Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA

PENGOSONGAN TANGKI

Nama : Agnes Dea P., Adestya Sari R., Hasna Nadila P

NIM : D500180133, D500180136, D500180138

Kelompok/Kelas : 1F/C

Hari/Tgl Percobaan : Jum’at/4 Desember 2020

Asisten : Dinar Puspita W

Dosen : Hamid, S.T., M.T.

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
DAFTAR ISI

I. TUJUAN PERCOBAAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Fluida
B. Jenis-Jenis Aliran Fluida
C. Efflux Time
D. Aliran Pipa
E. Tegangan Geser Dinding Pipa
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengosongan Tangki
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
B. Bahan
C. Gambar Alat
IV. CARA KERJA
V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
B. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
VI. KESIMPULAN
VII. LAMPIRAN
A. Data Percobaan
B. Perhitungan
C. Analisis Galat
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mencari panjang ekivalen suatu pipa berdasarkan waktu pengosongan
tangki dengan menggunakan pipa pengeluaran lurus yang dipasang
vertikal dengan berbagai panjang pipa.
2. Menentukan panjang ekivalen dari pengecilan ukuran aliran (sudden
contraction) berdasarkan kurva panjang ekivalen terhadap panjang
pipa.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Fluida
Fluida adalah suatu substansi yang tidak dapat menerima
perubahan bentuk secara permanen. Dilihat dari bentuk massa fluida
didalamnya akan terbentuk lapisan-lapisan dimana satu lapisan dicegat
di atas lapisan yang lain sehingga mencapai bentuk yang baru. Pada
saat mengalami perubahan bentuk tersebut terdapat tegangan geser
(shear stress) dimana besarnya tergantung pada viskositas fluida dan
laju alir. Apabila suatu fluida telah mengalami aliran dan mendapat
bentuk akhir, maka tegangan geser tersebut akan menghilang dengan
sendirinya dan fluida berada dalam kesetimbangan yang bebas dari
segala tegangan geser (McCabe et al, 1993).
Apabila dalam suatu pipa terdapat suatu fluida yang mengalir
didalamnya, maka akan terjadi gesekan antara dinding pipa dengan
fluida tersebut, hal ini disebut dengan friksi. Fluida yang mengalir dari
ruangan besar masuk ke dalam pipa kecil kecil, maka pada lubang
pemasukan pipa akan terjadi friksi antara fluida yang mengalir dalam
dinding pipa (Dougherty and Joseph, 1954).

B. Jenis-Jenis Aliran Fluida


Jenis aliran berdasarkan bilangan Reynolds untuk aliran internal
yaitu sebagai berikut (Sularso dan Tahara, 1994):
1. Aliran Laminar
Aliran laminar ialah aliran dimana fluida dianggap mengalir
pada lapisan masing-masing dengan kecepatan konstan. Aliran ini
terjadi karena fluida cukup kental, kecepatan aliran rendah, aliran
pada lorong sempit. Kisaran nilai bilangan Reynolds aliran laminar
yaitu kurang dari 2300 (Re < 2300).

1
2

2. Aliran Turbulen
Aliran turbulen ialah aliran yang dimana pergerakan partikel-
partikel suatu fluida tidak menentu karena mengalami
pencampuran serta putaran antar lapisan dalam skala besar. Aliran
turbulen terjadi karena kecepatan tinggi, aliran pada lorong yang
besar, fluida yang mengalur encer. Nilai bilangan Reynolds aliran
turbulen yaitu lebih besar dari 4000 (Re > 4000).
3. Aliran Transisi
Aliran transisi ialah aliran peralihan dari aliran laminar ke
aliran turbulen maupun sebaliknya. Keadaan ini tergantung pada
viskositas, kecepatan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
geometri aliran. Nilai bilangan Reynolds aliran transisi yaitu antara
2300 sampai 4000 (2300 < Re < 4000).
Aliran turbulen terdiri dari suatu massa pusaran dari berbagai
ukuran yang terdapat bersama-sama di dalam area aliran itu. Pusaran-
pusaran yang besar selalu terbentuk secara sinambung, lalu pisah
menjadi pusaran yang lebih kecil lagi. Akhirnya pusaran yang paling
kecil itu menghilang. Pada suatu waktu tertentu dan pada volume
tertentu terdapat suatu spektrum ukuran pusaran yang cukup luas.
Ukuran pusaran yang paling besar dapat dibandingkan dengan dimensi
terkecil dari arus turbulen. Diameter pusaran terkecil kira-kira adalah
1 mm. Pusaran yang lebih kecil dari ini dengan cepat dirusak oleh
geser viscous. Aliran di dalam pusaran sendiri itu adalah aliran
laminar (Mc Cabe, 1987).
Ciri-ciri aliran turbulen (Giles, 1993):
1. Kecepatan yang tinggi
2. Berdiameter linier yang besar
3. Viskositas yang rendah

