Anda di halaman 1dari 34

DRYING

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
“EFFLUX TIME”

OLEH :

Nama / NPM : 1. Rahmadita Aulya R. /17031010003


2. Pingky Marcella A./17031010034
Pararel / Grup :A/Q
Tanggal Percobaan : 02 Mei 2019

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2019

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I1


EFFLUX TIME

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM


OPERASI TEKNIK KIMIA I

“EFFLUX TIME”

Grup Q :
1. Rahmadita Aulya R. / 17031010003
2. Pingky Marcella A. / 17031010034

Telah Diperiksa dan disetujui oleh :

Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia I Dosen Pembimbing

(Ir. Caecilia Pujiastuti, MT) (Ir. Ketut Sumada, MS)


NIP 19630305 198803 2 001 NIP 19620118 198803 1 001

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2


EFFLUX TIME

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan resmi operasi teknik
kimia I ini dengan judul “Efflux Time”.
Laporan resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah operasi teknik
kimia I yang telah kami lakukan berdasarkan percobaan, dengan melakukan
pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dan literatur serta
petunjuk dari asistem pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 02 Mei 2019
di laboratorium operasi teknik kimia I.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik dari sarana, prasarana, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Caecilia Pudjiastuti, MT selaku kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia.
2. Ir. Ketut Sumada, MS selaku dosen pembimbing.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan, maka kami selalu mengharapkan kritik dan saran seluruh
asisten dosen yang turut membantu dalam praktikum yang kami lakukan.
Tentunya kami sangat berharap laporan yang telah kami susun ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.

Surabaya, 03 Mei 2019

Penyusun

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 3


EFFLUX TIME

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................2

KATA PENGANTAR……………....………………………………………...….3
DAFTAR ISI ..........................................................................................................4

INTISARI ...............................................................................................................5

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ............................................................................................6


I.2 Tujuan ..........................................................................................................7
I.3 Manfaat ........................................................................................................7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum .............................................................................................8


II.2 Sifat Bahan ...............................................................................................14
II.3 Hipotesa ...................................................................................................16
II.4 Diagram Alir ............................................................................................17
BAB 3 PELAKSAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan ......................................................................................................18


III.2 Alat .........................................................................................................18
III.3 Gambar Alat............................................................................................18
III.4 Rangkaian Alat .......................................................................................19
III.5 Prosedur ..................................................................................................19
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan ...................................................................................20


IV.2 Hasil Perhitungan ...................................................................................21
IV.3 Grafik ......................................................................................................24
1V.4 Pembahasan ...........................................................................................28
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan ..............................................................................................30
V.2 Saran ........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................31
APPENDIX ...........................................................................................................32

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 4


EFFLUX TIME

INTISARI

Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan


di dalam tangki melalui pipa vertikal, karena pengaruh gaya beratnya.Tujuannya
dilakukan percobaan ini yaitu untuk menentukan nilai factor koreksi terhadap
waktu pengosongan tangki yang dihitung secara teoritis. Untuk mengetahui
hubungan waktu pengosongan tangki dengan diameter. Untuk mengetahui waktu
pengosongan tangki yang sebenarnya dan secara teoritis.
Pada percobaan efflux time dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Pertama melarutkan garam grosok dalam aquadest secukupnya. Lalu hitung
densitas larutan garam dengan piknometer dan juga hitung viskositas larutan
garam. Kemudian masukkan larutan garam ke dalam tangki dan ukur ketinggian
nya. Ukur juga panjang pipa dan diameter pipa pada masing-masing tangki. Lalu
kran pada tangki dibuka dan larutan garam yang keluar ditampung pada setiap
penurunannya dan catat hasil percobaan pada tabel pengamatan.
Hasil yang didapat ialah waktu pengosongan pada tangki 3 yang memilki
diameter pipa paling besar yaitu 2 cm memiliki waktu yang paling cepat
dibandingkan tangki 2 berdiameter pipa 1 cm dan tangki 1 berdiameter 0,9 cm.
Faktor koreksi yang didapat pada larutan garam tangki 1 adalah 0,032237-
0,111328. Pada tangki 2 berkisar antara 0,05049 – 0,177942. Dan tangki 3
berkisar antara 0,1046 – 0,3198. Faktor koreksi pada air untuk tangki 1 berkisar
antara 0,03092 – 0,10915. Pada tangki 2 berkisar antara 0,045256 – 0,17414. Dan
pada tangki 3 berkisar antara 0,0912 – 0,3037.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 5


