KIMIA FISIKA
ACC
18 Juli 2021
M Faishal T
KECEPATAN REAKSI
19 JUNI 2021
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
1. RAMDHAN ANGGARA P NPM : 08.2019.1.01843
2. ALMA THALIA OKTAVIANI NPM : 08.2019.1.01848
3. KATHERINE PUTRI IM NPM : 08.2019.1.01851
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Kelompok 2
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat Nya dan atas
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia Fisika yang
berjudul Kecepatan Reaksi. Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas
Praktikum Kimia Fisika. Di samping itu, kami juga berharap laporan praktikum
ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan para
mahasiswa khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami tidak dapat menyelesaikannya
dengan baik dan benar tanpa adanya bantuan dorongan dari berbagai pihak yang
berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan maupun fasilitas yang di peroleh. Untuk
itu pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Erlinda Ningsih, S.T., M.T. selaku dosen pengampu.
2. Asisten laboratorium kimia fisika 2021.
3. Teman-teman yang membantu kami baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Untuk lebih menyempurnakan laporan praktikum ini, kami memerlukan kritik
dan saran dari pembacanya, sehingga dapat digunakan untuk membantu
memperbaiki laporan praktikum ini. Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan laporan praktikum ini terdapat kesalahan dan harapan kami semoga
laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
ABSTRAK
Kecepatan reaksi didefinisikan sebagai peningkatan konsentrasi produk per
satuan waktu atau sebagai penurunan konsentrasi reaktan per satuan waktu. Tujuan
percobaan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap konsentrasi etil asetat,
serta mengetahui harga konstanta dari kecepatan reaksi, dan mengetahui faktor – faktor
yang mempengaruhi kecepatamn reaksi. Metode percobaan dimulai dengan membuat
larutan etil asetat, NaOH, dan HCl 0,05 M. Memasukkan 25 mL larutan NaOH 0,05 M
ke dalam erlenmeyer. Menambahkan 25 mL larutan etil asetat 0,05 M dan membiarkan
selama rentan waktu yang telah ditentukan, yaitu 1, 7, 14, 21, dan 30 menit.
Memasukkan 25 mL larutan HCl 0,05 M dan mengocoknya. Mengambil sampel
sebanyak 10 mL dan mentitrasi campuran ini dengan larutan NaOH 0,05 M
menggunakan indikator PP. Hubungan antara waktu dengan 1/CEA berbanding berbalik
dan hubungan waktu dengan CEA semakin lama waktu untuk mendiamkan larutan,
maka kecepatan reaksi yang terjadi semakin lambat. Hasil dari percobaan pada
praktikum panas reaksi ini, yaitu diperoleh harga konstanta sebesar − 7,274 .
Kata kunci: Kecepatan reaksi, Konsentrasi, Waktu.
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
ABSTRAK ......................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan ......................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................2
2.1 Kecepatan Reaksi .......................................................................................................2
2.2 Konsentrasi Larutan ...................................................................................................3
2.3 Luas Permukaan .........................................................................................................3
2.4 Temperatur .................................................................................................................4
2.5 Katalisator ..................................................................................................................4
2.6 Orde Reaksi................................................................................................................5
BAB III METODE PERCOBAAN ..............................................................................6
3.1 Skema Penentuan Kecepatan Reaksi .........................................................................6
3.2 Alat dan Bahan Pecobaan ..........................................................................................7
3.3 Gambar Alat ...............................................................................................................8
BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN............................... 10
4.1 Data Hasil Percobaan ............................................................................................... 10
4.2 Data Hasil Perhitungan ............................................................................................ 10
4.3 Pembahasan dan Diskusi ......................................................................................... 10
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 14
5.2 Saran ........................................................................................................................ 14
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Kecepatan Reaksi ...................................................... 12
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan Kecepatan Reaksi.................................................... 12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Percobaan Kecepatan Reaksi ........................................................ 5
Gambar 3.2 Labu Ukur 100 ml .................................................................................... 10
Gambar 3.3 Pengaduk .................................................................................................. 10
Gambar 3.4 Beaker Glass 100 mL .............................................................................. 10
Gambar 3.5 Gelas Ukur 50 ml ..................................................................................... 10
Gambar 3.6 Erlenmeyer 250 ml ................................................................................... 10
Gambar 3.7 Kaca Arloji ............................................................................................... 10
Gambar 3.8 Buret ......................................................................................................... 11
Gambar 3.9 Statif & Klem ........................................................................................... 11
Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara CEA dan Waktu ................................................. 13
Gambar 4.2 Grafik Hubungan antara 1/CEA dan Waktu .............................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecepatan reaksi merupakan hal yang sering kita ketahui dalam melakukan
suatu praktikum. Dalam kecepatan reaksi banyak sekali faktor – faktor yang
mempengaruhi suatu keadaan tersebut antara lain suhu, konsentrasi, katalis, dan
luas permukaan. Dalam hal ini kita dapat mempelajari dan mendalami lenih lanjut
dari kecepatan reaksi melalui sebuah praktikum yang dimana nantinya kita akan
menghitung seberapa besar pengaruh pengaruh dari semua faktor tersebut.