C. Efflux Time
Efflux time adalah waktu penurunan tinggi cairan dari permukaan
cairan sampai dasar tangki melalui pipa vertikal pada dasar tangki
karena gaya beratnya sendiri (Bird, 1960).
Panjang ekivalen adalah mentransformasikan koefisien head loss
minor menjadi panjang pipa, sehingga perhitungan head loss nya
menggunakan head loss mayor (Muhazir, 2012).
Rasio efflux time dipengaruhi oleh ketinggian cairan terhadap
panjang pipa keluar. Pada kondisi aliran turbulen di pipa keluar, efflux
time dapat dikaitkan dengan ketinggian cairan relatif (H1) terhadap
3

bagian bawah pipa (H) keluar yang dinyatakan dengan persamaan


(Subbarao dkk, 2012):

dimana,
r = jari-jari tangki silinder
r0 = jari-jari pipa keluar
Le = panjang ekivalen total pipa keluar fitting

Ketika perubahan faktor gesekan diabaikan dan nilai rata-rata


digunakan untuk mewakili rata-rata rezim aliran dan kekasaran pipa,
maka persamaan untuk efflux time sebagai berikut (Subbarao dkk,
2012):

dimana,
r = jari-jari tangki silinder
r0 = jari-jari pipa keluar
f avg = faktor gesekan rata-rata
Le = panjang ekivalen
Persamaan faktor gesekan yang digunakan untuk menghitung
efflux time (Subbarao dkk, 2012):

Berikut persamaan untuk efflux time untuk aliran pipa laminar di


pipa keluar (Subbarao dkk, 2012):

dimana,
t = efflux time
D = diameter tangki
L = panjang pipa keluar
4

= viskositas
= kerapatan
H = tinggi awal cairan di dalam tangki
Faktor koreksi adalah satu kesatuan dalam kondisi referensi dan
menyimpang dari kesatuan dalam kondisi non-referensi (Rahimi dkk,
2019).
D. Aliran Pipa
Untuk aliran pipa bilangan Reynold yaitu sebagai berikut (Widodo,
1986):

dimana,
= rapat massa fluida (kg/m3)
= kecepatan rata-rata (m/s)
= diameter (m)
= viskositas

Viskositas atau kekentalan adalah suatu sifat zat cair untuk


melakukan tegangan geser. Oleh sebab itu, zat cair kental akan lebih
susah mengalir dibandingkan dengan zat cair encer (Widodo, 1986).

E. Tegangan Geser Dinding Pipa


Dinyatakan dalam (Widodo, 1986):

Dimana f adalah faktor gesekan tidak berdimensi variasi geser


pada suatu irisan penampang adalah (Widodo, 1986):

atau
5

F. Sifat Bahan
Berikut merupakan sifat-sifat dari air (Perry and Green, 1999):
1. Sifat Fisika
a. Berat molekul : 18,02 g/mol
b. Tidak berwarna
c. Berupa cairan
d. Specific gravity :1
e. Titik didih : 100 C

f. Titik leleh :0 C

2. Sifat Kimia
a. Dapat bercampur dengan etil alkohol
b. Dapat bercampur dengan eter
c. Pelarut universal

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengosongan Tangki


Faktor-faktor yang mempengaruhi pengosongan tangki adalah
sebagai berikut (Haryanto, 1989):
1. Panjang Pipa
Semakin panjang pipa, maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengosongkan tangki akan semakin lama. Hal ini disebabkan oleh
gaya gesek pipa yaitu semakin panjang pipa maka gaya gesek akan
semakin lama.
2. Diameter Pipa
Semakin besar diameter pipa, maka waktu yang diperlukan
untuk mengosongkan tangki akan menjadi semakin cepat. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya gaya gesek pada pipa.
3. Kecepatan Aliran
Semakin besar kecepatan aliran suatu pipa, maka waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan tangki semakin kecil karena gaya
geseknya akan semakin kecil.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Berikut merupakan alat yang digunakan pada percobaan
pengosongan tangki.
Tabel 1. Alat yang digunakan pada percobaan pengosongan tangki.