EFFLUX TIME

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan
di dalam tangki melalui pipa vertikal, karena pengaruh gaya beratnya. Dalam
dunia industri, pengetahuan tentang efflux time banyak dibutuhkan demi
kelancaran jalannya suatu proses produksi. Sebagian industri mengalirkan cairan
dari tempat penampungan dengan pengaruh gaya gravitasi karena adanya beda
ketinggian. Hal tersebut menyebabkan tinggi cairan di dalam tangki dapat
diketahui dengan menghitung waktu penurunan cairan ( efflux time ). Waktu
penurunan cairan secara teoritis tidak sama dengan waktu yang sebenarnya. Untuk
mendapatkan waktu yang sama, maka efflux time teoritis harus dikalikan dengan
suatu faktor koreksi.Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada
kenyataan apakah fluida itu berada di bawah pengaruh bidang batas padat atau
tidak.
Pada percobaan efflux time dapat dilakukan dengan beberapa prosedur.
Pertama melarutkan garam grosokdalam aquadest secukupnya. Lalu hitung
densitas larutan garam dengan piknometer dan juga hitung viskositas larutan
garam. Kemudian masukkan larutan garam ke dalam tangki dan ukur ketinggian
nya. Ukur juga panjang pipa dan diameter pipa pada masing-masing tangki. Lalu
kran pada tangki dibuka dan larutan garam yang keluar ditampung pada setiap
penuunannya. Catat hasil percobaan pada tabel pengamatan. Ulangi percobaan
dengan menggunakan bahan air kran.
Adapun beberapa tujuan pada percobaan efflux time yaitu untuk
menentukan nilai factor koreksi terhadap waktu pengosongan tangki yang
dihitung secara teoritis. Untuk mengetahui pengaruh diameter dan panjang pipa
terhadap waktu pengosongan tangki. Untuk mengetahui waktu pengosongan
tangki yang sebenarnya dan secara teoritis.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 6


EFFLUX TIME

I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan nilai factor koreksi terhadap waktu pengosongan tangki
yang dihitung secara teoritis.
2. Untuk mengetahui pengaruh diameter dan panjang pipa terhadap waktu
pengosongan tangki
3. Untuk mengetahui waktu pengosongan tangki yang sebenarnya dan secara
teoritis

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat memahami prinsip dasar efflux time
2. Agar praktikan dapat mengetahui aplikasi efflux time pada dunia industry
3. Agar praktikan dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
efflux time

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 7


EFFLUX TIME

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Secara umum


Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan
didalam tangki melalui pipa vertical, karena pengaruh gaya beratnya. Sebagian
besar industri mengalirkan cairan dari tempat penampungannya dengan pengaruh
gaya gravitasi karena tinggi permukaan cairannya. Sehingga perlu pengukur tinggi
permukaan teoritis melalui rumus pendekatan dari penurunan rumus prinsip dasar
teori aliran fluida dinamis dalam aliran vertical. Untuk zat cair yang mengalir
melalui sebuah lubang pada tangki, maka besar kecepatannya selalu dapat
diturunkan dari hokum bernouli yaitu : 𝑣 = √2. 𝑔. ℎ , h adalah kedalaman lubang
dari permukaan zat cair. Peralatan yang digunakan untuk mengukur pengeluaran
fluida adalah orifice dan noozle.

II.1.1. Gaya Friksi


Friksi adalah berarah yang berlawanan arah dengan kelajuan. Frisksi
mengakinbatkan kelajuan sebuah objek berkuran. Besarnya hambatan aliran
karena gesekan sangat tergantung dari kekasaran dinding pipa. Dari hasil berbagai
percobaan diketahui bahwa makin kasar dinding pipa makin besar terjadinya
penurunan atau kehilangan tekanan aliran. Jenis gesekan ini dikenal dengan
gesekan aliran dan besarnya tahanan itu sendiri diukur dengan koefisien
gesekan,f.

II.1.2. Gaya Tekan


Gaya tekan bergantung pada besarnya tekanan dan luasan permukaan yang
dikenai tekanan dengan persamaan
Fp = P x A. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
Keterangan :
Fp = gaya tekan

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 8


EFFLUX TIME

P = tekanan
A = luas penampang

II.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efflux Time


1. Diameter, dimana diameter akan mempengaruhi debit air.
2. Ketinggian, ketinggian akan mempengaruhi kecepatan karena ketinggian akan
menekan air karena semakin tinggi air maka semakin besar tekanannya
sehingga air yang keluar juga semakin besar dan semakin rendah tinggi air
maka tekananya semakin kecil dan jumlah air yang keluar semakin kecil.
3. Lamanya waktu yang diberikan dimana bila waktu yang diberikan semakin
lama maka debit akan kecil dan bila waktu yang diberikan semakin cepat maka
debit besar.
4. Kecepatan aliran air, dimana bila kecepatan air semakin besar maka debit akan
semakin besar pula, dan bila kecepatan air kecil maka debit akan semakin kecil
pula
5. Luas penampang dari tempat aliran itu keluar. Bila luas penampung keluarnya
zat cair tersebut makin besar maka debit semakin besar, dan begitu pula
sebaliknya.
(Abdinagar,2015)
II.1.4. Reynolds Number
Menunjukkan bahwa transisi dari aliran laminar ke turbulen dalam tabung
tidak hanya fungsi kecepatan tetapi juga kepadatan dan viskositas fluida dan
diameter tabung
𝐷𝑣𝜌
𝑁𝑅𝑒 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2)
𝜇

