Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

ACC
18 Juli 2021

M Faishal T

KECEPATAN REAKSI
19 JUNI 2021

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
1. RAMDHAN ANGGARA P NPM : 08.2019.1.01843
2. ALMA THALIA OKTAVIANI NPM : 08.2019.1.01848
3. KATHERINE PUTRI IM NPM : 08.2019.1.01851

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BERJUDUL :


KECEPATAN REAKSI

Oleh :
Kelompok 2

1. Ramdhan Anggara Putra 08.2019.1.01852


2. Alma Thalia Oktavianti 08.2019.1.01862
3. Katherine Putri IM 08.2019.1.01869

Telah diperiksa dan disetujui oleh asisten

Surabaya, 18 Juli 2021


Dosen Pengampu Asisten Praktikum

Erlinda Ningsih., S.T., M.T. Muhammad Faishal T.


Nip.153058 08.2018.1.01829

Mengetahui,
Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia

Dr. Eka Cahya Muliawati. S.Si., M.T.


Nip.143017

Laboratorium Dasar Teknik Kimia ii


FTI - ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat Nya dan atas
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia Fisika yang
berjudul Kecepatan Reaksi. Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas
Praktikum Kimia Fisika. Di samping itu, kami juga berharap laporan praktikum
ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan para
mahasiswa khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami tidak dapat menyelesaikannya
dengan baik dan benar tanpa adanya bantuan dorongan dari berbagai pihak yang
berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan maupun fasilitas yang di peroleh. Untuk
itu pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Erlinda Ningsih, S.T., M.T. selaku dosen pengampu.
2. Asisten laboratorium kimia fisika 2021.
3. Teman-teman yang membantu kami baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Untuk lebih menyempurnakan laporan praktikum ini, kami memerlukan kritik
dan saran dari pembacanya, sehingga dapat digunakan untuk membantu
memperbaiki laporan praktikum ini. Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan laporan praktikum ini terdapat kesalahan dan harapan kami semoga
laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 24 Juli 2021

Penyusun

Laboratorium Dasar Teknik Kimia iii


FTI - ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

ABSTRAK
Kecepatan reaksi didefinisikan sebagai peningkatan konsentrasi produk per
satuan waktu atau sebagai penurunan konsentrasi reaktan per satuan waktu. Tujuan
percobaan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap konsentrasi etil asetat,
serta mengetahui harga konstanta dari kecepatan reaksi, dan mengetahui faktor – faktor
yang mempengaruhi kecepatamn reaksi. Metode percobaan dimulai dengan membuat
larutan etil asetat, NaOH, dan HCl 0,05 M. Memasukkan 25 mL larutan NaOH 0,05 M
ke dalam erlenmeyer. Menambahkan 25 mL larutan etil asetat 0,05 M dan membiarkan
selama rentan waktu yang telah ditentukan, yaitu 1, 7, 14, 21, dan 30 menit.
Memasukkan 25 mL larutan HCl 0,05 M dan mengocoknya. Mengambil sampel
sebanyak 10 mL dan mentitrasi campuran ini dengan larutan NaOH 0,05 M
menggunakan indikator PP. Hubungan antara waktu dengan 1/CEA berbanding berbalik
dan hubungan waktu dengan CEA semakin lama waktu untuk mendiamkan larutan,
maka kecepatan reaksi yang terjadi semakin lambat. Hasil dari percobaan pada
praktikum panas reaksi ini, yaitu diperoleh harga konstanta sebesar − 7,274 .
Kata kunci: Kecepatan reaksi, Konsentrasi, Waktu.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS iv
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
ABSTRAK ......................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan ......................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................2
2.1 Kecepatan Reaksi .......................................................................................................2
2.2 Konsentrasi Larutan ...................................................................................................3
2.3 Luas Permukaan .........................................................................................................3
2.4 Temperatur .................................................................................................................4
2.5 Katalisator ..................................................................................................................4
2.6 Orde Reaksi................................................................................................................5
BAB III METODE PERCOBAAN ..............................................................................6
3.1 Skema Penentuan Kecepatan Reaksi .........................................................................6
3.2 Alat dan Bahan Pecobaan ..........................................................................................7
3.3 Gambar Alat ...............................................................................................................8
BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN............................... 10
4.1 Data Hasil Percobaan ............................................................................................... 10
4.2 Data Hasil Perhitungan ............................................................................................ 10
4.3 Pembahasan dan Diskusi ......................................................................................... 10
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 14
5.2 Saran ........................................................................................................................ 14