No Nama Alat Ukuran (mL) Jumlah

1 Ember - 3

2 Penggaris 100 (cm) 1

3 Pipa (L) 10;30;50 (cm) 1;1;1

4 Pipa (D) 0,75;0,5;1 (inch) 1;1;1

5 Serangkaianalatefflux time - 1

6 Stopwatch - 1

B. Bahan
Berikut merupakan bahan yang digunakan pada percobaan
pengosongan tangki.
Tabel 2. Bahan yang digunakan pada percobaan pengosongan tangki.

No Nama Bahan Massa (gr) Volume (mL)

1 Air - Secukupnya

6
7

C. Gambar alat
Berikut merupakan gambar alat dari praktikum efflux time

Keterangan :
1. Ember
2. Keran
3. Penyangga rangka
4. Pipa
5. Reducer

Gambar 1. Rangkain Alat Praktikum Efflux Time


8

Keterangan :
1. Reducer 5”in ke 2”
2. Tee 2 in
3. Reducer 2” ke ¾ in
4. Keran ¾ in
5. Sambungan drat ¾ female

Gambar 2. Rangkain Alat Praktikum Efflux Time


VI. CARA KERJA

Cara kerja praktikum pengosongan tangki adalah Pipa dengan


variasi panjang 10,30,50 cm dan diameter pipa 1 inch dipasang pada dasar
tangki. Kemudian ujung pipa ditutup dan tangki diisi dengan air sampai pada
ketinggian sedikit diatas ketinggian yang diinginkan. Setelah itu air dialirkan
melalui pipa dan mencatat waktu yang diperlukan untuk penurunan
permukaan air dari batas atas sampai batas bawah. Lalu tangki dikosongkan
dan diulangi langkah – langkah percobaan untuk berbagai panjang pipa
dengan diameter yang harus sama.

9
IV. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan praktikum pengosongan tangki pada berbagai
variasi panjang dan diameter pipa, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil percobaan waktu pengosongan tanki pada variasi panjang.


10 cm dengan diameter 0.75 cm.
No. Panjang (cm) Diameter Hi (m) H (m) Waktu (s)

1 10 0.75 0.99 0.99 0

2 10 0.75 0.99 0.94 0.41

3 10 0.75 0.99 0.89 0.95

4 10 0.75 0.99 0.84 2.06

5 10 0.75 0.99 0.79 2.47

6 10 0.75 0.99 0.74 3.13

7 10 0.75 0.99 0.69 4.05

8 10 0.75 0.99 0.64 4.55

9 10 0.75 0.99 0.59 5.28

10 10 0.75 0.99 0.54 6.17

10
11

Tabel 4. Hasil percobaan waktu pengosongan tangki pada variasi


panjang. 30 cm dengan diameter 0.75 cm.
No. Panjang (cm) Diameter (cm) Hi H Waktu (s)

1 30 0.75 0.99 0.99 0

2 30 0.75 0.99 0.94 0.51

3 30 0.75 0.99 0.89 1.68

4 30 0.75 0.99 0.84 2.3

5 30 0.75 0.99 0.79 2.9

6 30 0.75 0.99 0.74 4.04

7 30 0.75 0.99 0.69 4.61

8 30 0.75 0.99 0.64 5.55

9 30 0.75 0.99 0.59 6.34

10 30 0.75 0.99 0.54 7.09


12

Tabel 5. Hasil percobaan waktu pengosongan tangki pada variasi


panjang. 50 cm dengan diameter 0.75 cm.
No. Panjang (cm) Diameter Hi H Waktu
(cm) (s)

1 50 0.75 0.99 0.99 0

2 50 0.75 0.99 0.94 0.57

3 50 0.75 0.99 0.89 1.8

4 50 0.75 0.99 0.84 2.34

5 50 0.75 0.99 0.79 3.1

6 50 0.75 0.99 0.74 4.16

7 50 0.75 0.99 0.69 4.82

8 50 0.75 0.99 0.64 5.95

9 50 0.75 0.99 0.59 6.65

10 50 0.75 0.99 0.54 7.73


13

B. Pembahasan
Pada percobaan pengosongan tangki dilakukan dengan cara
mengalirkan air kedalam lubang pipa. Pipa yang digunakan dalam
percobaan ini memiliki panjang yang yang bervariasi. Pada
percobaan kali ini pipa yang digunakan berukuran 10, 30 dan 50 cm
dengan diameter 0.75 cm. berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan perbandingan antara HI3/7 – H3/7 dengan waktu
diperoleh grafik sebagai berikut:

Gambar 3. Grafik perbandingan antara HI3/7 – H3/7 dengan waktu


dengan variasi panjang 10 cm dan diameter 0.75 cm.
14

Gambar 4. Grafik perbandingan antara HI3/7 – H3/7 dengan waktu


dengan variasi panjang 30 cm dan diameter 0.75 cm.

