang
menyebabkan friksi pada fluida mengaIir. besaran kerugian oleh friksi ini di dalam
saluran lurus sebagai berikut:
4𝑓𝐿𝑉^2
Hf =
𝐷2𝑔𝑐
…………………………..............(1)

f = ϕ(NRe)
…………………………..............(2)

Keterangan :
f : faktor friksi sebagai bilangan Reynolds.
L : panjang saluran
D : diameter saluran
V : kecepatan aliran
gc: konversi faktor gravitasi.

Persamaan 1 menunjukkan hubungan bilangan Reynolds dengan faktor friksi yang


dikenal dengan diagram Moody. Untuk pipa halus (smooth pipe) tampak terletak
paling bawah dari deretan kurva yang mana tiap kurva memiliki perbedaan kekasaran
permukaan pipa. Faktor friksi dapat diperoleh dari data pengamatan (empiris). Pada
bilangan Reynolds kurang dari 2100, kondisi aliran bersifat laminer. Pada kondisi ini
kurva berbentuk lurus. Rentang transisi antara laminer dan turbulen sekitar 2100<Re.
(Sukmanto, 2002)

Macam-macam Rumus Faktor Friksi:


Selama tahun-tahun terakhir sejak diagram moody, persamaan yang paling banyak
digunakan untuk perhitungan faktor friksi adalah sebagai berikut:
1. Colebrook-white (1939

1 𝜀 5,02 𝜀 13
= −4 𝑙𝑜𝑔 [ 𝐷 − 𝑙𝑜𝑔 ( 𝐷 + )]
√𝑓 𝑁𝑅𝑒 𝑁𝑅𝑒
3,7 3,7
………....(3)
Persamaan ini berlaku untuk Nre> 4000.

2. Wood (1966)
Persamaan ini berlaku untuk NRe>10000 dan 10-5< 𝜀/𝐷<0.04
𝜀 0,225 𝜀 𝜀 0,44
𝑓 = 0,094 ( ) + 0,53 ( ) + 88 ( ) 𝑥 𝑁𝑅𝑒 𝑎
𝐷 𝐷 𝐷
…(4)
Dimana
𝜀 0,134
𝑎 = −1,62 ( )
𝐷
………………………….(5)
3. Swamee and Jain (1976)
Swamee dan jain mengusulkan persamaan yang mencakup rentang Nre dari 5000
sampai 107 dan hasil dari 𝜀/𝐷 diantara 0.00004 dan 0.05.
1
𝜀 5,74
16 [𝑙𝑜𝑔 ( 𝐷 + 𝑁𝑅𝑒 9/10 )]
3,7

…………………………..(6)

4. Churchill (1977)
Churchill menyatakan bahwa persamaannya mencakup untuk semua nilai Nre dan
𝜀/𝐷.

…………………………..(7)

5. Chen (1979)
Chen juga menyatakan persamaan untuk factor friksi mencakup semua range dari
R dan k/D.
1
𝜀 5,0452 𝜀 1,1098 5,8506
(−4 𝑥𝑙𝑜𝑔 (0,2698 (𝐷) − 𝑁𝑅𝑒
) 𝑥𝑙𝑜𝑔 (0,3539 (𝐷) + 𝑁𝑅𝑒 0,8981 ))

..(8)

6. Von Karman (1979)


1
= 4,07𝑙𝑜𝑔(𝑁𝑅𝐸√𝑓) − 0,60
√𝑓
……………………..(9)

7. Blasius (1981)
3000<NRe<100000
0,079
𝑓=
𝑁𝑅𝑒 0,25
……………………………….(10)

8. Zigrang dan Sylvester (1982)


1
𝜀
𝐷 13
(−4 ∗ 𝑙𝑜𝑔 ( 3,7 ) + (𝑁𝑅𝑒))

………………………(11)

9. Haaland (1983)
Dia menyatakan variasi efek dari kekasaran relative
1
10 0,5
9
6,9 ε
(-3,6*log( + ) )
NRe D
3,7
……………………………….(12)

10. Manadilli (1997)


Menyatakan persamaan ini berlaku untuk NreR berkisar antara 5235 sampai 108
dan untuk nilai setiap 𝜀 /D.
1 𝜀 95 96.2
= −2 𝑙𝑜𝑔 ( + 0.983
− )
√𝑓 3.7𝐷 𝑁𝑟𝑒 𝑁𝑟𝑒
…………(13)

2. Metode Penelitian
2.1 Alat dan Bahan Penelitian
Alat
1. Beaker glass
2. Gelas ukur
3. Termometer
4. Seperangkat peralatan percobaan pressure drop
5. Stopwatch
Bahan
1. Air
2. Pewarna Makanan
Gambar 1. Skema Alat Percobaan

a. Variabel Percobaan
Variabel Kontrol
1. T (Suhu) = 30°C
2. Viskositas (𝜇) = 0,0008007 kg/m.s
3. Densitas (𝜌) = 995,68 kg/m3
4. Diameter pipa :
D1 = 0,02664 m
D2 = 0,02093 m
D3 = 0,01580 m
5. Panjang luas pada :
D1 : ∆ L1 = 1,2 m
∆ L2 = 1,73 m
∆ L3 = 2,26 m
∆ L4 = 2,28 m
D2 : ∆ L1 = 1,19 m
∆ L2 = 1,7 m
∆ L3 = 2,25 m
∆ L4 = 2,81 m
D3 : ∆ L1 = 1,145 m
∆ L2 = 1,72 m
∆ L3 = 2,3 m
∆ L4 = 2,88 m
6. Sambungan pipa pada :
D1 : Elbow = 6 buah
Tee = 9 buah
Coupling = 2 buah
Union = 2 buah
Globe Valve = 1 buah
D2 : Elbow = 5 buah
Tee = 8 buah
Coupling = 2 buah
Union = 2 buah
Globe Valve = 1 buah
D3 : Elbow = 5 buah
Tee = 7 buah
Coupling = 2 buah
Union = 2 buah
Globe Valve = 1 buah
7. Pengukuran debit tiap 5 detik

Variabel Bebas
1. Debit :
Debit 1 (Q1) = 0,0000269075 m3/s
Debit 2 (Q2) = 0,0000211401 m3/s
Debit 3 (Q3) = 0,0000159586 m3/s
Debit 4 (Q4) = 0,0000294301 m3/s
Debit 5 (Q5) = 0,0000231220 m3/s
Debit 6 (Q6) = 0,0000174547 m3/s
Debit 7 (Q7) = 0,0000311118 m3/s
Debit 8 (Q8) = 0,0000244433 m3/s
Debit 9 (Q9) = 0,0000184522 m3/s
Debit 10 (Q10) = 0,0000327935 m3/s
Debit 11 (Q11) = 0,0000257646 m3/s
Debit 12 (Q12) = 0,0000194496 m3/s
Debit 13 (Q13) = 0,0000773591 m3/s
Debit 14 (Q14) = 0,0000607780 m3/s
Debit 15 (Q15) = 0,0000458811 m3/s
Debit 16 (Q16) = 0,0000807226 m3/s
Debit 17 (Q17) = 0,0000634205 m3/s
Debit 18 (Q18) = 0,0000478760 m3/s
Debit 19 (Q19) = 0,0000840860 m3/s
Debit 20 (Q20) = 0,0000660630 m3/s
Debit 21 (Q21) = 0,0000498708 m3/s
Debit 22 (Q22) = 0,0000874494 m3/s
Debit 23 (Q23) = 0,0000687056 m3/s
Debit 24 (Q24) = 0,0000518656 m3/s

Variabel Terikat
1. Nilai Pressure Drop (ΔP) pada aliran tiap pipa dengan debit 1 (Q1) sampai debit 24
(Q24)

b. Prosedur Percobaan
Tahap Persiapan
1. Memeriksa seluruh peralatan yang akan dipergunakan untuk percobaan pressure drop.
2. Memeriksa sambungan dan kran pada sistem perpipaan yang ada.
3. Mengukur diameter dan panjang tiap-tiap pipa. II.
Tahap Percobaan
1. Mengukur suhu dari fluida, kemudian mencari densitas dan viskositas fluida pada
Appendiks Geankoplis.
2. Mengisi fluida pada manometer untuk pipa berdiameter 0,02664 m dengan membuka
valve V1 dan menuntup valve V4 sampai menunjukkan ketinggian fluida pada 143 cm
hingga stabil atau tidak berubah-ubah.
3. Melakukan percobaan untuk variabel debit 26,9075 mL/s pada pipa berdiameter
0,02664 m dengan mengatur bukaan valve V4 hingga debit aliran sesuai dengan
variabel yang telah ditentukan.
4. Mengukur dan mencatat ketinggian fluida tiap-tiap manometer pada pipa berdiameter
0,02664 m untuk variabel debit 26,9075 mL/s.
5. Mengulangi langkah ke 3 dan ke 4 untuk variabel debit 29,4301 mL/s; debit 31,1118
mL/s; debit 32,7935 mL/s; debit 77,3591 mL/s; debit 80,7226 mL/s; debit 84,0860
mL/s dan debit 87,4494 mL/s pada pipa berdiameter 0,02664 m.
6. Mengulangi langkah ke 2 hingga ke 5 untuk variabel debit 21,11401 mL/s; debit
23,1220 mL/s; debit 24,4433 mL/s; debit 25,7646 mL/s; debit 60,7780 mL/s; debit
63,4205 mL/s; debit 66,0630 mL/s dan 68,7056 mL/s pada pipa berdiameter 0,02093
m.
7. Mengulangi langkah ke 2 hingga ke 5 untuk variabel debit 15,9586 mL/s; debit
17,4547 mL/s; debit 18,4522 mL/s; debit 19,4496 mL/s; debit 45,8811 mL/s; debit
47,8760 mL/s; debit 49,8708 mL/s dan 51,8656 mL/s pada pipa berdiameter 0,01580
m.

3.Hasil dan Pembahasan


a. Hasil Percobaan
1. NRe 1600 (Laminar)
Tabel 3.1.1 Hasil Ketinggian Aliran Tiap 5 Detik NRe 1600
Diameter (m) Qa (m3/s) Percobaan H1 (m) H2 (m) H3 (m) H4 (m)
I 0,59 0,61 0,78 0,73
D1=0,02664 0,0000269075 II 0,505 0,515 0,41 0,46
Rata-rata 0,5475 0,5625 0,595 0,595
I 0,565 0,66 0,54 0,53
D2=0,02093 0,0000211401 II 0,42 0,39 0,41 0,40
Rata-rata 0,4925 0,525 0,475 0,465
I 0,76 0,74 0,66 0,66
D3=0,0158 0,0000159586 II 0,47 0,465 0,475 0,46
Rata-rata 0,615 0,6025 0,5675 0,56

2. NRe 1750 (Laminar)


Tabel 3.1.2 Hasil Ketinggian Aliran Tiap 5 Detik NRe 1750
Diameter (m) Qa (m3/s) Percobaan H1 (m) H2 (m) H3 (m) H4 (m)
I 0,46 0,62 0,475 0,47
D1=0,02664 0,0000294301 II 0,42 0,415 0,46 0,46
Rata-rata 0,44 0,5175 0,4675 0,465
I 0,55 0,66 0,54 0,53
D2=0,02093 0,0000231220 II 0,405 0,39 0,41 0,40
Rata-rata 0,4775 0,525 0,475 0,465
I 0,615 0,615 0,525 0,51
D3=0,0158 0,0000174547
II 0,61 0,59 0,555 0,595
Rata-rata 0,6125 0,6025 0,54 0,5525

3. NRe 1850 (Laminar)


Tabel 3.1.3 Hasil Ketinggian Aliran Tiap 5 Detik NRe 1850
Diameter (m) Qa (m3/s) Percobaan H1 (m) H2 (m) H3 (m) H4 (m)
I 0,505 0,54 0,60 0,60
D1=0,02664 0,0000311118 II 0,51 0,505 0,58 0,58
Rata-rata 0,5075 0,5225 0,59 0,59
I 0,39 0,475 0,46 0,465
D2=0,02093 0,0000244433 II 0,345 0,33 0,295 0,285
Rata-rata 0,3675 0,4025 0,3775 0,375
I 0,46 0,445 0,44 0,425
D3=0,0158 0,0000184522 II 0,47 0,47 0,41 0,42
Rata-rata 0,465 0,4575 0,425 0,4225

4. NRe 1950 (Laminar)


Tabel 3.1.4 Hasil Ketinggian Aliran Tiap 5 Detik NRe 1950
Diameter (m) Qa (m3/s) Percobaan H1 (m) H2 (m) H3 (m) H4 (m)
I 0,52 0,58 0,65 0,64
D1=0,02664 0,0000327935 II 0,525 0,50 0,505 0,57
Rata-rata 0,5225 0,54 0,6775 0,575
I 0,51 0,565 0,475 0,47
D2=0,02093 0,0000257646 II 0,265 0,285 0,32 0,33
Rata-rata 0,3875 0,42 0,3975 0,40
I 0,56 0,54 0,575 0,58
D3=0,0158 0,0000194496 II 0,62 0,62 0,505 0,51
Rata-rata 0,59 0,58 0,54 0,545

