Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I

“EFFLUX TIME”

GROUP B

1. Dilla Puspita 1631010012


2. Afif Muayis 1631010033

Tanggal Percobaan : 15 Maret 2018

LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2018
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM


OPERASI TEKNIK KIMIA I

“EFFLUX TIME”

GRUP B
1. DILLA PUSPITA (1631010012)
2. AFIF MUAYIS (1631010033)

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia I Dosen Pembimbing,

Ir. Caecilia Pujiastuti, MT Ir. Ketut Sumada, MT


NIP 19630305 198803 2 001 NIP 19620118 198803 1 001

Program Studi S-1 Teknik Kimia


i
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi
Teknik Kimia I ini dengan judul “EFFLUX TIME“.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Operasi Teknik Kimia I yang diberikan pada semester IV. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari
literatur serta petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 15
Maret 2018 di Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Caecilia Pujiastuti, MT selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia dan Bapak Ir. Ketut Sumada, MT selaku dosen pembimbing
praktikum.
2. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
3. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali
yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, penyusun sangat menyadari dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Maka dengan rendah hati,
penyusun selalu mengharapkan kritik dan saran. Seluruh asisten dosen yang turut
membantu dalam pelaksanaan kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun
berharap penyusun semua laporan praktikum yang telah disusun ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya
jurusan Teknik Kimia.

Surabaya, 16 Marer 2018

Penyusun

Program Studi S-1 Teknik Kimia


ii
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
INTISARI .......................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
I.2 Tujuan Percobaan ......................................................................... 2
I.3 Manfaat Percobaan ....................................................................... 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum .............................................................................. 3
II.2 Sifat Bahan .................................................................................. 10
II.3 Hipotesa ...................................................................................... 11
II.4 Diagram Alir ............................................................................... 12
BAB III : PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan yang Digunaka ................................................................ 13
III.2 Alat yang Digunakan ................................................................. 13
III.3 Gambar Alat .............................................................................. 13
` III. 4 Rangkaian Alat ......................................................................... 14
III.4 Prosedur Percobaan ................................................................... 14
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Hasil Pengamatan ............................................................ 15
IV.2 Tabel Hasil Perhitungan ............................................................ 17
IV.3 Grafik ........................................................................................ 19
IV.4 Pembahasan ............................................................................... 21
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan ................................................................................. 24
V.2 Saran ........................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 25
APPENDIX.......................................................................................................... 26

Program Studi S-1 Teknik Kimia


iii
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Program Studi S-1 Teknik Kimia


iv
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

INTISARI
Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan
didalam tangki melalui pipa vertikal, karena pengaruh gaya beratnya. Waktu
penurunan cairan dapat diperkirakan dengan persamaan pendekatan yang kemudian
dikaitkan dengan faktor koreksi yang merupakan perbandingan antara efflux time
sesungguhnya dengan efflux time teoritis.
Prosedur diawali dengan membuat larutan garam yang lewat jenuh
kemudian densitasnya diukur dengan piknometer dan viskositasnya diukur dengan
viskometer ostwald dimana digunakan air sebagai pembandingnya. Lalu ukur
diameter dan panjang masing-masing pipa. Kemudian masukkan larutan garam ke
dalam tangki dan ukur ketinggian larutan mula-mula dengan melihat pipa penera.
Lakukan pembukaan terhadap kran pipa setiap interval penurunan tinggi larutan
dan catat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai selisih ketinggian yang
diinginkan. Lakukan percobaan pada masing-masing tangki. Pada percobaan ini
variable yang diberikan untuk beda ketinggian cairan dalam tangki adalah 0.7 cm,
1.4 cm, 2.1 cm, 2.8 cm, 3.5 cm berlaku sama untuk tangki 1, tangki 2, dan tangki
3. Hasil yang didapat yakni untuk bahan air pada tangki 1 diperoleh waktu
sebenarnya berdasarkan interval penurunan tinggi cairan berturut - turut 9,55 s;
19,18 s; 29,67 s; 40,32 s; 52,49 s. Tangki 2 :6,82 s; 15,09 s, 23,74 s, 31,98 s, 40,15
s. Tangki 3 : 2,89 s, 6,14 s, 9,78 s, 13,06 s, 16,93 s. Sedangkan untuk bahan larutan
NaCl pada tangki 1 waktu sebenarnya sebesar 10,88 s; 14,62 s; 28,5 s; 49,62 s; 74,9
s. Tangki 2: 6,9 s; 14.1 s; 20,21 s; 24,75 s; 30,15 s. Tangki 3: 1,5 s; 2,15 s; 3,07 s;
3,86 s; 4,79 s.
Sesuai dengan tujuan dari percobaan ini yakni menentukan faktor koreksi
terhadap waktu pengosongan tangki, maka berdasarkan data waktu pengosongan
sebenarnya (ts) dan waktu pengosongan teoritis (tt) diperoleh nilai faktor koreksi
sebagai berikut. Pada percobaan efflux time dengan bahan air diperoleh rata – rata
faktor koreksi pada tangki 1, 2, 3 berturut turut sebesar 2,3 ; 5,01; dan 9,14.
Sedangkan pada percobaan efflux time dengan bahan larutan Nacl diperoleh rata –
rata faktor koreksi pada tangki 1, 2, 3 berturut turut sebesar 2,42 ; 4,09 ; dan 3,36.
Hasil tersebut menandakan jika percobaan ini kurang sempurna karena nilai faktor