Gambar. Grafik perbandingan antara HI3/7 – H3/7 dengan waktu


dengan variasi panjang 50 cm dan diameter 0.75 cm.

Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa semakin panjang pipa


waktu untuk mengosongkan tangki waktu yang diperlukan semakin lama
karena terdapat gaya gesek yang besar antara fluida dan dinding.
Berdasarkan perbandingan dengan kelompok 2G dengan panjang
variasi 10 30 50 cm dan memiliki diameter 1.27 cm maka dapat diketahui
bahwa semakin besar diameter pipa maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengosongkan tangki semakin kecil, hal ini disebabkan pada pipa yang
memiliki diameter besar gaya gesek yang terjadi antara fluida dan
dinding pipa lebih kecil. Pada pipa yang memiliki diameter kecil waktu
yang dibutuhkan untuk mengosongkan tangki akan semakin lama hal ini
disebabkan karena gaya gesek fluida dan dinding pipa semakin besar.
Pada percobaan waktu pengosongan tangki juga ditunjukan
panjang ekuivalen pipa untuk dibandingkan dengan panjang pipa yang
sebenarnya. Panjang ekuivalen pipa adalah panjang pipa yang
memberikan penurunan yang disebabkan oleh efek dari titik masuk pipa.
15

Berikut merupakan grafik hubungan antara panjang pipa sebenarnya


dengan panjang ekuivalen adalah sebagai berikut ;

Gambar 5. grafik hubungan antara panjang pipa sebenarnya


dengan panjang ekuivalen

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin


panjang pipa maka panjang ekuivalen akan bertambah sehingga
semakin tinggi cairan maka panjang ekuivalen akan semakin besar
karena adanya gaya gravitasi yang mempengaruhi tinggi cairan
fluida dengan panjang ekuivalen pipa.
VI. KESIMPULAN

Dari percobaan pengosongan tangki yang telah dilakukan, maka diperoleh


kesimpulan sebagai berikut :

1. Semakin panjang pipa maka waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan


tangki akan semakin lama.
2. Semakin besar diameter pipa maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengosongkan tangki akan semakin cepat.
3. Panjang ekuivalen suatu pipa dapat dihitung berdasarkan waktu
pengosongan tangki, semakin lama waktu maka nilai le semakin besar

16
DAFTAR PUSTAKA

Bird, R. B. (1960). Transport Phenomena. John Wiley and Sans Inc. New York.

Dougherty, R. L and Joseph, B. F. (1984). Fluid Mechanics with Engineering


Aplications. McGraw Hill Kogakusha. Tokyo.

Giles, R. V. (1993). Mekanika Fluida dan Hidrolika. Erlangga. Jakarta.

Haryanto. (1989). Mekanika Fluida. Erlangga. Jakarta.

McCabe, W. L., Smith, J. C. and Harriott, P. (1987). Unit Operations of Chemical


Engineering. McGraw-Hill. New York.

McCabe, W. L., Smith, J. C. and Harriott, P. (1993). Unit Operations of Chemical


Engineering. McGraw-Hill. New York.

Muhazir, A. (2012). Perancangan Sistem Hidrolik pada Pembangkit Listrik


Tenaga Mikrohidro. Jurnal Kajian Ilmiah Ubhara Jaya. 12(1). 1370-
1387.

Perry, R. H. and Green, D. (1999). Perry’s Chemical Enggineer’s Handbook 7th


ed. McGraw-Hill Book Company. New York.

Rahimi, S. A., Hashemi, B. and Mahdavi, S. R. (2019). Estimation of Dosimetric


Parameters based on KNR and KNCSF Correction Factors for Small
Filed Radiation Therapy at 6 and 18 MV Linac Energies using
Monte Carlo Simulation Methods. J Biomed Phys Eng. 9(1). 37-50.

Subbarao, C. H. V., Rao, P. S., Raju, G. M. J. And Prasad, V. S. R. K. (2012).


