Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I

“EFFLUX TIME”

GRUP I

1. Mega Rosi Lina 17031010099


2. Agung Firdaus K 17031010127

Tanggal Percobaan : 23 April 2019

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
EFFLUX TIME

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM


OPERASI TEKNIK KIMIA I

“EFFLUX TIME”

GROUP I

1. Mega Rosi Lina 17031010099


2. Agung Firdaus K 17031010127

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen Pembimbing
Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia I

( Ir. Ketut Sumada, MS)


(Ir. C. Pujiastuti, MT) NIP. 19620118 198803 1 001
NIP. 19630305 198803 2 001

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I i


EFFLUX TIME

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi
Teknik Kimia I ini dengan judul “Efflux Time”.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Operasi Teknik Kimia I yang diberikan pada semester IV. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari
literatur serta petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 23
April 2019 di Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. C. Pujiastuti,MT selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
2. Bapak Ir. Ketut Sumada, MS selaku dosen pembimbing praktikum
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
4. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Maka dengan rendah hati, penyusun selalu mengharapkan kritik dan
saran, seluruh asisten dosen yang turut membantu dalam pelaksaan kesempurnaan
laporan ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semua laporan praktikum yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya
jurusan Teknik Kimia.

Surabaya, 23 April 2019

Penyusun

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I ii


EFFLUX TIME

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

INTISARI ............................................................................................................ iiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

I.2 Tujuan ........................................................................................................... 2

I.3 Manfaat ......................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3

II.1 Secara Umum.............................................................................................. 3

II.2 Sifat Bahan ................................................................................................ 10

II.3 Hipotesa ..................................................................................................... 12

II.4 Diagram Alir ............................................................................................. 13

BAB III PERCOBAAN ...................................................................................... 14

III.1 Bahan yang Digunakan .......................................................................... 14

III.2 Alat yang Digunakan .............................................................................. 14

III.3 Gambar Alat ............................................................................................ 14

III.4 Rangkaian Alat ....................................................................................... 15

III.5 Prosedur................................................................................................... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………..16


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………….……………………………………...23
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………24
APPENDIX………………………………………………………………………………...….25

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I iii


EFFLUX TIME

INTISARI

Pada pecobaan efflux time ini betujuan untuk menentukan nilai faktor
koreksi terhadap waktu pengosongan tangki yang dihitung secara teoritis. Selain
itu, untuk mengetahui waktu yang diperlukan pada saat pengosongan tangki serta
menentukan waktu teoritis melalui persamaan efflux time. Metodologi percobaan
dilakukan dengan menggunakan bahan larutan garam jenuh dan aquadest. Hitung
densitas dan viskositas larutan garam dan air. Ukur diameter pipa dan panjang
pipa pada masing-masing tangki. Buka kran pada tangki dan tutup kran sesuai
selisih ketinggian yang telah ditentukan dan tampung larutan garam dalam ember.
Hitung volume larutan garam setiap interval oenurunan tinggi larutan. Dan ulangi
percobaan dengan bahan air kran. Variabel peubah yang digunakan yakni interval
ketinggian fluida, diameter pipa, diameter tangki, dan panjang pipa. Hasil untuk
waktu pengosongan fluida yang tercepat yakni pada tangki III dengan diameter
pipa 1,9 cm dan untuk waktu pengosongan fluida terlama yakni pada tangki II
dengan diameter pipa 0,8 cm. Sehingga, waktu pengosongan tercepat hingga
terlama berturut-turut terjadi pada tangki III, tangki I dan tangki II. Hal ini
disebabkan karena diameter pipa tangki II > diameter pipa tangki I > diameter
pipa tangki III sehingga dengan semakin besarnya diameter pipa maka volume
juga semakin besar dan debit aliran juga semakin besar maka waktu
pengosongannya akan semakin cepat. Untuk nilai faktor koreksi, dari hasil
perhitungan didapat nilai faktor koreksi rata-rata untuk air pada tangki I bernilai
pada 3,4259; pada tangki II bernilai 2,9440; dan pada tangki III bernilai 3,8773.
Sedangkan faktor koreksi untuk larutan garam jenuh pada tangki I bernilai 3,4924;
pada tangki II bernilai 3,1288; dan pada tangki III bernilai 4,3617.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I iv


EFFLUX TIME

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Efflux time merupakan waktu penurunan cairan dalam tangki melalui pipa
vertikal pada dasar tangki karena gaya beratnya sendiri. Efflux time disebut juga
dengan waktu pengosongan tangki. Salah satu komponen penting dalam industri
kimia adalah bagaimana cara menyimpan bahan baku produk yang dihasilkan.
Media penyimpanan yang umum digunakan pada industri kimia adalah tangki
untuk bahan bakar atau produk yang dihasilkan berupa cairan. Operasi dalam
industri kimia biasanya berlangsung secara kontinyu sehingga tinggi cairan di
dalam tangki setiap saat dapat diketahui dengan menghitung waktu penurunan
cairan di mana hal ini dalam efflux time sangat diperlukan dalam industri kimia
yang menggunakan bahan cair.
Dalam percobaan efflux time prosedur yang harus dilakukan adalah
melarutkan garam d ngan aquadest, lalu hitung densitas dan hitung viskositas
larutan garam. Lalu masukkan larutan garam ke dalam tangki dan ujung
ketinggiannya. Ukur diameter pipa dan panjang pita masing-masing tangki yang
disediakan. Lalu kran dibuka sehingga larutan garam dapat keluar dan ditampung
dalam beaker glass. Ukur selisih ketinggian sebelum kran dibuka dan setelah kran
ditutup. Lalu ukur volume larutan yang ditampung pada setiap penurunannya.
Catat hasil percobaan dan ulangi dengan menggunakan bahan air kran.
Tujuan percobaan adalah untuk menghitung faktor koreksi waktu
pengosongan tangki dan pengosongan teoritis, untuk menghitung kecepatan aliran
dan bilangan reynold suatu fluida, serta untuk mengetahui waktu yang diperlukan
pada saat pengosongan tangki.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 1