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS v
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15


LAMPIRAN

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS vi
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Kecepatan Reaksi ...................................................... 12
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan Kecepatan Reaksi.................................................... 12

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS vii
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Percobaan Kecepatan Reaksi ........................................................ 5
Gambar 3.2 Labu Ukur 100 ml .................................................................................... 10
Gambar 3.3 Pengaduk .................................................................................................. 10
Gambar 3.4 Beaker Glass 100 mL .............................................................................. 10
Gambar 3.5 Gelas Ukur 50 ml ..................................................................................... 10
Gambar 3.6 Erlenmeyer 250 ml ................................................................................... 10
Gambar 3.7 Kaca Arloji ............................................................................................... 10
Gambar 3.8 Buret ......................................................................................................... 11
Gambar 3.9 Statif & Klem ........................................................................................... 11
Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara CEA dan Waktu ................................................. 13
Gambar 4.2 Grafik Hubungan antara 1/CEA dan Waktu .............................................. 14

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS viii
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecepatan reaksi merupakan hal yang sering kita ketahui dalam melakukan
suatu praktikum. Dalam kecepatan reaksi banyak sekali faktor – faktor yang
mempengaruhi suatu keadaan tersebut antara lain suhu, konsentrasi, katalis, dan
luas permukaan. Dalam hal ini kita dapat mempelajari dan mendalami lenih lanjut
dari kecepatan reaksi melalui sebuah praktikum yang dimana nantinya kita akan
menghitung seberapa besar pengaruh pengaruh dari semua faktor tersebut.
Kemudian kita juga bisa mengerti bahwa disetiap bahan yang kita pakai akan
mengalami kecepatan reaksi yang berbeda jika di hubungkan dengan faktor –
faktor yang lainnya. Dalam kasus sehari – hari dapat kita gunakan sendok sebagai
media mempercepat reaksi dan membantu pemanasan dalam produk makanan.
Kecepatan reaksi memiliki peranan penting karena dapat menyatakan
kecepatan campuran reaksi mendekati keseimbangan. Misalnya untuk dapat
memperkirakan bahwa reaksi antara hidrogen dan brom untuk membentuk
hidrogen bromida berlangsung dengan disosiasi Br2, dimana serangan atom Br
pada H2 dan beberapa tahap berikutnya tidak terjadi bersamaan pada saat
serangan molekul H2 bertemu molekul Br2. Atom-atom ini saling bertukar
pasangan untuk membentuk dua molekul HBr. Dalam percobaan ini akan
dilakukan reaksi penyabunan etil asetat. Reaksinya berlangsung cukup lambat
sehingga perlu diukur kinetika reaksinya, dan pada percobaan ini melibatkan
reaksi saponifikasi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kecepatan reaksi adalah:
1. Mengetahui hasil harga konstanta dari kecepatan reaksi.
2. Mengetahui pengaruh waktu terhadap konsentrasi etil asetat.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 1
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecepatan Reaksi
Kecepatan reaksi atau biasa disebut dengan laju reaksi didefinisikan sebagai
peningkatan konsentrasi produk per satuan waktu atau sebagai penurunan
konsentrasi reaktan per satuan waktu. Laju menyatakan seberapa cepat atau
lambatnya suatu proses berlangsung. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu (M/s). Laju reaksi
dapat diartikan juga sebagai laju pengurangan reaktan tiap satuan waktu.
Menentukan laju reaksi dari reaksi kimia yang diberikan harus ditentukan
seberapa cepat perubahan konsentrasi yang terjadi pada reaktan atau produk
(Raymond, 2003).
Secara umum reaksinya yaitu, Reaksi : A → B. Maka mula-mula dari zat A dan
zat B sama sekali belum ada. Setelah beberapa waktu, konsentrasi B akan
meningkat sementara konsentrasi A menurun. Jadi, reaksinya menjadi :
d [A]
Laju pengurangan zat A vA = − dt
d [B]
Laju pembentukan zat B vB = + dt
d [A] d [B]
Jadi dapat dinyatakan bahwa, v=− =
dt dt

Laju reaksi terukur sebanding dengan konsentrasi dengan suatu pangkat tertentu.
Jadi persamaan laju reaksi kimia yaitu :
Reaksi mR → nP
v = −Δ[R]Δt atau v = +Δ[P]Δt
Keterangan, R = Pereaksi (reaktan)
P = Produk
v = Laju reaksi
t = Waktu reaksi
Δ[R] = perubahan konsentrasi molar pereaksi
Δ[P] = perubahan konsentrasi molar produk