Program Studi S-1 Teknik Kimia


v
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

teoritis yang tidak mendekati nilai 1. Besarnya faktor koreksi dimungkinkan karena
adanya asumsi-asumsi yang dapat mempengaruhi perhitungan teoritis.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


vi
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan tangki
berisi cairan melalui pipa vertikal karena pengaruh gaya beratnya. Sebagian industri
mengalirkan cairan dari tempat penampungnya dengan pengaruh gaya gravitasi
karena tinggi permukaan teoritis melalui rumus pendekatan dari penurunan rumus
prinsip dasar teori aliran fluida dinamis dalam aliran vertikal. Waktu pengosongan
cairan ini dapat diperkirakan dengan persamaan pendekatan yang kemudian
dikaitkan dengan faktor koreksi yang merupakan perbandingan antara efflux time
sebenarnya dengan efflux time teoritis. Faktor koreksi digunakan untuk waktu
penurunan cairan sesungguhnya. Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung
pada kenyataan, apakah fluida itu berada dibawah pengaruh bidang batas padat atau
tidak.
Pada percobaan proses efflux time ini terdapat prosedur yang harus dilakukan.
Pertama, melarutkan garam grosok dan aquadest sampai lewat jenuh dan hitung
densitasnya. Setelah itu, hitung viskositas larutan garam dan memasukkannya
kedalam tangki. Selanjutnya, mengukur ketinggian larutan garam dan mengukur
diameter serta panjang pipa pada masing-masing tangki. Lalu, keran pada tangki
dibuka untuk satu putaran sehingga larutan garam dapat keluar dan ditampung
dengan wadah. Kemudian, mengukur volume dari larutan garam yang ditampung
pada setiap penurunanya dan mencatat waktu penurunannya. Catat hasil percobaan
dan mengulangi percobaan dengan menggunakan air keran.
Pada percobaan efflux time ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai.
Pertama, untuk menentukan nilai faktor koreksi terhadap waktu pengosongan
tangki yang dihitung. Kedua, untuk menentukan jenis aliran fluida yang terjadi saat
praktikum. Ketiga, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efflux
time.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


1
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan nilai faktor koreksi terhadap waktu pengosongan tangki yang
dihitung secara teori.
2. Untuk menentukan jenis aliran fluida yang terjadi saat praktikum.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efflux time.

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui proses terjadinya efflux time.
2. Agar praktikan dapat mengetahui hubungan antara panjang pipa terhadap waktu
pengosongan tangki.
3. Agar praktikan dapat mengetahui hubungan antara diameter pipa terhadap nilai
faktor koreksi.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


2
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Secara Umum


Efflux time adalah waktu penurunan tinggi cairan dari permukaan cairan
sampai dasar tangki melalui pipa vertikal pada dasar tangki karena gaya beratnya
sendiri. Waktu penurunan cairan ini dapat diperkirakan dengan persamaan
pendekatan yang kemudian dikaitkan dengan faktor koreksi yang merupakan
perbandingan antara efflux time sesungguhnya dengan efflux time teoritis. Faktor
koreksi digunakan untuk mendapatkan waktu penurunan cairan yang
sesungguhnya.
Penggunaan efflux time dalam dunia industri banyak dijumpai pada
pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan pipa tertutup serta
tangki sebagai penampung fluida, salah satu contohnya adalah dalam pengosongan
cairan minyak di dalam tangki. Cairan mengalir dari tangki penampung ke pipa
karena gaya berat cairan itu sendiri. Tangki penampung cairan biasanya diletakan
pada ketinggian tertentu sehingga cairan mudah mengalir, cukup dengan gaya berat
itu sendiri. Pemompaan digunakan untuk mengatur debit cairan yang keluar dari
tangki penampung. Operasi dalam industri kimia, biasanya berlangsung secara
kontinyu, sehingga ketinggian cairan setiap saat didalam tangki dapat diketahui
dengan menghitung waktu penurunan cairan. Hal ini dapat menghemat biaya
pemompaan. Pada proses yang tidak kontinyu, tinggi permukaan cairan pada tangki
penampung setiap saat dapat diketahui dengan menghitung waktu penurunan cairan
dengan percobaan menggunakan alat (tangki) kecil asalkan L/D-nya sama dengan
tangki untuk operasi sesungguhnya. Jadi, pengetahuan tentang efflux time sangat
diperlukan dalam industri kimia, terutama industri yang menggunakan bahan cair.
Jika dalam suatu pipa terdapat suatu fluida yang mengalir didalamnya, maka
akan terjadi gesekan antara dinding pipa dengan fluida tersebut, hal ini disebut
dengan friksi. Fluida yang mengalir dari ruangan besar masuk ke dalam pipa kecil,
maka pada lubang pemasukan pipa akan terjadi friksi antrara fluia yang mengalir
dalam dinding pipa.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


3
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Adanya pusaran arus cair didekat permukaan pipa disebut vortex. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan diameter antara tangki dan pipa pengeluaran
yang relatif besar sehingga timbul turbulensi yang kemudian terjadi gaya
sentrigugal. Selain itu karena terjadi penurunan tekanan hidrostatis ada bagian dasar
pipa sehingga kecepatan fluida pada titik itu juga turun sehingga waktu
pengosongan semakin besar.
(Budi, 2011)
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah
fluida itu beradadi bawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Aliran fluida
ideal dapat ditentukan secara lengkap menggunakan cara kerja atau prinsip – prinsip
mekanika Newton dan hukum kekelan massa. Aliran potensial terdapat diluar
lapisan batas fluida yang sangat berdekatan dengan dinding pipa. Aliran potensial
bisa terdapat pada jarak yang tidak terlalu jauh dari bidang batas padat.
Fluida biasanya ditransportasikan didalam pipa atau tabung yang
penampangnya bundar, dan terdapat bentuk yang sering dijumpai dalam berbagai
ketebalan dan ukuran. Pada kecepatan rendah, fluida cenderung mengalir tanpa
pencampuran secara lateral dan cenderung lapisan – lapisan yang berdampingan
mengalir di atas satu sama lain. Disini juga tidak terdapat aliran silang atau
membentuk pusaran. Biasanya hal ini biasa disebut dengan aliran laminer. Pada
kecepatan yang lebih tinggi, akan membentuk keturbulenan yang membentuk
pusaran yang meneyebabkan terjadinya pencampuran lateral.
Pada laju aliran rendah, penurunan tekanan didalam fluida akan bertambah
secara capat dan spontan. Menurut kecepatan fluida, pada laju yang tinggi
pertambahan itu jauh lebih cepat lagi. Perbedaan antara kedua jenis aliran diteleti
Osboene Reynolds. Reynolds mempelajari kondisi ini dimana satu jenis aliran
berubah menjadi aliran jenis lain dan emnemukan bahwa kecepatan kritis, dimana
aliran laminer berubah aliran turbulen.
(McCbe, 1993)

