Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II

“ KOLOM BERPACKING (HETP) “

GROUP : P
1.Briggita Rimba Arta L. (17031010006)
2. Wahyu Nur Fadlilah D.P. (17031010009)

Tanggal Percobaan : 11 September 2019

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM


OPERASI TEKNIK KIMIA II

“KOLOM BERPACKING (HETP)”

GRUP : A
1. Briggita Rimba Arta L. (17031010006)
2. Wahyu Nur Fadlilah D.P. (17031010009)

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

KepalaLaboratorium
OperasiTeknik Kimia I Dosen Pembimbing,

Ir. Ketut Sumada, MS Rachmad Ramadhan Y., ST, MT


NIP 19620118 198803 1 001 NIP 19890422 201903 1 013

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 1
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi
Teknik Kimia II ini dengan judul “Kolom Berpacking (HETP)“.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Operasi Teknik Kimia II yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari
literatur serta petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 11
September 2019 di Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Ketut Sumada, MS selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
2. Bapak Rachmad Ramadhan Y., ST, MT selaku dosen pembimbing praktikum
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
4. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali
yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, penyusun sangat menyadari dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Maka dengan rendah hati,
penyusun selalu mengharapkan kritik dan saran seluruh asisten dosen yang turut
membantu dalam pelaksa kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun
mengharapkan semua laporan praktikum yang telah disusun ini dapat bermanfaat
bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan
Teknik Kimia.
Surabaya, 13 September 2019

Penyusun

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 2
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3

INTISARI ............................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ..................................................................................... 6


I.2 Tujuan Percobaan ................................................................................ 6
I.3 Manfaat Percobaan .............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum........................................................................................8


II.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi......................................................12
II.3 Sifat Bahan ........................................................................................... 14
II.4 Hipotesa ................................................................................................ 15

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan yang digunakan..........................................................................16


III.2 Alat yang digunakan .............................................................................16
III.3 Gambar Alat ......................................................................................... 16
III.4 Prosedur Percobaan ............................................................................. 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Perhitungan ................................................................................. 20


IV.2 Grafik .................................................................................................... 20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan ........................................................................................... 22


V.2 Saran .................................................................................................... 22

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 3
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 23

LAMPIRAN 1 ...................................................................................................... 24

LAMPIRAN 2………………………………………………………………......28

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 4
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

INTISARI

Destilasi yaitu proses pemisahan suatu campuran berdasarkan beda titik


didihnya. Pemilihan jenis menara destilasi pada skala industri sangat tergantung
dari efisiensi, kapasitas, dan kadar. Ada dua macam menara destilasi yaitu menara
dengan bahan isian (packed tower) dan menara plate. Salah satu cara perancangan
menara bahan isian adalah dengan konsep HETP ( Height Of Packing Equivalent
To A Theoritical Plate). HETP adalah tinggi bahan isian yang akan memberikan
perubahan komposisi yang sama dengan penambahan komposisi yang diberikan
oleh satu plate teoritis. Nilai HETP dapat digunakan untuk menentukan tinggi dan
jenis bahan isian yang seharusnya digunakan agar memberikan hasil maksimum
dan untuk menentukan efisien suatu menara bahan isian.
Dalam percobaan ini menggunakan bahan yaitu campuran etanol 40%
dalam 500 ml aquadest. Dengan menggunakan seperangkat alat HETP yang
terdiri dari labu leher tiga, termometer, kondensor, kolom berpacking dan lain-
lain. Prosedur dalam percobaan ini adalahpertama memanaskan campuran etanol
dan air sampai boil up dengan ditandai keluarnya pertama distilat yang ditampung
dalam erlenmeyer. Catat suhu dan jumlah distilatnya serta mencari densitas untuk
tiap run.
Faktor – faktor yang berpengaruh dalam percoban ini yaitu perubahan
suhu, perubahan massa, perubahan fase, perubahan momentum, perubahan panas.
Setelah kita memperoleh data data yang diperlukan seperti densitas destilat dan
bottom, suhu, volumenya distilat maka akan didapatkan nilai fraksi mol seperti
Xdestilat dan Xbottom. Dari data – data tersebut dapat kita buat kurva
kesetimbangan uap – cair antara etanol dan air sehingga didapatkan jumlah plate
sebanyak 11 buah dan nilai HETP diperoleh 4 cm.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 5
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LatarBelakang
Salah satu proses pemisahan dalam industri kimia adalah destilasi. Destilasi
yaitu proses pemisahan suatu campuran berdasarkan beda titik didihnya.
Pemilihan jenis menara destilasi pada skala industri sangat tergantung dari
efisiensi, kapasitas, dan kadar. Ada dua macam menara destilasi yaitu menara
dengan bahan isian (packed tower) dan menara plate. Pada menara isian
memberikan pressure drop yang lebih kecil, biaya lebih murah dan dapat
digunakan untuk bahan yang tidak tahan suhu tinggi. Namun pembersihan sulit
dilakukan dibandingkan menara plate. Salah satu cara perancangan menara bahan
isian adalah dengan konsep HETP ( Height Of Packing Equivalent To A
Theoritical Plate). HETP adalah tinggi bahan isian yang akan memberikan
perubahan komposisi yang sama dengan penambahan komposisi yang diberikan
oleh satu plate teoritis. Nilai HETP dapat digunakan untuk menentukan tinggi dan
jenis bahan isian yang seharusnya digunakan agar memberikan hasil maksimum
dan untuk menentukan efisien suatu menara bahan isian.