Review on Efflux Time. Int. J. Chem. Sci. 10(3). 1255-1270.
Sularso dan Tahara, H. (1994). Pompa dan Kompressor, Pemilihan, Pemakaian,
dan Pemeliharaan. Pradnya Paramita. Jakarta.

Widodo, H. S. (1986). Mekanika Fluida dan Hidrolika Edisi ke 2. Balai Pustaka.


Jakarta.
Surakarta, Desember 2020

Asisten Pembimbing Praktikan

1. Agnes Dea Prahesti


2. Adestya Sari Ramadhan
3. Hasna Nadila Pralista

(Dinar Puspita W)

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

(Hamid, S.T., M.T.)


VII. LAMPIRAN
A. Data Percobaan
Berikut merupakan data percobaan dari praktikum pengosongan
tangki yang telah dilakukan.
Suhu lingkungan = 25˚C
Diameter tangki = 5 inch atau 0,127 m
Diameter pipa = 0,75 inch atau 0,01905 m
Gravitasi percepatan = 9,81 m/s2
Densitas air pada suhu 25˚C = 997 kg/m3
Viskositas air pada suhu 25˚C = 0,00089 Pa.s

Tabel 6. Data percobaan pengosongan tangki dengan panjang pipa 10


cm dengan diameter pipa 0,75 inch (0,01905 m).

No t (s) h (m) hi (m) t-t awal (s)


1 0,47 0,99 0,99 0
2 0,88 0,94 0,99 0,41
3 1,42 0,89 0,99 0,95
4 2,53 0,84 0,99 2,06
5 2,94 0,79 0,99 2,47
6 3,6 0,74 0,99 3,13
7 4,52 0,69 0,99 4,05
8 5,02 0,64 0,99 4,55
9 5,75 0,59 0,99 5,28
10 6,64 0,54 0,99 6,17

20
21

Tabel 7. Data percobaan pengosongan tangki dengan panjang pipa 30


cm dengan diameter pipa 0,75 inch (0,01905 m).

No t (s) h (m) hi (m) t – t awal (s)


1 0,48 0,99 0,99 0
2 0,99 0,94 0,99 0,51
3 2,16 0,89 0,99 1,68
4 2,78 0,84 0,99 2,3
5 3,38 0,79 0,99 2,9
6 4,52 0,74 0,99 4,04
7 5,09 0,69 0,99 4,61
8 6,03 0,64 0,99 5,55
9 6,82 0,59 0,99 6,34
10 7,57 0,54 0,99 7,09

Tabel 8. Data percobaan pengosongan tangki dengan panjang pipa 50


cm dengan diameter pipa 0,75 inch (0,01905 m).

No t (s) h (m) hi (m) t – t awal (s)


1 0,6 0,99 0,99 0
2 1,17 0,94 0,99 0,57
3 2,4 0,89 0,99 1,8
4 2,94 0,84 0,99 2,34
5 3,7 0,79 0,99 3,1
6 4,76 0,74 0,99 4,16
7 5,42 0,69 0,99 4,82
8 6,55 0,64 0,99 5,95
9 7,25 0,59 0,99 6,65
10 8,33 0,54 0,99 7,73
22

B. Perhitungan
1. Menghitung Nilai hi3/7-h3/7 Setiap Penurunan Cairan pada Diameter
Pipa 0,75 inch dengan Variasi Panjang Pipa 10 cm,30 cm,dan 50
cm
Diketahui → hi = 0,99
h = 0,99
Ditanya → hi3/7-h3/7 = …?
Dijawab → hi3/7-h3/7 = (0,993/7-0,993/7)
=0
Tabel 9. Data nilai hi -h3/7 setiap penurunan cairan pada diameter
3/7

pipa 0,75 inch dengan variasi panjang pipa 10 cm, 30 cm,


dan 50 cm.

No hi (m) h (m) hi3/7-h3/7 (m)


1 0,99 0,99 0
2 0,99 0,94 0,021871
3 0,99 0,89 0,044418
4 0,99 0,84 0,067701
5 0,99 0,79 0,091791
6 0,99 0,74 0,116768
7 0,99 0,69 0,142729
8 0,99 0,64 0,169789
9 0,99 0,59 0,198086
10 0,99 0,54 0,227790
23

2. Menghitung Kecepatan Laju Alir Cairan pada Diameter Pipa 0,75


inch dengan Variasi Panjang Pipa 10 cm, 30 cm, dan 50 cm
a. Panjang Pipa 10 cm (0,1 m)
Diketahui → Diameter tangki = 5 inch = 0,127 m
Diameter pipa = 0,75 inch = 0,01905 m
h1 = 0,99 m
h3 = 0,89 m
t1 =0s
t3 = 0,95 s
Ditanya → Kecepatan (v) =…?