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efflux time, yaitu:


1. Diameter

Program Studi S-1 Teknik Kimia


4
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Diameter akan mempengaruhi debit air. Tergantung besar ataukecil.


2. Ketinggian
Ketinggian akan menekan air, karena semakin tinggi air maka semakin besar
tekanannya sehingga air yang keluar semakin besar.
3. Lama waktu yang diberikan
Bila waktu yang diberikan semakin lama maka debit akan kecil, begitu pula
sebaliknya.
4. Kecepatan aliran air
Bila kecepatan air semakin besar maka debit akan semakin besar pula,
sedangkan jika kecepatan air kecil maka debitnya akan kecil pula.
5. Luas penampang
Bila luas penampang keluarnya zat cair besar maka debit juga semakin
besar, begitu pula sebaliknya.
( Abdinagar, 2012)
Aliran fluida dalam pipa dapat diklasifikasikan bedasarkan Reynolds
number. Reynolds number didefinisikan sebagai rasio internasional untuk
penentuan diameter pipa dan rata – rata viskositas. Berdasarkan perhitungan
bilangan Reynolds, fluida dapat berupa aliran laminer, aliran transisi, dan aliran
turbulen. Laminer alirannya jika Nre <2100 ditandai oleh kelancaran arus dan
keteraturan cairan ketika bergerak. Aliran turbulen dapat diketahui jika Nre>4000
ditandai oleh kecepatan fluktuasi dan sangat teratur cairan geraknya. Ketika aliran
fluida tidak dibawah laminer dan tidak diatas turbulen, itu dikatakan sebagai aliran
transisi aliran laminer terjadi ketika cairan yang mengalir sangat kental di pipa kecil
seperti minyak goreng. Bagian pipa yang aliran fluida memasuki suatu titik disebut
daerah hidrodinamik.
(Andre, 2015)
Faktor gesekan akan mempengaruhi perhitungan efflux time sebab friksi
yang terjadi semakin lama akan semakin besar dengan bertambahnya panjang pipa,
sehingga akan mempengaruhi waktu yang diperlukan oleh zat cair untuk melawati
pipa kecil. Friksi biasanya dinyatakan dalam panjang ekivalen terhadap pipa lurus.
Hanya f tergantung dan jenis aliran yang terjadi di dalam pipa:

Program Studi S-1 Teknik Kimia


5
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

a. Untuk aliran laminer dengan NRe ≤ 2100

64
𝑓 = Re ...............................................................................(1)

b. Untuk aliran turbulen dengan NRe > 4000


4.0,0791
𝑓= .........................................................................(2)
𝑅𝑒 0,25

Dengan Re yang digunakan dalam persamaan:


ρDv
𝑅𝑒 = ..........................................................................(3)
μ

Dimana:
f = koefisien gesek
NRe = Bilangan Reynolds
𝜌 = massa jenis ( gram / cm3)
D = diameter ( cm )
V = laju aliran ( cm / s )
𝜇 = viskositas fluida ( kg / cm.s )
Untuk neraca massa efflux timenya yaitu:
0 – 𝜌 Q = d ( 𝜌v ) / dt
dengan 𝜌 konstan maka
-Q = dv / dt........................................................................(4)
𝜋
dimana Q = 4 𝐷𝑝2 𝑣2 ......................................................................(5)
𝜋
V = 4 ( Dt – Dv )2z............................................................(6)

Diperoleh:
𝑑
-Dp2V2 = [( Dt – Dv)2z]................................................(7)
𝑑
𝑑
-Dp2V2 = 𝑑𝑡 [( Dt – a – bz)2z]
𝑑𝑧
-Dp2V2 = [( Dt- a )2 – 2b ( Dt – a )z + b2z2]𝑑𝑡 ...............................(8)

Untuk aliran fluida incompresslible. Tanpa gesekan, tanpa kerja sumbu isthermal
maka persamaan Bernoulli dapat dikenakan pada titik 1 dan 2 sebagai berikut:
𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2
(𝜌𝑔1 ) + 𝑍1 + ( 2𝑔
1
)= ( 𝜌𝑔2 )+ Z2 + 2𝑔
2
................................................(9)

Program Studi S-1 Teknik Kimia


6
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Karena P1 = 0 dan V1 = V2 maka persamaan ( 9 ) menjadi


𝑃
( 𝜌𝑔2 ) = z1 – z2 = z.......................................................................(10)

Sedangkan untuk titik 2 dan 3 adalah:


𝑃 𝑣 2 𝑃 𝑣 2
(𝜌 2𝑔) + 𝑧2 + ( 2𝑔
2
) − 𝐹23 = (𝜌 3𝑔) + 𝑧3 + ( 2𝑔
3
)..........................(11)

Karena P3 = 0 dan v2 = v3 maka persamaan (11) berubah menjadi :