I.2.Tujuan
1. Untuk menentukan nilai HETP (Height Of Packing Equivalent Of Theoritical
Plate) yang optimum atau tinggi bahan isian dalam suatu kolom yang
memberi perubahan komposisi yang dicapai oleh plate teoritis
2. Untuk mengetahui perbandingan tinggi kolom bahan isian yang ekuivalent
terhadap satu plate teoritis
3. Untuk menghitung jumlah packed kolom yang diterapkan pada perancangan
alat pemisah

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor yang menentukan nilai HETP

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 6
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

2. Agar praktikan dapat mengetahui pengaruh bahan isian dalam penentuan


jumlah plate kolom destilasi
3. Agar praktikan dapat mengetahui macam-macam kolom destilasi yang
digunakan

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 7
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Sedangkan zat yang memiliki
titik didih yang lebih tinggi akan mengembun dan akan menguap apabila telah
mencapai titik didihnya. Metode ini termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan
massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Untuk operasi kolom destilasi sendiri dilakukan dengan cara yaitu, pemisahan
komponen-komponen dari campuran liquid akan melalui destilasi tergantung pada
perbedaan titik didih masing-masing komponen. Juga bergantung pada
konsentrasi komponen yang ada. Campuran liquid akan memiliki karakteristik
titik didih yang berbeda. Oleh karena itu, proses destilasi bergantung pada tekanan
uap campuran liquid. Tekanan uap suatu liquid pada temperatur tertentu adalah
tekanan kesetimbangan yang dikeluarkan oleh molekul-molekul yang keluar dan
masuk pada permukaan liquid.

II.1.1. Jenis Kolom


Secara umum ada dua jenis kolom pemisah yang dapat dipilih yaitu tray
kolom dan packed kolom.
a.) Tray Kolom / Plate Kolom
Tray atau plate kolom adalah kolom pemisah berupa silinder tegak dimana
bagian dari kolom berisi sejumlah tray atau plate yang disusun pada jarak tertentu
(tray/plate spacing) disepanjang kolom. Cairan dimasukkan dari puncak kolom
dan dalam perjalanannya cairan akan mengalir dari tray yang satu ke tray yang
lain yang ada dibawahnya. Selama proses berlangsung, disetiap tray akan terjadi

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 8
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