Dimana : D = diameter dalam pipa (m)


𝜌 = massa jenis (kg/m3)
v = kecepatan fluida yang mengalir (m/s)
𝜇 = viskositas fluida (kg/ms)
(Geankoplis,1983)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 9


EFFLUX TIME

II.1.5. Aplikasi Efflux Time Di Dunia Industri


Penggunaan efflux time dalam dunia industry banyak dijumpai pada
pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan pipa tertutup serta
tengki dalam suatu fluida. Salah satu contohnya adalah dalam penggolongan
cairan minyak didalam tangki. Jadi, pengetahuan tentang efflux time sangat
diperlukan dalam industry kimia,terutama industry yang menggunakan bahan cair.
(Sugiarti, 2016)
II.1.6. Perhitungan Efflux Time
Friksi yang bekerja sepanjang pipa akan menyebabkan penurunan head
(tenaga persatuan berat fluida yang mengalir) cairan yang lewat sepanjang pipa.
Rumus tentang penurunan head cairan yang diajukan D’Archy adalah
𝑓 𝐿𝑣 2
𝐻= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
2𝑔𝐷𝑝

Keterangan :
H : Head losses
𝑓 : Friksi
L : Panjang pipa (cm)
𝑣 : Kecepatan linier (cm/𝑠 2 )
g : Percepatan grafitasi (cm/𝑠 2 )
Dp : Diameter pipa (cm)
Harga f tergantung dari jenis aliran yang terjadi di dalam pipa. Untuk aliran
laminar Re<2100
64
𝑓= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)
𝑅𝑒

Untuk aliran turbulen Re>4000, untuk pipa dengan kekasaran sebesar = 0,000005
yaitu
4 .0,0791
𝑓= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(5)
𝑅 1/4

Untuk nilai Re, sebagai berikut:


𝜌.𝐷.𝑉
𝑁𝑅𝑒 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(6)
𝜇

Keterangan :
Nre : Bilangan Reynold

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 10


EFFLUX TIME

𝜌 : Denisitas (gr/cm)
D : Diameter (cm)
𝑉 : Kecepatan linier (cm/s)
𝜇 : Viskositas (Cp)
Untuk aliran yang fluida merompressible, sebagai berikut
𝑃1 𝑉12 𝑃2 𝑉22
+ 𝑍1 + = + 𝑍2 + . . . . . . . . . . . . . . . . . .(7)
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔

Karena P1 = 0, V1=V2 maka


𝑃2
= 𝑍1 − 𝑍2 = 𝑍. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8)
𝜌𝑔

Sedangkan untuk titik 2 dan 3


𝑃2 𝑃3 𝑉32
+ 𝑍2 + 𝑉22 + 𝐹23 = 𝜌𝑔 + 𝑍3 + . . . . . . . . . . . . . . . .(9)
𝜌𝑔 2𝑔

Karena P3=0 dan V2=V3 maka


𝑃2
+ 𝑍2 + 𝐹23 = 𝑍3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(10)
𝜌𝑔

Friksi pada tangki dan entrance pada tangki masuk dianggap nol maka akan
diperoleh
f.l.V22
z= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (11)
2gDp

Untuk aliran laminar dan melalui proses integral dengan batas tertentu maka akan
diperoleh.
32Lμ 𝐿+𝐻1−𝐻𝑣 𝑏2
t = (ρ.g.Dp2) (Dt2 – a) ln(𝐿+𝐻2−𝐻𝑣)–2b(Dt – a)(H2 – H1) - ( 2 )((𝐿 + 𝐻1 − 𝐻𝑣)2 −

(𝐿 + 𝐻2 − 𝐻𝑣))] ............................................................................................. ..(12)


Apabila dalam percobaan diasumsikan sistim tanpa vortex maka a=0 , b=0,
Hv1=0 dan Hv2=0 maka diperoleh :
32 𝐿𝜇 𝐿+ 𝐻
𝑡 = 𝜌𝑔𝐷𝑝4 [(𝐷𝑡)2 ln (𝐿+ 𝐻1 ). . . . . . . . . . . . . .. . . . . ... . . . . . . . .(13)
2

Untuk aliran turbulen dan transisi dengan cara yang sama dengan aliran laminar
akan diperoleh persamaan dan melalui penggabungan dan dilakukan penurunan
maka diperoleh
z4/7 = c v. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(14)
0,0791 L μ1/4
dengan c = [ 21/4 ρ1/4 g Re3/4 ]

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 11


EFFLUX TIME

Ketika persamaan diintegralkan dengan batas tertentu sehingga akan diperoleh


7c 1,4 b c
t = (3Dp2 ) (Dt2 – a) [(L+H1-Hv1)3/7 – (H2+L-Hv2)3/7] + ( ) (Dt – a) [(L+H2-
Dp2