𝑃
(𝜌 2𝑔) + 𝑧2 − 𝐹23 = 𝑧3 .................................................................(12)

Friksi pada tangki dan entrance pada tangki masuk dianggap nol maka
persamaan (10) digabung dengan persamaan (2) diperoleh:
𝑧=
𝑓 𝐿 𝑣2 2
.....................................................................................(13)Untuk
2 𝑔 𝐷𝑝

aliran laminer diperoleh dengan menggabungkan persamaan (1), (3), dan


(13)
32 𝐿 𝜇 𝑣2
𝑧= ..................................................................................(14)
𝜌 𝑔 𝐷𝑝2

Persamaan (14) dimasukkan ke dalam persamaan (8) didapat:


32 𝐿 𝜇 𝑑𝑧
𝑧 = 𝜌 𝑔 𝐷𝑝2 [(𝐷𝑡 − 𝑎)2 − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)𝑧 + 𝑏 2 𝑧 2 ] 𝑑𝑡 ....................(15)

Atau
𝜌 𝑔 𝐷𝑝2 (𝐷𝑡−𝑎)2
𝑑𝑡 = − [ − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎) + 𝑏 2 𝑧] 𝑑𝑧.......................(16)
32 𝐿 𝜇 𝑧

Persamaan (16) diintegralkan dengan batas z = L + H1 – Hv sampai dengan


z = L + H2 – Hv dan dari t = 0 sampai dengan t = t, sehingga diperoleh :
32𝐿𝜇 𝐿+𝐻 −𝐻 𝑏2
𝑡𝑡 = 𝜌𝑔𝐷𝑝4 [(𝐷𝑡 − 𝑎)2 𝑙𝑛 (𝐿+𝐻1 −𝐻𝑣) + 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)(𝐻2 − 𝐻1 − ( 2 ) ((𝐿 +
2 𝑣

𝐻1 − 𝐻𝑣 )2 − (𝐿 + 𝐻2 − 𝐻𝑣 )2 )] (17)

Untuk aliran turbulen dan transisi dengan cara yang sama dengan aliran
laminer akan diperoleh persamaan :
𝑓 𝐿 𝑣2 2
𝑧= .........................................................................(18)
2 𝑔 𝐷𝑝

Dengan menggabungkan persamaan (18), (2), dan (13) diperoleh:


𝑧 4/7 = 𝑐 𝑣....................................................................................(19)

Program Studi S-1 Teknik Kimia


7
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Dengan
4/7
0,0791 𝐿 𝜇 1/4
𝑐 = [21/4 𝜌1/4 𝑔𝑅𝑒 3/4 ] ...........................................................(20)

Dengan menggabungkan persamaan (13) dan (8) diperoleh :


𝑧 4/7 1 𝑑𝑧
( ) = − 𝐷𝑝2 [(𝐷𝑡 − 𝑎)2 − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)𝑧 + 𝑏 2 𝑧 2 ] 𝑑𝑡 ..............(21)
𝑐

Persamaan (20) diintegralkan dengan batas z = L + H1 – Hv1 sampai dengan


z = L + H2 – Hv2 dan dari t = 0 sampai dengan t = t sehingga diperoleh :
7𝑐
𝑡 = (3𝐷𝑝2 ) (𝐷𝑡 2 − 𝑎)[(𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣1 )3/7 − (𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )3/7 ] +
1,4𝑏𝑐
( 𝐷𝑝2 ) (𝐷𝑡 − 𝑎)[(𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )10/7 − (𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )10/7 ] +
7𝑐𝑏 2
(17𝐷𝑝2 ) [(𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣1 )17/7 − (𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )17/7 ]

(22)
Adanya asumsi-asumsi yang diambil untuk mendapatkan persamaan
menyebabkan nilai yang diperoleh dari t perhitungan tidak sama dengan t
sebenarnya sehingga untuk mendapatkan t yang sama perlu dikalikan
dengan suatu faktor koreksi
𝑡𝑠 = 𝜂 . 𝑡𝑡 .........................................................................(23)
Harga faktor koreksi didapat dari:
𝜂 = ( L, Dp ).....................................................................(24)

Keterangan :
D = diameter (cm)
f = faktor fanning
g = percepatan gravitasi ( cm / s2 )
gc = konstanta gravitasi ( g. Cm. S-2 )
hv = tinggi vortex (cm)
L = panjang (cm)
P = tekanan (atm)
V = laju linier (sm/s)
Z = tinggi tangki hingga pipa (cm)

Program Studi S-1 Teknik Kimia


8
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Ts = waktru sebenarnya (detik)


𝜌 = densitas (gr/ml)
α = energi kinetik
µ = viskositas ( g. Cm-1. S-1)
η = faktor koreksi
(Tim Dosen, 2017)

Program Studi S-1 Teknik Kimia


9
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

II.2 Sifat Bahan


1. Natrium Hodroksida
A. Sifat Fisika
a. Warna : putih
b. Rasa : asin
c. Wujud : padatan
d. Berbau sedikit
B. Sifat Kimia
a. Berat molekul : 58,44 gr / mol
b. Rumus kimia : NaCl
c. Titik leleh : 801°C
d. Titik didih : 1413°C
(MSDS,2013. “Sodium Chloride”)
2. Aquadest
A. Sifat Fisika
a. Wujud : cairan
b. Warna : bening
c. Tidak berbau
d. Rasa : tawar

B. Sifat Kimia
a. Berat molekul : 18,02 gr / mol
b. Rumus kimia : H2O
c. Titik leleh : 0°C
d. Titik didih : 100°C
(MSDS,2013.”Water”)