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 2
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

2.2 Konsentrasi Larutan


Larutan adalah campuran homogen yang terbentuk dari reaksi antara dua
senyawa dimana satu zat akan berperan sebagai pelarut dan zat yang lainnya akan
berperan sebagai zat terlarut. Zat terlarut merupakan jenis zat yang jumlahnya
lebih sedikit sedangkan jumlah zat pelarut di dalam larutan cenderung lebih
banyak. Kedua jenis zat ini yang kemudian akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap konsentrasi larutan. Untuk dapat menunjukkan kepekatan suatu
larutan yang didapatkan melalui perbandingan jumlah zat terlarut dan zat pelarut,
digunakanlah besaran konsentrasi larutan. Jika zat terlarut pada suatu larutan
semakin banyak, maka konsentrasi larutan tersebut akan menjadi lebih tinggi atau
biasa juga disebut sebagai larutan pekat, begitu pula sebaliknya. Jika jumlah zat
terlarut di dalam larutan itu kecil, maka larutan disebut larutan encer. Jika zat
terlarut di dalam larutan tersebut mencapai jumlah yang maksimum yang dapat
larut dalam pelarut tersebut, larutan tersebut disebut sebagai larutan jenuh. Kalau
kamu ingin melakukan pengenceran pada suatu larutan untuk dapat mengurangi
kepekatan dari larutan tersebut, kamu bisa menambahkan pelarut ke dalam larutan
tersebut (Edel, 2015).

2.3 Luas Permukaan


Luas permukaan molekul ataupun partikel reaktan sangat pempengaruhi
kecepatan reaksi. Bila kedua reaktan mempunyai permukaan partikel yang luas,
gesekan antar partikel yang bergerak akan lebih sering terjadi. Hal ini akan
menyebabkan reaksi berlangsung menjadi lebih cepat. Reaktan padat yang
berbentuk serbuk lebih mudah bereaksi dibandingkan dengan reaktan padat yang
berbentuk batangan. Hal ini dikarenakan reaktan serbuk memiliki bidang sentuh
yang lebih luas dibandingkan dengan yang berbentuk batangan. Sebagai contoh
luas permukaan yang mempengaruhi laju reaksi pada kehidupan sehari-hari adalah
saat kita melarutkan gula. Jika kita melarutkan gula dalam bentuk bongkahan
seperti gula batu akan membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan
saat kita melarutkan gula pasir atau gula bubuk (Dina, 2019).

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 3
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

2.4 Temperatur
Umumnya reaksi akan berlangsung dengan semakin cepat jika dilakukan
dengan pemanasan. Pemanasan berarti penambahan energi kinetik partikel,
sehingga partikel akan bergerak lebih cepat, akibatnya tumbukan yang terjadi
akan semakin sering. Setiap partikel selalu bergerak dengan menaikkan
temperatur energi geraki atau energi kinetikpartikel tambahan, sehingga tumbukan
lebih sering terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mempu menghasilkan reaksi juga
semakin besar.
Perubahan suhu akan mempengaruhi laju suatu reaksi kimia. Semakin
bertambahnya suhu akan menaikkan energi rata-rata molekul, sehingga fraksi
molekul yang mencapai energi pengaktifan bertambah pada suhu. Sebagian dari
molekul-molekul itu energi kinetiknya dapat mencapai energi aktivasi, sehingga
laju reaksinya menjadi meningkat. Umumnya, kenaikan suhu 10°C dapat
mempercepat reaksi dua kali lipat (Winata, 2010).
2.5 Katalisator
Katalis adalah zat yang ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam suatu
sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi, katalis diperoleh
kembali dalam bentuk zat semula. Katalis bekerja dengan cara turut terlibat dalam
setiap tahap reaksi, tetapi pada akhir tahap katalis terbentuk kembali. Jika suatu
campuran zat tidak dapat bereaksi, penambahan katalis pun tidak akan membuat
reaksi terjadi. Dengan kata lain, katalis tidak dapat memicu reaksi, tetapi hanya
membantu reaksi yang berlangsung lambat menjadi cepat. Katalis bekerja secara
khusus, artinya tidak semua reaksi dapat dipercepat dengan satu macam katalis,
tetapi untuk reaksi yang lain tidak dapat digunakan.
Jenis katalis dapat digolongkan berdasarkan jenis fasanya, yaitu katalis
homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen adalah katalis yang memiliki
fasa yang sama dengan pereaksi. Sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang
berbeda fasa dengan pereaksi. Katalis homogen bekerja melalui interaksi dengan
partikel pereaksi membentuk keadaan transisi. Selanjutnya, keadaan transisi
bergabung dengan pereaksi lain membentuk produk, dan setelah produk