kontak fase antara fase cairan dengan fase uap yang dimasukkan dari dasar kolom.
Secara keseluruhan kontak antara fase dalam tray tower dapat dipandang sebagai
aliran lawan arah (counter curent) meskipun arus yang sebenarnya terjadi arus
silang (cross flow).
Jika kecepatan gas terlalu rendah, maka gelembung-gelembung gas akan
mengembang sehingga luas permukaan bidang kontak tiap satuan volume menjadi
kecil sehingga menurunkan efisiensi pemisahan sebagai alat pemisah tray tower
dipilih jika :
1. Diameter kolom lebih dari tiga feet
2. Campuran yang akan dipisahkan :
a. Tidak korosif
b. Tidak mudah membentuk buih
c. Terdapat suspensi padatan
3. Diinginkan hasil samping pada berbagai komposisi
4. Proses pemisahan disertai dengan reaksi kimia
5. Kolom dioperasikan pada tekanan kolom, dengan memasang tiffener disetiap
tray. (Fatimura, 2014)
b.) Packed Column
Packed kolom sering digunakan untuk destilasi ketika pemisahan relatif
mudah dan diameter kolom yang diperlukan tidak terlalu besar. Mereka umumnya
lebih murah dibandingkan plate kolom dan memiliki penurunan tekanan yang
lebih rendah. Kelemahan utamanya ialah kesulitan dalam mendapatkan distribusi
cairan yang baik, terutama untuk kolom dengan diameter besar atau kolom-kolom
yang sangat tinggi. Bahkan jika cairan tersebar merata melebihi packing pada atas
kolom, cairan cenderung bergerak ke dinding dan mengalir melalui packing
disaluran yang lebih baik. Bagian dari aliran cairan tinggi cenderung memiliki
aliran uap rendah, dan variasi lokal dalam L/V mengurangi pemisahan yang dapat
dicapai. Untuk mengurangi dampak ini, tiang yang tinggi sering dibagi menjadi
bagian-bagian, dengan distributor setiap 3 hingga 4 meter.
Tinggi kolom biasanya didasarkan pada jumlah plate teoritis dan
tingginya sama dengan sebuah lempeng teoritis (HETP). Dalam kebanyakan kasus

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 9
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

garis operasi sedikit lebih curam daripada garis ekuilateral, dan terbalik adalah
benar yang membuat rata-rata HETP sekitar sama dengan satu setengah atau dua
in. Ukuran umum packing memiliki kapasitas sama (kecepatan udara yang
diijinkan) dengan tray tipis dan tinggi equivalennya untuk plate teoritis adalah
umumnya antara 1 hingga 2 ft (0,3 hingga 0,6 m). Packing yang lebih kecil
memiliki nilai HETP yang lebih rendah dari 1 ft, tapi mereka juga memiliki
kapasitas rendah dan tidak mungkin digunakan pada kolom besar. Penurunan
tekanan perekuivalen plate teoritis adalah umumnya kurang dari saringan atau
tutup bubble tray, dimana ini merupakan keuntungan penting untuk operasi
vakum.
(Mc Cabe, 2005)

II.1.2. Evaluasi Persamaan Pada HETP


Suatu kolom distilasi dengan bahan isian dibagi-bagi dalam unit-unit
atau satuansatuan tinggi bahan isian. Untuk setiap satuan tinggi bahan isian
mampu menghasilkan uap dan cairan keluar dari satuan ini dalam keadaan
setimbang. Menurut definisi, pada satu plat ideal, uap dan cairan yang
meninggalkan plat ideal juga pada keadaan kesetimbangan fasa atau
kesetimbangan termodinamik. Berarti satu satuan unit kolom tersebut ekivalen
dengan satu plat ideal. Inilah konsep HETP (Height Of Packing Equivalent To A
Theoritical Plate), yang selanjutnya dapat dinyatakan bahwa :
Z = N x HETP........................................................................(1)
Keterangan :
Z : Tinggi bahan isian
N : Jumlah plate idial atau teoritis
Tentu saja pernyataan ini berlaku untuk sesuatu operasi pemisahan
tertentu, seperti kolom isian pada operasi penyulingan, absorpsi, dan ekstraksi.
HETP harus dievaluasi secara eksperimen.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 10
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

II.1.3. Evaluasi Secara Eksperimen


HETP harus dievaluasi secara eksperimen, karena HETP berubah oleh
tipe, jenis, ukuran bahan isian, sangat berpengaruh pula oleh kecepatan aliran
kedua fluida (uap, cairan) maupun kisaran konsentrasi. Penentuan jumlah ‘trays’
ini bisa dihitung dengan bermacam-macam metode, yaitu sebagai berikut :
a. Metode ‘Plate to Plate Calculation’ berdasarkan kesetimbangan.
b. Metode ‘Mc Cabe-Thiele’ menggunakan bantuan grafik kesetimbangan
hubungan antara x dan y, dan adanya garis operasi atas dan bawah.
c. Metode grafis berdasarkan persamaan Fenske Underwood Gilliland. Untuk
menentukan jumlah plate minimum, menggunakan persamaan Fenske
Underwood yaitu :