5. NRe 4600 (Turbulen)


Tabel 3.1.5 Hasil Ketinggian Aliran Tiap 5 Detik NRe 4600
Diameter (m) Qa (m3/s) Percobaan H1 (m) H2 (m) H3 (m) H4 (m)
I 0,495 0,55 0,615 0,575
D1=0,02664 0,0000773591 II 0,35 0,34 0,31 0,30
Rata-rata 0,4225 0,445 0,4625 0,4375
I 0,78 0,96 0,79 0,76
D2=0,02093 0,0000607780 II 0,48 0,375 0,41 0,40
Rata-rata 0,63 0,6675 0,60 0,58
I 0,645 0,625 0,60 0,615
D3=0,01580 0,0000458811 II 0,35 0,355 0,325 0,34
Rata-rata 0,4975 0,49 0,4625 0,4775

6. NRe 4800 (Turbulen)


Tabel 3.1.6 Hasil Ketinggian Aliran Tiap 5 Detik NRe 4800
Diameter (m) Qa (m3/s) Percobaan H1 (m) H2 (m) H3 (m) H4 (m)
I 0,605 0,625 0,57 0,595
D1=0,02664 0,0000807226 II 0,225 0,365 0,38 0,36
Rata-rata 0,415 0,495 0,475 0,4775
I 0,33 0,395 0,295 0,265
D2=0,02093 0,0000634205
II 0,30 0,23 0,335 0,355
Rata-rata 0,315 0,3125 0,315 0,31
I 0,565 0,575 0,27 0,53
D3=0,01580 0,0000478760 II 0,32 0,315 0,585 0,355
Rata-rata 0,4375 0,445 0,4275 0,4425

7. NRe 5000 (Turbulen)


Tabel 3.1.7 Hasil Ketinggian Aliran Tiap 5 Detik NRe 5000
Diameter (m) Qa (m3/s) Percobaan H1 (m) H2 (m) H3 (m) H4 (m)
I 0,43 0,47 0,495 0,445
D1=0,02664 0,0000840860 II 0,31 0,30 0,275 0,31
Rata-rata 0,37 0,385 0,395 0,3775
I 0,47 0,535 0,465 0,44
D2=0,02093 0,0000660630 II 0,36 0,355 0,36 0,36
Rata-rata 0,415 0,445 0,41 0,40
I 0,56 0,555 0,50 0,525
D3=0,01580 0,0000498708 II 0,39 0,38 0,385 0,385
Rata-rata 0,475 0,4675 0,4425 0,455

8. NRe 5200 (Turbulen)


Tabel 3.1.8 Hasil Ketinggian Aliran Tiap 5 Detik NRe 5200
Diameter (m) Qa (m3/s) Percobaan H1 (m) H2 (m) H3 (m) H4 (m)
I 0,90 0,96 0,105 0,995
D1=0,02664 0,0000874494 II 0,38 0,38 0,315 0,34
Rata-rata 0,64 0,67 0,6825 0,6675
I 0,31 0,45 0,36 0,44
D2=0,02093 0,0000687056 II 0,32 0,235 0,23 0,14
Rata-rata 0,315 0,3425 0,295 0,29
I 0,41 0,425 0,47 0,395
D3=0,01580 0,0000518656 II 0,265 0,26 0,185 0,28
Rata-rata 0,3375 0,3425 0,325 0,3375

Perhitungan Debit, Velositas, Bilangan Reynold, dan Jenis Aliran Tiap Diameter
Pipa
Dari hasil percobaan Pressure Drop dapat dilakukan perhitungan untuk velositas,
profil aliran, faktor friksi, friksi pada pipa lurus, friksi pada sambungan, total friksi, dan
Pressure Drop untuk variasi debit Q1, Q2, dan Q3 serta panjang L1, L2, L3, dan L4 pada
setiap D1, D2,dan D3.
Untuk perhitungan velositas dilakukan berdasarkan luas penampang pipa untuk tiap
D1, D2, dan D3, serta debit Q1, Q2, dan Q3 dapat dilihat pada Tabel 3.1.9, sehingga dari
hasil velositas yang diperoleh dapat dilakukan perhitungan NRe berdasarkan viskositas
0,0008007 kg/m.s dan densitas 995,68 kg/m3, serta penetapan jenis profil aliran untuk
variasi debit Q1, Q2, dan Q3; panjang L1, L2, L3, dan L4 pada setiap D1, D2,dan D3 yang
dapat dilihat pada Tabel 3.1.9

Tabel 3.1.9 Hasil Perhitungan Debit, Velositas, Bilangan Reynold dan Jenis Aliran untuk
Tiap Diameter Pipa
D Q A 𝜇 𝜌 v Jenis
Var. NRe
(m)(102) (m3/s)(105) (m2)(104) (kg/m.s)(104) (kg/m3) (m/s) Aliran
2,69075 0,0482 1600 Laminar
2,664 5,571
7,73591 0,1388 4600 Turbulen
2,11401 0,0614 1600 Laminar
1 2,093 3,438
6,07780 0,1767 4600 Turbulen
1,59586 0,0814 1600 Laminar
1,580 1,959
4,58811 0,2341 4600 Turbulen
2,94301 0,0528 1750 Laminar
2,664 5,571
8,07226 0,1448 4800 Turbulen
2,31220 0,0672 1750 Laminar
2 2,093 3,438
6,34205 0,1844 4800 Turbulen
1,74547 0,0890 1750 Laminar
1,580 1,959
4,78760 0,2443 4800 Turbulen
8,007 995,68
3,11118 0,0558 1850 Laminar
2,664 5,571
8,40860 0,1509 5000 Turbulen
2,44433 0,0710 1850 Laminar
3 2,093 3,438
6,60630 0,1921 5000 Turbulen
1,84522 0,0941 1850 Laminar
1,580 1,959
4,98708 0,2544 5000 Turbulen
3,27935 0,0588 1950 Laminar
2,664 5,571
8,74494 0,1569 5200 Turbulen
2,57646 0,0749 1950 Laminar
4 2,093 3,438
6,87056 0,1997 5200 Turbulen
1,94496 0,0992 1950 Laminar
1,580 1,959
5,18656 0,2646 5200 Turbulen

Menurut Geankoplis (1978), dari hasil perhitungan faktor friksi pada setiap pipa D1,
D2, dan D3 pada masing-masing aliran debit Q1, Q2, dan Q3, melakukan perhitungan friksi
pada pipa lurus berdasarkan rumus:

...............................................................1)

Perhitungan Pressure Drop Karena Pengaruh Friksi Secara Teoritis


Dari jenis profil aliran yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan perhitungan faktor
friksi untuk tiap variasi debit Q1, Q2, dan Q3, panjang L1, L2, L3, dan L4 pada setiap D1,
D2, dan D3 dengan menggunakan grafik Moody chart, persamaan Chen, dan Churchill
untuk semua jenis aliran dan nilai relative roughness, dimana perhitungan faktor friksi ini
diperoleh berdasarkan nilai relative roughness terhadap diameter pipa untuk pipa jenis
pipa pvc dengan nilai roughness sebesar 1,5x10-6 m (Pipe Flow-Friction Factor
Calculation). Dari tiap-tiap nilai faktor friksi ini dapat dilakukan perhitungan untuk friksi
pada pipa lurus (Fs) yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.10

Tabel 3.1.10 Hasil Perhitungan Faktor Friksi pada Setiap Pipa


Var. D Q (m3/s)(105) f1 (J/kg) f2 (J/kg) f3 (J/kg)
2
(m)(10 )
2,69075 0,04000000 0,04000000 0,04000000
2,664
7,73591 0,01391304 0,05556191 0,03830000
1
2,11401 0,04000000 0,04000000 0,04000000
2,093
6,07780 0,01391304 0,05948665 0,03830000
1,59586 0,04000000 0,04000000 0,04000000
1,580
4,58811 0,01391304 0,06509281 0,03830000
2,94301 0,03657142 0,03657142 0,03650000
2,664
8,07226 0,01333333 0,05466693 0,03780000
2,31220 0,03657142 0,03657142 0,03650000
2 2,093
6,34205 0,01333333 0,05848618 0,03780000
1,74547 0,03657142 0,03657142 0,03650000
1,580
4,78760 0,01333333 0,06393661 0,03780000
3,11118 0,03459459 0,03459459 0,03450000
2,664
8,40860 0,01280000 0,05382849 0,03740000
2,44433 0,03459459 0,03459459 0,03450000
3 2,093
6,60630 0,01280000 0,05754994 0,03740000
1,84522 0,03459459 0,03459459 0,03450000
1,580
4,98708 0,01280000 0,06285620 0,03740000
3,27935 0,03282051 0,03282051 0,03280000
2,664
8,74494 0,01230769 0,05304081 0,03700000
2,57646 0,03282051 0,03282051 0,03280000
4 2,093
6,87056 0,01230769 0,05667130 0,03700000
1,94496 0,03282051 0,03282051 0,03280000
1,580
5,18656 0,01230769 0,06184366 0,03700000

Keterangan:
f1 = Faktor friksi dengan menggunakan persamaan Churchill
f2 = Faktor friksi dengan menggunakan persamaan Chen
f3 = Faktor friksi dengan berdasarkan Moody Chart

Dari hasil perhitungan faktor friksi pada setiap pipa D1, D2, dan D3 pada masing-
masing aliran debit Q1, Q2, dan Q3. Menurut Geankoplis (1978), friksi aliran pipa lurus
dapat dirumuskan dengan:

...............................................................1)

Tabel 3.1.11 Hasil Perhitungan Friksi Pipa Lurus untuk Variasi


Debit Tiap Diameter dan Tiap Panjang Pipa
Var. D (m)(102) Q (m3/s)(105) L (m) f1 (J/kg) f2 (J/kg) f3 (J/kg)
1,20 0,00000084 0,000000841 0,00000084
1,73 0,00000120 0,000001212 0,00000120
2,69075
2,26 0,00000150 0,000001583 0,00000150
2,80 0,00000190 0,000001961 0,00000190
2,664
1,20 0,00000240 0,000006648 0,00000660
1,73 0,00000340 0,000009584 0,00000960
1 7,73591
2,26 0,00000450 0,000012520 0,00001200
2,80 0,00000560 0,000015512 0,00001500
1,19 0,00000170 0,000001719 0,00000170
1,70 0,00000240 0,000002456 0,00000240
2,093 2,11401
2,25 0,00000320 0,000003250 0,00000320
2,81 0,00000400 0,000004045 0,00000400
1,19 0,00000490 0,000013600 0,00001300
1,70 0,00000700 0,000019429 0,00001900
6,07780
2,25 0,00000930 0,000025715 0,00002500
2,81 0,00001100 0,000032001 0,00003200
1,145 0,00000400 0,000003845 0,00000380
1,72 0,00000600 0,000005775 0,00000580
1,59586
2,30 0,00000800 0,000007723 0,00000770
2,88 0,00001000 0,000009671 0,00000970
1,580
1,145 0,00001000 0,000030440 0,00003100
1,72 0,00002000 0,000045727 0,00004600
4,58811
2,30 0,00002000 0,000061147 0,00006100
2,88 0,00003000 0,000076566 0,00007700
1,20 0,00000091 0,000000919 0,00000091
1,73 0,00000130 0,000001326 0,00000130
2,94301
2,26 0,00000170 0,000001732 0,00000170
2,80 0,00000210 0,000002145 0,00000210
2,664
1,20 0,00000250 0,000007151 0,00000710
1,73 0,00000360 0,000010310 0,00001000
8,07226
2,26 0,00000470 0,000013468 0,00001300
2,80 0,00000580 0,000016686 0,00001600
1,19 0,00000180 0,000001880 0,00000190
1,70 0,00000260 0,000002686 0,00000270
2,31220
2,25 0,00000350 0,000003555 0,00000360
2,81 0,00000440 0,000004424 0,00000440
2 2,093
1,19 0,00000510 0,000014630 0,00001500
1,70 0,00000730 0,000020900 0,00002100
6,34205
2,25 0,00000970 0,000027662 0,00002800
2,81 0,00000120 0,000034424 0,00003500
1,145 0,00000420 0,000004205 0,00000420
1,72 0,00000630 0,000006317 0,00000630
1,74547
2,30 0,00000840 0,000008447 0,00000840
2,88 0,00001100 0,000010577 0,00001100
1,580
1,145 0,00001200 0,000032746 0,00003300
1,72 0,00001700 0,000049191 0,00004900
4,78760
2,30 0,00002300 0,000065779 0,00006600
2,88 0,00002900 0,000082366 0,00008300
1,20 0,00000097 0,000000972 0,00000097
1,73 0,00000140 0,000001401 0,00000140
3,11118
2,26 0,00000180 0,000001831 0,00000180
2,80 0,00000220 0,000002268 0,00000220
2,664
1,20 0,00000260 0,000007670 0,00000760
1,73 0,00000370 0,000011058 0,00001100
3 8,40860
2,26 0,00000490 0,000014446 0,00001400
2,80 0,00000610 0,000017897 0,00001700
1,19 0,00000190 0,000001988 0,00000440
1,70 0,00000280 0,000002839 0,00000670
2,093 2,44433
2,25 0,00000370 0,000003758 0,00000890
2,81 0,00000460 0,000004677 0,00001100
1,19 0,00000530 0,000015692 0,00003500
1,70 0,00000760 0,000022418 0,00005300
6,60630
2,25 0,00001000 0,000029670 0,00007100
2,81 0,00001200 0,000036923 0,00008900
1,145 0,00000440 0,000004445 0,00000440
1,72 0,00000660 0,000006678 0,00000670
1,84522
2,30 0,00000890 0,000008930 0,00000890
2,88 0,00001100 0,000011182 0,00001100
1,580
1,145 0,00001200 0,000035124 0,00003500
1,72 0,00001800 0,000052763 0,00005300
4,98708
2,30 0,00002400 0,000070555 0,00007100
2,88 0,00003000 0,000088347 0,00008900
1,20 0,00000100 0,000001025 0,00000100
1,73 0,00000140 0,000001477 0,00000140
3,27935
2,26 0,00000190 0,000001930 0,00000190
2,80 0,00000230 0,000002391 0,00000230
2,664
1,20 0,00000270 0,000008205 0,00000820
1,73 0,00000390 0,000011829 0,00001100
8,74494
2,26 0,00000510 0,000015452 0,00001500
2,80 0,00000630 0,000019145 0,00001900
1,19 0,00000200 0,000002095 0,00000200
1,70 0,00000290 0,000002993 0,00000290
2,57646
2,25 0,00000390 0,000003961 0,00000390
2,81 0,00000490 0,000004929 0,00000490
4 2,093
1,19 0,00000550 0,000016786 0,00001600
1,70 0,00000790 0,000023980 0,00002400
6,87056
2,25 0,00001000 0,000031739 0,00003100
2,81 0,00001300 0,000039497 0,00003900
1,145 0,00000460 0,000004686 0,00000460
1,72 0,00000700 0,000007039 0,00000700
1,94496
2,30 0,00000940 0,000009412 0,00000940
2,88 0,00001100 0,000011786 0,00001100
1,580
1,145 0,00001200 0,000037573 0,00003700
1,72 0,00001800 0,000056442 0,00005600
5,18656
2,30 0,00002500 0,000075475 0,00007500
2,88 0,00003100 0,000094508 0,00009400

