BAB I
PENDAHULUAN
I.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui hubungan antara factor koreksi dan bilangan reynolds
2. Untuk menentukan nilai factor koreksi terhadap waktu pengosongan tangki
3. Untuk mengetahui waktu penurunan cairan yang sesungguhnya
I.3 MANFAAT
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efflux
time
2. Agar praktikan dapat mengetahui persamaan yang digunakan dalam
perhitungan efflux time
3. Agar praktikan dapat memahami prinsip dasar efflux time
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan :
µ1 = viskositas zat 1 (Pa s)
µ2= viskositas zat 2 (Pa s)
P1= tekanan zat 1 (Pa)
P2 = tekanan zat 2 (Pa)
ρ1 = densitas zat 1 (kg/m3)
ρ2= densitas zat 2 (kg/m3)
t1 = waktu zat 1 (s)
t2 = waktu zat 2 (s)
(Setyawan, 2013)
II.1.2 Fenomena Aliran Fluida
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah
fluida itu berada di bawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Di daerah
mana pengaruh dinding itu kecil, tegangan geser meungkin dapat diabaikan. Dan
perilaku fluida itu mungkin mendekati perilaku fluida ideal. Aliran fluida ideal
dapat diberikan secara lengkap dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanika
newton dan hukum kekekalan massa. Aliran potensial bisa terdapat pada jarak
yang tidak terlalu jauh dari bidang batas padat. Aliran potensial terdapat di luar
lapisan batas fluida yang sangat berdekatan dengan dinding padat itu. Fluida
biasanya ditransformasikan didalam pipa atau tabung yang penampangnya bundar
dan terdapat perbedaan istilah antara tabung dan pipa.
𝑓 𝑙 𝑣2
H= ……………………………………………………………………….(2)
2𝑔 𝐷𝑝
Keterangan:
H = penurunan head cairan (m)
F = friksi / faktor fanning
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Dp = diameter pipa (m)
Harga f tergantung dari jenis aliran yang terjadi di dalam pipa
a. Untuk aliran laminar dengan Re≤2100
64
f= ………………………………………………………………………..(3)
𝑅𝑒
b. Untuk aliran turbulen dengan Re>4000, untuk pipa dengan kekasaran
0,000005
4 .0,0791
f = ………………………………………………………………………(4)
𝑅𝑒 0,25
𝐻1 − 𝐻𝑣 )2 − (𝐿 + 𝐻2 − 𝐻𝑣 )2 )]……………………………..…………….....(8)
Keterangan:
Z = tinggi tangka hingga pipa (ft)
L = Panjang pipa (ft)
µ = Viskositas (lbm/ft.s)
ρ = Densitas (lbm/ft3)
g = Percepatan Grafitasi (ft/s)
Dp = Diameter Pipa (ft)
V = Kecepatan Linear (ft/s)
Hv = Tinggi Vortex (ft)
(Tim Dosen OTK 1, 2019)
II.1.6 Aplikasi di Industri
Pengosongan tangka dalam pabrik yang bertujuan untuk menentukan
efektivitas dari penggunaan pipa pengosongan dan diameter pipa yang bertujuan
untuk mengosongkan tangka penyimpanan. Pengosongan tangki merupakan
kegiatan yang wajib dilakukan dalam industry untuk pengambilan bahan baku
atau produk, maintenance pabrik pada saat shut down time. Simulasi pengosongan
tangki yang dilakukan di laboratorium dapat dijadikan acuan untuk mempelajari
kecepatan dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan larutan dengan
kapasitas tertentu.
(Sugianti, 2016)
II.1.7 Faktor Koreksi
Harga faktor koreksi merupakan fungsi dari besaran-besaran yang
berpengaruh. Besaran peubah yang ditinjau adalah L dan D maka
µ = f (L,Dp)……………………………………….(12)
Keterangan :
µ = factor koreksi
ts = µ tt…………………………………………….(13)
Keterangan :
µ = factor koreksi
C. Fungsi
Sebagai bahan dalam menentukan waktu pengosongan tangki
(MSDS, 2013, “MSDS Sodium Chloride”)
Kran yang ada pada tangki dibuka sehingga larutan garam keluar dan
tampung di beaker glass
II.4 Hipotesa
Semakin besar diameter pipa maka waktu pengosongan tangka akan
semakin cepat. Semakin panjang pipa maka waktu pengosongan tangka akan
semakin lama. Semakin tinggi perbedaan tinggi (ΔH) maka semakin banyak
waktu yang dibutuhkan. Jika waktu pengosongan sebenarnya mendekati
pengosongan teoritis, maka factor koreksinya mendekatu 1 menunjukkan
bahwa persen kesalahannya kecil.