EFFLUX TIME

I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan dan menghitung faktor koreksi terhadap waktu
pengosongan tangki.
2. Untuk mengetahui waktu yang diperlukan pada saat pengosongan tangki.
3. Untuk mengetahui perbandingan waktu pengosongan tangki dengan diameter
pipa yang berbeda.

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efflux
time.
2. Agar praktikan dapat mengetahui dan menghitung kecepatan aliran dan
bilangan reynolds suatu fluida.
3. Agar praktikan dapat mengetahui persamaan yang digunakan dalam
perhitungan efflux time.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 2


EFFLUX TIME

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

Efflux time adalah waktu penurunan tinggi cairan dari permukaan cairan
sampai dasar tangki melalui pipa vertikal pada dasar tangki karena gaya beratnya
sendiri. Waktu penurunan cairan ini dapat diperkirakan dengan persamaan
pendekatan yang kemudian dikaitkan dengan faktor koreksi yang merupakan
perbandingan antara efflux time sesungguhnya dengan efflux time teoritis. Faktor
koreksi digunakan untuk mendapatkan waktu penurunan cairan yang
sesungguhnya. Jika dalam suatu pipa terdapat suatu fluida yang mengalir di
dalamnya, maka akan terjadi gesekan antara dinding pipa dengan fluida tersebut,
hal ini disebut dengan friksi. Fluida yang mengalir dari ruangan besar masuk ke
dalam dalam pipa kecil, maka pada lubang pemasukan pipa akan terjadi friksi
antara fluida yang mengalir dalam dinding pipa. Adanya pusaran arus cair di
dekat permukaan pipa disebut vortex. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan
diameter antara tangki dan pipa pengeluaran yang pengeluaran yang relatif besar
sehingga timbul turbulensi yang kemudian terjadi gaya sentrifugal. Selain itu
karena penurunan tekanan hidrostatis pada bagian dasar pipa sehingga kecepatan
fluida pada titik itu juga turun sehingga waktu pengosongan semakin besar.
(Budi, 2011)
II.1.1 Fenomena Aliran Fluida
1. Aliran Laminer
Pada kecepatan rendah, fluida cenderung mengalir tanpa pencampuran
secara lateral, dan lapisan-lapisan yang berdampingan menggelincir di atas satu
sama lain. Disini tidak terdapat aliran silang atau pusaran. Perilaku ini disebut
aliran laminer. Pada kecepatan yang lebih tinggi, terjadi keturbulenan dan
pembentukan pusaran yang menyebabkan terjadinya pencampuran lateral.
2. Aliran Turbulen
Bila laju alir ditingkatkan akan dicapai suatu kecepatan yang disebut
dengan kecepatan kritis di mana terjadi gelombang. Perilaku ini menunjukkan

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 3


EFFLUX TIME

bahwa tidak lagi mengalir menurut gerakan laminar, tetapi bergerak ke mana-
mana dalam bentuk aliran silang dalam bentuk aliran silang dan pusaran.
Gerakan ini dinamakan aliran turbulen.
3. Aliran Transisi
Reynold mempelajari kondisi dimana satu jenis aliran berubah menjadi
aliran jenis lain, dan menentukan bahwa kecepatan kritis, di mana aliran
laminer berubah menjadi aliran turbulen. Bergantung pada 4 buah besaran
yaitu diameter tabung, viskositas, densitas, dan kecepatan linier rata-rata zat
cair.
DVρ
Nre = ------------------------------------------ (1)
𝜇

Keterangan:
D = diameter tabung (ft)
V = kecepatan linier rata-rata (ft/sec)
ρ = densitas zat cair (lb/ft3)
μ = viskositas zat cair (lb/ft.sec)
Aliran transisi memiliki NRe antara 2100-4000. Dibawah 2100 merupakan
aliran laminar, sedangkan diatas 4000 merupakan aliran turbulen.
( McCabe, 2005)
II.1.2 Viskositas
Viskositas adalah sifat suatu fluida yang menimbulkan kekuatan yang
dapat menahan pergerakan relatif dari lapisan-lapisan yang berdekatan dalam
fluida. Kekentalan ini timbul dari gaya-gaya yang ada di antara molekul-molekul
dalam fluida dan molekul-molekul dalam fluida dan memiliki karakter yang sama
dengan gaya gaya geser geser dalam padatan.
( Geankoplis, 1978)
Penentuan dan pengukuran viskositas dapat digunakan dengan
menggunakan viskometer Ostwald. Menurut persamaan hagen poiseuille
viskositas zat cair adalah:
𝜇1 𝜋 𝑃1 𝑟 4 𝑑𝑡1 8𝐿𝑉 ∆𝑃1 𝑑𝑡1
= = ------------------------- (2)
𝜇2 8𝐿𝑉 𝜋 𝑃2 𝑟 4 𝑑𝑡2 ∆𝑃2 𝑑𝑡2