Keterangan:
f1 = Friksi pada pipa lurus dengan menggunakan persamaan Churchill
f2 = Friksi pada pipa lurus dengan menggunakan persamaan Chen
f3 = Friksi pada pipa lurus dengan berdasarkan Moody Chart

Dari hasil perhitungan faktor friksi pada setiap pipa D1, D2, dan D3 pada masing-
masing aliran debit Q1, Q2, dan Q3. Menurut Geankoplis (1978), friksi aliran pipa lurus
dapat dirumuskan dengan:

...............................................................3)
Dari hasil perhitungan friksi pada pipa lurus dapat dilakukan pencarian total friksi
yaitu dengan menjumlahkan friksi pada pipa lurus dan total friksi pada fitting (Σhf) dapat
dilihat pada Tabel 3.1.12

Tabel 3.1.12 Hasil Perhitungan Total Friksi (ΣF) pada Fitting (hf) dan
Pipa Lurus untuk Variasi Velositas tiap Diameter Pipa
Var. D Q (m3/s)(105) L ƩF1 (J/kg) ƩF2 (J/kg) ƩF3 (J/kg)
2
(m)(10 ) (m)
1,20 0,0309992 0,000003100 0,0309992
1,73 0,0358784 0,0358784 0,0358784
2,69075
2,26 0,0407576 0,0407576 0,0407576
2,80 0,0457069 0,0457069 0,0457069
2,664
1,20 0,2109100 0,25322 0,25337
1,73 0,2312200 0,29222 0,29245
7,73591
2,26 0,2515400 0,33122 0,33152
2,80 0,2720600 0,37078 0,371149
1,19 0,0523742 0,0523742 0,0523742
1,70 0,0617065 0,0617065 0,0617065
2,11401
2,25 0,0715409 0,0715409 0,0715409
2,81 0,0815198 0,0813753 0,0813753
1 2,093
1,19 0,3402400 0,426825 0,42715
1,70 0,3776600 0,501356 0,501822
6,07780
2,25 0,4161200 0,579834 0,58045
2,81 0,4550000 0,658311 0,659078
1,145 0,0970052 0,0970052 0,097005207
1,72 0,1196290 0,119629 0,11962851
1,59586
2,30 0,1424200 0,14242 0,142419
2,88 0,1652110 0,165211 0,16521141
1,580
1,145 0,5945540 0,788423 0,78909
1,72 0,6774700 0,9686972 0,9697099
4,58811
2,30 0,7608710 1,15030085 1,151655
2,88 0,8442700 1,33190444 1,3336000
1,20 0,0362221 0,036222063 0,036222
1,73 0,0416783 0,041678286 0,041678
2,94301
2,26 0,0471345 0,04713451 0,047134
2,80 0,0526674 0,052667354 0,052667
2,664
1,20 0,2285549 0,2748486 0,275015
1,73 0,2501908 0,31693099 0,317171
8,07226
2,26 0,2718267 0,35901332 0,359327
2,80 0,2936727 0,40169159 0,402081
2 1,19 0,0608921 0,0608921 0,060891
1,70 0,0713007 0,071300729 0,0713
2,31220
2,25 0,0822509 0,0822509 0,08225
2,81 0,0933591 0,09320109 0,093199
2,093
1,19 0,3682296 0,46296357 0,4633
1,70 0,4080175 0,543351 0,543832
6,34205
2,25 0,4488580 0,6279777 0,628613
2,81 0,4901328 0,712602 0,713395
1,580 1,74547 1,145 0,1121039 0,1121039 0,112104
1,72 0,1371883 0,137188 0,137188
2,30 0,1624562 0,162456 0,162456
2,88 0,1877242 0,1877241 0,187724
1,145 0,6423639 0,854486 0,855224
1,72 0,7301292 1,0487757 1,049884
4,78760
2,30 0,8183980 1,2444953 1,245977
2,88 0,9066671 1,44021 1,442071
1,20 0,0399250 0,0399245 0,03992
1,73 0,0457770 0,04577687 0,04578
3,11118
2,26 0,0516290 0,0516291 0,05163
2,80 0,0575620 0,057562 0,05756
2,664
1,20 0,2469030 0,2973364 0,2975
1,73 0,2698960 0,342604 0,34285
8,40860
2,26 0,2928890 0,387871 0,38819
2,80 0,3161010 0,437785 0,43417
1,19 0,0669140 0,0669142 0,06691
1,70 0,0780600 0,078059 0,07806
2,44433
2,25 0,0897720 0,0897721 0,0897
2,81 0,1016520 0,101484 0,10148
3 2,093
1,19 0,3973160 0,50052202 0,50085
1,70 0,4395300 0,586962 0,58743
6,60630
2,25 0,4828110 0,677947 0,67857
2,81 0,5265430 0,768927 0,7697
1,145 0,1227420 0,1227416 0,12274
1,72 0,1494990 0,1494989 0,1495
1,84522
2,30 0,1764500 0,1764504 0,17645
2,88 0,2034020 0,203401 0,2034
1,580
1,145 0,6920030 0,923098154 0,92384
1,72 0,7847210 1,131867 1,13298
4,98708
2,30 0,8779630 1,34217 1,34366
2,88 0,9712050 1,552474 1,55434
1,20 0,0438040 0,0438036 0,0438
1,73 0,0500610 0,050061 0,050061
3,27935
2,26 0,0563190 0,0563185 0,05631
2,80 0,0626610 0,0626614 0,06266
2,664
1,20 0,2659580 0,320685 0,32085
1,73 0,2903440 0,369243 0,36948
8,74494
2,26 0,3147310 0,417801 0,418120
2,80 0,3393450 0,467043 0,467438
4 1,19 0,0732110 0,07321 0,07321
1,70 0,0851090 0,085108 0,0851088
2,57646
2,25 0,0975980 0,09759 0,09759
2,81 0,1102640 0,1100879 0,11008
2,093
1,19 0,4275030 0,5394978 0,539834
1,70 0,4722030 0,632195 0,632677
6,87056
2,25 0,5179830 0,72973 0,73037
2,81 0,5642320 0,8272800 0,828073
1,580 1,94496 1,145 0,1338370 0,133836 0,13383
1,72 0,1622930 0,162293 0,16229
2,30 0,1909540 0,1909539 0,19095
2,88 0,2196150 0,219614 0,219614
1,145 0,7434730 0,994252 0,994972
1,72 0,8412460 1,217963 1,219044
5,18656
2,30 0,9395650 1,443314 1,444760
2,88 1,0378840 1,668665 1,670476

Keterangan :
ΣF1 = Hasil total friksi pada fitting dengan metode Churchill
ΣF2 = Hasil total friksi pada fitting dengan metode Chen
ΣF3 = Hasil total friksi pada fitting dengan metode Moody Chart

Hasil perhitungan pressure drop (ΔP) secara teoritis dan secara pengukuran manometer
masing-masing dapat diperoleh berdasarkan nilai total friksi dan nilai selisih ketinggian (ΔH)
dari setiap panjang pipa L1, L2, L3 dan L4 pada tiap-tiap D1, D2, dan D3 untuk setiap variasi
debit Q1, Q2,dan Q3. Nilai pressure drop secara teoritis didapatkan seperti Tabel 3.1.13

Tabel 3.1.13 Hasil Perhitungan Pressure Drop Secara Teoritis


Var. D (m) Q (m3/s) L(m) ΔP1 (N/m2) ΔP2 (N/m2) ΔP3 (N/m2)
1,2 30,8653 30,86532 30,8653
1,73 35,723437 35,72344 35,72344
2,690
2,26 40,581 40,58156 40,58156
2,8 45,5091 45,5094 45,50943
2,664
1,2 210,00129 252,1296 252,2846
1,73 230,2287735 290,9638 291,1872
7,735
2,26 250,45624 329,7979 330,0898
2,8 270,884254 369,1837 369,5453
1,19 52,147975 52,1479 52,1479
1,7 61,4398 61,43988 61,43988
2,114
2,25 71,2318 71,23184 71,23184
2,81 81,167632 81,0238 81,0238
1 2,093
1,19 338,7724 424,9815 425,3061
1,7 376,034553 499,1903 499,654
6,077
2,25 414,32860 577,3288 577,9425
2,81 453,03615 655,4674 656,2311
1,145 96,58614 96,58614 96,58614
1,72 119,1117 119,1118 119,118
1,595
2,3 141,8048 141,8046 141,8046
2,88 165,4974 164,4974 164,4974
1,58
1,145 591,9859 785,017 785,6882
1,72 674,54454 964,5125 965,5208
4,588
2,3 757,5837 1145,332 1146,68
2,88 840,622 1326,151 1327,839
1,2 36,066 36,06558 36,065
1,73 41,498 41,498 41,4980
2 2,664 2,943
2,26 46,931 46,93089 46,93069
2,8 52,44 52,43983 52,4395
1,2 227,57 273,6613 273,827
1,73 249,11 315,5619 315,8012
8,072
2,26 270,65 357,4624 357,7751
2,8 292,4 399,9563 400,3437
1,19 60,629 60,62905 60,628
1,7 70,993 70,9927 70,99167
2,312
2,25 81,896 81,89559 81,89421
2,81 92,956 92,79847 92,79675
2,093
1,19 366,64 460,9636 461,2986
1,7 406,25 541,0044 541,483
6,342
2,25 446,92 625,2644 625,8979
2,81 488,02 709,5244 710,3127
1,145 111,62 111,619 111,6196
1,72 136,6 136,5956 136,5956
1,745
2,3 161,75 161,7544 161,7543
2,88 186,91 186,9132 186,9131
1,58
1,145 639,59 850,7948 851,5294
1,72 726,98 1044,245 1045,349
4,787
2,3 814,86 1239,119 1240,595
2,88 902,75 1433,993 1435,841
1,2 39,75211 39,75211 39,7521
1,73 45,5791 45,57912 45,5791
3,111
2,26 51,40614 51,4061 51,4061
2,8 57,3138 57,3138 57,3137
2,664
1,2 245,8367 296,052 296,218
1,73 268,7304 341,1241 341,364
8,408
2,26 291,6241 386,1961 386,51
2,8 314,7357 431,9047 432,293
1,19 66,6252 66,62521 66,6226
1,7 77,72248 77,72248 77,7187
2,444
2,25 89,38435 89,38435 89,3794
2,81 101,2125 101,0462 101,04
3 2,093
1,19 395,6001 498,3598 498,686
1,7 437,631 584,4306 584,896
6,606
2,25 480,7249 675,0184 675,635
2,81 524,2682 765,6062 766,373
1,145 122,2114 122,2114 122,212
1,72 148,8531 148,8531 148,854
1,845
2,3 175,6882 175,6882 175,689
2,88 202,5232 202,5232 202,524
1,58
1,145 689,0139 919,1104 919,848
1,72 781,3308 1126,978 1128,09
4,987
2,3 874,17 1336,373 1337,85
2,88 967,0093 1545,767 1547,62
1,2 43,61438 43,6144 43,61437
1,73 49,84483 49,8448 49,84482
4 2,664 3,279
2,26 56,0752 56,0753 56,07527
2,8 62,3907 62,3907 62,39073
1,2 264,8089 319,3 319,4689
1,73 289,0901 367,648 367,8917
8,744
2,26 313,3713 415,997 416,3144
2,8 337,8793 465,026 465,4193
1,19 72,89506 72,8951 72,89505
1,7 84,74124 84,7412 84,74122
2,576
2,25 97,17678 97,1768 97,17677
2,81 109,7876 109,612 109,6123
2,093
1,19 425,656 537,167 537,5029
1,7 470,1631 629,465 629,9443
6,870
2,25 515,7451 726,585 727,2202
2,81 561,7944 823,706 824,4961
1,145 133,2586 133,259 133,2586
1,72 161,5919 161,592 161,5919
1,944
2,3 190,129 190,129 190,1289
2,88 218,666 218,666 218,666
1,58
1,145 740,2608 989,957 990,6741
1,72 837,6117 1212,7 1213,778
5,186
2,3 935,5058 1437,08 1438,519
2,88 1033,4 1661,46 1663,26
Keterangan :
ΔP1 = Hasil Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Hasil Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Hasil Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart

Setelah itu, terdapat juga pressure drop dari hasil praktikum, yang didapatkan adalah
hsil seperti Tabel 3.1.14 dengan data yang dicantumkan berupa ΔH1, ΔH2, ΔH3, ΔH4.