Dijawab → v=

v=

v = 4,67836 m/s
Tabel 10. Data hasil kecepatan laju alir cairan pada diameter pipa
0,75 inch dengan variasi panjang pipa 10 cm.

Diameter
Diameter
No tangki h (m) t (s) V (m/s)
pipa (m)
(m)
1 0,127 0,01905 0,99 0 -
2 0,127 0,01905 0,94 0,41 4,67836
3 0,127 0,01905 0,89 0,95 2,69360
4 0,127 0,01905 0,84 2,06 2,92397
5 0,127 0,01905 0,79 2,47 4,15368
6 0,127 0,01905 0,74 3,13 2,81293
7 0,127 0,01905 0,69 4,05 3,12989
8 0,127 0,01905 0,64 4,55 3,61336
9 0,127 0,01905 0,59 5,28 2,74348
10 0,127 0,01905 0,54 6,17 2,49687
24

b. Panjang Pipa 30 cm (0,3 m)


Diketahui → Diameter tangki = 5 inch = 0,127 m
Diameter pipa = 0,75 inch = 0,01905 m
h1 = 0,99 m
h3 = 0,89 m
t1 =0s
t3 = 1,68 s
Ditanya → Kecepatan (v) =…?

Dijawab → v=

v=

v = 2,64550 m/s
Tabel 11. Data hasil kecepatan laju alir cairan pada diameter pipa
0,75 inch dengan variasi panjang pipa 30 cm.

Diameter
Diameter
No tangki h (m) t (s) V (m/s)
pipa (m)
(m)
1 0,127 0,01905 0,99 0 -
2 0,127 0,01905 0,94 0,51 2,64550
3 0,127 0,01905 0,89 1,68 2,48292
4 0,127 0,01905 0,84 2,3 3,64298
5 0,127 0,01905 0,79 2,9 2,55427
6 0,127 0,01905 0,74 4,04 2,59909
7 0,127 0,01905 0,69 4,61 2,94334
8 0,127 0,01905 0,64 5,55 2,56904
9 0,127 0,01905 0,59 6,34 2,88600
10 0,127 0,01905 0,54 7,09 2,96296
25

c. Panjang Pipa 50 cm (0,5)


Diketahui → Diameter tangki = 5 inch = 0,127 m
Diameter pipa = 0,75 inch = 0,01905 m
h1 = 0,99 m
h3 = 0,89 m
t1 =0s
t3 = 1,8 s
Ditanya → Kecepatan (v) =…?

Dijawab → v=

v=

v = 2,46913 m/s
Tabel 12. Data hasil kecepatan laju alir cairan pada diameter pipa
0,75 inch dengan variasi panjang pipa 50 cm.

Diameter Diameter
No h (m) t (s) V (m/s)
tangki (m) pipa (m)
1 0,127 0,01905 0,99 0 -
2 0,127 0,01905 0,94 0,57 2,46913
3 0,127 0,01905 0,89 1,8 2,51098
4 0,127 0,01905 0,84 2,34 3,41880
5 0,127 0,01905 0,79 3,1 2,44200
6 0,127 0,01905 0,74 4,16 2,58397
7 0,127 0,01905 0,69 4,82 2,48292
8 0,127 0,01905 0,64 5,95 2,42865
9 0,127 0,01905 0,59 6,65 2,49687
10 0,127 0,01905 0,54 7,73 2,05761
26

3. Menghitung Bilangan Reynold (Re) dari Pipa Berdiameter 0,75


inch dengan Variasi Panjang Pipa 10 cm, 30 cm, dan 50 cm
a. Panjang Pipa 10 cm (0,1 m)
Diketahui → Diameter pipa = 0,75 inch = 0,01905 m
Suhu lingkungan = 25˚C
Densitas air (ρ) = 997 kg/m3
Viskositas air (µ) = 0,00089 Pa.s
V = 4,67836 m/s
Bilangan Reynold = Laminer : Re<2300
Transisi : 2300<Re>4000
Turbulen : Re>4000
Ditanya → Re =…?