Kemudian kita juga bisa mengerti bahwa disetiap bahan yang kita pakai akan
mengalami kecepatan reaksi yang berbeda jika di hubungkan dengan faktor –
faktor yang lainnya. Dalam kasus sehari – hari dapat kita gunakan sendok sebagai
media mempercepat reaksi dan membantu pemanasan dalam produk makanan.
Kecepatan reaksi memiliki peranan penting karena dapat menyatakan
kecepatan campuran reaksi mendekati keseimbangan. Misalnya untuk dapat
memperkirakan bahwa reaksi antara hidrogen dan brom untuk membentuk
hidrogen bromida berlangsung dengan disosiasi Br2, dimana serangan atom Br
pada H2 dan beberapa tahap berikutnya tidak terjadi bersamaan pada saat
serangan molekul H2 bertemu molekul Br2. Atom-atom ini saling bertukar
pasangan untuk membentuk dua molekul HBr. Dalam percobaan ini akan
dilakukan reaksi penyabunan etil asetat. Reaksinya berlangsung cukup lambat
sehingga perlu diukur kinetika reaksinya, dan pada percobaan ini melibatkan
reaksi saponifikasi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kecepatan reaksi adalah:
1. Mengetahui hasil harga konstanta dari kecepatan reaksi.
2. Mengetahui pengaruh waktu terhadap konsentrasi etil asetat.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecepatan Reaksi
Kecepatan reaksi atau biasa disebut dengan laju reaksi didefinisikan sebagai
peningkatan konsentrasi produk per satuan waktu atau sebagai penurunan
konsentrasi reaktan per satuan waktu. Laju menyatakan seberapa cepat atau
lambatnya suatu proses berlangsung. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu (M/s). Laju reaksi
dapat diartikan juga sebagai laju pengurangan reaktan tiap satuan waktu.
Menentukan laju reaksi dari reaksi kimia yang diberikan harus ditentukan
seberapa cepat perubahan konsentrasi yang terjadi pada reaktan atau produk
(Raymond, 2003).
Secara umum reaksinya yaitu, Reaksi : A → B. Maka mula-mula dari zat A dan
zat B sama sekali belum ada. Setelah beberapa waktu, konsentrasi B akan
meningkat sementara konsentrasi A menurun. Jadi, reaksinya menjadi :
d [A]
Laju pengurangan zat A vA = − dt
d [B]
Laju pembentukan zat B vB = + dt
d [A] d [B]
Jadi dapat dinyatakan bahwa, v=− =
dt dt
Laju reaksi terukur sebanding dengan konsentrasi dengan suatu pangkat tertentu.
Jadi persamaan laju reaksi kimia yaitu :
Reaksi mR → nP
v = −Δ[R]Δt atau v = +Δ[P]Δt
Keterangan, R = Pereaksi (reaktan)
P = Produk
v = Laju reaksi
t = Waktu reaksi
Δ[R] = perubahan konsentrasi molar pereaksi
Δ[P] = perubahan konsentrasi molar produk
2.4 Temperatur
Umumnya reaksi akan berlangsung dengan semakin cepat jika dilakukan
dengan pemanasan. Pemanasan berarti penambahan energi kinetik partikel,
sehingga partikel akan bergerak lebih cepat, akibatnya tumbukan yang terjadi
akan semakin sering. Setiap partikel selalu bergerak dengan menaikkan
temperatur energi geraki atau energi kinetikpartikel tambahan, sehingga tumbukan
lebih sering terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mempu menghasilkan reaksi juga
semakin besar.
Perubahan suhu akan mempengaruhi laju suatu reaksi kimia. Semakin
bertambahnya suhu akan menaikkan energi rata-rata molekul, sehingga fraksi
molekul yang mencapai energi pengaktifan bertambah pada suhu. Sebagian dari
molekul-molekul itu energi kinetiknya dapat mencapai energi aktivasi, sehingga
laju reaksinya menjadi meningkat. Umumnya, kenaikan suhu 10°C dapat
mempercepat reaksi dua kali lipat (Winata, 2010).
