LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
“EFFLUX TIME”
OLEH :
LEMBAR PENGESAHAN
“EFFLUX TIME”
Grup Q :
1. Rahmadita Aulya R. / 17031010003
2. Pingky Marcella A. / 17031010034
Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia I Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan resmi operasi teknik
kimia I ini dengan judul “Efflux Time”.
Laporan resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah operasi teknik
kimia I yang telah kami lakukan berdasarkan percobaan, dengan melakukan
pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dan literatur serta
petunjuk dari asistem pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 02 Mei 2019
di laboratorium operasi teknik kimia I.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik dari sarana, prasarana, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Caecilia Pudjiastuti, MT selaku kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia.
2. Ir. Ketut Sumada, MS selaku dosen pembimbing.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan, maka kami selalu mengharapkan kritik dan saran seluruh
asisten dosen yang turut membantu dalam praktikum yang kami lakukan.
Tentunya kami sangat berharap laporan yang telah kami susun ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………....………………………………………...….3
DAFTAR ISI ..........................................................................................................4
INTISARI ...............................................................................................................5
BAB 1 PENDAHULUAN
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan nilai factor koreksi terhadap waktu pengosongan tangki
yang dihitung secara teoritis.
2. Untuk mengetahui pengaruh diameter dan panjang pipa terhadap waktu
pengosongan tangki
3. Untuk mengetahui waktu pengosongan tangki yang sebenarnya dan secara
teoritis
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat memahami prinsip dasar efflux time
2. Agar praktikan dapat mengetahui aplikasi efflux time pada dunia industry
3. Agar praktikan dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
efflux time
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
P = tekanan
A = luas penampang
Keterangan :
H : Head losses
𝑓 : Friksi
L : Panjang pipa (cm)
𝑣 : Kecepatan linier (cm/𝑠 2 )
g : Percepatan grafitasi (cm/𝑠 2 )
Dp : Diameter pipa (cm)
Harga f tergantung dari jenis aliran yang terjadi di dalam pipa. Untuk aliran
laminar Re<2100
64
𝑓= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)
𝑅𝑒
Untuk aliran turbulen Re>4000, untuk pipa dengan kekasaran sebesar = 0,000005
yaitu
4 .0,0791
𝑓= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(5)
𝑅 1/4
Keterangan :
Nre : Bilangan Reynold
𝜌 : Denisitas (gr/cm)
D : Diameter (cm)
𝑉 : Kecepatan linier (cm/s)
𝜇 : Viskositas (Cp)
Untuk aliran yang fluida merompressible, sebagai berikut
𝑃1 𝑉12 𝑃2 𝑉22
+ 𝑍1 + = + 𝑍2 + . . . . . . . . . . . . . . . . . .(7)
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔
Friksi pada tangki dan entrance pada tangki masuk dianggap nol maka akan
diperoleh
f.l.V22
z= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (11)
2gDp
Untuk aliran laminar dan melalui proses integral dengan batas tertentu maka akan
diperoleh.
32Lμ 𝐿+𝐻1−𝐻𝑣 𝑏2
t = (ρ.g.Dp2) (Dt2 – a) ln(𝐿+𝐻2−𝐻𝑣)–2b(Dt – a)(H2 – H1) - ( 2 )((𝐿 + 𝐻1 − 𝐻𝑣)2 −
Untuk aliran turbulen dan transisi dengan cara yang sama dengan aliran laminar
akan diperoleh persamaan dan melalui penggabungan dan dilakukan penurunan
maka diperoleh
z4/7 = c v. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(14)
0,0791 L μ1/4
dengan c = [ 21/4 ρ1/4 g Re3/4 ]
7 c b2
Hv2)10/7 – (L+H1-Hv1)10/7] + (17Dp2 ) [(L+H1-Hv1)17/7 – (L+H2-Hv2)17/7]. . . . . . . (15)
Apabila dalam percobaan diasumsikan sistim tanpa vortex maka a=0 , b=0,
Hv1=0 dan Hv2=0 maka diperoleh
3 3
7c
t=( ) (Dt2)[(𝐻1 + 𝐿)7 − (𝐻2 + 𝐿)7 ] ...........................................................(16)
3Dp2
II.3 Hipotesa
Apabila waktu pengosongan tangki secara teoritis sama dengan waktu
pengosongan tangki sebenarnya, maka faktor koreksi akan mendekati 1 yang
menunjukan kesalahan kecil.