Dijawab → Re =

Re =

Re = 99837,57 ; Kesimpulan = turbulen full


Tabel 13. Data nilai Re dari pipa berdiameter 0,75 inch dengan
variasi panjang pipa 10 cm.

No V (m/s) Re Kesimpulan
1 - -
2 4,67836 99837,57 Turbulen full
3 2,69360 57482,24 Turbulen full
4 2,92397 62398,48 Turbulen full
5 4,15368 88640,83 Turbulen full
6 2,81293 60028,92 Turbulen full
7 3,12989 66792,74 Turbulen full
8 3,61336 77110,32 Turbulen full
9 2,74348 58546,72 Turbulen full
10 2,49687 53284,09 Turbulen full
27

b. Panjang Pipa 30 cm (0,3 m)


Diketahui → Diameter pipa = 0,75 inch = 0,01905 m
Suhu lingkungan = 25˚C
Densitas air (ρ) = 997 kg/m3
Viskositas air (µ) = 0,00089 Pa.s
V = 2,64550 m/s
Bilangan Reynold = Laminer : Re<2300
Transisi : 2300<Re>4000
Turbulen : Re>4000
Ditanya → Re =…?

Dijawab → Re =

Re =

Re = 56455,77 ; Kesimpulan = turbulen full

Tabel 14. Data nilai Re dari pipa berdiameter 0,75 inch dengan
variasi panjang pipa 30 cm.

No V (m/s) Re Kesimpulan
1 - -
2 2,64550 56455,77 Turbulen full
3 2,48292 52986,42 Turbulen full
4 3,64298 77742,37 Turbulen full
5 2,55427 54509,02 Turbulen full
6 2,59909 55465,32 Turbulen full
7 2,94334 62811,72 Turbulen full
8 2,56904 54824,01 Turbulen full
9 2,88600 61588,11 Turbulen full
10 2,96296 63230,46 Turbulen full
28

c. Panjang Pipa 50 cm (0,5 m)


Diketahui → Diameter pipa = 0,75 inch = 0,01905 m
Suhu lingkungan = 25˚C
Densitas air (ρ) = 997 kg/m3
Viskositas air (µ) = 0,00089 Pa.s
V = 2,46913 m/s
Bilangan Reynold = Laminer : Re<2300
Transisi : 2300<Re>4000
Turbulen : Re>4000
Ditanya → Re =…?

Dijawab → Re =

Re =

Re = 52692,05 ; Kesimpulan = turbulen full

Tabel 15. Data nilai Re dari pipa berdiameter 0,75 inch dengan
variasi panjang pipa 50 cm.

No V (m/s) Re Kesimpulan
1 - -
2 2,46913 52692,05 Turbulen full
3 2,51098 53585,14 Turbulen full
4 3,41880 72958,23 Turbulen full
5 2,44200 52113,02 Turbulen full
6 2,58397 55142,85 Turbulen full
7 2,48292 52986,42 Turbulen full
8 2,42865 51828,25 Turbulen full
9 2,49687 53284,01 Turbulen full
10 2,05761 43910,04 Turbulen full
29

4. Menghitung Nilai Friction Factor


a. Panjang Pipa 10 cm (0,1 m)
Diketahui → Re = 99837,57
Ditanya →f =…?

Dijawab → f =

f =

f = 0,00445

Tabel 16. Data nilai friction factor (f) pada panjang pipa 10 cm.

No Re f
1 - -
2 99837,57 0,00445
3 57482,24 0,00511
4 62398,48 0,00501
5 88640,83 0,00459
6 60028,92 0,00505
7 66792,74 0,00492
8 77110,32 0,00475
9 58546,72 0,00509
10 53284,09 0,00521

b. Panjang Pipa 30 cm (0,3 m)


Diketahui → Re = 56455,77
Ditanya →f =…?

Dijawab → f =

f =

f = 0,00513
30

Tabel 17. Data nilai friction factor (f) pada panjang pipa 30 cm.

No Re f
1 - -
2 56455,77 0,00513
3 52986,42 0,00521
4 77742,37 0,00474
5 54509,02 0,00518
6 55465,32 0,00516
7 62811,72 0,00499
8 54824,01 0,00517
9 61588,11 0,00502
10 63230,46 0,00499

c. Panjang Pipa 50 cm (0,5 m)


Diketahui → Re = 52692,05
Ditanya →f =…?

Dijawab → f =

f =

f = 0,00522
31

Tabel 18. Data nilai friction factor (f) pada panjang pipa 50 cm.