Tabel 3.1.14 Hasil Pengukuran Ketinggian Fluida pada Manometer


untuk Variasi Debit Tiap Diameter Pipa Berdasarkan Praktikum
ΔH (m)
Var. D (m) Q (10-5)(m3/s)
ΔH1 ΔH2 ΔH3 ΔH4
2.690 0,5475 0,5625 0,595 0,595
2,664
7.735 0,4225 0,445 0,4625 0,4375
2,114 0,4925 0,525 0,475 0,465
1 2,093
6,078 0,63 0,6675 0,6 0,59
1,958 0,615 0,6025 0,5675 0,56
1,58
4,588 0,4975 0,4892 0,4625 0,4775
2,943 0,44 0,455 0,48 0,485
2,664
8,072 0,415 0,495 0,505 0,4775
2,3122 0,4775 0,5175 0,465 0,465
2 2,093
6,342 0,315 0,3125 0,315 0,31
1,745 0,61 0,6025 0,54 0,5525
1,58
4,787 0,4375 0,445 0,4275 0,443
3,111 0,5075 0,5225 0,59 0,59
2.664
8,4086 0,37 0,385 0,395 0,3775
3 2,4443 0,3675 0,4025 0,3775 0,3775
2,093
6,606 0,415 0,445 0,41 0,4
1,58 1,845 0,465 0,4575 0,425 0,4225
4,9870 0,475 0,4675 0,4425 0,455
3,279 0,5225 0,54 0,5775 0,575
2,664
8,744 0,64 0,67 0,6825 0,6675
2,5764 0,3875 0,42 0,3975 0,4
4 2,093
6,8705 0,315 0,3425 0,295 0,29
1,944 0,59 0,58 0,54 0,545
1,58
5,186 0,3375 0,3425 0,325 0,3375

Keterangan :
ΔH1 = Perubahan panjang pada panjang pipa L1
ΔH2 = Perubahan panjang pada panjang pipa L2
ΔH3 = Perubahan panjang pada panjang pipa L3
ΔH4 = Perubahan panjang pada panjang pipa L4

Tabel 3.1.15 Hasil Perhitungan Pressure Drop Berdasarkan Hasil Praktikum


ΔP (N/m2)
Var. D (m) Q (10-5)(m3/s)
ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
2.690 5345,9461 5492,410466 5809,749737 5809,749737
2,664
7.735 4125,4105 4345,106946 4515,981938 4271,874807
2,114 4808,910496 5126,249768 4638,035504 4540,392651
1 2,093
6,078 6151,499721 6517,660419 5858,571163 5760,92831
1,958 6005,035442 5882,981876 5541,231892 5467,999752
1,58
4,588 4857,731923 4776,688355 4515,981938 4662,446217
2,943 4296,28552 4442,749799 4686,8569 4735,678357
2,664
8,072 4052,178388 4833,32121 4930,964062 4662,446217
2,3122 4662,446217 5053,017628 4540,392651 4540,392651
2 2,093
6,342 3075,749 3051,33914 3075,749861 3026,928434
1,745 5956,2140 5882,9818 5272,714047 5394,767613
1,58
4,787 4271,874807 4345,106946 4174,231954 4325,578375
3,111 4955,374776 5101,839055 5760,92831 5760,92831
2.664
8,4086 3612,785551 3759,24983 3856,89268 3686,01769
2,4443 3588,374837 3930,12482 3686,01769 3686,01769
3 2,093
6,606 4052,178388 4345,10694 4003,35696 3905,714109
1,845 4540,392651 4467,16051 4149,82124 4125,410527
1,58
4,9870 4638,035504 4564,80336 4320,69623 4442,749799
3,279 5101,839055 5272,71404 5638,87474 5614,46403
2,664
8,744 6249,14257 6542,07113 6664,12469 6517,66042
2,5764 3783,66054 4100,99981 3881,30339 3905,71411
4 2,093
6,8705 3075,74986 3344,26770 2880,46415 2831,64273
1,944 5760,92831 5663,28545 5272,71404 5321,53547
1,58
5,186 3295,44627 3344,26770 3173,39271 3295,44628

Keterangan :
ΔP1 = Nilai Pressure Drop yang dihasilkan pada Manometer 1
ΔP2 = Nilai Pressure Drop yang dihasilkan pada Manometer 2
ΔP3 = Nilai Pressure Drop yang dihasilkan pada Manometer 3
ΔP4 = Nilai Pressure Drop yang dihasilkan pada Manometer 4

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Pressure Drop


Tujuan dari percobaan pressure drop adalah untuk mempelajari penurunan tekanan
pada fluida yang mengalir melalui pipa karena pengaruh friksi pada dinding pipa dan
sambungan serta mempelajari faktor–faktor yang mempengaruhi adanya nilai pressure
drop (ΔP).
Tabel 3.1.16 di bawah ini akan menjelaskan mengenai hubungan pressure drop
dengan nilai diameter D1, D2, dan D3.

Tabel 3.1.16 Hasil Perhitungan Pressure Drop Secara Teoritis


dengan Menggunakan Moody Chart
Var. D (m) Q (10-5) (m3/s) L (m) V (m/s) ΔP (N/m2)
1,2 0,048298741 30,8653
1,73 0,048298741 35,7234
2,690
2,26 0,048298741 40,5816
2,8 0,048298741 45,5094
2,664
1,2 0,138858879 252,285
1,73 0,138858879 291,187
7,735
2,26 0,138858879 330,09
2,8 0,138858879 369,545
1,19 0,06147532 52,148
1,7 0,06147532 61,4399
2,114
2,25 0,06147532 71,2318
2,81 0,06147532 81,0238
1 2,093
1,19 0,176741545 425,306
1,7 0,176741545 499,654
6,077
2,25 0,176741545 577,943
2,81 0,176741545 656,231
1,145 0,081435345 96,5861
1,72 0,081435345 119,112
1,595
2,3 0,081435345 141,805
2,88 0,081435345 164,497
1,58
1,145 0,234126617 785,688
1,72 0,234126617 965,521
4,588
2,3 0,234126617 1146,68
2,88 0,234126617 1327,84
1,2 0,052826748 36,06548
1,73 0,052826748 41,49808
2,943
2,26 0,052826748 46,93069
2,8 0,052826748 52,43958
2,664
1,2 0,144896222 273,8274
1,73 0,144896222 315,8012
8,072
2 2,26 0,144896222 357,7751
2,8 0,144896222 400,3437
1,19 0,067238631 60,62832
1,7 0,067238631 70,99167
2,312
2,093 2,25 0,067238631 81,89421
2,81 0,067238631 92,79675
6,342 1,19 0,18442596 461,2986
1,7 0,18442596 541,483
2,25 0,18442596 625,8979
2,81 0,18442596 710,3127
1,145 0,08906990 111,6196
1,72 0,08906990 136,5956
1,745
2,3 0,08906990 161,7543
2,88 0,08906990 186,9131
1,58
1,145 0,244306035 851,5294
1,72 0,244306035 1045,349
4,787
2,3 0,244306035 1240,595
2,88 0,244306035 1435,841
1,2 0,055845419 39,7521
1,73 0,055845419 45,5791
3,111
2,26 0,055845419 51,4061
2,8 0,055845419 57,3137
2,664
1,2 0,150933565 296,218
1,73 0,150933565 341,364
8,408
2,26 0,150933565 386,51
2,8 0,150933565 432,293
1,19 0,071080839 66,6226
1,7 0,071080839 77,7187
2,444
2,25 0,071080839 89,3794
2,81 0,071080839 101,04
3 2,093
1,19 0,192110375 498,686
1,7 0,192110375 584,896
6,606
2,25 0,192110375 675,635
2,81 0,192110375 766,373
1,145 0,094159618 122,212
1,72 0,094159618 148,854
1,845
2,3 0,094159618 175,689
2,88 0,094159618 202,524
1,58
1,145 0,254485453 919,848
1,72 0,254485453 1128,09
4,987
2,3 0,254485453 1337,85
2,88 0,254485453 1547,62
1,2 0,05886409 43,61437
1,73 0,05886409 49,84482
3,279
2,26 0,05886409 56,07527
2,8 0,05886409 62,39073
2,664
1,2 0,156970907 319,4689
1,73 0,156970907 367,8917
8,744
4 2,26 0,156970907 416,3144
2,8 0,156970907 465,4193
1,19 0,074923046 72,89505
1,7 0,074923046 84,74122
2,576
2,093 2,25 0,074923046 97,17677
2,81 0,074923046 109,6123
6,870 1,19 0,199794791 537,5029
1,7 0,199794791 629,9443
2,25 0,199794791 727,2202
2,81 0,199794791 824,4961
1,145 0,099249327 133,2586
1,72 0,099249327 161,5919
1,944
2,3 0,099249327 190,1289
2,88 0,099249327 218,666
1,58
1,145 0,264664871 990,6741
1,72 0,264664871 1213,778
5,186
2,3 0,264664871 1438,519
2,88 0,264664871 1663,26

Moddy
1400
1200
L1 pada D1
1000 L2 pada D1
800 L3 pada D1
600
400
L4 pada D1
200 L1 pada D2
0 L2 pada D2
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.1 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop teoritis


Metode Moody Chart Variabel 1

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.1 bahwa hubungan antara Pressure Drop (ΔP) dengan
velositas pada perhitungan Teoritis Moody Chart cenderung mengalami kenaikan. Menurut
Wibawa dkk (2010) Diagram Moody memberikan faktor gesekan yang berkaitan dengan
bilangan Reynolds dan kekasaran relatif (e/D).
Diagram Moody ini sendiri memiliki keakuratan mencapai ±10%. Dapat disimpulkan
bahwa nilai pressure drop semakin besar jika kecepatan aliran fluida yang mengalir dalam
pipa semakin cepat, dan begitu juga sebaliknya.

Tabel 3.1.17 Hasil Perhitungan Pressure Drop Secara Teoritis dengan Menggunakan Metode
Chen
-5 3
Var. D (m) Q (10 )(m /s) L(m) V (m/s) ΔP(N/m2)
1,2 0,048298741 30,86532
1,73 0,048298741 35,72344
2,690
2,26 0,048298741 40,58156
2,8 0,048298741 45,50943
2,664
1,2 0,138858879 252,1296
1
1,73 0,138858879 290,9638
7,735
2,26 0,138858879 329,7979
2,8 0,138858879 369,1837
1,19 0,06147532 52,14798
2,093 2,114
1,7 0,06147532 61,43988
2,25 0,06147532 71,23184
2,81 0,06147532 81,0238
1,19 0,176741545 424,9815
1,7 0,176741545 499,1903
6,077
2,25 0,176741545 577,3288
2,81 0,176741545 655,4674
1,145 0,081435345 96,58614
1,72 0,081435345 119,1118
1,595
2,3 0,081435345 141,8046
2,88 0,081435345 164,4974
1,58
1,145 0,234126617 785,017
1,72 0,234126617 964,5125
4,588
2,3 0,234126617 1145,332
2,88 0,234126617 1326,151
1,2 0,052826748 36,06558
1,73 0,052826748 41,49824
2,943
2,26 0,052826748 46,93089
2,8 0,052826748 52,43983
2,664
1,2 0,144896222 273,6613
1,73 0,144896222 315,5619
8,072
2,26 0,144896222 357,4624
2,8 0,144896222 399,9563
1,19 0,067238631 60,62905
1,7 0,067238631 70,99271
2,312
2,25 0,067238631 81,89559
2,81 0,067238631 92,79847
2 2,093
1,19 0,18442596 460,9636
1,7 0,18442596 541,0044
6,342
2,25 0,18442596 625,2644
2,81 0,18442596 709,5244
1,145 0,08906990 111,6196
1,72 0,08906990 136,5956
1,745
2,3 0,08906990 161,7544
2,88 0,08906990 186,9132
1,58
1,145 0,244306035 850,7948
1,72 0,244306035 1044,245
4,787
2,3 0,244306035 1239,119
2,88 0,244306035 1433,993
1,2 0,055845419 39,7521
1,73 0,055845419 45,5791
3,111
2,26 0,055845419 51,4061
2,8 0,055845419 57,3138
2,664
1,2 0,150933565 296,052
3
1,73 0,150933565 341,124
8,408
2,26 0,150933565 386,196
2,8 0,150933565 431,905
1,19 0,071080839 66,6252
2,093 2,444
1,7 0,071080839 77,7225
2,25 0,071080839 89,3843
2,81 0,071080839 101,046
1,19 0,192110375 498,36
1,7 0,192110375 584,431
6,606
2,25 0,192110375 675,018
2,81 0,192110375 765,606
1,145 0,094159618 122,211
1,72 0,094159618 148,853
1,845
2,3 0,094159618 175,688
2,88 0,094159618 202,523
1,58
1,145 0,254485453 919,11
1,72 0,254485453 1126,98
4,987
2,3 0,254485453 1336,37
2,88 0,254485453 1545,77
1,2 0,05886409 43,61438
1,73 0,05886409 49,84483
3,279
2,26 0,05886409 56,07528
2,8 0,05886409 62,39074
2,664
1,2 0,156970907 319,3001
1,73 0,156970907 367,6483
8,744
2,26 0,156970907 415,9965
2,8 0,156970907 465,0255
1,19 0,074923046 72,89506
1,7 0,074923046 84,74124
2,576
2,25 0,074923046 97,17678
2,81 0,074923046 109,6123
4 2,093
1,19 0,199794791 537,1672
1,7 0,199794791 629,4648
6,870
2,25 0,199794791 726,5855
2,81 0,199794791 823,7062
1,145 0,099249327 133,2586
1,72 0,099249327 161,5919
1,944
2,3 0,099249327 190,129
2,88 0,099249327 218,666
1,58
1,145 0,264664871 989,9572
1,72 0,264664871 1212,701
5,186
2,3 0,264664871 1437,079
2,88 0,264664871 1661,457
Chen
1400
L1 pada D1
1200
1000 L2 pada D1
800 L3 pada D1
600
400 L4 pada D1
200 L1 pada D2
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
L2 pada D2