...........................................(2)

Dengan αavg adalah volatilitas relatif, rata-rata komponen kunci ringan terhadap
komponen kunci berat.
..............................................................(3)

.......................................(4)

Dengan begitu maka didapatkan rumus untuk perhitungan HETP bahan isian yaitu
sebagai berikut :
..................... .................................................(5)

Keterangan :
N : Jumlah kebutuhan plate ideal atau teoritis
(Setyadji, 2007)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 11
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

II.1.4. Aplikasi Industri


Proses destilasi dapat diaplikasikan pada proses pengambilan minyak atsiri
daun kayu manis dilakukan dengan cara distilasi. Distilasi atau penyulingan
didefinisikan sebagai pemisah komponenkomponen suatu campuran dari dua jenis
cairan atau lebih yang berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing masing zat
tersebut. Distilasi dilakukan karena dapat memisahkan antara air dan uap sehingga
akan didapatkan hasil yang murni dari bahan yang dipisahkan.
(Nugraheni, 2016)

II.1.5. Bubble Cap Tray


Salah satu jenis kolom destilasi adalah bubble cup tray. Bubble-cup
biasanya didesain di atas plate pada sudut equilateral triangular, dengan baris yang
disesuaikan secara normal dengan arah aliran menyilang plate. Bubble cap tray
mempunyai tingkat-tingkat atau cerobong yang terpasang di atas hole (lubang),
dan sebuah “cap” yang menutupi tingkat-tingkat. Bubble cap tray digunakan pada
kondisi aliran rendah, di mana tray harus tetap basah, kecuali kondisi bentuk
polymer, coking, atau fouling yang tinggi.

II.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Operasi Kolom Destilasi


Kinerja kolom distilasi ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Kondisi Feed (q)
Keadaan campuran dan komposisi feed (q) mempengaruhi garis operasi
dan jumlah stage dalam pemisahan. Itu juga mempengaruhi lokasi feed tray.
2. Kondisi Refluks
Pemisahan semakin baik jika sedikit tray yang digunakan untuk
mendapatkan tingkat pemisahan. Tray minimum dibutuhkan di bawah kondisi
total refluks, yakni tidak ada penarikan destilat. Sebaiknya refluks berkurang,
garis operasi untuk seksi rektifikasi bergerak terhadap garis kesetimbangan.
3. Kondisi Aliran Uap
Kondisi aliran uap yang merugikan dapat menyebabkan :

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 12
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

a. Foaming
Mengacu pada ekspansi liquid melewati uap atau gas. Walaupun
menghasilkan kontak antar fase liquid-uap yang tinggi, foaming berlebihan
sering mengarah pada terbentuknya liquid pada tray.
b. Entrainment
Mengacu pada liquid yang terbawa uap menuju tray di atasnya dan
disebabkan laju alir uap yang tinggi menyebabkan efisiensi tray berkurang.
Bahan yang sukar menguap terbawa menuju plate yang menahan liquid
dengan bahan yang mudah menguap. Dapat mengganggu kemurnian
destilat. Enterainment berlebihan dapat menyebabkan flooding.
c. Weeping/Dumping Fenomena ini disebabkan aliran uap yang rendah.
Tekanan yang dihasilkan uap tidak cukup untuk menahan liquid pada tray.
Karena itu liquid mulai merembes melalui perforasi.
d. Flooding Terjadi karena aliran uap berlebih menyebabkan liquid terjebak
pada uap di atas kolom. Peningkatan tekanan dari uap berlebih
menyebabkan kenaikkan liquid yang tertahan pada plate di atasnya.
Flooding ditandai dengan adanya penurunan tekanan diferensial dalam
kolom dan penurunan yang signifikan pada efisiensi pemisahan.
(Komariyah, 2009)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 13
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