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 4


EFFLUX TIME

Karena penurunan tekanan ∆𝑃1 dan ∆𝑃2 berbanding lurus dengan densitas kedua
zat cair zat cair ρ1 dan ρ2 dengan mengambil waktu awal pengukuran pada t:D
dapat dituliskan
𝜇1 𝜋 ∆𝑃1 𝑑𝑡1 𝜌𝑡1
= = ---------------------------------- (3)
𝜇2 𝜋∆𝑃2 𝑑𝑡2 𝜌𝑡2

Keterangan:
𝜇1 = viskositas zat 1 (lb/ft sec)
𝜇2 = viskositas zat 2 (lb/ft sec)
𝑃1 = tekanan zat 1 (lbf/ft2)
𝑃2 = tekanan zat 2 (lbf/ft2)
𝜌1 = densitas zat 1 (lb/ft2)
𝜌2 = densitas zat 2 (lb/ft2)
t1 = waktu zat 1 (sec)
t2 = waktu zat 2 (sec)
(Setyawan, 2013)
II.1.3 Gaya yang Berpengaruh pada Efflux Time
1. Gaya Friksi
Gaya friksi dianggap sangat kecil dibandingkan gaya-gaya lain karena efek
sangat kecil dibandingkan gaya-gaya lain karena efek lain karena efek dinding
terhadap fluida dapat diabaikan. Efflux time dapat diterapkan pada aliran fluida
laminar dalam kasus aliran fluida sebagai film (pelapis) yang mengalir turun ke
bawah pada permukaan vertikal. Dalam peristiwa friksi adalah besaran yang
berlawanan arah dengan kelajuan. Friksi mengakibatkan kelajuan sebuah objek
berkurang. Besarnya hambatan aliran karena gesekan sangat tergantung dari
kekasaran dinding pipa. Semakin kasar dinding kita maka semakin besar
terjadinya penurunan atau kehilangan tekanan aliran. Jenis gesekan ini dikenal
dengan gesekan aliran dan besarnya tekanan itu sendiri diukur dengan koefisien
gesekan f.
2. Gaya Tekan
Gaya tekan tergantung pada besarnya tekanan dan luas permukaan yang
dikenal tekanan dengan persamaan

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 5


EFFLUX TIME

Fp = P x A -------------------------------------- (4)
Keterangan:
Fp = gaya tekan (lbf)
P = tekanan (lbf/ft2)
A = luas penampang (ft2)
3. Gaya Berat
Gaya berat bergantung pada massa dan percepatan gravitasi
W = m x g -------------------------------------- (5)
Keterangan;
W = gaya berat (lb ft/s2)
m = massa (lb)
g = percepatan gravitasi (ft/s2)
(Abdinagar, 2012)
II.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Sebuah tangki diisi dengan air sampai dengan ketinggian tertentu. Pada
dasar tangki tersebut dibuat lubang kecil. Menurut hukum Torricelli kecepatan air
yang keluar dari lubang dipengaruhi oleh ketinggian air. Kecepatan air yang
keluar semakin lama semakin kecil, sesuai dengan penurunan ketinggian air.
Meskipun tangki mempunyai volume, tinggi, dan luas penampang saluran keluar
air yang sama, diperlukan waktu yang berbeda untuk mengosongkan tangki.
(Irmawati, 2009)
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efflux time yaitu:
1. Diameter, semakin besar diameter pipa maka semakin kecil debit air yang
dihasilkan.
2. Ketinggian, ketinggian akan mempengaruhi kecepatan karena ketinggian
akan menekan air karena semakin tinggi air, maka semakin besar
tekanannya sehingga air yang keluar juga semakin besar, begitu pula
sebaliknya.
3. Lamanya waktu yang diberikan dimana bila waktu yang diberikan semakin
lama maka tubuh akan kecil dan bila waktu yang yang diberikan semakin
cepat maka debit air akan semakin besar.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 6


EFFLUX TIME

4. Kecepatan aliran air, di mana bila kecepatan air semakin besar maka debit
akan akan semakin besar pula, dan begitu juga sebaliknya.
5. Luas penampang dari tempat aliran itu keluar. Billa luas penampang
keluarnya zat cair tersebut makin besar maka debit semakin besar, dan
begitu pula sebaliknya.
(Abdinagar, 2012)
II.1.5 Aplikasi di Industri
Penggunaan efflux time dalam dunia industri banyak dijumpai pada
pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tempat tertutup
serta tangki sebagai penampung fluida, salah satu contohnya adalah dalam
pengosongan cairan minyak di dalam dalam tangki. Cairan mengalir dari tangki
penampung ke pipa karena berat cairan itu sendiri. Pemompaan digunakan untuk
mengatur debit cairan yang keluar dari tangki penampung. Operasi dalam industri
kimia biasanya berlangsung secara kontinyu, sehingga ketinggian cairan setiap
saat di dalam tangki dapat diketahui dengan menghitung waktu penurunan cairan.
Hal ini dapat menghemat biaya pemompaan.
(Budi, 2011)
II.1.6 Perhitungan pada Efflux Time
Faktor kesehatan akan mempengaruhi mempengaruhi perhitungan efflux
time sebab friksi yang terjadi semakin lama akan semakin besar dengan
bertambahnya panjang pita sehingga akan mempengaruhi waktu yang diperlukan
oleh zat cair untuk melewati pipa kecil.
a. Untuk aliran laminar NRe <2100
64
𝑓 = NRe -------------------------------------------- (6)

b.Untuk aliran turbulen NRe >4000


4 𝑥 0.0791
𝑓= --------------------------------------- (7)
𝑁𝑅𝑒 0.25

Keterangan :
f = koefisien gesekan
NRe = Bilangan Reynold

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 7


EFFLUX TIME

Gambar 1. Skema Alat Percobaan

Neraca massa untuk sistem diatas yaitu:


𝑑𝑧
-Dp . V2 = [(Dt – a)2 – 2b(Dt – a)z + b2z2 ] 𝑑𝑡 ------------------- (8)

Untuk aliran fluida incompressible, tanpa gesekan, tanpa kerja sumbu dan
isotermal maka digunakan persamaan Bernoulli. Friksi pada tangki dan entrance
pada tangki masuk dianggap maka nilai z diperoleh:
Z = (f.l.V22) / (2.g.Dp) --------------------------------------- (9)

a. Untuk Aliran Laminer


32 𝑥 𝑙 𝑥  𝑥 𝑣2
𝑧= ----------------------------------------------------------(10)
𝜌 𝑥 𝑔 𝑥 𝐷𝑝2

Persamaan (10) dimasukkan ke persamaan (8) didapatkan


(32 𝑙 ) 𝑑𝑧
𝑧= [ (𝐷𝑡 − 𝑎)2 − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)𝑧 + 𝑏 2 𝑧 2 ] 𝑑𝑡 -------------------(11)
(𝜌 𝑔 𝐷𝑝2 )

Persamaan (11) diintegralkan dengan batas z = L + H1 – Hv sampai z = L +


H2 – Hv dari t=0 hingga t=t, maka persamaan didapatkan :
32 𝐿  𝐿+𝐻1−𝐻𝑣
𝑡= [((𝐷𝑡 − 𝑎)2 ln( 𝐿+𝐻2−𝐻𝑣) + 2𝑏 (𝐷𝑡 − 𝑎)(𝐻2 − 𝐻1 ) −
𝜌 𝑔 𝐷𝑝4

𝑏2
( 2 ) [(L + H1 – Hv)2 – (L + H2 – Hv)2] -------------------------------(12)

Untuk system tanpa vortek dengan a=0, b=0, dan Hv1=0, maka :
32 𝐿  𝐿+𝐻1
𝑡 = 𝜌 𝑔𝐷𝑝2 (𝐷𝑡)2 ln( 𝐿+𝐻2) -------------------------------------------------(13)

b.Untuk Aliran Transisi


𝑓 𝑥 𝑙 𝑥 𝑣2
𝑧= ----------------------------------------------------------(14)
𝜌 𝑥 𝑔 𝑥 𝐷𝑝

Dengan menggabungkan persamaan (13), (1), (7) diperoleh :


𝑧 4/7
𝑐= 𝑣
------------------------------------------------------------------------- (15)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 8


EFFLUX TIME

Dengan menggabungkan persamaan (22) dan (8) diperoleh:


𝑧 4/7 1 𝑑𝑧
( ) = − 𝐷𝑝2 [(𝐷𝑡 − 𝑎)2 − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)𝑧 + 𝑏 2 𝑧 2 ] 𝑑𝑡 ........................(16)
𝑐

Persamaan (16) diintegralkan dengan batas z = L + H1 – Hv1 sampai z = L +


H2 – Hv2 dari t=0 hingga t=t, maka didapatkan :
7𝑐
𝑡 = (3𝐷𝑝2 ) (𝐷𝑡 2 − 𝑎)[(𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣1 )3/7 − (𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )3/7 ] +
1,4𝑏𝑐
( ) (𝐷𝑡 − 𝑎)[(𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )10/7 − (𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )10/7 ] +
𝐷𝑝2

7𝑐𝑏 2
(17𝐷𝑝2 ) [(𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣1 )17/7 − (𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )17/7 ] ......................... (17)

Apabila dalam percobaan diasumsikan sistem tanpa vortex maka a = 0, b =


0, Hv1 = 0 dan Hv2 = 0 maka diperoleh

7𝑐
𝑡 = (3𝐷𝑝2) (𝐷𝑡)2 [(𝐻1 + 𝐿)3/7 − (𝐻2 + 𝐿)3/7 ] ---------------------(18)

Dengan faktor koreksi:


𝑡𝑟 = 𝜂 𝑥 𝑡𝑡 --------------------------------------(19)
Keterangan simbol dan satuan:
D = diameter (cm)
f = faktor fanning
g = percepatan gravitasi (cm/s2)
Hv = tinggi vortex (cm)
L = panjang (cm)
NRe= bilangan Reynolds
P = tekanan (atm)
u = rerata kecepatan fluida (cm/s)
Z = tinggi tangki hingga pipa (cm)
Q = debit (cm3.s-1)
t= waktu teoritis (s)
ts= waktu sebenarnya (s)
⍴= densitas (g/cm3)
(Tim Dosen OTK I, 2019)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 9