Gambar 3.1.2 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop dengan


Menggunakan Metode Chen Variabel 1

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.2 bahwa hubungan antara Pressure Drop (ΔP) dengan
velositas pada perhitungan Teoritis Chen cenderung mengalami kenaikan. Grafik tersebut
sesuai dengan literatur yaitu semakin besar velositas, semakin besar pressure drop.
Chen menurukan korelasi faktor gesekan yang sangat kompleks dibandingkan dari
semua persamaan faktor gesekan yang telah ada tetapi dibuat berdasarkan penelitian dan
sesuai untuk pipa-pipa yang permukaannya kasar dan turbulen. Persamaan dan grafik Chen
merupakan fungsi dari bilangan Reynold dan kekasaran relatif namun sangat kompleks.
(Syarif, 2019)

Tabel 3.1.18 Hasil Perhitungan Pressure Drop Secara Teoritis dengan Menggunakan Metode
Churchill
-5 3
Var. D (m) Q (10 ) (m /s) L(m) V (m/s) ΔP(N/m2)
1,2 0,048298741 30,86531719
1,73 0,048298741 35,72343771
2,690
2,26 0,048298741 40,58155824
2,8 0,048298741 45,50942924
2,664
1,2 0,138858879 210,0012994
1,73 0,138858879 230,2287735
7,735
2,26 0,138858879 250,4562475
2,8 0,138858879 270,8842541
1,19 0,06147532 52,14797528
1,7 0,06147532 61,43988347
2,114
2,25 0,06147532 71,23184417
1 2,81 0,06147532 81,16763244
2,093
1,19 0,176741545 338,7724698
1,7 0,176741545 376,0345535
6,077
2,25 0,176741545 414,3286016
2,81 0,176741545 453,0361541
1,145 0,081435345 96,58614486
1,72 0,081435345 119,1117954
1,595
2,3 0,081435345 141,8046123
1,58 2,88 0,081435345 164,4974291
1,145 0,234126617 591,9859687
4,588 1,72 0,234126617 674,5445415
2,3 0,234126617 757,5837173
2,88 0,234126617 840,622893
1,2 0,052826748 36,066
1,73 0,052826748 41,498
2,943
2,26 0,052826748 46,931
2,8 0,052826748 52,44
2,664
1,2 0,144896222 227,57
1,73 0,144896222 249,11
8,072
2,26 0,144896222 270,65
2,8 0,144896222 292,4
1,19 0,067238631 60,629
1,7 0,067238631 70,993
2,312
2,25 0,067238631 81,896
2,81 0,067238631 92,956
2 2,093
1,19 0,18442596 366,64
1,7 0,18442596 406,25
6,342
2,25 0,18442596 446,92
2,81 0,18442596 488,02
1,145 0,08906990 111,62
1,72 0,08906990 136,6
1,745
2,3 0,08906990 161,75
2,88 0,08906990 186,91
1,58
1,145 0,244306035 639,59
1,72 0,244306035 726,98
4,787
2,3 0,244306035 814,86
2,88 0,244306035 902,75
1,2 0,055845419 39,752
1,73 0,055845419 45,579
3,111
2,26 0,055845419 51,406
2,8 0,055845419 57,314
2,664
1,2 0,150933565 245,84
1,73 0,150933565 268,73
8,408
2,26 0,150933565 291,62
2,8 0,150933565 314,74
1,19 0,071080839 66,625
1,7 0,071080839 77,722
2,444
2,25 0,071080839 89,384
3 2,81 0,071080839 101,21
2,093
1,19 0,192110375 395,6
1,7 0,192110375 437,63
6,606
2,25 0,192110375 480,72
2,81 0,192110375 524,27
1,145 0,094159618 122,21
1,72 0,094159618 148,85
1,845
2,3 0,094159618 175,69
1,58 2,88 0,094159618 202,52
1,145 0,254485453 689,01
4,987 1,72 0,254485453 781,33
2,3 0,254485453 874,17
2,88 0,254485453 967,01
1,2 0,05886409 43,6144
1,73 0,05886409 49,8448
3,279
2,26 0,05886409 56,0753
2,8 0,05886409 62,3907
2,664
1,2 0,156970907 264,809
1,73 0,156970907 289,09
8,744
2,26 0,156970907 313,371
2,8 0,156970907 337,879
1,19 0,074923046 72,8951
1,7 0,074923046 84,7412
2,576
2,25 0,074923046 97,1768
2,81 0,074923046 109,788
4 2,093
1,19 0,199794791 425,656
1,7 0,199794791 470,163
6,870
2,25 0,199794791 515,745
2,81 0,199794791 561,794
1,145 0,099249327 133,259
1,72 0,099249327 161,592
1,944
2,3 0,099249327 190,129
2,88 0,099249327 218,666
1,58
1,145 0,264664871 740,261
1,72 0,264664871 837,612
5,186
2,3 0,264664871 935,506
2,88 0,264664871 1033,4

Chruchill
900
800
700 L1 pada D1
600 L2 pada D1
500
L3 pada D1
400
300 L4 pada D1
200 L1 pada D2
100
L2 pada D2
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
Gambar 3.1.3 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop dengan Menggunakan Metode
Churchill Variabel 1

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.3 bahwa hubungan antara Pressure drop (P) dengan
velositas pada perhitungan Teoritis Churcill cenderung mengalami kenaikan. Menurut
Churchill (1977), persamaan tunggal yang mengorelasikan faktor dengan semua bilangan
Reynold gesekan aliran fluida dan semua rasio ketahan pipa didapatkan dari teori dan
hubungan persamaan dari laminar, transisi dan sepenuhnya dikembangkan oleh aliran
turbulen, dengan menggunakan model general perkembangan persamaan Churcill dan Usagi.
Tabel 3.1.19 Hasil Perhitungan Pressure Drop dengan Praktikum
Var. D (m) Q (10-5)(m3/s) L(m) V (m/s) ΔP(N/m2)
1,2 0,048298741 5345,9461
1,73 0,048298741 5492,4104
2,690
2,26 0,048298741 5809,7497
2,8 0,048298741 5809,7497
2,664
1,2 0,138858879 4125,4105
1,73 0,138858879 4345,1069
7,735
2,26 0,138858879 4515,9819
2,8 0,138858879 4271,8748
1,19 0,06147532 4808,9104
1,7 0,06147532 5126,2497
2,114
2,25 0,06147532 4638,0355
2,81 0,06147532 4540,3926
1 2,093
1,19 0,176741545 6151,4997
1,7 0,176741545 6517,6604
6,077
2,25 0,176741545 5858,5711
2,81 0,176741545 5760,9283
1,145 0,081435345 6005,0354
1,72 0,081435345 5882,9818
1,595
2,3 0,081435345 5541,2318
2,88 0,081435345 5467,9997
1,58
1,145 0,234126617 4857,7319
1,72 0,234126617 4776,6883
4,588
2,3 0,234126617 4515,9819
2,88 0,234126617 4662,4462
1,2 0,052826748 4269,2855
1,73 0,052826748 4442,7497
2,943
2,26 0,052826748 4686,8569
2,8 0,052826748 4735,6783
2,664
1,2 0,144896222 4052,1783
1,73 0,144896222 4833,3212
8,072
2,26 0,144896222 4930,9640
2,8 0,144896222 4662,4462
1,19 0,067238631 4662,4462
1,7 0,067238631 5053,0176
2,312
2 2,25 0,067238631 4540,3926
2,81 0,067238631 4540,3926
2,093
1,19 0,18442596 3075,7498
1,7 0,18442596 3051,3391
6,342
2,25 0,18442596 3075,7498
2,81 0,18442596 3026,9284
1,145 0,08906990 5956,2140
1,72 0,08906990 5882,9817
1,745
1,58 2,3 0,08906990 5272,7140
2,88 0,08906990 5394,7676
4,787 1,145 0,244306035 4271,8748
1,72 0,244306035 4345,1069
2,3 0,244306035 4174,2319
2,88 0,244306035 4325,5783
1,2 0,055845419 4955,3747
1,73 0,055845419 5101,8390
3,111
2,26 0,055845419 5760,9283
2,8 0,055845419 5760,9283
2,664
1,2 0,150933565 3612,7855
1,73 0,150933565 3759,2498
8,408
2,26 0,150933565 3856,8926
2,8 0,150933565 3686,0176
1,19 0,071080839 3588,3748
1,7 0,071080839 3930,1248
2,444
2,25 0,071080839 3686,0176
2,81 0,071080839 3686,0176
3 2,093
1,19 0,192110375 4052,1783
1,7 0,192110375 4345,1069
6,606
2,25 0,192110375 4003,3569
2,81 0,192110375 3905,7141
1,145 0,094159618 4540,3926
1,72 0,094159618 4467,1605
1,845
2,3 0,094159618 4149,8212
2,88 0,094159618 4125,4105
1,58
1,145 0,254485453 4638,0355
1,72 0,254485453 4564,8035
4,987
2,3 0,254485453 4320,6962
2,88 0,254485453 4442,7497
1,2 0,05886409 5101,8390
1,73 0,05886409 5272,7140
3,279
2,26 0,05886409 5638,8747
2,8 0,05886409 5614,4640
2,664
1,2 0,156970907 6249,1425
1,73 0,156970907 6542,0711
8,744
2,26 0,156970907 6664,1246
2,8 0,156970907 6517,6604
1,19 0,074923046 3783,6605
1,7 0,074923046 4100,9998
2,576
4 2,25 0,074923046 3881,3033
2,81 0,074923046 3905,7141
2,093
1,19 0,199794791 3075,7498
1,7 0,199794791 3344,2677
6,870
2,25 0,199794791 2880,4641
2,81 0,199794791 2831,6427
1,145 0,099249327 5760,9283
1,72 0,099249327 5663,2854
1,944
1,58 2,3 0,099249327 5272,7140
2,88 0,099249327 5321,5354
5,186 1,145 0,264664871 3295,4467
1,72 0,264664871 3344,2670
2,3 0,264664871 3173,3927
2,88 0,264664871 3295,4462

Praktikum
7000
∆H1pada D1
6000
∆P (kg/m.s2)

5000 ∆H2 pada D1


4000 ∆H3 pada D1
3000 ∆H4 pada D1
2000
∆H1 pada D2
1000
∆H2 pada D2
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 ∆H3 Pada D2
velositas (m/s) ∆H4 pada D2

Gambar 3.1.4 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop dengan Praktikum Variabel 1

Dapat dilihat Gambar 3.1.4 bahwa hubungan antara pressure drop dengan velositas
pada hasil praktikum cenderung mengalami penurunan. Menurut Priyanto (2014) Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa pengaruh debit fluida yang mempengaruhi
kecepatan rata-rata aliran fluida sehingga meningkatkan gesekan yang terjadi antara fluida
dengan dinding pipa atau perubahan kecepatan yang dialami oleh fluida. Hal ini terjadi
karena dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida air yang dipengaruhi oleh debit fluida air dan
luas penampang.