7 c b2
Hv2)10/7 – (L+H1-Hv1)10/7] + (17Dp2 ) [(L+H1-Hv1)17/7 – (L+H2-Hv2)17/7]. . . . . . . (15)

Apabila dalam percobaan diasumsikan sistim tanpa vortex maka a=0 , b=0,
Hv1=0 dan Hv2=0 maka diperoleh
3 3
7c
t=( ) (Dt2)[(𝐻1 + 𝐿)7 − (𝐻2 + 𝐿)7 ] ...........................................................(16)
3Dp2

Faktor koreksi menggunakan persamaan :


𝑡𝑠 = ƞ 𝑡𝑡 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(17)
Harga faktor koreksi merupakan fungsi dari besaran-besaran yang berpengaruh.
Besaran peubah yang ditinjau adalah L dan D maka 𝜂 = 𝑓(𝐿, 𝑑𝑝)
(Tim Dosen OTK 1, 2017)
II.1.7. Macam – Macam Aliran Fluida
A. Aliran Laminer
Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak
dalam lapisan – lapisan atau lamina – lamina dengan satu lapisan meluncur secara
lancer. Aliran laminar ini mempunyai nilai bilangan reynoldsnya kurang dari 2300
(Re<2300).
B. Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen. Keadaan peralihan ini tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan
lain – lain yang menyangkut geometri aliran dimana nilai bilangan reynoldsnya
antara 2300 sampai dengan 4000 (2300<Re<4000).
C. Aliran Turbulen
Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakannya dari
partikl – partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami pencampuran
serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum
dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dimana
nilai bilangan reynoldsnya lebih besar dari 4000 (Re>4000).
(Fauziah,2016)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 12


EFFLUX TIME

Pada umumnya, keturbulenan dapat terjadi karena kontak antara arus


aliran dengan batas padat atau karena kontak antara dua lapisan fluida yang
bergerak dengan kecepatan berbeda. Aliran turbulen terdiri dari suatu massa
pusaran dari berbagai ukuran yang terdapat bersma – sama didalam arus aliran itu.
Ukuran pusaran yang paling besar dapat dibandingkan dengan dimensi terkecil
dari arus turbulen.
(Mccabe,1993)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 13


EFFLUX TIME

II.2 Sifat Bahan


1. Aquadest
A. Sifat fisika
1. Berbentuk cairan
2. Densitas 1000 kg/m3
3. Tekanan uap 2.3 Kpa
4. Titik didih 100℃
5. Tidak berwarna
B. Sifat kimia
1. Berat molekul 18,02 gr/mol
2. Memiliki ph 7
3. Polimerisasi tidak terjadi
4. Tidak beracun
5. Tidak dapat terbakar
(Rizki,2016)
C. Fungsi : Sebagai pelarut universal dan bahan uji
2. Sodium Chloride
A. Sifat fisika
1. Fase solid
2. Berwarna putih
3. Titik didih 1413℃
4. Titik leleh 801℃
5. Rasanya asin
B. Sifat kimia
1. Berat molekul 58,44 gr/mol
2. Mudah larut dalam air
3. Ph netral 7
4. Tidak beracun
5. Tidak dapat terbakar
(Azam,2012)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 14


EFFLUX TIME

C. Fungsi : Sebagai zat terlarut dan bahan uji

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 15


EFFLUX TIME

II.3 Hipotesa
Apabila waktu pengosongan tangki secara teoritis sama dengan waktu
pengosongan tangki sebenarnya, maka faktor koreksi akan mendekati 1 yang
menunjukan kesalahan kecil.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 16


EFFLUX TIME

II.4 Diagram Alir

Larutkan garam grosok dan Aquadest

Hitung densitas larutan garam dengan piknometer

Hitung visikositas larutan garam

Masukkan larutan garam ke dalam tangki

Ukur ketinggian larutan garam

Ukur diameter masing – masing tangki

Ukur diameter pipa dan panjang pipa pada masing - masing tangki

Buka kran pada tangki dan tampung larutan garam pada ember

Ukur ketinggian sebelum dan sesudah kran ditutup

Catat waktu penurunannya

Hitung volume dari larutan garam yang ditampung pada setiap


penurunannya

Catat hasil percobaan pada tabel pengamatan

Ulangi percobaan dengan bahan air kran

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 17


EFFLUX TIME

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1. Bahan
1. Aquadest
2. Sodium Chloride

III.2. Alat
1. Piknometer
2. Stopwatch
3. Viscometer ostwald
4. Bola hisap
5. Neraca analitik
6. Penggaris
7. Ember
8. Beaker glass
9. Gelas ukur
10. Rangkaian alat efflux