EFFLUX TIME

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 10


EFFLUX TIME

II.2 Sifat Bahan

II.2.1 Air
A. Sifat Fisika
1. Fase cair
2. Densitas 1 gr/cm3
3. Titik didih : 100ºC
4. Titik Lebur: 0ºC
5. Warna bening
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul H2O
2. Berat molekul 18,02 gr/mol
3. Tidak korosif
4. Tidak mudah terbakar
5. Stabil
C. Fungsi : Sebagai pelarut garam dan sebagai bahan dalam penentuan waktu
pengosongan tangki
(MSDS, 2013 “Water”)
II.2.2 Natrium Klorida
A. Sifat Fisika
1. Fase padat
2. Densitas 2,165 gr/cm3
3. Titik didih : 1413 ºC
4. Titik lebur :801 ºC
5. Warna putih
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul NaCl
2. Berat molekul 58,44 gr/mol
3. Tidak korosif terhadap kac
4. Tidak mudah terbakar
5. Stabil

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 11


EFFLUX TIME

C. Fungsi : Sebagai bahan dalam menentukan untuk waktu pengosongan


tangki.
(MSDS, 2013 “Sodium Chloride”)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 12


EFFLUX TIME

II.3 Hipotesa

Semakin besar diameter pipa maka waktu pengosongan tangka akan


semakin cepat. Semakin panjang pipa maka waktu pengosongan tangka akan
semakin lama. Semakin tinggi perbedaan tinggi (ΔH) maka semakin banyak
waktu yang dibutuhkan. Apabila waktu pengosongan tangki Secara teoritis
mendekati waktu pengosongan tangki sebenarnya Maka faktor koreksi koreksi
akan mendekati satu sehingga menunjukkan persen kesalahan menjadi kecil.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 13


EFFLUX TIME

II. 4 Diagram Alir


Melarutkan garam gosok dengan aquadest dengan
konsentrasi tertentu

Masukkan ke piknometer larutan garam untuk menentukan


densitasnya

Hitung viskositasnya menggunakan viskometer ostwald

Masukkan larutan garam ke dalam tangki

Ukur ketinggian larutan garam

Ukur diameter pipa dan panjang pipa pada masing-masing


pada tangki

Kran yang ditangki dibuka sehingga larutan garam keluar


dan ditampung dengan beaker glass

Ukur volume dari larutan garam yang ditampung pada setiap


penurunannya

Sesuai dengan variabel selisih ketinggian sebelum dan


sesudah kran ditutup

Catat hasil percobaan waktu pada tabel pengamatan

Ulangi percobaan dengan menggunakan air

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 14


EFFLUX TIME

BAB III
PERCOBAAN
III.1 Bahan
1. Aquadest
2. NaCl

III.2 Alat
1. Rangkaian alat efflux time
2. Ember
3. Viskometer Ostwald
4. Ball Filler
5. Pikonometer
6. Neraca analitik
7. Stopwatch
8. Penggaris
9. Pipet
10. Kaca Arloji

III.3 Gambar Alat

Penggaris Neraca Analitik Stopwatch

Viskometer Oswald Ball Filler Ember

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 15


EFFLUX TIME

Piknometer Pipet Kaca Arloji

III.4 Gambar Rangkaian Alat

III.5 Prosedur
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
2. Melarutkan Garam Grosok dengan Air hingga lewat jenuh
3. Hitung densitas larutan garam dengan piknometer
4. Hitung viskositas larutan garam dengan viscometer Ostwald
5. Masukkan larutan kedalam Tangki
6. Ukur Ketinggian larutan garam pada tangki
7. Ukur diameter pipa dan panjang pipa setiap tangki
8. Buka kran pada tangki 1 putaran dan tampung larutan dalam ember
9. Tutup kran sampai ∆H sesuai dengan variabel
10. Catat waktu penurunan
11. Ukur volume larutan yang ditampung
12. Ulangi percobaan dengan bahan air

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 16


EFFLUX TIME

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Hasil Pengamatan


Tabel 1. Pengamatan Diameter Tangki, Panjang Pipa, dan Diameter
Pipa

Ukuran Tangki I (cm) Tangki II (cm) Tangki III (cm)


Diameter tangki 29,4 29 29,5
Panjang pipa 44,5 59,5 42
Diameter pipa 0,9 0,8 1,9

Tabel 2. Pengamatan pada Tangki I


H (cm) Air Garam
t (s) v (cm3) t (s) v (cm3)
1,65 20,24 1119,56 21,38 1119,56
2,65 27,84 1798,08 31,88 1798,08
3,65 42,01 2476,61 42,55 2476,61
4,65 48 3155,13 49,21 3155,13
5,65 55,78 3833,65 57,6 3833,65
Tabel 3. Pengamatan pada Tangki II
H (cm) Air Garam
t (s) v (cm3) t (s) v (cm3)
1,65 19,19 1089,31 20,17 1089,31
2,65 29,47 1749,49 31,66 1749,49
3,65 40,72 2409,68 48,34 2409,68
4,65 52,34 3069,86 59,74 3069,86
5,65 64,8 3730,05 67,43 3730,05
Tabel 4. Pengamatan pada Tangki III
H (cm) Air Garam
t (s) v (cm3) t (s) v (cm3)
1,65 2,37 1127,19 3,97 1127,19
2,65 5,31 1810,34 4,27 1810,34
3,65 6,58 2493,48 6,6 2493,48
4,65 7,23 3176,63 8,8 3176,63
5,65 8,9 3859,78 11,58 3859,78