Program Studi S-1 Teknik Kimia


10
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

II.3 Hipotesa
Semakin lama pengosongan tangki maka pipa semakin panjang, dan
sebaliknya. Semakin lama waktu pengosongan tangki maka semakin
mendekati waktu pengosongan teoritis, sehingga faktor koreksi mendekati
persen kesalahan kecil.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


11
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

II.4 Diagram Alir

Melarutkan garam grosok dan aquadest lewat jenuh

Menghitung densitas larutan garam

Menghitung viskositas larutan garam

Memasukkan larutan garam kedalam tangki

Mengukur ketinggian larutan garam

Mengukur diameter dan panjang pipa pada masing-masing tangki

Membuka keran pada tangki untuk satu putaran sehingga larutan garam dapat
keluar

Mengukur volume dari larutan garam yang ditampung pada setiap


penurunannya, dan mencatat waktu penurunan

Mencatat hasil percobaan

Mengulangi percobaan dengan air keran

Program Studi S-1 Teknik Kimia


12
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan yang Digunakan


1. Aquadest
2. NaCl

III.2 Alat yang Digunakan


1. Piknometer
2. Stopwatch
3. Penggaris
4. Ember
5. Neraca analitik
6. Bola hisap
7. Viskometer Ostwald

III.3 Gambar Alat

Stopwatch Penggaris Beakerglass Piknometer

Neraca Analitik Ember Bola Hisap Viskometer Ostwald

Program Studi S-1 Teknik Kimia


13
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

III.4 Rangkaian Alat

1
2

4
Keterangan :
1. Ember
2. Penera
3. Pipa
4. Wadah

III.5 Prosedur
1. Melarutkan garam grosok hingga lewat jenuh
2. Menghitung densitas larutan
3. Menghitung viskositas larutan
4. Memasukkan larutan kedalam tangki
5. Mengukur ketinggian larutan garam
6. Mengukur diameter dan panjang pipa pada masing-masing tangki
7. Membuka 1 putaran keran sehingga larutan dapat keluar dan ditampung
pada dengan wadah
8. Mengukur volume larutan garam yang ditampung pada setiap penurunannya
9. Mencatat hasil percobaan
10. Mengulang percobaan dengan bahan air keran

Program Studi S-1 Teknik Kimia


14
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Pengamatan
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan
Jenis Tangki D pipa (cm) D tangki (cm) P pipa (cm)
Tangki 1 0,7 29 61
Tangki 2 1 29 39
Tangki 3 1,7 29 32,5

Tabel 2. Larutan NaCl pada Tangki 1


∆𝐻 (𝑐𝑚) 𝐻1 (𝑐𝑚) 𝐻2 (𝑐𝑚) 𝑡 (𝑠) 𝑉 (𝑐𝑚3 )
0,7 22 21,3 10,88 4062,13
1,4 21,3 19,9 14,62 924,259
2,1 19,9 17,8 28,5 1386,389
2,8 17,8 15 49,62 1848,518
3,5 15 11,5 74,9 2310,468

Tabel 3. Larutan NaCl pada Tangki 2


∆𝐻 (𝑐𝑚) 𝐻1 (𝑐𝑚) 𝐻2 (𝑐𝑚) 𝑡 (𝑠) 𝑉 (𝑐𝑚3 )
0,7 22 21,3 6,9 4062,13
1,4 21,3 19,9 14,1 924,259
2,1 19,9 17,8 20,21 1386,389
2,8 17,8 15 24,75 1848,518
3,5 15 11,5 30,15 2310,468

Program Studi S-1 Teknik Kimia


15
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Tabel 4. Larutan NaCl pada Tangki 3


∆𝐻 (𝑐𝑚) 𝐻1 (𝑐𝑚) 𝐻2 (𝑐𝑚) 𝑡 (𝑠) 𝑉 (𝑐𝑚3 )
0,7 22 21,3 1,5 4062,13
1,4 21,3 19,9 2,15 924,259
2,1 19,9 17,8 3,07 1386,389
2,8 17,8 15 3,86 1848,518
3,5 15 11,5 4,79 2310,468

Tabel 5. Air Keran pada Tangki 1


∆𝐻 (𝑐𝑚) 𝐻1 (𝑐𝑚) 𝐻2 (𝑐𝑚) 𝑡 (𝑠) 𝑉 (𝑐𝑚3 )
0,7 22 21,3 9,55 4062,13
1,4 21,3 19,9 19,18 924,259
2,1 19,9 17,8 29,67 1386,389
2,8 17,8 15 40,32 1848,518
3,5 15 11,5 52,49 2310,468

Tabel 6. Air Keran pada Tangki 2


∆𝐻 (𝑐𝑚) 𝐻1 (𝑐𝑚) 𝐻2 (𝑐𝑚) 𝑡 (𝑠) 𝑉 (𝑐𝑚3 )
0,7 22 21,3 6,82 4062,13
1,4 21,3 19,9 15,09 924,259
2,1 19,9 17,8 23,74 1386,389
2,8 17,8 15 31,98 1848,518
3,5 15 11,5 40,15 2310,468

Program Studi S-1 Teknik Kimia


16
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Tabel 7. Air Keran pada Tangki 3


∆𝐻 (𝑐𝑚) 𝐻1 (𝑐𝑚) 𝐻2 (𝑐𝑚) 𝑡 (𝑠) 𝑉 (𝑐𝑚3 )
0,7 22 21,3 2,89 4062,13
1,4 21,3 19,9 6,14 924,259
2,1 19,9 17,8 9,78 1386,389
2,8 17,8 15 13,06 1848,518
3,5 15 11,5 16,93 2310,468