III.3. Gambar alat

Piknometer Stopwatch Viscometer Ostwald Gelas Ukur

Neraca Analitik Penggaris Ember Beaker Glass

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 18


EFFLUX TIME

Bola Hisap

III.4. Rangkaian Alat

Gambar Rangkaian Alat Efflux

III.5. Prosedur
1. Larutkan garam grosok dengan aquadest
2. Hitung densitas dan viskositas larutan garam
3. Masukkan larutan garam ketangki dan ukur ketinggian larutan garam.
Ukur diameter masing – masing tangki
4. Ukur diameter pipa dan panjang pipa pada tangki
5. Buka kran pada tangki dan tamping larutan garam pada ember
6. Ukur ketinggian sebelum dan sesudah kran ditutup
7. Catat waktu penurunannya
8. Hitung volume dari larutan garam yang ditampung pada setiap
penurunannya
9. Catat hasil perubahan pada table pengamatan
10. Ulangi percobaan dengan bahan air kran

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 19


EFFLUX TIME

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Hasil Pengamatan


Tabel 1. Tabel pengamatan
Tangki Diameter Tangki (cm) Diameter pipa (cm) Panjang Pipa (cm)
1 27,5 0,9 58,5
2 27,5 1 45,5
3 27,5 2 32

Tabel 2. Tangki 1

∆H H1 H2 Air Air Garam


(cm) (cm) (cm) t(s) V(cmᴲ) t(s) V(cmᴲ)
1,7 27 25,3 17 1009,2156 18 1009,2156
2,7 25,3 22,6 27 1602,8718 29 1602,8718
3,7 22,6 18,9 37 2196,5281 39 2196,5281
4,7 18,9 14,2 46 2790,1844 48 2790,1844
5,7 14,2 8,5 56 3383,8406 58 3383,8406

Tabel 3. Tangki 2
∆H H1 H2 Air Air Garam
(cm) (cm) (cm) t(s) V(cmᴲ) t(s) V(cmᴲ)
1,8 27 25,2 15 1068,5813 17 1068,5813
2,8 25,2 22,4 26 1662,2375 27 1662,2375
3,8 22,4 18,6 34 2255,8938 36 2255,8938
4,8 18,6 13,8 45 2849,55 46 2849,55
5,8 13,8 8 53 3443,2063 55 3443,2064

Tabel 4. Tangki 3
∆H H1 H2 Air Air Garam
(cm) (cm) (cm) t(s) V(cmᴲ) t(s) V(cmᴲ)
1,9 27 25,1 3 1127,9469 4 1127,9469
2,9 25,1 22,2 4 1721,6031 5 1721,6031
3,9 22,2 18,3 6 2315,2594 8 2315,2594
4,9 18,3 13,4 7 2908,9156 9 2908,9156
5,9 13,4 7,5 9 3502,5718 11 3502,5718

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 20


EFFLUX TIME

IV.2 Tabel Hasil Perhitungan


Tabel 5. Tangki 1 Untuk Air
∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear z c t teoritis η
Nre friksi
(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)
1,7 17 1009,216 59,3656 0,6359 93,36419522 9746,467 0,0319 9,205401 0,03796 549,83 0,03092
2,7 27 1602,872 59,3656 0,6359 93,36419316 9746,467 0,0319 9,205401 0,03796 545,1536 0,04953
3,7 37 2196,528 59,3656 0,6359 93,36419647 9746,467 0,0319 9,205401 0,03796 537,5941 0,06882
4,7 46 2790,1844 60,6562 0,6359 95,39385485 9958,347 0,0317 9,558456 0,037958 526,9567 0,08729
5,7 56 3383,8406 60,4257 0,6359 95,03141464 9920,511 0,0317 9,494993 0,037958 513,0517 0,10915

Tabel 6. Tangki 2 Untuk Air


∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear z c t teoritis η
Nre friksi
(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)
1,8 15 1068,5813 71,2388 0,79 90,75000425 10526,18 0,0313 5,971966 0,030517 331,4495 0,045256
2,8 26 1662,2375 63,9322 0,79 81,44230769 9446,576 0,0321 4,941665 0,030525 328,0278 0,079262
3,8 34 2255,8938 66,3498 0,79 84,5220607 9803,799 0,0318 5,27331 0,030522 322,4093 0,105456
4,8 45 2849,55 63,3233 0,79 80,66666667 9356,608 0,0322 4,859599 0,030526 314,6365 0,143022
5,8 53 3443,2063 64,9662 0,79 82,75943516 9599,35 0,0320 5,082371 0,030524 304,3537 0,17414

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 21


EFFLUX TIME

Tabel 7. Tangki 3 Untuk Air


∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear z c t teoritis η
Nre friksi
(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)
1,9 3 1127,9469 375,9823 3,14 119,739586 27777,43 0,0245 2,868487 0,0152 32,9002 0,0912
2,9 4 1721,6031 430,4008 3,14 137,0703105 31797,85 0,0237 3,634024 0,0152 32,4752 0,1232
3,9 6 2315,2594 385,8766 3,14 122,8906263 28508,42 0,0244 3,001889 0,0152 31,8200 0,1886
4,9 7 2908,9156 415,5594 3,14 132,3437489 30701,37 0,0239 3,417573 0,0152 30,8726 0,2267
5,9 9 3502,5718 389,1746 3,14 123,9409696 28752,08 0,0243 3,046933 0,0152 29,6282 0,3037