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 4
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

dihasilkan katalis melakukan regenerasi menjadi zat semula. Sedangkan katalis


heterogen biasanya berupa padatan yang bekerja pada pereaksi berupa gas atau
cairan, dan reaksi katalis terjadi pada permukaan katalis (Trisunaryanti, 2018).
Katalis ada dua macam, yaitu katalis positif dan katalis negatif. Adapun dua
macam katalis yaitu :
a. Katalis Positif
Katalis positif (katalisator), berfungsi mempercepat reaksi yang berperan
menurunkan energi pengaktifan dan membuat orientasi molekul sesuai untuk
terjadinya tumbukan.
b. Katalis Negatif
Katalis negatif (inhibitor), berfungsi memperlambat reaksi atau menghentikan
reaksi (Trisunaryanti, 2018).
2.6 Orde Reaksi
Hukum laju memungkinkan untuk dapat menghitung laju reaksi dari konstanta
laju dan konsentrasi reaktan. Hukum laju dapat juga dikonversi menjadi
persamaan yang memungkinkan untuk dapat menemukan reaktan di setiap waktu
selama reaksi berlangsung. Orde reaksi dibagi menjadi tiga, yaitu reaksi orde nol,
reaksi orde pertama, dan reaksi orde kedua. Adapun orde reaksi yang dibagi
sebagai berikut :
1. Reaksi Orde Nol
Reaksi orde nol adalah suatu konstanta, tidak bergantung pada konsentrasi
reaktan. Dengan demikian, nilai laju reaksi sama dengan konstanta laju reaksi
(Hundagi,2019).
2. Reaksi Orde Pertama
Reaksi orde pertama adalah reaksi yang lajunya bergantung pada konsentrasi
reaktan dipangkatkan satu (Hundagi,2019).
3. Reaksi Orde Dua
Reaksi orde kedua adalah reaksi yang lajunya bergantung pada salah satu
konsentrasi dipangkatkan dua atau pada konsentrasi dua reaktan berbeda yang
masing-masingnya dipangkatkan satu (Hundagi,2019).

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 5
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Skema Percobaan Pengukuran Kecepatan Reaksi

Membuat larutan 0,05 M etil asetat, 0,05 M NaOH dan 0,05 HCl.

Memasukkan larutan 25 mL NaOH 0,05 M ke dalam erlenmeyer.

Menambahkan 25 mL larutan asam asetat 0,05 M.

Membiarkan selama 1 menit agar terjadi reaksi.

Memasukkan 25 mL larutan HCl 0,05 M kemudian dikocok.

Mengambil sampel sebanyak 10 mL dan dititrasi campuran ini dengan


laruran NaOH 0,05 M menggunakan indikator PP.

Mengulangi langkah kedua sampai dengan kelima dengan waktu reaksi


yang berbeda, yaitu 1 menit, 7 menit, 14 ,menit, 21 menit dan 30 menit.

Gambar 3.1 Skema Penentuan Kecepatan Reaksi

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 6
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

3.2 Alat dan Bahan Percobaan

3.2.1 Alat Percobaan

1 Labu ukur 250 ml 3 buah

2 Pengaduk 1 buah

3 Beaker glass 250 ml 1 buah

4 Gelas Ukur 50 mL 1 buah

5 Erlenmeyer 250 mL 1 buah

6 Kaca arloji 1 buah

7 Buret 50 mL 1 buah

8 Statif & klem 1 buah

3.2.2 Bahan Percobaan

1 Etil asetat

2 NaOH

3 HCl

4 Aquadest

5 Indikator PP

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 7
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

3.3 Gambar Alat

Gambar 3.2 Labu Ukur 250 ml Gambar 3.3 Pengaduk

Gambar 3.4 Beaker Glass Gambar 3.5 Gelas Ukur 50 mL

Gambar 3.6 Erlenmeyer Gambar 3.7 Kaca Arloji

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 8
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

Gambar 3.8 Buret Gambar 3.9 Klem & Statif

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 9
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan


Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Kecepatan Reaksi
Waktu
Titrasi Ke-
1 7 14 21 30
1 2,4 2,4 2,7 3,6 3,8
2 2,4 2,5 2,8 3,6 3,6
Rata-rata 2,4 2,45 2,75 3,6 3,7