IV.2 Tabel Perhitungan


Tabel 8. Larutan NaCl pada Tangki 1
ΔH ts V Q A v (cm2/s) Nre f z c tteoritis η
(cm) (s) (cm3) (cm3/s) (cm2) (cm) (s/cm3/7) (s)
0,7 10,88 462,13 42,475 0,385 110,425 6786,63 0,0349 18,899 0,049 4,418 2,463
1,4 14,62 924,259 63,219 0,385 164,354 10101 0,0316 37,904 0,049 8,901 1,642
2,1 28,5 1386,39 48,645 0,385 126,466 7772,47 0,0337 23,962 0,049 13,52 2,108
2,8 49,62 1848,52 37,253 0,385 96,8503 5952,32 0,036 15,023 0,049 18,36 2,703
3,5 74,9 2310,65 30,85 0,385 80,2022 4929,14 0,0378 10,799 0,049 23,51 3,186

Tabel 9. Larutan NaCl pada Tangki 2


ΔH ts V Q A v (cm2/s) Nre f z c tteoritis η
(cm) (s) (cm3) (cm3/s) (cm2) (cm) (s/cm3/7) (s)
0,7 6,9 462,13 66,975 0,785 85,3188 7490,86 0,034 4,9261 0,029 1,555 4,437
1,4 14,1 924,259 65,55 0,785 83,5035 7331,48 0,0342 4,7441 0,029 3,142 4,488
2,1 20,21 1386,39 68,599 0,785 87,3874 7672,48 0,0338 5,137 0,029 4,795 4,215
2,8 24,75 1848,52 74,688 0,785 95,1434 8353,45 0,0331 5,9612 0,029 6,556 3,775
3,5 30,15 2310,65 76,638 0,785 97,6285 8571,63 0,0329 6,2364 0,029 8,479 3,556

Program Studi S-1 Teknik Kimia


17
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Tabel 10. Larutan NaCl pada Tangki 3


ΔH ts V Q A v (cm2/s) Nre f z c tteoritis η
(cm) (s) (cm3) (cm3/s) (cm2) (cm) (s/cm3/7) (s)
0,7 1,5 462,13 308,09 2,269 135,802 20269,4 0,0265 4,77 0,017 0,326 4,605
1,4 2,15 924,259 429,89 2,269 189,491 28282,9 0,0244 8,5449 0,016 0,639 3,367
2,1 3,07 1386,39 451,59 2,269 199,058 29710,8 0,0241 9,3142 0,016 0,972 3,158
2,8 3,86 1848,52 478,89 2,269 211,091 31506,8 0,0237 10,322 0,016 1,326 2,911
3,5 4,79 2310,65 482,39 2,269 212,633 31737 0,0237 10,454 0,016 1,722 2,782

Tabel 11. Air Keran pada Tangki 1


ΔH ts V Q A v (cm2/s) Nre f z c tteoritis η
(cm) (s) (cm3) (cm3/s) (cm2) (cm) (s/cm3/7) (s)
0,7 9,55 462,1295 48,391 0,385 125,804 11232,436 0,0307 21,6263 0,046 4,188 2,28
1,4 19,18 924,259 48,189 0,385 125,279 11185,585 0,0308 21,4687 0,046 8,439 2,273
2,1 29,67 1386,389 46,727 0,385 121,479 10846,285 0,031 20,3421 0,046 12,82 2,315
2,8 40,32 1848,518 45,846 0,385 119,189 10641,841 0,0312 19,6758 0,046 17,4 2,317
3,5 52,49 2310,648 44,021 0,385 114,444 10218,114 0,0315 18,3254 0,046 22,29 2,355

Tabel 12. Air Keran pada Tangki 2


ΔH ts V Q A v (cm2/s) Nre f z c tteoritis η
(cm) (s) (cm3) (cm3/s) (cm2) (cm) (s/cm3/7) (s)
0,7 6,82 462,1295 67,761 0,785 86,3196 11010,093 0,0309 4,57948 0,028 1,474 4,626
1,4 15,09 924,259 61,250 0,785 78,0252 9952,1316 0,0317 3,83739 0,028 2,979 5,066
2,1 23,74 1386,389 58,399 0,785 74,3934 9488,9005 0,0321 3,53029 0,028 4,546 5,222
2,8 31,98 1848,518 57,802 0,785 73,6335 9391,9741 0,0321 3,46742 0,028 6,215 5,145
3,5 40,15 2310,648 57,550 0,785 73,3126 9351,0377 0,0322 3,44102 0,028 8,038 4,995

Program Studi S-1 Teknik Kimia


18
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Tabel 13. Air Keran pada Tangki 3


ΔH ts V Q A v (cm2/s) Nre f z c tteoritis η
(cm) (s) (cm3) (cm3/s) (cm2) (cm) (s/cm3/7) (s)
0,7 2,89 462,1295 159,906 2,269 70,4853 15283,703 0,0285 1,37897 0,017 0,33 8,751
1,4 6,14 924,259 150,531 2,269 66,3526 14387,59 0,0289 1,2406 0,017 0,672 9,138
2,1 9,78 1386,389 141,758 2,269 62,4854 13549,05 0,0293 1,11685 0,017 1,034 9,463
2,8 13,06 1848,518 141,540 2,269 62,3897 13528,301 0,0293 1,11386 0,017 1,418 9,211
3,5 16,93 2310,648 136,482 2,269 60,1602 13044,862 0,0296 1,04514 0,017 1,849 9,158

IV.3 Grafik
IV. 3.1 Hubungan Antara Tinggi Cairan dengan Faktor Koreksi pada Larutan
Garam

5
4.5
4
Faktor Koreksi (η)

3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
22 ke 21,3 21,3 ke 19,9 19,9 ke 17,8 17,8 ke 15 15 ke 11,5
H Cairan (cm)
Tangki 1 (kecil) Tangki 2 (sedang) Tangki 3 (besar)