2.5 Katalisator
Katalis adalah zat yang ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam suatu
sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi, katalis diperoleh
kembali dalam bentuk zat semula. Katalis bekerja dengan cara turut terlibat dalam
setiap tahap reaksi, tetapi pada akhir tahap katalis terbentuk kembali. Jika suatu
campuran zat tidak dapat bereaksi, penambahan katalis pun tidak akan membuat
reaksi terjadi. Dengan kata lain, katalis tidak dapat memicu reaksi, tetapi hanya
membantu reaksi yang berlangsung lambat menjadi cepat. Katalis bekerja secara
khusus, artinya tidak semua reaksi dapat dipercepat dengan satu macam katalis,
tetapi untuk reaksi yang lain tidak dapat digunakan.
Jenis katalis dapat digolongkan berdasarkan jenis fasanya, yaitu katalis
homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen adalah katalis yang memiliki
fasa yang sama dengan pereaksi. Sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang
berbeda fasa dengan pereaksi. Katalis homogen bekerja melalui interaksi dengan
partikel pereaksi membentuk keadaan transisi. Selanjutnya, keadaan transisi
bergabung dengan pereaksi lain membentuk produk, dan setelah produk
BAB III
METODE PERCOBAAN
Membuat larutan 0,05 M etil asetat, 0,05 M NaOH dan 0,05 HCl.
2 Pengaduk 1 buah
7 Buret 50 mL 1 buah
1 Etil asetat
2 NaOH
3 HCl
4 Aquadest
5 Indikator PP
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
konsentrasi etil asetat, serta mengetahui harga konstanta dari kecepatan reaksi,
dan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi.
Pada percobaan ini, mula-mula kami membuat larutan etil asetat dengan
konsentrasi 0,5M, kemudian membuat larutan NaOH dengan konsentrasi yang
sama yaitu 0,05 M dan juga membuat larutan HCl 0,5 M. Kemudian memasukkan
larutan NaOH ke dalam erlenmeyer, dan juga menambahkan larutan etil asetat ke
dalam Erlenmeyer. Setelah larutan tercampur rata, mendiamkan larutan dengan
variabel waktu yang berbeda-beda yaitu yang pertama mendiamkan larutan
selama 1 menit, 7 menit, 14 menit, 21 menit,dan 30 menit. Tujuan dari
mendiamkan larutan yaitu agar terjadi reaksi yang sempurna antara NaOH dengan
etil asetat. Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah reaksi saponifikasi atau
reaksi penyabunan. Reaksi saponifikasi merupakan reaksi hidrolisis asam lemak
menggunakan basa kuat yaitu NaOH. Langkah selanjutnya menambahkan larutan
HCl pada campuran larutan etil asetat dan NaOH ke dalam erlenmeyer. Fungsi
dari menambahkan larutan HCl ke dalam larutan adalah untuk menetralkan
campuran larutan tadi yang bersifat basa. Setelah semua larutan tercampur dengan
rata, dilanjutkan dengan mengkocok larutan hingga tercampur rata. Kemudian
menitrasi sampel larutan menggunakan NaOH dengan konsentrasi 0,05 M dengan
bantuan indikator PP (phenolptalein). Berdasarkan percobaan kecepatan reaksi
yang kami lakukan, maka dapat dibuat grafik antara waktu (t) dengan CEA
(konstanta kecepatan reaksi) dan waktu (t) dengan 1/CEA.
0,009
0,008 y = 0,0004x + 0,006
0,007 R² = 0,894
0,006
0,005
CA
0,004
0,003
0,002
0,001
0
60 420 840 1260 1800
Waktu(s)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini yaitu:
1 Hasil harga konstanta yang diperoleh dari praktikum kecepatan reaksi ini
sebesar − 7,274.
2 Pengaruh waktu pada praktikum kecepatan reaksi ini yaitu semakin lama
waktu yang digunakan untuk mendiamkan campuran etil asetat dan
NaOH agar terjadi reaksi, maka nilai konstanta kecepatan reaksinya
semakin kecil.
3 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi dari
suatu larutan, temperatur, luas permukaan, dan katalis.
5.2 Saran
Adapun saran yang didapatkan dari praktikum ini yaitu:
1 Sebaiknya membuat larutan sendiri dalam melakukan sebuah analisa.
2 Menggunakan alat pelindung diri yang benar saat praktikum sedang
berlangsung.
3 Menimbang dengan presisi yang benar supaya di dapatkan hasil yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hundagi, Fariha. Dkk. 2019. “Pengaruh Suhu Operasi Terhadap Konversi, Nilai
konstanta Kecepatan Reaksi dan Arah Kesetimbangan Reaksi pada
Hidrolisa Minyak Jarak”. Semarang: Universitas Diponegoro.