4.2 Data Hasil +Perhitungan


Tabel 4.2 Data Hasil Peritungan Kecepatan Reaksi
Laju Reaksi
Waktu CEA 1/CEA
(M/s)
0,0007239 0,00657 152,3
60
0,00010329 0,00662 151,14
420
0,0000513 0,00692 144,58
840
0,0000335 0,00777 128,76
1260
0,0000234 0,00787 127,12
1800

4.3 Pembahasan dan Diskusi


Pada percobaan kali ini akan melakukan praktikum kecepatan reaksi.
Kecepatan reaksi adalah peningkatan konsentrasi produk per satuan waktu atau
sebagai penurunan konsentrasi reaktan per satuan waktu. Laju menyatakan
seberapa cepat atau lambatnya suatu proses berlangsung. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu
(M/s). Laju reaksi dapat diartikan juga sebagai laju pengurangan reaktan tiap
satuan waktu. Menentukan laju reaksi dari reaksi kimia yang diberikan harus
ditentukan seberapa cepat perubahan konsentrasi yang terjadi pada reaktan atau
produk. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 10
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

konsentrasi etil asetat, serta mengetahui harga konstanta dari kecepatan reaksi,
dan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi.
Pada percobaan ini, mula-mula kami membuat larutan etil asetat dengan
konsentrasi 0,5M, kemudian membuat larutan NaOH dengan konsentrasi yang
sama yaitu 0,05 M dan juga membuat larutan HCl 0,5 M. Kemudian memasukkan
larutan NaOH ke dalam erlenmeyer, dan juga menambahkan larutan etil asetat ke
dalam Erlenmeyer. Setelah larutan tercampur rata, mendiamkan larutan dengan
variabel waktu yang berbeda-beda yaitu yang pertama mendiamkan larutan
selama 1 menit, 7 menit, 14 menit, 21 menit,dan 30 menit. Tujuan dari
mendiamkan larutan yaitu agar terjadi reaksi yang sempurna antara NaOH dengan
etil asetat. Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah reaksi saponifikasi atau
reaksi penyabunan. Reaksi saponifikasi merupakan reaksi hidrolisis asam lemak
menggunakan basa kuat yaitu NaOH. Langkah selanjutnya menambahkan larutan
HCl pada campuran larutan etil asetat dan NaOH ke dalam erlenmeyer. Fungsi
dari menambahkan larutan HCl ke dalam larutan adalah untuk menetralkan
campuran larutan tadi yang bersifat basa. Setelah semua larutan tercampur dengan
rata, dilanjutkan dengan mengkocok larutan hingga tercampur rata. Kemudian
menitrasi sampel larutan menggunakan NaOH dengan konsentrasi 0,05 M dengan
bantuan indikator PP (phenolptalein). Berdasarkan percobaan kecepatan reaksi
yang kami lakukan, maka dapat dibuat grafik antara waktu (t) dengan CEA
(konstanta kecepatan reaksi) dan waktu (t) dengan 1/CEA.
0,009
0,008 y = 0,0004x + 0,006
0,007 R² = 0,894
0,006
0,005
CA

0,004
0,003
0,002
0,001
0
60 420 840 1260 1800
Waktu(s)

Gambar 4.1 Grafik hubungan antara CEA dan waktu

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 11
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

Berdasarkan Gambar 4.1 hubungan waktu dengan CEA dapat disimpulkan


bahwa semakin lama waktu untuk mendiamkan larutan, maka kecepatan reaksi
yang terjadi semakin lambat. Hal ini dapat terjadi karena ketika suatu larutan
mendiamkan terlalu lama, maka konsentrasi dari suatu senyawa tersebut akan
semakin bertambah. Menurut Ani Purwanti (2017), laju reaksi antara dua jenis
molekul sama dengan jumlah tumbukan yang terjadi per satuan waktu antara jenis
molekul tersebut. Jumlah tumbukan yang terjadi persatuan waktu sebanding
dengan konsentrasi tersebut. Sehingga, semakin kecil konsentrasi maka semakin
menurun pula jumlah tumbukan yang terjadi akibat dari mendiamkan larutan
dalam waktu yang lama.
180
160
140
120
1/CEA