II.3. Sifat Bahan


II.3.1. Aquadest
A. Sifat Fisika
1. Densitas : 0,998 g/ml
2. Titik Didih : 100 0C
B. Sifat Kimia
1. Rumus Molekul : H2O
2. Berat Molekul : 18,02 g/mol
(Perry, 2007 “Water”)
C. Fungsi : Sebagai pelarut universal dan pengisi air kondensor

II.3.2. Ethanol
A. Sifat Fisika
1. Densitas : 0,789 gr/ml
2. Titik Didih : 78,29 0C
B. Sifat Kimia
1. Rumus Molekul : C2H5OH
2. Berat Molekul : 46,07 gr/mol
(Perry, 2007 “Ethanol”)
C. Fungsi : Sebagai bahan uji pada penentuan nilai HETP

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 14
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

II.4. Hipotesa
Pada percobaan HETP diharapkan dapat diperoleh jumlah plate yang
dipengaruhi oleh konsentrasi distilat, pressure drop dan temperatur. Setelah itu
diperoleh nilai HETP yang ekuivalent dengan satu plate.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 15
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan

1. Aquadest
2. Ethanol

III.2 Alat

1. Kompor Listrik 9. Erlenmeyer


2. Thermometer 10. Statif dan Klem
3. Labu Leher Tiga 11. Piknometer
4. Pipet 12. Divider
5. Kondensor Tegak 13. Selang Air
6. Neraca Analitik 14. Adaptor
7. Corong Kaca
8. Plastisin

III.3 Gambar Alat

Kompor Listrik Thermometer Labu Leher Tiga

Pipet Corong Kaca Kondensor Tegak

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 16
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

Piknometer Adaptor Plastisin

Erlenmeyer Statif dan Klem Divider

Neraca Analitik Selang Air

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 17
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

Gambar III.1 Rangkaian Alat Percobaan Kolom Berpacking


Keterangan :
1 = Packed Column
2 = Termometer
3 = Labu Leher Tiga
4 = Kompor Listrik
5 = Statif dan Klem
6 = Erlenmeyer
7 = Kondensor
8 = Adaptor
9 = Divider

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 18
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

III. 4. Prosedur

Membuat larutan alkohol dengan kadar sesuai


ketentuan

Masukkan larutan alkohol yang telah dibuat


kedalam labu destilat

Panaskan hingga larutan mendidih dan hingga


destilat mencapai volume ± 2-3 ml

Ambil destilat dan bottom lalu masukkan ke


dalam piknometer

Selama proses berlangsung catat suhu masing-


masing, berat piknometer isi untuk menghitung
densitas

Hitung nilai HETP dari data-data percobaan

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 19
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Pehitungan

Waktu Temperatur °C
Xf Xd Xw
(menit) Packed Labu
14,28 69 80 0,4 0,91826 0,176574163
16,34 64 84 0,4 0,90517 0,175503798
18,61 68 85 0,4 0,85755 0,171165543
19,81 69 87 0,4 0,8114 0,164658092
21,34 66 88 0,4 0,80584 0,134331046
22,04 69 88 0,4 0,79495 0,123805206
23,91 72 89 0,4 0,74631 0,090418311
25,73 75 89 0,4 0,7122 0,067070005
27,48 79 90 0,4 0,67725 0,04844301
28,13 83 91 0,4 0,64518 0,044681378

IV.2. Grafik
IV.2.1 Grafik Etanol-Air

ρ Ethanol Vs X Ethanol
y = -266.78x3 + 731.02x2 - 669.94x + 205.42
1.2
R² = 0.9974
1

0.8
X Ethanol

0.6
Series1
0.4
Poly. (Series1)
0.2

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
-0.2
ρ Ethanol

Grafik 1. Grafik Kalibrasi Ethanol-Air

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 20
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

Dari grafik diatas tentang kurva kalibrasi densitas etanol dapat dilihat
semakin besar nilai densitas etanol maka fraksi mol etanolnya semakin kecil.
Didapatkan nilai y = -266,7 x3 + 731 x2 – 669,9 x + 205,4 dan R2 = 0,997