No Re f
1 -
2 52692,05 0,00522
3 53585,14 0,00519
4 72958,23 0,00481
5 52113,02 0,00524
6 55142,85 0,00516
7 52986,42 0,00521
8 51828,25 0,00524
9 53284,01 0,00521
10 43910,04 0,00547

5. Menentukan Nilai k1 dari Hasil Regresi


a. Panjang Pipa 10 (0,1 m)

Gambar 6. Grafik hubungan h sebagai fungsi waktu.

Hasil regresi y = 27,061x


y = k1
k1 = 27,061
32

b. Panjang Pipa 30 cm (0,3)

Gambar 7. Grafik hubungan h sebagai fungsi waktu.


Hasil regresi y = 32,172x
y = k1
k1 = 32,172

c. Panjang Pipa 50 cm (0,5)

Gambar 8. Grafik hubungan h sebagai fungsi waktu.


Hasil regresi y = 34,219x
y = k1
k1 = 34,219
33

6. Menentukan Panjang Ekuivalen Pipa Berdiameter 0,75 inch


dengan Variasi Panjang Pipa 10 cm, 30 cm, dan 50 cm.
Diketahui → r pipa = 0,009525 m
r tangki = 0,0635 m
gravitasi percepatan = 9,81 m/s2
Ditanya → Panjang ekuivalen (Le) = …?
a. Panjang Pipa 10 cm (0,1 m)
f = 0,00445
k1 = 27,061

Dijawab → Le =

Le =

Le = 3336,37

Tabel 19. Data nilai Le pada panjang pipa 10 cm.

No k1 f Le
1 - - -
2 27,061 0,00445 3336,37
3 27,061 0,00511 3223,22
4 27,061 0,00501 3239,79
5 27,061 0,00459 3311,66
6 27,061 0,00505 3231,96
7 27,061 0,00492 3253,60
8 27,061 0,00475 3282,94
9 27,061 0,00509 3226,92
10 27,061 0,00521 3207,98
34

b. Panjang Pipa 30 cm (0,3 m)


f = 0,00513
k1 = 32,172

Dijawab → Le =

Le =

Le = 10807,87

Tabel 20. Data nilai Le pada panjang pipa 30 cm.

No k1 f Le
1 - - -
2 32,172 0,00513 10807,87
3 32,172 0,00521 10765,11
4 32,172 0,00474 11026,16
5 32,172 0,00518 10784,19
6 32,172 0,00516 10795,92
7 32,172 0,00499 10880,17
8 32,172 0,00517 10788,07
9 32,172 0,00502 10866,80
10 32,172 0,00499 10884,69
35

c. Panjang Pipa 50 cm (0,5 m)


f = 0,00522
k1 = 34,219

Dijawab → Le =

Le =

Le = 16572,65

Tabel 21. Data nilai Le pada panjang pipa 50 cm.

No k1 F Le
1 - - -
2 34,219 0,00522 16572,65
3 34,219 0,00519 16590,07
4 34,219 0,00481 16913,17
5 34,219 0,00524 16561,21
6 34,219 0,00516 16619,81
7 34,219 0,00521 16578,43
8 34,219 0,00524 16555,54
9 34,219 0,00521 16584,23
10 34,219 0,00547 16384,88
36

7. Menentukan Panjang Ekuivalen Nyata dari Sistem


Tabel 22.Data nilai Le dan variasi panjang pipa.

No Panjang Pipa (m) Le


1 0,1 3336,37266
2 0,3 10807,86671
3 0,4 16572,65368

Gambar 9. Grafik hubungan Le dengan Panjang Pipa.

Panjang ekuivalen nyata dari sistem adalah 311,75.


37

8. Menentukan Panjang Ekuivalen Teoritis dari Sistem

Keterangan :
1. Pipa no 1= Reducer 5 inch ke 2 inch
2. Pipa no 2 = Tee 2 inch

3. Pipa no 3 = Reducer 2 inch ke inch

4. No 4 = Kran (valve) inch

5. Pipa no 5 = Sambungan drat female

Berdasarkan jurnal Equivalent Lengths of Pipe Fittings and


Valves, maka panjang ekuivalen teoritis adalah :

Le teoritis = Reducer 5 inch ke 2 inch + Tee 2 inch + Reducer 2


inch ke inch + Kran (valve) inch + Sambungan

drat female

Le teoritis = 220 + 75 + 220 + 31 + 25

Le teoritis = 571

Anda mungkin juga menyukai