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 17


EFFLUX TIME

IV.2 Tabel Perhitungan


Tabel 5. Perhitungan Air pada Tangki I
Q v c t teori
 A (cm2) Nre f z (cm) 
(cm3/s) (cm/s) (s/cm3/7) (s)
1,65 55,3143 0,63585 86,9928 8583,69 0,03287 6,27546 0,03283 5,40778 3,74276
2,65 64,5864 0,63585 101,575 10022,5 0,03162 8,2305 0,03283 8,44521 3,29654
3,65 58,9528 0,63585 92,715 9148,31 0,03235 7,01556 0,03283 11,5069 3,65084
4,65 65,7319 0,63585 103,376 10200,3 0,03148 8,48765 0,03283 14,5935 3,28913
5,65 68,7281 0,63585 108,089 10665,2 0,03113 9,17623 0,03283 17,7055 3,15043
Tabel 6. Perhitungan Larutan Garam pada Tangki I
Q v c t teori
 A (cm2) Nre f z (cm) 
(cm3/s) (cm/s) (s/cm3/7) (s)
1,65 52,3649 0,63585 82,3542 6440,86 0,03532 6,04274 0,03394 5,59025 3,82452
2,65 56,4017 0,63585 88,7028 6937,38 0,03467 6,88135 0,03394 8,73016 3,65171
3,65 58,2046 0,63585 91,5383 7159,14 0,0344 7,27091 0,03394 11,8952 3,57708
4,65 64,1156 0,63585 100,835 7886,19 0,03358 8,61191 0,03394 15,0859 3,26199
5,65 66,5565 0,63585 104,673 8186,41 0,03326 9,19381 0,03394 18,3029 3,14705
Tabel 7. Perhitungan Air pada Tangki II
Q A v c t teori
 Nre f z (cm) 
(cm3/s) (cm2) (cm/s) (s/cm3/7) (s)
1,65 56,7642 0,5024 112,986 9909,77 0,03171 11,6182 0,03594 6,55679 2,92673
2,65 59,3651 0,5024 118,163 10363,8 0,03136 12,5657 0,03594 10,2327 2,87998
3,65 59,1767 0,5024 117,788 10330,9 0,03138 12,496 0,03594 13,933 2,92257
4,65 58,6523 0,5024 116,744 10239,4 0,03145 12,3028 0,03594 17,6579 2,9641
5,65 57,5624 0,5024 114,575 10049,1 0,0316 11,9056 0,03594 21,4082 3,02688
Tabel 8. Perhitungan Larutan Garam pada Tangki II
Q A v c t teori
 Nre f z (cm) 
(cm3/s) (cm2) (cm/s) (s/cm3/7) (s)
1,65 54,0062 0,5024 107,496 7473,08 0,03403 11,2854 0,03716 6,77814 2,97574
2,65 55,2587 0,5024 109,989 7646,39 0,03384 11,7474 0,03716 10,5782 2,99296
3,65 49,8485 0,5024 99,2207 6897,76 0,03472 9,80913 0,03716 14,4033 3,35617
4,65 51,387 0,5024 102,283 7110,65 0,03446 10,3451 0,03716 18,2541 3,27269
5,65 55,3173 0,5024 110,106 7654,5 0,03383 11,7692 0,03716 22,1309 3,04688

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 18


EFFLUX TIME

Tabel 9. Perhitungan Air pada Tangki III


Q v c t teori
 A (cm2) Nre f z (cm) 
(cm3/s) (cm/s) (s/cm3/7) (s)
1,65 475,608 2,83385 167,831 34960,3 0,02314 7,87572 0,01938 0,73535 3,22295
2,65 340,93 2,83385 120,306 25060,5 0,02515 4,39813 0,01938 1,14855 4,62323
3,65 378,949 2,83385 133,722 27855,2 0,02449 5,29201 0,01938 1,56516 4,20404
4,65 439,368 2,83385 155,043 32296,4 0,0236 6,85573 0,01938 1,98528 3,6418
5,65 433,683 2,83385 153,037 31878,5 0,02368 6,70125 0,01938 2,40899 3,69449
Tabel 10. Perhitungan Larutan Garam pada Tangki III
Q v c t teori
 A (cm2) Nre f z (cm) 
(cm3/s) (cm/s) (s/cm3/7) (s)
1,65 283,927 2,83385 100,191 16542,4 0,0279 3,38415 0,02003 0,76018 5,22245
2,65 423,967 2,83385 149,608 24701,5 0,02524 6,82603 0,02003 1,18732 3,59635
3,65 377,801 2,83385 133,317 22011,8 0,02598 5,57888 0,02003 1,618 4,07911
4,65 360,981 2,83385 127,382 21031,8 0,02627 5,15151 0,02003 2,05231 4,28786
5,65 333,314 2,83385 117,619 19419,9 0,0268 4,48055 0,02003 2,49033 4,65

IV.3 Grafik
1. Grafik ΔH vs waktu pada air dan larutan garam
A. Air

ΔH vs t teori (Air)
25

20
t teori (s)

15
Tangki 1
10 Tangki 2

5 Tangki 3

0
0 2 4 6 8
ΔH (cm)

Grafik 1. ΔH vs waktu pada air

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 19


EFFLUX TIME

B. Larutan garam

ΔH vs t teori (Larutan Garam)


25

20
t teori (s)

15
Tangki 1
10 Tangki 2

5 Tangki 3

0
0 2 4 6 8
ΔH (cm)