Program Studi S-1 Teknik Kimia


19
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

IV. 3.2 Hubungan Antara Tinggi Cairan dengan Faktor Koreksi pada Air Keran

10
9
8
Faktor Koreksi (η)

7
6
5
4
3
2
1
0
22 ke 21,3 21,3 ke 19,9 19,9 ke 17,8 17,8 ke 15 15 ke 11,5
H Cairan (cm)
Tangki 1 (kecil) Tangki 2 (sedang) Tangki 3 (besar)

IV. 3.3 Hubungan Antara Tinggi Cairan dengan Faktor Koreksi Pada Tangki 1

3.5
3
Faktor Koreksi (η)

2.5
2
1.5
1
0.5
0
22 ke 21,3 21,3 ke 19,9 19,9 ke 17,8 17,8 ke 15 15 ke 11,5
H Cairan (cm)
Air Larutan Garam

Program Studi S-1 Teknik Kimia


20
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

IV. 3.4 Hubungan Antara Tinggi Cairan dengan Faktor Koreksi Pada Tangki 2

5
Faktor Koreksi (η)

0
22 ke 21,3 21,3 ke 19,9 19,9 ke 17,8 17,8 ke 15 15 ke 11,5
H Cairan (cm)
Air Larutan Garam

IV. 3.5 Hubungan Antara Tinggi Cairan dengan Faktor Koreksi Pada Tangki 3

10
9
8
Faktor Koreksi (η)

7
6
5
4
3
2
1
0
22 ke 21,3 21,3 ke 19,9 19,9 ke 17,8 17,8 ke 15 15 ke 11,5
H Cairan (cm)
Air Larutan Garam

IV.4 Pembahasan
Pada percobaan efflux time ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan
nilai faktor koreksi terhadap waktu pengosongan tangki. Adapun bahan yang

Program Studi S-1 Teknik Kimia


21
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

praktikan gunakan adalah air dan larutan NaCl. Percobaan efflux time kali ini
dilakukan pada tiga tangki dengan variasi panjang dan diameter pipa serta interval
penurunan tinggi cairan (∆H). Berdasarkan pengukuran, panjang pipa pada tangki
1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 61 cm; 38.8 cm dan 33 cm. Sedangkan untuk
diameter pipanya berturut-turut adalah 0,7 cm; 1 cm dan 1.7 cm. Dan untuk ∆H
sendiri merupakan ketentuan yang telah diberikan asisten laboratorium yakni 0.7
cm, 1,4 cm, 2.1 cm, 2,8 cm, 3.5 cm berlaku untuk semua tangki.

Dari percobaan ini, diperoleh data pengamatan berupa waktu pengosongan


tangki sebenarnya (ts). Berdasarkan pengamatan yang telah praktikan lakukan baik
pada air maupun larutan NaCl, semakin besar interval / selisih penurunan tinggi
cairan (∆H) maka waktu pengosongan tangki sebenarnya semakin lama. Hal
tersebut dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatis dimana semakin tinggi suatu
cairan maka tekanannya semakin besar sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
mengosongkan cairan di dalam tangki semakin cepat dan begitu pula sebaliknya.
Selain data tersebut, diperoleh pula hasil bahwa waktu pengosongan tangki
sebenarnya berbanding terbalik dengan diameter pipa dan sebanding dengan
panjang pipa. Artinya, semakin besar diameter pipa maka waktu pengosongan
sebenarnya (ts) semakin kecil (berlangsung cepat) sedangkan semakin besar
panjang pipa maka waktu pengosongan sebenarnya juga semakin besar
(berlangsung lama). Hal tersebut dikarenakan semakin besar diameter pipa maka
debit semakin besar yang menyebabkan waktu pengosongan semakin cepat,
sedangkan semakin panjang pipa maka friksi yang ada akan semakin besar sehingga
menghambat waktu pengosongan cairan sebenarnya. Data menunjukkan jika waktu
pengosongan tangki dari air lebih besar daripada waktu pengosongan tangki untuk
larutan garam meskipun densitas larutan garam lebih beasar dari densitas air,
namun viskositas garam juga lebih besar daripada air, sehingga waktu pengosongan
tangki untuk larutan garam lebih besar daripada waktu pengosongan tangki untuk
air.
Menurut data yang didapat, faktor koreksi antara waktu pengosongan tangki
sebenarnya dan waktu pengosongan tangki secara teoritis rata-rata sebesar 2,3

Program Studi S-1 Teknik Kimia


22
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

hingga 9,14. Besarnya faktor koreksi dikarenakan adanya asumsi-asumsi seperti


tidak adanya vortex, yang menyebabkan perbedaan antara waktu pengosongan
tangki sebenarnya dan waktu pengosongan tangki secara teoritis.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


23
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


V.1 Kesimpulan
1. Semakin besar diameter pipa (Dp), maka debit aliran (Q) fluida yang turun
semakin besar. Dan besarnya debit aliran, menyebabkan waktu pengosongan
tangki semakin cepat
2. Semakin panjang suatu pipa (L), semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk
pengosongan tangki
3. Semakin besar viskositas (µ) fluida, maka waktu yang dibutuhkan untuuk
pengosongan tangki juga semakin lama
4. Semakin besar diameter pipa (Dp), maka faktor koreksi (η) antara waktu
sebenarnya dan waktu teoritis semakin kecil
5. Semakin panjang pipa (L), maka faktor koreksi (η ) antara waktu sebenarnya
dan waktu teoritis semakin besar
6. Semakin besar selisih penurunan cairan (∆H), maka faktor koreksi (η) antara
waktu sebenarnya dan waktu teoritis semakin kecil
7. Semakin besar densitas (𝜌) dan viskositas fluida (µ), maka faktor koreksi (η )
antara waktu sebenarnya dan waktu teoritis semakin besar