Ukur diameter pipa dan panjang pipa pada masing - masing tangki
Buka kran pada tangki dan tampung larutan garam pada ember
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1. Bahan
1. Aquadest
2. Sodium Chloride
III.2. Alat
1. Piknometer
2. Stopwatch
3. Viscometer ostwald
4. Bola hisap
5. Neraca analitik
6. Penggaris
7. Ember
8. Beaker glass
9. Gelas ukur
10. Rangkaian alat efflux
Bola Hisap
III.5. Prosedur
1. Larutkan garam grosok dengan aquadest
2. Hitung densitas dan viskositas larutan garam
3. Masukkan larutan garam ketangki dan ukur ketinggian larutan garam.
Ukur diameter masing – masing tangki
4. Ukur diameter pipa dan panjang pipa pada tangki
5. Buka kran pada tangki dan tamping larutan garam pada ember
6. Ukur ketinggian sebelum dan sesudah kran ditutup
7. Catat waktu penurunannya
8. Hitung volume dari larutan garam yang ditampung pada setiap
penurunannya
9. Catat hasil perubahan pada table pengamatan
10. Ulangi percobaan dengan bahan air kran
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2. Tangki 1
Tabel 3. Tangki 2
∆H H1 H2 Air Air Garam
(cm) (cm) (cm) t(s) V(cmᴲ) t(s) V(cmᴲ)
1,8 27 25,2 15 1068,5813 17 1068,5813
2,8 25,2 22,4 26 1662,2375 27 1662,2375
3,8 22,4 18,6 34 2255,8938 36 2255,8938
4,8 18,6 13,8 45 2849,55 46 2849,55
5,8 13,8 8 53 3443,2063 55 3443,2064
Tabel 4. Tangki 3
∆H H1 H2 Air Air Garam
(cm) (cm) (cm) t(s) V(cmᴲ) t(s) V(cmᴲ)
1,9 27 25,1 3 1127,9469 4 1127,9469
2,9 25,1 22,2 4 1721,6031 5 1721,6031
3,9 22,2 18,3 6 2315,2594 8 2315,2594
4,9 18,3 13,4 7 2908,9156 9 2908,9156
5,9 13,4 7,5 9 3502,5718 11 3502,5718
IV.3 Grafik
Grafik 1 pada tangki 1
Tangki 1
70
60
50
40
t (s)
Tangki 2
60
50
40
t (s)
30
t (s) Air Garam
20
t (s) Air
10
0
0 2 4 6 8
ΔH (cm)
Tangki 3
12
10
8
t (s)
6
t (s) Air Garam
4
t (s) Air
2
0
0 2 4 6 8
ΔH (cm)
Air
60
50
40 t1 (s)
t (s)
30 t2 (s)
20 t3 (s)
10 t4 (s)
t5 (s)
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Ap (cm²)
Larutan Garam
70
60
50
t1 (s)
40
t (s)
t2 (s)
30
t3 (s)
20
10 t4 (s)
0 t5 (s)
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Ap (cm²)
60
Air
50
40
t1 (s)
t (s)
30 t2 (s)
t3 (s)
20
t4 (s)
10 t5 (s)
0
0 10 20 30 40 50 60 70
L (cm)
Grafik 6. Hubungan antara panjang pipa dengan waktu
Larutan Garam
70
60
50
t1 (s)
40 t2 (s)
t (s)
30 t3 (s)
20 t4 (s)
10 t5 (s)
0
0 10 20 30 40 50 60 70
L (cm)
Grafik 7. Hubungan antara panjang pipa dengan waktu
IV.4 Pembahasan
Praktikum efflux time dilakukan untukmenentukan nilai factor koreksi
terhadap waktu pengosongan tangki yang dihitung secara teoritis.Untuk
mengetahui hubungan waktu pengosongan tangki dengan diameter. Untuk
mengetahui waktu pengosongan tangki yang sebenarnya dan secara teoritis.