Tabel 8. Tangki 1 Larutan Garam


∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear z c t teoritis η
Nre friksi
(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s) (gr/cm.s)
1,7 18 1009,2156 56,0675 0,6359 88,1773 8280,962 0,0333 8,55238 0,038542 558,3633 0,032237
2,7 29 1602,8718 55,2714 0,6359 86,9253 8163,539 0,0334 8,34101 0,038543 553,6339 0,052381
3,7 39 2196,5281 56,3212 0,6359 88,5763 8318,432 0,0332 8,62022 0,038541 545,9302 0,071438
4,7 48 2790,1844 58,1288 0,6359 91,4191 8585,409 0,0330 9,11019 0,038538 535,1136 0,089701
5,7 58 3383,8406 58,3421 0,6359 91,7545 8616,904 0,0329 9,16875 0,038538 520,9827 0,111328

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 22


EFFLUX TIME

Tabel 9. Tangki 2 Larutan Garam


∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear z c t teoritis η
Nre friksi
(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)
1,8 17 1068,5813 62,8577 0,79 80,0735 8355,462 0,033094 4,9258 0,03099 336,6854 0,05049
2,8 27 1662,2375 61,5644 0,79 78,4259 8183,539 0,033266 4,7498 0,030992 333,1348 0,081048
3,8 36 2255,8938 62,6637 0,79 79,8264 8329,674 0,033119 4,8992 0,03099 327,4443 0,109942
4,8 46 2849,55 61,9467 0,79 78,9130 8234,368 0,033215 4,8015 0,030991 319,5207 0,143966
5,8 55 3443,2064 62,6038 0,79 79,7500 8321,703 0,033127 4,8910 0,03099 309,0892 0,177942

Tabel 10. Tangki 3 Larutan Garam


∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear z c t teoritis η
Nre friksi
(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) 2
(cm ) 2
(cm /s) (cm) (s/cm )3/7
(s)
1,9 4 1127,9469 281,9867 3,1400 89,8047 8433,795 0,0330 2,17366 0,017334 38,2351 0,1046
2,9 5 1721,6031 344,3206 3,1400 109,6562 10298,11 0,0314 3,08303 0,017325 37,72704 0,1325
3,9 8 2315,2594 289,4074 3,1400 92,1680 8655,736 0,0328 2,27475 0,017333 36,96406 0,2164
4,9 9 2908,9156 323,2128 3,1400 102,9340 9666,805 0,0319 2,75993 0,017328 35,85001 0,2510
5,9 11 3502,5718 318,4156 3,1400 101,4062 9523,328 0,0320 2,68864 0,017329 34,38749 0,3198

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 23


EFFLUX TIME

IV.3 Grafik
Grafik 1 pada tangki 1

Tangki 1
70
60
50
40
t (s)

30 t (s) Air Garam


20 t (s) Air
10
0
0 1 2 3 4 5 6
ΔH (cm)

Grafik 1. Hubungan antara perubahan tinggi cairan dengan waktu

Grafik 2 pada tangki 2

Tangki 2
60

50

40
t (s)

30
t (s) Air Garam
20
t (s) Air
10

0
0 2 4 6 8
ΔH (cm)

Grafik 2. Hubungan antara perubahan tinggi cairan dengan waktu

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 24


EFFLUX TIME

Grafik 3 pada tangki 3

Tangki 3
12

10

8
t (s)

6
t (s) Air Garam
4
t (s) Air
2

0
0 2 4 6 8
ΔH (cm)

Grafik 3. Hubungan antara perubahan tinggi cairan dengan waktu

Grafik 4 pada Air

Air
60

50

40 t1 (s)
t (s)

30 t2 (s)
20 t3 (s)

10 t4 (s)
t5 (s)
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Ap (cm²)

Grafik 4. Hubungan antara luas permukaan pipa dengan waktu

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 25


EFFLUX TIME

Grafik 5 pada Larutan Garam

Larutan Garam
70
60
50
t1 (s)
40
t (s)

t2 (s)
30
t3 (s)
20
10 t4 (s)

0 t5 (s)
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Ap (cm²)

Grafik 5. Hubungan antara luas permukaan pipa dengan waktu

Grafik 6 pada Air

60
Air
50

40
t1 (s)
t (s)

30 t2 (s)
t3 (s)
20
t4 (s)
10 t5 (s)

0
0 10 20 30 40 50 60 70
L (cm)
Grafik 6. Hubungan antara panjang pipa dengan waktu

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 26


EFFLUX TIME

Grafik 7 pada Larutan Garam

Larutan Garam
70

60

50
t1 (s)
40 t2 (s)
t (s)

30 t3 (s)
20 t4 (s)