V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan lebih teliti saat mengamati penurunan tinggi cairan sesuai
dengan interval tinggi cairan yang ditetapkan
2. Sebaiknya pengukuran waktu penurunan cairan dilakukan lebih dari satu kali,
sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat
3. Sebaiknya perhitungan teoritis tidak banyak menggunakan asumsi

Program Studi S-1 Teknik Kimia


24
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

DAFTAR PUSTAKA
Abdinagar, Prasesta.2011 . ”Abstraksi” . (prasestaabdinagar .blogspot. co. Id /p/
abstraksi-tujuan-percobaan-efflux-time.html). Diakses pada hari Minggu
tanggal 04 Maret 2018 pukul 10.45 WIB
Andre, John. 2015. “Efflux Time for a tank with Different Exit Pipes”. (http:
johnandresanmiguelfiles.wordpress.com/ 2016/04/che4241-formal-report-
expt3.docx). Diakses pada hari Minggu tanggal 04 Maret 2018 pukul 10.48
WIB
Budi, Ginanjar Listantya. 2011. “Efflux Time”. (https://tentang teknik kimia.
wordpress. com/2011/12/16/efflux-time/). Diakses pada hari Minggu tanggal
04 Maret 2018 pukul 10.12 WIB
McCabe, Warren L. 1993. “ Unit Operations of Chemical Engineering Seventh
Edition”. United States of America New york, Mc Graw Hill Book Company
MSDS. 2013 “ Sodium Chloride” (www.sciencelab.com/msds.php) Diakses pada
hari Minggu 04 Maret 2018 pukul 11.05 WIB
MSDS. 2013. “ Water “. (www.sciencelab.com/msds.php). Diakses pada hari
Minggu tanggal 04 Maret 2018 pukul 11.10 WIB
Tim Dosen. 2018. “ Efflux Time. Surabaya, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur

Program Studi S-1 Teknik Kimia


25
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

APPENDIX

1. Densitas (𝝆)
 Air :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑖𝑠𝑖 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝜌=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
49,6793𝑔𝑟 − 24,2968 𝑔𝑟
=
25 𝑐𝑚3
𝑔𝑟
= 1,0153 ⁄𝑐𝑚3

 Larutan garam :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑖𝑠𝑖 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝜌=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
52,6126 𝑔𝑟 − 24,2968 𝑔𝑟
=
25 𝑐𝑚3
𝑔𝑟
= 1,1326 ⁄𝑐𝑚3

2. Viskositas (𝝁)
𝑔𝑟⁄
𝜇air = 0,796 𝑐𝑒𝑛𝑡𝑖𝑝𝑜𝑖𝑠𝑒 = 0,00796 𝑐𝑚 𝑠 (Pada literature Mc.Cabe)
t air = 1,02 s
t larutangaram = 1,48 s
𝜇𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝜌𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑥 𝑡𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
𝜇𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 =
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑡𝑎𝑖𝑟
𝑔𝑟 𝑔𝑟
0,00796 ⁄𝑐𝑚 𝑠 𝑥 1,1326 ⁄𝑐𝑚3 𝑥 1,48 𝑠
= 𝑔𝑟
1,0153 ⁄𝑐𝑚3 𝑥 1,02 𝑠
𝑔𝑟⁄
= 0,0129 𝑐𝑚 𝑠

3. Menentukan Debit Aliran (Q)


Volume
𝑄=
ts
462,13 cm3
=
10,88 s
= 42,475 cm3/s
Program Studi S-1 Teknik Kimia
26
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

4. Menentukan Kecepatan Aliran

Q
V=
A
42,475 cm3/s
V=
0,385 cm2
= 110,425 cm/s
5. Menentukan Bilangan Reynold (Nre)
ρ Dp V
NRe =
μ
g
1,1326 cm3 . 0,7 cm 462,13 cm/s
=
0.0129 𝑔/𝑐𝑚𝑠
= 6786,63 > 4000 (aliran turbulen)

6. Menentukan Friksi
4 . 0,0791
f=
NRe ^(0,25)
4 .0,0791
=
6786,63 ^0,25
= 0,0349

7. Menentukan nilai z
𝑓 𝐿 𝑉22
𝑧=
2 𝑔 𝐷𝑝
(0,0349) . (61 𝑐𝑚) . ( 110,425 𝑐𝑚/𝑠)^2
= 980𝑐𝑚
(2) ( ) (0,7 𝑐𝑚)
𝑠2

= 18,899 cm
8. Menentukan Nilai C
𝑧 4/7
𝑐=
𝑣
(18,899)4/7
=
110,425 𝑐𝑚/𝑠
= 0,049 s/cm3/7

Program Studi S-1 Teknik Kimia


27
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

9. Menentukan Waktu Teoritis


7𝑐
𝑡 = (3𝐷2 ) (𝐷𝑡2 )[(𝐻1 + 𝐿)3/7 − (𝐻2 + 𝐿)3/7 ]
𝑝

(7)(0,017) 3
𝑡 = ((3)((1,7𝑐𝑚)2 )) ((29𝑐𝑚)2 ) [(22 𝑐𝑚 + 61 𝑐𝑚)7 − (21,3 𝑐𝑚 +

61 𝑐𝑚)3/7 ]

𝑡 = 1,439 𝑠

10. Menentukan Faktor Koreksi


𝑡𝑠
𝜂=
𝑡𝑡
1,5 𝑠
𝜂=
1,439 𝑠

= 1,04

Program Studi S-1 Teknik Kimia


28
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
EFFLUX TIME
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Program Studi S-1 Teknik Kimia


21
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM

Anda mungkin juga menyukai