Grafik 2. ΔH vs waktu pada larutan garam

2. Grafik t pengamatan vs faktor koreksi pada air dan larutan garam


A. Tangki I

t pengamatan
vs Faktor Koreksi (Tangki 1)
4.5
4
3.5
Faktor Koreksi

3
2.5
2 Air
1.5
Garam
1
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70
t pengamatan (s)

Grafik 3. t pengamatan vs faktor koreksi pada tangki 1

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 20


EFFLUX TIME

B. Tangki II

t pengamatan
vs Faktor Koreksi (Tangki 2)
3.4

3.3
Faktor Koreksi

3.2

3.1
Air
3
Garam
2.9

2.8
0 20 40 60 80
t pengamatan (s)

Grafik 4. t pengamatan vs faktor koreksi pada tangki 2


C. Tangki III

t pengamatan
vs Faktor Koreksi (Tangki 3)
6

5
Faktor Koreksi

3
Air
2
Garam
1

0
0 2 4 6 8 10 12 14
t pengamatan (s)

Grafik 5. t pengamatan vs faktor koreksi pada tangki 3

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 21


EFFLUX TIME

IV.4 Pembahasan
Pada percobaan efflux time digunakan bahan air dan larutan garam jenuh
dengan perbedaan ketinggian bahan untuk tangki I, II, dan III yaitu sebesar
1,65cm ; 2,65cm ; 3,65cm ; 4,65cm ; 5,65cm. Mula-mula siapkan larutan garam
jenuh kemudian hitung densitas dengan menggunakan piknometer dan viskositas
dengan viskometer ostwald. Hitung pula densitas dan viskositas air. Selanjutnya
ukur diameter masing-masing tangki, beserta diameter pipa dan panjang pipanya.
Masukkan larutan garam jenuh ke dalam masing masing tangki dan catat
ketinggian larutan mula-mula. Buka kran masing-masing pipa dengan hati hati
agar tidak terjadi vortex di dalam tangki dan catat waktu penurunannya setiap
interval ketinggian yang telah ditentukan. Lakukan pula prosedur tersebut
terhadap air
Dari hasil percobaan didapatkan hasil perhitungan yaitu densitas air sebesar
0,97575 gr/cm3 dan densitas garam sebesar 1,0341 gr/cm3. Adapun besar
viskositas air sebesar 0,0089 gr/cm.s dan garam sebesar 0,0119 gr/cm.s. Hasil
untuk waktu pengosongan fluida yang tercepat yakni pada tangki III dengan
diameter pipa 1,9 cm dan untuk waktu pengosongan fluida terlama yakni pada
tangki II dengan diameter pipa 0,8 cm. Sehingga, waktu pengosongan tercepat
hingga terlama berturut-turut terjadi pada tangki III, tangki I dan tangki II. Hal ini
disebabkan karena diameter pipa tangki III > diameter pipa tangki I > diameter
pipa tangki II sehingga dengan semakin besarnya diameter pipa maka volume
juga semakin besar dan debit aliran juga semakin besar maka waktu
pengosongannya akan semakin cepat. Untuk nilai faktor koreksi, dari hasil
perhitungan didapat nilai faktor koreksi rata-rata untuk air pada tangki I bernilai
pada 3,4259; pada tangki II bernilai 2,9440; dan pada tangki III bernilai 3,8773.
Sedangkan faktor koreksi untuk larutan garam jenuh pada tangki I bernilai 3,4924;
pada tangki II bernilai 3,1288; dan pada tangki III bernilai 4,3617. Faktor koreksi
yang terjadi dimungkinkan karena adanya kesalahan waktu perhitungan dari saat
keluarnya fluida. Kemudian kesalahan pada waktu pembukaan atau penutupan
kran pada pipa vertikal yang kurang sempurna, dan kesalahan dalam penentuan

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 22


EFFLUX TIME

ketinggian yang diakibatkan karena adanya gerakan fluida didalam tangki yang
dapat mempengaruhi ketinggian fluida pada penera.
Dari percobaan efflux time yang telah dilakukan dan dari hasil pengamatan
serta perhitungan yang telah didapatkan, maka dapat dibuktikan secara langsung
faktor apa saja yang mempengaruhi proses efflux time. Densitas juga
mempengaruhi waktu pengosongan tangki karena sebanding dengan gaya berat,
semakin besar densitas semakin lama waktu yang dibutuhkan, diameter pipa dan
panjang pipa dalam percobaan terbukti bahwa semakin besar diameter pipa dan
semakin panjang pipa maka semakin cepat waktu pengosongan pada tangki, serta
semakin banyak volume fluida maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan
untuk pengosongan tangki. Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dikatakan
bahwa percobaan ini belum sempurna karena sebagian besar faktor koreksinya
belum mendekati satu.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 23


EFFLUX TIME

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
1. Percobaan efflux time dipengaruhi oleh diameter pipa dan panjang pipa.
Semakin besar diameter dan semakin panjang pipa, maka waktu efflux
yang dibutuhkan semakin lama. Semakin banyak volume fluida maka
semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki.
2. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil rata-rata untuk faktor
koreksi air pada tangki I, tangki II, dan tangki III secara berturut-turut
adalah 3,4259; 2,9440; 3,8773.
3. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil rata-rata untuk faktor
koreksi garam pada tangki I, tangki II, dan tangki III secara berturut-turut
adalah 3,4924; 3,1288; 4,3617.
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan memahami prosedur percobaan agar tidak terjadi
kesalahan ssaat melakukan praktikum
2. Sebaiknya praktikan harus lebih teliti dalam mengamati tinggi fluida
dalam tangki
3. Sebaiknya praktikan menghilangkan kotoran yang ada pada larutan agar
tidak menyumbat saluran pipa