Tabel 3.1.20 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D1 terhadap L1


ΔP1 ΔP2 ΔP3
Var. V (m/s) L(m) 2 2 ΔP4 (N/m2)
(N/m ) (N/m ) (N/m2)
0,04829 30,8653 30,86532 30,8653 5345,946
1
0,13886 210,0012 252,1296 252,285 4125,4105
0,05282 36,066 36,06558 36,06548 4296,285
2
0,1449 227,57 273,6613 273,8274 4052,1783
1,2
0,055845 39,752 39,7521 39,7521 4955,3747
3
0,15093 245,84 296,052 296,218 3612,78555
0,05886 43,6144 43,61438 43,61437 5101,8390
4
0,15697 264,809 319,3001 319,4689 6249,1425

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum
L1 pada D1
6.000

5.000 Churchill L1 pada D1

4.000
Chen L1 pada D1
3.000
Moody Chart L1 pada
2.000 D1

1.000 Praktikum L1 pada D1

0
0 0,05 0,1 0,15

Gambar 3.1.5 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1 dengan
D1 Variabel 1

L1 pada D1
5.000
4.500
4.000
3.500
Churchill L1 pada D1
3.000
2.500 Chen
2.000 Moody Chart
1.500 Praktikum
1.000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.6 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1 dengan
D1 Variabel 2

L1 pada D1
6.000

5.000

4.000 Churchill

3.000 Chen
Moody Chart
2.000
Praktikum
1.000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Gambar 3.1.7 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1 dengan
D1 Variabel 3

L1 pada D1
7.000

6.000

5.000
Churchill
4.000
Chen
3.000
Moody Chart
2.000 Praktikum
1.000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.8 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1 dengan
D1 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.5 ; 3.1.6 ; 3.1.7 ; 3.1.8 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,02664 m dengan L1 pada laminer hanya
variabel 4 yang mengalami kenaikan. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa
semakin besar sudut belokan, nilai head losses dan pressure drop yang dihasilkan semakin
besar. Head losses dan pressure drop paling kecil terjadi pada sudut 300. (Zainuddin, 2012)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 1, 2 dan 3, hal ini tidak sesuai
dengan literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka ΔP yang dihasilkan juga
semakin besar. Hal ini terjadi karena faktor friksi dari fluida dan juga oleh putaran valve yang
tidak sesuai sehingga tidak mendapatkan debit yang diinginkan.

Tabel 3.1.21 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D1 terhadap L2


ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m)
(N/m2) (N/m2) (N/m2) (N/m2)
0.04829 35.7234 35.7234 35.7234 5492.410
1
0.13886 230.2287 290.9638 290.9638 4345.1069
0.05282 41.498 41.498 41.498 4442.7497
2
0.1449 249.11 315.5619 315.5619 4833.3212
1,73
0.055845 45.579 45.5791 45.5791 5101.8390
3
0.15093 268.73 341.124 341.124 3759.249
0.05886 49.8448 49.844 49.8448 5272.714
4
0.15697 289.09 367.6843 367.6483 6542.071
Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum
L2 pada D1
6000

5000

4000
Churchill

3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15

Gambar 3.1.9 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2 dengan
D1 Variabel 1

L2 pada D1
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.10 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D1 Variabel 2
L2 pada D1
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.11 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D1 Variabel 3

L2 pada D1
7000

6000

5000
Churchill
4000
Chen
3000 Moody Chart
2000 Praktikum

1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.12 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D1 Variabel 4
Dapat dilihat pada Gambar 3.1.9 ; 3.1.10 ; 3.1.11 ; 3.1.12 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,02664 m dengan L2 pada laminer variabel 2
dan 4 mengalami kenaikan, Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin
besar sudut belokan, nilai head losses dan pressure drop yang dihasilkan semakin besar.
Head losses dan pressure drop paling kecil terjadi pada sudut 300. (Zainuddin, 2012)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 1 dan 3 hal ini tidak sesuai dengan
literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya. Hal ini
terjadi karena putaran vale yang tidak sesuai dan faktor friksi yang diberikan sehingga tidak
mendapatkan hasil debit yang sesuai.
Tabel 3.1.22 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D1 terhadap L3
ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m) 2 2 2
(N/m ) (N/m ) (N/m ) (N/m2)
0.04829 40.58155 40.58156 40.5816 5809.749
1
0.13886 250.4562 329.7979 330.09 4515.981
0.05282 46.931 46.930 46.930 4686.856
2
0.1449 270.65 357.4624 357.7751 4930.964
2,26
0.055845 51.406 51.4061 51.4061 5760.928
3
0.15093 291.62 386.196 386.51 3856.892
0.05886 56.0753 56.0752 56.07527 5638.874
4
0.15697 313.371 415.9965 416.3144 6664.1246
Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum

L3 pada D1
7000

6000

5000
Churchill
4000
Chen
3000
Moody Chart
2000 Praktikum

1000

0
0 0,05 0,1 0,15

Gambar 3.1.13 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D1 Variabel 1
L3 pada D1
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.14 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D1 Variabel 2

L3 pada D1
7000

6000

5000
Churchill
4000
Chen
3000
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.15 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D1 Variabel 3
L3 pada D1
7000

6000

5000
Churchill
4000
Chen
3000
Moody Chart
2000 Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.16 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D1 Variabel 4

Dapat dilihat pada bahwa Gambar 3.1.13 ; 3.1.14 ; 3.1.15 ; 3.1.16 hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,02664 m dengan L3 pada laminer variabel 2
dan 4 mengalami kenaikan, Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin
besar sudut belokan, nilai head losses dan pressure drop yang dihasilkan semakin besar.
Head losses dan pressure drop paling kecil terjadi pada sudut 300. (Zainuddin, 2012)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 1 dan 3. Hal ini tidak sesuai dengan
literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya. Hal ini
terjadi karena factor friksi terhadap fluida dan putaran valve yang diberikan tidak sesuai
sehingga debit yang dihasilkan tidak sesuai.

Tabel 3.1.23 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D1 terhadap L4


ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m)
(N/m2) (N/m2) (N/m2) (N/m2)
0.04829 45.5094 45.5094 45.5094 5809.7497
1
0.13886 270.8842 369.1837 369.545 4271.8748
0.05282 52.44 52.43983 52.4395 4735.6783
2
0.1449 292.4 399.956 400.3437 4662.446
2,8
0.055845 57.314 57.3138 57.3137 5760.9283
3
0.15093 314.74 431.905 432.293 3686.0176
0.05886 62.3907 62.390 62.3907 5614.464
4
0.15697 337.879 465.0255 465.4193 6517.6604
Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum
L4 pada D1
7000

6000

5000
Churchill
4000
Chen
3000
Moody Chart
2000 Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15

Gambar 3.1.17 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D1 Variabel 1

L4 pada D1
5000
4500
4000
3500
3000 Churchill
2500 Chen
2000 Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.18 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D1 Variabel 2

L4 pada D1
7000

6000

5000
Chrchill
4000
Chen
3000
Moody Chart
2000 Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.19 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D1 Variabel 3
L4 pada D1
7000

6000

5000
Churchill
4000
Chen
3000
Moody Chart
2000 Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.20 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D1 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.17 ; 3.1.18 ; 3.1.19 ; 3.1.20 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,02664 m dengan L4 pada laminer variabel 4
mengalami kenaikan, Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin besar
sudut belokan, nilai head losses dan pressure drop yang dihasilkan semakin besar. Head
losses dan pressure drop paling kecil terjadi pada sudut 300. (Zainuddin, 2012)
Akan tetapi mengalami penurunan pda variabel ke 1, 2 dan 3. Hal ini tidak sesuai
dengan literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya.
Hal ini terjadi karena putaran valve yang diberikan tidak sesuai dan faktor friksi terhadap
fluida sehingga menghasilkan debit yang tidak sesuai.

Tabel 3.1.24 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D2 terhadap L1


ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m) 2 2 2
(N/m ) (N/m ) (N/m ) (N/m2)
0.06147 54.1479 52.1479 52.148 4808.9104
1
0.17674 338.772 424.9815 425.306 6151.499
0.06723 60.629 60.629 60.6283 4662.4462
2
0.18443 366.64 460.9636 461.2986 3075.7498
1,19
0.07108 66.6252 66.6252 66.6226 3588.374
3
0.19211 395.6 498.36 498.686 4052.178
0.07492 72.895 72.895 72.89505 3783.6605
4
0.19979 425.656 537.1672 537.5029 3075.7498

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum
L1 pada D2
7000

6000

5000
Churchill
4000
Chen
3000
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.21 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1
dengan D2 Variabel 1

L1 pada D2
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.22 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1
dengan D2 Variabel 2

L1 pada D2
5000
4500
4000
3500
3000 Chrchill
2500 Chen
2000 Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
Gambar 3.1.23 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1
dengan D2 Variabel 3

L1 pada D2
4500
4000
3500
3000
Churchill
2500
Chen
2000
Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.24 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1
dengan D2 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.21 ; 3.1.22 ; 3.1.23 ; 3.1.24 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,02093 m dengan L1 pada laminer variabel 1
dan 3 mengalami kenaikan, pengaruh reynold number terhadap head losses, semakin
bertambah nilai reynold number maka head losses juga akan semakin meningkat, ini
sebabkan pengaruh debit fluida yang mempengaruhi kecepatan rata – rata aliran fluida
sehingga meningkatkan gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa atau
perubahan kecepatan yang dialami oleh fluida. (Syahputra, 2018)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 2 dan 4 hal ini tidak sesuai
dengan literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya.
Hal ini terjadi karena faktor friksi dari fluida dan putaran valve yang diberikan tidak sesuai
sehingga menghasilkan hasil debit yang tidak sesuai literatur.

Tabel 3.1.25 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D2 terhadap L2


ΔP1 ΔP2 ΔP3
Var. V (m/s) L(m) 2 2 ΔP4 (N/m2)
(N/m ) (N/m ) (N/m2)
0.06147 61.43988 61.43988 61.4399 5126.2497
1
0.17674 376.0345 499.1903 499.654 6517.66041
0.06723 70.993 70.99271 70.99617 5053.0176
2
0.18443 406.25 541.0044 541.483 3051.3391
1,7
0.07108 77.722 77.7225 77.7187 3930.1248
3
0.19211 437.63 584.431 584.896 4345.1069
0.07492 84.7412 84.74124 84.7412 4100.999
4
0.19979 470.163 629.4648 629.944 3344.2677

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum

L2 pada D2
7000

6000

5000
Churchill
4000
Chen
3000
Moody Chart
2000 Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.25 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D2 Variabel 1

L2 pada D2
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.26 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D2 Variabel 2
L2 pada D2
5000
4500
4000
3500
3000 Chrchill
2500 Chen
2000 Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.27 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D2 Variabel 3

L2 pada D2
4500
4000
3500
3000
Churchill
2500
Chen
2000
Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.28 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D2 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.25 ; 3.1.26 ; 3.1.27 ; 3.1.28 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,02093 m dengan L2 pada laminer variabel 1
dan 3 mengalami kenaikan, pengaruh reynold number terhadap head losses, semakin
bertambah nilai reynold number maka head losses juga akan semakin meningkat, ini
sebabkan pengaruh debit fluida yang mempengaruhi kecepatan rata – rata aliran fluida
sehingga meningkatkan gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa atau
perubahan kecepatan yang dialami oleh fluida. (Syahputra, 2018)
Akan tetapi mengalami penurunan pda variabel ke 2 dan 4 hal ini tidak sesuai dengan
literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya. Hal ini
terjadi karena putaran valve yang diberikan dan faktor friksi pada fluida sehingga
menghasilkan debit yang tidak diinginkan.

Tabel 3.1.26 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D2 terhadap L3


Var. V (m/s) L(m) ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
(N/m2) (N/m2) (N/m2) (N/m2)
0.06147 71.2318 71.23184 71.238 4638.0355
1
0.17674 414.328 577.328 577.328 5858.5711
0.06723 81.896 81.8955 81.0238 4540.392
2
0.18443 446.92 709.5244 625.2644 3075.744
2,25
0.07108 89.834 89.384 89.384 3686.017
3
0.19211 480.72 675.018 675.018 4003.356
0.07492 97.1768 97.1767 97.176 3881.3033
4
0.19979 515.745 726.5855 726.5855 2880.464

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum

L3 pada D2
7000

6000
Churchill L1 pada D1
5000

4000 Chen L1 pada D1

3000 Moody Chart L1 pada


D1
2000
Praktikum L1 pada D1
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2

Gambar 3.1.29 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D2 Variabel 1

L3 pada D2
5000
4500
4000
3500
Churchill L1 pada D1
3000
2500 Chen
2000 Moody Chart
1500 Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Gambar 3.1.30 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D2 Variabel 2

L3 pada D2
4500
4000
3500
3000 Churchill
2500
Chen
2000
Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.31 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D2 Variabel 3

L3 pada D2
4500
4000
3500
3000 Churchill
2500
Chen
2000
Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.32 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D2 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.29 ; 3.1.30 ; 3.1.31 ; 3.1.32 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,02093 m dengan L3 pada laminer variabel 1
dan 3 mengalami kenaikan, pengaruh reynold number terhadap head losses, semakin
bertambah nilai reynold number maka head losses juga akan semakin meningkat, ini
sebabkan pengaruh debit fluida yang mempengaruhi kecepatan rata – rata aliran fluida
sehingga meningkatkan gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa atau
perubahan kecepatan yang dialami oleh fluida. (Syahputra, 2018)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 2 dan 4. Hal ini tidak sesuai dengan
literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya. Hal ini
terjadi karena faktor gesekan belokan pada pipa dan juga oleh putaran valve yang tidak sesuai
sehingga tidak mendapatkan debit yang diinginkan.
Tabel 3.1.27 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D2 terhadap L4
ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m) 2 2 2
(N/m ) (N/m ) (N/m ) (N/m2)
0.06147 81.1676 81.023 81.023 4540.3926
1
0.17674 453.036 655.467 655.367 5760.9283
0.06723 92.956 81.8955 92.798 4540.3926
2
0.18443 488.02 625.2644 709.52 3026.9284
2,81
0.07108 89.384 101.046 101.046 3686.017
3
0.19211 480.72 765.606 765.606 3905.714
0.07492 97.176 109.6123 109.6123 3905.714
4
0.19979 515.745 823.706 823.706 2831.64

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum

L4 pada D2
6000

5000

4000 Churchill

3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.33 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D2 Variabel 1
L4 pada D2
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.34 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D2 Variabel 2

L3 pada D2
5000
4500
4000
3500
3000 Churchill
2500 Chen
2000 Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.35 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D2 Variabel 3

L3 pada D2
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3
Gambar 3.1.36 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D2 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.33 ; 3.1.34 ; 3.1.35 ; 3.1.36 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,02093 m dengan L4 pada laminer variabel 3
mengalami kenaikan, pengaruh reynold number terhadap head losses, semakin bertambah
nilai reynold number maka head losses juga akan semakin meningkat, ini sebabkan pengaruh
debit fluida yang mempengaruhi kecepatan rata – rata aliran fluida sehingga meningkatkan
gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa atau perubahan kecepatan yang
dialami oleh fluida. (Syahputra, 2018)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 1, 2, dan 4. Hal ini tidak sesuai
dengan literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya.
Hal ini terjadi karena putaran valve yang tidak sesuai dan faktor gesek pada belokan pipa
sehingga tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan.