Purwanti, Ani. 2017. “Evalusi Kinetika Reaksi”. Yogyakarta: Institut Sains &
Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
LAMPIRAN
% b/b = 99,8 %
99.8
Massa CH3COOH 98% = 902 gr x = 900,196 gr
100
Mr CH3COOH = 88
Jawab:
𝑔𝑟𝑎𝑚 1
𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑣 (𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟)
𝑒
900,196 1
𝑀= ×
88 1
1
𝑀 = 10,229
0,05 N X 250 ml
V2 =
10,229 M
= 1,22 mL
Mr HCl = 36,5
Jawab:
Molalitas HCl pekat 37%
𝑔𝑟𝑎𝑚 1
𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑣 (𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟)
𝑒
436,6 1
𝑀= × 𝑀 = 11,961 𝑀
36,5 1
1
Membuat larutan HCl 0,05 M 250 mL
M1 X V1 = M1 X V1
0,05 M X 250 ml
V1 =
11,961 M
= 1,045 mL
𝑔𝑟𝑎𝑚 1
0,05 = 40 × 0,25
1
𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,5 𝑔𝑟
Menghitung Mol
Menghitung mol mula- mula etil asetat dan NaOH setelah pengenceran :
Diketahui : Netil asetat : NNaOH = 0.05 M
Vetil asetat = VNaOH = 25 ml = 0,025 liter
Jawab:
= 0,05 x 0,025
= 0,00125 mol
Laboratorium Dasar Teknik Kimia
FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi
Menghitung Mol Etil Asetat dan NaOH Setelah Dicampur (mula – mula)
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑀 𝑁𝑎𝑂𝐻 & 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 = 𝑀 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 ×
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0,025
= 0,00125 𝑚𝑜𝑙 × 0,05
Reaksi
m : 0,000625 0,000625 - -
r : x 0,000625- x x x
s : 0,0002967 0,0002967 x x
o Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,0002967
= 0,0003283 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡
0,0003283
= 0,05
= 0,006566 M
o Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡
𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05− 0,006566
= 60− 0
= 0,0007239 M/detik
Reaksi
m : 0,000625 0,000625 - -
r : x 0,000625- x x x
s : 0,00029417 0,00029417 x x
Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,00029417
= 0,00033083 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡
0,00033083
= 0,05
= 0,0066167 M
o Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡
𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05− 0,0066167
= 420− 0
= 0,00010329 M/detik
Reaksi
m : 0,000625 0,000625 - -
r : x 0,000625- x x x
s : 0,00027917 0,00027917 x x
o Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,00027917
= 0,00034583 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡
0,00034583
= 0,05
= 0,0069166 M
Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡
𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05− 0,0069166
= 840 − 0
= 0,00005129 M/detik
o Mol HCl yang bereaksi = (mol HCl mula – mula) – (mol HCl sisa)
= 0,00041667 – 0,00018
= 0,00023667 mol
Reaksi
m : 0,000625 0,000625 - -
r : x 0,000625- x x x
s : 0,00023667 0,00023667 x x
o Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,00023667
= 0,00038833 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡
0,00038833
= 0,05
= 0,0077667 M
Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡
𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05−0,0077667
= 1260− 0
= 0,00003352 M/detik
o Mol HCl yang bereaksi = (mol HCl mula – mula) – (mol HCl sisa)
= 0,00041667 – 0,000185
= 0,00023167 mol
Reaksi
m : 0,000625 0,000625 - -
r : x 0,000625- x x x
s : 0,00023167 0,00023167 x x
o Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,00023167
= 0,00039333 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡
0,00039333
= 0,05
= 0,0078667 M
Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡
𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05−0,0078667
= 1800− 0
= 0,000023407 M/detik
y = -7,274x+162,6
𝑑𝐶𝑎
= −𝑘𝐶𝑎2
𝑑𝑡
𝐶𝑎 𝑡
𝑑𝐶𝑎
∫ = − ∫ 𝑘𝑡
𝐶𝑎2
𝐶𝑎0 0
1 1
− = 𝑘𝑡
𝐶𝑎 𝐶𝑎0
𝐶𝑎0 − 𝐶𝑎
= 𝑘𝑡
𝐶𝑎 × 𝐶𝑎0
𝐶𝑎 1
=
𝐶𝑎0 − 𝐶𝑎 𝑘 × 𝐶𝑎0
1
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 =
𝑘 × 𝐶𝑎𝑜
1
− 7,274 =
𝑘 × 0,05
𝑘 = −0,3637