BAB III
PELAKSANAAN PAKTIKUM
III.1 BAHAN
1. Aquadest
2. Garam
III.2 ALAT
1. Rangkaian alat efflux 7. Viscometer Ostwald
time 8. Neraca analitik
2. Gelas ukur 9. Stopwatch
3. Ember 10. Piknometer
4. Beaker glass 11. Kaca arloji
5. Bola hisap 12. Spatula
6. Penggaris
stopwatch
Neraca analitik piknometer
Kaca arloji
spatula
III.5 PROSEDUR
1. Larutkan garam gosok hingga lewat jenuh
2. Masukan ke piknometer larutan garam untuk menentukan densitasnya.
3. Lalu hitung viskositasnya menggunakan viscometer Osiwald.
4. Masukan larutan garam ke dalam tangki,
5. ukur ketinggian larutan garam
6. ukur diameter pipa dan panjang pipa pada masing-masing pada tangki.
7. Kran yang ditangki dibuka sehingga larutan garam dapat keluar dan
ditampung dengan beaker glass.
8. Tutup kran setelah mendapatkan beda ketinggian sesuai variable
9. Setelah itu ukur volume dari larutan garam yang ditampug pada setiap
penurunannya sesuai dengan variable selisih ketinggian
10. Catat hasil percobaan waktu pada table pengamatan
11. Ulangi percobaan dengan menggunakan air
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Air Garam
ΔH (cm)
t (s) v (cm3) t (s) v (cm3)
1,4 14,9 949,93164 16 949,93164
2,4 16,3 1628,45424 22,3 1628,45424
3,4 27,3 2306,97684 36,4 2306,97684
4,4 36,4 2985,49944 45,6 2985,49944
5,4 43,7 3664,02204 55,4 3664,02204
Air Garam
ΔH (cm) 3
t (s) v (cm ) t (s) v (cm3)
1,4 2 956,40475 2,7 956,40475
2,4 3,9 1639,551 3,6 1639,551
3,4 4,8 2322,69725 5,6 2322,69725
4,4 6,2 3005,8435 6,5 3005,8435
5,4 7,3 3688,98975 7,1 3688,98975
Air Garam
ΔH (cm)
t (s) v (cm3) t (s) v (cm3)
1,4 14,9 924,259 13,7 924,259
2,4 21,7 1584,444 22,4 1584,444
3,4 32 2244,629 30,4 2244,629
4,4 46,7 2904,814 40,2 2904,814
5,4 59,8 3564,999 67,2 3564,999
ΔH Q A c t teori
Nre f z η
(cm) (ml/s) (cm2) (s/cm3/7) (s)
1,4 62,0308 0,5024 9784,67 0,03181 18,4029 0,05703 11,3959 1,30749
2,4 73,0159 0,5024 11517,4 0,03054 24,4796 0,06018 21,498 1,00939
3,4 70,1447 0,5024 11064,5 0,03085 22,8199 0,06361 30,3234 1,05529
4,4 62,2016 0,5024 9811,61 0,03179 18,4917 0,06714 39,0738 1,19518
5,4 59,6154 0,5024 9403,66 0,03213 17,1672 0,06956 47,7507 1,25234
IV.3 Grafik
1. Grafik ΔH vs waktu pada air dan larutan garam
A. Air
5
waktu (detik)
0
0 10 20 30 40 50 60 70
ΔH (cm)
tangki I tangki II tangki III
B. Larutan garam
4
waktu (detik)
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
ΔH (cm)
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70
panjang pipa (cm)
B. Garam
60
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70
panjang pipa (cm)
50
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2
diameter pipa (cm)
B. Garam
50
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2
diameter pipa (cm)
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
ΔH (cm)
B. Garam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Percobaan efflux time dipengaruhi oleh diameter pipa dan panjang pipa.
Semakin besar diameter dan semakin panjang pipa, maka waktu efflux
yang dibutuhkan semakin lama
2. Berdasarkan hasil percobaan didapatkanhasil rata-rata untuk faktor
koreksi airpada tangki I,tangki II, dan tangki III secara berturut-turut
adalah1,5324; 4,5685; dan 1,1639
3. Berdasarkan hasil percobaan didapatkanhasil rata-rata untuk faktor
koreksi garampada tangki I,tangki II, dan tangki IIIsecara berturut-turut
adalah 1,5919; 4,2573; dan 1,1136
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan memahami prosedur percobaan agar tidak terjadi
kesalahan ssaat melakukan praktikum
2. Sebaiknya praktikan harus lebih teliti dalam mengamati tinggi fluida
dalam tangki
3. Sebaiknya praktikan menghilangkan kotoran yang ada pada larutan agar
tidak menyumbat saluran pipa
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIX
7. Menghitung Nre
𝜌𝑎𝑖𝑟 . 𝐷𝑝 . 𝑉𝑙𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 (0,9906)( 0,9)(100,2654)
Nre= = = 8939,07
𝜇𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 0.01
3 3
7 𝑥 0,04593
=( ) (0.9)2 [(5 + 44,5)7 − (6,4 + 44,5)7 ]
3 𝑥 0,93
=7,70973 s
12. Menghitung Faktor koreksi
𝑡 14,9 s
ɳ = 𝑡𝑠 = 7,70973 𝑠 =1,9326
𝑡