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 24


EFFLUX TIME

DAFTAR PUSTAKA

Abdinagar, Prasesta. 2012. “Abstraksi”. (http://prasestaabdinagar,blogspot.com/p/


html). Diakses pada tanggal 8 April 2019, pukul 18.06 WIB.
Budi, Ginanjar Listantya. 2011. “Efflux Time”. (https://tentangteknikkimia.
wordpress.com/2011/). Diakses pada tanggal 8 April 2019 pukul 19.56
WIB.
Geankoplis, Christie J. 1978. “Transport Processes and Unit Operations”. New
Jersey: Prentice-Hall.
Irmawati. 2009. “Model matematika Waktu Pengosongan Tangki Air”. Prosiding
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA. M197-
http
204.
McCabe, warren l. 2005. “Unit Operations of Chemical Engineeing”. Singapura:
McGraw Hill.
MSDS. 2008. “Sodium Chloride”. (http://fscimage.fishesci.com/msds/). Diakses
pada tanggal 8 April 2019 pukul 22.06WIB.

MSDS. 2013. “Water”. (http://www.labchem.com/msds/). Diakses pada tanggal 8


April 2019 pukul 22.01 WIB.

Setyawan, Heru. 2013. “Kimia Fisika”. Surabaya : ITS Press.


Tim Dosen OTK1. 2019. “Efflux Time”. Surabaya : UPN “Veteran” Jawa timur.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 25


EFFLUX TIME

APPENDIX

1. Menghitung Densitas (ρ)


Massa Pikno kosong = 11,5528 gram
Massa Pikno isi air = 21,3103 gram
Massa pikno isi larutan garam = 21,8938 gram
Volume piknometer = 10 cm3
(21,3103−11,5528) 𝑔𝑟𝑎𝑚
a. Densitas air =
10 𝑐𝑚3
= 0,97575 gr.cm-3
(21,8938 −11,5528) 𝑔𝑟𝑎𝑚
b. Densitas larutan garam =
10 𝑐𝑚3
= 1,0341 gr.cm-3
2. Menghitung Viskositas Garam (μ)
Viskositas air = 0,89 𝑐𝑒𝑛𝑡𝑖𝑝𝑜𝑖𝑠𝑒 = 0,0089 𝑔𝑟⁄𝑐𝑚 𝑠 (Pada literature Mc.Cabe)
t rata-rata air = 1,14 s
t rata-rata larutan garam = 1,442 s
(𝜌.𝑡)𝑎𝑖𝑟𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
µ (larutan garam) =
(𝜌.𝑡)𝑎𝑖𝑟
𝑥𝜇(air)
(1,0341)(1,442)
= (0,0089) = 0,0119 gr.cm-1.s-1
(0,97575)(1,14)

3. Menghitung Volume larutan dalam tangki


1 1
V= . 𝜋. 𝐷𝑡 2 . ∆𝐻 = 4 . 3,14. (29,4)2 . 1,65 = 1119,56 𝑐𝑚3
4

4. Menghitung Debit (Q)


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 1119,56 c𝑚3 3
Q= = = 55,3143 𝑐𝑚 ⁄𝑠𝑒𝑐
𝑡 20,24 𝑠𝑒𝑐

5. Menghitung Luas permukaan pipa (A)


1 1
A = 4 . 𝜋. 𝐷𝑝2 = 4 . 3,14. (0,9)2 = 0,63585 𝑐𝑚2

6. Menghitung Kecepatan linier


3
𝑄 55,3143 𝑐𝑚⁄𝑠𝑒𝑐
v= = = 86,9928 𝑐𝑚⁄𝑠𝑒𝑐
𝐴 0,63585 𝑐𝑚2

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 26


EFFLUX TIME

7. Menghitung Nre
𝜌𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 . 𝐷𝑝 . 𝑉𝑙𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 (0,97575)( 0,9)(86,9928)
Nre = = = 8583,69
𝜇𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 0.0089

8. Menghitung friksi ( turbulen)


4 𝑥 0.0791 4 𝑥 0.0791
𝑓= = = 0,03287
𝑅𝑒 0.25 8583,690.25

9. Menghitung nilai z ( turbulen)


2
𝑓 𝐿 𝑣2 0,03287.44,5 .86,9928
𝑧 = 2 𝑔 𝐷𝑝 = (2 𝑥 980𝑥0,9)
= 6,27546 𝑐𝑚

10. Menghitung nilai c


𝑧 4/7 6,275464/7
c= = = 0,03283
𝑣 86,9928

11. Menghitung t teoritis (turbulen)


7𝑐 3⁄ 3⁄
tt = (3𝐷3 ) (𝐷𝑡2 − 𝑎) [(𝐻1 + 𝐿) 7 − (𝐻2 + 𝐿) 7]
𝑝

3 3
7 𝑥 0,03283
=( ) (29,4)2 [(30 + 44,5)7 − (28,2 + 44,5)7 ]
3 𝑥 0,93

= 5,40778 s
12. Menghitung Faktor koreksi
𝑡 20,24 s
ɳ = 𝑡𝑠 = 5,40778 𝑠 =3,742
𝑡

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I 27

Anda mungkin juga menyukai