100 y = -7,274x + 162,6


80 R² = 0,9036
60
40
20
0
60 420 840 1260 1800
Waktu(s)

Gambar 4.2 Grafik hubungan antara 1/CEA dan waktu

Berdasarkan Gambar 4.2 grafik hubungan antara waktu dengan 1/CA


berbanding berbalik, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu
yang diperlukan untuk mendiamkan larutan maka nilai 1/CA juga semakin besar.
Menurut Ani Purwanti(2017), dijelaskan bahwa laju reaksi itu punya
perbandingan yang lurus dengan konsentrasi pereaksi. Jika konsentrasi tersebut
dinaikkan dua kali, maka laju reaksi juga akan dua kali lebih cepat dari awalnya.
Berdasarkan grafik tersebut juga bias diperoleh nilai y = -7,274x + 162,6.
persamaan inilah yang nantinya akan digunakan untuk menghitung nilai K. Nilai
K yang diperoleh pada percobaan kecepatan reaksi ini didapatkkan dari slope
yaitu K= -7,274.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 12
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi percobaan kecepatan reaksi. Faktor


yang pertama adalah konsentrasi dari suatu larutan, semakin besar konsentrasi
maka laju reaksi semakin cepat. Faktor yang kedua adalah temperature, karena
semakin tinggi temperatur maka reaksi akan berlangsung lebih cepat. Secara
sistematis hubungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu dapat
dinyatakan dengan persamaan Arrhenius. Faktor yang ketiga adalah luas
permukaan, semakin besar luas permukaan maka kecepatan reaksi yang terjadi
juga semakin cepat. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar luas permukaan
maka tumbukan yang terjadi antar partikel semakin banyak. Dan faktor keempat
yaitu adanya katalisator, berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 13
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini yaitu:
1 Hasil harga konstanta yang diperoleh dari praktikum kecepatan reaksi ini
sebesar − 7,274.
2 Pengaruh waktu pada praktikum kecepatan reaksi ini yaitu semakin lama
waktu yang digunakan untuk mendiamkan campuran etil asetat dan
NaOH agar terjadi reaksi, maka nilai konstanta kecepatan reaksinya
semakin kecil.
3 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi dari
suatu larutan, temperatur, luas permukaan, dan katalis.
5.2 Saran
Adapun saran yang didapatkan dari praktikum ini yaitu:
1 Sebaiknya membuat larutan sendiri dalam melakukan sebuah analisa.
2 Menggunakan alat pelindung diri yang benar saat praktikum sedang
berlangsung.
3 Menimbang dengan presisi yang benar supaya di dapatkan hasil yang
maksimal.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 14
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

DAFTAR PUSTAKA

Edel, Lisya. 2015. “Pemisahan Pelarut Organik dengan Nanofiltrasi”. Bandung:


Institut Teknologi Bandung.

Hundagi, Fariha. Dkk. 2019. “Pengaruh Suhu Operasi Terhadap Konversi, Nilai
konstanta Kecepatan Reaksi dan Arah Kesetimbangan Reaksi pada
Hidrolisa Minyak Jarak”. Semarang: Universitas Diponegoro.

Khoirummah,Dinna. 2019. ”UJI KINERJA KATALIS BERBASIS KARBON AKTIF


DARI SERBUK GERGAJI KAYU AKASIA (Acacia mangium)
DIIMPREGNASI KOH PADA REAKSI TRANSESTERIFIKASI SINTESIS
BIODIESEL”. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Purwanti, Ani. 2017. “Evalusi Kinetika Reaksi”. Yogyakarta: Institut Sains &
Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Raymond, Chang. 2004.”Konsep-Konsep Inti”. Jakarta: PT. Gelora Aksara


Pratama.

Trisunaryanti, Wega. 2018.”Material Katalis dan Karakternya”. Yogyakarta:


Universitas Gadja Mada.

Winata, Marissa. 2010. “SINTESIS TERSIER BUTIL EUGENOL DARI


EUGENOL DAN TERSIER BUTIL KLORIDA DARI KATALIS BESI (III)
KLORIDA”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 15
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

LAMPIRAN

 Menghitung Molalitas CH3COOC2H5 pekat 99,8%


Diket : Massa jenis CH3COOC2H5 = 902 gr/L

% b/b = 99,8 %

Massa setiap 1L CH3COC2H5 = 902 gr/L x 1 L = 902 gr

99.8
Massa CH3COOH 98% = 902 gr x = 900,196 gr
100

Mr CH3COOH = 88

Jawab:
𝑔𝑟𝑎𝑚 1
𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑣 (𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟)
𝑒
900,196 1
𝑀= ×
88 1
1
𝑀 = 10,229