Hasil praktikum yang didapatkan dari praktikum efflux time adalah tangki 3
yang memiliki diameter pipa yakni 2 cm diperoleh waktu pengosongan tangki
yang paling cepat daripada tangki 1 dan tangki 2 yang memiliki diameter 0,9 cm
dan 1 cm. Dengan nilai densitas antara larutan garam dan air yang telah diperoleh
sebesar 1.09033gr/ml dan 1.03044 gr/ml maka dapat diketahui bahwa air memiliki
kecepatan lebih besar dari pada larutan garam ketika keran mulai dibuka. Setelah
membandingkan nilai waktu sebenarnya dengan waktu secara teori pada
pengosongan tangki diperoleh nilai faktor koreksi pada larutan garam tangki 1
diperoleh berkisarantara 0,0322 – 0,1113pada tangki 2 berkisar antara 0,05059 –
0,1779dan tangki 3 berkisar antara 0,1046 – 0,3198. Faktor koreksi pada air untuk
tangki 1 berkisar antara 0,0309 – 0,1092, pada tangki 2 berkisar antara 0,0453 –
0,1741 dan pada tangki 3 berkisar antara 0,0912 – 0,3037.Dan terdapat hasil yang
cukup besar pada faktor koreksi tangki 1 pada air garam. Hal tersebut
menandakan bahwa waktu pengosongan sebenarnya mayoritas lebih besar
daripada waktu pengosongan teoritis sehingga dapat dikatakan bahwa percobaan
efflux time kurang sempurna karena mayoritas factor koreksinya tidak mendekati
satu. Hasil ini menjadi acuan bahwa waktu sebenarnya yang telah diperoleh
kurang tepat terhadap waktu teori.Sehingga kemungkinan terdapat kesalahan saat
praktikan melakukan praktikum seperti ketelitian membaca nilai H pada tangki,
ketelitian praktikan dalam mengamati waktu saat mengamati kecepatan larutan
saat keluar dari tangki, serta konsentrasi yang diminta tidak sesuai dengan
konsentrasi yang dibuat.
Dari data percobaan dapat dilihat bahwa diameter pipa mempengaruhi
lamanya waktu cairan untuk turun. Dimana semakin kecil diameter pipa maka
akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan cairan untuk turun, demikian pula
yang terjadi bila pipa semakin panjang, ketinggian larutan yang semakin tinggi
akan mengakibatkan tekanan dari larutan besar dan kecepatan bertambah, dan
nilai densitas serta viskositas larutan besar maka kecepatan penurunannya akan
semakin berkurang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
1. Efflux time merupakan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk
mengosongkan cairan dalam tangki memalui pipa vertikal denga
memanfaatkan gaya beratnya.
2. Pada tangki 3 dengan diameter 2 cm menunjukkan bahwa waktu yang
dibutuhkan cairan turun dari tangki 3 lebih cepat daripada tangki 1 dan 2
dengan diameter 0,9 cm dan 1cm.
3. Nilai faktor koreksi pada larutan garam tangki 1,2 dan 3 berturut turut
berkisar antara 0,0322 – 0,1113 ; 0,05059 – 0,1779dan 0,1046 – 0,3198
4. Faktor koreksi pada air untuk tangki 1,2 dan 3 berturut-turut berkisar antara
0,0309 – 0,1092 ; 0,0453 – 0,1741 dan 0,0912 – 0,3037
5. Semakin besar ketinggian cairan dalam tangki maka tekanan dari cairan
tersebut juga semakin besar sehingga kecepatan penurunan cairan semakin
cepat.
6. Semakin panjang pipa yang digunakan untuk mengalirkan maka semakin
lama pula waktu waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki
7. Semakin besar diamieter pipa yang digunakan untuk mengalirkan maka
semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki
V. 2 Saran
1. Praktikan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan alat-alat yang
digunakan untuk praktikum.
2. Praktikan harus lebih teliti ketika mengambil data waktu pada interval
ketinggian yang ditentukan.
3. Praktikan diharapkan mencuci peralatan yang digunakan sebelum dan
sesudah melaksanakna praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIX
𝜋
1. Volume air pada tangki 1 𝑉 = 4 𝐷𝑡 2 ∆𝐻
𝜋
= 4 (27.5)2 . 1,7
= 1009,216cm3
𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝐼𝑠𝑖−𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
2. 𝜌 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜
= 21,9118g -11,0085g
10 cm3
=1,09033 g/cm3
𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝐼𝑠𝑖−𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
3. 𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜
= 21,3129gr – 11,0085g
10 cm3
=1,03044 g/cm3
(𝜌×𝑡)𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛×𝜇𝑎𝑖𝑟
4. 𝜇 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 = (𝜌×𝑡)𝑎𝑖𝑟
𝑔𝑟 𝑔𝑟
1,09033 𝑥 0,95𝑠 𝑥 0,0089
𝑐𝑚3 𝑐𝑚 𝑠
= 𝑔𝑟
1,03044 𝑥 0,85𝑠
𝑐𝑚3
=0,01059gr/cm
=0,6359cm2
=88,1773cm/s
= 8280,962 (Turbulen)
𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 558,3633 𝑠
=0,032237