IV.2.2 Grafik Kesetimbangan Xa terhadap Ya

Gambar 2. Grafik kesetimbangan hubungan antara Xa terhadap Ya

Grafik kesetimbangan Uap – Cair Etanol dimulai dari titik Xd yang


berpotongan dengan garis x=y dibuat anak tangga dengan batas persamaan garis
operasi dengan kurva kesetimbangan. Anak tangga tersebut berakhir pada titik
Xw. Jumlah tahap pada refluks parsial adalah jumlah anak tangga yang terbentuk
sepanjang Xd dan Xw. Xw dan Xd bernilai masing - masing Xw = 0,044681378
dan untuk Xd = 0,918263 serta untuk nilai Xf didapatkan dari perhitungan fraksi
mol yang masuk dengan nilai 0,4. Nilai Ymin sebesar 0,38 dan Yop sebesar
0,23534. Sehingga bila semua di plotkan akan didapatkan plate teoritis sebanyak
10,5 ≈ 11buah.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 21
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
Pada percobaan kolom berpacking (HETP) yang telah kelompok kami
lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. High Equivalent of Theoretical Plate atau sering disebut HETP,adalah
daerah (stage)yang mana daerah (stage) tersebut terdapat dua fase( cair
dan uap) yang berada dalam keadaan kesetimbangan masing-masing fase.
2. Nilai HETP yang didapatkan ialah 4 cm
3. Faktor–faktor yang mempengaruhi dalam praktikum ini yaitu perubahan
suhu, perubahan fase, perubahan massa, perubahan panas dan perubahan
momentum.
4. Dari grafik kurva kesetimbangan Uap–Cair etanol dan air didapatkan
jumlah plate teoritis sebanyak10,5 ≈ 11buah.

V.2. Saran
1. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan, praktikan mengecek alat
terlebih dahulu agar tidak terjadi kerusakan atau kebocoran pada alat
2. Sebaiknya praktikan lebih memperhatikan suhu yang digunakan dalam
destilasi agar air tidak ikut menguap.
3. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam pembacaan termometer dan
pengukuran densitas bahan yang berpengaruh terhadap hasil percobaan.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 22
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

DAFTAR PUSTAKA

Fatimura, M.. 2014. “Tinjauan Teoritis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Operasi Pada Kolom Destilasi”. Jurnal Media Teknik. Vol : 11. Hal : 23.

Komariyah, N. L.. 2009. “Tinjauan Teoritis Perancangan Kolom Destilasi Untuk


Pra-Rencana Pabrik Skala Industri”. Jurnal Teknik Kimia. Vol : 4. Hal :
19.

Mc Cabe, L. W.. 2005. “Unit Operation Of Chemical Engineering Seventh


Edition”. Singapura: Mc Graw Hill.

Nugrahen, K. S.. 2006. “Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan Variasi Metode


Destilasi Terhadap Karakteristik Mutu Minyak Atsiri Daun Kayu Manis”.
Vol : 9. Hal : 52.

Perry, R. H. 2007. “Perry’s Chemical Engineers”. Kansas: Mc Graw Hill.

Setyadji, M. 2007.“Pemilihan Bahan Isian dan Perbandingan Refluks Pada


Distilasi Pemisahan Metanol Dari Produk Samping Biodesel”.Jurnal
Berkala MIPA. Vol : 17. Hal : 22.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 23
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

LAMPIRAN

1. Data Kesetimbangan
a. Data Kesetimbangan Etanol-Air
T (℃) Xa Ya
100 0 0
98,1 0,02 0,192
95,2 0,05 0,377
91,8 0,1 0,527
87,3 0,2 0,656
84,7 0,3 0,713
83,2 0,4 0,746
82 0,5 0,771
81 0,6 0,794
80,1 0,7 0,822
79,1 0,8 0,858
78,3 0,9 0,912
78,2 0,94 0,942
78,1 0,96 0,959
78,2 0,98 0,978
78,3 1 1

Sumber : Geankoplis, C.J, 1978, “Transport Process and Unit Operation”,


Second Edition, Allyn and Bacon Inc, Boston.