 Membuat larutan CH3COOC2H5 0,05 M 250 mL


M1 x V1 = M2 X V2

10,229 M x V1 = 0,05 X 250 ml

0,05 N X 250 ml
V2 =
10,229 M

= 1,22 mL

 Menghitung HCl pekat 37%


Diket : Massa jenis HCl = 1180 gr/L
% b/b = 37 %
Massa setiap 1L HCl = 180 gr/L x 1 L = 1180 gr
37
Massa HCl 37% = 1180 gr x 100 = 436,6 gr

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

Mr HCl = 36,5
Jawab:
Molalitas HCl pekat 37%
𝑔𝑟𝑎𝑚 1
𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑣 (𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟)
𝑒
436,6 1
𝑀= × 𝑀 = 11,961 𝑀
36,5 1
1
 Membuat larutan HCl 0,05 M 250 mL
M1 X V1 = M1 X V1

11,961 M x V1 = 0,05 M X 250 ml

0,05 M X 250 ml
V1 =
11,961 M

= 1,045 mL

 Membuat NaOH 0,05 M 250 mL


𝑔𝑟𝑎𝑚 1
𝑀= 𝑀𝑟 × 𝑣 (𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟)
𝑒

𝑔𝑟𝑎𝑚 1
0,05 = 40 × 0,25
1

𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,5 𝑔𝑟

 Menghitung Mol
 Menghitung mol mula- mula etil asetat dan NaOH setelah pengenceran :
Diketahui : Netil asetat : NNaOH = 0.05 M
Vetil asetat = VNaOH = 25 ml = 0,025 liter

Jawab:

Mol (M) setelah pengenceran = M x V

= 0,05 x 0,025

= 0,00125 mol
Laboratorium Dasar Teknik Kimia
FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

 Menghitung Mol Etil Asetat dan NaOH Setelah Dicampur (mula – mula)
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑀 𝑁𝑎𝑂𝐻 & 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 = 𝑀 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 ×
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

0,025
= 0,00125 𝑚𝑜𝑙 × 0,05

= 6.25 × 10−4 𝑚𝑜𝑙


 Menghitung Mol HCl Setelah Dicampur dengan Etil Asetat dan NaOH
(mula – mula)
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻𝐶𝑙
𝑀 𝐻𝐶𝑙 = 𝑀 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 × 𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0,025
= 0,00125 𝑚𝑜𝑙 × 0,075
−4
= 4.1667 × 10 𝑚𝑜𝑙

 Menghitung Konsentrasi CH3COOC2H5


 Pada waktu 1 menit
Mol HCl sisa ≡ mol NaOH penitrasi
Mol HCl sisa = MNaOH × Vtitrasi
= 0,05 × 0,0024
= 1,2 x 10−4 𝑚𝑜𝑙
o Mol HCl yang bereaksi = (mol HCl mula – mula) – (mol HCl sisa)
= 0,00041667 – 0,00012
= 0,0002967 mol

o Mol HCl yang bereaksi = mol NaOH sisa = 0,0002967 mol

Reaksi

CH3CO2C2H5 + NaOH → C2H5OH + CH3CO2Na

m : 0,000625 0,000625 - -

r : x 0,000625- x x x

s : 0,0002967 0,0002967 x x

o Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

= 0,000625 – 0,0002967
= 0,0003283 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡

0,0003283
= 0,05

= 0,006566 M
o Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡

𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05− 0,006566
= 60− 0

= 0,0007239 M/detik

 Pada waktu 7 menit


Mol HCl sisa ≡ mol NaOH penitrasi
Mol HCl sisa = M NaOH × Vtitrasi
= 0,05 × 0,00245
= 1,225 x 10−4 𝑚𝑜𝑙
o Mol HCl yang bereaksi = (mol HCl mula – mula) – (mol HCl sisa)
= 0,00041667 – 0,0001225
= 0,00029417 mol

o Mol HCl yang bereaksi = mol NaOH sisa = 0,00029417 mol

Reaksi

CH3CO2C2H5 + NaOH → C2H5OH + CH3CO2Na

m : 0,000625 0,000625 - -

r : x 0,000625- x x x

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

s : 0,00029417 0,00029417 x x

 Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,00029417
= 0,00033083 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡

0,00033083
= 0,05

= 0,0066167 M
o Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡

𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05− 0,0066167
= 420− 0

= 0,00010329 M/detik

 Pada waktu 14 menit


Mol HCl sisa ≡ mol NaOH penitrasi
Mol HCl sisa = MNaOH × Vtitrasi
= 0,05 × 0,00275
= 1,375 x 10−4 𝑚𝑜𝑙
o Mol HCl yang bereaksi = (mol HCl mula – mula) – (mol HCl sisa)
= 0,00041667 – 0,0001375
= 0,00027917 mol

o Mol HCl yang bereaksi = mol NaOH sisa = 0,000027917 mol

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

Reaksi

CH3CO2C2H5 + NaOH → C2H5OH + CH3CO2Na

m : 0,000625 0,000625 - -

r : x 0,000625- x x x

s : 0,00027917 0,00027917 x x

o Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,00027917
= 0,00034583 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡

0,00034583
= 0,05

= 0,0069166 M
 Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡

𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05− 0,0069166
= 840 − 0

= 0,00005129 M/detik

 Pada waktu 21 menit


Mol HCl sisa ≡ mol NaOH penitrasi
Mol HCl sisa = MNaOH × Vtitrasi
= 0,05 × 0,0036
= 1,8 x 10−4 𝑚𝑜𝑙

o Mol HCl yang bereaksi = (mol HCl mula – mula) – (mol HCl sisa)
= 0,00041667 – 0,00018

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

= 0,00023667 mol

o Mol HCl yang bereaksi = mol NaOH sisa = 0,00023667 mol

Reaksi

CH3CO2C2H5 + NaOH → C2H5OH + CH3CO2Na

m : 0,000625 0,000625 - -

r : x 0,000625- x x x

s : 0,00023667 0,00023667 x x

o Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,00023667
= 0,00038833 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡

0,00038833
= 0,05

= 0,0077667 M
 Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡

𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05−0,0077667
= 1260− 0

= 0,00003352 M/detik

 Pada waktu 30 menit


Mol HCl sisa ≡ mol NaOH penitrasi
Mol HCl sisa = MNaOH × Vtitrasi
= 0,05 × 0,0037 = 1,85 x 10−4 𝑚𝑜𝑙

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

o Mol HCl yang bereaksi = (mol HCl mula – mula) – (mol HCl sisa)
= 0,00041667 – 0,000185

= 0,00023167 mol

o Mol HCl yang bereaksi = mol NaOH sisa = 0,00023167 mol

Reaksi

CH3CO2C2H5 + NaOH → C2H5OH + CH3CO2Na

m : 0,000625 0,000625 - -

r : x 0,000625- x x x

s : 0,00023167 0,00023167 x x

o Mol etil asetat yang bereaksi = (mol mula – mula) – (mol sisa)
= 0,000625 – 0,00023167
= 0,00039333 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
o Konsentrasi etil asetat yang bereaksi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡

0,00039333
= 0,05

= 0,0078667 M
 Menghitung Laju Reaksi
Cao = a
Ca = x
𝐶𝑎
∫𝐶𝑎 𝑜 𝑑𝐶𝑎
r= 𝑡
∫0 𝑑𝑡

𝐶𝑎𝑜 −𝐶𝑎
= 𝑡−0
0,05−0,0078667
= 1800− 0

= 0,000023407 M/detik

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

 Menghitung Konstanta Laju Reaksi


Dari gambar 4.2 grafik hubungan 1/CEA dengan waktu reaksi didapatkan :

y = -7,274x+162,6

Dari persamaan diatas didapatkan Slope = -7,274

𝑑𝐶𝑎
= −𝑘𝐶𝑎2
𝑑𝑡
𝐶𝑎 𝑡
𝑑𝐶𝑎
∫ = − ∫ 𝑘𝑡
𝐶𝑎2
𝐶𝑎0 0

1 1
− = 𝑘𝑡
𝐶𝑎 𝐶𝑎0
𝐶𝑎0 − 𝐶𝑎
= 𝑘𝑡
𝐶𝑎 × 𝐶𝑎0
𝐶𝑎 1
=
𝐶𝑎0 − 𝐶𝑎 𝑘 × 𝐶𝑎0

1
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 =
𝑘 × 𝐶𝑎𝑜

1
− 7,274 =
𝑘 × 0,05

𝑘 = −0,3637

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
Laporan Praktikum Kecepatan Reaksi

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS
LEMBAR REVISI

PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

Tanggal Revisi TTD

25 Juni 2021 Bab 1,2,3


Faishal

27 Juni 2021 Semua Bab


Faishal

8 Juli 2021 Abstrak, Daftar isi, Bab 1,2,3,4,5


Faishal

13 Juli 2021 Margin Bab 1-5


Faishal

18 Juli 2021 ACC


Faishal

Surabaya, 18 Juli 2021

Muhammad Faishal Toisuta

Anda mungkin juga menyukai