10 t5 (s)

0
0 10 20 30 40 50 60 70
L (cm)
Grafik 7. Hubungan antara panjang pipa dengan waktu

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 27


EFFLUX TIME

IV.4 Pembahasan
Praktikum efflux time dilakukan untukmenentukan nilai factor koreksi
terhadap waktu pengosongan tangki yang dihitung secara teoritis.Untuk
mengetahui hubungan waktu pengosongan tangki dengan diameter. Untuk
mengetahui waktu pengosongan tangki yang sebenarnya dan secara teoritis.
Hasil praktikum yang didapatkan dari praktikum efflux time adalah tangki 3
yang memiliki diameter pipa yakni 2 cm diperoleh waktu pengosongan tangki
yang paling cepat daripada tangki 1 dan tangki 2 yang memiliki diameter 0,9 cm
dan 1 cm. Dengan nilai densitas antara larutan garam dan air yang telah diperoleh
sebesar 1.09033gr/ml dan 1.03044 gr/ml maka dapat diketahui bahwa air memiliki
kecepatan lebih besar dari pada larutan garam ketika keran mulai dibuka. Setelah
membandingkan nilai waktu sebenarnya dengan waktu secara teori pada
pengosongan tangki diperoleh nilai faktor koreksi pada larutan garam tangki 1
diperoleh berkisarantara 0,0322 – 0,1113pada tangki 2 berkisar antara 0,05059 –
0,1779dan tangki 3 berkisar antara 0,1046 – 0,3198. Faktor koreksi pada air untuk
tangki 1 berkisar antara 0,0309 – 0,1092, pada tangki 2 berkisar antara 0,0453 –
0,1741 dan pada tangki 3 berkisar antara 0,0912 – 0,3037.Dan terdapat hasil yang
cukup besar pada faktor koreksi tangki 1 pada air garam. Hal tersebut
menandakan bahwa waktu pengosongan sebenarnya mayoritas lebih besar
daripada waktu pengosongan teoritis sehingga dapat dikatakan bahwa percobaan
efflux time kurang sempurna karena mayoritas factor koreksinya tidak mendekati
satu. Hasil ini menjadi acuan bahwa waktu sebenarnya yang telah diperoleh
kurang tepat terhadap waktu teori.Sehingga kemungkinan terdapat kesalahan saat
praktikan melakukan praktikum seperti ketelitian membaca nilai H pada tangki,
ketelitian praktikan dalam mengamati waktu saat mengamati kecepatan larutan
saat keluar dari tangki, serta konsentrasi yang diminta tidak sesuai dengan
konsentrasi yang dibuat.
Dari data percobaan dapat dilihat bahwa diameter pipa mempengaruhi
lamanya waktu cairan untuk turun. Dimana semakin kecil diameter pipa maka
akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan cairan untuk turun, demikian pula
yang terjadi bila pipa semakin panjang, ketinggian larutan yang semakin tinggi

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 28


EFFLUX TIME

akan mengakibatkan tekanan dari larutan besar dan kecepatan bertambah, dan
nilai densitas serta viskositas larutan besar maka kecepatan penurunannya akan
semakin berkurang.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 29


EFFLUX TIME

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
1. Efflux time merupakan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk
mengosongkan cairan dalam tangki memalui pipa vertikal denga
memanfaatkan gaya beratnya.
2. Pada tangki 3 dengan diameter 2 cm menunjukkan bahwa waktu yang
dibutuhkan cairan turun dari tangki 3 lebih cepat daripada tangki 1 dan 2
dengan diameter 0,9 cm dan 1cm.
3. Nilai faktor koreksi pada larutan garam tangki 1,2 dan 3 berturut turut
berkisar antara 0,0322 – 0,1113 ; 0,05059 – 0,1779dan 0,1046 – 0,3198
4. Faktor koreksi pada air untuk tangki 1,2 dan 3 berturut-turut berkisar antara
0,0309 – 0,1092 ; 0,0453 – 0,1741 dan 0,0912 – 0,3037
5. Semakin besar ketinggian cairan dalam tangki maka tekanan dari cairan
tersebut juga semakin besar sehingga kecepatan penurunan cairan semakin
cepat.
6. Semakin panjang pipa yang digunakan untuk mengalirkan maka semakin
lama pula waktu waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki
7. Semakin besar diamieter pipa yang digunakan untuk mengalirkan maka
semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki

V. 2 Saran
1. Praktikan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan alat-alat yang
digunakan untuk praktikum.
2. Praktikan harus lebih teliti ketika mengambil data waktu pada interval
ketinggian yang ditentukan.
3. Praktikan diharapkan mencuci peralatan yang digunakan sebelum dan
sesudah melaksanakna praktikum.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 30