1. Data Pengamatan
a. Kalibrasi Etanol
Berat piknometer kosong : 11,6922 gr
Berat piknometer dan aquadest : 21,1983 gr
ρ air : 0,95061 gr/ml
BM etanol : 46,07 gr/mol
BM air : 18,02 gr/mol

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 24
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

Volume Volume
X Etanol Berat Pikno ρ Etanol
Air Etanol X Etanol
(V/V) Isi (gr) (gr/ml)
(ml) (ml)
0 10 1 19,5003 0,78081 1
1 9 0,9 19,702 0,80098 0,421457516
2 8 0,8 19,8269 0,81347 0,24745163
3 7 0,7 19,9594 0,82672 0,163134325
4 6 0,6 20,1471 0,84549 0,113601279
5 5 0,5 20,2211 0,85289 0,079349161
6 4 0,4 20,4731 0,87809 0,055852423
7 3 0,3 20,6912 0,8999 0,037511745
8 2 0,2 20,8182 0,9126 0,022535938
9 1 0,1 20,9918 0,92996 0,010333913
10 0 0 21,1983 0,95061 0

Perhitungan :

Pengenceran

Etanol 40 % 500 ml
%.V1 = %. V2
0,96 . V1 = 0,4 . 500 ml
V1 = 208 ml
Jadi untuk membuat etanol 40 % 500 ml, diperlukan 208 etanol 96% yang
diencerkan hingga 500 ml dengan aquadest.

0
X etanol = 10+0

=0

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑖𝑠𝑖−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


ρ etanol = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜

19,5003−11,6922
= 10

= 0,78081gr/ml

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 25
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

𝜌 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑥 𝑣 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

X etanol = 𝐵𝑀 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
𝑉𝑜𝑙 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑥 𝜌 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑉𝑜𝑙 𝐴𝑖𝑟 𝑥 𝜌 𝐴𝑖𝑟
+
𝐵𝑀 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝐵𝑀 𝐴𝑖𝑟

10 𝑥 0,78081

= 46
10 𝑥 7,8081 0 𝑥 0,95061
+
46 18,02

=1

b. Pengamatan Praktikum
Berat piknometer kosong : 11,6922 gr
Berat piknometer isi aquadest : 21,1983 gr
ρ air : 0,95061 gr/ml
Temperatur °C Berat Pikno
ρ Destilat ρ Bottom
Waktu Isi Destilat Berat Pikno Xf
(gr/ml) (gr/ml)
(menit) Packed Labu (gr) Bottom (gr)
14,28 69 80 19,5813 20,6882 0,78891 0,8996 0,4
16,34 64 84 19,5904 20,6931 0,78982 0,90009 0,4
18,61 68 85 19,6245 20,7132 0,79323 0,9021 0,4
19,81 69 87 19,6592 20,744 0,7967 0,90518 0,4
21,34 66 88 19,6635 20,8921 0,79713 0,91999 0,4
22,04 69 88 19,672 20,9423 0,79798 0,92501 0,4
23,91 72 89 19,7113 21,0861 0,80191 0,93939 0,4
25,73 75 89 19,7403 21,1708 0,80481 0,94786 0,4
27,48 79 90 19,7714 21,2301 0,80792 0,95379 0,4
28,13 83 91 19,8013 21,2413 0,81091 0,95491 0,4

Perhitungan :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑖𝑠𝑖−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
ρ bottom = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
20,6882−11,6911
= 10

= 0,8996gr/ml

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑖𝑠𝑖−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


ρ distilat = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜

19,5813−11,6911
= 10

= 0,78891gr/ml

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 26
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

X distilat = -266,7 x3 + 731 x2 - 669,9 x+205,4

= 0,918263

X bottom = -266,7 x3 + 731 x2 - 669,9 x+205,4

= 0,176574163

Xd
Ymin =
Rm + 1

0,91826
0,38 =
Rm + 1

Rm = 1,597

𝑅 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 = 2 𝑥 𝑅𝑚
= 2 x (1,597)
= 3,194
𝑋𝑑
Y operasi = 𝑅 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖+1

= 0,23534

Menghitung HETP (Height Equivalent of Theoritical Plate)

Tinggi Kolom
HETP =
Jumlah Tahap Kesetimbangan

44
= = 4 cm
11

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 27
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia II
“Kolom Berpacking (HETP)”

LAMPIRAN 2

Prosesdestilasiberlangsung Destilatyangdihasilkan

Prosespenampungan destilat Proses pengambilan bottom

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur Page 28

Anda mungkin juga menyukai