Tabel 3.1.28 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D3 terhadap L1


ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m)
(N/m2) (N/m2) (N/m2) (N/m2)
0.081435 95.586 96.58614 95.586 6005.0354
1
0.2341126 591.985 785.017 785.017 4857.7319
0.089069 111.62 111.6196 111.619 5956.214
2
0.24430 639.59 850.7948 850.7948 4271.8748
1.145
0.094159 122.21 122.211 122.211 4540.392
3
0.25448 689.01 919.11 919.11 4638.0355
0.099249 133.259 133.2586 133.2586 5760.928
4
0.264661 740.261 989.9572 989.9572 3295.446

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum

L1 pada D3
6000

5000

4000 Churchill

3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
Gambar 3.1.37 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D3 Variabel 1

L1 pada D3
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.38 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1
dengan D3 Variabel 2

L1 pada D3
5000
4500
4000
3500
3000 Churchill
2500 Chen
2000 Moody Chart
1500
Praktikum
1000
500
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.39 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1
dengan D3 Variabel 3
L1 pada D3
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.40 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L1
dengan D3 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.37 ; 3.1.38 ; 3.1.39 ; 3.1.40 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,0158 m dengan L1 pada laminer variabel 3
mengalami kenaikan. Dapat diperhatikan pada daerah aliran transisi kenaikan head losses
semakin meningkat bila dibandingkan pada daerah laminer, ini disebabkan karna aliran
semakin acak sehingga menyebabkan gesekan fluida dengan dinding pipa semakin besar.
(Mustakim, 2015)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 1, 2 dan 4. Hal ini tidak sesuai
dengan literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya.
Hal ini terjadi karena faktor friksi dari fluida dan putaran valve yang diberikan tidak sesuai
sehingga menghasilkan debit yang tidak sesuai dengan literatur.

Tabel 3.1.29 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D3 terhadap L2


ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m) 2 2 2
(N/m ) (N/m ) (N/m ) (N/m2)
0.081435 119.1117 119.1118 119.1118 5882.981
1
0.2341126 674.5445 964.51 964.512 4776.688
0.089069 136.6 136.59 136.5956 5882.9818
2
0.24430 726.98 1044.245 1044.245 4345.106
1.72
0.094159 148.85 148.853 148.853 4467.1605
3
0.25448 781.33 1126.98 1126.98 4564.803
0.099249 161.592 161.5919 161.591 5663.285
4
0.264661 837.612 1212.701 1212.701 3344.267

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum
L2 pada D3
6000

5000

4000 Churchill

3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.41 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D3 Variabel 1

L2 pada D3
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.42 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D3 Variabel 2

L2 pada D3
5000

4000

Churchill
3000
Chen
2000
Moody Chart

1000 Praktikum

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.43 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D3 Variabel 3
L2 pada D3
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.44 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L2
dengan D3 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.41 ; 3.1.42 ; 3.1.43 ; 3.1.44 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,0158 m dengan L2 pada laminer variabel 3
mengalami kenaikan. Dapat diperhatikan pada daerah aliran transisi kenaikan head losses
semakin meningkat bila dibandingkan pada daerah laminer, ini disebabkan karna aliran
semakin acak sehingga menyebabkan gesekan fluida dengan dinding pipa semakin besar.
(Mustakim, 2015)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 1, 2 dan 4. Hal ini tidak sesuai
dengan literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya.
Hal ini terjadi karena faktor friksi dari fluida dan putaran valve yang diberikan tidak sesuai
sehingga menghasilkan debit yang tidak sesuai dengan literatur.

Tabel 3.1.30 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D3 terhadap L3


ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m) 2 2 2
(N/m ) (N/m ) (N/m ) (N/m2)
0.081435 141.8046 141.8046 141.8046 5541.231
1
0.2341126 757.583 1145.332 1145.332 4515.9819
0.089069 161.75 161.7544 161.7544 5272.714
2
0.24430 814.86 1239.119 1239.1119 4174.231
2.3
0.094159 175.69 175.688 175.688 4149.821
3
0.25448 874.17 1336.37 1336.37 4320.696
0.099249 190.129 190.129 190.129 5272.714
4
0.264661 935.506 1437.079 1437.079 3173.3927

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum
L3 pada D3
6000

5000

4000 Churchill

3000 Chen

2000 Moody Chart


Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.45 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D3 Variabel 1

L3 pada D3
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.46 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D3 Variabel 2

L3 pada D3
5000

4000

3000 Churchill
Chen
2000 Moody Chart

1000 Praktikum

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.47 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D3 Variabel 3
L3 pada D3
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.48 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L3
dengan D3 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.45 ; 3.1.46 ; 3.1.47 ; 3.1.48 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,0158 m dengan L3 pada laminer variabel 3
mengalami kenaikan. Dapat diperhatikan pada daerah aliran transisi kenaikan head losses
semakin meningkat bila dibandingkan pada daerah laminer, ini disebabkan karna aliran
semakin acak sehingga menyebabkan gesekan fluida dengan dinding pipa semakin besar.
(Mustakim, 2015)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 1, 2 dan 4. Hal ini tidak sesuai
dengan literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya.
Hal ini terjadi karena faktor friksi dari fluida dan putaran valve yang diberikan tidak sesuai
sehingga menghasilkan debit yang tidak sesuai dengan literatur.

Tabel 3.1.31 Hasil Perhitungan Pressure Drop pada D3 terhadap L4


ΔP1 ΔP2 ΔP3 ΔP4
Var. V (m/s) L(m)
(N/m2) (N/m2) (N/m2) (N/m2)
0.081435 164.497 164.4974 164.4974 5467.99
1
0.2341126 840.6228 1326.151 1326.151 4662.446
0.089069 186.91 186.9132 186.9132 5394.767
2
0.24430 902.75 1433.993 1433.993 4325.578
2.88
0.094159 202.52 202.52 202.523 4125.4105
3
0.25448 967.01 1545.77 1545.77 4442.749
0.099249 218.66 218.66 218.66 5321.535
4
0.264661 1033.4 1661.457 1661.457 3295.446

Keterangan :
ΔP1 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Churchill
ΔP2 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Chen
ΔP3 = Pressure Drop dengan menggunakan metode Moody Chart
ΔP4 = Pressure Drop dengan menggunakan hasil Praktikum
L4 pada D3
6000

5000

4000 Churchill

3000 Chen

2000 Moody Chart


Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gambar 3.1.49 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D3 Variabel 1

L4 pada D3
6000

5000

4000
Churchill
3000 Chen
Moody Chart
2000
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.50 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D3 Variabel 2

L4 pada D3
5000

4000

3000 Churchill
Chen
2000 Moody Chart
Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.51 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D3 Variabel 3
L4 pada D3
6000

5000

4000 Churchill
3000 Chen

2000 Moody Chart


Praktikum
1000

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 3.1.52 Grafik Hasil Perhitungan Pressure Drop Terhadap Kecepatan pada L4
dengan D3 Variabel 4

Dapat dilihat pada Gambar 3.1.49 ; 3.1.50 ; 3.1.51 ; 3.1.52 bahwa hubungan antara
pressure drop dengan velositas pada diameter 0,0158 m dengan L4 pada laminer variabel 3
mengalami kenaikan. Dapat diperhatikan pada daerah aliran transisi kenaikan head losses
semakin meningkat bila dibandingkan pada daerah laminer, ini disebabkan karna aliran
semakin acak sehingga menyebabkan gesekan fluida dengan dinding pipa semakin besar.
(Mustakim, 2015)
Akan tetapi mengalami penurunan pada variabel ke 1, 2 dan 4. Hal ini tidak sesuai
dengan literatur yang mengatakan semakin besar velositas maka semakin besar pula ΔP nya.
Hal ini terjadi karena faktor friksi dari fluida dan putaran valve yang diberikan tidak sesuai
sehingga menghasilkan debit yang tidak sesuai dengan literatur.

4.0 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah didapatkan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Nilai ΔP aliran Laminer 1600 dan Turbulen 4600 yang dipengaruhi oleh pipa lurus
dan sambungan berdasarkan pengamatan adalah 5614,464 N/m2; 4314,5936 N/m2;
4778,3971 N/m2; 6072,1649 N/m2; 5724,3122 N/m2; 4703 N/m2.
Nilai ΔP aliran Laminer 1750 dan Turbulen 4800 yang dipengaruhi oleh pipa lurus
dan sambungan berdasarkan pengamatan adalah 4540,393 N/m2; 4619,727 N/m2;
4699,062 N/m2; 3057,442 N/m2; 5626,669 N/m2; 4279,198 N/m2.
Nilai ΔP aliran Laminer 1850 dan Turbulen 5000 yang dipengaruhi oleh pipa lurus
dan sambungan berdasarkan pengamatan adalah 5394,77 N/m2; 3728,74 N/m2;
3722,63 N/m2; 4076,59 N/m2; 4320,7 N/m2; 4491,57 N/m2.
Nilai ΔP aliran Laminer 1950 dan Turbulen 5200 yang dipengaruhi oleh pipa lurus
dan sambungan berdasarkan pengamatan adalah 5406,97 N/m2; 6493,25 N/m2;
3917,92 N/m2; 3033,03 N/m2; 5504,62 N/m2; 3277,14 N/m2.
2. Faktor yang mempengaruhi Pressure Drop adalah panjang pipa, diameter pipa,
kekasaran permukaan dan viskositas dari fluida tersebut. Adapun viskositas ini
menyebabkan timbulnya gaya geser yang sifatnya menghambat.
Daftar Pustaka
Al-Shemmeri,T. (2012). Engineering Fluid Mechanics. http:// bookboon. com/en/mechanics-
ebooks.
Churchill, S. W. (1977). Friction Factor Equations Spans All Fluid-Flow Regimes. Chemical
Engineering Journal, 84, 91-92.
Fox, Robert W and Alan T. Mc Donald. (1994). Introduction to Fluid Mechanics, fourth
edition. Canada: SI Version, John Wiley & Sons, Inc.
Geankoplis, C.J. (1997). Transport Process and Unit Operation. 3rd Edition. New Delhi:
Prentice-Hall of India.
Hakim, Lukman. (2019). Menghitung Pressure Drop pada Fluidized Bed dengan Bahan
Ketumbar. Aceh: Jurnal Teknologi Kimia UNIMAL.
Mustakim. (2015). Pengaruh Reynold Number (NRe) terhadap Head Losses pada Variasi
Jenis Belokan Pipa (Berjari-jari dan Patah ). Tanjung Balai: Program Studi Teknik
Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Tanjungbalai.
Priyanto, E. S. (2014). Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Acrylic Diameter 12,7 mm (0,5 Inci)
dan 38,1 mm (1,5 Inci).
Saifuddin, Muhammad. (2013). Eksperimental Karakteristik Pressure Drop pada Sambungan
T (Tee) Contraction untuk Posisi Searah dengan Variasi Sudut Kemiringan.
Surabaya: S1 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya.
Sukmanto, D. (2002). Kajian dalam Penentuan Faktor Friksi Aliran Pendingin. ISSN 0854-
5278: Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR.
Syahputra, Syofyan Anwar. (2018). Pengaruh Debit Aliran terhadap Head Losses pada
Variasi Jenis Belokan Pipa. Tanjung Balai: Program Studi Teknik Pendingin dan
Tata Udara, Politeknik Tanjungbalai.
Syarif, Jenne. (2019). Penetuan Persamaan Faktor Gesekan Baru dengan Menggunakan
Metode Regresi Multi Variable Bertolak Ukur pada Persamaan Faktor Gesekan
Chen. Aceh: Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Waspodo, Ir. Samsul K. (2013). Investigasi Eksperimen Pressure Drop Aliran Dua Fase
Udara-Air Berlawanan Arah pada Sambungan Pipa Kombinasi Diameter Berbeda.
Yogyakarta: Thesis S2 Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada.
Wibawa, dkk. (2010). Pengujian Karakteristik Aliran Fasa Tunggal Aliran Air Vertikal ke
Atas pada Penukar Kalor Saluran Rectangular Bercelah Sempit. Surakarta:
Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret.
Zainuddin. (2012). Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan terhadap Head
Losses Aliran Pipa. Vol. 2.
Appendiks
T (Suhu) = 30°C
Viskositas (𝜂) = 0,0008007 kg/m.s
Densitas (𝜌) = 995,68 kg/m3
Variabel NRe = 1600, 1750, 1850, 1950, 4600, 4800, 5000, 5200