EFFLUX TIME

DAFTAR PUSTAKA

Abdinagar,Prasesta. 2015.”Abstraksi Tujuan Percobaan Efflux Time”.(http://pra


sestaabdinagar.blogspot.co.id/p/abstraksi-tujuan-percobaan-efflux-
time.html).Diakses pada tanggal 07 April 2019 pukul 16.15 WIB.
Azam,Khoirul. 2012.”MSDS Natrium Klorida”.(http://khoirulazam89.blogspot.c
om/2012/03/msds.natrium-klorida.html).Diakses pada tanggal 07 April
2019 pukul 16.41 WIB
Fauziah,Aina. 2016.”Analisis Alira Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan
Panjang Pipa”.Jurnal Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan
Agung Tirt ayasa.Jilid III no.2
Geankoplis,Christie. 1983.”Transport Processes and Unit Operation Third
Edition”.Boston: Allyn and Bacon.
McCabe,Waren L. 1993.”Operasi Teknik Kimia”.Jakarta : Erlangga.
Rizki. 2016.”Sifat Kimia Fisika Senyawa”.(http://rizky-my.blogspot.com /2016/
04/sifat-kimia-fisika-senyawa.htnl).Diakses pada tanggal 07 April 2019
pukul 17.01 WIB
Sugiarti, Nur. 2016. “Efflux Time”.(http://nursugiarti1029.blogspot.com/2016/04/
efflux-time.html?m=1). Diakses pada tanggal 07 April 2019 pukul 18.45
WIB.
Tim Dosen OTK I.2017.”Modul Operasi Teknik Kimia I Efflux Time”.Surabaya :
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 31


EFFLUX TIME

APPENDIX

𝜋
1. Volume air pada tangki 1 𝑉 = 4 𝐷𝑡 2 ∆𝐻
𝜋
= 4 (27.5)2 . 1,7

= 1009,216cm3

𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝐼𝑠𝑖−𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
2. 𝜌 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜

= 21,9118g -11,0085g
10 cm3
=1,09033 g/cm3

𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝐼𝑠𝑖−𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
3. 𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜

= 21,3129gr – 11,0085g
10 cm3
=1,03044 g/cm3

(𝜌×𝑡)𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛×𝜇𝑎𝑖𝑟
4. 𝜇 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 = (𝜌×𝑡)𝑎𝑖𝑟
𝑔𝑟 𝑔𝑟
1,09033 𝑥 0,95𝑠 𝑥 0,0089
𝑐𝑚3 𝑐𝑚 𝑠
= 𝑔𝑟
1,03044 𝑥 0,85𝑠
𝑐𝑚3

=0,01059gr/cm

5. Debit garam pada tangki 1


𝑉 1009,2156 𝑐𝑚3 𝑐𝑚3
𝑄𝑎𝑖𝑟 = = = 56,0675
𝑡 18s 𝑠

6. Luas pipa pada tangki 1


1
𝐴= 𝑥𝑥𝐷𝑝²
4
1
=4 𝑥3,14𝑥0,9²

=0,6359cm2

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 32


EFFLUX TIME

7. Kecepatan Linear garam pada tangki 1


𝑄
𝑣=
𝐴
56,0675(cm3/s)
= 0,6359(cm2)

=88,1773cm/s

8. Nilai NRe garam


𝜌𝑣𝐷𝑝
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇
cm
1,09033 𝑥88,1773 𝑥0,9𝑐𝑚
s
= gr
0,01059
cm.s

= 8280,962 (Turbulen)

9. Friksi garam pada tangki 1


4 × 0.0791
𝑓=
𝑁𝑅𝑒 0.25
4𝑥 0,0791
=8280,9620,25 = 0,0333

10. Z air pada tangki 1


𝑓𝐿𝑣²
𝑧=
𝜌𝑔𝐷𝑝
𝑐𝑚 2
0,0333𝑥 58,5 𝑥 (88,1773 )
𝑠
𝑍= 𝑐𝑚 = 8,55238𝑐𝑚
1,09033 x980 𝑥0,9 𝑐𝑚
𝑠2

11. Nilai C garam pada tangki 1


4
𝑧7
𝑐=
𝑣
4/7
(8,55238 𝑐𝑚)
𝑐= 88,1773𝑐𝑚 = 0,038542𝑐𝑚−3/7 𝑠
𝑠

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 33


EFFLUX TIME

12. T teoritis garam pada tangki 1


7𝑐 2
3 3
𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = ( ) . 𝐷𝑡 . [(𝐻1 + 𝐿) 7 − (𝐻2 + 𝐿)7 ]
3𝐷𝑝2
0,038542s
7𝑥 3 3
cm3⁄7
=( 3𝑥0,92 𝑐𝑚 ) (27,5 𝑐𝑚)2 [(27 𝑐𝑚 + 58,5𝑐𝑚)7 −(25,3 𝑐𝑚 + 58,5𝑐𝑚)7

𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 558,3633 𝑠

13. Faktor Koreksi ()


𝑡𝑠
=
𝑡𝑡
18 s
=558,3633,s

=0,032237

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 34

Anda mungkin juga menyukai