D1=0,02664 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D12 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0005571)(0,04829)
𝜇 1
1600 = A=43,14(0,02664)2 Q=26,9075 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,02664 A = 0,0005571 m2
0,0008007
v = 0,04829 m/s
D2=0,02093 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D22 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0003438)(0,06147)
𝜇 1
NRe 1600 = A=43,14(0,02093)2 Q=21,1401 ml/s
1600 995,68 . 𝑣 . 0,02093 A = 0,0003438 m2
0,0008007
v = 0,06147 m/s
D3=0,01580 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D32 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0001959)(0,08143)
𝜇 1
1600 = A=43,14(0,01580)2 Q=15,9586 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,0158 A = 0,0001959 m2
0,0008007
v = 0,08143 m/s
D1=0,02664 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D12 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0005571)(0,05282)
𝜇 1
1750 = A=43,14(0,02664)2 Q=29,4301 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,02664 A = 0,0005571 m2
0,0008007
v = 0,05282 m/s
D2=0,02093 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D22 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0003438)(0,06723)
𝜇 1
NRe 1750 = A=43,14(0,02093)2 Q=23,1220 ml/s
1750 995,68 . 𝑣 . 0,02093 A = 0,0003438 m2
0,0008007
v = 0,06723 m/s
D3=0,01580 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D32 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0001959)(0,08906)
𝜇 1
1750 = A=43,14(0,01580)2 Q=17,4547 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,0158 A = 0,0001959 m2
0,0008007
v = 0,08906 m/s
D1=0,02664 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D12 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0005571)(0,05584)
𝜇 1
1850 = A=43,14(0,02664)2 Q=31,1118 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,02664 A = 0,0005571 m2
NRe 0,0008007
1850 v = 0,05584 m/s
D2=0,02093 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D22 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0003438)(0,07108)
𝜇 1
1850 = A=43,14(0,02093)2 Q=24,4433 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,02093 A = 0,0003438 m2
0,0008007
v = 0,07108 m/s
D3=0,01580 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D32 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0001959)(0,09415)
𝜇 1
1850 = A=43,14(0,01580)2 Q=18,4522 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,0158 A = 0,0001959 m2
0,0008007
v = 0,09415 m/s
D1=0,02664 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D12 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0005571)(0,05886)
𝜇 1
1950 = A=43,14(0,02664)2 Q=32,7935 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,02664 A = 0,0005571 m2
0,0008007
v = 0,05886 m/s
D2=0,02093 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D22 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0003438)(0,07492)
𝜇 1
NRe 1950 = A=43,14(0,02093)2 Q=25,7646 ml/s
1950 995,68 . 𝑣 . 0,02093 A = 0,0003438 m2
0,0008007
v = 0,07492 m/s
D3=0,01580 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D32 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0001959)(0,09924)
𝜇 1
1950 = A=43,14(0,01580)2 Q=19,4496 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,0158 A = 0,0001959 m2
0,0008007
v = 0,09924 m/s
D1=0,02664 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D12 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0005571)(0,13885)
𝜇 1
4600 = A=43,14(0,02664)2 Q=77,3591 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,02664 A = 0,0005571 m2
0,0008007
v = 0,13885 m/s
D2=0,02093 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D22 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0003438)(0,17674)
𝜇 1
NRe 4600 = A=43,14(0,02093)2 Q=60,7780 ml/s
4600 995,68 . 𝑣 . 0,02093 A = 0,0003438 m2
0,0008007
v = 0,17674 m/s
D3=0,01580 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D32 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0001959)(0,23412)
𝜇 1
4600 = A=43,14(0,01580)2 Q=45,8811 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,0158 A = 0,0001959 m2
0,0008007
v = 0,23412 m/s
D1=0,02664 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D12 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0005571)(0,14489)
𝜇 1
4800 = A=43,14(0,02664)2 Q=80,7226 ml/s
NRe 995,68 . 𝑣 . 0,02664 A = 0,0005571 m2
4800 0,0008007
v = 0,14489 m/s
D2=0,02093 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D22 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0003438)(0,18442)
𝜇
4800 = 1 Q=63,4205 ml/s
A= 3,14(0,02093)2
995,68 . 𝑣 . 0,02093 4
0,0008007 A = 0,0003438 m2
v = 0,18442 m/s
D3=0,01580 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D32 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0001959)(0,2443)
𝜇 1
4800 = A=43,14(0,01580)2 Q=47,8760 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,0158 A = 0,0001959 m2
0,0008007
v = 0,2443 m/s
D1=0,02664 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D12 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0005571)(0,19211)
𝜇 1
5000 = A=43,14(0,02664)2 Q=84,0860 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,02664 A = 0,0005571 m2
0,0008007
v = 0,19211 m/s
D2=0,02093 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D22 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0003438)(0,25448)
𝜇 1
NRe 5000 = A=43,14(0,02093)2 Q=66,0630 ml/s
5000 995,68 . 𝑣 . 0,02093 A = 0,0003438 m2
0,0008007
v = 0,25448 m/s
D3=0,01580 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D32 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0001959)(0,25448)
𝜇 1
5000 = A=43,14(0,01580)2 Q=49,8708 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,0158 A = 0,0001959 m2
0,0008007
v = 0,25448 m/s
D1=0,02664 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D12 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0005571)(0,15697)
𝜇 1
5200 = A=43,14(0,02664)2 Q=87,44948 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,02664 A = 0,0005571 m2
0,0008007
v = 0,15697 m/s
D2=0,02093 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D22 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0003438)(0,19979)
𝜇 1
NRe 5200 = A=43,14(0,02093)2 Q=68,7056 ml/s
5200 995,68 . 𝑣 . 0,02093 A = 0,0003438 m2
0,0008007
v = 0,19979 m/s
D3=0,01580 m 𝐷𝑣𝜌 1
A = 4 𝜋D32 Q=A.v
𝑁𝑅𝑒 = Q=(0,0001959)(0,26466)
𝜇 1
5200 = A=43,14(0,01580)2 Q=51,8656 ml/s
995,68 . 𝑣 . 0,0158 A = 0,0001959 m2
0,0008007
v = 0,26466 m/s

1. Menghitung Faktor Friksi


a. Faktor Friksi Churcill:
Є = 0,0000015 m
D = 0,02664 m
Q = 0,000025422 m3/s
NRe = 1600
Rumus aliran laminer dengan Churcill :
64 64
f = 𝑁𝑅𝑒 = 1600 = 0,04 (Dapat digunakan untuk mencari factor friksi variable
lainnya)

b. Faktor Friksi Chen:


Є = 0,0000015 m
D = 0,02664 m
Q = 0,000025422 m3/s
NRe = 1600
Rumus aliran laminer dengan Chen :
64 64
f = 𝑁𝑅𝑒 = 1600 = 0,04 (Dapat digunakan untuk mencari factor friksi variable
lainnya)

c. Faktor Friksi Moody Chart


Є = 0,0000015 m
D = 0,02664 m
Q = 0,000025422 m3/s
NRe = 1600

NRe = 1600
ԑ
= 5,8029 x 10-5
𝐷
f = 0.04 (Dapat digunakan untuk mencari factor friksi variable lain)

2. Friksi pada Pipa Lurus


2.1 Teoritis Churchill
Diketahui :
f = 0,04
D = 0,02664 m
v = 0.048298741m/s
∆L = 1,2 m
Nre = 1600
Rumus :
∆L 𝑥 𝑉2
Ff = 4f
2 𝑔 𝐷𝑝
Maka :
1,2 𝑥 (0.048298741)2
Ff = 4 x 0,04 x 2 𝑥9,8 𝑥 0,02664
Ff = 0.008406372 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi pipa lurus pada variabel yang
lainnya
2.2 Teoritis Chen
Diketahui :
t = 0,04
D = 0,02664 m
v = 0.048298741m/s
∆L = 1,2 m
Nre = 1600
Rumus :
∆L 𝑥 𝑉2
Ff = 4f
2 𝑔 𝐷𝑝
Maka :
1,2 𝑥 (0.048298741)2
Ff = 4 x 0,04 x 2 𝑥9,8 𝑥 0,02664
Ff = 0.017189740 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi pipa lurus pada variabel yang
lainnya.

2.3 Teoritis Moddy Chart


Diketahui :
f = 0,04
D = 0,02664 m
2
V = 0.048298741m/s
∆L = 1,2 m
Nre = 1600
Rumus :
∆L 𝑥 𝑉 2
Ff = 4f
2 𝑔 𝐷𝑝

Maka :
1,2 𝑥 (0.048298741)2
Ff = 4 x 0,04 x 2 𝑥9,8 𝑥 0,02664
Ff = 0.008406372 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi pipa lurus pada variabel yang
lainnya.

3. Friksi (Hf) Pada Fitting (Sambungan)


3.1 Elbow 900C
Diketahui Kf pipa untuk sambungan Elbow 90°C dari “Transport Process and Separation
Process Principles”” untuk semua aliran adalah 0,75.
Rumus :
𝑉2
Hf = N x Kf x 2

Maka :
(0.048298741)2
Hf = 5 x 0,75 x 2
Hf = 0.004373941
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi (hf) pada fitting (sambungan) pada
variabel yang lainnya.
3.2 Tee (Hf)
Diketahui Kf pipa untuk sambungan Tee dari “Transport Process and Separation Process
Principles”” untuk semua aliran adalah 1.
Rumus :
𝑉2
Hf = N x Kf x 2

Maka :
(0.048298741)2
Hf = 6 x 1 x 2
Hf = 0.006998305
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi (hf) pada fitting (sambungan) pada
variabel yang lainnya.

3.3 Globe Valve (Hf)


Diketahui Kf pipa untuk sambungan Globe Valve dari “Transport Process and Separation
Process Principles”” untuk semua aliran adalah 9,5.
Rumus :
𝑉2
Hf = N x Kf x
2

Maka :
(0.048298741)2
Hf = 1 x 9,5 x
2
Hf = 0.01108065
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi (hf) pada fitting (sambungan) pada
variabel yang lainnya.

3.4 Coupling
Diketahui Kf pipa untuk sambungan Coupling dari “Transport Process and Separation
Process Principles”” untuk semua aliran adalah 0,04.
Rumus :
𝑉2
Hf = N x Kf x 2

Maka :
(0.048298741)2
Hf = 1 x 0,04 x 2
Hf = 4.66554E-05
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi (hf) pada fitting (sambungan) pada
variabel yang lainnya.

3.5 Union
Diketahui Kf pipa untuk sambungan Union dari “Transport Process and Separation
Process Principles”” untuk semua aliran adalah 0,04.
Rumus :
𝑉2
Hf = N x Kf x 2

Maka :
(0.048298741)2
Hf = 2 x 0,04 x 2
Hf = 0.000093311
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung friksi (hf) pada fitting (sambungan) pada
variabel yang lainnya.

4. Menghitung Total Friksi (ΣF) secara Keseluruhan


4.1 Teoritis Churchill
∑F = ∑hf + Ff
∑F = 0.022592861m2/s2 + 0.008406372 m2/s2
∑F = 0.030999234 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung total friksi (ΣF) secara keseluruhan pada
variabel yang lainnya.
4.2 Teoritis Chen
∑F = ∑hf + Ff
∑F = 0.0225929 m2/s2 + 0.017189740 m2/s2
∑F = 0.030999234 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung total friksi (ΣF) secara keseluruhan pada
variabel yang lainnya.
4.3 Teoritis Moddy Chart
∑F = ∑hf + Ff
∑F = 0.022592861m2/s2 + 0.008406372 m2/s2
∑F =0.030999234 m2/s2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung total friksi (ΣF) secara keseluruhan pada
variabel yang lainnya.

5. Menghitung Pressure Drop Secara Teoritis


5.1 Teoritis Churchill
ΔP = ΣF x 𝜌
ΔP = 0.030999234 m2/s2 x 995,68 kg/m3
ΔP = 30.86531719 N/m2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung Pressure Drop (ΔP) secara teoritis pada
variabel yang lainnya.
5.2 Teoritis Chen
ΔP = ΣF x 𝜌
ΔP = 0.030999234 m2/s2 x 995,68 kg/m3
ΔP = 30.86531719 N/m2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung Pressure Drop (ΔP) secara teoritis pada
variabel yang lainnya.
5.3 Teoritis Moddy Chart
ΔP = ΣF x 𝜌
ΔP = 0.030999234 m2/s2 x 995,68 kg/m3
ΔP = 30.86531719N/m2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung Pressure Drop (ΔP) secara teoritis pada
variabel yang lainnya.

6. Menghitung Pressure Drop Secara Praktikum


ΔP = 𝜌 x g x Δh
ΔP = 995,68 kg/m3 x 9,80665 m/s2 x 0,57625 m
ΔP = 5626.669388 N/m2
Dengan cara yang sama digunakan untuk menghitung Pressure Drop (ΔP) secara
praktikum pada variabel yang lainnya

Anda mungkin juga menyukai